PENGARUH PEMBINAAN PROFESIONALISME TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SUNGAI PENUH

  

PENGARUH PEMBINAAN PROFESIONALISME TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN

KOTA SUNGAI PENUH

EMILYA GUSMITA

NIDN: 1019107603

emilya.gusmita@gmail.com

  

DOSEN STIA NUSA SUNGAI PENUH,

ABSTRACT

  The title of this research is the relationship of organizational support with work attitude of clerk office Camat Gunung Kerinci. This research aims to see the relationship of organizational support with employee work attitude at the office Camat Gunung Kerinci. Research method used in this research is quantitative method, because the researcher wants measurement between variable X and variable Y. The sample in this study was thirty five people. The technique used in the determination of respondents is saturated sampling while the research instrument in the form of, hypothesis test analysis techniques, with the results of research can be seen 7.506 > 2.0345 so Ha accepted Ho in rejection. Meaning that organizational support has a significant relationship with work attitude at the sub district office Camat Gunung Kerinci.

  Keywords : Organizational Support And Employee Work Attitude A.

   PENDAHULUAN

  Dinamika organisasi setiap waktu akan mengalami pergeseran dan perbaikan dari komponen teknologi informasi dan sumber daya manusia. Begitu pula halnya dengan pegawai pemerintahan yang merupakan sumber daya manusia dalam organisasi pemerintahan yang mempunyai andil dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Hal ini merupakan visi dan misi pemerintah sebagai salah satu tulang punggung negara untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Sebagaimana diketahui bahwa setiap organisasi, baik organisasi pemerintahan ataupun swasta memanfaatkan sumber daya manusia untuk memperoleh hasil sesuai yang direncanakan.

  Sumber daya manusia dalam menjalankan perannya pada sebuah organisasi memiliki ragam sikap kerja dan perilaku kerja di tempat mereka bekerja. Antara pegawai satu dengan yang lainnya tidaklah sama dalam mengapresiasikan sikap kerja mereka. Budaya yang dibawa oleh tiap pegawai mempengaruhi pegawai tersebut dalam bersikap. Sikap kerja berisi evaluasi positif atau negatif yang dimiliki seseorang tentang aspek-aspek lingkungan kerja mereka. Dalam ilmu manajemen sumber daya manusia, sebagian besar penelitian tentang sikap kerja difokuskan pada tiga sikap yaitu kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan komitmen organisasional (Robbins, 2006:156).

  Pegawai yang memiliki kinerja baik cenderung memiliki sikap kerja yang baik dibandingkan dengan pegawai yang memiliki sikap kerja tidak baik terhadap pekerjaannya, dengan kata lain sikap yang lebih baik terhadap pekerjaan menghasilkan peningkatan kinerja.

  Selain faktor sikap kerja di atas terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah faktor dukungan organisasi. Perandukungan organisasi adalah melakukan sejumlah fungsi antara lain memperkuat organisasi beserta perangkat kerjanya, menerapkan tampa batas artinya menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya, memberi standar yang tepat untuk apa yang harus di katakan dan apa yang dilakukan oleh para pegawai, sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta perilaku pegawai.

  Dukungan organisasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan secara umum kualitas kehidupan kerja. Dukungan organisasi sebagai keyakinan umum pegawai mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka. Organisasi merupakan suatu sistem tentang aktivitas- aktivitas kerja sama dari dua orang lebih yang tidak bersifat pribadi dan saling berhubungan dimana organisasi merupakan sistem bersama terencana mengenai usaha kerja sama dalam mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk di jalankan,kewajiban atau tugas yang diembankan kepada semua pegawai.

  Dukungan organisasi memiliki banyak dampak positif pada lingkungan kerja pegawai. Dukungan organisasi memiliki korelasi positif yang kuat dengan komitmen afektif dan kepuasan kerja pegawai. Pegawai dengan persepsi dukungan organisasi yang positif akan merasa pekerjaannya lebih menyenangkan, memiliki mood yang baik saat bekerja, dan mengalami stress kerja yang lebih rendah saat bekerja, bahwa dukungan organisasi dapat menurunkan tegangan di lingkungan kerja melalui penurunan pemaparan stressor dalam lingkungan kerja.

  Organisasi perlu memberikan usaha lebih dalam bentuk dukungan organisasi untuk membentuk kualitas kehidupan kerja yang baik. Pegawai dengan kualitas kehidupan kerja yang baik mencerminkan pegawai yang merasa dihargai, diberikan otoritas, tanggung jawab, dan harga diri di dalam lingkungan kerjanya. Menurut Miller (2006:83) terkait dengan dukungan organisasi menyebutkan bahwa dukungan organisasi adalah nilai dan semangat yang mendasar dalam cara mengelola serta mengorganisasikan organisasi. Nilai itu merupakan keyakinan yang dipegang teguh dan kadang-kadang tidak terungkapkan. Nilai- nilai dan semangat tersebutakan mendasari sifat organisasi dalam usaha menjawab tantangan. Seorang pegawai yang profesional tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan bahwa mereka adalah individu yang juga mempunyai kebutuhan, keinginan, dan harapan dari tempatnya bekerja.

  Berdasarkan pengamatan yang dilihat di Kantor Camat Gunung Kerinci terdapat beberapa permasalahan yang diduga Dukungan Organisasi dengan Sikap Kerja Pegawai di Kantor Camat Gunung Kerinci terdapat permasalahan ditandai dengan adanya fenomena- fenomena sebagai berikut :

  1. Kurangnya rasa tanggung jawab dari pegawai terhadap pekerjaan yang di bebankan kepadanya hal ini bisa terlihat dari pegawai yang sering mengabaikan pekerjaan dan lambat mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya hal tersebut dikarnakan sarana dan prasarana kantor kurang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan kantor.

  2. Masih adanya sebagian pegawai yang meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa keterangan yang

  jelas dilihat dari (absensi) pegawai yang masih kurang kehadirannya.

  3. Belum adanya kepastian komitmen organisasi terhadap pegawai dari hasil kerja yang telah dilakukan.

  4. Kurangnya rasa penghargaan dari pimpinan kepada bawahan, seperti tidak adanya penghargaan pegawai yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

  5. Masih ada pegawai yang masih kurang sangup dalam menjalankan tugas yang di perintahkan kepadanya. Hal ini terlihat dari kurangnya kecakapan pegawai untuk menjalankan tugas dan pekerjaan yang di bebankan kepadanya. dukungan organisasi dengan sikap kerja Pegawai Pada Kantor Camat Gunung Kerinci dan Untuk mengetahui seberapa kuatnya hubungan dukungan organisasi dengan sikap kerja Pegawai Pada Camat Gunung Kerinci.

  B. METODOLOGI PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan pendekatan analisa deskriptif kuantitatif, Pendekatan ini adalah analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik dalam bentuk rumus- rumus dan persentase dari hasil penelitian. Analisa statistik adalah suatu metode guna memperoleh, mengolah dan menyajikan, menganalisa serta menginterprestasikan data yang berwujud angka-angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi.

  Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawaiyang bekerja di Kantor Camat Gunung Kerinci yang berjumlah 35 orang pegawai. Menurut Sugiyono (2006:91) sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada, sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Karena populasinya relatif kecil yakni pegawai yang bekerja pada di Kantor Camat gunung kerinci dan jumlah pegawai sebanyak 35 orang, maka teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel

  

Jenuh , dimana teknik penentuan semua populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (kurang dari 100) Sugiyono (2006:78).

  C. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Defenisi Operasional Variabel

  Untuk tidak terjadinya kesimpangsiuran tentang pengertian kedua variabel yaitu Variabel Bebas dukungan organisasi (X) dan Variabel terikat sikap kerja (Y), maka perlu diberi defenisi variabel, sehingga memudahkan dalam menetapkan indikator, instrument data, defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

   Dukungan Organisasi (Variabel X) Dukungan orgainsasi adalah suatu upaya yang dilakukan melalui sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh beberapa orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan dengan memberikan motivasi dan perhatian kepada pegawainya agar mendapatkan hasil kerja yang baik. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur dukungan organisasi adalah meliputi komitmen afektif, komitmen normatif dan intensif untuk keluar (turnoverintent).

3.1.2 Sikap Kerja (Variabel Y)

  Sikap kerja adalah pernyataan evaluatif yang mencerminkan bagaimana seorang pegawai mengungkapkan kesiapan mental dalam menghadapi obyek-obyek yang ada dalam pekerjaannya. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur sikap kerja antara lain kepuasan kerja, kehadiran, dan komitmen organisasi.

3.2. Hasil Penelitian

  3.2.1. Korelasi Person Product Moment ( PPM)

  Berdasarkan data hasil penelitian yang di gambarkan pada table lampiran, dengan menggunakan rumus person product moment (PPM) maka koefesien korelasi (rxy) antara variabel (X) dengan variabel (Y) adalah sebagai berikut:

  n(∑XY) – (∑X)( ∑Y) r = √ {n. ∑X (∑X) }{n. ∑Y (∑Y) - } - 35(52652) – (1416)(1299) r = 2 2 √ {35.(57424) – (1416) }{35.(48301) – (1299) }

  1842820 – 1839384 r = √ 2009840 – 2005056) (1690535 – 1687401) 3436 r = √ (4784) (3134) 3436 r =

  √ 20953920 3436 r = 3872089 r = 0,8873

  Dari hasil perhitungan diatas diperoleh koofesien korelasi sebesar r = 0,8873 dengan demikian maka hubungan antara dukungan orgainsasi dengan sikap kerja di katagorikan sangat kuat, karena 0,8873 pada Interval Koefisien 0,800 – 0,000.

  3.2.2. Uji Signifikansi t.

  r n - 2

  √

  t hitung =

  2

  1

  • – r

  √

  0,8873

  35

  • – 2

  √

  t =

  hitung

  2

  1

  • – (0,8873)

  √

  0,8873 (5,745) t =

  hitung

  1 – 0,7873

  √

  5,097539 t =

  hitung

  0,4612

  √

  5,097539 t hitung = 0,6792 t hitung = 7.506 Kaidah Pengujian : Jika t hitung ≥ dari t tabel , maka signifikan. Jika t , maka tidak signifikan.

  hitung ≤ dari t tabel

  Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai t hitung sebesar 7.506 sedangkan t tabel , dengan table = 2.0345. tingkat kesalahan α = 0, 05 db = n-2 = 35 - 2 – 33 adalah sehingga di peroleh t Dengan demikian maka t hitung > t table yakni 7.506 > 2.0345 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya bahwa dukungan orgainsasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap kerja Pada Kantor Camat Gunung Kerinci. Nilai T = 7.506 bila dihubungkan

  hitung

  dengan T

  tabel , dengan tingkat kesalahan (signifikasi) α = 5% atau 0,05 dan dilakukan uji dua

  arah (positif dan negatif) dengan T tabel = 13 tabel = 2.0345. Dalam

  • – 2 = 11 maka diperoleh T kurva normal dapat di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan

  Daerah Daerah

  Penolakan Ho Penolakan Ho

  (Penerimaan Ha) (Penerimaan Ha)

  Daerah Penerimaan Ho

  • 7.506 -2.0345 2.0345 7.506 Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa T yang mana 7.506

  hitung ≥ dari T tabel

  2.0345. Dengan demikian maka berdasarkan kreteria uji signifikan, Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat hubungan dukungan organisasi dengan sikap kerja pegawai pada Kantor Gunung Kerinci .

  KESIMPULAN

  Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan dukungan organisasi dengan sikap kerja pegawai pada Kantor Camat Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci, dapat kesimpulan sebagai berikut : 1.

  Koefisien korelasi sebesar 0,8873, bila dikonfersikan dengan pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi, maka hubungan antara variabel dukungan organisasi (X) dengan variabel sikap kerja (Y) berada pada interval 0,80

  • – 0,000 atau dalam kategori hubungan sangat kuat.

  2. yang mana 7.506 >

  hitung ≥ dari T tabel

  Dari hasil uji signifikasi, menunjukkan bahwa T 2.0345. Dengan demikian maka berdasarkan kreteria uji signifikan, Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat hubungan dukungan organisasi dengan sikap kerja Pegawai pada Kantor Camat Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci.

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Reineka Cipta

  Dharma, Agus. 1991. Manajemen prestasi. Jakarta: Erlangga Fathoni, Abdurahmat. 2006. Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Jakarta:

  Reineka Cipta Mangkunegara.2003. Evaluasi kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama Royen, Rum. 2007. Profesionalisme aparatur pemda tobasa. Medan:USU Thoha, Mitfah. 2005. Manajemen Kepegawaian Sipil Di Indonesia. Jakarta: Pranada Media. Usmara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Amara Book Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja grafindo Persada