Evaluasi Biaya Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode Cocomo II (Studi Kasus: PT DOT Indonesia)

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3220-3229 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Biaya Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Menggunakan

Metode Cocomo II (Studi Kasus: PT DOT Indonesia)

1 2 3 Megha Nilasari Khoiro , Admaja Dwi Herlambang , Mochamad Chandra Saputra

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: meghank03@gmail.com, herlambang@ub.ac.id, andra@ub.ac.id

  

Abstrak

  Masalah yang dihadapi software house dalam menentukan proyek perangkat lunak adalah tidak adanya perkiraan upaya yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengerjaan proyek perangkat lunak. Tujuan penelitian ini memberikan pertimbangan kepada PT DOT Indonesia dalam estimasi sumber daya manusia, waktu, dan biaya pada pengembangan perangkat lunak lain yang mirip dan memiliki skala proyek yang sama dengan perangkat lunak A, B, dan C menggunakan metode (Constructive Cost Model

  

II ) COCOMO II. Perhitungan COCOMO II membutuhkan Data Flow Diagram dari hasil wawancara

  pada manajer proyek dan hasil perhitungan lembar penilaian yang diberikan kepada anggota tim proyek sehingga menghasilkan estimasi biaya Perangkat Lunak A sebesar Rp188.910.000 dengan estimasi waktu selama 15 bulan dan jumlah sumber daya manusia (SDM) sebanyak 6 orang, estimasi biaya Perangkat Lunak B sebesar Rp83.960.000 dengan estimasi waktu selama 10 bulan dan jumlah SDM sebanyak 4 orang, dan estimasi biaya Perangkat Lunak C sebesar Rp125.940.000 dengan estimasi waktu selama 12 bulan dan jumlah SDM sebanyak 5 orang. Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala proyek yang sama antara metode COCOMO II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan selisih waktu 30 bulan dan selisih SDM sebanyak 7 orang, sehingga rekomendasi untuk PT DOT Indonesia adalah menggunakan metode COCOMO II dalam estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang memiliki kemiripan dan kesamaan skala proyek dengan perangkat lunak A, B, dan C.

  Kata kunci: estimasi biaya, perangkat lunak, sumber daya manusia, waktu, biaya

Abstract

  

The problem software houses in determining software projects is there are no estimate the effort

required for planning and execution on software projects. This research is give a consideration to PT

DOT Indonesia in the estimation of human resources, time, and cost to the development of other software

similar to the software A, software B, and software C using (Constructive Cost Model II) COCOMO II.

The calculation of COCOMO II need Data Flow Diagram from result of interviews on the project team

members and result of the assessment sheet so as to produce of cost of Software A is RP188.910.000

with an estimated time of 15 months and a total of 6 human resources, estimated cost of Software B is

Rp83.960.000 with an estimated time of 10 months and the amount of human resources of 4, and

estimated cost of Software C is Rp125.940.000 with estimated time for 12 months and the number of

human resources as many as 5 people. Difference in estimated cost, time and SDM of all software on

the same project scale between COCOMO II method and actual cost is Rp262.206.000 with time

difference 30 months and human resource difference of 7 people, so recommendation for PT DOT

Indonesia is using COCOMO II method in estimating the cost, time, and human resources that have

similarity and project-scale similarity with software A, B, and C.

  Keywords: cost estimation, software, human resources, time, cost

  menggunakan evaluasi secara teknis, yaitu 1.

   PENDAHULUAN dilihat dari biaya yang ditawarkan dan

  kesanggupan sumber daya perusahaan untuk Saat ini dalam penentuan proyek yang mengerjakan proyek tersebut. Apabila proyek ditawarkan, pihak perusahaan hanya yang ditawarkan sesuai dengan kompetensi

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

3220 perusahaan dan ketersediaan sumber daya mendukung untuk pengerjaan proyek, maka perusahaan akan menerima proyek tersebut. Namun hal ini akan menimbulkan masalah bagi perusahaan khususnya dikarenakan perusahaan dalam 1 (satu) bulan dapat mengerjakan 3-4 proyek secara bersamaan, sedangkan sumber daya yang dimiliki terbatas. Selain itu setiap proyek yang diterima dan dikerjakan mempunyai jeda waktu yang sempit, dan sering terjadi perubahan requirement dari klien yang mengakibatkan mundurnya waktu pengerjaan proyek. Saat ini terdapat beberapa teknik estimasi biaya pada pengembangan perangkat lunak, salah satunya yaitu COCOMO II.

  Model COCOMO II merupakan model terbaru dari COCOMO. Model tersebut dipilih untuk penelitian ini karena dibandingkan dengan metode-metode estimasi biaya yang lain,

  Architecture , digunakan selama perangkat lunak

  menjadi lima kelas besar sistem yang menilai fungsional umum dari sistem. 5 komponen yang digunakan untuk mengukur jumlah kompleksitas dan fungsionalitas dalam sebuah perangkat lunak, yaitu :

  Unadjusted Function Point (UFP), sistem dibagi

  Berikut ini merupakan tahapan menghitung perkiraan usaha menggunakan Metode COCOMO II, usaha dinyatakan dalam satuan person-month. Untuk mendapatkan nilai

  eksponen yang digunakan dalam effort equation (persamaan usaha) dan 17 atribut penggerak biaya (cost driver) yang merupakan faktor pengali yang menentukan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak.

  factor ) yang merupakan faktor penentu

  Pada submodel Post-Architechture ada dua aspek penting, yakni 5 faktor skalar (scale

  dibangun. Pada saat proyek siap untuk dikembangkan, proyek harus memiliki arsitektur siklus hidup yang telah ditetapkan di awal sehingga memberikan informasi yang lebih detail untuk masukan-masukan costfactors dan memungkinkan estimasi biaya untuk lebih akurat.

  II menggabungkan berbagai sub-model yang menghasilkan perkiraan perangkat lunak yang semakin rinci. Sub-model COCOMO ll (Merlo, 2002) ialah: (a) Model komposisi aplikasi, digunakan selama tahap awal rekayasa perangkat lunak, biasanya melibatkan prototipe dari antarmuka pengguna. Pertimbangan atas sistem dan interaksi perangkat lunak, penilaian kinerja, dan hal yang terpenting adalah evaluasi kematangan teknologi. (b) Model Early Design, digunakan pada tahap awal dari proyek perangkat lunak ketika hanya beberapa informasi yang dapat diketahui tentang ukuran produk yang akan dikembangkan, sifat target platform, sifat personel yang akan terlibat dalam proyek, serta rincian spesifikasi proses yang akan digunakan nya sedikit. (b) Model Post

  COCOMO II memliki kemampuan analisis yang

  Setelah menentukan skala proyek, maka diimplementasikan metode COCOMO II. Viliafiorita (2014) mengungkapkan COCOMO

  Dingsøyr (2014) mengungkapkan bahwa ukuran skala proyek software development dibagi menjadi 3 berdasarkan jumlah tim proyek dengan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja pada satu tim +/- dua orang, yaitu: (a) skala kecil, dengan jumlah 1 tim, (b) Besar, dengan jumlah 2-9 tim, dan (c) Sangat besar, dengan jumlah tim lebih dari 9 tim.

  Dalam menentukan proyek, software house memiliki ketentuan skala proyek sendiri. Salah satu yang digunakan acuan dalam menentukan skala proyek yaitu agile software development.

  Perkiraan biaya perangkat lunak adalah proses memprediksi biaya yang diperlukan dalam pengembangan sistem perangkat Lunak. Perkiraan biaya perangkat lunak mengacu pada prediksi jumlah biaya, waktu, dan jumlah SDM yang diperlukan untuk membangun sistem perangkat lunak.

  daya manusia) pada perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan perangkat lunak C diharapkan dapat dijadikan acuan serta pertimbangan kepada PT DOT Indonesia dalam estimasi sumber daya manusia, waktu, dan biaya pada pengembangan perangkat lunak lain yang mirip dengan perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan perangkat lunak C.

  COCOMO II (estimasi biaya, waktu, dan sumber

  Dengan pengimplementasian metode

  lebih sempurna (Wu Liming, 1997) yaitu mampu digunakan untuk memprediksi biaya, waktu, dan jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam menyelesaikan proyek pembuatan perangkat lunak skala kecil maupun besar (Z. Bin Mansor et al., 2010).

  Tabel 1 Komponen Function Point Komponen Keterangan Eksternal input (EI) Setiap masukkan berasal dari pengguna atau dikirim dari aplikasi lain dan menyediakan data orientasi aplikasi yang berbeda atau informasi pengendalian. External Output (EO) Setiap keluaran eksternal diturunkan dari data dalam aplikasi yang menyediakan informasi kepada pengguna.

  External Inquiry (EQ) Masukan online yang menghasilkan respons perangkat lunak seketika dalam bentuk keluaran online. Internal Logical File (ILF) Logika dalam bentuk data logi yang dikelola oleh aplikasi melalui penggunaan masuk dari luar External Interface File (EIF) pengelompokkan data logis yang berada di aplikasi, tetapi menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh aplikasi

  Factors oleh tim proyek. 5 parameter tersebut, yaitu: PREC, FLEX, RESL, TEAM, dan PMAT.

  Gambar 1 Metodologi Penelitian 3.

  analisis hasil, yaitu beberapa data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dan dihitung dengan menggunakan metode COCOMO II. Kemudian dilakukan analisis perbandingan antara hasil perhitungan COCOMO II dengan pehitungan actual cost yang kemudian didapatkan kesimpulan.

  Multipliers, kemudian dilanjutkan dengan

  kepada tim pengembang perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan C untuk mendapatkan nilai tiap indikator yang akan digunakan untuk menentukan nilai Scale Factor dan Effort

  judgement , kedua penyebaran lembar penelitian

  Metode penelitian yang dilakukan penelitian ini dimulai dari studi pustaka, metode pengumpulan data yang menggunakan wawancara untuk mendapatkan data kualitatif berupa informasi terkait kebutuhan fungsionalitas perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan C yang hasilnya akan menjadi acuan pembuatan Data Flow Diagram, alokasi SDM, waktu, dan biaya proyek dan penyebaran lembar penilaian metode COCOMO II memiliki dua tahapan, pertama melakukan uji validitas yang dilakukan oleh dua orang expert

  2. METODOLOGI

  Setelah mendapatkan estimasi usaha yang dinyatakan dengan Person-Month (PM). Dari estimasi usaha tersebut akan dimasukkan ke dalam persamaan estimasi biaya sehingga menghasilkan perkiraan waktu, sumber daya manusia serta biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek Perangkat Lunak A, B, dan C.

  yang berisi 17 parameter, yaitu: RELY, DATA, CPLX, RUSE, DOCU, TIME, STOR, PVOL, ACAP, PCAP, PCON, AEXP, PEXP, LTEX, TOOL, SITE, dan SCED.

  Multiplier untuk sub-model Post-Architecture

  dengan mendapatkan nilai pada Scale Factors yaitu dengan pengisian kuesioner Effort

  Effort Multipliers (EM) , metode yang digunakan sama

  Kemudian mendapatkan Nilai

  sub-model Post-Architecture . Penilaian dilakukan dengan pengisian kuesioner Scale

  Kemudian menentukan bobot kompleksitas dari setiap Function Point berdasarkan aturan

  Factors, terdapat 5 parameter pengukuran untuk

  Lalu untuk mendapatkan milai Scale

  nilai KSLOC yang dapat disubstitusikan dalam persamaan usaha.

  SLOC dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan

  mendapatkan nilai SLOC sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Setelah itu nilai

  Quantitative Software Management untuk

  Setelah menganilisis DET, RET, dan FTR setiap Function Point, dinilai sesuai dengan bobot kompleksitas UFP. Nilai UFP yang diperoleh, akan dikalikan dengan nilai

  ILF atau EIF, b. Setiap ILF yang berupa El dihitung sebagai FTR, c. Setiap LF atau EIR yang direferensikan oleh EI atau EO atau EQ untuk memelihara (insert, update, delete) dianggap sebagai FTR, d. Untuk membantu membedakan EI atau EO atau EQ yang satu dengan EI atau EO atau EQ yang lainnya.

  pengguna sebagai sesuatu yang unik dan tidak berulang, jika berulang maka dihitung 1 DET, Elemen data yang unik untuk membedakan komponen Functiont Point yang satu dengan komponen Functiont Point yang lainnya (misal El yang satu dengan EI yang lain), Berupa data input untuk El. (3) FTR (Files Type Referenced) mempunyai ciri-ciri Sebagai berikut : a. Berupa

  Type ) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  file pelanggan yang berisi nama, alamat, nomor telpon dan seterusnya. (2) DET (Data Element

  Logical File atau External Logical File. Contoh:

  (DET), file type references (FTR), dan record elemet type (RET). Berikut ini penjelasan RET, DET dan FTR, yaitu: (1) RET (Record Element Type) merupakan subgrup data yang dikenali oleh pengguna dalam Internal

  data elemet type

   HASIL Mulai Studi pustaka penelitian dan pengumpulan data pengolahan data dan analisis kesimpulan selesai Pada penlitian ini dilakukan pembuatan dalam KSLOC dan dimasukkan ke persamaan

  

Data Flow Diagram (DFD) sebagai data untuk estimasi usaha perangkat lunak A, perangkat

mendapatkan nilai UFP, yang akan diubah ke lunak B, dan C.

  

Gambar 2 DFD Level 0 Perangkat Lunak A

Gambar 3 DFD Level 1 Perangkat Lunak A

  

Gambar 4 DFD Level 0 Perangkat Lunak B

Gambar 5 DFD Level 1 Perangkat Lunak B

Gambar 6 DFD Level 0 Perangkat Lunak C

  

Gambar 7 DFD Level 1 Perangkat Lunak C

4.

   ANALISIS Scale factor (Didik) Responden 1 Hasil penilaian Rerata nilai scale factor pada Tabel 3 PREC Very high FLEX High 2.03 1.24 dimasukkan ke dalam persamaan untuk TEAM Nominal RESL High 4.24 2.83 menghasilkan estimasi usaha.

  (1) PMAT High 3.12 = + 0.01 factor Total penilaian scale = 13.46 Keterangan : B = 0.91 (untuk COCOMO II)

  SF = Nilai Scale Factor

  Mendapatkan perhitungan estimasi usaha Sehingga didapatkan E sebesar 1.06. perangkat lunak A. Total Nilai UFP perangkat lunak A diubah ke dalam KSOLC.

  Mendapatkan perhitungan effort multipliers Perangkat Lunak A

  Tabel 2 Nilai UFP dirubah ke dalam KSLOC Tabel 4 Perhitungan effort multipliers Perangkat Lunak A Proses kompetensi Mengelola data 12 ILF EI EI EO EQ UFP SLOC KSLOC 1 F 1 24 1 - 12 408 - 16320 - Registrasi 16 0.64 - 640 16.32 RELY Low Effort multipliers Responden 1 Hasil penilaian DATA Nominal perangakt lunak A (Didik) 0.92 1.00 penjadwala master n Mengelola n permohona 2 2 3- - - 3 2 2 - Mengelola 36 1440 34 1360 1.36 1.44 - RUSE Low CPLX ACAP High DOCU Nominal PCON Low TIME Nominal Nominal 1.12 0.95 1.00 1.00 1.00 0.71 pelaksanaa evaluasi Total 654 25920 Mengelola n 1 2 - - Mengelola 3 2 2 1 36 1440 20 800 25.92 PEXP/PLEX Nominal 0.8 1.44 - - AEXP/APEX High PVOL Low STOR High PCAP Nominal LTEX High 1.00 0.88 1.05 1.00 0.91 0.87 Berdasarkan perhitungan pada Tabel

  2 TOOL High SITE High 0.93 0.90 didapatkan nilai UFP untuk perangkat lunak SCED High 1.00 (PL) A adalah 654 dan nilai KSLOC adalah effort multipliers Total penilaian 16.24/17 = 0.95 25.92.

  Rerata nilai effort multipliers pada Tabel 4 Mendapatkan Perhitungan Faktor Eksponen dimasukkan ke dalam persamaan untuk Perangkat Lunak A. menghasilkan estimasi usaha.

  Tabel 3 perhitungan nilai scale factor PL A

  = ( ) ∏

  Berdasarkan perhitungan pada Tabel

  Biaya total = 11 bulan x 8.396.000 = Rp92.356.000

  = 4 2.099.000 = 8.396.000

  Didapatkan jumlah SDM sebanyak 4 orang. =

  Didapatkan estimasi waktu selama 10 bulan. Kemudian untuk mendapatkan nilai rerata pegawai dimasukkan ke dalam persamaaan 4.

  Untuk mendapatkan nilai estimasi biaya yang berisi perkiraan waktu, pegawai, dan total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak B, nilai PM dimasukkan ke dalam persamaan 3.

  Month (PM) Perangkat Lunak B bernilai 40.49.

  Dari persamaan 2, maka didapatkan Person-

  dimasukkan ke dalam persamaan 2 untuk menghasilkan estimasi usaha.

  Tabel 7 perhitungan effort multipliers perangkat lunak B Effort multipliers Responden 1 (Nisa) Responden 2 (Fahmi) Responden RELY Very Low Very low Nominal 3 (Febri) Hasil penilaian 0.87 DATA Nominal Nominal Low 0.96 CPLX High Nominal Nominal 1.10 DOCU Low Nominal Nominal 0.96 RUSE Low High Low 0.98 ACAP Nominal High Nominal 0.89 PCON High High Low 0.96 TIME Nominal Nominal Nominal 0.99 STOR Nominal Nominal Nominal 0.99 PVOL Low Nominal Nominal 0.95 PCAP Very low Very high Low 1.07 AEXP/APEX Nominal High Nominal 0.95 PEXP/PLEX High High Low 1.02 LTEX High High High 0.90 TOOL High High Nominal 0.92 SITE Very High High Low 0.99 SCED High Nominal Nominal 0.99 Total penilaian effort multipliers 16.49/7 = 2.35 Rerata nilai effort multipliers pada Tabel 7

  Rerata nilai scale factor pada Tabel 6 dimasukkan ke dalam persamaan 1 untuk menghasilkan estimasi usaha. Sehingga didapatkan nilai E perangkat Lunak B sebesar 0.98

  Tabel 6 perhitungan nilai faktor eksponen perangkat lunak B

  5 didapatkan nilai UFP untuk perangkat lunak B adalah 145 dan nilai KSLOC adalah 5.8.

  Tabel 5 Nilai UFP diubah ke dalam KSLOC Perangkat Lunak B

  7 =1

  Mendapatkan perhitungan estimasi usaha perangkat lunak B. Total Nilai UFP perangkat lunak B diubah ke dalam KSOLC.

  Biaya total = 15 bulan x 12.594.000 = Rp188.910.000

  = 12.594.000

  = = 6 2.099.000

  = (5)

  (4) Didapatkan 6 orang pegawai.

  = /

  Kemudian untuk mendapatkan nilai rerata pegawai,

  Untuk mendapatkan nilai estimasi biaya yang berisi perkiraan waktu, pegawai, dan total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak A, nilai PM dimasukkan kedalam persamaan berikut ini. = [3.67 (0.28 + 0.2 ( − 0.91))] (3) Sehingga didapatkan waktu selama 14 bulan.

  multipliers . Sehingga Person-Month (PM) Perangkat Lunak A bernilai 88.00.

  Dari persamaan di atas, nilai 2.94 didapat dari persamaan faktor eksponen metode COCOMO II , nilai 25.92 didapat dari keseluruhan perhitungan nilai untuk KSLOC, dan nilai 0.95 adalah nilai rerata penilaian effort

  (2) = 2.94 ( )

  Mendapatkan perhitungan estimasi usaha Proses IL F EI F E I E O E Q UF P SLO C KSLO C Mengola h menu 1 2 1 17 680 0.68 Mengola h artikel 1 2 1 17 680 0.68 Mengola h jasa 1 8 4 59 2360 2.36 Mengola h profile 1 6 3 52 2080 2.08 Total UFP 152 6080 6.08 Scale factor Responden 1 (Nisa) Responden 2 (Febri) Responden PREC Very high Very high Very high 3 (Fahmi) Hasil penilaian 1.23 FLEX Nominal Nominal Very high 2.34 RESL Very high Very high Extra high 0.93 TEAM Very high Very high Extra high 0.93 PMAT Very high Very high Extra high 1.03 Total penilaian scale factor = 6.46 perangkat lunak C. Total Nilai UFP perangkat lunak C diubah ke dalam KSOLC.

  Tabel 8 nilai UFP dirubah ke dalam KSLOC Perangkat Lunak C

  Berdasarkan perhitungan pada Tabel 8 didapatkan nilai UFP untuk perangkat lunak C adalah 207 dan nilai KSLOC adalah 8.76.

  Tabel 9 perhitungan scale factor perangkat lunak C Scale factor Responde n 1 (Ristina) Responde n 2 (Zainal) Responde n 3 (Fahmi) Responde n 4 (Hadrian) Hasil penilaia n PREC High High Nominal Nominal 3.10 FLEX Extra High Very High Very High Extra High 0.50 RESL Very High Very High Very High Very High 1.35 TEA M Extra High Very High High Very High 1.40 PMA T Very High Very High Very High High 1.95 Total penilaian scale factor = 8.3 Rerata nilai scale factor pada Tabel 9

  dimasukkan ke dalam persamaan 1 untuk menghasilkan estimasi usaha. Sehingga didapatkan nilai E perangkat lunak C sebesar 0.99.

  Tabel 10 perhitungan effort multipliers perangkat lunak C Effort multipliers Responden 1 (Ristina) Responden 2 (Zainal) Responden 3 (Fahmi) Responden RELY Very low Very low Low Low 4 (Hadrian) Hasil penilaian 0.87 DATA High Very high Very high High 1.21 CPLX Very high Very high Very high Very high 1.34 DOCU Nominal High High nominal 1.05 RUSE Low Low Low Low 0.95 ACAP Nominal High Nominal High 0.93 PCON Nominal Nominal Nominal Nominal 1.00 TIME Nominal Nominal Nominal Nominal 1.00 STOR Nominal Nominal Nominal Nominal 1.00 PVOL Low Low Nominal Low 0.90 PCAP Nominal High High High 0.93 AEXP/APEX High Nominal High High 0.91 PEXP/PLEX High Very high Very high Very high 0.86 LTEX High High High High 0.91 TOOL High High High High 0.90 SITE High High High High 0.93 SCED Low Low Nominal Nominal 1.28 Total penilaian effort multipliers 16.97/7 = 2.42 Rerata nilai effort multipliers pada Tabel 10

  dimasukkan ke dalam persamaan 2 untuk menghasilkan estimasi usaha. Dari persamaan 2, didapatkan Person-Month (PM) Perangkat Lunak C bernilai 60.97.

  Untuk mendapatkan nilai estimasi biaya yang berisi perkiraan waktu, pegawai, dan total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak C, nilai PM dimasukkan ke dalam persamaan 3. Didapatkan estimasi waktu selama 13 bulan. Kemudian untuk mendapatkan nilai rerata pegawai dimasukkan ke dalam persamaan 3. Sehingga didapatkan 5 orang pegawai.

  = = 5 2.099.000

  = 10.495.000

  Biaya total = 12 x 10.495.000 = Rp 125.940.000 5. PEMBAHASAN

  Estimasi biaya perangkat lunak (PL) adalah proses memperkirakan biaya yang digunakan untuk membangun atau memelihara suatu PL. Pada beberapa perusahaan perangkat lunak ada yang membuat skala untuk tiap-tiap proyeknya, ini bertujuan untuk membuat perkiraan biaya proyek berdasarkan skala proyek. Estimasi biaya proyek PT DOT Indonesia untuk Perangkat Lunak A adalah sebesar Rp60.000.000,-, Perangkat Lunak B sebesar Rp35.000.000,-, dan Perangkat Lunak C sebesar Rp50.000.000,-. Sedangkan menurut hasil analisis menggunakan metode

  COCOMO II didapatkan estimasi biaya

  proyek Perangkat Lunak A sebesar Rp146.930.000,-, Perangkat Lunak B sebesar Rp83.960.000,-, dan Perangkat Lunak C sebesar Rp125.940.000,-.

  Estimasi waktu adalah perkiraan penjadwalan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Di dalam menentukan waktu proyek diperlukan analisis yang tepat sehingga ketika pengerjaan proyek dimulai hingga selesai dapat tepat waktu sesuai estimasi yang telah dibuat. Hal ini dapat menekan dan memastikan biaya proyek untuk pengerjaan proyek tidak bertambah besar dan waktu pengerjaan proyek tidak bertambah lama dari estimasi yang telah ditentukan.

  Estimasi waktu yang diberikan PT DOT Indonesia pada proyek Perangkat Lunak A selama 3 bulan, Perangkat Lunak B selama 3 bulan, dan Perangkat Lunak C Proses IL F EI F E I E O E Q UF P SLO C KSL OC Log in 7 6 4 17 680 0.68 Mengolah konten 7 6 4 17 680 0.68 Mengolah konsultasi 7 6 8 18 720 0.72 Registrasi tukang 14 1 2 4 30 1200 1.2 Mengolah administrat or 7 8 4 19 760 0.76 Mengolah tukang 7 8 4 19 760 0.76 Mengolah redem pulsa 7 - 3 8 18 720 0.72 Mengolah poin dan zak 7 1 6 8 31 1240 1.24 Mengolah sertifikat dan portofolio 14 1 2 12 38 1520 1.52 Total 216 8.760 8.76 selama 3 bulan. Sedangkan dari hasil analisis menggunakan metode COCOMO II, waktu yang dibutuhkan pengerjaan Perangkat Lunak A selama 15 bulan, Perangkat Lunak B selama 11 bulan,, dan Perangkat Lunak C selama 13 bulan.

  Estimasi sumber daya manusia merupakan perkiraan orang yang terlibat didalam suatu pengerjaan proyek agar hasil pengerjaan proyek pun seperti yang diharapkan. Dalam menentukan estimasi SDM skala proyek juga berperan penting. Dengan mengetahui skala proyek maka dapat diperkirakan jumlah SDM yang dibutuhkan untuk pengerjaan suatu proyek. Hal tersebut dapat menekan biaya proyek agar tidak berlebihan dalam membiayai SDM, juga dapat membuat waktu pengerjaan proyek selesai tepat waktu tidak

  COCOMO II

  [diakses 25 September 2017]

  Sharma, T.N. 2011. Analysis of Software Cost Estimation using COCOMO II . International Journal of Scientific & Engineering Research, vol. 2 no. 6.

  Ahmed, M.A., Saliu, M.O. & Alghamdi, J., 2004. Adaptive Fuzzy Logic-Based Framework for Software Development Effort Prediction. Information and Software Technology , 47, pp.31-48.

  Manajemen Proyek –Proses Manajerial. Yogyakarta: C.V ANDI Offset.

  Gray, Clifford F. & Larson, Erik W. 2006.

  Santoso, B. 2003. Manajemen Proyek. Jakarta: Guna Widya. O’Brien & Marakas, 2010. Management System Information . New York: McGraw Hill.

  7. DAFTAR PUSTAKA

  Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala proyek yang sama antara metode COCOMO II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan selisih waktu 30 bulan dan selisih SDM sebanyak 7 orang, sehingga rekomendasi untuk PT DOT Indonesia adalah menggunakan metode COCOMO II dalam estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang memiliki kemiripan dan kesamaan skala proyek dengan perangkat lunak A, B, dan C.

  untuk Perangkat Lunak A berjumlah 6 orang, Perangkat Lunak B berjumlah 4 orang, dan Perangkat Lunak C berjumlah 5 orang.

  Hasil analisis perhitungan estimasi SDM proyek dengan menggunakan

  overtime karena kekurangan SDM.

  Hasil analisis perhitungan menggunakan metode COCOMO II, waktu yang dibutuhkan pengerjaan Perangkat Lunak A selama 15 bulan, Perangkat Lunak B selama 11 bulan, dan Perangkat Lunak C selama 13 bulan.

  Hasil perhitungan menggunakan metode COCOMO II didapatkan estimasi biaya proyek Perangkat Lunak A sebesar Rp188.910.000,-, Perangkat Lunak B sebesar Rp83.960.000,-, dan Perangkat Lunak C sebesar Rp125.940.000,-.

  B, dan C memiliki 1 tim sehingga dapat dikategorikan proyek skala kecil.

  masing-masing proyek Perangkat Lunak A,

  Agile Development . Sehingga, untuk

  Dalam menentukan skala proyek, PT DOT Indonesia di dalam pelaksanaan pengerjaan proyek menganut pedoman

  II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan selisih waktu 30 bulan dan selisih SDM sebanyak 7 orang, sehingga rekomendasi untuk PT DOT Indonesia adalah menggunakan metode COCOMO II dalam estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang memiliki kemiripan dan kesamaan skala proyek dengan perangkat lunak A, B, dan C.

  Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala proyek yang sama antara metode COCOMO

  Sedangkan dari hasil analisis estimasi SDM proyek dengan menggunakan COCOMO II untuk Perangkat Lunak A berjumlah 6 orang, Perangkat Lunak B berjumlah 4 orang, dan Perangkat Lunak C berjumlah 5 orang.

  Jumlah SDM yang diberikan PT DOT Indonesia untuk proyek Perangkat Lunak A adalah berjumlah 1 orang, Perangkat Lunak B berjumlah 3 orang, dan Perangkat Lunak C berjumlah 4 orang.

6. SIMPULAN

  Villafiorita, A. 2014. Introduction to Software Project Management. Florida: Auerbach

  Conference, PROFES 2014. Wu, L. 1997. The Comparison of the Software

  Gane Chris & Sarson Trish. 1997. Structure System Analysis: Tools and Techniques .

  Research Group Department of Computer Science University of Zurich. Switzerland.p.8.

  2002/2003 . Requirement Enginering

  Model). Seminar on Cost Estimation WS

  19 September 2017] Merlo, N. 2002. COCOMO (Constructive Cost

  <http://www.computing.dcu.ie/~renaat/ ca421/LWu1.html> [Diakses

  Cost Estimating Methods. DCU School Computing, [online] Tersedia di

  Taxonomy of Scale for Agile Software Development. 15th International

  Baik, J. 1998. COCOMO II Model Definition Manual Version 1.4. University of Southern California.

  2014. What Is Large in Large-Scale? A

  Marchewka, J. 2003. Information Technology Project Management . John & Sons Inc. Springer. T. Dingsøyr, T.E. Fægri, & J. Itkonen.

  Abrahamsson, P., Salo, O., Ronkainen, J., & Warsta, J., 2002, Agile software Development Methods, Review and Analysis, Espoo 2002.

  Anita. A Comparative study of COCOMO II and Putnam models of Software Cost Estimation. International Journal of Scientific & Engineering Research, [e- journal] vol. 2 no. 11. [diakses 25 September 2017]

  Z. Bin Mansor, Z.M. Kasirun, N.H.H. Arshad, & S. Yahya. 2010. Information Technology (ITSim). International Symposium in, vol. 3. [diakses 27 September 2017]

  Methodology Guidelines. Project Management Methodology Guidebook.

  25 September 2017] Chandler, A. 2015. Project Management

   [diakses

  New York: Improved System Technologies.