MAKALAH ILMU PETERNAKAN UMUM (1)

MAKALAH FISIOLOGI VETERINER
SISTEM DIGESTI PADA RUMINANSIA (KAMBING)

Nindha Seravina
125130107111032
Kelas/Tahun : C/2012

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Fisisologi Veteriner yang berjudul
“Sistem Digesti pada Ruminansia (Kambing)”sebagaimana mestinya. Kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Fisiologi Veteriner yang telah
membimbing serta memberi wawasan ilmu pengetahuan, dan teman – teman yang
membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini.Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah

ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, 5 juni 2013

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul .....................................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN
Latar belakang........................................................................................................................................1
Tujuan....................................................................................................................................................2
Manfaat..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN
Urutan Sistem Digesti............................................................................................................................3

Sistem Digesti pada Kambing................................................................................................................3
Gambar Sistem Digesti pada Kambing..................................................................................................7
Mekanisme Sistem Digesti pada Kambing.............................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10

iii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri
atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian struktur alat
pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya.
Pencernaan adalah rangkaian proses perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan
makanan selama berada di dalam alat pencernaan. Saluran pencernaan memberi tubuh
persediaan air, elektrolit, dan makanan yang terus-menerus. Hal tersebut dapat dicapai
melalui pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, sekresi getah pencernaan, absorpsi

hasil pencernaan, air, dan elektrolit, sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal untuk
membawa zat-zat yang diabsorpasi, dan pengaturan semua fungsi gastrointestinal oleh saraf
dan hormonal. Semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk kelangsungan
kehidupannya.
Makanan ini diperlukan untuk memberi energi yang diperlukan memelihara tetap
hidup dan untuk, mempertahankan proses-proses tubuh seperti kontraksi otot dan lain-lain,
sebagai bahan untuk membangun dan mempertahankan sel dan metabolisme, untuk
pertumbuhan dan reproduksi, kebutuhan senyawa spesifik untuk pertahanan diri.
Ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba dan kerbau merupakan ternak
herbivora yang memiliki sistem pencernaan yang berbeda dengan ternak nonruminansia
terutama unggas dan babi. System pencernaan ruminansia dapat memanfaatkan pakan
berserat tinggi, oleh karena itu, ruminansia dapat mengkonsumsi pakan hijauan dalam jumlah
yang banyak seperti vegetasi alami, hijauan introduksi, limbah pertanian dan limbah industri.
Ternak ruminansia mempunyai karakteristik khusus yaitu dengan lambung ganda, jika
pada ternak unggas terdapat ventrikulus dan proventikulus, pada ternak babi, kuda, dan
kelinci hanya terdapat satu lambung, sedangkan ruminansia mempunyai empat lambung yaitu
rumen, reticulum, omasum dan abomasum. Fungsi keempat lambung tersebut berbedaberbeda.Sedangkan pada umumnya saluran pencernaan ruminansia yang meliputi esophagus,
usus halus, usus besar, rectum dan anus mempunyai fungsi yang sama dengan fungsi saluran
pencernaan pada unggas, babi dan hewan non ruminansia


1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui urutan sistem digesti pada ruminansia
2. Untuk mengetahui sistem digesti pada ruminansia
3. Untuk mengetahui mekanisme sistem digesti pada ruminansia
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui sistem digesti pada ruminansia
2. Dapat mengetahui urutan sistem digesti pada ruminansia
3. Dapat mengetahui mekanisme sistem digesti pada ruminansia

2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Urutan Sistem Digesti pada Kambing
1. Mulut
2. Esophagus
3. Rumen
4. Reticulum

5. Omasum
6. Abomasum
7. Usus Halus (duodenum,jejenum,ileum)
8. Usus Besar (sekum, colon, rectum)
9. Anus (Diah,2004)
2.1.1 Organ Aksesori
1. Gigi
2. Lidah
3. Glandula saliva
4. Pakreas
5. Hati/liver
2.2 Sistem Digesti pada Kambing
2.2.1 Mulut
Seperti hewan ruminansia lainnya, kambing tidak memiliki gigi seri atau gigi taring.
mereka bergantung pada gigi kaku di depan yang keras pada bagian langit-langit, semakin
rendah gigi seri, semakin mudah bibir, dan lidah untuk mengambil makanan ke dalam mulut.
Gigi seri (insisivus) memiliki bnetuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti
rumput. Geraham belakang (molar) memiliki bentuk datar dan lebar. Rahang dapat bergerak
menyamping untuk menggiling makanan.


3
Rumus gigi ruminansia

2.2.2

Esophagus

Ini adalah bagian yang seperti tabung dari mulut ke perut
sampai kekerongkongan, yang kemudian membuka ke
dalam perut di persimpangan rumen dan retikulum, untuk
membantu transportasi baik gas dan mengunyah. Didalam
esophagus tidak terdapat sfingter katup. Yang nantinya akan
membuka ke retikulum dan rumen kontraksi otot bergerak
di kedua arah. Fungsi dari esophagus untuk membantu
masuknya pakan kedalam lambung, dengan adanya gerak
peristaltik esophagus

2.2.3

Rumen


2.2.4 Rumen treletak disisi kiri perut. Rumen adalah bagian yang terbesar dari
empat lambung hewan ruminansia. Kapasitas dari rumen kambing berkisar 3-6
galon,tergantung pada jenis pakan. Hal ini berjajar dengan proyeksi fingerlike kecil yang
disebut papila yang meningkatkan daya serap permukaan rumen. Permukaannya berpapila
untuk memperluas permukaan. Tempat berlangsungnya fermentasi Berisi mikroba anaerob,
yaitu bakteri, protozoa dan jamur/fungi, fungsinya adalah untuk melakukan proses fermentasi
dan pembentukan vitamin B komplek dan K. Rumen juga sebagai tempat pencernaan protein,
polisakarida dan tempat fermentasi
2.2.5
2.2.6
2.2.7
2.2.8
2.2.9
2.2.10 4

2.2.11
2.2.12 Reticulum
2.2.13 Reticulum terletak tepat di bawah pintu masuk ke kerongkongan perut.
Reticulum juga termasuk bagian dari rumen. Kapasitas retikulum kambing berkisar dari 1/4

sampai 1/2 galon. Bentuknya seperti sarang lebah,tidak ada sekresi pada reticulum tetapi
terjadi inisiasi regurgitasi. Ketika kambing menelan benda asing seperti kawat, paku, dan
sekrup, benda-benda ini dapat menjadi bersarang pada reticulum. Retikulum fungsinya
sebagai tempat terbentuknya bolus. Bolus adalah gumpalan- gumpalan makanan yang masih
kasar (Sandra,2006)
2.2.14

2.2.15
2.2.16 Omasum
2.2.17 Omasum terdiri dari banyak lipatan atau lapisan jaringan yang menggiling
pakan ingesta dan memeras air dari pakan. Kapasitas omasum kambing adalah sekitar 1/4
galon. Berfungsi untuk menyerap air dan mengurangi ukuran partikel. Absorbsi air ± 60%,
absorbsi VFA, absorbsi garam-garam asam lemak, Na dan K.
2.2.18
2.2.19
2.2.20 5

2.2.21
2.2.22 Abomasum
2.2.23 Lambung ini sering dianggap sebagai lambung sebenarnya atau lambung sejati

pada hewan ruminansia. Ini berfungsi mirip dengan yang dimiliki manusia. Mukosa dari
fundus mengandung sel-sel parietal yang mengeluarkan asam klorida, dan sel-sel yang
mensekresi enzim pepsin. Enzim ini disekresikan dalam bentuk tidak aktif (pepsinogen),yang
kemudian diaktifkan oleh asam klorida.Pepsin bertanggung jawab untuk memecah protein
pakan sebelum mereka memasuki kecilusus Pilorus, yang merupakan terminal bagian
abomasum tersebut, ditandai oleh sekresi yangsebagian besar lendir. Itu kapasitas abomasum
kambing adalah sekitar 1 galon (Julio,2007)

2.2.24
2.3 Usus Halus
- Duodenum
2.3.3
Bagian yang aktif melakukan proses pencernaan. Terdapat sekresi dari empedu
dan pankreas. Berfungsi untuk perubahan pH Regulasi laju alir
- Jejunum
2.3.4 Absorbsi nutrien enzim penyerapan, fermentasi terbatas
- Ileum
2.3.5 Absorbsi nutrien (air, vitamin dan mineral),terjadi fermentasi
2.4 Usus Besar
2.4.3 Usus besar berfungsi untuk nutrisi yang tidak terserap di usus halus,absorbsi

air, amonia dan mineral.
2.4.4 6

2.4.5 Kapasitas usus besar kambing berkisar dari 1-1/4 ke 1-1/2 galon Usus besar
terdiri dari:
- Sekum
2.4.6 sekum merupakan kantong yang berada sedikit di bawah katup ileocecal yang
merupakan pelipatan membran mukosa pada persambungan antara usus kecil dan
usus besar yang berfungsi untuk mencegah aliran balik dari chyme
- Rectum
2.4.7 Suatu bagian dari usus besar yang berfungsi untuk menyimpan feses dan
saluran pembuangan sebelum feses dikeluarkan lewat anus.
- Colon
2.4.8 Bagian superior dari dari sekum berlanjut menjadi colon, yang terdiri dari
kolon asendens, kolon transversum, kolon desendens, dan kolon sigmoid.
2.4.9

2.4.10 Goat Digestive system
2.4.11


2.4.12
2.5 Kelenjar aksesori
2.5.3
Kelenjar ludah, hati, dan pankreas berperan terhadap pencernaan. Air liur
disekresikan oleh kelenjar ludah karena penting dalam proses memamah biak. Empedu yang
diproduksi oleh hati disimpan dan dikeluarkan oleh kandung empedu, membantu mengemulsi
lemak dalam persiapan untuk pencernaan. Enzim disekresikan oleh pankreas penting dalam
usus kecil pencernaan karbohidrat,protein, dan lemak.
2.6 Pankreas
2.6.3
Berbentuk Cair dan jernih. Terdapa Enzim amylase,Lipase,Protease
,Trypsinogen
trypsin ,Chymotrypsinogen , chymotrypsin, Procarboxypeptidase ,
carboxypeptidase. Dan terdapat nuclease. Pankreas mempunyai fungsi yaitu fungsi eksokrin
dan fungsi endokrin.
2.6.4

2.6.5

7

2.7 Hati
2.7.3
Menyekresikan cairan empedu. Cairan berwarna hijau kental dengan pH basa
(menetralkan keasaman chyme). Hati berfungsi untuk mengemulsi lemak penyimpanan
glukosa, detoksifikasi zat-zat yang berbahaya bagi tubuh,penyimpanan vitamin.
2.8 Mekanisme Sistem Digesti pada Kambing
1. Pada rongga mulut ruminansia terdapat gigi geraham. Ggi seri terdapat pada bagian
bawah yang berfungsi untuk menjepit dan memotong makanan.
2.8.3
Didalam mulut, makanan akan bercampur dengan saliva yang bersifat
alkalis.
2. Makan akan dikunyah sebentar sebelum ditelan melewati kerongkongan menuju
lambung.
3. Lambung ruminanasia ada 4. Rumen, retikulum, omasum dan abomasum.
 Rumen ialah bagian lambung yang berhubungan dengan kerongkongan.
Setelah kerongkongan makanan masuk menuju rumen.
 Selanjutnya makanan akan dibawa keretikulum. Didalam retikulum makanan
akan dicerna kembai hingga membentuik gumpalan-gumpalan kecil yang
masih kasar yang disebut bolus. Proses pemasukan berlangsung sampai hewan
merasa kenyang. Selanjutnya gumpalan kecil akan dikeluarkan kembali
melalui mulut. Setelah proses mengunyah selesai makanan akian ditelan
masuk kembali kedalam omasum.
 Didalam omasum terjadi proses penyerapan air. Setelah dari omasum makan
akan diteruskan ke abomasum.
 Didalam abomasum makanan yang sudah dicerna diteruskan kedalam usus
halus.
4. Didalam usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan.
5. Sisa-sisa makanan yang tidka terserap oleh usus halus akan diteruskan oleh usus
besar.
6. Didalam usus besar makanan akan mengalami penyerapan air hingga berupa ampas
yag akan dikeluarkan melalui anus (Tety,2007)
2.8.4
2.8.5
2.8.6
2.8.7
2.8.8
2.8.9
2.8.10
2.8.11
2.8.12
2.8.13 8

2.8.14 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2.8.15 Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa hewan ruminansia kambing
mempunyai urutan sistem pencernaan mulai dari Mulut,Esophagus,Rumen ,Reticulum,
Omasum,Abomasum,Usus Halus (duodenum,jejenum,ileum), Usus Besar (sekum, colon,
rectum) dan Anus. Ruminansia mempunyai 4 lambung yaitu rumen, reticulum, omasum,
abomasum.
2.8.16
2.8.17
2.8.18
3.2 Saran
2.8.19
Diharapkan lebih banyak dalam hal mencari refrensi agar dapat bertambah
pengetahuaanya.
2.8.20
2.8.21
2.8.22
2.8.23
2.8.24
2.8.25
2.8.26
2.8.27
2.8.28
2.8.29
2.8.30
2.8.31
2.8.32
2.8.33
2.8.34
2.8.35 9

2.8.36 DAFTAR PUSTAKA
2.8.37
2.8.38 Diah.Aryulina.2004.Biologi 2 SMA/MA.Erlangga.Jakarta.
2.8.39 Julio e.Correa.2009. Extension Animal Scientist and Associate Professor,
Food and
2.8.40 Animal Sciences.Alabama A&M University.
2.8.41 Sandra.G.2006. Feeding Management Of A Meat Goat Herd. Tuskegee
University.
2.8.42 Tety.setyowati.2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XI. Azka Press.
Jakarta.
2.8.43
2.8.44
2.8.45
2.8.46
2.8.47
2.8.48
2.8.49
2.8.50
2.8.51
2.8.52
2.8.53
2.8.54
2.8.55
2.8.56
2.8.57
2.8.58

2.8.59
2.8.60
2.8.61 10