Evaluasi Keefektifan Model Pembelajaran Konstruktivis dalam Pencapaian Hasil Belajar Pengantar Akuntansi pada Bidang Tata Niaga Politeknik Negeri Bali oleh I Ketut Suandi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali ABSTRAK - METODE I
ISSN 0215 - 8250
EVALUASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVIS DALAM PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
PENGANTAR AKUNTANSI PADA BIDANG TATA NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BALI
oleh
I Ketut Suandi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan profil pengetahuan awal mahasiswa dalam pembelajaran Akuntansi, (2) mendeskripsikan perbedaan hasil belajar mahasiswa antara yang mengikuti model pembelajaran konstruktivis dan model pembelajaran konvensional, (3) menjelaskan perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi dan mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal rendah, dan (4) menganalisis pengaruh interaktif antara model pembelajaran dengan pengetahuan awal terhadap hasil belajar Pengantar Akuntansi. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian kuasi eksperimen pada mahasiswa semester I di Jurusan Akuntansi dan Administrasi Niaga pada tahun ajaran 2005/2006. Eksperimen menggunakan pengukuran dua faktor dengan versi faktorial nonequivalent
pretest-postest control group design. Penelitian ini melibatkan beberapa
variabel, yaitu: hasil belajar, model pembelajaran, dan pengetahuan awal.Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester I pada Jurusan Administrasi Niaga dan Akuntansi. Total sampel sebanyak 168 orang mahasiswa. Pada masing-masing perlakuan ditetapkan 24 subjek sebagai unit analisis, sehingga unit analisis keseluruhan adalah 96 subjek. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil-hasil penelitian sebagai berikut: (1) Profil pengetahuan awal mahasiswa bervariasi pada semua tahapan siklus Akuntansi (pencatatan hingga pembalikan). (2) Terdapat perbedaan hasil belajar Akuntansi yang signifikan antara mahasiswa yang
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 belajar dengan model konstruktivis dan konvensional (F=7,169; p<0,05).
Hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konstruktivis lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (3) Terdapat perbedaan hasil belajar Akuntansi yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi dan rendah (F=7,440; p<0,05). Hasil belajar kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi, lebih tinggi dari kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal rendah. (4) Terdapat pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar Akuntansi (F=9,989; p<0,05). Model pembelajaran konstruktivis berinteraksi dengan pengetahuan awal tinggi, sedangkan model pembelajaran konvensional berinteraksi dengan pengetahuan awal rendah. Konsekuensi logis dari hasil penelitian ini, model pembelajaran konstruktivis tepat diacu sebagai alternatif pembelajaran Akuntansi khususnya dalam meningkatkan hasil belajar. Kata kunci : konstruktivis, pengetahuan awal, teacher centered.
ABSTRACT
The purposes of this study are: (1) to describe the profile of students’ prior knowledges in an accounting leaning (2) to describe the difference of the students’ achievements between the students following constructivist learning and conventional learning models, (3) to explain the difference of the students’ achievement between the students have high prior knowledge and low prior knowledge, and (4) to analyze the interaction effect between learning model and prior knowledge to the learning achievement of accounting introduction. To achieve those research objectives, quasi experiment was conducted in the first semester at accounting and business administration department. in the academic year 2005/2006. The experiment used two-factor measurement with a factorial version of nonequivalent pretest-postest control group design. This research involved several variables, namely: students’ achievement, learning model, and prior knowledge. The samples for this research are first semester
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 students at business administration and accounting department. The total samples are 168 students. For each treatment decided 24 subjects as analysis unit, therefore total analysis unit are 96 subjects. Base on the analysis, the results of the study are as follows. (1) The profile of students’ prior knowledges are varied in all accounting circle steps (starting from recording up to reversing). (2) There is a significant deference of the students’ achievements between the students following constructivist learning and conventional learning models (F=7,169; p<0,05). The accounting learning achievement of students group who followed the constructivist learning model is higher than those who followed conventional learning model. (3) There is a significant difference of the students’ achievements between the students have high prior knowledge and low prior knowledge (F=7,440; p<0,05). The accounting achievement of students group having high prior knowledge got higher than those students having low prior knowledge. (4) There is a significant interaction effect between learning model and prior knowledge in achieving students’ achievement (F=9,989; p<0,05). Constructivist learning model interacted with high prior knowledge, while conventional learning model interacted with low prior knowledge. Logical consequences of this research is suggested, that the constructivist learning model is appropriate to be referred as accounting teaching alternative especially in improving the students’ achievement. Key words : constructivist, prior knowledge, teacher centered
1. Pendahuluan
Pengemasan pembelajaran yang diterapkan selama ini belum sepenuhnya mengarah kepada kemampuan memecahkan masalah baru secara inovatif, pola perilaku yang unik dan divergen, dan kemampuan kerjasama yang bersinergi dengan sesamanya. Kemasan pembelajaran menitik beratkan pada tuntutan kemampuan hafalan dengan pola pengajaran bernuansa kompetitif. Bagi mahasiswa yang kurang mampu,
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 suasana kompetitif sangat mengurangi motivasi belajarnya dan senantiasa menjadi siksaan psikologis mereka (Slavin, 1995). Oleh sebab itu para pendidik hendaknya menciptakan suasana kelas yang penuh toleransi dengan rancangan pembelajaran yang kolaboratif. Salah satu kemasan pembelajaran yang memiliki aspek kolaborasi adalah kemasan pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995). Pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran kooperatif bertolak dari suatu asumsi bahwa siswa akan lebih mudah mengkonstruksi pengetahuannya dan lebih mudah menemukan dan memahami pemecahan kompleks (Slavin, 1995). Santyasa (2001) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat menyediakan peluang bagi mahasiswa untuk merubah miskonsepsi dan meningkatkan hasil belajar Fisika.
Berdasarkan hal tersebut, maka salah satu strategi yang dapat ditempuh guna memperbaiki proses pembelajaran Akuntansi adalah dengan melakukan redesain pembelajaran dari model pembelajaran konvensional menuju desain sesuai dengan pandangan konstruktivistik. Menurut Bettencourt (dalam Suparno, 1997:20), dalam model pembelajaran konstruktivis, pengetahuan tidak diterima secara pasif, tetapi dibangun secara aktif oleh learner. Ide-ide dan pikiran-pikiran tidak dapat dipaket ke dalam kata-kata, lalu di transfer kepada orang lain. Pengajar tidak dapat menaruh ide yang dimilikinya ke dalam kepala pebelajar. Leaner itu sendirilah yang membangun makna terhadap masukan sensori yang diterima dalam lingkungannya sesuai dengan prior knowledge yang dimiliki leaners. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan implementasi model konstruktivis dalam pembelajaran. Sadia (1996) melakukan studi dengan menerapkan model belajar konstruktivis dalam pembelajaran konsep Energi, Usaha dan Suhu. Temuan penelitian ini ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. ISSN 0215 - 8250 menunjukkan bahwa model belajar konstruktivis memiliki keunggulan komparatif terhadap model belajar konvensional.
Sehubungan dengan pembelajaran dengan menggunakan setting pembelajaran kooperatif-group investigation, Santyasa (2004) melakukan studi mengenai pengaruh model dan setting pembelajaran terhadap remediasi miskonsepsi, pemahaman konsep, dan hasil belajar. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan seting pembelajaran kooperatif (group investigation) lebih efektif daripada penggunaan setting pembelajaran MURDER dan STAD dalam pencapaian hasil belajar siswa Desain pembelajaran menurut pandangan konstruktivistik sangat memperhatikan prior knowledge yang ada pada diri mahasiswa. Prior knowledge menjadi perhatian dan pertimbangan para praktisi dan teoretisi pembelajaran dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran untuk pemahaman. Ausubel (1978) menyatakan bahwa faktor terpenting yang mempengaruhi belajar, adalah apa yang telah diketahui siswa. Brook & Brook (1993) mengatakan bahwa manusia mencoba mengerti dunianya dengan mensintesis pengalaman baru ke dalam pengetahuan yang telah dipahami sebelumnya. Activating prior
knowledge is like preparing the soil before sowing the seeds of knowledge
(Cummins, J. 1995). Dengan demikian, model pembelajaran konstruktivis dipilih sebagai suatu studi eksperimental dalam upaya peningkatan hasil belajar dengan mempertimbangkan pengetahuan awal. Model pembelajaran ini diharapkan mampu memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuannya dalam pembelajaran Akuntansi.
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan profil pengetahuan awal sehubungan dengan konsep-konsep dalam pembelajaran Akuntansi, (2) mendeskripsikan perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. ISSN 0215 - 8250 mengikuti model pembelajaran konstruktivis dan konvensional, (3) menjelaskan perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi dan rendah, dan (4) menganalisis pengaruh interaktif antara model pembelajaran dengan pengetahuan awal terhadap hasil belajar Akuntansi.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Hasil pengembangan perangkat pembelajaran Akuntansi bermuatan model pembelajaran konstruktivis dapat memberikan manfaat besar sebagai perangkat pembelajaran yang mampu memfasilitasi mahasiswa mengkonstruksi pemahaman secara utuh. (2) Pengetahuan awal yang teridentifikasi pada diri mahasiswa bermanfaat bagi praktisi pendidikan guna menyiapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa ke arah yang lebih baik. (3) Pembelajaran ini menyediakan peluang kepada mahasiswa untuk melakukan perubahan dan penilaian terhadap kebiasaan belajarnya. (4) Memberikan landasan teoretik pemecahan persoalan belajar di bidang Akuntansi dan landasan teoretik pentingnya pembelajaran aspek sosial dalam pengajaran Akuntansi. Menggugah para praktisi dan teoretisi pembelajaran Akuntansi untuk lebih memahami pentingnya pergeseran paradigma dari teacher centered menuju
students centered.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis eksperimen kuasi versi faktorial 2×2 dengan model nonequivalence pretest-posttest control group design. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran, prior
knowledge, dan hasil belajar Akuntansi. Populasi penelitian adalah 224
mahasiswa semester I tahun akademik 2005/2006 pada bidang Tata Niaga ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 Politeknik Negeri Bali. Berdasarkan teknik cluster random sampling, terpilih enam kelas sebagai sampel penelitian yang dikelompokan menjadi tiga kelas kelompok kontrol dan tiga kelas kelompok eksperimen. Penentuan kelompok mahasiswa yang memiliki prior knowledge tinggi dan rendah ditetapkan 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah dari skor prates yang telah diranking. Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain: rencana pembelajaran, job sheet, lembaran pengamatan, dan tes hasil belajar Akuntansi. Rencana pembelajaran dan
job sheet didesain untuk kelas kontrol dan eksperimen. Lembaran
pengamatan digunakan untuk merekam interaksi mahasiswa selama pembelajaran berlangsung. Tes hasil belajar dikonstruksi dalam bentuk uraian (essay examination) terbuka. Tes terdiri dari 7 butir, memiliki skor minimal ideal 0 dan skor maksimal ideal 193.
Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis varian faktorial 2×2. Pada masing-masing sel perlakuan ditetapkan 24 subjek sebagai unit analisis. Data mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konstruktivis dan konvensional masing-masing unit analisisnya 48, dan data dari subjek yang termasuk tingkat pengetahuan awal tinggi dan rendah, masing-masing unit analisisnya 48. Analisis statistik inferensial menggunakan bantuan program komputer SPSS 10.0
for windows dengan keputusan hasil analisis ditetapkan pada taraf
signifikansi 5%.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1 Hasil Penelitian
Profil pengetahuan awal mahasiswa sehubungan dengan konsep- konsep dalam pembelajaran Akuntansi dijelaskan dalam beberapa tahapan,
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 yaitu: recording, classifying, summarizing, reporting, clossing, dan
reversing. Tipe-tipe miskonsepsi antara lain (1) semua transaksi dapat
dicatat dengan jurnal umum, (2) saldo awal tidak perlu diperhitungkan dalam penentuan saldo akhir, (3) penyajian akun fix asstes dalam nilai netto, (4) prepaid expenses sebagai beban, (5) menutup akun permanen dan akun nominal, dan (6) membalik semua ajustment. Miskonsepsi mahasiswa pada kelompok eksperimen berkurang dari 49% menjadi 13%, sedangkan pada kelompok kontrol berkurang dari 47% menjadi 25%.
Nilai rerata skor awal mahasiswa dari hasil prates pada semua unit analisis (n=24) berada pada rentangan skor 77,4-116,0, dengan kategori “cukup”, kecuali kelompok konvensional-pengetahuan awal tinggi yang berada pada rentangan skor 116,1-154,7, dengan kategori “tinggi”. Dilihat dari perbandingan hasil belajar kelompok model (n=48), tampak bahwa baik kelompok konstruktivis maupun kelompok konvensional berada pada rentangan skor 77,4-116,0, dengan kategori “cukup”. Perhitungan hasil belajar dari kelompok pengetahuan awal, tampak bahwa baik kelompok pengetahuan awal tinggi maupun kelompok pengetahuan awal rendah, semua nilai rata-rata pratesnya berada pada rentangan skor 77,4-116,0, dengan kategori “cukup”.
Nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa dari hasil pascates pada setiap unit analisis (n=24) berada pada rentangan skor 154,8-193,0, dengan kategori “sangat tinggi”. Nilai rata-rata hasil belajar, baik pada kelompok pengetahuan awal tinggi maupun pada kelompok pengetahuan awal rendah berada pada rentangan skor 154,8-193,0, dengan kategori “sangat tinggi”. Walaupun berada pada kategori yang sama, nilai rerata hasil belajar kelompok pengetahuan awal tinggi lebih tinggi dari kelompok pengetahuan awal rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa secara deskriptif pencapaian ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. ISSN 0215 - 8250 hasil belajar kelompok pengetahuan awal tinggi relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok pengetahuan awal rendah.
3.2 Pengujian Hipotesis
Sebelum melakukan analisis varian, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi tentang normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil analisis, terungkap bahwa nilai-nilai statistik Kolmogorov-Smirnov dan Levene menunjukkan angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Jadi, data penelitian berdistribusi normal dan homogen. Ringkasan hasil uji tersebut disajikan pada Tabel 01 di bawah ini.
Tabel 01. Ringkasan Hasil Analisis ANAVA Faktorial 2×2
Type III Sum Mean Square
Source df F Sig.
of Square Corrected Model 3646,3753 1215,458 8,169 ,000 Intercept 2648697,042 1 2648697,042 17801,705 ,000 PA 1107,042 1 1107,042 7,440 ,008 MODEL 1066,667 1 1066,667 7,169 ,009 PA * MODEL 1472,667 1 1472,667 9,898 ,002 Error 13688,583
92 148,789 Total 2666032,000
96 Corrected Total 17334,958
95 Berdasarkan tabel 01, dapat dirangkum sebagai berikut. (1)
pengetahuan awal berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Akuntansi (F=7,440; p<0,05). (2) Model pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Akuntansi (F=7,169; p<0,05). (3) Terdapat interaksi antara pengetahuan awal dengan model pembelajaran dalam pencapaian hasil belajar Akuntansi (F=9,898; p<0,05).
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250
3.3 Pembahasan
Penelitian ini mengungkap bahwa ternyata mahasiswa telah memiliki gagasan-gagasan yang cukup kompleks sebelum mengikuti pembelajaran. Gagasan tersebut kebanyakan masih berlabel miskonsepsi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya (Dochy, 1996; Duit, 1996). Pembelajaran yang berorientasi pada miskonsepsi akan meningkatkan hasil belajar (Dochy, 1996; Duit, 1996). Pengetahuan awal mahasiswa sangat bervariasi dan telah memiliki struktur kognitif yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang dibangun dari pengalaman sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Piaget (1988:60) yang menyatakan bahwa pembentukan pengetahuan menurut model konstruktivisme memandang subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun melalui struktur kognitif yang diciptakan oleh subjek itu sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Cobb (1994:15) bahwa setiap organisme menyusun pengalamannya dengan jalan menciptakan struktur mental dan menerapkannya dalam pembelajaran.
Model pembelajaran konstruktivis dengan model pembelajaran konvensional berbeda secara signifikan dalam pencapaian hasil belajar (F=7,189; p<0,05). Hasil belajar mahasiswa yang difasilitasi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivis lebih tinggi daripada mahasiswa yang difasilitasi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil belajar mahasiswa pada kedua kelompok berkategori “sangat tinggi”. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Santyasa (2004), yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 Tingkat pengetahuan awal tinggi dengan tingkat pengetahuan awal rendah berbeda secara signifikan dalam pencapaian hasil belajar (F=7,440; p<0,05). Kelompok mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan awal tinggi mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengetahuan awal rendah. Pembelajaran yang berorietansi pada pengetahuan awal akan memberikan dampak pada proses dan perolehan belajar yang memadai (Ardhana, et al., 2003; Santyasa, et al, 2001). Dari sudut pandang konstruktivisme, pengetahuan awal merupakan spring board dan berfungsi sebagai entry level dalam perolehan belajar. Hasil-hasil penelitian ini sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dochy (1996) menyimpulkan bahwa pengetahuan awal berkontribusi signifikan terhadap skor-skor pascates. Menurut Dochy (1996), pembelajaran yang menggunakan pengetahuan awal sebagai starting point menunjukkan bahwa varians hasil belajar dapat dijelaskan oleh varians pengetahuan awal sebesar 42%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara tingkat pengetahuan awal dan model pembelajaran berinteraksi secara signifikan (F=9,898; p<0,05). Model pembelajaran konstruktivis berinteraksi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi. Hasil penelitian ini nampaknya sesuai dengan harapan secara teoretik. Secara konseptual, keterkaitan dan kesesuaian di antara model pembelajaran dan tingkat pengetahuan awal yang diimplementasikan dalam penelitian ini diduga menghasilkan interaksi. Terdapatnya perbedaan hasil belajar disebabkan karena, pada kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi dan mengikuti pembelajaran dengan model konstruktivis terjadi proses
meaningful learning. Sedangkan pada kelompok mahasiswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional terjadi ___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 proses belajar dengan pola transfer secara utuh, sehingga pemahaman konsep secara utuh akan lebih lambat terjadi (NCSS, 2003).
Bagi mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal rendah akan lebih lambat terjadinya proses meaningful learning, Apabila kelompok mahasiswa ini mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivis dan model pembelajaran konvensional, maka hasil belajarnya akan berbeda. Perbedaan hasil belajar Akuntansi antara kedua kelompok mahasiswa tersebut disebabkan karena pada kelompok mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dan memiliki pengetahuan awal rendah terjadi pemahaman yang utuh melalui akomodasi konsep, yaitu dari konsep yang bersifat formal menuju ke konsep yang bersifat konkret. Sebaliknya mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivis dan memiliki pengetahuan awal rendah tetap terjadi proses hafalan (rote learning).
4. Penutup
Sebelum pembelajaran, para mahasiswa telah memiliki konsepsi tentang pembelajaran Akuntansi. Namun, konsepsi tersebut kebanyakan masih berlabel miskonsepsi yang cenderung resisten. Profil pengetahuan awal yang ada pada diri mahasiswa berkaitan dengan konsep-konsep dalam pembelajaran Akuntansi cukup bervariasi dan terjadi pada semua tahapan pada siklus akuntansi.
Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konstruktivis dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konstruktivis lebih tinggi dibandingkan dengan
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. ISSN 0215 - 8250 kelompok mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal rendah. Hasil belajar kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi, lebih tinggi dari kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal rendah.
Terdapat pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan pengetahuan awal mahasiswa dalam pencapaian hasil belajar. Model pembelajaran konstruktivis berinteraksi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi. Hasil belajar kelompok mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal rendah lebih baik diberikan model pembelajaran konvensional dibandingkan dengan model pembelajaran konstruktivis.
Rekomendasi yang dapat diusulkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Model pembelajaran konstruktivis yang diimplementasikan dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu model, yaitu cooperative-group investigation. Untuk penelitian sejenis lebih lanjut, sangat memungkinkan untuk menerapkan model belajar kooperatif yang lain, seperti MURDER, STAD, dan lain-lain. (2) Penelitian ini hanya terbatas pada cakupan materi siklus Akuntansi perusahaan dagang dengan media pencatatan jurnal khusus. Untuk penelitian lebih lanjut, sangat memungkinkan untuk melakukan pengujian ulang pada cakupan materi yang lebih luas. (3) Penelitian ini hanya mempertimbangkan faktor pengetahuan awal dan sebaiknya melibatkan faktor psikologis lainnya seperti motivasi belajar, minat, lingkungan belajar, keadaan sosial-ekonomi, dan intelegensi.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2003. Pembelajaran inovatif untuk pemahaman dalam belajar matematika dan sains di SD, SLTP, dan di SMU. Laporan Penelitian. Penelitian Hibah Pasca Angkatan I tahun I. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Ditjen Dikti. Depdiknas. Ausubel, D.P. 1978. Educational Phychology: A cognitive view. New York: Holt, Rinehart and Winstone.
Bell, B. F. 1993. Children's Science, Constructivism and Learning in Science. Victoria. Australia: Deakin University. Beyer. 1991. Critical Issue: Building on Prior Knowledge and Meaningful
Student Contexts/Cultures
Brooks, J.G., & Brooks, M.G. 1993. In Search of understanding: The Case
for constructivist classrooms. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
Cobb. P. 1994. Where is the Mind Constructivist and Sosiocultural Perspektive on Mathematical Development. Education Research.
Vol 23 No.7 pp 1320. J. 1995. Teaching Strategies (Activating Prior Knowledge).
Dochy, F.J.R.C. 1996. Prior Knowledge and learning. Dalam Corte, E.D., & Weinert, F. (eds): International Encyclopedia of Developmental
and Instructional Psychology. 456-467. New York:Pergamon.
Kerlinger, F. N. (terjemahan Landung R.Simatupang). 2002. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Lie., Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.
ISSN 0215 - 8250 Mehrens, W. A. & Lehmann, I. J. 1984. Measurement and evaluation in education and psychology, New York: Cambridge University Press. National Council for the Social Studies. 2003. Guidelines for teaching
about Science Technology Society in Social Studies: Education for st
Citizenship in the 21 Century. sts/ncss/pubs/00mvt/html.
Piaget. 1988. Antara Tindakan dan Pikiran. Terjemahan Agus Cremers.
Jakarta: Gramedia. Sadia, I W. 1996. “Pengembangan Model Belajar Konstruktivis Dalam
Pembelajaran IPA di SMP. (Suatu Studi Eksperimental Dalam Pembelajaran Konsep Energi Usaha dan Suhu di SMPN 1 Singaraja)”. Disertasi (tidak diterbitkan). IKIP Bandung.
Sadia, I W., Subratha, I N., Wirta, I M., Suma, I K., & Suastra, I W. 1996.
“Pengaruh Prior Knowledge dan Strategi Conceptual Change Dalam Pembelajaran IPA di SMP”. Laporan Penelitian Basic Science.
Santyasa, I W. 2004. “Pengaruh Model Dan Setting Pembelajaran Terhadap Remediasi Miskonsepsi, Pemahaman Konsep, dan Hasil Belajar”.
Disertasi (tidak diterbitkan). Universitas Negeri Malang. Program Pasca Sarjana. Studi Teknologi Pendidikan.
Santyasa, I W., Wirta, I M., Sudiatmika, A.A.R. 2001. “Pengembangan Model Belajar Kooperatif Bermodul Sebagai Upaya Mengubah Miskonsepsi dan Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA di LPTK”. Laporan penelitian Domestic
Collaborative Research Grant 2000. P3M STKIP Singaraja.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning. Boston: Allyn dan Bacon. Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Kanisius.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH.