SENI MENULIS BAB PENDAHULUAN DI DALAM PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN

Azuar Juliandi 2013 KNOW LEDGE ARCHIVES [SENI MENULIS BAB PENDAHULUAN DI DALAM PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN]

  Tulisan ini mer upakan manuskr ip yang dihasilkan pada tahun 2013

  

SENI M ENULIS BAB PENDAHULUAN

  1 DI DALAM PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN

Azuar Juliandi

  

St af Pengajar Universit as M uhammadiyah Sumat era Ut ara, M edan, Indonesia

email: azuarumsu@gmail.com

  Bab pendahuluan adalah bab pert ama di dalam sebuah proposal at au laporan penelitian. Bab pendahuluan berisi m engenai apa, m engapa dan bagaimana penelit ian dilakukan. Bab pendahuluan ini umumnya mengem ukakan perm asalahan-perm asalahan yang sudah diident ifikasi penulis. Perm asalahan-permasalahan t ersebut dit uangkan di dalam subbab-subbab sepert i lat ar belakang masalah, identifikasi masalah, bat asan m asalah, rum usan m asalah, t ujuan penelitian dan m anfaat penelit ian.

  

Kat a kunci: Pendahuluan, masalah ut ama, isu ut ama, gejala masalah,

fakt or, bat asan masalah, rumusan masalah, t ujuan penelit ian, manfaat penelitian.

Latar Belakang M asalah

  Lat ar belakang m asalah (background) adalah bahagian awal di dalam proposal penelitian. Bahagian ini adalah t empat dimana penelit i mengem ukakan alasan- alasan pent ing m engapa isu at au masalah t ert entu yang dipilih penelit i untuk dikaji. Dasar alasan-alasan yang dikem ukakan harus m erujuk kepada referensi ilmiah, dat a-dat a ilm iah yang dapat dipert anggungjawabkan. Bahagian ini pula menjadi t empat bagi penelit i unt uk menggam barkan apa sebenarnya yang hendak dikajinya. Tidak ada at uran baku bagaimana m enulis latar belakang m asalah. Nam un demikian peneliti hendaknya m am pu mendeskripsikan lat ar belakang masalah dengan pola pikir sist em at is.

  mengunduh tulisan. Silahkan daftarkan diri di website http://azuarjuliandi.com/index.php/survey

  Bagaim ana m enyusun lat ar belakang m asalah dengan sist em at is? Caranya adalah dengan m engemukakan: 1) Pendahuluan/ pengant ar. 2) Apa masalah at au isu ut am a penelit ian? Bagaimana pentingnya masalah at au isu t ersebut bagi pihak-pihak t ert ent u, m enurut referensi? Apa gejala-gejala at au fenom ena-fenomena di lapangan yang m uncul sehingga m asalah atau isu t ersebut m enjadi perhat ian penelit i, m enurut fakt a-fakt a di lapangan?

  3) Apa saja fakt or-fakt or yang m em pengaruhi masalah at au isu ut am a t ersebut , m enurut referensi? 4) Apa saja fakt or yang dipilih/ dibat asi untuk dit eliti dari sekian banyak fakt or yang mempengaruhi m asalah at au isu ut am a t ersebut ? Bagaim ana hubungan fakt or-fakt or yang dipilih t erhadap m asalah at au isu ut ama, m enurut referensi?

  5) Penutup/ kesim pulan.

  Ilustrasi Lat ar Belakang M asalah

  

Pendahuluan/ pengant ar . Bagian aw al dari latar belakang m asalah adalah

  pendahuluan at au pengant ar yang dikem ukakan penulis unt uk m engant arkan t ulisan di lat ar belakang m asalah.

  

M asalah/

isu ut ama

Fakt or-fakt or yang

mem pengar uhi

masalah/ isu Ut ama

Pembat asan

fakt or

masalah/

isu ut ama

Pent i ngnya masalah/ isu ut ama Gejala/ fenom ena/ indikasi masalah/ isu ut ama Hubungan fakt or ke-1 dengan masalah/ isu ut ama Hubungan fakt or ke-n dengan masalah/ isu ut ama

Penut up

  

Pendahuluan

  

M asalah ut ama at au isu ut ama penelit ian . M asalah at au isu ut ama penelitian

  adalah sesuatu hal di dalam bidang ilmu penelit i yang dianggap m enarik oleh peneliti unt uk dikaji. M asalah ut am a t ersebut umumnya akan berperan m enjadi variabel t erikat penelit ian. Sebagai contoh m asalah at au isu ut am a penelit ian adalah “ minat mem beli ulang” produk X. Penelit i perlu m enjelaskan apa makna “ m inat m embeli ulang” dari berbagai sumber referensi. Agar referensi dapat dit elusuri oleh orang lain yang membaca proposal penelitian penelit i, m aka penelit i w ajib mencant um kan sum ber referensi dengan ringkas, yakni, siapa penulisnya, t ahun berapa referensi dit erbit kan dan halam an berapa referensi t ersebut dikutip.

  

Pent ingnya masalah utama at au isu ut ama . Bahagian ini peneliti dapat

  mengem ukakan bagaimana peran penting, t ujuan, at au kemanfaat an dari masalah/ isu ut ama yang dipilih bagi pihak-pihak t ert ent u, misalnya bagi karyaw an, perusahaan, konsumen at au pihak lain, bahkan pentingnya bagi ilm u penget ahuan. Peran penting t ersebut dirujuk dari berbagai sum ber referensi, sepert i jurnal, buku t eks at au sumber referensi ilmiah lainnya. Dengan menget ahui peran penting sepert i itu maka dapat m enjadi dasar bagi peneliti bahw a masalah atau isu ut ama t ersebut m em ang benar-benar perlu untuk dit eli. Pent ingnya m asalah at au isu ut am a bisa t erlihat di dalam contoh berikut ini. Dari hasil mem baca referensi t erlihat bahw a minat beli ulang cukup pent ing bagi perusahaan karena jika pembeli t idak m elakukan pem belian ulang m aka dapat berdampak t erhadap penurunan volume penjualan perusahaan (referensi A,B). Pembelian ulang akan m em buat perusahaan t erus bert ahan hidup dan memperoleh laba berkelanjut an (referensi C, D, E). Pembelian ulang menunjukkan loyalit as konsum en yang t inggi t erhadap produk karena produknya memuaskan m ereka (referensi F,G) dan set erusnya.

  

Gejala-gejala, fenomena-fenomena, indikasi masalah utama at au isu utama .

  Gejala, fenom ena, at au indikasi masalah adalah segala hal yang menjadi penanda at au t anda-t anda bahw a m asalah/ isu ut am a yang diam at i penulis adalah sesuat u yang m em ang berm asalah sehingga perlu dipecahkan m elalui penelitian. Gejala-gejala m asalah dirujuk dari hasil prariset peneliti, misalnya dari hasil w aw ancara, m elihat cat at an dokum en, m enyebar kuisioner sederhana atau dengan pengam at an langsung. Contoh t ent ang gejala at au indikasi bahw a m asalah/ isu ut ama ut am a yakni minat beli m em ang m engandung masalah t erlihat sepert i cont oh baw ah ini. Gejala- gejala di dalam cont oh berikut diperoleh pada saat peneliti melakukan penelit ian pendahuluan. Peneliti m engadakan w aw ancara dengan para pengguna produk X, menganalisis dokumen yang berkait an dengan produk X dan melakukan pengam at an t erhadap produk X. Hasilnya adalah sebagai berikut: a) Konsumen mulai m engurangi konsumsi produk X karena harga naik dibanding m asa-m asa sebelum nya. Harga produk X sebelum kenaikan harga dalah Rp.

  1000 per unit, setelah kenaikan harga harga m eningkat menjadi Rp. 2000 per unit. Kenaikan harga sebesar 100% t ersebut cukup memberat kan bagi konsumen;

  b) Konsumen m ulai m erasa bahw a kualit as produk X t idak lagi sepert i t ahun- t ahun aw al produk dipasarkan. Dari 30 orang konsumen yang diw ancarai seluruhnya m enyat akan bahw a kualit as produk X sudah mulai menurun kualit asnya, t erut am a dalam hal rasa dan kemasan produk.

  c) Konsumen banyak beralih ke m erek lain yang berkualit as lebih baik dan harganya lebih miring; Pada sat u t ahun belakangan muncul t iga produk sejenis dengan m erek berbeda dari produsen yang berbeda pula, yakni m erek A,M dan Z. Karena dalam m asa promosi, produsen berani menet apkan harga yang lebih rendah dibanding produk m erek X. M erek A m enet apkan harga Rp. 1400 per unit, M erek M m enet apkan harga Rp. 1500 per unit dan M erek Z menet apkan harga Rp. 1550 per unit. Dengan dem ikian harga rat a-rat a ket iga m erek baru t ersebut adalah sebesar Rp. 1483. Selisih harga inilah yang m em pengaruhi minat konsumen untuk beralih dari m erek A. Selain harga, konsumen juga berpersepsi bahw a kualit as produk pesaing t idak berbeda dengan merek X. Dari 25 orang responden yang diwaw ancarai mayorit as m erasa puas dengan produk baru yang m ereka konsum si.

  d) Ada konsumen yang berhent i sam a sekali untuk m enggunakan produk X karena m erasa bahw a produsen sesuka hat inya m enaikkan harga set elah produk mereka laku di pasaran. Dari hasil waw ancara dengan 30 orang bekas konsumen produk X, m ereka kini benar-benar t idak lagi pernah m em beli produk X. M ereka berpersepsi produsen t idak lagi m em perhat ikan daya beli m ereka, hanya berorient asi kepada keuntungan produsen sem at a.

  e) Sebahagian konsumen m em ilih produk lain karena produk lain t erdist ribusi secara luas, mudah didapat di segala t em pat . Dari pengam at an penulis, produk baru yang bermerek A, M dan Z lebih m udah didapat dibanding m erek X. Umumnya t oko pengecer menyediakan produk di etalase penjualan m ereka. M enurut pengecer, m ereka lebih suka menyediakan produk yang banyak dicari oleh konsum en.

  f) Konsumen m enganggap m erek lain lebih t erjamin kualit asnya karena m em berikan garansi t erhadap produk yang dipasarkan. Pengam at an peneliti m em ang produk X t idak memberikan garansi pengem balian produk, sem ent ara m ereka lain yakni m erek A, B dan C t ert era garansi pengem balian produk di dalam kemasannya. Gejala-gejala t ersebut di at as m engindikasikan bahw a memang minat konsum en unt uk m embeli ulang produk X m ulai m enurun (berm asalah). Karena m em ang bermasalah, m aka perlulah minat beli ulang dit eliti agar m asalah bisa t erpecahkan. Selain dari w aw ancara seperti di atas, gejala/ indikasi masalah juga dapat diperoleh dari pengam at an, hasil menyebar angket yang dilakukan oleh peneliti, m engam at i dokum en t ert ulis sepert i dokum en perusahaan, dokumen

  

Fakt or-fakt or yang mempengaruhi masalah ut ama at au isu utama . Fakt or-fakt or

  t erpercaya dari media m assa, bahkan hasil penelit ian-penelit ian orang sebelumnya dari jurnal ilmiah.

  yang m em pengaruhi masalah ut am a adalah segala sesuat u yang m enjadi penyebab t inggi rendahnya, baik-buruknya m asalah at au isu ut am a penelit ian. Fakt or-fakt or inilah sebenarnya yang dapat m enjadi penyebab at au akar dari masalah yang t erjadi. Seluruh fakt or perlu dikemukakan dari berbagai sumber referensi, baik fakt or yang dit eliti maupun fakt or yang tidak dit eliti. Sebagai cont oh, penelit i merasa penasaran mengapa minat beli ulang bisa menurun?. Dengan kat a lain fakt or apakah sebenarnya yang bisa menyebabkan t inggi rendahnya minat beli?. Peneliti lalu mengident ifikasi berbagai referensi relevan. Penelit i mem peroleh pet unjuk bahwa t ernyat a fakt or-fakt or yang mempengaruhi m inat beli ulang adalah:

  • Kualit as produk, harga (referensi A,B,C). Kualit as produk m erupakan ukuran m engenai baik-buruknya produk yang dihasilkan oleh produsen. Sedangkan harga m erupakan sejum lah uang yang perlu dibayar oleh konsum en berdasarkan jumlah yang dit et apkan oleh produsen at au penjual. Konsum en sangat m em berikan perhat ian t erhadap kualitas, jika produk bermut u, konsumen akan m encari produk untuk dibeli. Demikian juga dengan harga, umumnya konsumen mencari harga yang lebih murah dari m erek lain dengan kualit as produk yang sama (referensi D, E, F);
  • Prom osi, dist ribusi (referensi B,C,D). Prom osi berhubungan dengan upaya m em perkenalkan produk kepada konsumen. Prom osi yang kerap dilakukan akan mempengaruhi persepsi seseorang dan m enimbulkan m inat untuk m em beli produk (referensi E,F,G,H). Demikian juga dengan dist ribusi, produk yang mudah didapat di segala t em pat lebih dipilih konsum en. Hal ini disebabkan konsum en tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk menuju
kepada t empat yang lebih jauh hanya untuk m em beli produk yang dibutuhkannya (referensi, G,H,I,J); Fakt or budaya, sosial, pribadi dan psikologis (referensi C,D). Fakt or budaya, - sosial, pribadi dan psikologis merupakan faktor perilaku konsumen. Um umnya konsum en berniat unt uk membeli produk at as dasar kultur, subkult ur dan kelas sosial; fakt or sosial kelom pok referensi, keluarga; fakt or pribadi sepert i usia, penghasilan, kepribadian; dan fakt or psikologis sepert i m ot ivasi, persepsi, sikap (referensi K, L, M ).

  Hasil ident ifikasi m engenai fakt or-fakt or yang m em pengaruhi m inat beli ulang adalah fakt or pemasaran (kualit as produk, harga, promosi dan dist ribusi) dan fakt or perilaku konsum en (budaya, sosial, pribadi dan psikologis). Walaupun t idak sem ua fakt or akan dit eliti, namun identifikasi seluruh fakt or yang m ungkin mempengaruhi m inat beli ulang perlu untuk dikem ukakan oleh penelit i.

  

Bat asan fakt or yang mempengaruhi masalah ut ama at au isu ut ama . Bahagian ini

  penulis mulai m em buat bat asan fakt or m ana yang hendak difokuskan unt uk dit elit i. Barangkali penelit i tidak akan sanggup untuk m enelit i seluruh fakt or yang ada. M aka peneliti bisa saja m em ilih sat u, dua atau beberapa fakt or yang t elah diident ifikasi. Pem ilihan fakt or harus didasari oleh alasan yang logis, misalnya karena diasumsikan bahw a fakt or t ersebut yang benar-benar dominan dalam mempengaruhi masalah ut am a baik dari sudut pandang t eori maupun sudut pandang prakt is at au fakt a di lapangan. Fakt or-fakt or yang dibat asi t ersebut selanjutnya akan berperan menjadi “ variabel bebas penelitian” .

  Berikut ini contoh m engenai bat asan masalah. Penelit i m elihat bahw a cukup banyak faktor penyebab minat m em beli ulang. Penelit i m engalami kebingungan, fakt or m anakah yang sebenarnya paling dominan dalam m em pengaruhi minat beli dari sekian banyak fakt or yang ada? Ia perlu m embat asi fakt or t ersebut agar masalah benar-benar t erpecahkan. Penelit i akhirnya kem bali menelaah gejala- gejala yang ia ident ifikasi sebelum nya. Dari sekian banyak gejala t ernyat a masalah yang paling m enentukan minat m em beli ulang produk adalah fakt or harga dan kualit as. M engapa dem ikian? Ya, karen a dari sekian banyak gejala, dia menangkap informasi bahw a gejala yang t erbanyak/ dominan adalah harga dan kualit as. Lihat kembali gejala-gejala t ersebut : (a). konsum en m ulai m engurangi konsum si produk X karena “ harga” naik dibanding m asa-masa sebelum nya; (b). Konsum en m ulai m erasa bahw a “ kualit as” produk X t idak lagi sepert i t ahun- t ahun aw al produk dipasarkan; (c). Konsumen banyak beralih ke m erek lain yang “ berkualit as” lebih baik dan “ harganya” lebih miring; (d). Ada konsumen yang berhent i sam a sekali untuk m enggunakan produk X karena m erasa bahw a produsen sesuka hat inya m enaikkan “ harga” set elah produk m ereka laku di pasaran; (e). Sebahagian konsum en m emilih produk lain karena produk lain “ t erdist ribusi” secara luas, m udah didapat di segala t em pat ; (f). Konsum en menganggap m erek lain lebih t erjam in “ kualit asnya” karena memberikan garansi t erhadap produk yang dipasarkan. Lihat cont oh kat a yang bert anda pet ik (“ ) di at as. Di dalam gejala-gejala masalah t ersebut sebenarnya ada t iga kelompok gejala masalah, yakni : harga (poin a,c,d); kualit as produk (poin b,c,f), dan dist ribusi (poin e). Gejala m ana yang paling banyak? Gejala harga dan kualit aslah yang paling banyak t erindikasi. M aka peneliti m em bat asi fakt or yang m em pengaruhi m inat beli ulang hanya pada fakt or “ harga” dan “ kualit as” , bukan yang lainnya. Tet api jika peneliti mem iliki kesanggupan, alangkah baiknya seluruh fakt or yang ada ikut dijadikan sebagai bahagian yang dit eliti.

  . Jika

  Hubungan fakt or-fakt or yang dipilih t erhadap masalah at au isu ut ama

  fakt or sudah dibat asi maka penelit i perlu mengem ukakan bagaimana hubungan masing-m asing fakt or yang t elah dipilih dengan m asalah at au isu ut am a penelitian. Agar dapat dipert anggungjawabkan secara ilm iah, hubungan- hubungan yang dikem ukakan harus dirujuk dari sum ber-sum ber referensi ilmiah.

  Contoh bagaim ana hubungan-hubungan fakt or yang t elah dibat asi dengan masalah at au isu ut ama t erlihat dalam ilust rasi berikut ini. Peneliti m embaca berbagai referensi ilmiah, t ernyat a harga m em pengaruhi minat beli ulang (referensi A, B,C,D). Demikian juga kualit as produk dapat m em pengaruhi minat beli ulang (referensi A, C, F,G).

  

Penut up/ kesimpulan . Pada bahagian akhir lat ar belakang m asalah peneliti perlu

  menarik kesim pulan dari hasil identifikasi t erhadap permasalahan-permasalahan yang t elah dikem ukakannya. Banyak dit emui di dalam skripsi at au t esis bahagian penut up at au kesimpulan sepert i di at as dijadikan sebagai t em pat m enuliskan judul penelit ian. M isalnya, dari uraian-uraian sebelumnya m aka penelit ian ini bermaksud m engkaji “ pengaruh harga dan kualitas t erhadap minat beli produk X” . Benarkah begit u? Sebenarnya t idak ada ket ent uan baku, peneliti dapat mengem ukakan kalim at -kalimat penutup lain yang lebih kreat if t anpa harus mengem ukakan kalim at judul sepert i contoh di atas. Set elah m elihat penjelasan-penjelasan di at as m aka intisarinya lat ar belakang masalah hanya bersifat m enangkap gambaran perm asalahan aw al. Jika peneliti ada m emperoleh dat a-dat a yang berm asalah m engenai m asalah ut am a, m aka itu hanya m erupakan gejala/ indikasi, belum t ent u masalah yang sebenarnya adalah begit u, sehingga perlu dilakukan penelitian. Jika penelit i ada m em peroleh informasi m engenai fakt or dan dampak dari masalah ut am a dari referensi, dan kemudian memilih fakt or t ert ent u sebagai fakt or yang m empengaruhi masalah ut ama, itu juga baru m erupakan gambaran aw al dari gejala yang t eridentifikasi, belum t entu ia adalah fakt or yang benar-benar mem pengaruhi m asalah ut am a. Dengan dem ikian, perlu dilakukan penelit ian lebih lanjut . Itulah gunanya dilakukan penelit ian, karena ada keraguan, ada kebimbangan. Inform asi aw al yang diperoleh mungkin benar m ungkin salah, mungkin ya m ungkin t idak. Jika di dalam lat ar belakang m asalah sudah t erjaw ab dengan jelas m asalah yang sebenarnya dan jawaban sudah dit em ukan, m aka apa guna penelit ian dilakukan lebih lanjut ? Cukup di lat ar belakang m asalah saja, m aka penelitian sudah selesai dilakukan?.

Identifikasi M asalah

  Sebahagian program st udi khususnya ilmu-ilmu bisnis menjadikan “ identifikasi masalah” sebagai subbab di Bab I (Pendahuluan). Sebahagian lagi tidak m embuat subbab t ersendiri, karena ident ifikasi masalah pada hakikat nya telah t ergam bar di lat ar belakang masalah.

  Jika m em ang m enjadi subbab, maka seni dalam menulis identifikasi m asalah, persis sepert i lat ar belakang m asalah. Perbedaannya adalah t erlet ak pada keluasan penulisan. Subbab lat ar belakang m asalah berisi identifikasi yang lebih luas, didukung dengan berbagai referensi, set iap it em yang diident ifikasi sepert i gejala, fakt or dan dampak dijelaskan satu persat u. Sement ara subbab ident ifikasi masalah berisi ringkasan hal-hal yang t elah diident ifikasi di subbab lat ar belakang masalah. Tulisan ini m emperjelas perbedaan identifikasi di subbab lat ar belakang masalah dan subbab identifikasi m asalah. Perbedaan disajikan dalam cont oh nyat a untuk lebih m em udahkan pem ahaman m engenai permasalahan ini. Di dalam subbab lat ar belakang masalah disarankan untuk m engident ifikasi hal- hal sepert i: m asalah at au isu ut am a, peran penting m asalah at au isu utam a, gejala/ indikasi m asalah at au isu utama, fakt or-fakt or yang m em pengaruhi masalah at au isu ut am a dan pem bat asan fakt or yang m empengaruhi masalah at au isu ut am a.

  Di dalam subbab ident ifikasi m asalah, hal-hal yang diidentifikasi tidak perlu seluas lat ar belakang masalah, t et api dapat lebih diringkaskan lagi, yakni mengem ukakan t ent ang: m asalah at au isu ut am a & gejala/ indikasinya dan fakt or-fakt or yang m em pengaruhi masalah at au isu ut ama.

  Lihat ilust rasi di baw ah ini untuk m embedakan gejala/ indikasi m asalah ut am a di subbab lat ar belakang m asalah dan gejala/ indikasi masalah ut am a di subbab identifikasi masalah:

  Ilustrasi Gejala M asalah di Subbab Lat ar Belakang M asalah dan di Subbab Identifikasi M asalah

  Lat ar belakang m asalah Ident ifikasi masalah

Konsumen m ulai mengurangi konsumsi produk X karena harga Konsum en m ulai

naik di banding masa-masa sebelum nya. Harga produk X sebelum mengurangi konsum si

kenaikan harga dalah Rp. 1000 per unit , set elah kenaikan harga produk X karena masalah

harga m eningkat m enjadi Rp. 2000 per unit . Kenaikan harga harga; sebesar 100% t ersebut cukup mem berat kan bagi konsum en;

Konsumen mulai m erasa bahw a kualit as produk X t idak lagi Konsum en m ulai merasa

sepert i t ahun-t ahun aw al produk di pasarkan. Dar i 30 orang bahw a kualit as produk X

konsum en yang diw ancarai seluruhnya menyat akan bahw a mulai menur un; kualit as pr oduk X sudah mulai menurun kualit asnya, t erut am a dalam hal rasa dan kemasan produk.

Konsumen banyak beralih ke m erek lain yang berkualit as lebi h Konsum en banyak beralih

baik dan harganya lebi h miring; Pada sat u t ahun belakangan ke m erek lain yang

muncul t iga produk sejenis dengan m erek berbeda dari produsen berkualit as sama dan

yang ber beda pula, yakni mer ek A,M dan Z. Kar ena dalam masa harganya lebih murah; pr omosi, pr odusen berani m enet apkan harga yang lebi h rendah dibanding produk m erek X. M erek A m enet apkan har ga Rp. 1400 per unit , M er ek M menet apkan har ga Rp. 1500 per unit dan M er ek Z m enet apkan harga Rp. 1550 per unit . Dengan demikian harga rat a-rat a ket iga m erek bar u t ersebut adalah sebesar Rp. 1483. Selisih harga inilah yang m em pengar uhi minat konsum en unt uk beralih dari m erek A. Selain harga, konsum en juga berpersepsi bahw a kualit as produk pesaing t idak ber beda dengan merek X. Dari 25 orang responden yang diw aw ancarai mayorit as merasa puas dengan produk bar u yang m ereka konsumsi.

Ada konsum en yang ber hent i sama sekali unt uk m enggunakan Ada konsum en t idak lagi

pr oduk X karena merasa bahw a produsen sesuka hat inya menggunakan menaikkan harga set elah produk m er eka laku di pasaran. Dari menggunakan produk

  X hasil w aw ancar a dengan 30 orang bekas konsum en pr oduk X, karena harganya naik; mereka kini benar-benar t idak lagi per nah m em beli pr oduk X. M er eka berpersepsi produsen t idak lagi mem per hat ikan daya beli mereka, hanya berorient asi kepada keunt ungan produsen semat a.

Sebahagian konsum en m emilih pr oduk lain karena produk lai n Sebahagian konsumen

t erdist ribusi secara luas, mudah didapat di segala t em pat . Dari memilih produk yang

pengamat an penulis, produk baru yang bermerek A, M dan Z lebi h mudah didapat di segala Lat ar belakang m asalah Ident ifikasi masalah mudah didapat dibanding m erek X. Um um nya t oko pengecer t em pat ; menyediakan produk di et alase penj ualan m ereka. M enurut pengecer, mer eka lebih suka menyediakan pr oduk yang banyak dicari oleh konsum en. Konsumen m enganggap m erek lain lebih t erjamin kualit asnya Konsum en menganggap karena m em berikan garansi t erhadap produk yang dipasar kan. mer ek lain lebi h t erjamin Pengamat an penelit i memang produk X t idak m em berikan garansi kualit asnya. pengem balian produk, sem ent ara mer eka lain yakni m erek A, B dan C t ert er a garansi pengem balian produk di dalam kemasannya.

  Contoh subbab lat ar belakang m asalah yang berisi m engenai fakt or-fakt or yang mempengaruhi m asalah ut am a (minat beli).

  Ilust rasi Fakt or-fakt or yang M empengaruhi M asalah Ut ama di Subbab Lat ar Belakang M asalah dan di Identifikasi M asalah

  Lat ar belakang masalah Ident ifikasi masalah Kualit as produk, harga (r ef erensi A). Kualit as produk m erupakan ukur an kualit as - mengenai baik-buruknya produk yang di hasilkan oleh produsen. Sedangkan produk harga m erupakan sejumlah uang yang perlu dibayar oleh konsum en harga -

  • berdasarkan jumlah yang dit et apkan oleh produsen at au penjual. Konsum en promosi sangat mem berikan perhat ian t er hadap kualit as, jika produk berm ut u, fakt or - konsum en akan mencari produk unt uk dibeli. Demikian juga dengan harga, budaya
  • um um nya konsumen m encari harga yang lebih m urah dari m er ek lain sosial dengan kualit as produk yang sama (referensi D, E, F). priba
  • psikologis Pr omosi, dist ribusi (referensi B). Promosi ber hubungan dengan upaya memperkenalkan produk kepada konsum en. Promosi yang kerap dilakukan akan mem pengaruhi persepsi seseorang dan m enimbulkan mi nat unt uk membeli produk (referensi G, H). Demikian juga dengan dist ribusi, produk yang m udah didapat di segala t em pat lebi h dipilih konsum en. Hal ini disebabkan konsum en t idak perlu m engeluarkan biaya besar unt uk m enuj u kepada t em pat yang lebih jauh hanya unt uk m embeli produk yang dibut uhkannya (referensi, I, J). Fakt or budaya, sosial, pribadi dan psikologis (referensi C). Fakt or budaya, sosial, pribadi dan psikologis mer upakan fakt or peri laku konsum en. Umum nya konsum en berniat unt uk mem beli produk at as dasar kult ur, subkult ur dan kelas sosial; fakt or sosial kelompok referensi , keluarga; fakt or pr ibadi sepert i usia, penghasilan, kepribadian; dan fakt or psikologis sepert i mot ivasi, per sepsi, sikap (referensi K, L, M ).

  Seluruh contoh di at as m emperjelas apa yang harus dikem ukakan di dalam subbab ident ifikasi masalah dan bagaimana seni m enyajikannya. Int inya, subbab identifikasi masalah adalah ringkasan dari subbab lat ar belakang masalah. Jika di dalam lat ar belakang, masalah diidentifikasi dengan cara yang lebih luas, m aka di dalam ident ifikasi m asalah ditulis lebih sederhana lagi.

Batasan M asalah

  Bahagian bat asan masalah adalah bahagian dim ana peneliti m engemukakan luasnya m asalah yang hendak dikaji. Bat asan masalah berkait an dengan identifikasi masalah, khususnya t erhadap banyaknya fakt or-fakt or yang mempengaruhi masalah at au isu ut ama. Apakah semua fakt or t ersebut ingin dit elit i atau hanya sebahagian fakt or saja yang ingin dipilih peneliti. Selain membat asi fakt or, maka penelit i boleh juga m em bat asi hal-hal lain, sepert i membat asi objek pen elit ian, m em bat asi lokasi penelit ian, at au mem bat asi hal- hal lain yang dianggap penting oleh peneliti.

  

Pert ama, membat asi fakt or-fakt or yang mempengaruhi masalah utama. Jika

  identifikasi masalah m erupakan proses m engemukakan seluruh fakt or-fakt or yang m empengaruhi masalah ut am a m aka batasan masalah adalah m emilih sebahagian at au bahkan seluruh fakt or yang ada unt uk dit eliti. Biasanya peneliti t idak memilih seluruh fakt or, penelit i umumnya m em bat asi sat u at au beberapa fakt or saja dari sekian banyak fakt or yang m empengaruhi m asalah ut am a. Contoh sebelumnya di bahagian ident ifikasi masalah, t erlihat ada beberapa fakt or yang mem pengaruhi masalah ut am a (minat beli), ant ara lain: kualit as produk, harga, promosi, budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Apakah penelit i ingin m engkaji sem ua fakt or yang m empengaruhi minat beli sepert i di at as? M ungkin ya, m ungkin juga t idak. Jika penelit i mengkaji seluruh fakt or yang ada m aka penelit i harus banyak mengeluarkan pengorbanan untuk menelit inya. Karena alasan t ersebut m aka penelit i m elakukan pem bat asanyakni memilih sat u, dua atau beberapa fakt or yang m em pengaruhi masalah minat beli ulang. Ilust rasi di baw ah ini m em beri contoh bahw a fakt or yang dibat asi hanya dua yakni harga dan kualit as produk.

   Kualit as pr oduk

   Harga

   Promosi 

  Kualit as produk M inat M inat

  Budaya Harga Beli Ulang Beli Ulang

   

   Sosial

   Pribadi 

  Psikologis Ident ifikasi M asalah Bat asan M asalah

  Ilustrasi Ident ifikasi M asalah dan Bat asan M asalah

  

Kedua, membat asi hal-hal lain. Ada kalanya penelit i t idak hanya m em bat asi

  fakt or-fakt or m asalah ut ama saja, t et api juga bermaksud mem bat asi hal-hal di luar fakt or-fakt or m asalah ut ama. M isalnya m em bat asi objek penelit ian, lokasi penelitian, w akt u penelit ian dan sebagainya. Sebagai cont oh jika penelit i meneliti karyaw an suat u perusahaan, karyaw an di perusahaan t entunya m emiliki banyak jenis, apakah karyawan t et ap at au karyaw an honorer, karyaw an kant or pusat at au karyaw an cabang, karyaw an t ingkat manajerial at au operasional dan sebagainya.

  Penelit ian kepada konsum en suatu produk sebagai objek penelit ian, peneliti boleh membatasi konsumen pada suat u t empat yang diinginkannya, sepert i di perkot aan at au pedesaan, at au konsumen segem en usia anak-anak at au dew asa, konsum en yang sudah loyal at au sesekali m engkonsumsi saja dan sebagainya.

  Penelit ian perusahaan-perusahaan yang t erdaft ar di bursa efek, peneliti dapat membat asi apakah perusahaan yang dipilih unt uk dit elit i adalah perusahaan manufakt ur, perbankan atau yang lainnya. Penelit i boleh m enent ukan pembat asan sepert i di at as berdasarkan kepent ingan at au tujuan-t ujuan yang hendak dicapai oleh penelit i. Walaupun sebenarnya pembat asan-pembat asan lain sepert i di at as bukanlah kewajiban mut lak harus ada pada bahagian bat asan m asalah. Ada t em pat khusus di subbab lain sepert i di dalam subbab t eknik sam pling yang lebih sesuai untuk m engemukakan pembat asan-pembat asan sepert i cont oh-contoh di at as. Ada subbab t em pat penelitian jika penelit i ingin m embat asi lokasi penelit iannya. Berikut ini contoh kalim at dalam pembat asan m asalah. Identifikasi masalah sebelumnya mem perlihat kan bahw a cukup banyak fakt or-fakt or yang mempengaruhi m inat beli. Penelitian ini hanya m enit ikberat kan dua fakt or saja yakni fakt or sosial dan psikologis. Kedua fakt or inilah yang dapat m enentukan t inggi rendahnya m inat konsum en untuk m embeli produk X. Penelit i hendaknya m enghindari penulisan kalimat bat asan masalah seolah-olah sepert i m engem ukan judul, sehingga tidak t erlihat apa yang dibat asi dari hal-hal apa. M isalnya kalimat yang kurang t epat sepert i itu adalah: Penelitian ini hanya dibat asi pada pengaruh sosial dan psikologis terhadap minat konsum en m em beli produk X. Walaupun tidak ada yang salah, hanya saja dalam contoh kedua t ersebut peneliti tidak m ampu mengungkapkan pem bat asan apa dari apa.

Rumusan M asalah

  Bat asan masalah pada bahagian sebelumnya adalah m embat asi ruang lingkup apa yang hendak dit eliti. Jika m asalah sudah dit et apkan bat asannya, m aka langkah selanjutnya adalah m erum uskan m asalah penelitian. Permasalahan-perm asalahan yang dirumuskan t idak boleh di luar permasalahan- permasalahan yang sudah dibat asi.

   Kualit as produk

  M inat Kualit as produk M inat Beli Ulang ?

   Harga Beli Ulang ? Harga M inat Beli Ulang Harga dan M inat Beli Ulang ? Kualit as Produk Bat asan M asalah Rum usan M asalah

  Ilustrasi Bat asan M asalah dan Rumusan M asalah M isalnya peneliti sudah mem batasi dua fakt or yang m em pengaruhi minat beli ulang yakni harga dan kualit as produk, m aka penelit i dapat m erum uskan sem ua hal t ersebut , misalnya:

  1. Apakah harga berpengaruh t erhadap m inat konsum en m em beli ulang produk X?;

  2. Apakah kualit as produk berpengaruh t erhadap minat konsum en m em beli ulang produk X?;

  3. Apakah harga dan kualit as produk berpengaruh t erhadap m inat konsum en m em beli ulang produk X?.

  Intinya rumusan masalah berperan sebagai penunjuk arah bagi peneliti apa yang sebenarnya ingin dicari t ahu dari penelitian yang dilakukannya. Jika peneliti mampu m embuat pert anyaan-pert anyaan di aw al m aka akan m udah bagi peneliti untuk mencari dat a-dat a apa yang akan digunakan untuk m enjaw ab pert anyaan-pert anyaan t ersebut . Tanpa rumusan pert anyaan yang jelas m aka peneliti akan sulit m endapat kan dat a di lapangan.

  Isi pert anyaan di dalam rum usan m asalah juga harus diperhatikan oleh peneliti. Jangan sam pai pert anyaan t ersebut t idak bisa terjaw ab karena ket ika penelit i mengum pulkaan dat a t ernyat a dat a t ersebut sulit at au bahkan sam sakali t idak bisa diperoleh oleh penelit i.

Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian pada hakikat nya sejalan dengan rumusan masalah. Jika rum usan m asalah adalah merupakan pert anyaan m aka t ujuan penelit ian adalah berisi m engenai hal-hal yang akan dituju at au dicapai dari segala hal yang dipert anyakan di dalam rumusan masalah.

  Oleh karena rum usan m asalah dan t ujuan penelitian pada dasarnya ada dua hal yang sama, pada beberapa perguruan tinggi ada yang hanya menggunakan subbab rum usan m asalah ada pula yang m enggunakan subbab tujuan penelit ian saja.

  Nam un demikian, jika keduanya m em ang digunakan sebagai subbab yang t erpisah, isi keduanya yakni ant ara rumusan m asalah dan tujuan penelit ian haruslah m engandung dua hal yang sam a.

  

Kualit as produk M inat Beli Ulang Kualit as produk M inat Beli Ulang

?

Harga M inat Beli Ulang ? Harga M inat Beli Ulang

Harga dan Harga dan

  M inat Beli Ulang M inat Beli Ulang

?

Kualit as Produk Kualit as Produk Rum usan M asalah Tuj uan Penelit ian

  Contoh tujuan penelitian adalah untuk m enget ahui hal-hal di baw ah ini:

  1. M enganalisis pengaruh harga t erhadap minat konsumen membeli ulang produk X;

  2. M enganalisis pengaruh kualit as produk t erhadap m inat konsumen m em beli ulang produk X;

  3. M enganalisis pengaruh harga dan kualit as produk t erhadap minat konsum en m em beli ulang produk X.

M anfaat Penelitian

  M anfaat penelit ian adalah berbicara m engenai kegunaan yang dapat diperoleh jika t ujuan penelitian t ercapai. M anfaat penelitian utam anya dapat diarahkan kepada dua hal, yakni:

  M anfaat t eoritis; - M anfaat prakt is. -

  M anfaat t eorit is berhubungan dengan kemanfaat an hasil penelit ian untuk masalah-masalah ilmiah, ilm u penget ahuan di bidang ilm u yang dit ekuni oleh peneliti. M anfaat prakt is ini bisa berguna bagi diri penelit i sendiri maupun bagi peneliti lain at au pihak lain yang m em but uhkan informasi ilmiah dari para peneliti. M anfaat t eoritis ini umumnya dijumpai pada jenis penelit ian dasar (basic research, fundament al research).

  M anfaat prakt is berhubungan dengan kem anfaat an unt uk t ujuan pemecahan masalah dalam kehidupan m anusia, khususnya permasalahan prakt is yang relevan dengan bidang ilmu peneliti. M anfaat prakt is umumnya dit ujukan untuk lembaga t empat penelit ian dilakukan at au pihak-pihak lain yang m embutuhkan informasi dari saran-saran yang diberikan penelit i set elah penelit ian selesai dilakukan. M anfaat praktis ini umumnya dijumpai pada jenis penelit ian t erapan (applied research). M anfaat mana yang perlu dikem ukakan penelit i di dalam subbab manfaat penelitian? Bisa saja hanya sat u buah yakni m anfaat t eorit is saja at au manfaat prakt is saja. Namun dem ikian tidak t ert utup kemungkinan kedua manfaat t ersebut dikemukakan oleh peneliti.

  Hanya saja penelit i perlu menyadari kem am puannya, jika memang penelit iannya hanya bisa m em berikan m anfaat unt uk penget ahuan (penelitian dasar) dan belum mampu unt uk m em berikan manfaat mem ecahkan m asalah (penelit ian t erapan), maka m anfaat t eorit islah sebenarnya yang sesuai untuk dikem ukakan, bukan m anfaat prakt is. Sebaiknya penelit i tidak perlu t erlalu berlebihan dalam mengem ukakan m anfaat penelitiannya.

Bahan Bacaan Lanjutan

  

Adams, J.; & Khan, H.T.A.; Raeside, Robert & Whit e, David (2007). Research met hods for

graduat e business and social science st udent s. New Delhi: Response Book.

Arikunt o, S. (2002). Prosedur penelit ian: Suat u pendekat an prakt ek. Jakart a: Rineka

Cipt a.

Bernad, H.R. (2000). Social research met hods: Qualit at ive and quant it at ive approach.

  California-London-New delhi: Sage Puclicat ions.

Bryman, A. (2005). Research met hods and organizat ion st udies. USA and Canada:

Rout l edge.

  

Charmaz, K. (2006). Consruct ing grounded t heory: A pract ical guide t hrough qualit at ive

analysis. London: Sage Publicat ions Lt d.

Cohen, L.; M anion, L.; & M orrison, K. (2000). Research met hods in educat ion. London:

Rout l edge Falm er.

Cooper, H. (1998). Synt hesizing research: A guide f or lit erat ure review s. USA: Sage

Publicat ions Lt d.

Cresw ell, J.W. (1994). Research design: Qualit at ive & quant it at ive approach. California:

Sage Publicat ions. Greener, S. (2008). Business research met hods. USA: Vent us.

Kaufman, A.S. & Kaufman, N.L. (2005). Essent ials of behavioral science series. New

Jersey: John Wiley & Sons.

Kerlinger, F.N. (2000). Asas-asas penelit ian behavioural. Yogyakart a: Gadjah M ada

Universit y Press.

M cAdams, D.P.; Pals, J.L. (2007). The Role of Theory in Personalit y Research. Dalam

Robins, R.W.; Fraley, R.C.; Krueger, R.F. (2007). Handbook of research

met hods in personalit y psychology . New York: The Guilford Press.

  

Panneerselvam, R. (2006). Research met hodology. New Delhi: Prent ice Hall of India

Limit ed. Sekaran, U. (2003). Research met hods for business. New york: John Willey & Sons Inc.

Suariasumant ri, J.S. (2010). Pedoman penulisan t esis dan disert asi. Jakart a: Program

Pascasarjana Universit as Negeri Jakart a.