ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR

Oleh: Elfina Yenti*, Sri Adella Fitri*

Abstract: Balanced Scorecard was not only used as a tool for measuring the successful of a

company, but also as a total strategic transformation for all levels of a company organization. The successful comprehensive measurement could be done by combining finance and non-finance source, so that the company could measure its success well. Based on Undang- Undang Republik Indonesia No. 9 th. 2009 about ‘Badan Hukum Pendidikan’, educational institution should be handled optimally like an industry in order that they had to be able to compete with other companies. The main point was that an university as one of educational institution had to improve and protect its quality: graduates, costs, services, and human resources.

Kata kunci: Balanced Scorecard, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

PENDAHULUAN

bertahan dalam persaingan yang emakin tingginya persaingan di

S semakin ketat.

dunia bisnis menyebabkan per- Untuk mengendalikan dan me- ubahan besar dalam semua kegiatan

ngetahui kondisi perusahaan, diper- lukan pengukuran kinerja, karena

operasional, pemasaran, dan penge- pengukuran kinerja merupakan

lolaan sumber daya manusia. Per- salah satu faktor dalam perusahaan

untuk menilai keberhasilan per- mengharuskan perusahaan untuk

usahaan. Pengukuran kinerja de- lebih mempersiapkan dirinya agar

bisa diterima dan bersaing di ling- ngan menggunakan penilaian kinerja kungan global saat ini. Kondisi ini

tradisional yaitu ROA, Profit Margin membuat manajemen bekerja keras

dan Rasio Operasi sebetulnya tidak untuk berupaya menyiapkan, me-

cukup mewakili untuk menyimpul- nyempurnakan dan mencari strategi-

kan apakah kinerja yang dimiliki strategi yang baru agar perusahaan

oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Pengukuran tersebut

mampu bertahan dan berkembang hanya dari sisi finansial saja dimana

dalam persaingan tingkat dunia ukuran-ukuran keuangan

tidak yang lebih ketat. Oleh karena itu,

memberikan gambaran yang riil me- pihak manajemen perusahaan harus

ngenai keadaan perusahaan karena mengkaji ulang strategi-strategi yang

tidak memperhatikan hal-hal lain di selama ini digunakan agar dapat

* Penulis adalah Lektor dalam mata kuliah Akuntansi pada STAIN Batusangkar

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

luar sisi finansial misalnya sisi sebuah industri perusahaan, hal ini pelanggan dan sisi kondisi karyawan

menjadikan perlunya optimalisasi yang merupakan fokus penting bagi

dari pengelolaan lembaga pendidik- perusahaan, padahal dua hal ter-

an agar mampu bersaing baik sebut merupakan roda penggerak

dengan sesama perguruan tinggi bagi kegiatan perusahaan (Kaplan

negeri maupun dengan perguruan dan Norton, 1996).

tinggi swasta. Intinya adalah bagai- Beranjak dari pengukuran ki-

mana sebuah perguruan tinggi mam- nerja yang menggunakan penilaian

pu meningkatkan dan memper- kinerja secara tradisional, Balanced

tahankan kualitasnya, baik kualitas Scorecard merupakan salah satu alat

lulusan, kualitas biaya, kualitas yang digunakan untuk mengukur

pelayanan, dan kualitas SDM yang kinerja yang tidak memandang dari

dimiliki.

sisi finansial saja, Balance Scorecard Sekolah Tinggi Agama Islam dikembangkan oleh Norton pada

Negeri (STAIN) Batusangkar me- tahun 1990. Balanced Scorecard me-

rupakan salah satu perguruan tinggi rupakan suatu ukuran yang cukup

agama yang berada dibawah naung- komprehensif dalam mewujudkan

an Kementerian Agama. Berdasar- kinerja, yang mana keberhasilan

kan data statistik mahasiswa dan keuangan yang dicapai perusahaan

karyawan STAIN Batusangkar tahun bersifat jangka panjang.

2012, dengan jumlah mahasiswa Pada

yang semakin meningkat yaitu 3500 Scorecard dikembangkan dan diguna-

awalnya

Balanced

orang jika dibandingkan dengan kan oleh organisasi laba atau per-

jumlah dosen dan karyawan yang usahaan, tetapi pada perkembangan-

ada yaitu 129 orang dosen tetap dan nya Balanced Scorecard tidak hanya

121 orang dosen tidak tetap, 49 digunakan oleh organisasi laba te-

karyawan tetap dan 29 karyawan tapi juga digunakan pada organisasi

tidak tetap, apakah jumlah maha- nirlaba. Hal ini membutuhkan pe-

siswa dengan jumlah dosen dan nyesuaian dari konsep asli Balanced

karyawan sudah sebanding atau Scorecard . Pada organisasi laba per-

mencukupi untuk terlaksananya spektif finansial merupakan tujuan

kegiatan akademik yang berkualitas, akhir, sedang pada organisasi nir-

sehingga menghasilkan output yang laba kepuasan pelanggan merupa-

sesuai dengan visi dan misi STAIN kan tujuan akhir. Maka balanced

secara umum.

scorecard yang hendak diaplikasikan Sejauh ini berbagai pengukuran harus disesuaikan dengan karakter-

kinerja telah dilakukan oleh STAIN istik organisasi nirlaba tersebut.

Batusangkar misalnya melalui La- Dengan disahkannya Undang-

poran Kerja Tahunan, yang meng- undang Republik Indonesia No. 9

gambarkan pencapaian target-target Tahun 2009 tentang Badan Hukum

yang telah direncanakan. Tapi hal itu Pendidikan, menjadikan lembaga

hanya mencerminkan pencapaian pendidikan agar dikelola seperti

kegiatan dengan realisasi biaya yang telah dianggarkan. Melihat kondisi

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 186

saat ini dan sejalan dengan UU No.9 ngan tanggung jawab yang diberi- Tahun 2009 tentang Badan Hukum

kan kepadanya. Selain itu, kinerja Pendidikan bahwa ukuran kinerja

merupakan kombinasi dari kemam- tidak hanya diukur melalui pen-

puan, usaha dan kesempatan yang capaian target-target yang telah

dapat dinilai dari hasil kerjanya ditetapkan dan kesesuaiannya de-

(Sulistiyani, dalam id.wikipedia.org/ ngan anggaran yang telah disahkan,

wiki/kinerja, 2003: 223) tetapi pengukuran kinerja juga harus

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari semua sisi, yaitu ke-

kinerja adalah kemampuan, usaha uangan dan non keuangan, karena

dan kesempatan personil, tim, atau STAIN

unit organisasi dalam melaksanakan Tinggi yang tujuan akhirnya bukan

merupakan

Perguruan

tugasnya untuk mewujudkan sasar- untuk memaksimalkan laba atau me-

an strategik yang telah ditetapkan. realisasikan anggaran, yang menjadi

Keberhasilan pencapaian strategik prioritas adalah output akhir yang

yang menjadi basis pengukuran berkualitas yaitu sarjana yang kom-

kinerja perlu ditentukan ukurannya, peten yang siap bersaing. Oleh

dan ditentukan inisiatif strategik karena itu peneliti tertarik untuk

untuk mewujudkan sasaran-sasaran mencoba untuk mengukur kinerja

tersebut. Sasaran strategik beserta STAIN Batusangkar dari dari empat

ukurannya kemudian digunakan perspektif Balancescorecard.

untuk menentukan target yang Berdasarkan latar belakang

dijadikan basis penilaian kinerja. yang dipaparkan di atas, peneliti

Oleh karena itu, pengukuran tertarik untuk meneliti dengan tema

kinerja adalah tindakan pengukuran Analisis Pengukuran Kinerja dengan

yang dapat dilakukan terhadap Menggunakan Balance Scorecard Pada

aktivitas dari berbagai rantai nilai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

yang ada pada perusahaan. Hasil (STAIN) Batusangkar.

pengukuran tersebut kemudian di- gunakan sebagai umpan balik yang

KAJIAN TEORI

akan memberikan informasi tentang pelaksanaan suatu rencana dimana

Pengertian Kinerja dan Pengukuran

perusahaan memerlukan penyesuai-

Kinerja

an atas aktivitas perencanaan dan Kinerja adalah keberhasilan per- pengendalian tersebut.

sonil, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang

Manfaat Pengukuran Kinerja

telah ditetapkan sebelumnya dengan Ada beberapa hal yang mem- rendahnya retensi pegawai dan

buat pengukuran kinerja itu penting. perilaku yang diharapkan (Mulyadi,

Diantaranya menurut Lynch dan 2007: 337). Sedangkan menurut

Cross (1993) dalam www.aliciakom- Mangkunegara (2000: 67) dalam

puter.wordpress.com/2008, manfaat id.wikipedia.org/wiki/kinerja me-

sistem pengukuran kinerja yang baik ngemukakan kinerja adalah hasil

adalah sebagai berikut: kerja secara kualitas dan kuantitas

kinerja terhadap yang dicapai seorang pegawai dalam

1. Menelusuri

harapan pelanggan sehingga akan melaksanakan tugasnya sesuai de-

membawa perusahaan lebih dekat

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

dengan pelanggannya dan mem- (id.wikipedia.org/wiki/organisasi buat seluruh orang dalam orga-

nirlaba).

nisasi terlibat dalam upaya mem- Karakteristik atau ciri-ciri dari beri kepuasan kepada pelanggan.

organisasi nonlaba adalah sebagai

2. Memotivasi para pegawai untuk berikut: (Muindro, 2008: 270) melakukan pelayanan sebagai

a. Menerima kontribusi sumber dan bagian dari mata rantai pelanggan

dalam jumlah signifikan dari dan pemasok internal.

pemberi dana yang tidak meng-

3. Mengidentifikasi berbagai pem- harapkan pengembalian borosan sekaligus mendorong

b. Beroperasi untuk menghasilkan upaya-upaya pengurangan ter-

barang dan jasa yang bukan untuk hadap pemborosan tersebut.

mencari laba

c.

4. Membuat suatu tujuan strategis Pemberi dana tidak mempunyai kepentingan terhadap organisasi.

yang biasanya masih kabur, men- jadi lebih nyata sehingga mem-

Kriteria organisasi nirlaba me- percepat proses pembelajaran

nurut PSAK No. 45 adalah sebagai organisasi.

berikut:

1. Sumber daya entitas yang berasal lakukan suatu perubahan dengan

5. Membangun komitmen untuk me-

dari para penyumbang yang tidak melakukan evaluasi atas perilaku

mengharapkan pembayaran kem- yang diharapkan tersebut.

bali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber

Organisasi Nirlaba

daya yang diberikan;

Nirlaba adalah istilah yang Menghasilkan barang dan atau

jasa tanpa bertujuan untuk me- biasa digunakan sebagai sesuatu numpuk laba, dan kalau suatu yang bertujuan sosial, kemasyara- entitas tidak menghasilkan laba, katan atau lingkungan yang tidak maka jumlahnya tidak pernah semata-mata untuk mencari ke- dibagikan kepada para pendiri untungan materi (uang). Organisasi atau pemilik entitas tersebut; nirlaba atau organisasi non profit

adalah suatu organisasi yang ber- Tidak ada kepemilikan seperti

lazimnya pada organisasi bisnis, sasaran pokok untuk mendukung dalam arti bahwa kepemilikan suatu isu atau perihal didalam dalam organisasi nirlaba tidak menarik perhatian publik untuk dapat dijual, atau ditebus kembali, suatu tujuan yang tidak komersil, atau kepemilikan tersebut tidak tanpa ada perhatian terhadap hal-hal mencerminkan proporsi pembagi- yang

an sumber daya entitas pada saat Organisasi nirlaba meliputi sekolah

atau pembubaran negeri, rumah sakit dan klinik

likuidasi

entitas.

publik, organisasi politis, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh,

Organisasi Sektor Publik

asosiasi profesional, institut riset, museum, dan organisasi pemerintah.

Sektor publik menurut Muindro (2008: 6) merupakan suatu organisasi

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 188

yang tidak semata-mata mencari publik dengan menggunakan alat keuntungan. Sehingga dari pengerti-

ukur keuangan dan non-keuangan. an itu dapat kita pahami bahwa sifat

Dapat dinyatakan bahwa pe- dari organisasi sektor publik itu

nilaian kinerja sektor publik adalah sendiri bukanlah untuk mencari

suatu sistem untuk menilai pen- laba. Maka tujuan dari organisasi

capaian strategi yang telah ditetap- sektor publik itu adalah untuk men-

kan manajer dengan menggunakan sejahterakan masyarakat, sehingga

alat ukur dari aspek finansial dan para pemberi dana organisasi sektor

nonfinansial.

publik tidak mengharapkan untuk Secara umum, tujuan sistem memiliki organisasi tersebut.

kinerja adalah: Ada beberapa faktor lingkung-

pengukuran

(Mardiasmo, 2002: 122) an yang dapat mempengaruhi sektor

a. Untuk mengkomunikasikan stra- publik, yaitunya: (Muindro, 2008: 6-

tegi secara lebih baik (top down 7)

dan buttom up)

b. Untuk mengukur kinerja finansial pengaruhi sektor publik dari

a. Faktor ekonomi, yang mem-

dan non-finansial secara berim- faktor ekonomi diantaranya ada-

bang sehingga dapat ditelusuri lah pertumbuhan ekonomi, ting-

perkembangan pencapaian stra- kat inflasi, pendapatan perkapita,

tegi

struktur produksi, tenaga kerja,

c. Untuk mengakomodasi pema- arus modal, cadangan devisa,

haman kepentingan manejer level teknologi, dll

menengah dan bawah serta me-

b. Faktor politik, yang berpengaruh motivasi untuk mencapai goal terhadap sektor publik dari faktor

congruence

politik diantaranya adalah hu-

d. Sebagai alat untuk mencapai ke- bungan masyarakat negara, legi-

puasan berdasarkan pendekatan timasi pemerintah, ideologi ne-

individual dan kemampuan ko- gara, kelembagaan, dll

lektif yang rasional.

c. Faktor kultural, dimana yang Husaini (2008: 459) menjelas-

mempengaruhi sektor publik dari kan tujuan dari penilaian kinerja

faktor kultural adalah agama,

sebagai berikut:

suku, ras, budaya, bahasa, sejarah,

a. Lebih menjamin objektivitas da- sosiologi masyarakat, dan pen-

lam pembinaan calon pegawai didikan

dan pegawai berdasarkan sistem Demografi, dimana yang ber-

karir dan sistem prestasi kerja pengaruh terhadap sektor publik

b. Memperoleh bahan-bahan per- dari demografi ini adalah pertum-

timbangan objektif dalm pem- buhan penduduk, usia penduduk,

binaan calon pegawai dan PNS migrasi, dan tingkat kesehatan.

dalam membuat kebijakan seperti Menurut Mardiasmo (2002:

promosi, hukuman, pemecatan, 121) Sistem pengukuran kinerja sek-

dll

tor publik adalah suatu sistem yang

c. Memberi masukan untuk meng- bisa membantu manajer untuk me-

atasi masalah yang ada, misalnya nilai pancapaian strategi organisasi

kurang terampil atau perlu ke-

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

terampilan baru (untuk menentu- Ada beberapa manfaat pe- kan jenis pelatihan dan pengem-

nilaian kinerja, yaitunya: (Husaini, bangan karir calon pegawai dan

pegawai)

a. Meningkatkan objektivitas peni-

d. Mengukur validitas metode pe- laian kinerja pegawai nilaian kinerja yang digunakan

b. Meningkatnya keefektifan penilai-

an kinerja pegawai organisasi

e. Mendiagnosa

masalah-masalah

c. Meningkatnya kinerja pegawai

d. Mendapatkan bahan-bahan per- dan pegawai serta pimpinan.

f. Umpan balik bagi calon pegawai

timbangan yang objektif dalam Mardiasmo (2002: 122) men-

pembinaan pegawai tersebut baik jelaskan manfaat dari penilaian

berdasarkan sistem karir maupun kinerja adalah sebagai berikut:

prestasi

a. Memberikan pemahaman menge- nai ukuran yang digunakan untuk

Konsep Balanced Scorecard

menilai kinerja manajemen Robert S. Kaplan dan David P.

b. Memberikan arah untuk mencapai Norton pada tahun 1992 melaporkan target kinerja yang telah ditetap-

hasil proyek-proyek penelitian pada kan

multiperusahaan dan memperkenal-

c. Untuk memonitor dan meng- kan pada suatu metodologi penilaian

evaluasi pencapaian kinerja dan kinerja yang berorientasi pada pan- membandingkannya dengan tar-

dangan strategis ke masa depan, get kinerja serta melakukan

yang disebut balanced scorecard. tindakan korektif untuk memper-

Balanced scorecard mengem- baiki kinerja

bangkan seperangkat tujuan unit

d. Sebagai dasar untuk memberikan bisnis melampaui rangkuman unit

penghargaan

finansial. Para eksekutif perusahaan (reward & purnishment) secara

dan

hukuman

sekarang dapat mengukur berbagai obyektif atas pencapaian prestasi

unit bisnis mereka dengan men- yang diukur sesuai dengan sistem

ciptakan nilai bagi para pelanggan pengukuran kinerja yang telah

perusahaan saat ini dan yang akan disepakati datang dan seberapa banyak per-

e. Sebagai alat komunikasi antara usahaan harus meningkatkan ke- bawahan dan pimpinan dalam mampuan internal dan investasi di rangka memperbaiki kinerja orga- dalam sumber daya manusia, sistem nisasi dan prosedur yang dibutuhkan

f. Membantu mengidentifikasikan untuk meningkatkan kinerja yang

apakah kepuasan pelanggan su- akan datang. Balanced Scorecard dah terpenuhi mencakup berbagai aktivitas pen-

g. Membantu memahami proses ciptaan nilai yang dihasilkan dan

kegiatan instansi pemerintah

h. Memastikan bahwa pengambilan para partisipan perusahaan yang keputusan

memiliki kemampuan dan motivasi obyektif.

dilakukan

secara

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 190

yang tinggi. (Kaplan dan Norton, kan visi, misi, tujuan dan strategi 1996:7).

perusahaan ke dalam sasaran- Pada

sasaran strategik dengan empat scorecard merupakan sistem mana-

dasarnya

balanced

atribut, yaitu komprehensif, ko- jemen bagi perusahaan untuk

heren, terukur dan berimbang. berinvestasi jangka panjang demi

3. Balanced scorecard sebagai basis memperoleh hasil finansial yang me-

sistem terpadu dalam pengelolaan mungkinkan perkembangan organi-

kinerja personal. Balanced scorecard sasi bisnis daripada sekedar me-

tidak lagi hanya dimanfaatkan ngelola bottom line untuk memacu

oleh eksekutif mengelola per- hasil-hasil jangka pendek (Gaspersz,

usahaan, namun juga dimanfaat- 2005: 3). Perusahaan menggunakan

kan oleh seluruh personal (ma- fokus pengukuran scorecard untuk

najemen dan karyawan) untuk menghasilkan berbagai proses mana-

mengelola perusahaan. Balanced jemen (Kaplan dan Norton, 1996:9) :

scorecard memberikan kerangka

1. Memperjelas dan menterjemahkan jelas dan masuk akal bagi seluruh visi, misi dan strategi perusahaan,

personal untuk menghasilkan ki-

2. Mengkomunikasikan dan meng- nerja keuangan melalui perwu- kaitkan berbagai tujuan dan

judan berbagai kinerja keuangan ukuran strategis,

melalui perwujudan berbagai

3. Merencanakan, menetapkan sa- kinerja nonkeuangan. saran, dan menyelaraskan ber- bagai inisiatif strategis,

Perspektif Balanced Scorecard

1. Perspektif Keuangan pembelajaran strategis.

4. Meningkatkan umpan balik dan

Tujuan keuangan menjadi tujuan dan ukuran di semua ukuran

Evolusi Perkembangan Balanced

scorecard lainnya. Ukuran kinerja

Scorecard

keuangan memberikan petunjuk Evolusi Perkembangan balanced

apakah strategi perusahaan, im- scorecard menurut Mulyadi (2007:

plementasi dan pelaksanaannya 312), diantaranya adalah:

memberikan kontribusi atau tidak

1. Balanced scorecard sebagai per- kepada peningkatan laba per- baikan atas sistem pengukuran

usahaan. Oleh karena itu, laporan kinerja

keuangan sangat penting karena scorecard dimanfaatkan untuk

eksekutif.

Balanced

merupakan hasil akhir dari suatu menyeimbangkan usaha dan per-

proses akuntansi. Perspektif ke- hatian eksekutif pada kinerja

uangan tetap menjadi perhatian keuangan dan nonkeuangan, serta

dalam balanced scorecard karena kinerja jangka pendek maupun

ukuran keuangan merupakan jangka panjang.

ikhtisar dari konsekuensi ekonomi

2. Balanced scorecard sebagai kerang- yang terjadi akibat keputusan dan ka perencanaan strategis

tindakan ekonomi yang diambil. Pemanfaatan Balanced scorecard

Tujuan pencapaian kinerja ke- pada sistem perencanaan strategik

uangan yang baik merupakan sebagai alat untuk menerjemah-

fokus dari tujuan-tujuan yang ada

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

dalam tiga perspektif lainnya. untuk growth stage menekan- Tujuan perspektif keuangan di-

kan pada pertumbuhan pen- bedakan pada masing-masing

jualan di dalam pasar baru dari tahap dalam siklus bisnis yang

konsumen baru dan atau dari oleh Kaplan dan Norton (1996: 42)

produk dan jasa baru. dibedakan menjadi tiga tahap:

b. Bertahan. Bertahan merupakan

tahap kedua yaitu suatu tahap merupakan tahap pertama dan

a. Pertumbuhan.

Pertumbuhan

dimana perusahaan masih me- tahap awal dari siklus ke-

lakukan investasi dan reinves- hidupan bisnis. Pada tahap ini

tasi dengan mempersyaratkan suatu perusahaan memiliki

tingkat pengembalian yang tingkat pertumbuhan yang

terbaik. Dalam tahap ini, per- sama sekali atau paling tidak

usahaan berusaha mengem- memiliki potensi untuk ber-

bangkan pangsa pasar serta kembang. Untuk menciptakan

mempertahankan pangsa pasar potensi

ini,

kemungkinan

yang ada.

seorang manajer harus terikat

yang dilakukan komitmen untuk mengembang-

Investasi

umumnya diarahkan untuk kan suatu produk atau jasa

menghilangkan kemacetan, me- baru, membangun dan me-

ngembangkan kapasitas dan ngembangkan fasilitas pro-

meningkatkan perbaikan ope- duksi, menambah kemampuan

rasional secara konsisten. Pada operasi, mengembangkan sis-

tahap ini perusahaan tidak lagi tem, infrastruktur dan jaringan

bertumpu pada strategi-strategi distribusi yang akan mendu-

jangka panjang. Sasaran ke- kung hubungan global, serta

uangan tahap ini lebih diarah- mengasuh dan mengembang-

kan pada besarnya tingkat kan hubungan dengan pelang-

pengembalian atas investasi gan. Perusahaan dalam tahap

yang dilakukan. pertumbuhan mungkin secara

c. Menuai. Tahap ini merupakan aktual beroperasi dengan cash

tahap kematangan, suatu tahap flow negatif dan tingkat

dimana perusahaan menuai pengembalian atas modal yang

terhadap investasi mereka. Per- rendah. Investasi yang ditanam

usahaan tidak lagi melakukan untuk kepentingan masa depan

investasi lebih jauh kecuali sangat memungkinkan me-

hanya memelihara dan perbaik- makai biaya yang lebih besar

an fasilitas, tidak untuk mela- dibandingkan dengan jumlah

kukan ekspansi atau mem- dana yang mampu dihasilkan

bangun suatu kemampuan dari basis operasi yang ada

baru. Tujuan utama dalam sekarang, dengan produk dan

tahap ini adalah memaksimum- jasa dan konsumen yang masih

kan arus kas yang masuk ke terbatas. Sasaran keuangan

perusahaan. Sasaran keuangan

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 192

pada tahap menuai adalah cash

2. Perspektif Pelanggan flow maksimum yang mampu

Dalam perspektif pelanggan dikembalikan dari investasi di

Balanced scorecard , perusahaan me- masa lalu.

lakukan identifikasi pelanggan dan segmen pelanggan yang akan di-

Di dalam akuntansi Islam masuki. Segmen pasar merupakan

transparasi dalam hal keuangan sumber yang menjadi komponen

sangat diperlukan untuk mengung- dalam mencapai tujuan finansial

kapkan keterangan-keterangan dan perusahaan. Perspektif pelanggan

informasi-informasi yang ada harus memungkinkan perusahaan menye-

benar dan sesuai dengan realita serta laraskan berbagai ukuran pelanggan

tidak ada kebohongan dan ke- penting yaitu kepuasan, loyalitas,

curangan, karena data-data tersebut retensi, akuisisi dan profitabilitas

merupakan kesaksian, sebagaimana dengan pelanggan dan segmen pasar

firman Allah SWT:

sasaran.

Perspektif pelanggan juga me- mungkinkan perusahaan melakukan

identifikasi dan pengukuran secara “Hai orang-orang yang beriman

eksplisit, posisi nilai yang akan per- bertakwalah kepada Allah, dan

usahaan berikan kepada pelanggan hendaklah kamu bersama orang-orang

sasaran. Menurut yang benar.” (QS. At Taubah:119)

dan

pasar

Gaspersz (2007:39-40) ukuran kinerja Perpektif Keuangan meng-

dalam perspektif pelanggan, antara gunakan alat ukur sebagai berikut:

lain:

1) Bauran dan pertumbuhan pen-

a. Pangsa Pasar

dapatan

b. Retensi Pelanggan

a) Produk baru

c. Akuisisi Pelanggan

b) Aplikasi baru

d. Kepuasan Pelanggan

c) Pelanggan dan pasar baru

e. Profitabilitas Pelanggan

d) Hubungan baru Alat ukur yang digunakan

e) Bauran produk dan jasa baru pada Perspektif Pelanggan antara

f) Strategi penetapan harga baru

lain:

2) Penghematan biaya/peningkatan

1) Pangsa pasar

produktifitas Pangsa pasar akan menggambar-

a) Meningkatkan

kan proporsi bisnis yang dijual pendapatan

produktifitas

oleh sebuah unit bisnis di pasar

b) Mengurangi biaya satuan tertentu (dalam bentuk jumlah

c) Meningkatkan bauran saluran pelanggan, uang yang dibelanja-

d) Mengurangi biaya operasi kan, atau volume satuan yang

3) Pemanfaatan aktiva/strategi in- terjual). Semakin banyak pelang-

vestasi gan berarti semakin baik kinerja-

a) Siklus kas ke kas nya. (Kaplan, 2000: 60)

b) Meningkatkan

2) Akuisisi pelanggan aktiva.

pemanfaatan

Akuisisi pelanggan akan meng- ukur dalam bentuk relatif atau

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

absolute, keberhasilan unit bisnis kan suatu produk secara relatif menarik atau memenangkan pe-

jika dibandingkan perusahaan langgan atau bisnis baru. Semakin

pesaing, besarnya biaya, banyak- banyak pelanggan berarti semakin

nya produk baru yang berhasil baik kinerjanya. (Kaplan, 2000: 60)

dikembangkan.

3) Kepuasan pelanggan

b. Proses Operasional Kepuasan pelanggan akan menilai

Tahapan ini merupakan tahapan tingkat kepuasan atas kriteria ki-

dimana perusahaan berupaya nerja tertentu di dalam proposisi

untuk memberikan solusi kepada nilai. Standar kepuasannya adalah

para pelanggan dalam memenuhi ≥ 50%. (Kaplan, 2000: 60)

kebutuhan dan keinginan pe-

4) Profitabilitas pelanggan langgan. Tolok ukur yang di- Profitabilitas pelanggan akan

gunakan antara lain tingkat mengukur keuntungan bersih

kerusakan produk pra penjualan, yang diperoleh dari pelanggan

banyaknya bahan baku terbuang atau segmen tertentu setelah

percuma, frekuensi pengerjaan menghitung berbagai pengeluaran

ulang produk sebagai akibat yang digunakan untuk memenuhi

terjadinya kerusakan, banyaknya kebutuhan pelanggan tersebut.

permintaan para pelanggan yang Semakin besar keuntungan yang

tidak dapat dipenuhi, penyim- diperoleh dari pelanggan berarti

pangan biaya produksi aktual semakin baik kinerjanya. (Kaplan,

terhadap biaya anggaran produksi 2000: 60)

serta tingkat efisiensi per kegiatan produksi.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

c. Proses Penyampaian Produk atau Menurut Kaplan dan Norton

Jasa pada Pelanggan. 1996, dalam proses bisnis internal,

Aktivitas penyampaian produk manajer harus bisa mengidentifikasi

atau jasa pada pelanggan meliputi proses internal yang penting dimana

pengumpulan, penyimpanan dan perusahaan diharuskan melakukan

pendistribusian produk atau jasa dengan baik karena proses internal

serta layanan purna jual dimana tersebut mempunyai nilai-nilai yang

perusahaan berupaya memberi- diinginkan konsumen dan dapat

kan manfaat tambahan kepada memberikan pengembalian yang di-

pelanggan yang telah membeli harapkan oleh para pemegang

produknya seperti layanan peme- saham. Tahapan dalam proses bisnis

liharaan produk, layanan per- internal meliputi:

baikan kerusakan, rata-rata untuk

a. Inovasi. menanggapi panggilan pelayanan Inovasi yang dilakukan dalam

(service call).

perusahaan biasanya dilakukan

Pembelajaran dan oleh bagian riset dan pengem-

4. Perspektif

Pertumbuhan

bangan. Dalam tahap inovasi ini, tolok ukur yang digunakan ada-

keempat dalam lah

Perspektif

besarnya produk-produk balanced scorecard mengembangkan baru, waktu untuk mengembang-

pengukuran dan tujuan untuk men-

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 194

dorong organisasi agar berjalan dan untuk memproduksi output tumbuh. Adapun faktor-faktor yang

tersebut. Ukuran produktifitas harus diperhatikan adalah (Kaplan

yang paling sederhana adalah dan Norton, 1996:110)

pendapatan per pegawai.

4) Kemampuan sistem informasi

a. Kemampuan pekerja Perusahaan perlu memiliki pro-

Untuk mendapatkan tujuan sedur informasi yang mudah

yang diharapkan oleh pekerja, ada 3 dipahami dan mudah dijalan-

pengukuran atas pekerja yang di- kan. Tolok ukur yang sering

sebut pengukuran pekerja inti (Core digunakan adalah bahwa infor-

Employee Measurement ), yaitu masi yang dibutuhkan mudah

1) Kepuasaan pegawai (Employee didapatkan, tepat dan tidak

Satisfaction ). memerlukan waktu lama untuk

Sedangkan menurut Kaplan mendapat informasi tersebut.

dan Norton (1996) terdapat

5) Motivasi, Pemberdayaan dan beberapa elemen dari kepuasan

Penyetaraan

pegawai yaitu:

Meskipun

pekerja yang

a) Keterlibatan dalam peng- terampil dilengkapi dengan

ambilan keputusan akses informasi yang luas,

b) Pengakuan atas pekerjaan tidak akan memberikan kontri-

yang baik busi bagi keberhasilan per-

c) Akses kepada informasi yang usahaan jika mereka tidak

cukup untuk bekerja dengan bertindak untuk kepentingan

baik terbaik perusahaan. Adanya

d) Dorongan aktif agar kreatif para pekerja yang termotivasi ,

dan menggunakan inisiatif dan yang terberdayakan dapat

e) Dukungan atasan diukur dengan beberapa cara,

f) Kepuasan menyeluruh ter-

antara lain:

hadap perusahaan

a) Ukuran saran yang diberikan

2) Retensi Pegawai dan dilaksanakan

Mengukur retensi pegawai Ukuran ini mengukur parti-

adalah untuk mempertahankan sipasi para pekerja dalam

selama mungkin para pekerja meningkatkan kinerja per-

yang diminati perusahaan. usahaan. Ukuran seperti ini

3) Produktivitas pegawai dapat diperkuat lagi dengan

Produktifitas pegawai merupa- sebuah ukuran pelengkap,

kan suatu ukuran hasil dari jumlah saran yang dilak-

pengaruh menyeluruh dari sanakan, yang menilai mutu

meningkatkan keahlian dan saran yang diajukan, dan

moral pegawai, inovasi, me- mengkomunikasikan tenaga

ningkatkan proses intern, dan kerja bahwa saran-saran me-

memuaskan pelanggan. Tuju- reka dihargai dan diperhati-

annya adalah untuk meng-

kan.

hubungkan output yang di-

b) Ukuran peningkatan hasilkan pegawai dengan jum-

Mengukur jumlah saran lah pegawai yang digunakan

yang berhasil dilaksanakan

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

dan cepatnya peningkatan pelanggan setia maka perusahaan yang terjadi dalam proses

harus menyelesaikan produk tepat penting perusahaan adalah

waktu dan hasil yang baik. Untuk ukuran hasil yang baik bagi

memenuhi kondisi di atas maka tujuan keselarasan perusaha-

diperlukan suatu proses internal an maupun perorangan.

yang baik dengan meningkatkan Ukuran ini memberi indikasi

kualitas hasil produk. Untuk mem- bahwa parapekerja secara

perpendek waktu produksi dan aktif berpartisipasi dalam

meningkatkan kualitas diperlukan aktivitas peningkatan per-

pelatihan dan meningkatkan ke- usahaan.

mampuan karyawan secara terus-

c) Ukuran kinerja tim

menerus.

Setiap ukuran menkomuni- Dari keterangan di atas dapat kasikan dengan jelas tujuan

dilihat keterkaitan yang sangat erat korporasi untuk setiap orang

dari keempat perspektif balanced agar bekerja efektif dalam

scorecard . Balanced scorecard dapat tim dan supaya setiap tim di

membuat satu kesatuan bahasa dari berbagai bagian perusahaan

visi, misi dan strategi perusahaan menyediakan bantuan dan

untuk memuaskan pelanggan ter- dukungan

hadap karyawan dan juga meng- menguntungkan.

yang

saling

gambarkan hubungan sebab akibat.

Hubungan Sebab Akibat antara Keempat Perspektif

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam balanced scorecard ter-

Desain Penelitian

dapat hubungan sebab akibat yang Metode penelitian yang akan

saling berkaitan dari keempat dipakai adalah metode deskriptif.

perspektif. Pengukuran kinerja yang Yaitu menggambarkan kinerja Se-

menggunakan balanced scorecard kolah Tinggi Agama Islam Negeri

dapat membuat suatu hubungan antara sasaran dari strategi dengan

(STAIN) Batusangkar. Penelitian keempat perspektif berjalan dengan

yang penulis lakukan adalah pene- litian lapangan (field research) yaitu

selaras sehingga

memudahkan

penelitian yang dilakukan dengan untuk mengatur dan dapat meng-

turun langsung ke lapangan untuk hasilkan hasil yang tepat. Contoh-

memperoleh data-data yang relevan nya, untuk meningkatkan ROI

dengan penelitian yang dilakukan. (return on investment) sebagai sasaran

dari perspektif keuangan, perlu

Jenis data

adanya peningkatan penjualan yang Jenis data yang dikumpulkan

disebabkan oleh kesetiaan pelang- berupa data kuantitatif dan kualitatif gan. Seperti diketahui l kesetiaan

serta terdiri dari data primer dan pelanggan termasuk dalam perspek-

sekunder, dengan teknik peng- tif pelanggan. Untuk membuat

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 196

umpulan data dokumentasi dan

1. Karyawan dan dosen kuesioner.

Populasi dan Sampel

dibulatkan

1. Populasi menjadi 77 orang

2. Mahasiswa penulis lakukan adalah seluruh

Populasi dari penelitian yang

3500 karyawan dan dosen STAIN

1 + 3500(0,1) 2 Batusangkar serta seluruh maha-

n≥

≥ 97,22 orang dibulatkan siswa STAIN Batusangkar.

menjadi 97 orang Berdasarkan data statistik pega-

Jadi sampel dari penelitian wai dan mahasiswa STAIN

penulis adalah sebanyak 77 orang Batusangkar tahun 2012, peneliti

dari karyawan dan dosen, dan 97 memperoleh data populasi pega-

orang dari mahasiswa. wai dan dosen sebanyak 178

Pengujian Sistem Informasi

orang yang tetap dan 150 orang tidak tetap, sedangkan jumlah

a. Uji Validitas

mahasiswa sebanyak 3500 orang. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

2. Sampel suatu kuesioner. Suatu kuesioner Karena populasi penelitian ini dikatakan valid jika pertanyaan bersifat homogen maka metode pada kuesioner mampu untuk yang penulis gunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang pengambilan sampel dalam pe- akan diukur oleh kuesioner ter- nelitian ini adalah dengan teknik sebut. Uji validitas dilakukan de-

random sampling . Yaitunya suatu ngan menghitung korelasi antara

metode pemilihan sampel, di- skor masing-masing butir per-

mana setiap populasi memiliki tanyaan dengan total skor. peluang yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Sampel

b. Uji Reliabilitas

yang digunakan menggunakan Reliabilitas adalah alat ukur untuk rumus (Rakhmat, 1993: 53):

mengukur suatu kuesioner yang

n≥

merupakan

indikator dari

variabel. Suatu kuesioner dikata- Keterangan: kan reliabel atau handal jika n = Jumlah sampel jawaban seseorang terhadap per- N = Jumlah populasi nyataan adalah konsisten atau

1+N𝑒 2

e = Nilai presisi yang stabil dari waktu ke waktu. diharapkan tidak menyimpang

lebih dari 10% Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik cronbach Alpha

Berdasarkan kepada jumlah (α). Suatu konstruk atau variabel populasi yang penulis peroleh, maka dikatakan variabel apabila mem- dapat sampel dari penelitian yang berikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 peneliti lakukan adalah sebagai (Nunnally,1969). Tingkat kepuasan berikut: karyawan dan tingkat kepuasan

mahasiswa ini menggunakan skala

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

likert untuk menghitung bobot setiap

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

penilaian.

Pengujian Sistem Informasi Teknik Analisis

1. Uji Validitas

1. Mengklarifikasi dan menterjemah-

kan tujuan, visi dan strategi. Uji validitas dilakukan me-

2. Mengukur kinerja masing-masing lalui perbandingan antara nilai r perpektif

hitung terhadap r tabel. Bila r

a. Perpesktif Keuangan hitung > r tabel, maka pertanyaan Dianalisis dengan cara melihat

dalam kuesioner dinyatakan valid. efisiensi antara penggunaan

(Anindita: 2012)

anggaran dengan realisasinya Rumus yang dipakai dalam uji serta pemanfaatan dari sumber-

validitas ini adalah sebagai berikut sumber dana tersebut.

(Purwanto: 2010):

b. Perspektif Pelanggan

Dianalisis dengan melihat N(∑ xy)−(∑ x)(∑ y) pertumbuhan pelanggan dan

√[N ∑ x²−(∑ x)²] [N ∑ y²−(∑ y)²]

untuk kepuasan pelanggan

Keterangan:

dianalisa dengan: rxy = Koefisien korelasi product moment antara X dan Y

Total skor Jumlah Pertanyaan x Jumlah Mahasiswa x 100% X = Skor Pernyataan setiap

nomor

c. Perspektif Bisnis Internal

Y = Skor total

Dianalisa dengan melihat, ke- N = Jumlah responden giatan-kegiatan akademik yang

dilaksanakan (PBM dan kegiat- Pada uji validitas untuk meng- an penunjang), perkembangan

ukur tingkat kepuasan mahasiswa dan peningkatan sarana dan

terhadap kinerja dosen peneliti prasarana yang disediakan, ke-

menguji instrumen yang dibuat giatan-kegiatan yang mening-

untuk penelitian ini kepada 22 katkan kualifikasi dosen dan

responden yang tidak dijadikan karyawan, pengembangan ker-

model dalam penelitian ini. Setelah jasama, pelaksanaan jaminan

dilakukan uji validitas dengan mutu.

menggunakan SPSS 18 terhadap

d. Perspektif Pertumbuhan dan 41 pernyataan yang dibuat, terdapat Pembelajaran

satu pernyataan yang tidak valid, Kepuasan pekerja diukur de-

dikarenakan r hitungnya lebih kecil ngan:

dari pada r tabel. Sedangkan pernyataan yang lain valid di- karenakan r hitungnya lebih besar

daripada r tabel.

Adapun r tabel dari 22 responden yang ditetapkan dalam

buku menurut Suliyanto (2009), tabel

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 198

r kritis product moment adalah ukur reliabilitas yaitu melalui uji sebesar 0,444 pada tingkat df atau

statistik cronbach alpha dan derajat kebebasan df= N-2= 22-2=20.

variabel dikatakan reliabel jika Jadi tingkat df pada N 20 adalah

nilai cronbach alpha > 0.60. Rumus- sebesar 0,444. Dari perhitungan yang

sebagai berikut dilakukan nilai r melebihi atau lebih

besar dari r tabel, kecuali pada pernyataan nomor 35, dimana r

) hitungnya adalah sebesar 0,18

𝑘 − 1) ( 𝜕²𝑡 sedang r tabel atau kritisnya adalah

Keterangan: sebesar 0,44, jadi pada pernyataan

r11 = Realibilitas Instrument nomor 35 butir pernyataannya

= Banyaknya butir pernyataan dinyatakan tidak valid dan tidak

Σ∂2b = Jumlah varian butir bisa dipakai dalam mengukur ting-

∂2t = Varian total kat kepuasan mahasiswa terhadap

Setelah dilakukan uji validitas kinerja dosen.

instrumen untuk mengukur tingkat Pada uji validitas untuk meng-

kepuasan mahasiswa terhadap ki- ukur tingkat kepuasan dosen/kar-

nerja dosen, apakah instrumen yang yawan terhadap kinerja pimpinan

digunakan valid atau tidak dengan peneliti menguji instrumen yang

kata lain apakah instrumen yang kita dibuat untuk penelitian ini kepada

gunakan bisa untuk mengukur ting-

11 responden yang tidak dijadikan kat kepuasan mahasiswa terhadap model dalam penelitian ini. Setelah

kinerja dosen atau tidak, dan telah dilakukan uji validitas dengan

didapatkan bahwa ada satu per- menggunakan SPSS 18 terhadap 16

nyataan yang tidak valid. pernyataan yang dibuat, semua per-

Dan selanjutnya dilakukan uji nyataan yang dibuat bernilai valid,

reliabilitas ini dengan menggunakan dikarenakan semua r hitungnya

aplikasi SPSS yang telah ada yang lebih besar daripada r tabel.

disediakan untuk penelitian. Dari uji Adapun r tabel dari 11 res-

reliabilitas yang dilakukan didapat- ponden yang ditetapkan dalam buku

kan bahwasanya cronbach alpha yang menurut Suliyanto (2009), tabel r

didapatkan adalah sebagai mana kritis product moment adalah sebesar

yang terlihat pada tabel dibawah ini: 0,666 pada tingkat df atau derajat

kebebasan df= N-2= 11-2=9. Jadi Reliability Statistics tingkat df pada N 9 adalah sebesar

Cronbach's 0,666. Semua pernyataan dinyatakan

Alpha Based on valid dikarenakan r hitungnya lebih

Cronbac Standardized N of besar daripada r tabel, dan dapat

Items Items digunakan untuk mengukur tingkat

h's Alpha

dosen/karyawan ter- Sumber : hasil olahan SPSS hadap kinerja pimpinan.

2. Uji Reliabilitas

Dari hasil yang kita lihat pada

tabel di atas dapat kita pahami Dalam SPSS ada fasilitas yang

bahwa instrumen yang digunakan dapat di gunakan untuk meng-

dalam penelitian ini adalah reliabel,

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

karena cronbach alpha yang di-

Analisis Balancescorecard STAIN

dapatkan adalah sebesar 0,978. Dan

Batusangkar

ini lebih besar dari 0,60. Dan ini bisa

1. Perspektif Keuangan digunakan untuk mengukur tingkat

kepuasan mahasiswa terhadap ki- Perspektif keuangan merupa- nerja dosen.

kan salah satu alat pengukuran Untuk instrument penelitian

kinerja dengan Balancescorecard. Pada yang mengukur tingkat kepuasan

organisasi profit, perspektif keuang- dosen/karyawan terhadap kinerja

an merupakan ujung tombak dari pimpinan, setelah dilakukan uji va-

kinerja yang hendak dicapai, sedang- liditas instrumen untuk mengukur

kan untuk organisasi sektor publik, tingkat kepuasan dosen/karyawan

salah satunya perguruan tinggi yang terhadap kinerja pimpinan, apakah

tidak bertujuan untuk mencari laba instrumen yang digunakan valid

tetapi lebih memaksimalkan pela- atau tidak dengan kata lain apakah

yanan, maka perpektif keuangan instrumen yang kita gunakan bisa

bukan ujung tombak kinerja yang untuk mengukur tingkat kepuasan

dicapai.

dosen/karyawan terhadap kinerja Pengelolaan keuangan STAIN pimpinan atau tidak. Telah didapat-

Batusangkar berdasarkan DIPA kan bahwa semua pernyataan dalam

(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran penelitian valid.

dibagi menjadi 4 pos pengeluaran Dan selanjutnya dilakukan uji

yaitu:

b. Belanja Pegawai dilakukan didapatkan bahwasanya

reliabilitas. Dari uji reliabilitas yang

c. Belanja Barang

d. Belanja Modal

cronbach alpha yang didapatkan ada-

e. Belanja Bantuan Sosial tabel dibawah ini:

lah sebagai mana yang terlihat pada

Total anggaran STAIN Batu- Reliability Statistics sangkar yang ada dalam DIPA tahun

Cronbach's

2012 berjumlah Rp. 34.677.212.000

Alpha Based on

sedangkan realisasi anggaran tahun

Cronbach' Standardized

2012 adalah Rp. 31. 952.695.422,

s Alpha Items

N of Items

sehingga daya serap anggaran

16 STAIN Batusangkar sebesar 91,15%. Dari data di atas dapat dilihat

Dari hasil yang kita lihat pada bahwa dari total anggaran yang tabel di atas dapat kita pahami

telah disetujui, realisasi anggaran di bahwa instrumen yang digunakan

STAIN Batusangkar belum maksimal dalam penelitian ini adalah reliabel,

karena anggaran belum terserap karena cronbach alpha yang didapat-

secara menyeluruh kecuali untuk kan adalah sebesar 0,947. Dan ini

Belanja Bantuan Sosial. lebih besar dari 0,60. Dan ini bisa

digunakan untuk mengukur tingkat Perspektif Pelanggan

kepuasan dosen/karyawan terha- Pengukuran kepuasan pelang- dap kinerja pimpinan.

gan adalah mutlak diperlukan untuk

JURIS Volume 13, Nomor 2 (Desember 2014) 200

3. Perspektif Bisnis Internal tidak membuang uang percuma.

dua hal. Pertama, agar perusahaan

Suatu perusahaan akan ber- Tanpa pengukuran, perusahaan ti-

kembang dengan baik jika proses dak akan mampu menentukan

bisnisnya dapat berkembang sesuai prioritas perbaikan kualitas produk

dengan tuntutan kemajuan yang atau pelayanan yang diharapkan

ada, begitu juga jika kita lihat di- oleh pelanggannya. Kedua, agar

dunia pendidikan. Proses bisnis perusahaan dapat menggalang ko-

internal merupakan penunjang ke- mitmen dari semua lapisan kar-

giatan utama yang dilakukan dalam yawannya untuk terlibat dalam pro-

sebuah perguruan tinggi. Kegiatan ses peningkatan kepuasan pelang-

merupakan kegiatan gan. (Irawan: 2003).

akademik

utama sebuah perguruan tinggi, Pemantauan dan pengukuran

maka penunjangnya dapat dilihat terhadap kepuasan pelanggan telah

dari sarana dan prasarana, sdm dan menjadi hal yang sangat esensial

penunjang lainnya. bagi setiap perusahaan atau organi-

a. Inovasi

sasi, termasuk dalam dunia pen- Inovasi merupakan faktor penting

didikan dalam hal ini yang menjadi untuk perkembangan sebuah

pelanggannya adalah mahasiswa. organisasi. Inovasi tidak hanya

Dikarenakan langkah tersebut dapat dicerminkan dengan penciptaan

memberikan umpan balik dan ma- sebuah produk tetapi juga jasa

sukan kepada keperluan pengem- atau pelayanan yang diberikan.

bangan dan implementasi strategi Inovasi yang dilakukan oleh

peningkatan kepuasan pelanggan. STAIN di bidang akademik yaitu

Pada prinsipnya kepuasan pelang- dengan adanya penambahan

gan itu dapat diukur dengan ber- program studi baru yaitu:

bagai macam metode dan tekhnik.

1. Program Studi Kependidikan Salah satunya melalui survei ke-

Islam (konsentrasi PAUD dan puasan pelanggan.

Manajemen Pendidikan) Penelitian ini melakukan sur-

2. Memperpanjang izin program vey mengenai kepuasan pelanggan

studi dan akreditasi program stu- melalui teknik menyebarkan kue-

di serta mengakreditasi program sioner yang berisikan pernyataan

studi baru yaitu Program Studi tentang kepuasan mahasiswa ter-

Tadris Matematika dan Hukum hadap kinerja dosen dengan penilai-

ekonomi Syariah an dengan menggunakan skala

3. Pengembangan SDM akademik berikut: “baik sekali, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.” dan non akademik

Dari perhitungan kepuasan Rekapitulasi Dosen yang konsumen nilai kepuasan yang di-

sedang Melanjutkan Pendidikan peroleh yaitu sebesar 77,53%, ini

No Jenjang Jumlah berarti bahwa konsumen dalam hal

14 ini mahasiswa merasa puas terhadap

1 S2

kinerja dosen STAIN Batusangkar.

2 S3

Pengembangan SDM sangat

diperlukan untuk peningkatan mutu

Elfina Yenti, Sri Adella Fitri, Analisis Pengukuran Kinerja …

pendidikan. Peningkatan kualifikasi

2. Workshop pelatihan metodo- pendidikan dosen ini bertujuan agar

logi action research peningkatan mutu akademik juga

3. Pelatihan pengolahan data tercapai, untuk mewujudkannya

penelitian berbasis IT memberikan bantuan pendidikan

4. Workshop peningkatan potensi kepada dosen yang masih S1 harus

dosen/manajemen efektif dan melanjutkan pendidikan ke jenjang

pembelajaran aktif bagi calon S2 dan dosen yang telah S2 me-

dosen

lanjutkan pendidikan ke program S3,

5. Workshop pembelajaran baha- sehingga jika dilihat dari rekapitulasi

sa asing

dosen berdasarkan pendidikan, jum-

6. Annual Cnference /ACIS lah dosen di STAIN Batusangkar

7. Seminar-seminar ilmiah sebagian besar adalah S2.

c. Kegiatan refresher program Kegiatan ini berupa sandwich

Rekapitulasi Rasio Dosen Ber- program yang bertujuan untuk

dasarkan Pendidikan meningkatkan kemampuan ke-

Dok- Magis

ilmuan tenaga pengajar, yang

diikuti oleh 5 orang peserta.

( S3) (S2)

(S1)

4. Pemberian Beasiswa

Untuk menunjang kompetesi aka- demik mahasiswa, STAIN Batu-

Dari jumlah dosen yang ada, sangkar memberikan beasiswa ke-

rasio kualifikasi pendidikan dosen pada mahasiswa yang berprestasi yang tertinggi adalah S2 yaitu

dengan sumber biaya dari STAIN 81,40% sedangkan S3 hanya 10,85%.

Batusangkar dan dari lembaga- Untuk dosen dengan kualifikasi pen-

pemberi beasiswa didikan S1 harus segera melanjutkan

lembaga

lainnya. Untuk Tahun 2012 data studi sesuai dengan UU nomor 14

mahasiswa yang menerima bea- Tahun 2005 tentang Guru dan

siswa tergambar pada tabel Dosen. Hal ini tentu harus ditunjang

berikut.

oleh institusi dengan menambah

jumlah bantuan pendidikan. Karena Jumlah jika dilihat dari realisasi anggaran,

belum semua anggaran terserap

Supersemar

6 orang

secara maksimal.

STAIN

651 orang

Kegiatan pengembangan SDM Batusangkar

30 orang

BAZ

yang dilakukan adalah:

a. Pendidikan dan pelatihan teknis

b. Proses Operasi

Workshop peningkatan admi- nistrasi dan keuangan berbasis

Tahap ini, STAIN Batusangkar be- TI

rupaya untuk memberikan pela-

2. Peningkatan tenaga teknis yanan untuk proses akademik dan