MAKALAH KIMIA DASAR PENEMU ATOM

TUGAS KIMIA DASAR

Disusun Oleh :

1. AHMAD RIVALDY ( 141020200099 )

PRODI S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2015

PENGERTIAN ATOM
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron
yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah
molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron
yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom

tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen
yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada
abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan
menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan
metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil
menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa
'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan
para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1]

PENEMU PENEMU ATOM

1. JOHN DALTON

John Dalton (6 September 1766 - 27 Juli 1844) adalah seorang Inggris ahli kimia, ahli
meteorologi dan fisikawan. Dia terkenal karena karya rintisannya dalam pengembangan teori
atom modern, dan penelitian dalam buta warna (kadang-kadang disebut sebagai Daltonisme,
untuk menghormatinya).
John Dalton dilahirkan dalam sebuah keluargaQuaker di Eaglesfield, dekat Cockermouth,

Cumberland, Inggris. Pada musim semi tahun 1793, ia pindah ke Manchester. Melalui John
Gough, seorang filsuf buta dan polymath, Dalton belajar pengetahuan ilmiah, Dalton diangkat
menjadi guru matematika dan filsafat alam di "New College" di Manchester sampai tahun 1800,
ketika memburuknya situasi keuangan di perguruan tinggi itu Dalton untuk mengundurkan diri
jabatannya dan memulai karir baru di Manchester sebagai tutor pribadi untuk matematika dan
filsafatalam.
Kehidupan awal Dalton sangat dipengaruhi oleh Eaglesfield Quaker terkemuka bernama Elihu
Robinson, seorang ahli meteorologi. Dalton juga menjadi penulis di beberapa koran harian, dan
pada tahun 1787 ia mulai menyimpan buku harian meteorologi, selama 57 tahun ia berhasil

menulias lebih dari 200.000 pengamatan. Publikasi pertama Dalton adalah Pengamatan
Meteorologi dan Essay (1793), yang berisi benih-benih beberapa penemuan di kemudian hari.
Namun, terlepas dari keaslian pengobatannya, sedikit perhatian diberikan kepada mereka oleh
para sarjana lainnya. Sebuah karya kedua oleh Dalton, Elements of English Grammar,
diterbitkan pada tahun 1801.
Teori atom
John Dalton menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap
unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa identik, dan senyawa terbentuk jika atom
dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap.
5 Teori Atom Dalton:

1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi
kembali(disebut atom). Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat diciptakan,dihancurkan
atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki sifatsifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-perbandingan
yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa
Walau di kemudian hari terbukti ada 2 di antara 5 teorinya yang perlu ditinjau kembali, ia tetap
dianggap sebagai bapak pencetus teori atom modern, terlebih lagi karena teorinya tersebut
mampu menerangkan Hukum kekekalan massa Lavoisier dan Hukum perbandingan tetap Proust.

2. JJ THOMSOM

Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali
dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti
lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan
partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode.

Sifat sinar katode, antara lain:

1. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron (e/m)
sebesar 1,76 ×
108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil
menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10-19 C. Dengan demikian, maka harga
massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).
Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka
Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g
Setelah penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat diterima lagi. Menurut J.J.
Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron bermuatan negatif
maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif tersebut yaitu partikel yang
bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J. Thomson mengemukakan teori atomnya yang
dikenal dengan teori atom Thomson, yaitu:

Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang

bermuatan negatif.
Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan kismis, sehingga disebut juga
model atom roti kismis.

3. Penemuan Inti Atom Rutherford.

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan percobaan Thomson, empat orang fisikawan, yaitu
Henri Becqurel, Marie Curie, Pierre Curie, dan Ernest Rutherford meneliti keradioaktifan. Ada
tiga jenis partikel sinar radioaktif, yaitu partikel alfa (α) bermuatan positif, partikel beta (β)
bermatan negatif dan gamma (γ) yang tidak bermuatan.
Pada tahun 1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden meneliti
radiasi dari uranium, radium, dan radioaktif lain yang memancarkan sinar α, β dan γ. Radioaktif
tersebut disimpan dalam kotak timbel dengan lubang yang sangat kecil sihingga sinar α dalam

kotakakan terpancar. Pancaran sinar α digunakan untuk menembak lempeng emas tipis sehingga
eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis emas. Sebagian besar sinar α
diteruskan, hanya sedikir yang dipantulkan.

Mengapa sinar α lebih banyak diteruskan dibanding yang dipantulkan oleh lempeng emas? Sinar
α yang bermuatan posititf menumbuk partikel pejal (logam emas) yang juga bermuatan positif.

Partikel yang muatannya sama akan tolak-menolak. Partikel pejal tersebut dinamakan
Rutherford inti atom. Elektron terletak di luar inti pada jarak yang relatif jauh dengan gerakan
yang cepat, dikarenakan ada tolakan dari inti yang bermuatan positif.

Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel α mendekati inti sangat kecil
karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti akan menolak partikel α karena inti bernuatan
positif seperti partikel α.

Kesimpulan :
1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan
begatif yang beredar mengelilingi inti atom
2. Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron
yang mengelilingi inti atom.

4. Atom Niels Bohr
Niels Bohr selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oeh Rutherford.
Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen. Pada
tahun 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui konsep elektron yang
mengikuti orbit mengelilingi inti atom yang mengandung proton dan neutron. Menurut Bohr,
hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain

adalah jarak orbit dari inti atom. Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang
tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang
rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Bohr menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap spektrum gas melalui
sebuah pemikiran bahwa sejumlah energi yang dikandung dalam elektron dapat berubah, dan
karena itu elektron dapat mengubah orbitnya tergantung dari perubahan energinya. Dalam situasi
pemakaian arus listrik melewati gas bertekanan rendah, elektron menjadi de-eksitasi dan
berpindah ke orbit yang lebih rendah. Dalam perubahan ini, elektron kehilangan sejumlah energi
yang merupakan perbedaan tingkat energi kedua orbit. Energi yang dipancarkan ini dapat dilihat
dalam bentuk sebuah photon cahaya yang panjang gelombangnya berdasar pada perbedaan
tingkat energi kedua orbit.
Secara ringkas, Bohr mengemukakan:
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.

4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi.

Walaupun model atom Bohr cukup untuk memodelkan spektrum hidrogen, model ini terbukti
tidak cukup untuk memprediksikan spektrum elemen yang lebih kompleks
Model Atom Mekanika Gelombang
Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom berdasarkan mekanika
kuantum. Penjelasan ini berdasarkan tiga teori yaitu
 Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh de Broglie pada
tahun 1924
 Azas ketidakpastian yang dikemukakan oeh Heisenberg pada tahun 1927
 Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926
Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu sehingga lintasan yang
dikemukakan oleh Bohr bukan suatu kebenaran. Model atom ini menjelaskan bahwa elektronelektron berada dalam orbita-orbital dengan tingkat energi tertentu. Orbital merupakan daerah
dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron disekitar inti atom.

5. Teori Atom menurut Democritus (460 SM–370 SM)
Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus jika
suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental
yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh
Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi dapat
dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles,
yaitu materi tersusun atas api, air tanah dan udara. Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi

mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat.

Model Atom James Chadwick
Pada tahun 1932, model atom Rutherford dimodifikasi sedikit oleh adanya penemuan neutron
oleh James Chadwick. Chadwick menemukan bahwa penembakan partikel-? terhadap berilium
dapat menghasilkan neutron, partikel tak bermuatan, namun dengan massa sedikit lebih besar
dibandingkan massa proton. Sehingga, model atom kontemporer adalah model dengan inti atom
besar yang mengandung proton dan neutron dikelilingi oleh awan tipis elektron. Adanya neutron
juga menjelaskan mengapa massa atom lebih berat dari massa total proton dan elektronnya.
Dengan pengertian dasar tentang bagian fundamental atom seperti elektron, proton, dan neutron,
maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan lengkap lagi dari atom yang
cukup dapat menjelaskan sifat dan karakteristik atom dan senyawa atom