Rifka Arifah Analisis strategi pengemban
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan lancar.
Laporan ini disusun untuk membantu mengembangkan
kemampuan
pemahaman
kita.
Pemahaman
tersebut
dapat
dipahami melalui pendahuluan, serta penarikan garis kesimpulan
dalam laporan ini.
Laporan ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang
sederhana sehingga dapat membantu kita semua dalam memahami
laporan ini. Dengan laporan ini, diharapkan para pembaca dapat
memahaminya.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra.
Margaretha W.Rante, M.Si dan Bu Yenny Susanto, S.Sos, MM selaku Dosen
mata kuliah Informasi Daya Tarik Wisata yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Saran, kritik dan masukan sangat penulis harapkan dari seluruh
pihak dalam proses membangun mutu laporan ini.
Makassar, 30 Mei 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A.
Latar Belakang..........................................................................................................3
B.
Batasan Masalah......................................................................................................4
C.
Rumusan Masalah....................................................................................................4
D.
Tujuan Penelitian......................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
Landasan Teori.....................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................15
Pembahasan.......................................................................................................................15
A.
Gambaran Umum Danau Matano..........................................................................15
B.
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing...................18
C.
Analisis SWOT daya tarik wisata Danau Matano.....................................................23
BAB IV....................................................................................................................................33
Kesimpulan dan Saran........................................................................................................33
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing...........................33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................36
BAB I
2
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sektor pariwisata sebagai suatu kegiatan ekonomi memiliki mata rantai yang
sangat panjang sehingga banyak menampung kesempatan kerja bagi masyarakat
sekitarnya yang selanjutnya akan menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat
dari hasil penjualan barang dan jasa melalui usaha restoran, hotel, biro perjalanan,
penjualan barang cinderamata dan sebagainya. Semakin banyak wisatawan yang
datang maka akan semakin banyak devisa yang diterima dan pada akhirnya akan
mendorong pembangunan sarana dan prasarana wisata lainnya
Pariwisata di Negara Indonesia merupakan salah satu aspek yang. Menyumbang
pendapatan cukup besar di Negara Indonesia. Salah satunya dengan memberi
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Salah satu
dampak positif yang disebabkan karena adanya kegiatan pariwisata adalah sektor
perekonomian. Dimana Pariwisata mampu menyumbang devisa yang cukup besar
Indonesia memilki banyak pesona wisata yang menarik mulai dari daya tarik
wisata alam, wisata budaya maupun keindahan wisata buatan manusia. Keindahan
daya tarik wisata alam yang bisa dinikmati misalnya pantai, goa, wisata hutan,
keindahan alam pegunungan dll. Sedangkan untuk wisata budaya dapat menikmati
dengan melakukan kunjungan wisata ke berbagai daerah yang menawarkan pesona
budayanya sebagai daya tarik wisata misalnya di bali, bromo (upacara kasodo), dll.
Pesona obyek wisata ini tentunya memberikan kontribusi yang besar bagi
pendapatan daerah setempat khususnya dan umumnya bagi Indonesia sendiri. Oleh
karena itu, banyak daya yang terus dikembangkan saat ini.
3
Khususnya di Pulau Sulawesi, Indonesia masih memiliki banyak potensi daya
tarik wisata yang dapat berpotensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah Desa
Sorowako yang berada di Sulawesi Barat ,Kabupaten Luwu Timur.
Sorowako merupakan desa yang terletak di sebelah utara provinsi Sulawesi
Selatan. Sorowako terkenal dengan penghasil biji nikel dengan salah satu Perusahaan
besar yaitu PT. VALE INDONESIA. Selain itu, Sorowako memiliki berbagai daya tarik
wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Danau Matano yang
merupakan salah satu Danau Purba yang sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai daya tarik wisata. Untuk mengembangkan suatu daya tarik wisata diperlukan
analisis serta pemahaman mendalam tentang daya tarik wisata tersebut, oleh karena
itu penulis mengambil judul “Analisis Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata
Danau Matano”.
B.
Batasan Masalah
1.
2.
C.
Konsep Sustainable Value Green Tourism Marketing
Analisis SWOT pada daya tarik wisata Danau Matano
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana implementasi konsep Suistanable Value Green Tourism
2.
Marketing pada daya tarik wisata Danau Matano?
Bagaimana Analisis SWOT pada Danau Matano ?
D. Tujuan Penelitian
1.
2.
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Untuk Mengetahui Konsep Suistanable Value Green Tourism Marketing
3.
pada Daya Tarik Wisata Danau Matano
Untuk Mengetahui analisis SWOT pada Danau Matano
4
BAB II
Landasan Teori
A. Potensi Wisata dan Daya Tarik Wisata
Menurut J.S. Badudu (1995), potensi adalah kemampuan yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan daya.
Pendit (1999: 21) menerangkan bahwa potensi wisata adalah berbagai sumber
daya yang terdapat di sebuah daerah tertentu yang bisa dikembangkan menjadi
atraksi wisata. Dengan kata lain, potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh suatu tempat dan dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata
(tourist attraction) yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dengan tetap
memperhatikan aspek-aspek lainnya.
Daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran
wisatawan ke suatu daerah tertentu. Obyek dan daya tarik wisata adalah yang
menjadi sasaran perjalanan wisata.
Menurut Marrioti adalah benda-benda yang tersedia di alam semesta dan
terbentuk dengan alami, hasil ciptaan manusia yang berupa benda-benda
bersejarah, kebudayaan dan keagamaan, serta tata cara hidup masyarakat yang
berupa kebiasaan yang disebut dengan adat istiadat.
Menurut R.S Damardjati, (2001) Potensi pariwisata adalah segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan sebagai kemampuan dan diperlukan untuk usaha dan
pengembangan pepariwisataan baik dalam wisata apapun.
5
Potensi pariwisata adalah segala hal dan keadaan baik yang nyata dan dapat
diraba, maupun yang tidak dapat diraba, yang digarap, diatur dan disediakan
sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat atau dimanfaatkan atau diwujudkan
sebagai kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan atau menentukan bagi usaha
dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian, benda
maupun layanan atau jasa.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai
peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak relevan
lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “
Daya Tarik Wisata” .
A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan
bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan,
yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan
daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi
dan dilihat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya
tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai
yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
B. Pengertian Wisata , Wisatawan dan Pariwisata
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kepariwisataan (Irawan,
2010:11) menjabarkan kata–kata yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai
berikut:
6
1. Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Travel”.
2. Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tour”.
3. Wisatawan : Orang yang melakukan perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut
dengan “Travelers”.
4. Kepariwisataan : Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tourisme”.
Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-47) menjelaskan
definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke
tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan
dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan
kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan pelabuhan (laut atau udara),
jalan-jalan raya, pengangkutan setempat,program program kebersihan atau
kesehatan, pilot proyek sasana budaya dan kelestarian lingkungan dan sebagainya.
Yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik bagi
masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi
wisatawan pengunjung dari luar. Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan
dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sektor
bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, dimana pada
gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan ditengah-tengah industri
lainnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan,
pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
7
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
C. Pengertian Strategi
Strategi merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai arah
tujuan tersebut. Beberapa daya tarik wisata mungkin mempunyai tujuan yang sama
akan tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut belum tentu sama.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa strategi yang dibuat
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan menurut Kotler (2001) mendefinisikan strategi adalah pendekatan
produk yang akan digunakan guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap
untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan
Dan sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001) strategi pemasaran
merupakan kegiatan menyeleksi dan penjelasan satuatau beberapa target pasar dan
mengembangkan serta memelihara satu bauran pemasaran yang menghasilkan
keputusan bersama dengan pasar yang dituju.
D. Pengertian Pengembangan Pariwisata
Di dalam lingkup pariwisata itu juga diperlukan strategi-strategi yang tepat dan
benar. Definisi pemasaran pariwisata itu sendiri adalah upaya-upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau badan -badan usaha
pariwisata pada tarif internasional, lokal guna memenuhi kepuasan wisatawan baik
secara kelompok maupun pribadi masing-masing dengan maksud meningkatkan
pertumbuhan pariwisata.
Menurut J.S. Badudu (1995) pengembangan adalah cara atau hasil kerja
mengembangkan, mengembangkan berarti membuka, memajukan, menjadikan jadi
8
maju dan bertambah baik. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pariwisata
adalah usaha atau cara untuk memajukan bidang pariwisata.
Tujuan utama dari strategi pengembangan wisata
adalah
untuk
mengembangkan produk dan pelayanan yang berkwalitas, seimbang dan bertahap.
Aspek yang terkait dengan strategi pengembangan pariwisata dapat dilihat dari
jangka waktunya, aspek tersebut antara lain :
1. Jangka Pendek
Dalam jangka pendek strategi pengembangan pariwisata menitik beratkan
pada optimasi, terutama untuk :
a. Mempertajam dan meningkatkan citra pariwisata
b. Meningkatkan mutu tenaga kerja
c. Meningkatkan kemampuan pengelola
2. Jangka Menengah
Dalam jangka menengah strategi pengembangan pariwisata menitik
beratkan pada konsolidasi, terutama untuk :
a. Mengkonsolidasikan kemampuan pengelolaan
b. Mengembangkan dan diversifikasi obyek wisata
c. Memanfaatkan citra pariwisata Indonesia
3. Jangka Panjang
Dalam jangka panjang menitik beratkan pada pengembangan dan
penyebaran, terutama dalam hal :
a. Pengembangan kemampuan pengelolaan
b. Pengembangan dan penyebaran produk dan jumlah tenaga kerja
c. Pengembangan pariwisata baru
E.
Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Sejak dilakukan langkah-langkah untuk pengembangan pariwisata di Indonesia,
maka kegiatan - kegiatan terencana dan terprogram yang dilakukan oleh pemerintah
pada hakeketnya memang bertujuan untuk ‘berkelanjutan’ khususnya di bidang
pariwisata misalnya, apa yang dimaksud dengan pembagunan pariwisata
berkelanjutan pada intinya berkelanjutan dengan usaha menjamin agar sumber daya
alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembagunan pariwisata agar
dilestarikan untuk generasi mendatang.
9
Pariwisata berkelanjutan menurut konsep Muller (1997) adalah pariwisata yang
dikelola mengacu pada pertumbuhan kualitatif, maksudnya adalah meningkatkan
kesejahteraan, perekonomian dan kesehatan masyarakat. peningkatan kulitas hidup
dapat dicapai dengan meminimalkan dampak negatif sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Lima hal yang harus diperhatikan dalam pariwisata berkelanjutan
menurut konsep Muller (1997) yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Pertumbuhan ekonomi yang sehat,
Kesejahteraan masyarakat lokal,
Tidak merubah struktur alam, dan melindungi sumber daya alam,
Kebudayaan masyarakat yang tumbuh secara sehat,
Memaksimalkan kepuasan wisatawan dengan memberikan pelayanan yang
baik karena wisatawan pada umumnya mempunyai kepedulian yang tinggi
terhadap lingkungan.
Pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development)
adalah pembangunan pariwisata yang menekankan pada prinsip pembangunan
berkelanjutan. WTO (1999:42), menekankan ada tiga hal penting dalam
pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu:
1.
Quality.
Sustainable tourism provides a quality experience for visitor, while
improving the quality of the host community and protecting the quality of
2.
environment.
Continuity.
Sustainable tourism ensures the continuity of the natural resources upon
which it based and the continuity of the cultural of the host community with
3.
satisfying experience for visitors.
Balance.
Sustainable tourism balances the need of the tourism industry, supporters of
environment, and the local community.
10
Konsep
pembagunan
pariwisata
berkelanjutan
berbasis
masyarakat
menekankan yakni:
1.
2.
3.
4.
F.
Terpeliharanya mutu dan berkelanjutan sumber daya alam dan budaya,
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,
Terwujudnya keseimbangan antara sumber daya alam dan budaya,
Kesejahteraan masyarakat lokal serta kepuasan wisatawan
Konsep Analisis dan Fungsi SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan.Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang
dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya
atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari
eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan
strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan
internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1.
Kekuatan (Strenghts)
11
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain
yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar
yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif
2.
bagi perusahaan di pasar
Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat
3.
meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya
hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan
4.
gambaran peluang bagi perusahaan.
Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturanperaturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).
12
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi
sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan
indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk
memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis dalam usaha penetapan strategi.
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapatmenggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
13
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
BAB III
Pembahasan
A.
Gambaran Umum Danau Matano
Danau Matano, sebuah danau yang tepatnya berada di ujung selatan Pulau
Sulawesi Kabupaten Luwu Timur. Danau ini memiliki kedalaman 500 meter, 382
meter di antaranya di atas permukaan laut serta mempunyai luas 27.500 Ha, yang
memiliki ribuan mata air, sehingga diperkirakan tidak akan pernah mengalami
kekeringan dan memiliki air yang sangat jernih. Danau Matano terbentuk akibat
gempa bumi sehingga danau ini disebut danau Tektonik (Kementrian Negara
Lingkungan Hidup,2008).
Menurut World Wildlife Found (2009), Danau Matano adalah danau terdalam di
Asia Tenggara dan terdalam kedelapan di dunia serta merupakan bukti ekologi dunia
karena danau ini telah berusia 5 juta tahun. Danau ini juga memiliki ekosistem yang
terdiri dari berbagai jenis flora dan fauna endemik yang masih terjaga dengan baik.
Olehnya itu pemerintah menetapkan danau ini sebagai Kawasan Konservasi Taman
14
Wisata Alam yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 274/KptsUM/1979.
PT.Vale yang merupakan perusahaan tambang terbesar kedua di dunia sejak
dulu mendukung penuh kegiatan ini karena lokasi penambangan berada di pinggiran
Danau Matano, dan selama ini air pembuangan Danau Matano dimanfaatkan PT.Vale
sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk pemanfaatan pabrik dan juga
untuk penggunaan masyarakat setempat, sehingga pemerintah dapat menggandeng
PT.Vale untuk bekerja sama mengembangkan dan menggali potensi eksotisme danau
yang telah tersedia. Kelak potensi ini dapat dijual kepada konsumen (wisatawan/tour
operator) sebagai paket wisata yang menyajikan beberapa jenis paket wisata, baik
dari jenis flora dan faunanya yang hanya terdapat pada daerah Danau Matano dan
tidak dapat ditemukan di daerah lain, maupun dari aspek sejarahnya danau yang
tergolong dalam kelompok danau tua, serta kedalaman yang begitu spektakular
sehingga dapat dijadikan sebagai area selancar angin (sailing) dan menyelam
(diving).
Danau Matano terletak di Kota Sorowako Kabupaten Luwu Timur Propinsi
Sulawesi Selatan. Kawasan Danau Matano dikelilingi oleh Pegunungan Verbec yang
berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah dan Propinsi Sulawesi Tenggara. Jarak
Danau Matano dari Kota Makassar berjarak sekitar 600 km. Untuk sampai di lokasi
Danau Matano dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat, roda dua
dan melalui jalur udara dengan pesawat. Jika menggunakan kendaraan roda empat
dan roda dua untuk sampai di lokasi membutuhkan waktu tempuh sekitar 11 sampai
12 jam dari Kota Makassar, sedangkan jika menggunakan pesawat membutuhkan
waktu tempuh sekitar 1 sampai 2 jam dari Kota Makassar.
Secara administrasi pemerintah, sebagaian besar kawasan Danau Matano
dikelilingi oleh beberapa desa, yaitu Desa Matano, Desa Nuha dan Desa Tambeha.
15
Dimana ketiga desa ini mempunyai kekhasan tersendiri yaitu Desa Matano
merupakan desa yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai sumber mata air
Danau Matano. Sedangkan Desa Nuha dan Desa Tambeha dijadikan sebagai pusat
penyeberangan melalui jalur air dengan perahu, karena Danau Matano juga
dimanfaatkan sebagai jalur transportasi oleh masyarakat.
Lokasi ketiga desa tersebut berada tepat di sekitar tepian Danau Matano,
sehingga penduduk ketiga desa ini banyak memanfaatkan air Danau Matano.
Luas kawasan Danau Matano berdasarkan SK.274/Kpts/Um/4/1979 yaitu 27.500 Ha,
dan mempunyai kedalaman hingga 500 meter yang sampai saat ini belum
mengalami perubahan, karena kelestarian hutan di sekelilingnya masih sangat
terjaga sehingga volume dan kejernian air yang dimiliki Danau Matano akan tetap
terjaga hingga berjuta tahun lamanya. Berdasarkan letak geografisnya Danau Matano
terletak di 02° 55’ 52" - 02° 58’ 55" LS dan 120° 04’ 01” - 120° 05’ 55” BT.
1. Topografi dan Kondisi Danau Matano
Pada umumnya Danau Matano merupakan daerah perairan yang memiliki
dasar danau berlumpur tipis serta bongkahan batu besar dan bergelombang.
pada tepian danau terdapat sungai-sungai kecil yang menghubungkan Danau
Matano dengan dua danau lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi Danau
Matano.
Danau Matano juga dikelilingi bukit-bukit yang memiliki ketinggian rata-rata
500-700 m. Lahan di sekeliling Danau Matano terdiri dari hutan alam yang
berada di bagian timur, utara, dan barat danau.
Pemanfaatannya berada di bagian selatan danau berupa pemukiman
terutama di Solonsa (pemukiman yang disediakan PT.Vale untuk karyawannya)
16
yang berada secara berkelompok berupa ladang dan pemukiman. Mata
pencaharian penduduk berupa tanah terbuka berada di sebelah timur danau.
Danau Matano memiliki perairan yang sangat dalam dan merupakan satusatunya danau di nusantara yang bagian dasarnya berada di bawah level
permukaan air laut (cryptodepression).
Danau Matano juga menunjukkan fenomena yang tidak lazim dari sisi
biogeokimiawi. Perairan yang mengandung oksigen hanya terdapat pada lapisan
teratas (100 m). Pada kedalaman >100 m hingga dasar danau, perairan bersifat
anoksik (tidak memiliki oksigen). Kandungan Sulfat, bahan organik dan inorganik,
baik
yang
terlarut
maupun
yang
tersuspensi
sangat
rendah.
Ini
menyebabkanperairan di danau ini menjadi sangat jernih sehingga cahaya
matahari dapat menembus hingga kedalaman 100 m.
2. Keadaan Biotis
Danau Matano mempunyai nilai konservasi yang tinggi. Berdasarkan
penelitian terdahulu yang telah dilakukan di Danau Matano, terdapat 7 jenis
tanaman endemik 12 molusca endemik dan paling tidak 17 jenis ikan yang
endemic. Jenis-jenis tersebut antara lain seperti Glossogobius matanensis,
Telmatherina abendanoni, T. bonti, T. antoniae, Oryzias matanensis dan
Dermogenys weberi.
Di sekitar danau terdapat dua tempat bersarang burung maleo yang
dilindungi. Perbukitan sekitarnya dihuni oleh berbagai flora dan fauna yang
menarik termasuk Kera Hitam (Macaca ochreata), babirusa (babyrousa babirusa),
dan Anoa (Anoa quarlesi) yang di lindungi di Indonesia. Danau Matano
mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang khas yang tidak terdapat di
17
daerah lainnya karena secara geografis daerah tersebut merupakan daerah
peralihan antara tipe fauna dan flora Asia dengan tipe Australia.
B.
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing
Tourism marketing dirancang untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan
generasi mendatang. Untuk itu marketer harus meningkatkan efisiensi, melindungi,
memulihkan system ekologis, dan mensejahterakan kehidupan masyarakat. Tourism
marketing berprespektif jangka panjang, dengan cara menyeimbangkan manfaat
ekonomi, dengan biaya lingkungan dan social, dan mewujudkan pertumbuhan
ekonomi melalui pertumbuhan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Sukses tidaknya suistanable tourism marketing tergantung pada kemampuan
marketer dalam menyeimbangkan ketiga elemen lingkungan, ekonomi, dan social
sebagai berikut :
1.
Menyeimbangkan pemanfaatan lingkungan dengan manfaat ekonomis dari
kepariwisataan.
2.
Menyeimbangkan manfaat sumber daya lingkungan dengan perubahan nilai
social dan komunitas yang disebabkan oleh penggunaan sumber daya
lingkungan, dan
3.
Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan dampak pertumbuhan
ekonomi pada nilai social dan komunitas.
Penerapan strategi suistanable tourism marketing mempunyai 2 tujuan, yaitu (1)
mengembangkan produk yang menyeimbangkan kebutuhan wisatawan akan
kualitas, harga, kenyamanan, dan perlindungan sumberdaya lingkungan, social, dan
18
budaya. (2). Menciptakan citra kualitas tinggi, sensitifitasterhdapa lingkungan dan
rekam jejak pemeliharaan lingkungan untuk produk wisata yang dikembangkan
disuatu destinasi.
Gambar 2.1 menunjukkan model yang mensinergikan aspek ekonomi (economy),
aspek social (society) dan aspek pelestarian lingkungan (environment) ke dalam
pemasaran pariwisata.
Konsep paradigma – model suistanable tourism marketing dalam industry
pariwisata merupakan orientasi manajemen secara keseluruhan yang merefleksikan
sikap yang dapat menyeimbangkan keinginan para pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan kepentingan pelestarian lingkungan dalam panjang dan pada
saat yang sama dapat memenuhi permintaan dan harapan wisatawan secara
optimal.
19
Fokus, terhadap isu-isu yang strategi suistanable tourism marketing adalah
membangun quality of experience (kualitas pengalaman berwisata), quality of
resource (kualitas sumber daya wisata), dan quality of local people (kualitas
masyarakat local) yang masing – masing dapat dikenali dari indicator berikut :
1.
Kualitas pengalaman berwisata (quality of experience): rasa ingin tahu,
keunikan, imajinasi wisatawan, dan keseluruhan pengalaman berwisata.
2.
Kualitas sumber daya (quality of resources): keutuhan lingkungan alam,
konservasi lingkungan, pengelolaan kapasitas, dan pemeliharaan sumber
daya wisata itu sendiri.
3.
Kualitas masyarakat local (quality of local people): keterlibatan masyarakat
local, keberdayaan ekonomi masyarakat local, dampak social dan budaya
masyarakat disekitar kawasan destinasi.
Berdasarkan analisis daya tarik wisata Danau Matano strategi pengembangan
diatas dapat diterapkan sebagai langkah pemberdayaan dan pelestarian lingkungan
danau Matano, sebab ada beberapa permasalahan yang rentan apabila pelestarian
dtw tersebut tidak terjaga, diantaranya :
1.
Danau Matano merupakan kawasan ekologi yang dimana sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar destinasi, antara lain :
digunakan sebagai sumber air minum, pembangkit listrik, dan sebagai objek
penelitian terkait ekosistem di danau tersebut.
2.
PT Vale merupakan sebuah industry tambang nikel yang memotori
pertumbuhan ekonomi dikawasan kota Sorowako, yang notabenenya
Sorowako memiliki sumber daya alam (nikel), dimana kerusakan alam
rentan terjadi dari aktivitas penambangan tersebut, dampak tersebut dapat
20
berimbas terhadap lingkungan danau Matano apabila pengelolaan limbah
tidak terkelola secara baik. Sehingga ancaman kerusakan dapat berdampak
kepada aspek – aspek tertentu, misalnya : lingkungan social maupun
kegiatan pariwisata itu sendiri.
3.
Masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di Danau Matano, bukti
yang dapat dilihat dari aktivitas yang dapat dilakukan disana masih terbatas
sebab belum didukung dengan adanya amenitas maupun sarana dan
prasarana
penunjang
lainnya.
Oleh
sebab
itu
dalam
tahap
pengembangannya dapat berorientasi pada ekowisata sebagai basisnya,
maka sangat erat kaitannya pengambangan konsep Suistanable Value Green
Tourism Marketing sebagai upaya jangka panjang, yang melindungi tiga
aspek, yaitu : Lingkungan, sosial, maupun ekonomi dimana pariwisata dapat
memobilisasi ketiga hal tersebut.
4.
Green Tourism merupakan subset unit dari industry pariwisata difokuskan
pada peningkatan dan pemeliharaan alam melalui kegiatan pariwisata.
Green tourism berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda atau
lebih dikenal dengan istilah allosenctric(wisata minat khusus). Beberapa
istilah umum mencakup pariwisata berbasis alam, petualangan, dan wisata
budaya yang pada prinsipnya mengambarkan perjalanan berbasis alam
pada daerah yang relative tidak terganggu atau tidak mengganggu,
menjamin pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya lingkungan, dan
menghasilkan peluang ekonomi bagi masyarakat local.
Sehingga Taman Wisata Alam sebagai pengelola danau Matano dapat
mensinergikan potensi alam dan aktivitas wisata didalamnya. Dengan menarik
konsumen yang memiliki ketertarikan didalamnya.
21
C.
Analisis SWOT daya tarik wisata Danau Matano
Adapun analisis SWOT mengenai Danau Matano, sebagai berikut :
NOKOMPONEN
KEKUATAN
KELEMAHAN
PELUANG
ANCAMAN
PENILAIAN
22
1 Keragaman
atraksi
Memiliki
kondisi
Kurangnya
eksisting yang baik, hal
aktivitas
ini dapat dilihat dari
dapat
kondisi
pada
air
danau
yang
dilakukan
atraksi,
Berdasarkan
Kurangnya
keunikan,
pengamanan
ekosistem, dan
pada variasi
keragaman
kegiatan
Matano yang masih
sebab terhambat
hayati sehingga
yang
jernih
pada
danau
dilakukan
amenitas
dan
sarana
Matano
dimasukkan
dapat
prasarana
dalam kategori
dililihat tidak
penunjang
Global
ada
Ecoregions oleh
batas
WWF, sehingga
pengaman.
lainnya
yang
belum memadai
batas-
membuat
atraksinya
memiliki
nilai
jual tersendiri
2 Setting
Kondisi
eksisting
lingkungan
danau
alam, budaya
masih
Potensi
Berpotensi
Apabila tidak
Matano
lingkungan alam
menjadi
menerapkan
terlihat
yang
kawasan
system
dimiliki
alami, hal ini dapat
belum
konservasi
suistanable
dilihat
dimanfaatkan
warisan
Tourism
aktivitas
semaksimal
kekayaan
wisatawan
mungkin.
dunia
maupun
dari
perilaku
masyarakat
masih
yang
bersahaja
dengan lingkungan
alam
maka
akan
berdampak
terhdap
aspek
lingkungan,
social,
dan
budaya.
23
3 Tingkat
Berdasarkan infromasi
Masih
terdapat
Memiliki badan
Apabila para
kelolah
dari
sedikit
sampah
konservasi
pemangku
lingkungan
Sulawesi Selatan TWA
yang berserakan
pengelolaan
kepentingan
bahwa danau Matano
di
lingkungan,
pariwisata,
sebagai
kawasan
yaitu Kawasan
yang
pemandian danau
Wisata Alam
meliputi
Matano
Danau Matano
Pemerintah,
caving
yang memiliki
pengusaha,
yang dapat dilakukan
otoritas dalam
komunitas
sesuai
dengan
pengelolaannya,
pariwisata,
atraksi
sehingga dapat
dan
menjadi
masyarakat
kawasan
tidak
ekowisata yang
berintegrasi
baik.
dengan baik
situs
KDSA
ekowisata,
menerapkan
wisata
tirta ada pun hiking,
diving,
dan
keseragaman
yang dimiliki.
sekitar
maka
:
akan
terjadi
konflik dalam
24
pengelolaan
daya
tarik
wisata
4 Aksesibilitas
Aksesibilitas
tersebut.
Akibat
dengan
yang baik
aktivitas
transportasi
mendukung
kendaraan
pribadi
ataupun
ekonomi dari
berat
komersil
namun
segala lini
mampu
kepariw.isataan
memicu
maupun
kecelakaan
industry lainnya
dan juga
Memiliki aksesibilitas
Dapat
jalan yang baik
dicapai
dikawasan
masih
dtw
kurang
transportasi
umum
dan
merusak
sepanjang
akses jalan
perjalanan
menuju kota
menuju sorowako
Sorowako
terdapat
kendaraan
–
kendaraan
tambang
yang
berukuran besar
yang
berlalu-
lalang
serta
rawan
terjadi
longsor
Hubungan
Berdasarkan
Belum
Antar dtw
keseragaman atraksi
didukung
Keseragaman
Hubungan
dengan amenitas
aktivitas
antar
dengan lingkungan
dan
hubungan antar
danau
sehingga dapat
prasarana
dtw
Matano
sarana
dan
mampu
dtw
25
menciptakan beragam
penunjang
mencipatakan
sebagai
aktivitas wisata
sehingga aktivitas
daya
suatu
seperti: Tirta Air,
antar dtw masih
wisata
minat
Hiking, Diving maupun
kurang
khusus
yang
Caving
terintegrasi.
baik
tarik
sesuai
dengan
basis
ekowisata.
ekosistem
yang
harus
dipelihara
dengan baik
agar
atraksi
wisatanya
tidak hilang
Utilitas/Fasili
Memiliki
Carrying
Belum
Membuka
tas
Capacity
yang
sepenuhnya
peluang
memadai, karena tidak
berorientasi pada
stakeholder
n kejenuhan
terlalu
padat
kebutuhan
pariwisata
di kalangan
sehingga
wisatawan
dalam
wisatawan
selama di dtw
jasa
untuk
untuk
mebuka
lahan
berkunjung,
fasilitasnya
lebih terorganisir
usaha
Dapat
bagi
bidang
menimbulka
sebab
keterbatasan
fasilitas dan
aktivitas
wisata.
Berdasarkan analisis SWOT yang kami olah pada table diatas maka dapat diperoleh
Strategi pengembangan sebagai berikut :
1.
Keragaman Atraksi
a.
Strength Opportunity( SO)
26
Kondisi eksisting yang baik dan keunikan, ekosistem, dan keragaman
hayati danau Matano mampu mendongkrak citra daya tarik wisata
Danau Matano serta telah mendapatkan penghargaan dunia sebagai
Global Ecoregions sehingga dalam mempromosikan daya tarik wisata
tersebut mampu menarik wisatawan khusus untuk berkunjung sesuai
dengan minat dan tujuannya.
b. Strength Threat (ST)
Perlu perhatian khusus dalam hal ini pengamanan agar kondisi eksisting
di danau Matano dapat terjaga dengan baik dari aktivitas wisatawan
dan wisatawan dalam melakukan aktivitasnya tetap dalam kondisi
safety(aman) terhindar dari bahaya –bahaya yang tidak diinginkan.
C. Weakness Opportunity (WO)
Butuhnya peningkatan dari aspek dan prasarana (Amenitas) agar
terdapat aktivitas yang beragam dan juga dapat memaksimalkan
potensi keunikan dan keragaman hayati danau Matano dalam
melakukan aktivitas wisata dan mencari informasi yang terkait
didalamnya.
d. Weakness Threat (WT)
Keterbatasan amenitas tidak hanya akan mengurangi aktivitas yang
dilakukan namun kurangnya sarana dan prasarana keselamatan bagi
wisatawan akan menimbulkan bahaya bagi keselamatan wisatawan
dalam melakukan aktivitas wisata di Danau Matano, sehingga perlu
amenitas yang memadai agar mampu memenuhi kebutuhan dan
menjaga keselamatan wisatawan.
2.
Settingan Lingkungan Alam dan Budaya
a.
Strenght Opportunity (SO)
Aktivitas wisatawan dan perilaku masyarakat yang sadar akan
kelestarian lingkungan dapat menjaga kondisi eksisting Danau Matano
27
dan dukung oleh badan yang memiliki otoritas pengelolaan lingkungan.
Mampu menjadika danau Matano sebagai Ekowisata konservasi
warisan dunia.
b. Strength Threat (ST)
Perilaku wisatawan dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap
kelestarin Danau Matano maka perlu sosialiasi oleh pihak pemerintah
ataupun orgnisasi lingkungan dalam mengkampanyekan suistanable
c.
tourism agar tercipta kepariwisataan jangka panjang.
Weakness Opportunity
Danau Matano sebagai lingkungan konservasi dapat menjadi wadah
untuk mengembangkan potensi wisata minata khusus, sehingga orangorang dapat melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
ekowisata
d. Weakness Threat
Danau Matano sebagai ekowisata dengan memanfaatkan segala potensi
didalamnya mampu mendorong stakeholders pariwisata untuk
merealisasikan suistanable tourism agar kelestarian lingkungan,social,
maupun budaya tetap terjaga.
3.
Tingkat Kelola Lingkungan
a.
Strength Opportunity (SO)
Dengan ditetapkannya danau Matano ssebagai kawasan konservasi dan
ekowisata, tentunya akan menarik wisatawan yang memiliki minat
khusus, khususnya yang menyukai petualangan seperti hiking,diving,
dan caving tentunya sebagian besar yang melakukan aktivtias tersebut
adalah orang – orang yang memiliki latar belakang pecinta alam
sehingga akan menjadi lebih baik bila terdapat aktivitas wisata yang
28
mengajak wisatawan dalam pelestarian lingkungan. Oleh karena itu
danau Matano dapat menjadi kawasan ekowisata yang baik.
b. Strength Threat (ST)
Para pemangku kepentingan pariwisata yang meliputi, pemerintah,
pengusaha, komunitas pariwisata, dan masyarakat. Dari sisi kekuatan
kebanyakan dikunjungi oleh wisatawan yang berlatarbelakang pecinta
alam, sehingga keuntugan yang didapat setidaknya mereka paham
c.
tentang pelestarian lingkungan.
Weakness Opportunity (WO)
Perlunya sanksi tegas yang diberikan apabila wisatawan atau
masyarakat yang memebuang sampah sembarangan agar kebersihan
kawasan dana matano tetap menjunjung nilai – nilai Sapta Pesona dan
menjadi kawasan ekowisata yang baik.
d. Weakness Threat (WT)
Perlunya peran pemerintah dalam mengupayakan adanya tim
kebersihan dan menambah jumlah tempat sampah, serta memberi
sanksi tegas kepada oknum yang membuang sampah sembarangan
untuk kelestarian lingkungan Danau Matano.
4.
Aksesibilitas
a. Strength Opportunity
Aksesibilitas danau Matano telah mendukung perekembangan pariwisata
disana sebab akses jalan yang baik, sehingga sangat berdampak dari segi
ekonomi yang melibatkan seluruh industry ataupun lini kepariwisataan.
b. Strength Threat
Perlunya perawatan jalan secara baik dan berkala agar kerusakan jalan
dapat mudah diatasi, sebab apabila tidak diberlakukan hal seperti itu
kondisi jalan cepat rusak, aktivitas kendaraan tambang cenderung
membuat jalan aspal menjadi rusak.
c. Weakness Opportunity
29
Masih kurangnya transportasi umum membuka lahan usaha bagi
mayarakat yang ingin membuka usaha jasa transportasi, sehingga dapat
menciptakan peluang multiplayer effect dalam segi perekonomian.
d. Weakness Threat
Dibuat rambu - rambu khusus kepada wisatawan agar tetap berhati – hati
terhadap kendaraan – kendaraan berat yang beralalu lalang.
5.
Hubungan antar dtw
a.
Strength Opportunity
Keseragaman atraksi yang dikelola kawasan wisata alam sorowako lebih
merujuk pada wisata tirta dan petualangan, adapun ekoregions danau
matano menjadi objek penelitian. Sehingga besar peluang untuk
mencipatakan destinasi wisata minat khusus.
b. Strength Threath
Berdasarkan keseragaman atraksi yang lebih berinteraksi dengan
lingkungan, agar lingkungan dapat terjaga dapat membuat wisata
edukasi sehingga menanamkan kesadaran wisatawan pentingnye
c.
pelestarian lingkungan.
Weakness Opportunity
Perlunya pembuatan amenitas yang memadai agar menunjang aktvitas
wisatawa dalam melakukan aktivitas wisata, padahal seperti yang
diketahui wisata minat khusus cenderung membutuhkan sarana dan
prasarana khusus.
d. Weakness Threat
Pelestarian lingkungan dapat didukung dengan kesadaran dalam
berwisata namun apabila tidak didukung oleh saran dan prasarana
sehingga ada kendala – kendala yang dapat dilakukan dalam wujud
merealisasikan program tersebut.
30
6. Utilitas/ fasilitas
a.
Strength-Opportunity
Masih kurangnya fasilitas disekitar permandian danau Matano sangat
membuka peluang besar bagi masyarakat untuk membuka industry
kreatif sehingga pariwisata menimbulkan multiplayer effect yang
menguntungkan banyak kalangan.
b. Strength-Threat
Pemanfaatan ruang yang baik dalam pembangunan fasilitas dapat
menambah gairah wisatawan dalam melakukan wisata dan tentu harus
didukung dengan fasilitas yang berorientasi pada kebutuhan wisatawan
c.
dan keseragamannya dengan atraksi wisata.
Weakness-Opportunity
Terbukanya lahan usaha di sekitar dya tarik wisata wisatawan mampu
membuka mata para pelaku bisnis untuk mengupayakan fasilitas dan
layanan jasa yang berorientasi pada kebutuhan wisatawan
d. Weakness-Threat
Pemerintah harus mengupayakan peningkatan fasilitas agar tidak
mengurangi tingkat kunjungan wiatawan dan atraksi wisata menjadi
semakin menarik menjadi push factor(factor penarik) orang melakukan
wisata.
31
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing
Para ilmuan marketing melakukan riset untuk menemukan teori, konsep, dan
praktik praktik pemasaran yang berwawasan hijau sebagau alternative bagi
pemasaran tradisional yang telah dikenal luas sebagai proses pertukaran untuk
mengejar keuntungan melalui kepuasan pelanggan, ini dimotivasi oleh keinginan
untuk mewujudkan cita – cita keberlanjutan. Terlebih bagi dalam industry pariwisata,
dimana pariwisata bukan hanya sebagai fenomena ekonomi, akan tetapi juga
fenomena social, budaya, lingkungan dan sumber daya alam lainnya. Konsep
pemasaran kemasyarakatn (Social Marketing Concept) yang diintroduksi oleh Kotler
belum sepenuhnya dapat memberikan jawaban terhadap tantangan keberlanjutan
(Suitanability) pariwasata itu sendiri, karena tujuan, sudut pandang dan strategi yang
digunakan untuk produk yang berbeda.
Pemasaran destinasi pariwisata yang berkelanjutan harus memiliki perspektif
yang lebih utuh, lebih luas dan pandangan yang lebih seimbang seperti halnya,
fenomena pariwisata itu sendiri, dan mengembangkan perpaduan pendekatan
berbasis system (System basic approach) dan pendekatan berbasis system kehidupan
(living System based view) dalam mengembangkan model pemasaran pariwisata
berkelanjutan, aktivitas pemasaran untuk mencapai keuntungan melalui proses
32
pertukaran yang memuaskan keinginan pelanggan dibangun melalui proses
pemasaran yang lebih mengutamakan keberlanjutan system kehidupan yang
berlangsung di destinasi pariwisata yang bersangkutan (suitanable living system).
Berdasarkan kesimpulan diatas dalam pengembangan suistanable value green
tousrim marketing erat kaitannya dengan analisisis swot sebagai parameter
kesuksesan perencanaannya sehingga SWOT mampu memberikan sedikit gambaran
nyata yang ada pada lingkungan destinasi, maka dari berdasarkan analisis SWOT
penulis memilih konsep suistanable value green tourism marketing sebagai konsep
yang memenuhi criteria dalam merencanakan dan mempromosikan daya tarik
wisata Matano, yang notabebenenya sebagai kawasan ekowisata dan potensi
keindahan alam yang dimiliki.
B. Saran
Berdasarkan gambar diatas dapat menjadi saran pengembangan, yaitu :
1. Memunculkan upaya-upaya konservasi alam dalam kegiatan pariwisata
33
2. Menumbuhkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pariwisata
3. Berkembangnya persepsi positif wisatawan sebagai tanggapan atas
terpenuhinya tuntutan dan hak-haknya dalam berwisata.
4. Menciptakan system yang mampu menjamin aplikasi konsep pemasaran
berkelanjutan pada proses pemasran oleh seluruh stakeholders pariwisata.
5. Membuat upaya pendefinisian dan deskripsi hubungan antara pariwisata,
bisnis, masyarakat dan lingkungan yang berbeda.
6. Menyediakan ukuran dan karateristik pariwisata terkait kegiatan ekonomi
masyarakat, bisnis dan lingkungan.
7.
34
DAFTAR PUSTAKA
Observasi secara langsung pada tanggal 11-15 April 2016 di Kota Palopo-Sorowako.
https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Matano diunduh pada tanggal 11 Mei 2016
pukul 16.00 WITA
https://www.academia.edu/7701501/STRATEGI_PENGEMBANGAN_PARIWISATA_
DI_INDONESIA diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16.20 WITA
kepo-licious.blogspot.com/2016/01/danau-matano-sulawesi-danau-terdalamdi.html diunduh pada tanggal 13 Mei 2016 pukul 19.50 WITA
35
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan lancar.
Laporan ini disusun untuk membantu mengembangkan
kemampuan
pemahaman
kita.
Pemahaman
tersebut
dapat
dipahami melalui pendahuluan, serta penarikan garis kesimpulan
dalam laporan ini.
Laporan ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang
sederhana sehingga dapat membantu kita semua dalam memahami
laporan ini. Dengan laporan ini, diharapkan para pembaca dapat
memahaminya.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra.
Margaretha W.Rante, M.Si dan Bu Yenny Susanto, S.Sos, MM selaku Dosen
mata kuliah Informasi Daya Tarik Wisata yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Saran, kritik dan masukan sangat penulis harapkan dari seluruh
pihak dalam proses membangun mutu laporan ini.
Makassar, 30 Mei 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A.
Latar Belakang..........................................................................................................3
B.
Batasan Masalah......................................................................................................4
C.
Rumusan Masalah....................................................................................................4
D.
Tujuan Penelitian......................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
Landasan Teori.....................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................15
Pembahasan.......................................................................................................................15
A.
Gambaran Umum Danau Matano..........................................................................15
B.
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing...................18
C.
Analisis SWOT daya tarik wisata Danau Matano.....................................................23
BAB IV....................................................................................................................................33
Kesimpulan dan Saran........................................................................................................33
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing...........................33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................36
BAB I
2
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sektor pariwisata sebagai suatu kegiatan ekonomi memiliki mata rantai yang
sangat panjang sehingga banyak menampung kesempatan kerja bagi masyarakat
sekitarnya yang selanjutnya akan menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat
dari hasil penjualan barang dan jasa melalui usaha restoran, hotel, biro perjalanan,
penjualan barang cinderamata dan sebagainya. Semakin banyak wisatawan yang
datang maka akan semakin banyak devisa yang diterima dan pada akhirnya akan
mendorong pembangunan sarana dan prasarana wisata lainnya
Pariwisata di Negara Indonesia merupakan salah satu aspek yang. Menyumbang
pendapatan cukup besar di Negara Indonesia. Salah satunya dengan memberi
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Salah satu
dampak positif yang disebabkan karena adanya kegiatan pariwisata adalah sektor
perekonomian. Dimana Pariwisata mampu menyumbang devisa yang cukup besar
Indonesia memilki banyak pesona wisata yang menarik mulai dari daya tarik
wisata alam, wisata budaya maupun keindahan wisata buatan manusia. Keindahan
daya tarik wisata alam yang bisa dinikmati misalnya pantai, goa, wisata hutan,
keindahan alam pegunungan dll. Sedangkan untuk wisata budaya dapat menikmati
dengan melakukan kunjungan wisata ke berbagai daerah yang menawarkan pesona
budayanya sebagai daya tarik wisata misalnya di bali, bromo (upacara kasodo), dll.
Pesona obyek wisata ini tentunya memberikan kontribusi yang besar bagi
pendapatan daerah setempat khususnya dan umumnya bagi Indonesia sendiri. Oleh
karena itu, banyak daya yang terus dikembangkan saat ini.
3
Khususnya di Pulau Sulawesi, Indonesia masih memiliki banyak potensi daya
tarik wisata yang dapat berpotensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah Desa
Sorowako yang berada di Sulawesi Barat ,Kabupaten Luwu Timur.
Sorowako merupakan desa yang terletak di sebelah utara provinsi Sulawesi
Selatan. Sorowako terkenal dengan penghasil biji nikel dengan salah satu Perusahaan
besar yaitu PT. VALE INDONESIA. Selain itu, Sorowako memiliki berbagai daya tarik
wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Danau Matano yang
merupakan salah satu Danau Purba yang sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai daya tarik wisata. Untuk mengembangkan suatu daya tarik wisata diperlukan
analisis serta pemahaman mendalam tentang daya tarik wisata tersebut, oleh karena
itu penulis mengambil judul “Analisis Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata
Danau Matano”.
B.
Batasan Masalah
1.
2.
C.
Konsep Sustainable Value Green Tourism Marketing
Analisis SWOT pada daya tarik wisata Danau Matano
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana implementasi konsep Suistanable Value Green Tourism
2.
Marketing pada daya tarik wisata Danau Matano?
Bagaimana Analisis SWOT pada Danau Matano ?
D. Tujuan Penelitian
1.
2.
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Untuk Mengetahui Konsep Suistanable Value Green Tourism Marketing
3.
pada Daya Tarik Wisata Danau Matano
Untuk Mengetahui analisis SWOT pada Danau Matano
4
BAB II
Landasan Teori
A. Potensi Wisata dan Daya Tarik Wisata
Menurut J.S. Badudu (1995), potensi adalah kemampuan yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan daya.
Pendit (1999: 21) menerangkan bahwa potensi wisata adalah berbagai sumber
daya yang terdapat di sebuah daerah tertentu yang bisa dikembangkan menjadi
atraksi wisata. Dengan kata lain, potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh suatu tempat dan dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata
(tourist attraction) yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dengan tetap
memperhatikan aspek-aspek lainnya.
Daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran
wisatawan ke suatu daerah tertentu. Obyek dan daya tarik wisata adalah yang
menjadi sasaran perjalanan wisata.
Menurut Marrioti adalah benda-benda yang tersedia di alam semesta dan
terbentuk dengan alami, hasil ciptaan manusia yang berupa benda-benda
bersejarah, kebudayaan dan keagamaan, serta tata cara hidup masyarakat yang
berupa kebiasaan yang disebut dengan adat istiadat.
Menurut R.S Damardjati, (2001) Potensi pariwisata adalah segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan sebagai kemampuan dan diperlukan untuk usaha dan
pengembangan pepariwisataan baik dalam wisata apapun.
5
Potensi pariwisata adalah segala hal dan keadaan baik yang nyata dan dapat
diraba, maupun yang tidak dapat diraba, yang digarap, diatur dan disediakan
sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat atau dimanfaatkan atau diwujudkan
sebagai kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan atau menentukan bagi usaha
dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian, benda
maupun layanan atau jasa.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai
peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak relevan
lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “
Daya Tarik Wisata” .
A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan
bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan,
yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan
daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi
dan dilihat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya
tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai
yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
B. Pengertian Wisata , Wisatawan dan Pariwisata
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kepariwisataan (Irawan,
2010:11) menjabarkan kata–kata yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai
berikut:
6
1. Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Travel”.
2. Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tour”.
3. Wisatawan : Orang yang melakukan perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut
dengan “Travelers”.
4. Kepariwisataan : Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tourisme”.
Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-47) menjelaskan
definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke
tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan
dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan
kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan pelabuhan (laut atau udara),
jalan-jalan raya, pengangkutan setempat,program program kebersihan atau
kesehatan, pilot proyek sasana budaya dan kelestarian lingkungan dan sebagainya.
Yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik bagi
masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi
wisatawan pengunjung dari luar. Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan
dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sektor
bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, dimana pada
gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan ditengah-tengah industri
lainnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan,
pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
7
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
C. Pengertian Strategi
Strategi merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai arah
tujuan tersebut. Beberapa daya tarik wisata mungkin mempunyai tujuan yang sama
akan tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut belum tentu sama.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa strategi yang dibuat
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan menurut Kotler (2001) mendefinisikan strategi adalah pendekatan
produk yang akan digunakan guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap
untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan
Dan sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001) strategi pemasaran
merupakan kegiatan menyeleksi dan penjelasan satuatau beberapa target pasar dan
mengembangkan serta memelihara satu bauran pemasaran yang menghasilkan
keputusan bersama dengan pasar yang dituju.
D. Pengertian Pengembangan Pariwisata
Di dalam lingkup pariwisata itu juga diperlukan strategi-strategi yang tepat dan
benar. Definisi pemasaran pariwisata itu sendiri adalah upaya-upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau badan -badan usaha
pariwisata pada tarif internasional, lokal guna memenuhi kepuasan wisatawan baik
secara kelompok maupun pribadi masing-masing dengan maksud meningkatkan
pertumbuhan pariwisata.
Menurut J.S. Badudu (1995) pengembangan adalah cara atau hasil kerja
mengembangkan, mengembangkan berarti membuka, memajukan, menjadikan jadi
8
maju dan bertambah baik. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pariwisata
adalah usaha atau cara untuk memajukan bidang pariwisata.
Tujuan utama dari strategi pengembangan wisata
adalah
untuk
mengembangkan produk dan pelayanan yang berkwalitas, seimbang dan bertahap.
Aspek yang terkait dengan strategi pengembangan pariwisata dapat dilihat dari
jangka waktunya, aspek tersebut antara lain :
1. Jangka Pendek
Dalam jangka pendek strategi pengembangan pariwisata menitik beratkan
pada optimasi, terutama untuk :
a. Mempertajam dan meningkatkan citra pariwisata
b. Meningkatkan mutu tenaga kerja
c. Meningkatkan kemampuan pengelola
2. Jangka Menengah
Dalam jangka menengah strategi pengembangan pariwisata menitik
beratkan pada konsolidasi, terutama untuk :
a. Mengkonsolidasikan kemampuan pengelolaan
b. Mengembangkan dan diversifikasi obyek wisata
c. Memanfaatkan citra pariwisata Indonesia
3. Jangka Panjang
Dalam jangka panjang menitik beratkan pada pengembangan dan
penyebaran, terutama dalam hal :
a. Pengembangan kemampuan pengelolaan
b. Pengembangan dan penyebaran produk dan jumlah tenaga kerja
c. Pengembangan pariwisata baru
E.
Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Sejak dilakukan langkah-langkah untuk pengembangan pariwisata di Indonesia,
maka kegiatan - kegiatan terencana dan terprogram yang dilakukan oleh pemerintah
pada hakeketnya memang bertujuan untuk ‘berkelanjutan’ khususnya di bidang
pariwisata misalnya, apa yang dimaksud dengan pembagunan pariwisata
berkelanjutan pada intinya berkelanjutan dengan usaha menjamin agar sumber daya
alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembagunan pariwisata agar
dilestarikan untuk generasi mendatang.
9
Pariwisata berkelanjutan menurut konsep Muller (1997) adalah pariwisata yang
dikelola mengacu pada pertumbuhan kualitatif, maksudnya adalah meningkatkan
kesejahteraan, perekonomian dan kesehatan masyarakat. peningkatan kulitas hidup
dapat dicapai dengan meminimalkan dampak negatif sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Lima hal yang harus diperhatikan dalam pariwisata berkelanjutan
menurut konsep Muller (1997) yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Pertumbuhan ekonomi yang sehat,
Kesejahteraan masyarakat lokal,
Tidak merubah struktur alam, dan melindungi sumber daya alam,
Kebudayaan masyarakat yang tumbuh secara sehat,
Memaksimalkan kepuasan wisatawan dengan memberikan pelayanan yang
baik karena wisatawan pada umumnya mempunyai kepedulian yang tinggi
terhadap lingkungan.
Pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development)
adalah pembangunan pariwisata yang menekankan pada prinsip pembangunan
berkelanjutan. WTO (1999:42), menekankan ada tiga hal penting dalam
pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu:
1.
Quality.
Sustainable tourism provides a quality experience for visitor, while
improving the quality of the host community and protecting the quality of
2.
environment.
Continuity.
Sustainable tourism ensures the continuity of the natural resources upon
which it based and the continuity of the cultural of the host community with
3.
satisfying experience for visitors.
Balance.
Sustainable tourism balances the need of the tourism industry, supporters of
environment, and the local community.
10
Konsep
pembagunan
pariwisata
berkelanjutan
berbasis
masyarakat
menekankan yakni:
1.
2.
3.
4.
F.
Terpeliharanya mutu dan berkelanjutan sumber daya alam dan budaya,
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,
Terwujudnya keseimbangan antara sumber daya alam dan budaya,
Kesejahteraan masyarakat lokal serta kepuasan wisatawan
Konsep Analisis dan Fungsi SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan.Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang
dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya
atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari
eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan
strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan
internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1.
Kekuatan (Strenghts)
11
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain
yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar
yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif
2.
bagi perusahaan di pasar
Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat
3.
meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya
hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan
4.
gambaran peluang bagi perusahaan.
Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturanperaturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).
12
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi
sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan
indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk
memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis dalam usaha penetapan strategi.
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapatmenggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
13
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
BAB III
Pembahasan
A.
Gambaran Umum Danau Matano
Danau Matano, sebuah danau yang tepatnya berada di ujung selatan Pulau
Sulawesi Kabupaten Luwu Timur. Danau ini memiliki kedalaman 500 meter, 382
meter di antaranya di atas permukaan laut serta mempunyai luas 27.500 Ha, yang
memiliki ribuan mata air, sehingga diperkirakan tidak akan pernah mengalami
kekeringan dan memiliki air yang sangat jernih. Danau Matano terbentuk akibat
gempa bumi sehingga danau ini disebut danau Tektonik (Kementrian Negara
Lingkungan Hidup,2008).
Menurut World Wildlife Found (2009), Danau Matano adalah danau terdalam di
Asia Tenggara dan terdalam kedelapan di dunia serta merupakan bukti ekologi dunia
karena danau ini telah berusia 5 juta tahun. Danau ini juga memiliki ekosistem yang
terdiri dari berbagai jenis flora dan fauna endemik yang masih terjaga dengan baik.
Olehnya itu pemerintah menetapkan danau ini sebagai Kawasan Konservasi Taman
14
Wisata Alam yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 274/KptsUM/1979.
PT.Vale yang merupakan perusahaan tambang terbesar kedua di dunia sejak
dulu mendukung penuh kegiatan ini karena lokasi penambangan berada di pinggiran
Danau Matano, dan selama ini air pembuangan Danau Matano dimanfaatkan PT.Vale
sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk pemanfaatan pabrik dan juga
untuk penggunaan masyarakat setempat, sehingga pemerintah dapat menggandeng
PT.Vale untuk bekerja sama mengembangkan dan menggali potensi eksotisme danau
yang telah tersedia. Kelak potensi ini dapat dijual kepada konsumen (wisatawan/tour
operator) sebagai paket wisata yang menyajikan beberapa jenis paket wisata, baik
dari jenis flora dan faunanya yang hanya terdapat pada daerah Danau Matano dan
tidak dapat ditemukan di daerah lain, maupun dari aspek sejarahnya danau yang
tergolong dalam kelompok danau tua, serta kedalaman yang begitu spektakular
sehingga dapat dijadikan sebagai area selancar angin (sailing) dan menyelam
(diving).
Danau Matano terletak di Kota Sorowako Kabupaten Luwu Timur Propinsi
Sulawesi Selatan. Kawasan Danau Matano dikelilingi oleh Pegunungan Verbec yang
berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah dan Propinsi Sulawesi Tenggara. Jarak
Danau Matano dari Kota Makassar berjarak sekitar 600 km. Untuk sampai di lokasi
Danau Matano dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat, roda dua
dan melalui jalur udara dengan pesawat. Jika menggunakan kendaraan roda empat
dan roda dua untuk sampai di lokasi membutuhkan waktu tempuh sekitar 11 sampai
12 jam dari Kota Makassar, sedangkan jika menggunakan pesawat membutuhkan
waktu tempuh sekitar 1 sampai 2 jam dari Kota Makassar.
Secara administrasi pemerintah, sebagaian besar kawasan Danau Matano
dikelilingi oleh beberapa desa, yaitu Desa Matano, Desa Nuha dan Desa Tambeha.
15
Dimana ketiga desa ini mempunyai kekhasan tersendiri yaitu Desa Matano
merupakan desa yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai sumber mata air
Danau Matano. Sedangkan Desa Nuha dan Desa Tambeha dijadikan sebagai pusat
penyeberangan melalui jalur air dengan perahu, karena Danau Matano juga
dimanfaatkan sebagai jalur transportasi oleh masyarakat.
Lokasi ketiga desa tersebut berada tepat di sekitar tepian Danau Matano,
sehingga penduduk ketiga desa ini banyak memanfaatkan air Danau Matano.
Luas kawasan Danau Matano berdasarkan SK.274/Kpts/Um/4/1979 yaitu 27.500 Ha,
dan mempunyai kedalaman hingga 500 meter yang sampai saat ini belum
mengalami perubahan, karena kelestarian hutan di sekelilingnya masih sangat
terjaga sehingga volume dan kejernian air yang dimiliki Danau Matano akan tetap
terjaga hingga berjuta tahun lamanya. Berdasarkan letak geografisnya Danau Matano
terletak di 02° 55’ 52" - 02° 58’ 55" LS dan 120° 04’ 01” - 120° 05’ 55” BT.
1. Topografi dan Kondisi Danau Matano
Pada umumnya Danau Matano merupakan daerah perairan yang memiliki
dasar danau berlumpur tipis serta bongkahan batu besar dan bergelombang.
pada tepian danau terdapat sungai-sungai kecil yang menghubungkan Danau
Matano dengan dua danau lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi Danau
Matano.
Danau Matano juga dikelilingi bukit-bukit yang memiliki ketinggian rata-rata
500-700 m. Lahan di sekeliling Danau Matano terdiri dari hutan alam yang
berada di bagian timur, utara, dan barat danau.
Pemanfaatannya berada di bagian selatan danau berupa pemukiman
terutama di Solonsa (pemukiman yang disediakan PT.Vale untuk karyawannya)
16
yang berada secara berkelompok berupa ladang dan pemukiman. Mata
pencaharian penduduk berupa tanah terbuka berada di sebelah timur danau.
Danau Matano memiliki perairan yang sangat dalam dan merupakan satusatunya danau di nusantara yang bagian dasarnya berada di bawah level
permukaan air laut (cryptodepression).
Danau Matano juga menunjukkan fenomena yang tidak lazim dari sisi
biogeokimiawi. Perairan yang mengandung oksigen hanya terdapat pada lapisan
teratas (100 m). Pada kedalaman >100 m hingga dasar danau, perairan bersifat
anoksik (tidak memiliki oksigen). Kandungan Sulfat, bahan organik dan inorganik,
baik
yang
terlarut
maupun
yang
tersuspensi
sangat
rendah.
Ini
menyebabkanperairan di danau ini menjadi sangat jernih sehingga cahaya
matahari dapat menembus hingga kedalaman 100 m.
2. Keadaan Biotis
Danau Matano mempunyai nilai konservasi yang tinggi. Berdasarkan
penelitian terdahulu yang telah dilakukan di Danau Matano, terdapat 7 jenis
tanaman endemik 12 molusca endemik dan paling tidak 17 jenis ikan yang
endemic. Jenis-jenis tersebut antara lain seperti Glossogobius matanensis,
Telmatherina abendanoni, T. bonti, T. antoniae, Oryzias matanensis dan
Dermogenys weberi.
Di sekitar danau terdapat dua tempat bersarang burung maleo yang
dilindungi. Perbukitan sekitarnya dihuni oleh berbagai flora dan fauna yang
menarik termasuk Kera Hitam (Macaca ochreata), babirusa (babyrousa babirusa),
dan Anoa (Anoa quarlesi) yang di lindungi di Indonesia. Danau Matano
mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati yang khas yang tidak terdapat di
17
daerah lainnya karena secara geografis daerah tersebut merupakan daerah
peralihan antara tipe fauna dan flora Asia dengan tipe Australia.
B.
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing
Tourism marketing dirancang untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan
generasi mendatang. Untuk itu marketer harus meningkatkan efisiensi, melindungi,
memulihkan system ekologis, dan mensejahterakan kehidupan masyarakat. Tourism
marketing berprespektif jangka panjang, dengan cara menyeimbangkan manfaat
ekonomi, dengan biaya lingkungan dan social, dan mewujudkan pertumbuhan
ekonomi melalui pertumbuhan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Sukses tidaknya suistanable tourism marketing tergantung pada kemampuan
marketer dalam menyeimbangkan ketiga elemen lingkungan, ekonomi, dan social
sebagai berikut :
1.
Menyeimbangkan pemanfaatan lingkungan dengan manfaat ekonomis dari
kepariwisataan.
2.
Menyeimbangkan manfaat sumber daya lingkungan dengan perubahan nilai
social dan komunitas yang disebabkan oleh penggunaan sumber daya
lingkungan, dan
3.
Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan dampak pertumbuhan
ekonomi pada nilai social dan komunitas.
Penerapan strategi suistanable tourism marketing mempunyai 2 tujuan, yaitu (1)
mengembangkan produk yang menyeimbangkan kebutuhan wisatawan akan
kualitas, harga, kenyamanan, dan perlindungan sumberdaya lingkungan, social, dan
18
budaya. (2). Menciptakan citra kualitas tinggi, sensitifitasterhdapa lingkungan dan
rekam jejak pemeliharaan lingkungan untuk produk wisata yang dikembangkan
disuatu destinasi.
Gambar 2.1 menunjukkan model yang mensinergikan aspek ekonomi (economy),
aspek social (society) dan aspek pelestarian lingkungan (environment) ke dalam
pemasaran pariwisata.
Konsep paradigma – model suistanable tourism marketing dalam industry
pariwisata merupakan orientasi manajemen secara keseluruhan yang merefleksikan
sikap yang dapat menyeimbangkan keinginan para pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan kepentingan pelestarian lingkungan dalam panjang dan pada
saat yang sama dapat memenuhi permintaan dan harapan wisatawan secara
optimal.
19
Fokus, terhadap isu-isu yang strategi suistanable tourism marketing adalah
membangun quality of experience (kualitas pengalaman berwisata), quality of
resource (kualitas sumber daya wisata), dan quality of local people (kualitas
masyarakat local) yang masing – masing dapat dikenali dari indicator berikut :
1.
Kualitas pengalaman berwisata (quality of experience): rasa ingin tahu,
keunikan, imajinasi wisatawan, dan keseluruhan pengalaman berwisata.
2.
Kualitas sumber daya (quality of resources): keutuhan lingkungan alam,
konservasi lingkungan, pengelolaan kapasitas, dan pemeliharaan sumber
daya wisata itu sendiri.
3.
Kualitas masyarakat local (quality of local people): keterlibatan masyarakat
local, keberdayaan ekonomi masyarakat local, dampak social dan budaya
masyarakat disekitar kawasan destinasi.
Berdasarkan analisis daya tarik wisata Danau Matano strategi pengembangan
diatas dapat diterapkan sebagai langkah pemberdayaan dan pelestarian lingkungan
danau Matano, sebab ada beberapa permasalahan yang rentan apabila pelestarian
dtw tersebut tidak terjaga, diantaranya :
1.
Danau Matano merupakan kawasan ekologi yang dimana sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar destinasi, antara lain :
digunakan sebagai sumber air minum, pembangkit listrik, dan sebagai objek
penelitian terkait ekosistem di danau tersebut.
2.
PT Vale merupakan sebuah industry tambang nikel yang memotori
pertumbuhan ekonomi dikawasan kota Sorowako, yang notabenenya
Sorowako memiliki sumber daya alam (nikel), dimana kerusakan alam
rentan terjadi dari aktivitas penambangan tersebut, dampak tersebut dapat
20
berimbas terhadap lingkungan danau Matano apabila pengelolaan limbah
tidak terkelola secara baik. Sehingga ancaman kerusakan dapat berdampak
kepada aspek – aspek tertentu, misalnya : lingkungan social maupun
kegiatan pariwisata itu sendiri.
3.
Masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di Danau Matano, bukti
yang dapat dilihat dari aktivitas yang dapat dilakukan disana masih terbatas
sebab belum didukung dengan adanya amenitas maupun sarana dan
prasarana
penunjang
lainnya.
Oleh
sebab
itu
dalam
tahap
pengembangannya dapat berorientasi pada ekowisata sebagai basisnya,
maka sangat erat kaitannya pengambangan konsep Suistanable Value Green
Tourism Marketing sebagai upaya jangka panjang, yang melindungi tiga
aspek, yaitu : Lingkungan, sosial, maupun ekonomi dimana pariwisata dapat
memobilisasi ketiga hal tersebut.
4.
Green Tourism merupakan subset unit dari industry pariwisata difokuskan
pada peningkatan dan pemeliharaan alam melalui kegiatan pariwisata.
Green tourism berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda atau
lebih dikenal dengan istilah allosenctric(wisata minat khusus). Beberapa
istilah umum mencakup pariwisata berbasis alam, petualangan, dan wisata
budaya yang pada prinsipnya mengambarkan perjalanan berbasis alam
pada daerah yang relative tidak terganggu atau tidak mengganggu,
menjamin pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya lingkungan, dan
menghasilkan peluang ekonomi bagi masyarakat local.
Sehingga Taman Wisata Alam sebagai pengelola danau Matano dapat
mensinergikan potensi alam dan aktivitas wisata didalamnya. Dengan menarik
konsumen yang memiliki ketertarikan didalamnya.
21
C.
Analisis SWOT daya tarik wisata Danau Matano
Adapun analisis SWOT mengenai Danau Matano, sebagai berikut :
NOKOMPONEN
KEKUATAN
KELEMAHAN
PELUANG
ANCAMAN
PENILAIAN
22
1 Keragaman
atraksi
Memiliki
kondisi
Kurangnya
eksisting yang baik, hal
aktivitas
ini dapat dilihat dari
dapat
kondisi
pada
air
danau
yang
dilakukan
atraksi,
Berdasarkan
Kurangnya
keunikan,
pengamanan
ekosistem, dan
pada variasi
keragaman
kegiatan
Matano yang masih
sebab terhambat
hayati sehingga
yang
jernih
pada
danau
dilakukan
amenitas
dan
sarana
Matano
dimasukkan
dapat
prasarana
dalam kategori
dililihat tidak
penunjang
Global
ada
Ecoregions oleh
batas
WWF, sehingga
pengaman.
lainnya
yang
belum memadai
batas-
membuat
atraksinya
memiliki
nilai
jual tersendiri
2 Setting
Kondisi
eksisting
lingkungan
danau
alam, budaya
masih
Potensi
Berpotensi
Apabila tidak
Matano
lingkungan alam
menjadi
menerapkan
terlihat
yang
kawasan
system
dimiliki
alami, hal ini dapat
belum
konservasi
suistanable
dilihat
dimanfaatkan
warisan
Tourism
aktivitas
semaksimal
kekayaan
wisatawan
mungkin.
dunia
maupun
dari
perilaku
masyarakat
masih
yang
bersahaja
dengan lingkungan
alam
maka
akan
berdampak
terhdap
aspek
lingkungan,
social,
dan
budaya.
23
3 Tingkat
Berdasarkan infromasi
Masih
terdapat
Memiliki badan
Apabila para
kelolah
dari
sedikit
sampah
konservasi
pemangku
lingkungan
Sulawesi Selatan TWA
yang berserakan
pengelolaan
kepentingan
bahwa danau Matano
di
lingkungan,
pariwisata,
sebagai
kawasan
yaitu Kawasan
yang
pemandian danau
Wisata Alam
meliputi
Matano
Danau Matano
Pemerintah,
caving
yang memiliki
pengusaha,
yang dapat dilakukan
otoritas dalam
komunitas
sesuai
dengan
pengelolaannya,
pariwisata,
atraksi
sehingga dapat
dan
menjadi
masyarakat
kawasan
tidak
ekowisata yang
berintegrasi
baik.
dengan baik
situs
KDSA
ekowisata,
menerapkan
wisata
tirta ada pun hiking,
diving,
dan
keseragaman
yang dimiliki.
sekitar
maka
:
akan
terjadi
konflik dalam
24
pengelolaan
daya
tarik
wisata
4 Aksesibilitas
Aksesibilitas
tersebut.
Akibat
dengan
yang baik
aktivitas
transportasi
mendukung
kendaraan
pribadi
ataupun
ekonomi dari
berat
komersil
namun
segala lini
mampu
kepariw.isataan
memicu
maupun
kecelakaan
industry lainnya
dan juga
Memiliki aksesibilitas
Dapat
jalan yang baik
dicapai
dikawasan
masih
dtw
kurang
transportasi
umum
dan
merusak
sepanjang
akses jalan
perjalanan
menuju kota
menuju sorowako
Sorowako
terdapat
kendaraan
–
kendaraan
tambang
yang
berukuran besar
yang
berlalu-
lalang
serta
rawan
terjadi
longsor
Hubungan
Berdasarkan
Belum
Antar dtw
keseragaman atraksi
didukung
Keseragaman
Hubungan
dengan amenitas
aktivitas
antar
dengan lingkungan
dan
hubungan antar
danau
sehingga dapat
prasarana
dtw
Matano
sarana
dan
mampu
dtw
25
menciptakan beragam
penunjang
mencipatakan
sebagai
aktivitas wisata
sehingga aktivitas
daya
suatu
seperti: Tirta Air,
antar dtw masih
wisata
minat
Hiking, Diving maupun
kurang
khusus
yang
Caving
terintegrasi.
baik
tarik
sesuai
dengan
basis
ekowisata.
ekosistem
yang
harus
dipelihara
dengan baik
agar
atraksi
wisatanya
tidak hilang
Utilitas/Fasili
Memiliki
Carrying
Belum
Membuka
tas
Capacity
yang
sepenuhnya
peluang
memadai, karena tidak
berorientasi pada
stakeholder
n kejenuhan
terlalu
padat
kebutuhan
pariwisata
di kalangan
sehingga
wisatawan
dalam
wisatawan
selama di dtw
jasa
untuk
untuk
mebuka
lahan
berkunjung,
fasilitasnya
lebih terorganisir
usaha
Dapat
bagi
bidang
menimbulka
sebab
keterbatasan
fasilitas dan
aktivitas
wisata.
Berdasarkan analisis SWOT yang kami olah pada table diatas maka dapat diperoleh
Strategi pengembangan sebagai berikut :
1.
Keragaman Atraksi
a.
Strength Opportunity( SO)
26
Kondisi eksisting yang baik dan keunikan, ekosistem, dan keragaman
hayati danau Matano mampu mendongkrak citra daya tarik wisata
Danau Matano serta telah mendapatkan penghargaan dunia sebagai
Global Ecoregions sehingga dalam mempromosikan daya tarik wisata
tersebut mampu menarik wisatawan khusus untuk berkunjung sesuai
dengan minat dan tujuannya.
b. Strength Threat (ST)
Perlu perhatian khusus dalam hal ini pengamanan agar kondisi eksisting
di danau Matano dapat terjaga dengan baik dari aktivitas wisatawan
dan wisatawan dalam melakukan aktivitasnya tetap dalam kondisi
safety(aman) terhindar dari bahaya –bahaya yang tidak diinginkan.
C. Weakness Opportunity (WO)
Butuhnya peningkatan dari aspek dan prasarana (Amenitas) agar
terdapat aktivitas yang beragam dan juga dapat memaksimalkan
potensi keunikan dan keragaman hayati danau Matano dalam
melakukan aktivitas wisata dan mencari informasi yang terkait
didalamnya.
d. Weakness Threat (WT)
Keterbatasan amenitas tidak hanya akan mengurangi aktivitas yang
dilakukan namun kurangnya sarana dan prasarana keselamatan bagi
wisatawan akan menimbulkan bahaya bagi keselamatan wisatawan
dalam melakukan aktivitas wisata di Danau Matano, sehingga perlu
amenitas yang memadai agar mampu memenuhi kebutuhan dan
menjaga keselamatan wisatawan.
2.
Settingan Lingkungan Alam dan Budaya
a.
Strenght Opportunity (SO)
Aktivitas wisatawan dan perilaku masyarakat yang sadar akan
kelestarian lingkungan dapat menjaga kondisi eksisting Danau Matano
27
dan dukung oleh badan yang memiliki otoritas pengelolaan lingkungan.
Mampu menjadika danau Matano sebagai Ekowisata konservasi
warisan dunia.
b. Strength Threat (ST)
Perilaku wisatawan dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap
kelestarin Danau Matano maka perlu sosialiasi oleh pihak pemerintah
ataupun orgnisasi lingkungan dalam mengkampanyekan suistanable
c.
tourism agar tercipta kepariwisataan jangka panjang.
Weakness Opportunity
Danau Matano sebagai lingkungan konservasi dapat menjadi wadah
untuk mengembangkan potensi wisata minata khusus, sehingga orangorang dapat melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
ekowisata
d. Weakness Threat
Danau Matano sebagai ekowisata dengan memanfaatkan segala potensi
didalamnya mampu mendorong stakeholders pariwisata untuk
merealisasikan suistanable tourism agar kelestarian lingkungan,social,
maupun budaya tetap terjaga.
3.
Tingkat Kelola Lingkungan
a.
Strength Opportunity (SO)
Dengan ditetapkannya danau Matano ssebagai kawasan konservasi dan
ekowisata, tentunya akan menarik wisatawan yang memiliki minat
khusus, khususnya yang menyukai petualangan seperti hiking,diving,
dan caving tentunya sebagian besar yang melakukan aktivtias tersebut
adalah orang – orang yang memiliki latar belakang pecinta alam
sehingga akan menjadi lebih baik bila terdapat aktivitas wisata yang
28
mengajak wisatawan dalam pelestarian lingkungan. Oleh karena itu
danau Matano dapat menjadi kawasan ekowisata yang baik.
b. Strength Threat (ST)
Para pemangku kepentingan pariwisata yang meliputi, pemerintah,
pengusaha, komunitas pariwisata, dan masyarakat. Dari sisi kekuatan
kebanyakan dikunjungi oleh wisatawan yang berlatarbelakang pecinta
alam, sehingga keuntugan yang didapat setidaknya mereka paham
c.
tentang pelestarian lingkungan.
Weakness Opportunity (WO)
Perlunya sanksi tegas yang diberikan apabila wisatawan atau
masyarakat yang memebuang sampah sembarangan agar kebersihan
kawasan dana matano tetap menjunjung nilai – nilai Sapta Pesona dan
menjadi kawasan ekowisata yang baik.
d. Weakness Threat (WT)
Perlunya peran pemerintah dalam mengupayakan adanya tim
kebersihan dan menambah jumlah tempat sampah, serta memberi
sanksi tegas kepada oknum yang membuang sampah sembarangan
untuk kelestarian lingkungan Danau Matano.
4.
Aksesibilitas
a. Strength Opportunity
Aksesibilitas danau Matano telah mendukung perekembangan pariwisata
disana sebab akses jalan yang baik, sehingga sangat berdampak dari segi
ekonomi yang melibatkan seluruh industry ataupun lini kepariwisataan.
b. Strength Threat
Perlunya perawatan jalan secara baik dan berkala agar kerusakan jalan
dapat mudah diatasi, sebab apabila tidak diberlakukan hal seperti itu
kondisi jalan cepat rusak, aktivitas kendaraan tambang cenderung
membuat jalan aspal menjadi rusak.
c. Weakness Opportunity
29
Masih kurangnya transportasi umum membuka lahan usaha bagi
mayarakat yang ingin membuka usaha jasa transportasi, sehingga dapat
menciptakan peluang multiplayer effect dalam segi perekonomian.
d. Weakness Threat
Dibuat rambu - rambu khusus kepada wisatawan agar tetap berhati – hati
terhadap kendaraan – kendaraan berat yang beralalu lalang.
5.
Hubungan antar dtw
a.
Strength Opportunity
Keseragaman atraksi yang dikelola kawasan wisata alam sorowako lebih
merujuk pada wisata tirta dan petualangan, adapun ekoregions danau
matano menjadi objek penelitian. Sehingga besar peluang untuk
mencipatakan destinasi wisata minat khusus.
b. Strength Threath
Berdasarkan keseragaman atraksi yang lebih berinteraksi dengan
lingkungan, agar lingkungan dapat terjaga dapat membuat wisata
edukasi sehingga menanamkan kesadaran wisatawan pentingnye
c.
pelestarian lingkungan.
Weakness Opportunity
Perlunya pembuatan amenitas yang memadai agar menunjang aktvitas
wisatawa dalam melakukan aktivitas wisata, padahal seperti yang
diketahui wisata minat khusus cenderung membutuhkan sarana dan
prasarana khusus.
d. Weakness Threat
Pelestarian lingkungan dapat didukung dengan kesadaran dalam
berwisata namun apabila tidak didukung oleh saran dan prasarana
sehingga ada kendala – kendala yang dapat dilakukan dalam wujud
merealisasikan program tersebut.
30
6. Utilitas/ fasilitas
a.
Strength-Opportunity
Masih kurangnya fasilitas disekitar permandian danau Matano sangat
membuka peluang besar bagi masyarakat untuk membuka industry
kreatif sehingga pariwisata menimbulkan multiplayer effect yang
menguntungkan banyak kalangan.
b. Strength-Threat
Pemanfaatan ruang yang baik dalam pembangunan fasilitas dapat
menambah gairah wisatawan dalam melakukan wisata dan tentu harus
didukung dengan fasilitas yang berorientasi pada kebutuhan wisatawan
c.
dan keseragamannya dengan atraksi wisata.
Weakness-Opportunity
Terbukanya lahan usaha di sekitar dya tarik wisata wisatawan mampu
membuka mata para pelaku bisnis untuk mengupayakan fasilitas dan
layanan jasa yang berorientasi pada kebutuhan wisatawan
d. Weakness-Threat
Pemerintah harus mengupayakan peningkatan fasilitas agar tidak
mengurangi tingkat kunjungan wiatawan dan atraksi wisata menjadi
semakin menarik menjadi push factor(factor penarik) orang melakukan
wisata.
31
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Strategi pengembangan Sustainable Value Green Tourism Marketing
Para ilmuan marketing melakukan riset untuk menemukan teori, konsep, dan
praktik praktik pemasaran yang berwawasan hijau sebagau alternative bagi
pemasaran tradisional yang telah dikenal luas sebagai proses pertukaran untuk
mengejar keuntungan melalui kepuasan pelanggan, ini dimotivasi oleh keinginan
untuk mewujudkan cita – cita keberlanjutan. Terlebih bagi dalam industry pariwisata,
dimana pariwisata bukan hanya sebagai fenomena ekonomi, akan tetapi juga
fenomena social, budaya, lingkungan dan sumber daya alam lainnya. Konsep
pemasaran kemasyarakatn (Social Marketing Concept) yang diintroduksi oleh Kotler
belum sepenuhnya dapat memberikan jawaban terhadap tantangan keberlanjutan
(Suitanability) pariwasata itu sendiri, karena tujuan, sudut pandang dan strategi yang
digunakan untuk produk yang berbeda.
Pemasaran destinasi pariwisata yang berkelanjutan harus memiliki perspektif
yang lebih utuh, lebih luas dan pandangan yang lebih seimbang seperti halnya,
fenomena pariwisata itu sendiri, dan mengembangkan perpaduan pendekatan
berbasis system (System basic approach) dan pendekatan berbasis system kehidupan
(living System based view) dalam mengembangkan model pemasaran pariwisata
berkelanjutan, aktivitas pemasaran untuk mencapai keuntungan melalui proses
32
pertukaran yang memuaskan keinginan pelanggan dibangun melalui proses
pemasaran yang lebih mengutamakan keberlanjutan system kehidupan yang
berlangsung di destinasi pariwisata yang bersangkutan (suitanable living system).
Berdasarkan kesimpulan diatas dalam pengembangan suistanable value green
tousrim marketing erat kaitannya dengan analisisis swot sebagai parameter
kesuksesan perencanaannya sehingga SWOT mampu memberikan sedikit gambaran
nyata yang ada pada lingkungan destinasi, maka dari berdasarkan analisis SWOT
penulis memilih konsep suistanable value green tourism marketing sebagai konsep
yang memenuhi criteria dalam merencanakan dan mempromosikan daya tarik
wisata Matano, yang notabebenenya sebagai kawasan ekowisata dan potensi
keindahan alam yang dimiliki.
B. Saran
Berdasarkan gambar diatas dapat menjadi saran pengembangan, yaitu :
1. Memunculkan upaya-upaya konservasi alam dalam kegiatan pariwisata
33
2. Menumbuhkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pariwisata
3. Berkembangnya persepsi positif wisatawan sebagai tanggapan atas
terpenuhinya tuntutan dan hak-haknya dalam berwisata.
4. Menciptakan system yang mampu menjamin aplikasi konsep pemasaran
berkelanjutan pada proses pemasran oleh seluruh stakeholders pariwisata.
5. Membuat upaya pendefinisian dan deskripsi hubungan antara pariwisata,
bisnis, masyarakat dan lingkungan yang berbeda.
6. Menyediakan ukuran dan karateristik pariwisata terkait kegiatan ekonomi
masyarakat, bisnis dan lingkungan.
7.
34
DAFTAR PUSTAKA
Observasi secara langsung pada tanggal 11-15 April 2016 di Kota Palopo-Sorowako.
https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Matano diunduh pada tanggal 11 Mei 2016
pukul 16.00 WITA
https://www.academia.edu/7701501/STRATEGI_PENGEMBANGAN_PARIWISATA_
DI_INDONESIA diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16.20 WITA
kepo-licious.blogspot.com/2016/01/danau-matano-sulawesi-danau-terdalamdi.html diunduh pada tanggal 13 Mei 2016 pukul 19.50 WITA
35