PERANAN AKUNTANSI BIAYA SEBAGAI TOOL OF MANAGEMENT DI P.T. BARATA METALWORKS ENGINEERING CABANG MESIN DAN COR SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

  p r j D M t o c j s r."tw'iL5E.\3 /aanritrsr m m m r s *

  BAiuffid a o m a m a t

  Esotnnnars cmyao icxifi C 0 3 a n s & m

  Jce2*s&2=3 paxrncaiditai tfceatcaa i b lcy a 41 ccSxna tSsdta

6 Cor Oucnibsya esaya& 'fcat haX«tea c a te c s i. fcesllm * *

  • • S e s $ i * s a s 3 3 J ia r c i p c& alt y c a ^ t s o e s s e e r e s t * . c t f i l n c

  Ci. c c c s a a s m l pa*»-3P«6i a a e a tlj* to t S a t o p fe « M J ± s ja a ; a s pic^S n s*.

  — Mbs&a i n s t t i o i & A

  41pst»2s&& yea s pssa a r^ a rsco # c & la c s s ca a lrte flfe a ta stjclca t o d p om eahassu

  • B S t i E ! n y i Z O J D S 5 S j C Z L t e 0 3 ^ S S 2 l *

  DoXca t s z S x b m estn cea st p c r s r & C a i n i p o r l o fc ir a cyo aitelitl icfrCal yea~

  4 ap»t esajcSaKsa p c x 'a i t v x r m

  • h-irjp p«fe«St csajaSL fcosena eessrt eSacs! bsiiisrt t rccot^D. . t o

  D e p a tl ttaafe aisinggung fia ts* t*ss> U S e = a £ a a i | » rcacansaa teiqyo (dacha 3*1*) ta r ip & a tu d lc s fcli 3 tfa $$sg Qicafeaaa e&itcSj j » « te r o aa taa t o lc a A.P*t)» t d t a n (hbsnn C oala a Cor Csratacreu refetessaa craccnal fcsrip can So£le

  3 fclcTQ caUjratl l

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  i°9; V - ■

  1

  1 . .Tarip upah langsung* Upah langsung diperusahaan ini merapunyai sifat yang berbeda dengan yang biasanya dikenal dalam literatur lite ratur akuntansi biaya, dimana upah langsung merupakan kom ponen Maya variabel. Di Cabang Me sin & Cor Surabaya upah langsung dibayar secara bulanan sama halnya dengan gaji - untuk para pegawai*

  • 1

  & Hal ini disebabkan tenaga langsung di Cabang Me sin Gor Surabaya 97 # adalah tenaga tetap/bulanan. Tenaga harian di Cabang ini hanya bersifat sementara sebagai batu lonca tan untuk menjadi tenaga tetap, setelah melalui proses- screening dan penelitian mengenai ketrampilan. Pembayaran

  2 upah tenaga harian dilakukan (dua) kali sebulan berda - sarkan jumlah hari kerja* Jadi menurut sifatnya upah*- langsung merupakan komponen biaya tetap. Mengenai sitim - penetapan tarip upah langsung penulis berpendapat bahwa - sistim yang dipakai terlalu sederhana, karena tarip upah langsung per jam yang tercatat aalam A*P*B* adalah tarip upah langsung berdasarkan i Jumlah upah langsung per bengkel

  Jumlah tenaga langsung x 1,700 Kelemahan dari sistim ini ialah semua tenaga kerja lang - sung dinilai sama akan tetapi seoungguhnya mempunyai ting kataij/kelas yang berbeda-beda* Oleh karena itu penulis ber pendapat untuk penyusunan perencanaan biaya yang tepat - dalam perhitungan harga pokok (kalkulasi awal) tarip upah langsung perlu dibagi menurut kelas tukang t

  31 Desember untuk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai heri - kut :

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1 1 0

  1

  • tukang kelas
  • >tukang kelas II
  • tukang kelas>pembantu tukang Pembantu tukang adalah tenaga-tenaga Harlan yang belum - berpengalaman yang masih memerlukan waktu dan pembinaan - untuk meniper tinggi ketrampilan mereka. Bilamana tidak di~ adakan differensiaoi tarip dan hanya ada satu tarip upah langaung untuk masing-masing bengkel maka dalam perencana an biaya untuk kalkulasi awal dapat timbul kemungkinan-ke mungkinan :
  • dalam hal menggunakan lebih banyak tukang-tukang - dengan kelas yang lebih rendah. kalkulasi biaya akan cenderung menjadi lebih tin
  • dalam hal menggunakan lebih banyak tukang-tukang - dengan kelas yang lebih tinggi kalkulasi biaya akan cenderung menja&i lebih rendah. Menurut data yang dapat dikumpulkan di Gabang Me - sin & Oor Surabaya komposisi tenaga kerja langsung per

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1 9 7 8

(dim jumlah orang) 1979 I960

Tukang kelas I 6 8 6 6

  69 Tukang kelas XI 138 137 142 QMkang kelas III 74 5 8

  92 Pembantu tukang

  

5

  4

  9 285 265 312 Bari angka-angka diatas tukang kelas II mengambil pera- nan yang sangat besar secara kwantitatip dengan inti tu kang kelas I dan dibantu tukang kelas III dan pembantu- tukang dalam proses produksi* Untuk menunjukkan perbedaan mengenai cara perhitungan — tarip biaya upah langsung menurut versi perusah&an se —

  4

suai A*P*B Barata Cabang Mesin & Cor Suraba­

ya dan versi penulis, maka sebagai contoh diambil angka angka A*?»B* tahun 1979 Cabang Mesin & Cor Surabaya se-

  2 1 1 2 perti terlihat pada tabel dihalaman , dihalaman- berikut«

  Dalam contoh ini penulis menghitung tarip biaya upah- langsung menurut kelas tukang berdasarkan data A#P.B.Ca

bang Mesin & Cor Surabaya tahun 1979 dan data lainnya

dari perusahaan,

  Berdasarkan angka-angka pada tabel 2 memperkuat penda - pat penulis, sal ah satu faktor yang menyebabkan perhi - tungan harga pokok yang kurang cermat adalah sistim pe~ netapan tarip yang hanya mengenal satu tarip untuk se -

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

PE RiniU JJCA il T A R IP U P i it U M C a W O A . P . E . 1 9 7 9

KQJUIttJT V H R S I P E K J S A J ^ I DAN V>3 tSI P A U L I S

'T A B .i L 2 1 1 2 ( Up. 1.000,- ) u n u i r KQDEL FK ItK A- c c t a k / liilA H U SJ T I3JHJT >“ ''fiJA • 3 . P . K . j i m a h - x 1 I . J u d a h t c n n g a k e r j a l a n g o u n g KAS K 3 f Br.ZAR K liC IL BAIICKU x z m L 7 . k 'o s o j a h t c r & a n P e g a v a i [ 1 1 [ I . J u m la h J a m t e n a g a l a n g m i n g • 10 2 . 0 0 0 8 6 . 7 0 0 ( O r a n g ) 2 1 ’ 1 . 1 3 4 1 0 . 7 5 3 2 . 7 5 4 9 . 4 0 8 . 5 6 I 1 5 * 9 4 0 1 0 . 7 1 0 2 5 . 5 0 0 2 5 . 5 0 0 5 9 . 5 0 0 1 3 7 . 7 0 0 - 4 0 . 8 0 0 4 8 8 . 4 1 0 7 . 0 6 5 2 4 . 0 1 5 3 5 . 2 0 1 1 3 0 . 7 3 1 1 5 2 6 . 5 0 5 5 * 6 7 6 1 7 . 1 1 8 60 5 1 3 0 2 1 5 3 5 2 4 6 8 1 1 1 . 5 2 9 4 . 3 3 2 6 1 . 6 2 7 - U p a h t e n a g a l a n g s u n g 2 . 6 8 2
  • - , 2 . 7 4 5
    • - V . P c c b a g i f t a e c n u n i t j c n i u l a n £ - i m g v e r s i p o r u s a h a a c JUKLAH : I I I & I V . '3 . 8 1 6 T u k a n g j T a r i p p e r j a m t e n o g a R p * 3 5 6 , « R p ‘» 3 B 5 , « i i p , 3 8 5 , - i p , 3 9 6 , - f t p . 3 S 9 , - 9 . 8 1 0 • 4 5 . 2 5 8 8 * 4 3 0 3 3 . 4 2 3 5 1 . 1 4 1 1 5 . 8 6 1 1 9 2 . 4 1 6 2 3 . 6 7 9 S p . 3 7 V - R p BV * V R p . 3 3 1 , - R p . 3 9 * , - 1 - T u x i c g k c l a £ 1 . — T a k i n g k e l a o 1 1 1 - P « e b a n t u ♦ T u k a n g
    • I 9

        4 7 A 5 3 . 4 • - - 12 1 1 _ 26 1 8 3 2 . 9 4 1 9 4 2 1 4 1 4 2 2 • - 5 • 1 5 1 8 ‘ 6 . 6 9 ■ - 21 . 4 - i — T iik & n g k e l a a I I B 8 5 - 6 - V I . J n l . J a c m e n u r u t K I s . T u k a n g : ( 'J U M L A H - , . : . 2 1 6 0 - T u k a n g k e l a o I •6 .CO O • — T u k a n g k e l a a 1 1 1 3 . 6 0 0 • 3 0 .£ 0 0 6 . 8 0 0 5 4 * 4 0 0 3 2 . 3 0 0 7 1 . 4 0 0 5 . 1 0 0 - 2 0 . 4 0 0 1 8 . 7 0 0 3 0 . 6 0 0 1 0 . 2 0 0 1 1 7 . 3 0 0 1 5 - 1 5 8 1 5 1 3 5 .2 4 3 0 2 2 3 . 8 0 0 2 4 1 * 4 0 0 - 2 5 . 5 0 0 - 8 . 5 0 0 i - T u k a n g k c l a a I I I 1 ‘J U X L A fi : 3 5 * 7 0 0 1 0 2 . 0 0 0 8 6 . 7 0 0 5 9 . 5 0 0 1 3 7 . 7 0 0 4 0 . 8 0 0 - P c o b a a t u t u k a n g 2 5 . 5 0 0 2 5 . 5 0 0 6 . 8 0 0 3 5 . 7 0 0 1 4 4 . 5 0 0 - — 6 . 8 0 0

      • - 1 5 * 3 0 0 1 1 . 9 0 9 4 4 . 2 0 0 1 5 . 3 0 0 8 . 5 0 0 6 . 8 0 0 - - 3 * 4 0 0 - • -
      • - 5 1 3 - 4 0 0 1 0 . 2 0 0 -

        / I I , P c c b a g i a n b i a y a m e n u i u t t — T u k a a g k c l o n I 8 7 7 1 0 . 6 8 5 8 . 3 2 3 1 3 . 1 7 3 4 . 8 0 1 ; K e l a a T U k a n g } . - T u r i n g k e l a a I I 1 . 5 4 7 3 . 5 0 4 2 . 6 9 0 1 2 . 6 8 5 2 7 . 1 2 0 9 . 0 0 2 9 1 . 8 3 1 — T u lfn r .g k o l a s I I I - 1 . 3 9 2 3 . 9 2 4 4 . 8 4 3 1 0 . 8 4 8 - 2 . 0 5 8 4 4 . 8 6 0 . 1 4 . 7 9 4 2 0 . 4 8 9 1 7 . 0 9 5 ’ 2 . 0 4 9 2 . 6 7 1 - - 2 . 3 8 2 1 1 . 1 7 8 5 1 - 6 1 9 l a r l p p e r j a m t e n a g a l a n g • — P c s b a n t u t u k a n g I J M : . ■ • 3 . 8 1 6 9 . 8 1 0 8 - 4 3 0 1 5 . 8 6 1 4 5 . 2 5 8 3 3 * 4 2 3 2 3 . 6 7 9 1 9 2 . 4 1 8 2 . 1 9 1 5 1 . 1 4 1 - - - ■ 8 9 7 - • . - - 3 . 0 6 8 s u n ~ v e r o i p e n u l i s . — T U k a n g k o l a a 1 , - 4 6 7 , - 5 4 6 , - 4 3 0 , - 4 4 0 , - - 1 2 9 1 1 4 , - 3 9 6 , - 3 7 7 , - 9 1 , - Rjv Bp flji . 3 8 0 , - 3 8 7 , - 3 1 7 , - 3 0 1 , - 3 1 4 , - 3 0 4 , - 3 0 3 , - E? ' ft* Pp 4 2 7 . - 4 7 1 , - ■ . 4 4 5 , - . 3 9 V It? - i - T u k a n g k e l a a I I I

      • - T u r i n g k e l a a 1 1 4 1 2 , - 4 8 3 , - 3 6 0 , - . 3 7 8 , - 3 8 0 , - 3 1 1 , - -
      • F e e s b a n t u T u k a n g
      • 1 • • . 3 2 2 , - 2 6 4 , - 3 0 3 , - SUUBiR : P I S a r a t a ^ s e t e l a h d i o l a h p e n u l i s .

        ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

          mua kelas tukang. Jadi menurut hemat penults sistim penetapan tarip upah langsung perlu dirubah menurut kelas tukang sehingga - kalkulasi biaya akan lebih cermat dan lebih obyektip*

          1

          1

          2

        • Tarip mesin langsung* Sejalan dengan pendapat penulls mengenai tarip- upah langsung, terhadap tarip mecin langsung juga per-* lu diadakan differensiasi tarip. Kasalah differensiasi tarip di bengkel-bengkel mesin tidak semudah. seperti - tenaga langsung* Hal ini disebabkan kondisi mesin yang sudah sangat tua sehingga penggunaannya tidak dapat te

          rus menerus karena memerlukan revisi dan pemeliharaan* Bi Cabang Kesin & Cor Surabaya terdapat 4 bengkel pe - musatan mesin-snesin sebagai berikut *

        • Bengkel perkakao.

          Blbengkel ini terdapat 19 buah mesin namun yang 1 0 dipakai hanya buah mesin.

          “ Bengkel Bubut Bubut besar terdapat 40 buah mesin* seraua ter - Bubut kecil terdapat 33 buah mesin, terpakai 25 buah.

          Bengkel Kerja Bangku Bengkel ini terdapat 19 buah mesin, 10 buah ter pakai. • U W Y PR? ^ 'O G A '* :un:

        ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

          1 1 4 > - Bengkel B»P»g. 5 7

          Terdapat buah mesin namun yang terpakai hanya 15 buah* Dari angka-angka diatas perju dijelaskan bahwa - mesin-mesin yang tidak terpakai disebabkan :

        • dalam keadaan rusak/menunggu repara si*
        • - tidak terpakai karena tidak ada loading,

          Berdasarkan penelitian penulis karena kondisi mesin

          yang cukup rumit/beraneka ragarc jenis, maka differensi asi tarip jam mesin hanya dapat dilakukan terhadap me- sin-mesin bubut yak
        • Tarip mesin Bubut besar { 10 H.P.keatas) dan

          - Tarip mesin Bubut kecil (dibawah 10 H.P.).

          Differensiasi tarip seperti yang disinggung ini sudah dilaksanakan oleh pihak perusahaan. Berdasarkaii peneli tia£ penulls mengenai perhitungan tarip biaya mesin da lam A.P.B* 1979 dapat dikemukakan bahwa terdapat suatu cara perhitungan yang sulit dapat tiipertanggung jawab- kan secara teoritis* fiesin-mesin yang dicantumkan dan yang dihitung- jam mesiimya adalah mesin-mesin yang sesuai rencana pro duksi akan dipakai, sedangkan jam mesin adalah jam nor mal*

          Cara ini mempunyai konsekwensi sebagai berikut * n i l ]

          IS l r :

          PE'*:’ * v la ^ c c a "

          

        ■UNivr'^i

        ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

          115 a# fa rip jam mesin. akan berubah-ubah tergantung ren cans prodt&si dan men^adi tinggi* b *

          Feaesan dibebani dengan rugi karena kurangnya ke sibukan (onder bezetting verlies)# Penulls kurang sependapat dengan cara yang dipakai dan lebih. mengfcendaki cara lain sebagai berikut :

          Semua mesin yang dalam keadaan baik/siap dipakai dan mesiiwnesin yang rueak namun masih dapat diperbaiki ham s dihitung jam noimalnya dalam taiam anggaran yang borsaogkutan bnrdacark&n hasil penelitian*

          Dalajs perhitungan. jam normal tereebut sudah diperhitung kan jam pemeliharaan eelaam aatahun pemakai an, Ontuk menunjukkan perbedaart mengenai fcasil perhitungan- tarip jam mesin menurut versi perusahaan sesuai A*P*B* dan Yorai penulis, maka sebagai contoh diambil angka -

          & angka dari A«P*B« Cabang Mesin Cor Surabaya tahun 1979

          3

          4 seperti terlihat pada tabel no* dan tabel no. diha- laznan 116 dan 117# Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat adanya perbeda- an yang cukup monyolok dari tarip jam mesin di masing -

          Easing bengkel.

          Dengan cara yang penulls kemukakan, rugi onder besetting menjadi tanggungan perusahaan dan tidak boleh dibedakan kepada pemsscuu

        • *
        • on o o O rO O o CO vt l a i ON o o R r~ Vi o rH vo &lt;<

          • -t

        • *3 uN lA ir\
          • 'P* w lA o O o r -
          • ' Pi , in o

        • * - «H . c - b § 8 c— r— H «*H CM rH CO CM ON i'i r^l &gt; r-H O M

        • ?•-&lt; H
        • •K &lt;y .a, cj tiD
        • X . S «

          • -P

        • •rl &lt;5
        • •H
        • V) q a&gt; &lt;0 &lt;-*&lt; •“3 H-* •H (/: {•3 *s ,c? rj *s » c\3 r-i rH r-i C .1 n U n p %s r~&gt; O

            VO OJ

            1 o &lt;»* rH o O

          iTN VO iA sr

          CM c*~

            C — a &lt; ■, o O rO ro s? CO ' r— *•&lt;* «t‘ • « • • • vj- ► **’* ^TJ v * C tA LA i— • H rn d r*i rt (X y ::o % o r'

            « CJ F g G &amp; ■ o O o c w &lt; 5 =&gt; o c rj c

            3 H o E h cC fn u U O •H fj A

            X3 V ' Xi Cj a. •H

            c: Hi H •H •rl **“N O Cl tl" E

            d) Qj 1C, C&gt; C «&gt;% C l ,

            e)

            I 1 i P'l

            I w -H&gt; 0} c r; &lt;i&gt; w

            3 CO I: r5 rH

          •H P.

            13 •H fi n

            IJ O s •rH &amp; M d

            

          M *H

          CO c *~3 ► ~5 W rH :3 ai O i— tfj t1?

            75 P3 C •rl •-‘I CU fH § c

          (Vj +»

          Ki nJ •r» ro

            (—1 X •«H •H W •H •H CO fij &lt;VJ c rtf !i;

          rH p

          't'j O r-£

            &lt;?i H2 s: a 4”

            .“3 E n sy c o o CO O M

            a. tu cu &lt; 0. r**

            2

            1 I I [

            I

            1

            03

            J cj £H f£ m

            VO O O

            ft °y « EH k s f^-i S3 ft w t !

            | ' i £ to o O o Q o

            VO rH

            IA CJ CM

            C- ■sr. » -:f. k • • • • • • • • , o &lt;-&gt; cl’ nH r^i rO C— o • Nj-

            1 r^, rrj i '•0 vj- U'N i—1 rH H lA , ro Er&gt; rH 1—( *“3

            VO lT\ o t— LTN 1 .1 i—! o R

            IA m lA CM CM c— CO .

            1 tA ro rO od s? ro O » • •

            VO* &lt;\J CM i—i rH in CM cv CM ! CM. Cu 11 « •

            « ■ ft K O n

            8 Q LA f - co o O CO co

            1

          o c— f— C-? rt H CO

            I P i a UN

            00 CM rH "Cf •» *&lt; w o • » IT\ T&gt; O r*N rO rH rn •lA R 3 rH rH

            VO CO r-H '■‘C* iT\ CM CO rH r«"&gt; LA O PQ « &lt;-•: o

            1 CM CQ

            8 LA o

            VO r~i O :l_ C~&lt; J OJ R t - O n

            VO LT\

            1 c ON o ir\ CM CO rH O rH ON o \ p

            

          « • • « •

            a , &lt;5 &lt; I* E-* sk r N .•&gt;— c « I &lt; .--0 • - j E* «

            4 O

            8 O o R tA CO AO

            8 L'-N

            VO CM &lt;-“i CM CO

            8 ! c :.i o CO r~- LA H C\ U~\ iA i—i tr&gt; &lt;&lt; e o » • • ' • • # CM w .&lt; « W C7 £3 &gt;-' * 2 rO

            I H § fo 10 116

          ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

          • *-3 «

          • "5
          • * 9

          • M
            • i i l « ^ T 1 Cl 'tS w c 3 ^ C

            'd 8 O -H n ^ *”5 JC rH -G 2 I I ^5

            rl t X r.' ? r.j E- i'n +» ^ O " 3 0 ^ rJ rt ■rl-O 2 ~ « O t o 2 a q w ^ H G r - i f J . c i s r ^ &gt; i rH

            O Vi Ctl Jj

            5 117

            c,

            i —! O •rH t S ■n r - i &lt;D +&gt; 0&gt; CO 4&gt; Ctf pq CSJ i o c q H 3 I « ^ I £ +* -H * Cw C O JJ H rH jH W

            Ej 1 ci Q&gt; cn

            I 1 1 e-&lt; ■H ! -

            3

          • • r t f3 M • H •rt *.* y q rt j • al P h *ri t&gt; ’* G
          • 3 E a. o &lt; 10 o i—i O h cr;

              VO S3" oo P, Pi « I i a • £ c *~3 3 ■p CO « d •I-t ; r J PH q c

              O n « A l A P. « ■

              O N p.

              CO p. ■ p. CC

              I r H O fU u rt ■a r ^ i I A CV}- o ft «

              &amp; n5 ft C i r &amp; q a Cl to

              U c&gt; §

            • *** r H r i
            • 1 r'J r~l Ci 5 £ fi

                8 r ^ \ o o C O v ! - r ~ V i^ o r* ■! v o r H U 'J a ; C \l f - v r «

              • • •

              • 1 •
                • r - o r o r&lt;"&gt; r H ( A R r— vr&gt; l A o t— LA l A us OJ OJ r~ CO r— CO a r— co t - i— rH rO o n CO .CO —i i 1 r-&lt; CO rV ( •k CO OJ r H 1 r H &lt; ■ r O -. V O • r H l A 'T i*- c n vo CM CO -V a OJ VO LA o H r*~\ o l a v o i a o j O j &gt; ■ W H lA CO Q V O " &lt;~t CO •si* 'iA co CM CO o , co R 3

                  v o n

                  C—

                  8 v o OJ

                  i A •^r

                  r— &lt;,* v r CO OJ r*i I \ f \ i A O C \ C O o R
                  • * H

                    $ &amp; •rt 'b C oJ 'S o

                    £ ■S r~i e 3 .CJ &lt;y ■a

                    ITS ■a CJ

                    /— \

                    ITS O o lA « OJ OJ o L A o C— u-N V O * i-H O o m rO O o o rO VO o

                    8 vj- « V O t A O I A &lt;-&gt;. rH OJ O o (A « i—I

                    05 p o? V O H I A ON H r^ i O v r o \ CO O u&gt; O L A l A I A R C.J O o rO OJ T

                    &lt;5 . M

                    6 s M cs, r/&gt; ro , ■; P3 w

                    C-H J o i —i £3 c --' r&lt; * «

                    c:- I - . ’ St i : s Jm

                    S

                    1 ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                  • s rH n t &gt; j :45 fH +&gt;

                    h

                    G&gt; pj

                    M f3

                    •rt

                    ft .

                    r-'i r*

                    •rt

                    • •H 3 cS q ■&amp; kJ u B w o ci w t-* &lt;•*

                      &lt;y

                      •rt , rH O

                      c

                      •rt

                      « Ls » rH O

                      o . o

                      O h s : o ts5 r3 ctl

                      q

                      &amp;H •H U § « x :
                    • 5J

                      ui

                      • r t 0 j •rt C \J f-t. r-l

                      'J

                      .SJ. c-i &lt;y cj f t

                      IT: c E

                      c&gt; 0* &lt;u o £-&lt; a . G h I

                      i

                      1 s

                        1.1.3* Earip biaya overhead pabrik. Dalam membahas tarip biaya overhead pabrik, penu­ lis akan meneliti c a m perhitungan tarip biaya overhead pabrik di Cabang Bfesin &amp; Cor Surabaya* Bagian-bagian yang ada di cabang tereebut yang mempunyai hubungan dengan proses produkei balk langsung maupun ti~ dak langsung dapat dikeiompokkan sebagai berikut i Baglan-bagisn proaokei/Beni&amp;el Bagian-bagian pembantu i Peitokas ** P.F#C#

                      • Social **, Repel

                        « Cetak/fcem

                      • Braston * Bubut Kecil * Kerja Barren - B*KK*

                        Blaya-biaya yang temasuk dalara biaya overhead pabrik - tcrdiri atae : • Gaji dan upah tenaga tefc langsung - Kesejahteraan tenaga teak langsung - Biaya gedung/pabrik •* Biaya mesin/equipment - Biaya aneka war n - Biaya kendaraan* BiayyWbiaya tersebut dlatas berlaku sama balk untuk Im* gi&amp;n-bagian produkoi maupun feaglan*baglim pembantu*

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                        Pembagian tersebut diatas berbeda dengan apa yang kit a ~ temukan dalam literatur eeperti yang dikemufcakan oleh se orang sarjana akuntansi Indonesia, Hulyadi yang mengelom pokkan biaya overhead pabrik menjjadi beberapa golongan - sebagai berikut :

                        a. Biaya bahan ponolong*

                        b. Biaya reparasi dan pemoliharaan*

                        c. Biaya tensga kerja tak langsung*

                        d. Bahan biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap# e« Bebon biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu* f* Biaya overhead lain yang secara langsung memerlu- kan pengeluaran uang tunai*1 Perbedaan dengan apa yang' telah diterapkan di Ca~ bang Basin &amp; Cor Surabaya sebagai berikut i a* Dalam biaya overhead pabrik tidak dimasukkan ba - han-bahan penolong, karena pemakaian bahan ter ~ sebut diperlakukan oama aeperti bahan baku*

                      • * Hal ini disebabkan pemakaian bahan-bahan penalong selalu disebabkan kepada peeanan yang bersan^cut- an. Pembebanan mana oleh bagian P*P*C* didasat&amp;an pada suatu eetimasi* b* Biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan pe» makaian mesin-mesin sudah diperhitungkan dalam — tarip biaya meain, oedangkan dalam literatur yang

                        119 %ulyadif op cit« halaman 73# 74.

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                        120 kami maksudkan d ia t a s b ia y a -b ia y a m esin term asuk dalara b ia y a ov erh ea d p a b rik *

                      • c* Pengelom pokkan b ia y a yan g t id a k sama* namun u n a u r-u n su r ya n g membentuk b ia y a ov erh ea d p a b r ik sudah d ip e rh itu n g k a n selu ru h n y a dalam keenam k e~ Xempbk yan g sudah d ieeb u tk a n d ia t a s f k e e u a li b£H ■ h an p e n o lo n g dan b ia y a m esin (untuk m e s in - m esin d i b e n ^ e l-b e n g k e l) &gt; t Sebelum membahas a lo k a s i b ia y a o v e rh e a d p a b r ik ^ p e r lu k ir a n y a p e n u lis taengeaukakan b eb e ra p a i s t i l a h yan g e e r in g d ip a k a i a e s u a i p e n g e r tia n l i t e r a t u r ya n g p e n u lis k u t ip d a r i p en d a p a t E u ly a d i :
                      • I e t i l a h ya n g d ip a k a i untuk menggambarkan pem bagi a n o v e rh e a d departem en pembanttt&gt;:Jce' departem en p ro d u k si a ta u ke departem en pembantu la in n y a ada ’ la h a lo k a s i b ia y a ^ ov erh ea d *
                      • l e t i l a h yan g digunakan untuk jnonggambarkan pern- b a g ia n b ia y a ov erh e a d p a b r ik kepada produ k a d a la h pembebanan b ia y a o v e rh e a d *2 &lt; i Dolam anggaran b ia y a d i Cabang E e s in &amp; C or Sura­ baya b ia y a o v e rh e a d p a b r ik t id a k d ib a g i s e s u a i p em b a gi- an dalam t e o r i yan g membaginya m enurut 2 g o lo n g a n , y a k n i; a* B ia y a o v e rh e a d p a b r ik la n g su n g a d a la h b ia y a o v e r 1 h ead p a b r ik yan g t e r ja d i dan da p a t d ibeban k an ** la n g su n g kepada b a g ia n /b e n g k e l ya n g b e re a n ^ m ta n

                      5 Hulyadi, on cit. halaman 99*

                        misalnya gaji &amp; upaht kesejahte raan pegawax dari tenaga tak langsung dibagian/bengkel teraebut*

                        b. Biaya overhead pabrik tak langsung adalah biaya overhead pabrik yang manfaatnya dapat dinlkmati oleh lebih dari

                        1 (satu) bagian/bengkel jinigalnya biaya penghapusan gedung kantor/pabrik, pengha - pusan inventaris/alat-alat kantor, pemeliharaan gedung, asuransi kebakaran, pajak Xpeda dan lain lain.

                      • &gt;■ Sekaliptan didalam anggaran Cabang Hesin &amp; Cor tidak di- adakan penggolongan seperti tersebut diatas, distribusi biaya overhead pabrik tak langsung dilakukan berdasar * kan hasil survey pabrik (Garobar

                        6 ) sebagai berikut ; 121 overh ea d p a b r ik tak ia n &amp; B o n ffi

                      1 B asar D is t r ib u a i

                        B iaya pen #iapu 3an g e d u n g / m e te r p e r s e g i la a s i i la n t a i# B ia y a p em elih a ra a n g e d u n g / m e ter p e r s e g i lu a e p a b rik # la n t a i* A su ra n si g e d u n g /p a b rik P a ja k Ip ed a m eter p e r s e g i lu a s l a n t a l . m e te r p e r s e g i lu a s la n t a i*

                        G as, a i r &amp; l i e t r i k (b ia y a l i s t r i k yan g dom inan)

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                      pem akaian kwh*

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                        122 A lo k a s i b ia y a ov erh ea d p a b r ik d a r i b a g ia n pem ban- tu k e b a g ia n p r o d u k s i/k e n ^ c e l flila k u k a n b erd a sa rk a n p e r - ban din gan jum lah ten a g a k e r ja la n g su n g d i b e n $ te l~ b e n # te l* H etod e a lo k a s i b ia y a ov erh ea d p a b r ik yan g d ip a k a i d i Ca­ bang M esin &amp; c o r Surabaya a d a la h m etode a lo k a s i la n g su n g ( d i r e c t a l l o c a t i o n m ethod)* P e n u lis b erp en d a p a t m etode i n i sa n g a t te p a t k a re n a 66 - mua ja s a d a r i b a g ia n pem bantu d in ik m a ti o le h b a g ia n p r o * d u k si/b en g k el^ -b en g k el • M engenai a lo k a s i b ia y a ov erh ea d p a b rik k e b e n ^ k e l- b e n ^ ce l s e e u a l ju m lah ten a ga k e r ja la n g s u n g , p e n u lis b e r pen dapat c a r a I n i ku ran g te p a t se b a b tid a k hanya te n a g a la n g su n g s a ja ya n g m enikm ati ja s a ~ ja s a b a g ia n pembantu t e t a p i ju g a te n a g a -te n a g a tid a k la n gsu n g*

                        O leh k a ren a i t u p e n u lis b erp en d a p a t c a r a a lo k a s i yan g - memadai a d a la h a t a s d a sa r jum lah te n a g a la n g su n g dan t e ­ naga ta k la n g su n g d i b e n # ce l~ b e n g k e l p rod u k a i* Sffengenai m etode pembebanan b ia y a o v e rh e a d p a b r ik d a r i b e n g k e l-b e n g k e l kepada p rod u k /p eoa n a n yan g b e r la k u d i Cabang fte s in &amp; C or Surabaya a d a la h b erd a sa ifca n p e r * ban din gan ju m lah jam te n a g a la n g su n g d i b e n g k e l- b e n ^ ce l p rod u k si*

                        P e n u lis b erp en d a p a t m etode pem bebanan i n i da p a t d ite r im a k a re n a b ia y a o v e rh e a d p a b rik l e b i h banyak d ip etfg a ru h i - o le h penggunaan jam ten a ga la n g su n g ( la b o r in t e n s iv e } da r ip a d a penggunaan jam m esin* "U N T V E T I SI T A S A ; i V P E K P V S T A ’ m i l j s v

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                        Berikut ini akan dibertkan suatu contoh mengenai peiiii- tungan tarip biaya overhead pabrik Cabang Mesin &amp; Cor - Surabaya eesuai A,p.B* tahun 1979 seperti te^lihat pada

                        5 tabel dihalaman berikut ini (lihat halaman 124)* Besarnya Ma y a overhead pabrik yang dianggarkan adalah didasazkan pada penggunaan jam kerja langsung effektip aebesar 1*700 jam setahun* i Jucilah 1*700 jam setahtm ditetajjfcan sebagai jsza noiroal bag! setiap tenaga langsung dan hal ini tslah berjalan

                         eelama tahun*

                      Seeara keseluruhan sistim perhitungan tarip biaya over­

                      head pabrik dalam Anggaran Pendapatan dan Biaya di Ca “ bang Mesin &amp; Cor Surabaya masxh perlu ditingkatk an/di —

                      sempumakan terutama mengenai dasar alokasi biaya over­

                      head pabrik yang seharuonya raemakai perbandingan jumlah tenaga langsung dan tenaga tak langsung diben^cel-bong- kel produksi* Dengan. adanya penyempurnaan tersebut* penults berpenda pat tarip biaya overhead pabrik yang dihitung akan men- jadi lebih cexmat dan lebih obyektip aeperti nampak pa~ da tabel

                        6 (halaman 125)- m m

                        

                      Dalam penetapan tarip overhead pabrik penulis tidak

                      bedakanhya menurut kelas tukang, karena seeara tehnis ® flulit ditetapkan terutama pengeloiapokkan tenaga tak - langsung kepada kelas*-kelas tukang*.

                        

                      Berdasaiican angka-angka tarip biaya overhead pabrik pa­

                        3 da tabel no* nyata sekali bahwa tarip bengk^l-bertgkel

                        • 8
                          • 8

                        90 -

                        I .656

                        1 .

                        8?2 1.389 2.703

                        1.710 17.742 I T .

                        Bi ay a gedung / P abri k 2.919 999 3.918 702 225

                        501 240 519

                        438 831 = 702

                        4.158 V. Bi ay a Mesin A Equipment

                        99 135 234 909

                        11.466 16.032 1.125

                        1.239 846

                        573 735 32.925 V I .

                        Bi ay a Aneka Warn a 594 1.167 1.761

                        — - — — -

                        90

                        I I I . K e se jah t e raan pegawai — Tenaga t ak langsung 12.621

                        190.338 Jam Tenaga Langsung ( Jam ) —

                        J J I 3 2 R : P . T . B o r a t a M. S.

                        Ep. 4 6 7 ,- ffp. 307,- Pp 41 0 ,- Ea 3 3 4 ,- P? 3 1 1 ,- Jfa 300,- Rn 3 9 0 ,-

                        568 , - F* 716,-

                        T ari p b i a y a Ov erh. P abri k pe r jara T enaga Langsung — - - Pp.

                        59-500 137.700 40.800 488.410

                        102.000 25.500 86.700

                        47*661 7.848 35.550 19.878 42.822 12.240

                        81.81 6 6.084 18.054 40.035

                        — — 6.084 18.255

                        30.750 4.005 81.816

                        201 7.626 750 25.509 12.975

                        108.522 A lo k asi bi ay a-O v e rb. P abrik Bag ian Pembantu

                        12.072 8.235 .

                        7-098 10.041 6.903

                        7.314 19.935 1.035 1.509 5.868

                        5.088 53.697

                        Sirnber : T . T * Ba r a t a M . E .

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                      SKRIPSI

                      Peranan Akuntansi Biaya.....

                      Wynand Petta

                        35

                        79

                        35

                        44

                        — Tenaga t ak langsung ( orang )

                        24 302

                        81

                        60 15 51 --

                        7

                        15

                        21

                        BANGKU B.P .K . JUHLAH I . — Tenaga langsung ( o rang )

                        U R A I A N P .P .C . REPEL JUMLAH PEKXAKAS MODEL c e t a k / k e r n BRAMEH BUBUT BESAfi b u b u t KECIL KKRJA

                        5 ( X R d . l-O O O ,- ) b a g i a n p e m b A N T U B A G 3 A N P R O D U K S i / B E N G K E L - B E N C K E L

                        124 ANGGARAH P^DAPATAN &amp; BIAYA TH. 1979 pj’HHirj::GA:: ? ahip bi ay a ov erhead iabahc

                      caba:;g k'.sin &amp;

                      c o r surae ay a

                        5

                        6

                        7-634 4.077 6.411 4.230 7.965

                        87

                        18.177 55-878 3.438 4.854

                        I I . CAJI &amp; UP AH — T enaga t ak langsung 37.701

                        92 32 382

                        43

                        57

                        23

                        22

                        8

                        26

                        79

                        35

                        44

                        80 JUMLAH

                        11

                      • V I I . Bi ay a Xendaraan
                      • JUMLAH 54.024 27.792
                      • ■ - - -
                      • 10.710 25.500

                        E h ^ ri c

                      ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

                        O 1 x { r H

                        c o ’53- r H C N U N C - O N V O O N r H r-1 CM O N

                        &lt;M c • t - CM O N r - CM 0 .i C N r— r— CM O

                        c— r&lt;~) r H vo CM. O N O N ^ r H O N O N ON U ^ CM c y ON CM O I A CM O « , 5j- L A

                        T r - v t iL L A l A

                        CO f'O C N CM

                        f N CO •H H

                        c j a&gt;

                        P

                        r -*

                        CM • l A 0 0 ■«d- O n O L A v o t A v o CM . • ( I o C O r—i CM r n o v o rH I ' ­ v e « CM CM o