INVESTASI visa JANGKA PENDEK (1)

INVESTASI JANGKA PENDEK

Kelompok II : 1.

6.

2.

7.

3.

8.

4.

9.

5.

10.


INVESTASI
Investasi adalah suatu asset yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deviden dan uang
sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan (PSAK
NO. 13 Tahun 1994).
Tujuan Investasi yang utama adalah bahwa setiap orang mengharapkan sesuatu,
yang lebih layak di masa depan dari investasi yang dilakukannya, dengan kata lain
mengharapkan keuntungan dari investasinya. Tujuan investasi yang kedua adalah
untuk mengurangi tekanan inflasi.
Dari tahun 1980 hingga 2007 terjadi inflasi terhadap ekonomi, jika kita tidak
menginvestasikan uang/dana kita, maka nilai uang kita akan semakin kecil atau di
masa depan tidak akan mendapatkan barang sebanyak yang bisa didapatkan dahulu
atau saat ini. Oleh karena itu dalam melakukan investasi setiap orang berharap dan
menginginkan hasil yang lebih baik dari inflasi yang tengah berjalan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada 2 tujuan utama dalam berinvestasi, yaitu:
A. Mendapatkan keuntungan di masa depan
B. Mengantisipasi tekanan inflasi
Contoh:

Jika suku bunga bank adalah 5% per tahun dan angka inflasi 8.5%, maka secara
jumlah, uang kita akan bertambah karena suku bunga, tetapi secara nilai atau daya
beli uang, maka uang kita mengalami penurunan yang secara kasar adalah sekitar
3.5%. Oleh karena itu untuk mengantisipasinya kita harus melakukan investasi dengan
tingkat suku bunga lebih dari 8.5% atau minimal sama dengan tingkat inflasi.
Investasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1.Investasi jangka pendek
2.Investasi jangka panjang

I

INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai
dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang .
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus
diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok
“diperdagangkan” biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang
sangat sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari
perbedaan harga jangka pendek

Karakteristik investasi di kategorikan sebagai investasi jangka pendek adalah:
1. Dapat diperjualbelikan / dicairkan dengan segera.
2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas.
3. Berisiko rendah..
Tujuan investasi jangka pendek adalah:
1. Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.
2. Memperoleh tambahan dana
Investasi jangka pendek terdiri dari :
1. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu yang dimana penyetoran maupun penarikannya dapat
dilakukan kapan saja. Tabungan merupakan sebagian pendapatan masyarakat yang
tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka
pendek.
Bunga tabungan diberikan bank agar dana yang tersimpan di tabungan dapat
berkembang, sehingga nasabah semakin rajin menabung. Bunga tabungan biasanya
dihitung tiap akhir bulan dari saldo ratarata harian pada bulan tersebut. Bunga
tabungan bisa diberikan secara single rate. Artinya, berapa pun jumlah uang Anda di

tabungan bunganya tetap sama. Bisa juga diberikan secara bertingkat. Artinya pada
jumlah saldo yang berbeda, bunga yang diberikan tidak sama. Biasanya, semakin
banyak saldo yang mengendap bunga yang diberikan semakin tinggi. Suku bunga
tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini disebut suku bunga

mengambang atau floating rate. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan
tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). Dan biasanya bunga tabungan yang
diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku
Contoh kasus tabungan dan perhitungan bunga .
Berikut ini adalah transaksi rekening tabungan Tuan Andi untuk bulan Oktober
tahun 2005 dengan suku bunga 12% dan pajak 15%.

a. Metode Saldo Terendah. Dalam metode ini, perhitungan bunga menggunakan
saldo terendah selama bulan berjalan. Adapun rumus dalam menghitungnya adalah
sebagai berikut:

B.
Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini,
bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan.
Sehingga kita harus menghitung terlebih dahulu saldo rata-rata hariannya.


Sehingga apabila sudah diperoleh besarnya saldo harian rata-ratanya, bisa dilakukan
penghitungan bunga yang diperoleh seperti berikut ini:

c.
Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga
dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan
menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

2. deposito
sejenis produk investasi / tabungan yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat.
Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku bunga bank yang diberikan lebih
besar daripada produk tabungan biasa namun uang yang telah disimpan hanya boleh
ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai
deposito berjangka.
Karakterisik Deposito
Karakteristik berinvestasi pada deposito yaitu: investor menanamkan dana dalam
jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka pendek, dan memperoleh hasil investasi
berupa bunga. Bunga atau hasil investasi pada instrumen ini biasanya kecil sesuai
dengan risikonya.

Deposito terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Deposito Berjangka
Investor menanamkan sejumlah dana dalam jangka waktu tertentu (jangka pendek),
dan pada saat jatuh tempo akan menerima kembali dana yang diinvestasikan bersama
dengan bunga/hasil investasinya. Jangka waktu pada instrumen ini biasanya tidak
lebih dari 1 tahun, dan pada portofolio/surat berharga tersebut akan tertera besar dana
yang diinvestasikan, jangka waktu, nama nasabah/investor, serta besar bunga yang
akan didapat pada saat jatuh tempo.
Contoh kasus perhitungan deposito berjangka
Agusmembuka deposito berjangka 1 bulan, pada juni 2011 selama 30 hari sebesar 20
juta dengan suku bunga 5,75% per tahun. Berapa bunga yang diterima Agus?
*deposito berjangka yang jumlahnya diatas 7,5 juta terkena pajak sebesar 20%
Jawab :
BUNGA = 20.000.000 x 0,0575 x 30 hari

365
= 94.520 (sebelum pajak)
= 75.616 (laba bersih setelah pajak)

b) Sertifikat Deposito

Berbeda dengan Deposito Berjangka, pada Sertifikat Deposito bunga akan diterima di
awal. Instrumen investasi ini mempunyai jangka waktu yang kurang lebih sama
dengan Deposito Berjangka, yaitu di bawah 1 tahun. Pada portofolio/surat
berharganya hanya tertulis besar dana yang diinvestasikan, jangka waktu, dan besar
bunga. Nama nasabah/investor tidak tertulis di sini, oleh karena itu instrumen investasi
ini bisa diperjual belikan.
Contoh kasus perhitungan sertifikat deposito
Anang ingin membeli sebuah sertifikat deposito bernilai 5 juta rupiah dengan jangka
waktu 30 hari dan suku bunga 5,75% per tahun. Berapa jumlah uang yang harus
Anang keluarkan untuk dapat memiliki sertifikat tersebut?
Nilai yang dibayar

= Rp. 5.000.000 x 365
5,75% x 30 + 365
= Rp. 4.976.481,014

Diskonto (Bunga)

= Rp. 5.000.000 – Rp. 4.976.481,014
= Rp. 23.518,986


Perbedaan antara deposito berjangka dengan sertifikat deposito adalah sbb:
A. Deposito berjangka hanya dapat dicairkan atas nama pemegang sedangkan
sertifikat deposito dapat dicairkan atas unjuk oleh siapapun.
B. Deposito Berjangka tidak dapat diperjual belikan sedangkan sertifikat deposito
dapat ddiperjual belikan.
C. Deposito berjangka tidak dapat dipindahtangankan sedangkan sertifikat deposito
dapat dipindahtangankan .
D. Bunga deposito berjangka diterima tiap akhir bulan sedangkan bunga sertifikat
deposito diterima dimuka.
E. Deposito berjangka dapat dibuka dalam mata uang asing disamping mata uang
rupiah, sedangkan sertifikat deposito berjangka hanya dapat diberikan dalam mata
uang rupiah.
F. Jumlah nominal minimum deposito berjangka adalah Rp. 1.000.000,- sedangkan
jumlah nominal setiap lembar sertifikat deposito adalah Rp. 5.000.000,-

DEPOSITO ON CALL adalah simpanan tetap berada di bank, selama deposan tidak
membutuhkannya. Deposito ini agak berbeda dengan deposito berjangka. Apabila
deposan akan menarik simpanan depositonya, terlebih dahulu memberitahukan
kepada Bank. Pemberitahuan penarikan deposito sesuai dengan perjanjian antara

deposan dengan bank.
DEPOSITO AUTOMATIC ROLL OVER adalah deposito yang jika sudah jatuh tempo
tetapi deposito tersebut oleh nasabah yang bersangkutan belum dicairkan maka
secara otomatis bunganya akan diperhitungkan.
3.Reksadana
wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi
dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit
penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manager Investasi (MI) ke
dalam portofolio investasi , baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun
efek/sekuritas lainnya.
Karakteristik reksadana
a. Reksadana Terbuka (open-end investment company)
adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen
Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di bursa
efek. Harga jualnya biasanya sama dengan nilai aktiva bersihnya. Sebagian besar
reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
b. Reksadana Tertutup (close-end investment company)
adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen
investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat
dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek.

Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
Jenis – jenis reksadana
1. Reksadana Pendapatan Tetap.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang jangka panjang. Potensi risiko
dan return lebih besar daripada tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang.
Cocok untuk investasi jangka menengah (kurang dari 5 tahun). Ada sebagian
reksadana yang membagikan keuntungan berupa dividen secara berkala.
2. Reksadana Saham.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas (saham). Dibanding reksadana lain, potensi
risiko dan return relatif paling tinggi dan cocok untuk jangka panjang (3 tahun atau
lebih).
3. Reksadana Campuran.
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan
pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.
Potensi risiko dan return biasanya berada di antara reksadana pendapatan tetap dan
reksadana saham.
4. Reksadana Pasar Uang.

Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo
yang kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito, dan sebagainya. Tingkat risiko (dan
return) relatif paling rendah. Reksadana ini cocok untuk jangka pendek sebagai
pelengkap tabungan atau deposito dan tidak ada biaya pembelian dan penjualan
kembali.
Manfaat reksadana :
Dikelola oleh manajemen professional
Disversifikasi investasi
Trnasparansi informasi
Likuiditas yang tinggi
Biaya rendah
Investor memiliki akses untuk menyusun portofolio dari beragam instrumen
investasi yang sulit (dan mahal) untuk dilakukan sendiri
o Barrier to entry rendah. Siapapun bisa memulai berinvestasi reksadana as low
as Rp 200 ribu saja.
o Hasil investasi reksadana bukan (belum) menjadi obyek pajak. Kupon dari
obligasi hingga saat ini juga belum menjadi obyek pajak.
o Investor institusional seperti dana pensiun, bank, perusahaan swasta, juga
dapat memetik keuntungan dari reksadana.
o
o
o
o
o
o

o Bagi pemerintah dan perusahaan emiten, reksadana merupakan salah satu
sumber dana investasi yang dapat menjangkau investor secara luas sehingga
dana terkumpul bisa jauh lebih besar.

Resiko investasi dalam reksadana :
o Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
o 2 .Risiko Likuiditas
o Risiko Pasar
o 4 .Risiko Default
Contoh kasus reksadana
1. Jika menginvestasikan Uang 500 ribu per bulan, namun MI menahan uangnya
selama 1 tahun. Apakah pada bulan ke 13 uangnya bisa didapatkan seluruhnya?
Jika investasi dilakukan rutin perbulan, bukan sekali investasi. Maka investasi yang
sudah berumur satu tahun hanya yang di investasikan pertama kali. Misalnya pada
kasus diatas MI menahan uang yang sebelum 1 tahun dan memang dapat diambil
sebelum 1 tahun dengan syarat dikenakan finalty(denda). Maka jika rutin 500rb
perbulan, dan misalnya dengan 500rb bisa membeli 10 Unit Penyertaan, maka dalam
waktu 1 tahun bisa punya 10X12=120 ketika bulan 13, jika ingin diambil akan dihitung
berdasarkan UP yang dibeli, karena yang berumur 1 tahun hanya yang bulan pertama
investasi saja (10 UP), maka jika ingin diambil semua yang 110 UP nya akan kena
penalty karena belum terhitung 1 tahun.
2. Contoh Keuntungan Diversifikasi
Jika anda menginvestasikan Rp 5.000.000 dalam reksa dana tersebut mempunyai
beberapa macam saham dan 1% dari asetnya diinvestasikan pada saham perusahaan
XYZ. Pada hari berikutnya, pesaing terbesar dari perusahaan XYZ kalah bersaing.
Nilai saham dari XYZ mengalami penurunan 25%. Jika anda menginvestasikan
seluruh uang anda pada saham XYZ, maka Rp 5.000.000 anda akan turun menjadi Rp
3.750.000. Tetapi dalam reksa dana, dimana saham XYZ hanya sebesar 1% saja,
penurunan harga tersebut sedikit saja pengaruhnya.
3. Contoh Dampak dari Perubahan nilai NAB/UP Reksa Dana

Pada Bulan Januari, anda menginvestasikan Rp 10 Juta di dalam suatu reksa dana
dengan NAB/UP Rp 10.000 maka jumlah UP reksa dana yang anda miliki adalah
1.000 unit.
Bulan Maret, harga-harga saham mengalami penurunan, sehingga nilai NAB/UP turun
menjadi Rp 9.000, anda masih mempunyai 1.000 UP tetapi total nilai investasi anda
sekarang menjadi Rp 9 juta.
Bulan Juni nilai NAB/UP naik menjadi Rp. 11.000, berarti investasi anda mengalami
kenaikan, dimana jumlah UP yang anda miliki tetap 1.000 unit dengan nilai investasi
total Rp. 11 juta.

4.SAHAM
surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta memodali suatu
Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian dapat dikatakan ikut memiliki suatu
Perseroan Terbatas. Pemegang saham akan memperoleh manfaat dari hasil
penanaman modal berupa bagian laba dari perseroan terbatas yang disebut dengan
laba deviden.
Besarnya deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor tergantung pada
laba yang diperoleh PT. Jika PT memperoleh laba yang besar maka pemegang saham
akan memperoleh bagian laba yang besar pula dan apbila PT hanya memperoleh laba
yang sedikit maka bagian laba yang diterima pemegang saham hanya sedikit, bahkan
jika PT menderita rugi maka para pemegang sham menanggung kerugian PT sebatas
modal penyertaanya.
Pencatatan Pembelian Saham
Pembelian saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut
harga perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga kurs
ditambah dengan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.
Dalam jual beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:
ü Harga Nominal yaitu nilai surat berharga yang tertera diatas surat berharga.
ü Harga kurs adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs adalah
harga jual atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek. Persen kurs ada 3
tingkat yakni :

o Kurs @ pari artinya kurs 100% dimana harga beli surat berharga di bursa efek
sama dengan nilai nominal surat berharga.
o Kurs diatas pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat
berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
o Kurs dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat
berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominal.
ü Biaya-biaya pada jual/beli beli surat berharga berupa :
o Biaya provisi adalah upah perantara adalah upah perantara yang
melakukan transaksi jual atau beli surat berharga. Karena tidak emua
orang yang berkepentingan dapat masuk ke bursa efek, sehingga harus
menyuruh perantara seperti komisioner dan makelar, dan mereka harus
diberi upah yang disebut provisi atau komisi.
o Materai yang akan dibubuhkan pada akte surat berharga.


Kedua biaya tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga
menjadi unsur harga pokok surat berharga.

Contoh soal :
Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per lembar @ Rp 100.000
dengan kurs 80% provisi dan materai Rp 750.000.
Jawab :
Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp 50.000.000
Harga Kurs 80% x Rp 50.000.000…………………………………= Rp 40.000.000
Provisi dan Materai …………………………………………………….= Rp

750.000

Dibayar per kas…………………………………………….= Rp 40.750.000
Jurnal :
Surat-surat Berharga
Kas

Rp 40.750.000
Rp 40.750.000

Pencatatan Penjualan Saham
Pada waktu penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga
jual. Yang dimaksud dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan
semua biaya yang terjadi pada saat penjualan berupa provisi, materai dan lain-lain.

Yang perlu diperhatikan dalam penjualan saham adalah rugi atau laba atas
penjalan saham. Jika harga jualnya lebih tinggi dari harga perolehannya maka dalam
penjualan tersebut akan diperoleh laba yang akn dicatat dalam akun laba penjualan
surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari harga
perolehan maka akun terjadi rugi dan akan dicatat dalam akun rugi penjualan saham

Contoh :
Dijual 300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar @ Rp 100.000 dengan kurs
100%. Biaya provisi danh materai Rp 600.000. saham-saham persebut pernah dibeli
dengan harga perolehan Rp 105.000 per lembar.
Jawab :
Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000
Harga

Kurs

100%

x Rp

30.000.000

………………………………………… =Rp

30.000.000
Provisi

dan

Materai

……………………………………………………………….(=Rp

600.000)
Diterima per kas ………………………………………………………

=Rp

29.400.000
Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp 105.000(=Rp 31.500.000)
Rugi Penjualan Saham ……………………………………………… =Rp 2.100.000
Jurnal :
Kas

Rp 29.400.000

Rugi Penjualan Saham
Surat-surat berharga

Rp 2.100.000
Rp 31.500.000

5.OBLIGASI
Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya memberikan pinjaman
sejumlah uang pada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Orang yang

menanamkan modalnya akan mendapat manfaat berupa bunga yang tetap. Besarnya
bunga yang diterima tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh.
Pembelian obligasi dicatat disebelah debet akun surat-surat berharga menurut
harga perolehannya, dan mengkredit akun kas menurut harga jualnya. Sedangkan
selisih yang terjadi antara harga beli dengan harga perolehannya dicatat sebelah debet
akun beban bunga obligasi.

Bunga obligasi adalah bunga yang yang diperhitungkan kepada pembeli dihitung
sejak tanggal jatuh tempo yang terakhir bunga obligasi sampai dengan tanggal
pembelian obligasi. Bunga tersebut disebut bunga berjalan dan merupakan unsur harga
beli atau harga jual obligasi dan bukan unsur harga perolehan.
Dalam perhitungan jumlah obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut :
ü Unsur bulan dihitung rata-rata 30 hari.
ü Sati tahun ditetapkan 30 hari
ü Hari bunga dihitung mulai tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir ke tanggal jual/beli
obligasi atau (M/ - S/D) atau boleh juga dihitung mulai dengan tanggal jatuh tempo
bunga yang terakhir sampai dengan tanggal jual/beli obligasi (M/D – S/)
ü Bunga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
·
Contoh :
Tanggal Pembelian obligasi 15 maret 2008. Tanggal kupon 1/5 - 1/11. Lamanya bunga
berjalan dihitung dari tanggal kupon yang terdekat dengan tanggal jual/beli obligasi
yakni tanggal 1 Nov ke tanggal 15 mei.
Jawab:
1/11 ke 14/5
11 – 5 = 6 (bulan 11 kurang bulan 5)
6 bulan @ 30 hari = 180 hari
Dikurangi

14 hari

Sisa

164 hari

Contoh :

Tgl 2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp 10.000,- per lembar
sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr
& 1 Okt)
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal
bunga obligasi)
Jurnal 2 Apr 05 :
(D) SB-Obligasi PT. X

Rp 9.600.000

(K) Kas

Rp 9.600.000

Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga)
(D) Kas

Rp 450.000

(K) Pendapatan Bunga

Rp 450.000

(= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan kurs 102%
Perhitungan :
HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
H.Po =

= Rp 9.600.000

Laba Penjualan

= Rp

600.000

Jurnal :
(D) Kas

Rp 10.200.000
(K) SB-Obligasi PT.X
(K) Laba Penjualan

ü
ü
ü
ü

Rp 9.600.000
Rp

600.000

Jika transaksi terjadi antara tgl pembayaran bunga, maka ada bunga berjalan.
Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga sebelum transaksi.
Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar.
Pencatatan bunga berjalan :
1. Pendekatan Neraca  Piut.Bunga
2. Pendekatan L/R  Pendptn.Bunga
Bunga Berjalan
Yang dimaksud dengan bunga berjalan adalah bunga yang diperhitungkan sejak
tanggal kupon yang terakhir sampai tanggal jual/beli obligasi. Bunga berjalan adalah
menjadi hak penjual dan menjadi utang bagi pembeli yang akan tunai pada tanggal

jatuh tempo, sebaliknya bunga berjalan menjadi kewajiban pembeli sehingga
merupakan piutang bagi penjual yang akan tunai pada tanggal jatuh tempo bunga atau
tanggal kupon. Oleh sebab itu maka bunga berjalan pada pembelian obligasi menjadi
tanggungan pihak pembeli dam menambah harga pembelian obligasi. Sebaliknya pada
penjualan bunga penjualan menjadi hak penjual dan akan menambah harga jual
obligasi.

Pencatatan Bunga Berjalan
Pencatatan dengan bunga berjalan dapat dilakukan dengan dua pendekatan :
ü Pendekatan Laba/Rugi
Dengan pendekatan laba rugi, bunga berjalan pada waktu pembelian obligasi
akan dicatat5 dalam akun pendapatan bunga sebelah debet sebesar bunga yang
berjalan pada saat pembelian terjadi dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
Selanjutnya pada saat penerimaan bunga obligasi maka jumlah bunga dibayar,
akan dicatat dalam akun pendapatan bunga sebelah kredit sebesar bunga yang
diterima dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
ü Pendekatan Neraca atau Pendekatan Harta
Dengan pendekatan neraca, bunga berjalan pada waktu pembelian obligasi akan
dicatat dalam akun piutang bunga disebelah debet sebesar bunga yang berjalan pada
saat pembelian terjasi dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
Selanjutnya pada saat penerimaan bunga obligasi yang pertama kali maka
jumlah bunga diterima, sebahagian akan dicatat dalam akun piutang bunga sebelah
kredit sebesar bunga yang berjalan yang tercatat dalam akun piutang bunga pada
waktu pembelian, dan sisanya diakui sebagai pendapatan bunga yangt sesungguhnya
dan akan dicatat pada akun pendapatan bunga sebelah kredit diterima dan sebagai
perkiraan lawan adalah kas.
Pelunasan Pinjaman Obligasi
Pada tanggal jatuh tempo utang obligasi akan dilunasi dengan jalan menjualnya
kembali pada perusahaan yang mengeluarkannya.
Obligasi dilansir sebesar harga nominalnya dan oleh sebab itu maka akun kas
didebet sebesar jumlah uang yang diterima (harga nominal dikurangi beban dan

ditambah bunga berjalan sampai saat penjualan) selanjutnya akun surat-surat berharga
akan dikredit sebesar harga perolehannya dan jika terdapat selisih antara harga
perolehan dengan harga jual maka jumlah itu akan dicatat dalam akun rugi atau laba
penjalan surat berharga.
Perlu diingat pada tanggal jatuh tempo ini yang menjadi kewajiban pemegang
obligasi adalah melunasi utang obligasi sebesar nominalnya dan membayar bunga
yang masih tersisa terhitung dari tanggal kupon terakhir sampai tanggal pelunasan
obligasi.