K11115318 Sitti Rahmah Nabilah Efek Geta

Tugas Paper
Mata Kuliah : Higiene Industri
Dosen Pengajar : Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM., M.kes
EFEK GETARAN PADA PENGENDARA KENDARAAN MOBIL DAN MOTOR
DI JALAN SAHABAT

DISUSUN OLEH
SITTI RAHMAH NABILAH

(K111 15 381)

DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga paper “Efek Getaran Pada Pengendara Kendaraan

Mobil dan Motor di Jalan Sahabat” dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu`alaihi Wa
Sallam, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Dalam penyusunan paper ini, begitu banyak hambatan yang dihadapi. Tapi berkat
bimbingan dan bantuan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak, semua kendalakendala dan hambatan yang dihadapi dapat teratasi.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan paper ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Lalu Muhammad
SKM., Mkes. yang telah memberikan saran serta motivasi terhadap paper ini. Semoga
paper ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.

Makassar,

September 2017

Penulis


2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................

ii

DAFTAR ISI....................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

1

A. Latar Belakang .........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................


1
2
2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

3

A. Definisi Getaran .......................................................................................
B. Jenis Getaran ............................................................................................
C. Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran.........................................................
D. Dampak Getaran terhadap Kesehatan.......................................................
E. Dampak Getaran terhadap Pengendara ....................................................
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................

3
3
4
5
7

9

BAB IV PENUTUP.........................................................................................

12

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

12
13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

14

3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan diantara perusahaan baik di
dalam maupun luar negeri semakin ketat dan keras. Disamping itu juga terjadi
perubahan-perubahan yang sangat cepat dan berbagai masalah perdagangan yang
sangat komplek. Dewasa ini juga telah terjadi trend dan pengaruh terhadap
peradaban kehidupan manusia terjadinya perubahan dari masyarakat industri
menuju masyarakat informasi, teknologi manual menjadi teknologi tinggi (high
tech and high touch) ekonomi nasional selalu dipengaruhi perubahan ekonomi
dunia (Anna, 2013).
Proses industriliasisasi dan modernisasi kehidupan disertai semakin meluasnya
aplikasi teknologi maju yang antara lain jelas nampak dari kian bertambahnya
dengan cepat penggunaan beraneka ragam mesin dan peralatan kerja mekanis yang
dijalankan oleh motor penggerak. Mesin dan peralatan kerja mekanis tersebut
menimbulkan getaran yaitu gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah
bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (Purnama, 2015).
Sebagian dari kekuatan mekanis mesin atau peralatan kerja disalurkan kepada
tubuh tenaga kerja dalam bentuk getaran mekanis. Berbeda dengan getaran udara
yang pengaruhnya adalah akustik, getaran mekanis menyebabkan resonansi organ
dan jaringan tubuh , sehingga pengaruhnya kepada tenaga kerja yang terpapar
kepada getaran mekanis bersifat mekanis. Getaran yang dihasilkan oleh mesin yang

melebihi NAB bila terpapar oleh manusia atau pekerja dapat menimbulkan
gangguan kesehatan (Suma’mur, 2009).
Getaran mesin adalah gerakan suatu bagian mesin bergerak maju dan mundur
atau bolak-balik dari keadaan diam atau netral, contoh sederhana untuk
menunjukan suatu getaran adalah kerja dari pegas. Pegas tersebut bergerak atau
bergetar bila diberikan suatu gaya akan bergerak bolak-balik disekitar posisi
netralnya. Gerakan tersebut akan membentuk suatu gelombang mekanik.
Gelombang yang dihasilkan akibat dari getaran suatu mesin membentuk suatu
1

karakteristik getaran seperti : frekuensi, amplitudo, phase, harmonik getaran,
perpindahan getaran , kecepatan getaran dan perpindahaan getaran (sunarko, 2010)
Oleh sebab itu, getaran menjadi salah satu permasalahan yang harus
diperhatikan oleh para pekerja untuk menghindarkan diri dari kecelakaan kerja
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Getaran?
2. Apa saja Jenis Getaran?
3. Bagaimana Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran?
4. Bagaimana Dampak Getaran Terhadap Kesehatan?
5. Bagaimana Dampak Getaran Terhadap Pengendara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi Getaran
2. Untuk mengetahui Jenis Getaran
3. Untuk mengetahui Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran
4. Untuk mengetahui Dampak Getaran Terhadap Kesehatan
5. Untuk mengetahui Dampak Getaran Terhadap Pengendara

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan setimbang
terhadap suatu titik acuan sedangkan yang dimaksud dengan getaran mekanik
adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia
(Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, 1996).
Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke atas
dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi secara
teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukannya.Hal
tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian dari tubuh

(Internasional Labour Organization,2013).
B. Jenis Getaran
Menurut Suma’mur (2009), jenis getaran yang dapat di tempat kerja yaitu:
1. Getaran Sebagian Tubuh (Segmental Vibration)
Getaran jenis ini dapat memapari tubuh pekerja karena adanya perambatan
getaran dari mesin atau peralatan kerja yang bergetar ke tangan pekerja. Bagian
tubuh yang terpapar adalah lengan dan tangan. Biasanya getaran jenis ini dapat
menyebabkan Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada frekuensi 5 Hz1500 Hz dan sering juga terjadi pada frekuensi 125-300 Hz. Peralatan yang
dapat menimbulkan terjadinya Hand Arm Vibration yaitu mesin gergaji, mesin
bor atau martil pneumatik dan lain–lain.
2. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration)
Getaran seluruh tubuh dapat terjadi bila seluruh tubuh dirambati oleh
getaran. Getaran akan merambat tubuh pada posisi duduk di kursi, saat berdiri
atau pada posisi terlentang di lantai/tempat yang bergetar. Pada umumnya
getaran seluruh tubuh mempunyai frekuensi 1-80 Hz.
Getaran seluruh tubuh terutama terjadi pada alat angkutan.Getaran seluruh
tubuh terutama di tempat kerja dihasilkan pada truk atau alat angkut yang

3


digunakan dalam kegiatan industri, traktor pertanian dan perlengkapannya
untuk mengerjakan tanah.
Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup (1996) jenis getaran
digolongkan ke dalam tiga bagian, yaitu:
a. Getaran Mekanik
Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan
kegiatan manusia.
b. Getaran Seismik
Getaran seismik adalah getaran tanah yang disebabkan oleh peristiwa alam dan
kegiatan manusia.
c. Getaran Kejut
Getaran kejut adalah getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat.
Pajanan getaran pada seluruh tubuh umumnya disebabkan oleh mesin
industri/konstruksi, pertanian atau peralatan transportasi dapat dibagi menjadi
(Rinawati, 2013):
a. Getaran frekuensi tinggi, misalnya mesin industri, alat-alat berat (forklift,
traktor, traktor roda gigi, derek, skop elektrik, motor gandeng, bulldozer),
peralatan transportasi udara/laut (helikopter, kapal laut).
b. Getaran frekuensi rendah, misalnya peralatan transportasi darat (bus, truk,
kereta api).

C. Nilai Ambang Batas
Usaha-usaha untuk membuat standar pemajanan terhadap getaran telah
dikembangkan. Salah satunya diusulkan oleh Internasional For Standarization
(ISO), kriteria ini berlaku untuk getaran-getaran yang dihantarkan ke bagian paha
atau kaki orang yang sedang berdiri atau duduk dan dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk getaran seluruh tubuh. Berikut NAB getaran yang ditetapkan dalam
standar ISO 2531-1983:

4

Tabel 1
Besar Intensitas Getaran dan Lamanya Waktu
Pemajanan yang Diperbolehkan
Intensitas
Getar
Lamanya Waktu Pemajanan
(dB)
yang Diperbolehkan
132-135
1-6 menit

128-132
6-30 menit
118-128
½-2 jam
111-118
2-5 jam
111-112
5-10 jam
110-112
10-16 jam
108-110
16-24 jam
> 108
> 24 jam
Sumber:Internasional For Standarization (ISO 2531-1983)
NAB getaran yang ditetapkan dalam standar ISO 2531-1983 yakni pekerja
yang bekerja selama 24 jam diperbolehkan terpapar getaran kurang dari 108 dB.
D. Dampak Getaran Terhadap Kesehatan
Menurut Harrington (2005) membedakan dampak getaran ke dalam dua
bagian, yaitu:
1. Getaran Lengan dan Tangan (Hand Arm Vibration)
Tenaga kerja normal yaitu yang tidak mengalami gangguan getaran pada
tangannya memperlihatkan sedikit saja penurunan suhu kulit tangan tepat
sesudah bekerja mengalami getaran dan suhu kulit tangannya akan naik 1-2
derajat sesudah terpapar getaran selama 5 menit. Gejala yang timbul akibat
hand arm vibration syndrome adalah mati rasa yang sifatnya sementara pada
ujung jari tetapi tidak mempengaruhi aktivitas kerja.Selanjutnya ujung jari
memutih, ada rasa sakit jika aliran darah kembali normal.
Tenaga kerja yang terpapar oleh getaran lengan tangan, efek dalam jangka
waktu pendek yang akan timbul adalah kelelahan dan ketidaknyamanan saat
bekerja serta turunnya produktivitas kerja. Pemaparan dalam jangka waktu
yang lama dapat menyebabkan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah salah satu penyakit akibat kerja
yang terjadi sebagian besar pada industri manufaktur. Carpal Tunnel Syndrome
(CTS) merupakan suatu gangguan yang timbul karena terowongan karpal atau

5

celah di lengan tangan bawah sampai pergelangan tangan terjadi penyempitan.
Penyempitan tersebut akibat dari adanya edema fasia atau akibat dari kelainan
ditulang kecil bagian tangan yang menimbulkan penekanan saraf nervus
medianus di lengan tangan bawah hingga pergelangan tangan. CTS
menimbulkan gejala utama yang ditandai dengan adanya rasa kesemutan, rasa
nyeri pada jari terutama di malam hari, kehilangan rasa (mati rasa), tangan
kaku, otot tangan lemah hingga terjadi atrofi otot (Pangestuti, 2014).
Menurut Rinawati (2013) vibrasi dapat menyebabkan perubahan dalam
tendon, otot, tulang dan sendi dan dapat mempengaruhi sistem saraf.Secara
kolektif, efek vibrasi tangan lengan dikenal dengan Hand Arm Vibration
Syndrome (HAVS). Tenaga kerja yang mengalami hand arm vibration
syndromeakan mengalami beberapa gejala, seperti:
a.

Serangan pemutihan (blancing) satu jari atau lebih bila juga terpapar
dingin.

b.

Rangsangan nyeri seperti disengat (tingling) dan kehilangan rasa di jari.

c.

Kehilangan rasa rabaan lembut.

d.

Sensasi nyeri dan dingin diantara serangan jari menjadi putih (white
finger).

e.

Kehilangan kekuatan menggenggam.

f.

Struktur tulang membentuk kista di jari dan pergelangan tangan.

2. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration)
Suma’mur (1996) menyatakan bahwa efek dari paparan whol e body
vibration berbeda-beda tergantung pada tingkatan akselerasi, frekuensi dan
cara pemaparannya keseluruh tubuh. Secara umum, whole body vibration dapat
menyebabkan nyeri, penglihatan kabur dan gemetaran (shakeness) kerusakan
organ bagian dalam serta nyeri tulang belakang.
Menurut Sucipto (2014) efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya
frekuensi yang mengenai tubuh, antara lain:
a. 3-9 Hz akan timbul resonansi pada dada dan perut.
b. 6-10 Hz dengan intensitas 0.6 gram tekanan darah, denyut jantung
pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah.

6

c. 10 Hz leher, kepala, pinggul kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
d. 13-15 Hz tenggorokan akan mengalami resonansi.
e. > 20 Hz tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi
lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.
E. Dampak Getaran Terhadap Pengendara
Sepeda motor merupakan sarana transportasi yang digunakan di banyak negara
berkembang seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan sepeda motor mudah digunakan
untuk menempuh jarak dekat misalnya antara rumah dan tempat bekerja. Banyak
faktor yang mempengaruhi kenyamanan dan kestabilan kendaraan, salah satunya
adalah getaran yang disebabkan oleh kondisi permukaan jalan yang tidak merata.
Untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan desain suspensi yang baik untuk
mereduksi energi yang ditransfer ke pengendara (sprung mass). Ketidaknyamanan
akibat mengendarai sepeda motor dalam waktu yang lama menimbulkan kelelahan
yang bisa berakibat fatal pada pengendara berupa kecelakaan
Salah satu faktor fisik lingkungan kerja pengemudi lain yang dapat
mengakibatkan penyakit akibat kerja pada sarana transportasi darat berupa bis
adalah paparan getaran mekanis yang berasal mesin bis. Getaran ini memapari
seluruh tubuh pekerja, sehingga disebut dengan whole body vibration. Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No.51/Menaker/1999 menyatakan tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja, getaran mekanis adalah gerakan yang teratur
dari benda atau sebuah media dengan arah bolak-balik dari kedudukan
keseimbangan (Departemen Tenaga Kerja RI, 1999)
Getaran dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) hand arm vibration atau
getaran tangan dan lengan, pada umumnya dihubungkan dengan penggunaan dalam
pekakas tangan yang bergetar, dan (2) whole body vibration atau getaran seluruh
tubuh, pada umumnya dialami oleh supir atau operator yang duduk pada suatu
mesin yang bergetar seperti sarana angkutan yang digunakan di pertanian,
transportasi, pertambangan, dan kehutanan (Joubert, 2001).

7

Selain itu pengendara yang sering mengalami keluhan muskuloskeletal yaitu
sopir bus, karena sopir bus memiliki salah satu faktor fisik lingkungan kerja yang
dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja pada sarana transportasi berupa paparan
getaran mekanis yang berasal dari mesin bus. Paparan getaran tersebut berakibat
terhadap keluhan muskuloskeletal dan mempengaruhi pada performa sopir bus
dalam mengemudikan kendaraan. (Lalit el al., 2015)
Paparan whole body vibration ini juga dialami oleh pengemudi bis PO Nikko
Putra Yogyakarta. Suma’mur (1988) menyatakan bahwa whole body vibration
dapat menyebabkan efek fisiologis seperti mempengaruhi peredaran darah,
gangguan saraf, menurunkan ketajaman penglihatan, kelainan pada otot, dan tulang.
Paparan whole body vibration ditransmisikan ke tubuh pengemudi melalui tempat
duduk. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengemudi, menunjukkan adanya
gangguan

penglihatan

seperti

keluhan

kelelahan

mata

setelah

seharian

mengemudikan bis.

8

BAB III
PEMBAHASAN
Kendaraan merupakan transportasi yang digunakan oleh manusia dan sudah
menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-harinya. Kendaraan yang sering dijumpai
ialah mobil dan motor. Pada kendaraan tersebut dapat terjadi getaran yang dapat
mengganggu kenyamanan dalam berkendara. Getaran yang dihasilkan oleh kendaraan
ada berbagai macam dan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu getaran tersebut dapat
bersumber pada mesin ataupun oleh kondisi jalanan yang kurang baik atau berlubang.
Tubuh manusia sebagai penumpang kendaraan biasanya dianggap mempunyai
dua kemungkinan posisi yaitu posisi duduk dan posisi berdiri. Untuk posisi duduk
maka eksitasi dari kendaraan ke tubuh manusia adalah melalui pantat, sedangkan
untuk posisi berdiri eksitasi akan masuk melalui kaki. Yang perlu diperhatikan dalam
pengaruh getaran terhadap tubuh manusia adalah frekuensi getaran, percepatan, waktu
dan arah getaran. Getaran pada tubuh manusia dapat berupa getaran yang berfrekuensi
rendah, sedang dan tinggi.
Meningkatnya tingkat getaran dapat mengakibatkan kerusakan bangunan atau
pemukiman penduduk yang terjadi sebagai akibat dari kendaraan berat yang lewat di
jalan raya. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat getaran di jalan raya,
diantaranya adalah kondisi permukaan jalan raya, berat kendaraan, kecepatan, dan
jenis kendaraan, serta sistem suspensi kendaraaan.
Getaran yang terjadi di jalan raya merupakan salah satu masalah lalu lintas yang
banyak terjadi di kota – kota besar. Salah satu kasus penelitian yang terjadi, seperti di
kota Kanada dijelaskan bahwa bangunan – bangunan dan pemukiman penduduk
mengalami kerusakan, hal ini terjadi karena tingkat getaran yang terjadi di jalan raya
telah melebihi ambang batas. Tingkat getaran tersebut terjadi disebabkan oleh
meningkatnya jumlah kendaraan berat (truk) dan adanya kerusakan pada permukaan
jalan, misalnya: adanya lubang, retak,dan jalan yang tidak rata, yang menyebabkan
terjadinya getaran pada tanah di sekitar jalan raya hingga mencapai dasar dari suatu
bangunan.

9

Frekuensi paparan getaran sering terjadi juga pada pengendara sopir bus, getaran
yang sering timbul berada di pedal gas, setir, dan tempat duduk. Dari paparan getaran
tersebut potensi yang paling besar terhadap sopir bus yaitu pada bagian setir dan pedal
gas karena bagian tersebut sering digunakan dan tanpa peredam getaran. Sopir bus
terpapar getaran selama lebih dari 4 jam saat mengemudikan bus sehingga sopir bus
berpotensi mengalami keluhan muskuloskeletal.
Getaran yang disebabkan oleh mesin ada banyak penyebabnya salah satunya
yaitu getaran pada mesin mobil kanvas kopling, kanvas kopling yang aus dapat
menyebabkan getaran pada mobil karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin tertahan.
Getaran ini dapat berdampak buruk baik bagi pengendara, penumpang maupun pada
kendaraan tersebut. Kondisi di jalan sahabat yang kurang baik dan berlubang ini juga
dapat membuat para pengendara terganggu melewati jalan tersebut. Dikarenakan jalan
yang bergerigi dan tidak rata itu dapat menghasilkan getaran pada kendaraan.
Getaran yang dihasilkan oleh kondisi di jalan sahabat yang rusak ini dapat
mengganggu konsentrasi ketika berkendara diakibatkan permukaan jalan yang tidak
rata sehingga membuat para pengendara kurang nyaman. Pada pengendara motor
biasanya ketika melewati jalanan yang rusak harus menjaga keseimbangannya agar
tidak mengakibatkan cedera.
Kerusakan jalan akan terjadi lebih cepat karena jalan terbebani melebihi daya
dukungnya. Kerusakan ini disebabkan oleh salah satu faktor yaitu terjadinya beban
berlebih (overloading) pada kendaraan yang mengangkut muatan melebihi ketentuan
batas beban yang ditetapkan. Beban berlebih (overload) akan menyebabkan kerusakan
dini akan terjadi pada jalan. Untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan
oleh muatan kendaraan yang berlebih maka dibutuhkan sistem suspensi yang mampu
menampung berat berlebih tersebut.
Gangguan akibat paparan whole body vibration pada pengemudi dapat
menimbulkan kerugian bagi pengemudi itu sendiri. Oleh karena itu gangguan tersebut
harus segera dicegah untuk menghindari kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
meningkatkan produktivitas kerja,
Getaran yang diakibatkan oleh jalan sahabat yang kurang baik tidak melebihi
dari NAB sehingga tidak terlalu beresiko untuk kesehatan akan tetapi dapat

10

menimbulkan efek yaitu ketidaknyamanan pada saat berkendara, mengganggu
konsentrasi pengendara, dapat menimbulkan kepanikan, dll.
Untuk menghindari kecelakaan akibat getaran yang ditimbulkan oleh jalanan
yang kurang baik sebaiknya para pengendara khususnya pengemudi mobil agar
menggunakan safety belt dan untuk pengemudi motor menggunakan helm agar tetap
aman ketika berkendara.

11

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan setimbang
terhadap suatu titik acuan sedangkan yang dimaksud dengan getaran mekanik
adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.
2. Jenis getaran di tempat kerja, yaitu :
a. Getaran Sebagian Tubuh (Segmental Vibration)
b. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration)
3. NAB getaran yang ditetapkan dalam standar ISO 2531-1983, yaitu :
Intensitas Getar (dB)
132-135
128-132
118-128
111-118
111-112
110-112
108-110
> 108

Lamanya Waktu Pemajanan
yang Diperbolehkan
1-6 menit
6-30 menit
½-2 jam
2-5 jam
5-10 jam
10-16 jam
16-24 jam
> 24 jam

4. Menurut Harrington (2005) membedakan dampak getaran ke dalam dua
bagian, yaitu:
a. Getaran Lengan dan Tangan (Hand Arm Vibration), dengan gejala :
1) Serangan pemutihan (blancing) satu jari atau lebih bila juga terpapar
dingin.
2) Rangsangan nyeri seperti disengat (tingling) dan kehilangan rasa di jari.
3) Kehilangan rasa rabaan lembut.
4) Sensasi nyeri dan dingin diantara serangan jari menjadi putih (white
finger).
5) Kehilangan kekuatan menggenggam.
6) Struktur tulang membentuk kista di jari dan pergelangan tangan.

12

b. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration), dengan menyebabkan
nyeri, penglihatan kabur dan gemetaran (shakeness) kerusakan organ
bagian dalam serta nyeri tulang belakang.
5. Getaran dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) hand arm vibration atau
getaran tangan dan lengan, pada umumnya dihubungkan dengan penggunaan
dalam pekakas tangan yang bergetar, dan (2) whole body vibration atau getaran
seluruh tubuh, pada umumnya dialami oleh supir atau operator yang duduk
pada suatu mesin yang bergetar seperti sarana angkutan yang digunakan di
pertanian, transportasi, pertambangan, dan kehutanan (Joubert, 2001).
B. Saran
1. Untuk pemerintah, pemerintah setempat harus bertindak dalam memperbaiki
jalanan tersebut agar tidak ada kejadian yang tidak di inginkan terjadi
2. Untuk warga, sebaiknya warga setempat ikut membantu memperbaiki jalanan
semampunya dikarenakan bila hanya mengharapkan bantuan pemerintah entah
kapan dapat terealisasikan
3. Untuk pengendara, sebaiknya pengendara jika ingin melewati jalan yang rusak
atau berlubang khususnya di jalan sahabat harus menggunakan alat pelindung
diri untuk mengurangi terjadinya kecelakaan

13

DAFTAR PUSTAKA

Anna, O. (2013). Hubungan Getaran Mekanis Dengan Kelelahan Kerja Umum Pada Pekerja
Gerinda Bagian Welding 2 P.T. Inka (Persero) Madiun. Skripsi .
Gill, H. &. (2005). Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit EGC.
Internasional Labour Organization. (2013). Internasional Labour Organization tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Modul Lima. Jakarta: International Labour
Office.
joubert, d. (2001). Whole Body Vibration . Australia: Central Queensland University terdapat
dalam http://www.cdc.gov/niosh/pot_set1.html diakses tanggal 2 Mei 2007.
lalit, R. S. (2015). The Prevalence of Musculoskeletal Disorders Among Bus Drivers in Tricity . Int
J Physiother, 2(5): 850–854.
Lingkungan, M. (1996). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.Kep-48/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Getaran. Jakarta: Kementrian Lingkungan.
Pangestuti, A. A. (2014). Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome
pada Pekerja Gerinda di PT Dok dan Perkapalan. Jurnal Kesehatan Kerja .
Purnama, A. W. (n.d.). Hubungan Paparan Getaran Mekanis Dengan Kelelahan Kerja dan
Gangguan Kesehatan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule,
Gedong, Pracimantoro, Wonogiri. Skripsi .
Departemen Tenaga Kerja RI (1999). Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja .
Keputusan Menteri Tenaga Kerja. Jakarta.
Rinawati, S. (2013). Analisis Hubungan Paparan Getaran Mekanis Dan Kebisingan Dengan
Kelelahan Kerja Pekerja Bagian Mesin Tenun Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.
Skripsi, Universitas Negeri Sebelas Maret. Skripsi .
Sucipto. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen.
Suma'mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Suma'mur. (1988). Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: CV Haji Masagung.
Suma'mur. (2009). Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto.
Sunarko, B. K. (2010). Analisa Getaran Pada Mesin Sepeda Motor Berbasis Labview. Skripsi .

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Melakukan Merger dan Akuisisi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002)

2 35 1

Efek Hipokolesterolemik dan Hipoglikemik Patigarut Butirat

2 94 12

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

3 30 59

Pengaruh Rasio Harga Laba Dan Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 13 1

Perancangan Kampanye Efek Negatif Film Porno Pada Remaja Melalui Film Pendek

0 13 12

Uji Efek Antibakteri Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro

0 7 5