Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

(1)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA SEKTOR PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

THE THIRD PARTY FUNDS (TPF) AND NON PERFORMING LOAN (NPL) TO RETURN ON ASSETS (ROA) AT BANCKING SECTOR

ARE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHAGE PERIOD 2010-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Studi Strata Satu

Oleh :

RIKA ARYANTI PERMANA 21110120

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

183

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rika Aryanti Permana

NIM : 21110120

Tempat/Tanggallahir : Cianjur, 22 Desember 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Pakemitan RT.02 RW.05 No.13 Desa Ciranjang

Kecamatan Ciranjang- Cianjur

DATA PENDIDIKAN

1. SDN Ciranjang 02 1998-2004

2. SMP Al-ma’soem 2004-2006

3. MTS Yanuris Ciranjang 2006-2007 4. SMA Negeri 1 Ciranjang 2007-2010 5. Universitas Komputer Indonesia 2010-2014


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 13

1.3 Rumusan Masalah ... 13

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 14

1.4.1 Maksud ... 14

1.4.2 Tujuan ... 14


(6)

vii

1.5.1 Praktis ... 15

1.5.2 Akademis ... 15

1.6 Lokasidan Waktu Penelitian ... 15

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 15

1.6.2 Waktu Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Dana Pihak Ketiga... 17

2.1.1.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga ... 17

2.1.1.2 Sumber Dana Pihak Ketiga ... 18

2.1.1.3 Perhitungan Dana Pihak Ketiga ... 21

2.1.2 Non Performing Loan (NPL) ... 23

2.1.2.1 Pengertian Kredit Bermasalah... 23

2.1.2.2 Faktor Penyebab Kredit Bermasalah ... 25

2.1.2.3 Dampak Kredit Bermasalah ... 27

2.1.2.3 Kolektibilitas Kredit Bermasalah 29 2.1.2.3 Penanganan Kredit Bermasalah ... 30

2.1.3 Return On Assets (ROA) ... 33

2.1.3.1 Pengertian Return On Assets (ROA) ... 33


(7)

viii

2.2.3.3 Perhitungan Return On Assets (ROA) ... 35

2.2 Kerangka Penelitian ... 36

2.2.1 Hubungan Dana Pihak Ketiga dengan Return On Assets ... 38

2.2.2 Hubungan Non Performing Loan dengan Return On Assets ... 39

2.2.3 Penelitian Sebelumnya ... 42

2.3 Hipotesis ... 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penellitian ... 45

3.2 Metode Penelitian... 46

3.3 Operasionalisasi Variabel... 47

3.4 Sumber Data ... 50

3.5 Populasi dan Penarikan Sampel ... 51

3.5.1 Populasi ... 51

3.5.2 Sampel ... 53

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 56

3.7 Rancangan Analisisdan Pengujian Hipotesis ... 57

3.7.1 Rancangan Analisis ... 57


(8)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 73

4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi ... 73

4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 75

4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 76

4.1.1.3 Job Description Bursa Efek Indonesia ... 78

4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 89

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 90

4.1.2.1 Analisis Dana Pihak Ketiga ... 91

4.1.2.2 Analisis Non Performing Loan ... 94

4.1.2.3 Analisis Return On Assests ... 98

4.1.3 Analisis Verifikatif ... 104

4.1.3.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Asset secara parsial ... 112

4.1.3.2 Pengaruh Non Performing Loan terhadap Return On Assets secara parsial ... 115

4.1.3.3 Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets secara simultan ... 118

4.2 Pembahasan ... 121

4.2.1 Analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Assets ... 121


(9)

x

4.2.2 Analisis pengaruh Non Performing Loan terhadap

Return On Assets ... 124

4.2.3 Analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets ... 128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 130

5.2 Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 136


(10)

133

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Buyung Nusantara. Analisi pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publikdan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia PeriodeTahun 2005-2007). Dalamtesis,program studi Magister manajemen Universitas diponegoro Semarang.

As Mohmoedinn. 2002, Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka SinarHarapan.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelajara Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Bambang Sudiyanto dan Jati Suroso. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,BOPO, CAR dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Dinamika keuangan dan perbankan Vol,2, no 2 ISSN : 1979 – 4878.

Bank Terhadap Kinerja Keuangan BankUmum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia. Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 – 86 ISSN 2303-1001 Bank in Indonesia. International Conference on Business and Economics Research vol. (2011) IACSIT Press, Kuala Lumpur, Malaysia. ClorindaKarunia. 2013. Alisis Pengaruh RasioCapital , Asset Quality dan Liquidity terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 2013.

Dahlan Siamat. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: LPFE-UI. Dendawijaya. 2008. Manajemen Perbankan Indonesia:Ghaila.

Endang Sumachdar dan Hariandy Hasbi. 2011. Financial Performance Analysis for Islamic Rural Bank to Third Party Funds and The Comparation with Conventional Rural Muh.Sabir.M, Muhammad Ali danAbd. Hamid Habbe. PengaruhRasioKesehatan.

Gitman. 2006. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan.jakarta: Erlangga. Gurjati. 2003. DasardasarEkonometrika. Jakarta: SalembaEmpat.


(11)

134

Herdianingtyas. 2005. Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah dan yang Tidak Bermasalah.

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Ismail solihin. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Andi Muchdarsyah Sinungan. 2005. Bank dan Perbankan Manajemen. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT.rajagrafindo persada.

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakatra. Raja GrafindoPersada

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan EdisiRevisi 2008. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers. Luh Putu Eka Oktaviantaridan Ni Luh Putu Wiagustini. Pengaruh Tingkat

Risiko Perbankan Terhadap Profitabilitas Pada BPR di Kabupaten Bandung.FakultasEkonomiUniversitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: oktaviantarieka@yahoo.co.id

LukmanDendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Melayu Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Meydianawathi, 2007. Pengaruh car, npl, bopo, nim dan ldr terhadap roa. Muchdarsyah Sinungan. 2005. Bank dan Perbankan Manajemen. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Muchdarsyah Sinungan. 2005. Manajemen Bank. Jakarta: BumiAksara. Muchdarsyah Sinungan. 2005. Manajemen Bank. Jakarta:BumiAksara.

N.nopowalidan Daniel S.Kuswandi. 2009. ManajemenPerbankan . Yogyakarta : BPFE.


(12)

135

NaufalKharisma. 2001. KemampuanKuantitatif . Jakarta: Balaipustaka.

Nazir. 2003. MetodePenelitian. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.

Nurinriantoro.2002. Metodologi Penelitan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta : BPFE.

Pandu Mahardian. 2005. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LRD terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Semarang: Universitas Diponogoro Semarang.

Parwati Surjaudja. 2013. Efisiensi Dorong PertumbuhanLaba OCBC NISP.

Indonesia Finance Today

Paulus Yoga. 2013. Laba Diprediksi Turun, Kinerja Perbankan Masih Oke.

Infobanknews.com

Paulus Yoga, 2011. ICB Bumiputera Rugi Rp27,84 Miliar. Infobanknews.com Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004

Rachmat Firdausdan Maya Ariyani. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Alfabeta.

Rakhmawati. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi Ratna Ariani. 2007 Strategi Marketing.Yogyakarta: NAVILA

Riri Restu Rakhmawati dan Budi Hermana. 2005. Evaluasi Kinerja Keuangan Bank dalam Kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia: Perbandingan Kredit Bermasalah, Kecukupan Modal ,Liquidasi dan Rentabilitas.Depok : Universitas Gunadarma

Sekaran, uma. 2006. Research methods for business .Jakarta :Salemba empat SENo.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Yogyakarta: Pustaka Cedikia Press.


(13)

136

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung. Aflabeta

Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001. Surat Edaran Bank Indonesia No.23/DPNP 2004

Surat keputusan Gubernur ProvinsiJawa Barat No. 7/GHD/61. Suhardjono . 2008. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: BPFE. Suyatno. 2007. Marketing Strategy. Bandung: Andi.

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Thomas Suyatno. 2007. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Umi Narimawati. 2008. Teknik-teknis Analisis Multivariate Untuk Rise tEkonomi. Yogyakarta: GrahaIlmu.

UmiNarimawati. 2013. Teknik-TeknikAnalisis Multivariate untuk Riset Ekonomi: Grahailmu.

Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998

Veitzalrivai. 2007. Bank and financial Institution Management. Jakarta: Raja grafindopersada.

www.idx.co.id www.bi.go.id

www.infobanknews.com www.ift.co.id

www.moneter.com www.koran-jakarta.com

www.btn.co.id


(14)

iii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH DANA PIKAH KETIGA (DPK) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RETURN ON ASSETS

(ROA) ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah skripsi jenjang studi Strata Satu Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kompiter Indonesia.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisannya masih jauh dari sempurna baik dalam teknik penulisan maupun penyajian materi dan pembahasannya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, khususnya bagi penulis.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:


(15)

iv

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE., M. Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesi.

4. Sri Dewi Anggadini, SE., M. Si., selaku dosen pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan peneliti

5. Wati Aris Astuti, SE., M. Si., selaku penguji 1 sekaligus sebagai dosen wali yang penuh keikhlasan berkenan untuk menguji.

6. Inta Budi Setyanusa, SE,. M. Ak., selaku penguji 2 yang penuh keikhlasan berkenan untuk menguji.

7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis.

8. Adiku Lala yang selalu memberikan motivasi, semangat dan do’a.

9. Zem Wahyu yang selalu memberikan semangat, dorongan dan do’a selama menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat tercinta dan seluruh teman-teman ak-3.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung ataupun tidak langsung yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.


(16)

v

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini, dan semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pihak-pihak yang membutuhkannya .Amin

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwab rakaatuh

Bandung, Juli 2014

Rika Aryanti Permana 21110120


(17)

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Dana Pihak Ketiga

2.1.1.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga

Pengertian dana bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2005:84),mengatakan bahwa :

“Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiapwaktu dapat diuangkan.”

Dana yang bersumber dari pihak ketiga merupakan dana yang diperoleh bank dari masyarakat. Pengertian dana bank menurut menurut Veithzal Rivai (2007:413), bahwa:

“Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.”

Sedangkan menurut Ismail (2010: 43) menyatakan bahwa :

“Dana pihak ketiga biasanya dikenal dengan dana masyarakat merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha.”


(18)

18

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat dinyatakan bahwa dana pihak merupakan dana yang bersumber dari masyarakat individu maupun badan usaha dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.

Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank yang dapat digunakan bank dalam membiayai kegiatan operasionalnya dari sumber dana ini.

2.1.1.2 Sumber Dana Pihak Ketiga Menurut Kasmir (2007: 63) adalah :

“Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro,simpanan tabungan dan simpanan deposito”.

1. Giro

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 menjelaskan bahwa :

“Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan”

Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2007:413), giro adalah : “Simpanan masyarakat dalam rupiah atau valuta asing pada bank yang transaksinya (penarikan dan penyetoran) dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah bayar lainnya dan atau dengan cara pemindahbukuan.”

Dari pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa giro merupakan simpanan yang dilakukan masyarakat dalam rupiah maupun valuta


(19)

19

asing yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, biltey giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

2. Tabungan

Menurut Taswan (2008:95) menyatakan bahwa :

“Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak lama ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro atau yang dipersamakan dengan itu”.

Tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah :

“Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat -syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.”

Sedangkan menurut N. Napoliwa dan Daniel S. Kuswandi (2006:73), mengatakan bahwa:

“Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki.”

Dari pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa tabungan adalah simpanan dari masyarakat atau pihak lain yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu tetapi dilakukan dengan syarat-syarat yang sudah disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.


(20)

20

Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung dari persyaratan bank masing-masing. Menurut Kasmir (2008:58) alat yang dapat digunakan sendiri atau secara bersamaan adalah sebagai berikut : 1. Buku Tabugan

Buku tabungan digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut. 2. Slip Penarikan

Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang, serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

3. Kartu Plastik Atau ATM

Sejenis kartu kredit yan terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya.

4. Kombinasi

Penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara buku tabungan dengan slip penarikan.

3. Deposito

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 pengertian deposito yaitu: “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”.


(21)

21

Sedangkan menurut Taswan (2008:103) menyatakan bahwa : “Deposito merupakan simpanan masayarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan bank yang bersangkutan”.

Dari pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa deposito adalah simpanan masyarakat yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang sudah disepakati oleh nasabah dan pihak bank itu sendiri.

2.1.1.3 Perhitungan Dana Pihak Ketiga

Dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan dana pihak ketiga adalah sebagai berikut. Perhitungan menurut (Ismail : 2010 : 43) Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber :Ismail (2010)

Menurut Melayu Hasibuan (2008:70) menyatakan bahwa : Ada beberapa hal yang mempengaruhi Dana Pihak Ketiga (DPK) dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal adalah sebagai berikut:

Faktor Internal:


(22)

22

1. Pelayanan yang Baik dan Benar

Pelayanan ini sangat besar manfaatnya untuk merangsang dan menarik masyarakat untuk menabungkan uangnya di bank.Semakin baik dan benar pelayananya, semakin banyak dana pihak ketiga yang dapat diperoleh bank bersangkutan.

2. Lokasi dan Keamanan Bank

Lokasi bak harus strategis, pelataran parker cukup luas dan keamanan relative baik.Hal ini mendorong masyarakat untuk menabungkan uanganya pada bank tersebut, karena mereka tidak takut membawa uang tunai ke bank bersangkutan.

3. Sarana-Sarana Penabungan

Pemimpin bank harus kreatif dan inovatif menciptakan beraneka ragam sarana penabungnya.Karena semakin banyak sarana menabung, semakin banyak pilihan masyarakat untuk menabungnya uangnya pada bank bersangkutan.Sarana-sarana tabungan ini hendakanya dapat dijual kepada masyarakt pemilik uang.

4. Promosi dan Hadiah-Hadiah

Promosi dan hadiah yang diberikan bank kepada para penabungnya hendaknya efektif untuk menarik tabunganya lebih banyak.Pemimpin bank hendakya mempunyai kiat-kiat andal


(23)

23

dalam mempromosikan produknya suapaya masyarakat terdorong untuk menbungkan uangnya pada bank tersebut.

Faktor Eksternal :

1. Krisis Moneter dan Perbanakan

Krisis moneter dan perbanakan sangat mempengaruhi besarnya penarikan dana asing bank karena pemilik uang enggan menabungkan uangnya. Krisis monter dan perbankan menyebabkan masyarakat kurang percaya kepada uang dan perbankan.Krisis moneter diartikan banyak bank di suatu Negara tertentu dilikuidasi sehingga masyarakat takut kalau uangnya tidak dapat ditariknya kembali dari bank.

2. Tingkat Bunga Tabungan Tingkat suku bunga tabungan hendaknya bervariasi dengan jangkawaktu dan besarnya tabungan. Tabungan dengan jangka waktu lebihlama dan dengan jumlah lebih besar diberikan suku bunga yang lebih

besar pula.

2.1.2 Non Performing Loan (NPL) 2.1.2.1 Pengertian Kredit Bermasalah

Salah satu penyebab timbulnya kredit bermasalah yaitu pihak bank yang kurang dalam menganalisis calon kreditur sehingga ini akan berdampak besar resikonya bagi bank. Nasabah dalam hal ini yaitu dengan memberikan data-data


(24)

24

fiktif, sehingga mungkin saja kredit sebenarnya persyaratannya tidak layak, akan tetapi tetapi diberikan oleh pihak bank .

Menurut Kasmir, 2010:112, mendefinisikan kredit bermasalah sebagai berikut “Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan.Seseorang atau semua badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang atau jasa.”

Dalam kegiatan perkreditan dikenal adanya istilah kredit bermasalah atau sering disebut dengan istilah kredit macet. Menurut kasmir (2013:155) mengatakan bahwa:

“Kredit bermasalah atau kredit macet adalah kredit yang didalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh 2 unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan pembayaran.”

Kredit bermasalah Menurut Dahlan Siamat (2001 : 174) adalah “ kredit yang memiliki kualitas dalam perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), macet (M).

Berdasarkan pada beberapa definisi diatas mengenai kredit bermasalah maka dapat disimpulkan bahwa kredit bermasalah adalah suatu kondisi dimana pada saat itu pihak peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, sehingga hal ini dapat menimbulkan kerugian kepada pihak kreditur sebagai penyedia dana.


(25)

25

Yang termasuk kedalam Non Performing Loan (NPL) adalah kredit kurang lancer, kredit diragukan dan kredit macet. Menurut surat edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 200, NPL dihitung dengan rumus :

NPL =Kredit kurang lancar + Kredit diragukan + Kredit macet

� � �� ��� � � �� X 100%

Sumber : Surat Edaran BI No.3/30/DPNP (14 Desember 2001)

2.1.2.2 Faktor penyebab Kredit Bermasalah

Menurut Kasmir (2008:181), kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan oleh 2 faktor yaitu:

1. Pihak perbankan (kreditur)

Dalam hal ini pihak analisis kredit kurang teliti dalam mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam melakukan perhitungan dengan rasio-rasio yang ada.Selain itu dapat terjadi juga akibat kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak debitur sehingga analisa datanya tidak objektif.

2. Pihak debitur

Kemacetan kredit yang disebabkan oleh debitur diakibatkan 2 hal yaitu : a. Adanya unsur kesengajaan. Artinya debitur sengaja tidak mau


(26)

26

kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikan dengan sendirinya macet.

b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya debitur memiliki kamauan untuk membayar.

tetapi tidak mampu dikarenakan usaha yang dibiayai terkena musibah (force major).

Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah menurut Veithzal Rifai (2006:478) adalah berikut :

a. Karena Kesalahan Bank

1. Kurang pengecekan terhadap latar belakang calon nasabah.

2. Kurang tajam dalam menganalisis terhadap maksud dan tujuanpenggunaan kredit dan sumber pembayaran kembali.

3. Kurang mahir dalam menganalisis laporan keuangan calon nasabah. 4. Kurang lengkap mencantumkan syarat-syarat.

5. Pemberian kelonggarabn yang terlalu banyak. 6. Tidak punya kebijakan perkreditan yang sehat. b. Karena Kesalahan Nasabah

1. Nasabah tidak kompeten. 2. Nasabah kurang pengalaman. 3. Nasabah tidak jujur.

4. Nasabah serakah. c. Faktor Eksternal


(27)

27

1. Kondisi perekonomian. 2. Bencana alam.

3. Perubahan perat.

2.1.2.3 Dampak Kredit Bermasalah

Menurut As. Mahmoedin (2002:111) dapat disimpulkan bahwa bagi kreditbermasalah ini akan berdampak pada daya tahan perusahaan antara lain

likuiditas,rentabilitas, profitabilitas, bonafiditastingkat kesehatan bank dan modal kerja.Dampak-dampak tersebut dapat disimpukan sebagai berikut :

1. Likuiditas

Likuiditas merupakan hal yang paling penting bagi perusahaan karenaberhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibanjangka pendeknya.Jika utang atau kewajiban meningkat, maka bank perlumengusahakan meningkatnya sisi aktiva lancar. Jika kredit yang jatuh tempoatau mulai diwajibkan membeyar angsuran, namun tidak mampu mengangsur,karena kredit tidak lancar atau bermasalah, maka bank teramcam tidak likuid.

2. Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangkapanjangnya atau kemampuan membayar suatu bank apabila bank tersebutdilikuidasi.Adanya kredit bermasalah dapat menimbulkan


(28)

28

kerugian bagibank. Jika kerugian tersebut besar, bank akan mengalami kerugian besar pula,sehingga bukan tidak mungkin mengalami likuidasi.

3. Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan bank untuk memperoleh penghasilan berupabunga kredit atau perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiriditambah modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba yangdinyatakan dalam prosentase. Jika kredit lancar dan tidak ada masalah, makabank akan memperoleh penghasilan bunga dengan lancar pula.

4. Profitabillitas

Profitabilitas adalah kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan. Hal ini terlihat pada perhitungan tingkat produktifitasnya, yang akan dituangkan dalam rumus ROA (Return On Assets). Jika kredit tidak lancar, maka profitabilitasnya menjadi kecil.

5. Bonafiditas

Bonafiditas adalah kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada suatu bank.Hal ini bukanlah masalah yang mudah, karena ini menyangkut citra.Adanya kredit bermasalah dapat merusak citra bank.

6. Tingkat Kesehatan Bank

Bank yang dilanda kredit bermasalah bisa menurunkan tingkat kesehatannya, dan pada gilirannya bank dapat dikenakan sanksi, bahkan bisa menghadapi likuidasi.


(29)

29

7. Modal Bank

Besar kecilnya ekspansi usaha bank sngat ditentukan dengan perkembangan kredit. Jika kredit tidak tumbuh dengan baik, maka bank juga tidak dapat berkembang dengan baik.

2.1.2.4 Kolektibilitas Kredit Bermasalah

Kolektibilitas kredit berdasarkan ketentuan yang dibuat Bank Indonesia, sebagai berikut :

1. Kredit Lancar

Kredit lancar adalah kredit yang tidak mengalami penundaan pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunga.

2. Kredit Dalam Perhatian Khusus Apabila menuhi kriteria :

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum melmpaui 90 hari

b. Mutasi rekening relatif aktif

c. Jarang terjadinya pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan d. Didukung oleh peleyanan baru

3. Kredit Kurang Lancar

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan selama 3 bulan dari waktu yang diperjanjikan.


(30)

30

4. Kredit Diragukan

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan selama 6 bulan atau dua kali dari jadwal yang telah diperjanjikan.

5. Kredit Macet

Yaitu kredit yang pengembalian pokok dan pembayaran bunganya telahmengalami penundaan lebih dari 1 tahun sejak jatuh tempo memuat jadwal yang telah diperjanjikan.

Dan yang termasuk ke dalam kolektibilitas kredit bermasalah yaitu kolektibilitas 3, 4.dan 5 (kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet).

2.1.2.5 Penanganan Kredit Bermasalah

Menurut Kasmir (2008:171), dalam usaha mengatasi timbulnya kredit bermasalah pihak bank/non bank dapat melakukan berbagai tindakan penyelamatan atau penanganan sebagai berikut:

1. Rescheduling (penjadwalan kembali sebagian atau seluruh kewajiban debitur).

Adanya perubahan tentang jadwal angsuran, besarnya angsuran dan jangka waktu pelunasan.


(31)

31

Debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit sehingga debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.

b. Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit dimana adanya penambahan jumlah angsuran sehingga jumlah angsuran pun menjadi lebih kecil.

2. Reconditioning

Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti :

a. Kapitalisasi bunga, yaitu dengan cara bunga dijadikan hutang pokok. b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu. Maksudnya

hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya sedangkan pokok pinjamannya harus dibayar seperti biasa.

c. Penurunan suku bunga, dimaksudkan agar lebih meringankan beban debitur. Hal ini tergantung pertimbangan bank/non bank bersangkutan. d. Pembebasan bunga, dimana dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada debitur dengan pertimbangan debitur sudah tidak akan mampu lagi membayar kredit tersebut. Akan tetapi debitur tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

Reconditioning merupakan usaha pihak bank untuk menyelamatkan kredit yang diberikan dengan cara mengubah sebagian atau seluruh kondisi (persyaratan) yang semula disepakati bersama pihak


(32)

32

debitur dan dituangkan dalam perjanjian kredit (PK). Perubahan kondisi kredit dibuat dengan memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi oleh debitur dalam pelaksanaan proyek atau bisnisnya.

3. Restructuring, yaitu dengan cara : a. Menambah jumlah kredit

b. Menambah equity, yaitu dengan menyetor uang tunai dan tambahan sejumlah dana dari pemilik. Restructuring adalah usaha penyelamatan kredit yang terpaksa harus dilakukan bank dengan cara mengubah komposisi pembiayaan yang mendasari pemberian kredit.

4. Kombinasi

Merupakan perpaduan dari ketiga jenis metode yaitu kombinasi antara

Restructuring dengan Reconditioning atau Rescheduling dengan

Restructuring. Kombinasi 3-R, dalam rangka penyelamatan kredit bermasalah, dianggap perlu apabila bank dapat melakukannya.

5. Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila debitur sudah benar-benar tidak punya itikad baik atau sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya. Eksekusi, jika semua usaha penyelamatan yang diuraikan di atas sudah dicoba namun debitur masih juga tidak mampu memenuhi kewajibannya terhadap bank, maka jalan terakhir adalah bank melakukan eksekusi melalui berbagai cara antara lain:


(33)

33

1. Menyerahkan kewajiban kepada BUPN (Badan Usaha Piutang (Negara)

2. Menyerahkan perkara ke pengadilan negeri (perkara perdata).

2.1.3 Return On Assets (ROA)

2.1.3.1 Pengertian Return On Assets (ROA) Menurut Kasmir (2010:297)adalah :

“Rentabilitas atau yang sering disebut profitabilitas usaha rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitasyang dicapai oleh bank yang bersangkutan”.

Pengertian Profitabilitas menurut (Bambang Riyanto, 2001: 35)

”Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktivaatau modal yang menghasilkan laba tersebut.Dengan kata lainprofitabilitas adalahkemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan memperbandingkan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba.

Analisis tingkat profitabilitas suatu bank menurut Lukman Dendawijaya (2008:118) sebagai berikut :

1. Return On Asets (ROA) 2. Return On Equity (ROE)


(34)

34

3. Rasio Biaya Operasional (BOPO) 4. Net Profit Margin (NPM)

Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang sering digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas bank. Semakin tinggi Return On Assets (ROA) maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis ROA merupakan analisis yang banyak digunakan dan mempunyai arti penting sebagai salah satu teknik dalam menganalisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Seperti yang diungkap oleh Gitman (2006 : 68) yang menyatakan bahwa:

“ROA merupakan ukuran efektivitas suatu manajemen secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan meggunakan asset yang tersedia, juga disebut dengan return on investment.

Menurut Alamiah dan Herdianigtyas (2005) sebagai berikut :

“Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin besar Retrun On Asset (ROA), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.”

Profitabilitas yang dapat dipakai adalah ROA karena bank diharuskan menggunakan rasio ROA untuk mengukur profitabilitasnya sesuai dengan Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum yang tertuang dalm pasal 4 ayat (4) dalam penilaian kesehatan bank menurut CAMELS.


(35)

35

2.1.3.2 Kegunaan Return On Assets (ROA)

Kegunaan Return On Asset (ROA) menurut Yuliani (2006) menyatakan bahwa :

“ ROA menunjukan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan

income dari pengelolaan asset yang di miliki”

Sedangkan menurut Alamiah dan Herdianigtyas (2005) adalah sebagai berikut “Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total assets bank yang bersangkutan. Semakin besar Retrun On Asset (ROA), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.”

2.1.3.3 Perhitungan Return On Assets (ROA)

Rasio perhituangan Return On Asset (ROA) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Return On Asset (ROA) dapat dihitung dengan cara :

ROA =Laba Bersih Sebelum Pajak

Total Aktiva X 100%

Sumber : Surat Edaran No./23/DPNP (31 Mei 2004) Menurut Malayu Hasibuan (2008:99) Menyatakan bahwa :

Hal-hal yang mempengaruhi ROA adalah sebagai berikut 1. Pendapatan


(36)

36

Faktor- faktor yang mempengaruhi naiknya nilai Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil operasional bunga pemberian kredit 2. Hasil dari agio saham

Faktor- faktor yang mempengaruhi turunnya nilai Return On Asset(ROA) adalah sebagai berikut :

1. Tingginya kredit bermasalah

2. Peningkatan beban biaya operasional bank

3. Alokasi dana yang dihimpun belum sepenuhnya dioptimalisasikanuntuk menghasilkan laba.

4. Meningkatnya cadangan penghapusan kredit 5. Menurunnya pendapatan bunga pada sisi asset

2.2 Kerangka Penellitian

Kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset (Umar, 2002:242).

Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghubungkan masyarakat dalam hal menghimpun dana yang menyalurkan dana.Sesuai dengan Booklet Perbankan Indonesia tahun 2012, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam


(37)

37

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Dana Pihak Ketiga atau dana yang dihimpun dari masyarakat dalam berupa deposito, giro dan tabungan merupakan sember dana terbesar bagi perbankan. Dana ini merupakan dana yang paling mudah didapat oleh perbankan karena dalam penghimpunannya ini memberikan balas jasa yang berupa bunga dan berbagai macam undian dan penawaran-penawaran lainnya yang dapat menguntungkan bagi penyimpan dana. Semakin beragam dan menguntungkan balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan dana. (Surya: 2011). Menurut Thomas Suyatno (2007:33)“Dana yang berasal dari masyarakat, merupakan suatu tulang punggung dari dana yang seharusnya diolah dan dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan/laba” .

Kegiatan penyaluran kredit merupakan salah satu kegiatan utama bank selain menghimpun dana, dimana dana yang didapat akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit.Dalam kegiatan kredit antara pihak peminjam dana dengan bank itu sendiri tentunya tidak semua berjalan dengan baik, ada kalanya pihak peminjam dana tidak dapat memenuhi pembayaran kreditnya, ini akan berdampak kepada jumlah kredit yang bermasalah bagi pihak bank. Dengan demikian akanmempengaruhi kinerja bank itu sendiri.Dengan kata lain semakin tinggi Kredit macet suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut (Meydianawathi, 2007).Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian


(38)

38

dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba bank (Kasmir, 2004).

2.2.1 Hubungan antara Dana Pihak Ketiga dengan Return On Assets (ROA) Setelah kita ketahui bahwa salah satu dana yang diperoleh bank yaitu bersumber dari masyarakat dimana dengan fungsi bank sebagai lembaga itermediasi yaitu menyalurkan lembali dalam bentuk kredit dimana bank akan memperoleh keuntungan dari kegiatan kredit berupa bunga.

Menurut Ratna Ariani (2007 : 50) mengemukakan bahwa :

“Dengan meningkatnya dana pihak ketiga sebagai sumber dana utama bank maka dana yang dialokasikan untuk pemberian kredit juga akan meningkat sehingga akan meningkatkan pula pendapatan bank yang berdampak terhadap profitabilitas (laba) / ROA.”

Menurut Veithzal Rivai (2007:719) mengemukakan bahwa:

“Jika bank mampu menjaga likuiditas maka kepercayaan masyarakat tetap terjaga

sehingga nasabah tetap mempercayakan transaksi keuangan dalam bentuk simpanan yang selanjutnya disebut dengan dana pihak ketiga melalui bank dan bank dapat memperoleh tingkat profitabilitas yang optimal”

Selain itu keterkaitan antara Dana Pihak Ketiga dan Return On Assest juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sudiyanto dan Jati Suroso(2010) yang menyatakan bahwahasil Pengujian Hipotesa bahwa DPK terhadap ROA berpengaruh Signifikan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Clorinda Karunia(2013) yang menyataka bahwa dari hasil penelitian terlihat bahwa,


(39)

39

Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets (ROA) dan Endang Sumachdar dan Hariandy Hasbi(2011) yang menyatakan bahwa Variable ROA, NPF, OEOIpartially significant effect on increasing of third party funds.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa Dana Pihak Ketiga merupakan salah satu sumber danautama bagi bank yang akan mempengaruhi bank dalam kegiatan operasionalnya. Karena bank merupakan lembaga intermediasi yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit oleh sebab itu dana yang diperoleh akan disalurkan kembali dalam berupa kredit.Dalam kegiatan menyalurkan kredit bank memperoleh balas jasa berupa bungan. Balas jasa yang diperoleh akan mempengaruhi bank dalam menghasilkan laba.

2.2.2 Hubungan antaraNon Performing Loan dengan Return On Assets (ROA) Kredit merupakan salah satu kegiatan utama dari bank, bungan dari kegiatan kredit merupakan pamasukan utama dalam menghasilkan laba perbankan. Tepati apabila kredit yang diberikan itu bermasalah dalam arti bisa dalam kategori kurang lancer, diragukan bahkan kredit yang macet itu juga akan mempengaruhi kinerja bank.

Menurut Lukman Dendawijaya (2005:82) mengatakan bahwa: ”Akibat dari timbulnya kredit bermasalah (NPL) dapat berupa:


(40)

40

1. Dengan adanya kredit bermasalah bank akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari kredit yang diberikannya, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas atau rentabilitas bank.

2. Return On Assets (ROA) mengalami penurunan.”

Menurut As. Mahmoedin (2010: 20) pun mengatakan bahwa :

”Jika terjadi kredit bermasalah yang mengarah kepada kredit macet dan merugikan, maka tingkat profitabilitaspasti terganggu”.

Menurut Rachmat Firdaus dan Maya Ariyani ( 2009:50)

“Apabila kualitas kredit rendah dimana banyak kredit-kredit bermasalah maka pendapatan bank akan rendah dan laba pun akan rendah bahkan mungkin bank menderita rugi.Sebaliknya apabila kualitas kreditnya baik, maka pendapatan bank akan tinggi dan laba bank akan tinggi pula”

Selain itu keterkaitan antaraNon Performing Loan dan Return On Assest juga didukung olehMuh.Sabir.M, Muhammad Ali dan Abd.Hamid Habbe (2012) yang mengataan bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009) yang mengatakan bahwa dari hasil analisismenunjukkan bahwa data NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikanterhadap ROA bank. Penelitian yang dilakukan oleh RiriRestu Rakhmawati dan Budi Hermana (2005) yang mengatakan Korelasi menunjukkanhubungan kuat dansignifikan antara:NPL dengan BOPO,NPLdengan ROA.Dan penelitian Pandu mahardian, S. T (2008) yang mengatakan bahwa variabel NPL memilikipengaruh negatif terhadap ROA.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Kredit bermasalah atau yang sering disebut dengan Non Performing Loan(NPL) mempunyai pengaruh


(41)

41

terhadap profitabilitas bank yang diukur dengan analisin Return On Assets (ROA) dengan mengetahui tingkat pengembalian asset atau. Sehingga apabila terjadi kredit bermasalah dimana debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam halmengembalikan pinjaman maka hal ini dapat mengganggu komposisi asset perusahaan yang menyebabkan terganggunya kelancaran kegiatan usaha bank.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnnya bahwa Analisis ROA merupakan analisis yang banyak digunakan dan mempunyai arti penting sebagai salah satu teknik dalam menganalisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Gitman (2006 : 68) yang menyatakan bahwa: “ROA merupakan ukuran efektivitas suatu manajemen secara

keseluruhan dalammenghasilkan laba dengan meggunakan asset yang tersedia, juga disebut dengan return on investment.

Berdasaran data diatas, kerangka pemikiran dapat diuraikan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Gambaran Kerangka Pemikiran Modal Sendiri Menghimpun Dana

Modal Asing

Kegiatan Bank Dana Pihak Ketiga

Profitabilitas (ROA) Kredit bermasalah :

-kurang lancer -Diragukan -Macet Pemberian Kreidit


(42)

42

Untuk mempermudah memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka dapatdigambarkan melalui paradigma yang memperhatikan hubungan antara variabel dalam penelitian ini :

- Veithzal Rivai (2007:719) - Ratna Ariani (2007 : 50)

- Lukman Dendawijaya (2005:83) - As. Mahmoedin (2002: 20)

- Menurut Rachmat Firdaus dan Maya Ariyani, (2009:50)

Gambar 2.2

Gambara Paradigma Penelitian

2.2.3 Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Nama

Pengarang

Judul Sumber Hasil

1. Bambang Sudiyanto dan Jati Suroso Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,BOPO, CAR dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor

Perbankan yang go public di Bursa EfekIndonesia

Dinamika keuangan dan perbankan Vol, 2, no 2 ISSN : 1979 – 4878

Hasil Pengujian Hipotesa bahwa DPK terhadap ROA berpengaruh

Signifikan

2 Clorinda Karunia

Analisis Pengaruh Rasio Capital , Asset

Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Dari hasil penelitian terlihat bahwa, Dana

Return On Assets (Y)

-Melayu Hasibuam (2008:100)

Non Porforming Loan ( X2)

-Dahlan Siamat (2001:174) Dana Pihak Ketiga

(X1)


(43)

43 Quality dan Liquidity tehhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011

Universitas Surabaya Vol.2 No.1 2013

Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets (ROA)

3 Endang Sumachdar dan Hariandy Hasbi Financial Performance

Analysis for Islamic Rural Bank to Third Party Funds

and The

Comparation with Conventional Rural Bank in Indonesia

International Conference on Business and Economics Research vol.1 (2011) IACSIT Press, Kuala Lumpur, Malaysia

Variable ROA, NPF, OEOI

partially significant effect on increasing of third party funds

4 Muh. Sabir. M,

Muhammad Ali dan Abd. Hamid Habbe Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bnak Umum

Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia(2011)

Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 – 86 ISSN 2303-1001

NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

5 Ahmad Buyung Nusantara, ST

analisi pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO

terhadap

Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia

Periode Tahun 2005-2007). Dalam tesis,program studi Magister manajemen Universitas diponegoro Semarang

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikan

terhadap ROA bank

6 Riri Restu Rakhmawati dan Budi Hermana Evaluasi Kinerja keuangan Bank Dalam Kerangka Dalam jurnal, proceeding, seminar nasional PESAT Korelasi menunjukkan hubungan kuat dan signifikan antara:


(44)

44 Arsitektur perbankan Indonesia: Perbandingan Kredit bermasalah, Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Rentabilitas 2005. Auditorium Universitas Gunadarma, jakarta, 23-24 Agustus 2005. ISSN: 18582559

NPL dgn BOPO,NPL dengan ROA.

7 Pandu mahardian, S.T.

Analisis pengaruh rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap kinerja Keuangan perbankan (studi kasus

perusahaan perbankan yang Tercatat di bej periode juni 2002 – juni 2007) Dalam tesis, program studi magister manajemen Program pascasarjana Universitas diponegoro Semarang variabel NPL memiliki pengaruh negatif terhadap ROA 2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut : “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.”

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti berasumsi mengambil hipotesis sebagai berikut :

H1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Return On Assets.

H2 : Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets.

H3 : Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan berpengaruh terhadap


(45)

130 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selapa periode 2010-2013. maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

1. Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan dengan arah yang positif terhadap

Return On Assets, artinya peningkatan dana pihak ketiga cenderung meningkatkan Return On Assets pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga cenderung mengalami peningkatan.

2. Non Performing Loan berpengaruh signifikan dengan arah yang negatif terhadap Retur On Assets. artinya peningkatan Non Performing Loan

cenderung menurunkan Return On Assets pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

Non Performing Loan cenderung mengalami pennurunan.

3. Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan secara simultan berpengaruh terhadap Return On Assets, artunta setiap kenaikan ataupun penurunan Dana


(46)

131

Pihak Ketiga dan Non Performing Loan mempengaruhi Return On Assets

pada perushaan sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kegunaan secara operasional

a. Bagi Perusahaan, diharapkan untuk lebih memikirkan strategi-strategi untuk meningkatkan jumlah nasabah untuk melakukan simpanan yang akan mempengaruhi jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan tersebut, salah satunya yaitu seperti dengan melakukan promosi yang lebih menarik, memberikan pelayanan dan tempat yang nyaman. Memanfaatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan baik, yaitu dengan menyalurkan kembali dana tersebut seperti memberikan kredit agar tidak terjadi pengendapan dana yang akan mempengaruhi nilai Retrun On Asset

(ROA) pada perusahaan. Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga (DPK) semakin baik juga perolehan Retrun On Asset (ROA) perusahaan tersebut.

b. Bagi perusahaan, diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit yang diberikan agar tidak terjadi kredit yang bermasalah (Non Performing Loan). Seperti dengan diterapkannya prinsip 5C (Caracter, Capacity, Capital, Collateral, Condition) dalam memilih calon nasabah. Yaitu dengan menganalisis terlebih daahulu calon nasabah yang kemudian akan melakukan pinjaman, karena apabila timbul kredit


(47)

132

bermasalah/ Non Performing Loan baik itu dalam kategori kurang lancar, diraguka, ataupun macet, karena akan menurunkan kinerja peruahaan perbankan dan akan menurunkan Return On Assets .

2. Kegunaan Secara Akademis

a. Bagi civitas akademik, sebaiknya penelitian ini bisa menambah informasi sumbangan pemikiran dan kajian dalam penelitian sebagai referensi selanjutnya yang berhubungan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) dan Retrun On Asset (ROA).

b. Bagi peneliti selanjutnya dan pengembangan ilmu akuntansi, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan saja, tetapi dapat juga digunakan varibel Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio

(LDR) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Giro Wajib Minimum (GWM) dan lain-lain.


(48)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP

RETURN ON ASSETS (ROA) PADA SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

Rika Aryanti Permana

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116 Bandung 40132

e-mail : aryantirika71@yahoo.com

ABSTRACK

The research was conducted in the banking sector listed in Indonesia Stock Exchange. Return on Assets (ROA) is used to measure the effectiveness of the company in generating profits by exploiting its assets. The purpose of this study is to determine how much influence Third Party Funds (TPF) and the Non-Performing Loan (NPL) to Return on Assets (ROA).

The method used verivikatif descriptive and quantitative approaches. The data used in this research using secondary data, such as financial statements 8 corporate banking sector 2010-2013. The test statistic used is multiple linear regression analysis, hypothesis testing with the help of an application program SPSS 16.0 for Windows.

The results showed that the Third Party Funds (TPF) positive effect on return on assets (ROA), Non Performing Loan (NPL) negatively affect the return on assets (ROA), Third Party Funds and Non-Performing Loans together (simultaneously) berrpengaruh on Return on Assets in the banking sector companies listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Third Party Funds (TPF), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA).

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghubungkan masyarakan dalam hal menghimpun dana yang menyalurkan dana. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana tentunya Bank memerlukan sumber dana sebagai modal dalam kelancaran perusahaannya. Dana yang diperoleh bank bersumber dari bank itu sendiri, lembaga keuangan atau bank lainnya dan berasal dari masyarakat (deposito, giro, dan tabungan). Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan utama dari Bank.

Dana Pihak Ketiga atau dana yang dihimpun dari masyarakat dalam berupa deposito, giro dan tabungan merupakan sember dana terbesar bagi perbankan. Dana ini merupakan dana yang paling mudah didapat oleh perbankan karena dalam penghimpunanya ini memberikan balas jasa yang berupa bunga dan berbagai macam undian dan penawaran-penawaran lainnya yang dapat menguntungkan bagi penyimpan dana. Semakin beragam dan menguntungkan balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan dana (Surya:2011). Sumber dana yang didapat dari pihak ketiga merupakan sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh bank untuk kelancaran kegiatan usahanya, sehigga akan mendatangkan keuntungan yang berupa laba bagibank. Menurut Thomas Suyatno (2007:33), “Dana yang berasal dari masyarakat, merupakan suatu tulang punggung dari dana yang seharusnya diolah dan dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan/laba”.

Kegiatan penyaluran kredit merupakan salah satu kegiatan utama bank selain menghimpun dana, dimana dana yang didapat akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Transaksi kredit timbul karena adanya pihak yang meminjam dana, dimana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya. Dalam kegiatan kredit antara pihak peminjam dana dengan bank itu sendiri tentunya tidak semua berjalan dengan baik, ada kalanya pihak peminjam dana tidak dapat memenuhi pembayaran kreditnya, ini akan berdampak kepada jumlah kredit yang bermasalah bagi pihak bank. Dengan


(49)

demikian akan mempengaruhi kinerja bank itu sendiri. Dengan kata lain semakin tinggi Kredit macet suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut (Meydianawathi, 2007:).

Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. Menurut Dendawijaya (2009:24) risiko kredit bermasalah merupakan risiko yang timbul sebagai akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban nasabah kredit untuk membayar angsuran pinjaman maupun bunga kredit pada waktu yang sudah disepakati antara pihak bank dan nasabah (debitur) kredit. Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) mencerminkan risiko kredit suatu bank dimana semakin kecil kredit bermasalah, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak-pihak bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba bank (Kasmir, 2004:131). Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti mengenai “ Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efeki Indonesia ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Assets pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Seberapa besar pengaruh Non Performing Loan terhadap Return on Assets pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Seberapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud

Mengumpulkan data dan informasi tentang pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets.

1.3.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Assets pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Non Performing Loan terhadap Return on Assets pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Kalau penelitian dapat tercapai dan rumusan masalah terjawab dengan akurat, maka apa dan bagi siapa hasil penelitian tersebut bermanfaat. Setidaknya penelitian bermanfaat untuk (Sugiyono, 2011:281).


(50)

1.4.1 Praktis

Bagi pihak manajemen perusahaan diharapkan dapat dijadikan acuan dan referensi dalam kegiatan menghimpun dana dan mengetahui kredit bermasalah apakah akan berpengaruh terhadap Return On Assets.

1.4.2 Akademis

a. Bagi Pengembangan ilmu akuntansi atau manajemen, memberikan informasi tentang pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadapReturn On Assets.

b. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Veithzal Rivai (2007:413).

Maka dapat dinyatakan bahwa dana pihak merupakan dana yang bersumber dari masyarakat individu maupun badan usaha dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank yang dapat digunakan bank dalam membiayai kegiatan operasionalnya dari sumber dana ini.

Dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan dana pihak ketiga adalah sebagai berikut. Perhitungan menurut (Ismail : 2010 : 43) Dapat dirumuskan sebagai berikut :

DPK = Tabungan+Giro+Deposito

2.1.2 Non Performing Loan

Dalam kegiatan perkreditan dikenal adanya istilah kredit bermasalah atau sering disebut dengan istilah kredit macet.

Kredit bermasalah atau kredit macet adalah kredit yang didalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh 2 unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan pembayaran. kasmir (2013:155).

Berdasarkan definisi diatas mengenai kredit bermasalah maka dapat disimpulkan bahwa kredit bermasalah adalah suatu kondisi dimana pada saat itu pihak peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, sehingga hal ini dapat menimbulkan kerugian kepada pihak kreditur sebagai penyedia dana.

Yang termasuk kedalam Non Performing Loan (NPL) adalah kredit kurang lancer, kredit diragukan dan kredit macet. Menurut surat edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 200, NPL dihitung dengan rumus :

NPL =Kredit kurang lancar + Kredit diragukan + Kredit macet


(51)

2.1.3 Return On Assets (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin besar Retrun On Asset (ROA), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Alamiah dan Herdianigtyas (2005).

Profitabilitas yang dapat dipakai adalah ROA karena bank diharuskan menggunakan rasio ROA untuk mengukur profitabilitasnya sesuai dengan Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum yang tertuang dalm pasal 4 ayat (4) dalam penilaian kesehatan bank menurut CAMELS.

Rasio perhituangan Return On Asset (ROA) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Return On Asset (ROA) dapat dihitung dengan cara :

ROA =Laba Bersih Sebelum Pajak

Total Aktiva X 100%

2.2 Kerangka Penellitian

Kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset (Umar, 2002:242).

Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghubungkan masyarakat dalam hal menghimpun dana yang menyalurkan dana.Sesuai dengan Booklet Perbankan Indonesia tahun 2012, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Dana Pihak Ketiga atau dana yang dihimpun dari masyarakat dalam berupa deposito, giro dan tabungan merupakan sember dana terbesar bagi perbankan. Dana ini merupakan dana yang paling mudah didapat oleh perbankan karena dalam penghimpunannya ini memberikan balas jasa yang berupa bunga dan berbagai macam undian dan penawaran-penawaran lainnya yang dapat menguntungkan bagi penyimpan dana. Semakin beragam dan menguntungkan balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan dana. (Surya: 2011). Menurut Thomas Suyatno (2007:33)“Dana yang berasal dari masyarakat, merupakan suatu tulang punggung dari dana yang seharusnya diolah dan dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan/laba” .

Kegiatan penyaluran kredit merupakan salah satu kegiatan utama bank selain menghimpun dana, dimana dana yang didapat akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit.Dalam kegiatan kredit antara pihak peminjam dana dengan bank itu sendiri tentunya tidak semua berjalan dengan baik, ada kalanya pihak peminjam dana tidak dapat memenuhi pembayaran kreditnya, ini akan berdampak kepada jumlah kredit yang bermasalah bagi pihak bank. Dengan demikian akanmempengaruhi kinerja bank itu sendiri.Dengan kata lain semakin tinggi Kredit macet suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut (Meydianawathi, 2007).Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba bank (Kasmir, 2004).


(52)

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti berasumsi mengambil hipotesis sebagai berikut :

H1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Return On Assets.

H2 : Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets.

H3 : Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On

Assets.

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Husein Umar (2005:303), objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

Pada judul ini dapat ditentukan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan merupakan variabel bebas dalam objek penelitian, sedangkan Return On Assets merupakan variabel terikatnya. Maka objek penelitian dalam penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan dan Return On Assets di perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji dampak dari Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan tehradap Return On Assets serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.3 Operasional Variabel

Pengertian Variabel Menurut Sugiono (2009:2) menjelaskan variabel penelitian yaitu: “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

3.4 Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini, menggunakan data skunder yang telah dikumpulkan oleh pihak lain yaitu berupa data Laporan Keuangan. Menurut Jonathan Sarwono (2006:209) mendefinisikan data sekunder sebagai berikut :

“Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya.”


(1)

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahamioleh diri sendiri maupun

orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan

menggunakan metode analisis deskriptif yang bersifat kuantitatif.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan

menggunakan metode :

1) Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric).

Dalam hal ini Penulis melakukan analisis pada data-data keuangan yang terdapat pada

Laporan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil analisis tersebut

akan didapat Dana Pihak Ketiga dan

Non Performing Loan

berdampak terhadap

Return

On Assts

2) Analisis Statistik

Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik. Tujuannya

adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel tersebut dan

menetapkan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1

Hasi Estimasi Model Regresi

Melalui hasil pengolahan data seperti diuraikan pada tael 4.1 maka dapat dibentuk model prediksi variable Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets

sebagai berikut.

Y = -15.824 + 0.945 X1 + (-0.540) x2

Berdasarkan persamaan prediksi tersebut, maka dapat diinterpretasikan koofisien regresi dari masing-masing variable independen sebagai berikut:

 Nilai konstanta sebesar -15.824 menunjukan nilai prediksi rata-rata penurunan

Return On Assets apabila Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan sama dengan nol.

 Koofisien Dana Pihak Ketiga sebesar 0.945 manunjukan bahwa setiap kenaikan Dana Pihak Ketiga sebesar satu persen diprediksi akan meningkatkan Return On Assets sebesar 0.945 dengan asumsi Non Performing Loan tidak mengalami perubahan.


(2)

 Koofisien Non Performing Loaan sebesar -0.540 menunjukan bahwa setiap kenaikan

Non Performing Loan sebesar satu persen diprediksi akan menurunkan Return On Assets sebesar -0.540 rupiah dengan asumsi Dana Pihak Ketiga tidak berubah.

4.2 Pembahasan

 Dari hasil penelitian yang didapatkan mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga dengan

Return On Assest menunjukan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan, dengan kata lain Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Return On Assets. Dana Pihak Ketiga memberikan perngaruh terhadap Return On Assest dengan persentase 58,2%, sedangkan persentase sisanya 41,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Artinya pengaruh yang diberikan Dana Pihak Ketiga bisa dikatakan sedang dan signifikan terhadap Return On Assets. Nilai korelasi yang bertanda positif menandakan bahwa semakin besar Dana Pihak Ketiga maka akan semakin besar pula tingkat Return On Assest pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

 Dari hasil penelitian yang didapatkan mengenai pengaruh Non Peforming Loan dengan

Return On Assest menunjukan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan, dengan kata lain Non Peforming Loan berpengaruh terhadap Return On Assets. Non Performing Loanmemberikan perngaruh terhadap Return On Assest dengan persentase 24,4%, sedangkan persentase sisanya 75,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Artinya pengaruh yang diberikanNon Performing Loanbisa dikatakan sedang dan signifikan terhadap Return On Assets. Nilai korelasi yang bertanda negatif menandakan bahwa semakin besar Non Peforming Loanmaka akan menurunkan tingkat

Return On Assest pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.  Dari data-data yang didapatkan mengenai Dana Pihak Ketiga, Non Peforming Loan dan

Return On Assest dapat diketahui bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan, dengan kata lain Dana PIhak Ketiga dan Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets. Hasil penelitian regresi menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan memiliki pengaruh secara simultan terhadap Return On Assets. Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan secara bersama-sama (simultan) berpengaruhsignifikan terhadap Retun On Assets. Besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets dilihat dari besarnya Koofisien Determinasi (R-Square) secara bersama-sama (sumultan) yang didapatkan yaitu sebesar 63,8%. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan berpengaruh ignifikan terhadap Return On Assets

sebesar 63,8% pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Sisanya pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti adalah sebesar 36,2% yaitu merupakan pengaruh faktor lain diluar Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Return On Assets antara lain Capital Adequancy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Giro Wajib Minimum (GWM) (Candra Kusumaningrum : 2011).

IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan dengan arah yang positif terhadap Return On Assets, artinya peningkatan dana pihak ketiga cenderung meningkatkan Return On Assets pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga cenderung mengalami peningkatan.

2. Non Performing Loan berpengaruh signifikan dengan arah yang negatif terhadap Retur On Assets. artinya peningkatan Non Performing Loan cenderung menurunkan Return On


(3)

Assets pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Non Performing Loan cenderung mengalami pennurunan.

3. Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan secara simultan berpengaruh terhadap

Return On Assets, artunta setiap kenaikan ataupun penurunan Dana Pihak Ketiga dan

Non Performing Loan mempengaruhi Return On Assets pada perushaan sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kegunaan secara operasional

a. Bagi Perusahaan, diharapkan untuk lebih memikirkan strategi-strategi untuk meningkatkan jumlah nasabah untuk melakukan simpanan yang akan mempengaruhi jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan tersebut, salah satunya yaitu seperti dengan melakukan promosi yang lebih menarik, memberikan pelayanan dan tempat yang nyaman. Memanfaatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan baik, yaitu dengan menyalurkan kembali dana tersebut seperti memberikan kredit agar tidak terjadi pengendapan dana yang akan mempengaruhi nilai Retrun On Asset (ROA) pada perusahaan. Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga (DPK) semakin baik juga perolehan Retrun On Asset (ROA) perusahaan tersebut.

b. Bagi perusahaan, diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit yang diberikan agar tidak terjadi kredit yang bermasalah (Non Performing Loan). Seperti dengan diterapkannya prinsip 5C (Caracter, Capacity, Capital, Collateral, Condition) dalam memilih calon nasabah. Yaitu dengan menganalisis terlebih daahulu calon nasabah yang kemudian akan melakukan pinjaman, karena apabila timbul kredit bermasalah/ Non Performing Loan baik itu dalam kategori kurang lancar, diraguka, ataupun macet, karena akan menurunkan kinerja peruahaan perbankan dan akan menurunkan Return On Assets .

2. Kegunaan Secara Akademis

a. Bagi civitas akademik, sebaiknya penelitian ini bisa menambah informasi sumbangan pemikiran dan kajian dalam penelitian sebagai referensi selanjutnya yang berhubungan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) dan

Retrun On Asset (ROA).

b. Bagi peneliti selanjutnya dan pengembangan ilmu akuntansi, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan saja, tetapi dapat juga digunakan varibel Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Giro Wajib Minimum (GWM) dan lain-lain.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Buyung Nusantara. Analisi pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publikdan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia PeriodeTahun 2005-2007). Dalamtesis,program studi Magister manajemen Universitas diponegoro Semarang.

As Mohmoedinn. 2002, Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka SinarHarapan. Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelajara Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Bambang Sudiyanto dan Jati Suroso. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,BOPO, CAR

dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Dinamika keuangan dan perbankan Vol,2, no 2 ISSN : 1979 – 4878.

Bank Terhadap Kinerja Keuangan BankUmum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia. Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 – 86 ISSN 2303-1001 Bank in Indonesia. International Conference on Business and Economics Research vol. (2011) IACSIT Press, Kuala Lumpur, Malaysia.

ClorindaKarunia. 2013. Alisis Pengaruh RasioCapital , Asset Quality dan Liquidity terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 2013.

Dahlan Siamat. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: LPFE-UI. Dendawijaya. 2008. Manajemen Perbankan Indonesia:Ghaila.

Endang Sumachdar dan Hariandy Hasbi. 2011. Financial Performance Analysis for Islamic Rural Bank to Third Party Funds and The Comparation with Conventional Rural Muh.Sabir.M, Muhammad Ali danAbd. Hamid Habbe. PengaruhRasioKesehatan. Gitman. 2006. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan.jakarta: Erlangga.

Gurjati. 2003. DasardasarEkonometrika. Jakarta: SalembaEmpat.

Herdianingtyas. 2005. Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah dan yang Tidak Bermasalah.

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Ismail solihin. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Andi Muchdarsyah Sinungan. 2005. Bank dan Perbankan Manajemen. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT.rajagrafindo persada. Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakatra. Raja GrafindoPersada

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan EdisiRevisi 2008. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Luh Putu Eka Oktaviantaridan Ni Luh Putu Wiagustini. Pengaruh Tingkat Risiko Perbankan Terhadap Profitabilitas Pada BPR di Kabupaten Bandung.FakultasEkonomiUniversitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: oktaviantarieka@yahoo.co.id


(5)

LukmanDendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Melayu Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Meydianawathi, 2007. Pengaruh car, npl, bopo, nim dan ldr terhadap roa.

Muchdarsyah Sinungan. 2005. Bank dan Perbankan Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muchdarsyah Sinungan. 2005. Manajemen Bank. Jakarta: BumiAksara. Muchdarsyah Sinungan. 2005. Manajemen Bank. Jakarta:BumiAksara.

N.nopowalidan Daniel S.Kuswandi. 2009. ManajemenPerbankan . Yogyakarta : BPFE. NaufalKharisma. 2001. KemampuanKuantitatif . Jakarta: Balaipustaka.

Nazir. 2003. MetodePenelitian. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.

Nurinriantoro.2002. Metodologi Penelitan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta : BPFE.

Pandu Mahardian. 2005. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LRD terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Semarang: Universitas Diponogoro Semarang.

Parwati Surjaudja. 2013. Efisiensi Dorong PertumbuhanLaba OCBC NISP. Indonesia Finance Today

Paulus Yoga. 2013. Laba Diprediksi Turun, Kinerja Perbankan Masih Oke.

Infobanknews.com

Paulus Yoga, 2011. ICB Bumiputera Rugi Rp27,84 Miliar. Infobanknews.com Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004

Rachmat Firdausdan Maya Ariyani. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Alfabeta. Rakhmawati. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi

Ratna Ariani. 2007 Strategi Marketing.Yogyakarta: NAVILA

Riri Restu Rakhmawati dan Budi Hermana. 2005. Evaluasi Kinerja Keuangan Bank dalam Kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia: Perbandingan Kredit Bermasalah, Kecukupan Modal ,Liquidasi dan Rentabilitas.Depok : Universitas Gunadarma Sekaran, uma. 2006. Research methods for business .Jakarta :Salemba empat SENo.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Yogyakarta: Pustaka Cedikia Press.

Sugiyono.2012 ., Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung. Aflabeta Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001.

Surat Edaran Bank Indonesia No.23/DPNP 2004

Surat keputusan Gubernur ProvinsiJawa Barat No. 7/GHD/61. Suhardjono . 2008. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: BPFE.


(6)

Suyatno. 2007. Marketing Strategy. Bandung: Andi.

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Thomas Suyatno. 2007. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama. Umi Narimawati. 2008. Teknik-teknis Analisis Multivariate Untuk Rise tEkonomi.

Yogyakarta: GrahaIlmu.

UmiNarimawati. 2013. Teknik-TeknikAnalisis Multivariate untuk Riset Ekonomi: Grahailmu. Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998

Veitzalrivai. 2007. Bank and financial Institution Management. Jakarta: Raja grafindopersada.

www.idx.co.id www.bi.go.id

www.infobanknews.com www.ift.co.id

www.moneter.com www.koran-jakarta.com www.btn.co.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 44 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Perbandingan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Banking Ratio antara Bank Pemerintah dengan Bank Swasta yang Go Public pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 86

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan; studi kasus pada bank umum di Indonesia periode tahun 2001-2009

0 5 153

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128