tugas budidaya tanaman indonesia. doc
Buah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf
atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan
kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki
dari sumber yang terpercaya.
Tag ini diberikan pada Juni 2013
Kios buah di Barcelona, Spanyol.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai
dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hinggaterpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Pengertian botani dan ilmu pangan
1.1Arti botani
1.2Arti hortikultura atau pangan
2Pembentukan buah
3Tipe-tipe buah
4Buah kering
4.1Buah padi (caryopsis)
4.2Buah kurung (achenium)
4.3Buah geluk atau buah keras (nus)
4.4Buah berbelah (schizocarpium)
4.5Buah kendaga
4.6Buah kotak
4.6.1Buah bumbung
4.6.2Buah polong
4.6.3Buah lobak
5Buah berdaging
5.1Buah buni
5.2Buah mentimun
5.3Buah jeruk
5.4Buah batu
5.5Buah delima
6Buah ganda
7Buah majemuk
8Buah tak berbiji
9Pemencaran biji
9.1Pemencaran oleh binatang (zookori)
9.2Pemencaran oleh angin (anemokori)
9.3Pemencaran oleh air (hidrokori)
9.4Pemencaran sendiri
10Lihat pula
11Referensi
12Pranala luar
Pengertian botani dan ilmu pangan[sunting | sunting sumber]
Kesenjangan pengertian "buah" secara botani dan pangan (buah-buahan) dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Buah sejati
Bukan buah sejati
Buahbuahan
Perkembangan dari bakal buah dan
dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: kelapa, jeruk, mangga
Bukan perkembangan dari bakal buah tetapi
dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: apel,cempedak, tin (ara), jambu
monyet
Bukan
buahbuahan
Perkembangan dari bakal buah
tetapi dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: tomat, padi, kacang mede
Bukan perkembangan dari bakal buah dan
dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga
matahari
Arti botani[sunting | sunting sumber]
Buah semu dari tin, Ficus carica. Dinding luar buah semu adalah dasar bunga majemuk yang
menangkup, menutupi 'biji-biji' yang sebetulnya masing-masing adalah sebutir buah.
Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum pada paragraf pertama di atas.
Pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah
berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga,
buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat
mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari
buah.[1]
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel,
buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir(kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan
bulir!) jagung, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu
monyet atau buahnangka tidak termasuk sebagai buah sejati.
Arti hortikultura atau pangan[sunting | sunting sumber]
Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh
masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Istilah "buah-buahan"
dapat digunakan untuk pengertian demikian. Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di
permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung
air.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-sayuran,
seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun, dapat
dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan sebagai buah-buahan, seperti
buahjambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah yang sejati
adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyetmembungkuk), buah nangka (yakni
pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati adalah isi buah nangka yang berwarna putih
(Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian 'daging buah' yang dimakan orang adalah tenda
bunga), atau buah nanas.
Pembentukan buah[sunting | sunting sumber]
Urutan perkembangan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal
musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7½ bulan
kemudian.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Anatomi buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji
itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwapenyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni
persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh
menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada
buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen)
dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang
terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebutdinding
luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding
dalam atau endokarp(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang
disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadangkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah.
Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah
semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya
untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.[4][5]
Tipe-tipe buah[sunting | sunting sumber]
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema
pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum
lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji'
jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat
dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi
satu biji atau lebih.
buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya
menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini
berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi
satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Buah kering[sunting | sunting sumber]
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentukbentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit
yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan
yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan
bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe
padi, tipe kurung, dan tipe keras.[4]
Buah padi (caryopsis)[sunting | sunting sumber]
Bulir gandum
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu
dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh
sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam
kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri
dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya
setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
Buah kurung (achenium)[sunting | sunting sumber]
Buah kurung bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan
dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji')bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung
majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
Buah geluk atau buah keras (nus)[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Buah geluk
Buah geluk sejenis berangan (Castanea sativa), dinding luarnya seperti kayu
Buah keras atau geluk (nus) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji
lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras,
kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah
buah sarangan(Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam
sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon
induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan
kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak
terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah berbelah (schizocarpium)[sunting | sunting sumber]
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji
di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam
ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya
adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
Buah kendaga[sunting | sunting sumber]
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing memecah,
sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah.
Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Buah kotak[sunting | sunting sumber]
Buah kotak durian lai(Durio kutejensis) beruang lima
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak, namun
kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak macam buah
kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah ruangannya
sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan bermacam-macam cara.
Contohnya adalah durian (Durio),anggrek (Orchidaceae). 'Daging buah' durian yang dimakan
sebetulnya adalah arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung[sunting | sunting sumber]
Buah bumbung Sterculia balanghas, sejenis kepuh; dilihat dari bawah
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan
banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh perut.
Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah polong[sunting | sunting sumber]
Buah polong johar (Senna siamea)
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering
pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut
kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polongpolongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah lobak[sunting | sunting sumber]
Buah Brassica napus, tipe buah lobak. Perhatikan arah pembukaannya.
Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat
semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya masih
berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalahtembuni,
sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis suku sawi-sawian (Brassicaceae,
atau dulu dikenal sebagai Cruciferae).
Buah berdaging[sunting | sunting sumber]
Buah pala (Myristica fragrans) yang memecah
Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah
satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:
Buah buni[sunting | sunting sumber]
Buah buni sebangsaceplukan (Physalis peruviana), terlindung oleh kelopak bunga yang turut
berkembang bersama buah
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp
atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas
dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya
adalah buni (marga Antidesma), belimbing(Averrhoa), jambu biji (Psidium),
serta tomat dan terung (Solanum) .
Buah mentimun[sunting | sunting sumber]
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih tebal
dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya
bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita)
dan kerabatnya.
Buah jeruk[sunting | sunting sumber]
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah.
Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga
karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembunggelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).
Buah batu[sunting | sunting sumber]
Buah batu embacang(Mangifera foetida), memperlihatkan endokarpnya yang liat keras, di antara
daging yang berserabut
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat
(seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan
keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan
mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut
Buah delima[sunting | sunting sumber]
Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekatsekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan.
Contohnya adalah delima (Punica).
Buah ganda[sunting | sunting sumber]
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk
buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk[sunting | sunting sumber]
Pada beberapa jenis tumbuhan, sepertipace, bunga muncul secara teratur dan terus menerus
sepanjang tahun, sehingga kita dapat melihat adanya bunga, pentil (buah muda) dan buah
masak pada waktu yang bersamaan di satu pohon
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini
berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada
akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di
antaranya:
buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buahbuah jagung, bukan biji jagung.
buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Terlihat pada foto di kanan, tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga
pace berkumpul dalam satuperbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah
diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam
perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu
majemuk.[6]
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada
buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang turut
bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah
ataupun bukan.[4]
Buah tak berbiji[sunting | sunting sumber]
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivarkultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur,
dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji
demikian biasa pula disebut sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses
pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk
dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan
penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya.
Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak
tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal
sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara
normal.[8]
Pemencaran biji[sunting | sunting sumber]
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji.
Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya
buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh. [9]
Pemencaran oleh binatang (zookori)[sunting | sunting sumber]
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang
banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buahbuah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka
macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna
dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang, akhirnya
dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian
pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan
oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.[4] Dari golongan burung, telah
diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang erat dengan
penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi
makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain. [10]
[11]
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara menempel di bagian
luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya memiliki kait atau duri, agar mudah
melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada
buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes),pulutan (Urena) dan lain-lain.[4]
Pemencaran oleh angin (anemokori)[sunting | sunting sumber]
Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk
menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang. [12] Tidak
mengherankan jika Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah
satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain
yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenisjenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan
celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin. [4]
Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya yang memiliki sayap atau
alat melayang yang lain. Biji-biji bersayap ini misalnya adalah
biji bayur(Pterospermum), mahoni (Swietenia), atau tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium)
dan kapok (Ceiba) memiliki serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.
Pemencaran oleh air (hidrokori)[sunting | sunting sumber]
Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti
gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut
pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).[4]
Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar).
Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung
ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya.
[13]
Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di situ;
namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus air sungai atau laut hingga ke
tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.
Buah kotak sejenis pacar air (Impatiens walleriana)
Pemencaran sendiri[sunting | sunting sumber]
Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui berbagai mekanisme
pecahnya dinding buah, yang sebagian besar berdasarkan pada
peristiwa higroskopi atau turgesensi.[4] Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di
saat masak kehilangan kadar airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait
melenting secara tiba-tiba, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan.
Contohnya adalah buah para (Hevea), yang sering terdengar 'meletus' di kala hari panas.
Demikian pula berbagai macampolong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji
hingga beberapa puluh meter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat lentingnya,
bahkan sering digunakan anak-anak untuk bermain.
2.1 Buah (Fructus)
Secara umum tumbuhan menghasilkan buah, karena dari buah ini yang nantinya akan
tumbuh menjadi individu baru. Buah merupakan suatu organ yang berasal dari bunga
yang menyelubungi biji.
Berdasarkan susunan dan asal bagian-bagian yang membentuk buah, maka buah
dibedakan menjadi :
a. Buah Sungguh (Buah sejati), jika buah terbentuk dari bakal buah saja. Buah biasanya
tidak diselubungi oleh bagian-bagian lain yang disebut buah tenjang (fructus nudus).
b. Buah Semu (Fructus spurius), Jika selain bakal buah ikut pula bagian-bagian lain dari
bunga mengambil bagian dalam pembentukan buah. Bahkan akhirnya dapat merupakan
bagian yang utama dari buah tadi. Buah ini diselubungi oleh sesuatu organ, maka
disebut dengan buah tertutup (Fructus clausus).
Buah terdiri atas biji dan badan yang menyelubungi biji kulit badan disebut dinding buah
(Pericarpium) dapat dibedakan menjadi, dinding luar (Exocarpium), dinding dalam
(Endocarpium) dan tengah (Mesocarpium). Susunan buah berkaitan erat dengan cara
pemencaran biji. Pemencaran buah ada yang memerlukan perlindungan, misalnya buah
nyamplung dan ada pemencaran tanpa bantuan. Factor luar yaitu :
1. Hevea, Ricinus Communis
2. Pemencaran oleh binatang (Zookari) dan oleh manusia (antropokari)
3. pemencaran oleh angina (anemokori)
4. pemencaran oleh air (hidrokori)
bunga pada tumbuhan tertentu ada yang ikut tumbuh dan tetap tinggal pada buah
dengan tidak mempengaruhi bentuk dan sifat buah itu sendiri, misalnya :
– Daun pelindung pada bunga jantan jagung (Zea mays)
– Daun kelopak pada bunga terong (Solanum melongena)
– Kepala putik pada buah mangistan (Garcinia mongastana)
Selain bakal buah ikut membentuk buah, bagian bunga yang lain juga ikut membentuk
buah yang merupakan bagian utama buah hingga menghasilkan buah semu.
Buah semu dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. buah semu tunggal, yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Misalnya :
a. tangkai bunga merupakan bagian utama buah, membesar berdaging dan dapat
dimakan. Misalnya jambu monyet (Anacardium occidentale).
b. kelopak merupakan bagian penting buah. Misalkan pada buah ciplukan (Physalis
minima).
2. buah semu ganda, buah semu yang berasal dari satu bunga dengan banyak bakal
buah yang masing-masing lepas dan tumbuh menjadi buah, tetapi disertai pula oleh
bagian-bagian bunga lainnya seperti misalnya buah arbei (Fragaria vesca).
3. buah semu majemuk, buah semu yang berasal dari bunga majemuk yang seluruhnya
hanya tampak sebagai satu buah. Tangkai bunga menebal, tenda bunga berlekatan dan
menjadi kulit buah. Misalnya buah nangka (Artocarpus integra).
Buah sejati dibedakan dalam :
1. Buah Sejati Tunggal
2. Buah Sejati ganda
3. Buah Sejati Majemuk.
2.2. Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah yang berisi satu biji atau lebih dan dibedakan dalam :
1). Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang bagian luarnya keras dan mengayu
atau seperti kulit yang mengering.
2). Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal
berdaging.
Buah sejati tunggal kering di bedakan lagi dalam :
a). Yang tidak pecah (indehiscens)
Tiap-tiap buah hanya mengandung 1 biji. Sehingga untuk pemencaran buah tak perlu
pecah untuk melepaskan bijinya. Contohnya :
a. Buah Padi (Caryopsis). Buah berbiji 1, tidak pecah. Dinding buah tipis, berlekatan
menjadi satu dengan kulit biji. Sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula
dengan bijinya. Buah seluruhnya terbungkus oleh sekam.
b. Buah Kurung (achenium). Buah berbiji 1 tidak pecah, dinding buah tipis, berdempetan
dengan kulit biji, tetapi kedua kulitnya tidak berlekatan.
c. Buah Serangan (Castanea argentea). Buah terbentuk dari 2 helai daun buah atau
lebih. Bakal bijinya lebih dari satu, tetapi biasanya yang menjadi biji sempurna hanya
satu. Dinding buah keras, kadang-kadang mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji.
b). Yang pecah (dehiscens)
Umumnya buah ini mengandung lebih dari satu biji, sehingga pecahnya buah itu seakanakan memang dengan suatu tujuan tertentu, yaitu agar biji terlempar jauh tidak
terkumpul si suatu tempat.
Berdasarkan cara pecahnya, buah ini dibedakan dalam :
a). Buah berbelah (schizocarpium)
Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebuah biji di
dalamnya. Jika pecah tiap ruang terpisah. Menurut jumlah ruang-ruang, buah ini
dibedakan lagi dalam :
– buah belah dua (diachenium). Buah pada waktu masak membelah menjadi dua bagian,
masing-masing menyerupai buah kurung dengan satu biji di dalamnya,
contohnya Centella asiatica (daun kaki kuda).
– buah belah tiga (triachenium). Buah membelah menjadi 3 bagian,
contohnya Tropoelum majus.
– buah belah empat (tetrachenium). Buah membelah menjadi empat bagian,
contohnya Ocium basilicum
– buah belah lima (pentachenium). Seperti di atas, buah berbelah menjadi lima bagian.
– buah belah banyak (polyachenium), seperti terdapat beberapa macam Malvaceae.
2). Buah Kendaga (rhegma)
Buah ini sifatnya sama dengan buah belah. Tetapi bagian-bagiannya yang terpisah lalu
pecah. Sehingga biji yang ada di dalamnya terlepas dari ruangan. Tiap-tiap bagian
terbentuk oleh satu daun buah. Jadi buah tersusun dari sejumlah daun buah yang
banyaknya sama dengan jumlah ruangan. Menurut jumlah ruang (kendaga) dapat
dibedakan :
– buah kendaga dua (dicoccus). Buah membelah menjadi 2 kendaga. Masing-masing lalu
pecah dan mengeluarkan 1 biji.
– buah kendaga tiga (tricoccus). Buah membelah menjadi 3 bagian.
Contohmya Ricinua, Hevea.
– buah kendaga banyak (polycoccus), buah menjadi banyak bagian. Misalnya Malvaceae.
3). Buah Kotak.
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah. Buah kotak dibedakan lagi dalam :
– buah bumbung (folliculus). Buah ini terjadi dari sehelai daun buah. Mempunyai satu
ruangan dengan banyak biji, jarang sekali hanya satu. misalnya: Calotropis, Lochnera.
– buah polongan (legumen). Berasal dari sehelai daun buah dengan satu ruangan.
– buah lobak (siliqua). Berasal dari dua daun buahdengan satu ruangan dan dua tembuni
yang bertemu di tengah ruangan hingga merupakan suatu sekat semu. Umumnya
terdapat pada Cruciferae.
– buah kotak sejati (capsula). Berasal dari dua daun buah atau lebih yang mempunyai
sejumlah ruangan sesuai dengan jumlah daun buahnya.
2.3 Buah Sejati Tunggal Berdaging
Umumnya tidak pecah saat masak, tetapi daya yang pecah, yaitu pada Myristica
fragrans saat masak.
a. Buah Buni (Bacca). Dinding luar tipis, lapisan dalam tebal, lunak dan berair. Biji lepas
dalam lapisan tersebut, seperti pada Psidium, Averhoeae, Antidesmu.
b. Buah Mentimun (Pepo). Susunannya dengan buah ini. Kulit luar lebih tebal dan kuat. Di
tengah buah sering terdapat ruang kosong.. cucubitaceae.
c. Buah Jeruk (Hesperidium). Seperti buah buni dengan 3 lapis kulit buah. Lapisan luar
yang kuat dan mengandung banyak kelenjar minyak atsiri. Lapisan kedua berupa
jaringan bunga karang dan kemudian lapisan yang terdiri atas gelembung-gelembung
berisi cairan : Rutaceae.
e. Buah Delima. Dinding luar keras. Hampir mengayu yang dalam seperti bunga karang
tetapi liat, dengan banyak ruang. Masing-masing ruang dengan banyak biji : Purlca
granatum
f. Buah Apel. Dengan 3 lapis buah pala. Yang luar tipis menjangat, yang tengah
berdaging, yang dalam tipis :Pirus malus
g. Buah batu (Drupa) dengan 3 lapis kulit buah
– eksokarpium ; tipis menjangat
– Mesokarpium : berdaging/berserabut
– endokarpium ; amat keras seperti batu : Mangifera cocos.
Buah Sejati Ganda
Berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing lepas, tetapi
akhirnya merupakan kumpulan buah maupun kelihatan seperti satu.
– buah kurung ganda. Dasar bunga berbentuk periuk dengan di dalamnya banyak
buah : Rosa
– buah batu ganda : Rubus
– buah bumbung ganda : Michelia
– buah buni ganda : Annonaceae.
Buah Sejati Majemuk
Barasal dari suatu bunga majemuk, jadi berasal dari banyak bunga dengan banyak bakal
buah, tetapi seluruhnya seakan-akan merupakan satu buah.
– buah buni majemuk : Ananas
– buah batu majemuk : Pandanus
– buah kurung majemuk : Helianthus.
PENGGOLONGAN BUAH SUNGGUH
Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
SUCI HIDAYATI
3A BIOLOGI
126510600
Dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
Buah sejati tunggal. Ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu buah saja.
Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih.
Misalnya: buah mangga (Mangifera indica L.)
Buah sejati ganda. Yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu
sama lain. Dan masing-masing bakal buah menjadi satu baua.
Misalnya: cempaka (Michelia champaca Bail.)
Buah sejati majemuk. Yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk. Yang masingmasing bunganya mendukung bakal buah. Tapi setelah menjadi buah tetap berkumpul,
sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Misalnya : pandan (Pandanus
tectorius Sol.)
BUAH SEJATI TUNGGAL
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya
keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal
berdaging. Dinding buah sering kali dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
- Kulit luar
- Kulit tengah
- Kulit dalam
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak
tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
Buah padi (caryopsis).
Buah kurung (achenium).
Buah keras (nux).
Buah keras bersayap (samara).
Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga
biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi
satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah
berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
(
Buah durian ada di atas gambarnya)
Buah berbelah dua (diachenium)
Buah berbelah tiga (triachenium).
Buah berbelah empat (tetrachenium).
Buah berbelah banyak (polyachenium).
Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap
bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
Buah berkendaga dua (dicoccus).
Buah berkendaga tiga (tricoccus).
Buah berkendaga lima (pentacoccus).
Buah berkendaga banyak (polycoccus).
Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas
satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai
lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
Buah bumbung (folliculus). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga sari
cina (Catharanthus roseus G. Don)
Buah polong (legumen). Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang
tergolong suku Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.),Caesalpiniaceae,
misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), danMimosaceae, misalnya
pohon saman (Samania saman Merr).
Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah dengan susunan demikian ini umum
terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativusL.),
sawi (Brassica juncea Coss), dll.
Buah kotak sejati (capsula).
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada
pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragransHoutt.).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua
lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang
berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
-
Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambola L.),
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti
kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
-
Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda
dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan
merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang
tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh
(Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan
yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya: markisa (Passiflora
quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.).
Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni.
Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
- Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang
mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau
jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
- Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
- Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa
ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya
terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit
yaitu:
Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
- Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging
seringkali dapat dimakan.
-
Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit
tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nuciferaL.) dan
nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan
menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat
dipencarkan dengan perantaraan air.
Buah delima Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir
mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat,
seperti kulit, kulittengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai
beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon
apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)
BUAH SEJATI GANDA
Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga
dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan
dalam:
Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).
Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).
Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masingmasing tumbuh menjadi buah bumbung.
Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya
srikaya (Annona squamosa L.)
BUAH SEJATI MAJEMUK
Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk
nempaknya seperti satu buah saja.
Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosusMerr.).
Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuusL.).
Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di
tepi dan bunga yang subur di tengah.
V.tipe-tipe buah :
buah memiliki banyak ragam , maka dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu sebagai
berikut :
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah, yang berisi satu biji atau lebih.
buah tunggal dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. buah kering
buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras danmengayu atau seperti
kulit yang kering. Buah kering mempunyai 2 macam yakni : buah yang tidak
memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Contoh :
* buah padi
*buah kurung
*buah keras
*buah berbelah
*buah kendaga
b. buah berdaging
buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal
berdaging . buah berdaging umunya tidak memecah kecuali buah pala .
beberapa bentuk buah berdaging antaralain :
buah buni
buah mentimun
buah jeruk
buah delima
buah ganda, Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu
kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh
menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan
buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah
penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya: *buah
kurung berganda, misalnya pada buah mawar(Rosa).*buah bumbung berganda,
misalnya pada cempaka(Michelia).*buah buni berganda, misalnya
pada sirsak (Annona).*buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk , Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga
majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak
a.
b.
c.
d.
bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan
menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di
antaranya:
buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi
deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace(Morinda).
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf
atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan
kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki
dari sumber yang terpercaya.
Tag ini diberikan pada Juni 2013
Kios buah di Barcelona, Spanyol.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai
dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hinggaterpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Pengertian botani dan ilmu pangan
1.1Arti botani
1.2Arti hortikultura atau pangan
2Pembentukan buah
3Tipe-tipe buah
4Buah kering
4.1Buah padi (caryopsis)
4.2Buah kurung (achenium)
4.3Buah geluk atau buah keras (nus)
4.4Buah berbelah (schizocarpium)
4.5Buah kendaga
4.6Buah kotak
4.6.1Buah bumbung
4.6.2Buah polong
4.6.3Buah lobak
5Buah berdaging
5.1Buah buni
5.2Buah mentimun
5.3Buah jeruk
5.4Buah batu
5.5Buah delima
6Buah ganda
7Buah majemuk
8Buah tak berbiji
9Pemencaran biji
9.1Pemencaran oleh binatang (zookori)
9.2Pemencaran oleh angin (anemokori)
9.3Pemencaran oleh air (hidrokori)
9.4Pemencaran sendiri
10Lihat pula
11Referensi
12Pranala luar
Pengertian botani dan ilmu pangan[sunting | sunting sumber]
Kesenjangan pengertian "buah" secara botani dan pangan (buah-buahan) dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Buah sejati
Bukan buah sejati
Buahbuahan
Perkembangan dari bakal buah dan
dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: kelapa, jeruk, mangga
Bukan perkembangan dari bakal buah tetapi
dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: apel,cempedak, tin (ara), jambu
monyet
Bukan
buahbuahan
Perkembangan dari bakal buah
tetapi dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: tomat, padi, kacang mede
Bukan perkembangan dari bakal buah dan
dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga
matahari
Arti botani[sunting | sunting sumber]
Buah semu dari tin, Ficus carica. Dinding luar buah semu adalah dasar bunga majemuk yang
menangkup, menutupi 'biji-biji' yang sebetulnya masing-masing adalah sebutir buah.
Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum pada paragraf pertama di atas.
Pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah
berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga,
buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat
mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari
buah.[1]
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel,
buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir(kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan
bulir!) jagung, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu
monyet atau buahnangka tidak termasuk sebagai buah sejati.
Arti hortikultura atau pangan[sunting | sunting sumber]
Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh
masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Istilah "buah-buahan"
dapat digunakan untuk pengertian demikian. Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di
permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung
air.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-sayuran,
seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun, dapat
dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan sebagai buah-buahan, seperti
buahjambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah yang sejati
adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyetmembungkuk), buah nangka (yakni
pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati adalah isi buah nangka yang berwarna putih
(Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian 'daging buah' yang dimakan orang adalah tenda
bunga), atau buah nanas.
Pembentukan buah[sunting | sunting sumber]
Urutan perkembangan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal
musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7½ bulan
kemudian.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Anatomi buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji
itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwapenyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni
persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh
menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada
buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen)
dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang
terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebutdinding
luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding
dalam atau endokarp(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang
disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadangkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah.
Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah
semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya
untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.[4][5]
Tipe-tipe buah[sunting | sunting sumber]
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema
pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum
lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji'
jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat
dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi
satu biji atau lebih.
buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya
menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini
berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi
satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Buah kering[sunting | sunting sumber]
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentukbentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit
yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan
yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan
bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe
padi, tipe kurung, dan tipe keras.[4]
Buah padi (caryopsis)[sunting | sunting sumber]
Bulir gandum
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu
dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh
sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam
kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri
dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya
setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
Buah kurung (achenium)[sunting | sunting sumber]
Buah kurung bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan
dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji')bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung
majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
Buah geluk atau buah keras (nus)[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Buah geluk
Buah geluk sejenis berangan (Castanea sativa), dinding luarnya seperti kayu
Buah keras atau geluk (nus) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji
lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras,
kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah
buah sarangan(Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam
sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon
induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan
kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak
terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah berbelah (schizocarpium)[sunting | sunting sumber]
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji
di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam
ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya
adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
Buah kendaga[sunting | sunting sumber]
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing memecah,
sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah.
Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Buah kotak[sunting | sunting sumber]
Buah kotak durian lai(Durio kutejensis) beruang lima
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak, namun
kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak macam buah
kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah ruangannya
sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan bermacam-macam cara.
Contohnya adalah durian (Durio),anggrek (Orchidaceae). 'Daging buah' durian yang dimakan
sebetulnya adalah arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung[sunting | sunting sumber]
Buah bumbung Sterculia balanghas, sejenis kepuh; dilihat dari bawah
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan
banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh perut.
Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah polong[sunting | sunting sumber]
Buah polong johar (Senna siamea)
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering
pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut
kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polongpolongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah lobak[sunting | sunting sumber]
Buah Brassica napus, tipe buah lobak. Perhatikan arah pembukaannya.
Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat
semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya masih
berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalahtembuni,
sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis suku sawi-sawian (Brassicaceae,
atau dulu dikenal sebagai Cruciferae).
Buah berdaging[sunting | sunting sumber]
Buah pala (Myristica fragrans) yang memecah
Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah
satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:
Buah buni[sunting | sunting sumber]
Buah buni sebangsaceplukan (Physalis peruviana), terlindung oleh kelopak bunga yang turut
berkembang bersama buah
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp
atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas
dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya
adalah buni (marga Antidesma), belimbing(Averrhoa), jambu biji (Psidium),
serta tomat dan terung (Solanum) .
Buah mentimun[sunting | sunting sumber]
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih tebal
dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya
bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita)
dan kerabatnya.
Buah jeruk[sunting | sunting sumber]
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah.
Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga
karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembunggelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).
Buah batu[sunting | sunting sumber]
Buah batu embacang(Mangifera foetida), memperlihatkan endokarpnya yang liat keras, di antara
daging yang berserabut
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat
(seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan
keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan
mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut
Buah delima[sunting | sunting sumber]
Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekatsekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan.
Contohnya adalah delima (Punica).
Buah ganda[sunting | sunting sumber]
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk
buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk[sunting | sunting sumber]
Pada beberapa jenis tumbuhan, sepertipace, bunga muncul secara teratur dan terus menerus
sepanjang tahun, sehingga kita dapat melihat adanya bunga, pentil (buah muda) dan buah
masak pada waktu yang bersamaan di satu pohon
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini
berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada
akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di
antaranya:
buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buahbuah jagung, bukan biji jagung.
buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Terlihat pada foto di kanan, tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga
pace berkumpul dalam satuperbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah
diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam
perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu
majemuk.[6]
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada
buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang turut
bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah
ataupun bukan.[4]
Buah tak berbiji[sunting | sunting sumber]
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivarkultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur,
dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji
demikian biasa pula disebut sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses
pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk
dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan
penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya.
Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak
tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal
sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara
normal.[8]
Pemencaran biji[sunting | sunting sumber]
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji.
Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya
buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh. [9]
Pemencaran oleh binatang (zookori)[sunting | sunting sumber]
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang
banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buahbuah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka
macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna
dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang, akhirnya
dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian
pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan
oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.[4] Dari golongan burung, telah
diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang erat dengan
penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi
makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain. [10]
[11]
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara menempel di bagian
luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya memiliki kait atau duri, agar mudah
melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada
buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes),pulutan (Urena) dan lain-lain.[4]
Pemencaran oleh angin (anemokori)[sunting | sunting sumber]
Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk
menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang. [12] Tidak
mengherankan jika Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah
satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain
yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenisjenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan
celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin. [4]
Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya yang memiliki sayap atau
alat melayang yang lain. Biji-biji bersayap ini misalnya adalah
biji bayur(Pterospermum), mahoni (Swietenia), atau tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium)
dan kapok (Ceiba) memiliki serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.
Pemencaran oleh air (hidrokori)[sunting | sunting sumber]
Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti
gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut
pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).[4]
Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar).
Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung
ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya.
[13]
Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di situ;
namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus air sungai atau laut hingga ke
tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.
Buah kotak sejenis pacar air (Impatiens walleriana)
Pemencaran sendiri[sunting | sunting sumber]
Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui berbagai mekanisme
pecahnya dinding buah, yang sebagian besar berdasarkan pada
peristiwa higroskopi atau turgesensi.[4] Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di
saat masak kehilangan kadar airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait
melenting secara tiba-tiba, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan.
Contohnya adalah buah para (Hevea), yang sering terdengar 'meletus' di kala hari panas.
Demikian pula berbagai macampolong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji
hingga beberapa puluh meter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat lentingnya,
bahkan sering digunakan anak-anak untuk bermain.
2.1 Buah (Fructus)
Secara umum tumbuhan menghasilkan buah, karena dari buah ini yang nantinya akan
tumbuh menjadi individu baru. Buah merupakan suatu organ yang berasal dari bunga
yang menyelubungi biji.
Berdasarkan susunan dan asal bagian-bagian yang membentuk buah, maka buah
dibedakan menjadi :
a. Buah Sungguh (Buah sejati), jika buah terbentuk dari bakal buah saja. Buah biasanya
tidak diselubungi oleh bagian-bagian lain yang disebut buah tenjang (fructus nudus).
b. Buah Semu (Fructus spurius), Jika selain bakal buah ikut pula bagian-bagian lain dari
bunga mengambil bagian dalam pembentukan buah. Bahkan akhirnya dapat merupakan
bagian yang utama dari buah tadi. Buah ini diselubungi oleh sesuatu organ, maka
disebut dengan buah tertutup (Fructus clausus).
Buah terdiri atas biji dan badan yang menyelubungi biji kulit badan disebut dinding buah
(Pericarpium) dapat dibedakan menjadi, dinding luar (Exocarpium), dinding dalam
(Endocarpium) dan tengah (Mesocarpium). Susunan buah berkaitan erat dengan cara
pemencaran biji. Pemencaran buah ada yang memerlukan perlindungan, misalnya buah
nyamplung dan ada pemencaran tanpa bantuan. Factor luar yaitu :
1. Hevea, Ricinus Communis
2. Pemencaran oleh binatang (Zookari) dan oleh manusia (antropokari)
3. pemencaran oleh angina (anemokori)
4. pemencaran oleh air (hidrokori)
bunga pada tumbuhan tertentu ada yang ikut tumbuh dan tetap tinggal pada buah
dengan tidak mempengaruhi bentuk dan sifat buah itu sendiri, misalnya :
– Daun pelindung pada bunga jantan jagung (Zea mays)
– Daun kelopak pada bunga terong (Solanum melongena)
– Kepala putik pada buah mangistan (Garcinia mongastana)
Selain bakal buah ikut membentuk buah, bagian bunga yang lain juga ikut membentuk
buah yang merupakan bagian utama buah hingga menghasilkan buah semu.
Buah semu dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. buah semu tunggal, yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Misalnya :
a. tangkai bunga merupakan bagian utama buah, membesar berdaging dan dapat
dimakan. Misalnya jambu monyet (Anacardium occidentale).
b. kelopak merupakan bagian penting buah. Misalkan pada buah ciplukan (Physalis
minima).
2. buah semu ganda, buah semu yang berasal dari satu bunga dengan banyak bakal
buah yang masing-masing lepas dan tumbuh menjadi buah, tetapi disertai pula oleh
bagian-bagian bunga lainnya seperti misalnya buah arbei (Fragaria vesca).
3. buah semu majemuk, buah semu yang berasal dari bunga majemuk yang seluruhnya
hanya tampak sebagai satu buah. Tangkai bunga menebal, tenda bunga berlekatan dan
menjadi kulit buah. Misalnya buah nangka (Artocarpus integra).
Buah sejati dibedakan dalam :
1. Buah Sejati Tunggal
2. Buah Sejati ganda
3. Buah Sejati Majemuk.
2.2. Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah yang berisi satu biji atau lebih dan dibedakan dalam :
1). Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang bagian luarnya keras dan mengayu
atau seperti kulit yang mengering.
2). Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal
berdaging.
Buah sejati tunggal kering di bedakan lagi dalam :
a). Yang tidak pecah (indehiscens)
Tiap-tiap buah hanya mengandung 1 biji. Sehingga untuk pemencaran buah tak perlu
pecah untuk melepaskan bijinya. Contohnya :
a. Buah Padi (Caryopsis). Buah berbiji 1, tidak pecah. Dinding buah tipis, berlekatan
menjadi satu dengan kulit biji. Sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula
dengan bijinya. Buah seluruhnya terbungkus oleh sekam.
b. Buah Kurung (achenium). Buah berbiji 1 tidak pecah, dinding buah tipis, berdempetan
dengan kulit biji, tetapi kedua kulitnya tidak berlekatan.
c. Buah Serangan (Castanea argentea). Buah terbentuk dari 2 helai daun buah atau
lebih. Bakal bijinya lebih dari satu, tetapi biasanya yang menjadi biji sempurna hanya
satu. Dinding buah keras, kadang-kadang mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji.
b). Yang pecah (dehiscens)
Umumnya buah ini mengandung lebih dari satu biji, sehingga pecahnya buah itu seakanakan memang dengan suatu tujuan tertentu, yaitu agar biji terlempar jauh tidak
terkumpul si suatu tempat.
Berdasarkan cara pecahnya, buah ini dibedakan dalam :
a). Buah berbelah (schizocarpium)
Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebuah biji di
dalamnya. Jika pecah tiap ruang terpisah. Menurut jumlah ruang-ruang, buah ini
dibedakan lagi dalam :
– buah belah dua (diachenium). Buah pada waktu masak membelah menjadi dua bagian,
masing-masing menyerupai buah kurung dengan satu biji di dalamnya,
contohnya Centella asiatica (daun kaki kuda).
– buah belah tiga (triachenium). Buah membelah menjadi 3 bagian,
contohnya Tropoelum majus.
– buah belah empat (tetrachenium). Buah membelah menjadi empat bagian,
contohnya Ocium basilicum
– buah belah lima (pentachenium). Seperti di atas, buah berbelah menjadi lima bagian.
– buah belah banyak (polyachenium), seperti terdapat beberapa macam Malvaceae.
2). Buah Kendaga (rhegma)
Buah ini sifatnya sama dengan buah belah. Tetapi bagian-bagiannya yang terpisah lalu
pecah. Sehingga biji yang ada di dalamnya terlepas dari ruangan. Tiap-tiap bagian
terbentuk oleh satu daun buah. Jadi buah tersusun dari sejumlah daun buah yang
banyaknya sama dengan jumlah ruangan. Menurut jumlah ruang (kendaga) dapat
dibedakan :
– buah kendaga dua (dicoccus). Buah membelah menjadi 2 kendaga. Masing-masing lalu
pecah dan mengeluarkan 1 biji.
– buah kendaga tiga (tricoccus). Buah membelah menjadi 3 bagian.
Contohmya Ricinua, Hevea.
– buah kendaga banyak (polycoccus), buah menjadi banyak bagian. Misalnya Malvaceae.
3). Buah Kotak.
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah. Buah kotak dibedakan lagi dalam :
– buah bumbung (folliculus). Buah ini terjadi dari sehelai daun buah. Mempunyai satu
ruangan dengan banyak biji, jarang sekali hanya satu. misalnya: Calotropis, Lochnera.
– buah polongan (legumen). Berasal dari sehelai daun buah dengan satu ruangan.
– buah lobak (siliqua). Berasal dari dua daun buahdengan satu ruangan dan dua tembuni
yang bertemu di tengah ruangan hingga merupakan suatu sekat semu. Umumnya
terdapat pada Cruciferae.
– buah kotak sejati (capsula). Berasal dari dua daun buah atau lebih yang mempunyai
sejumlah ruangan sesuai dengan jumlah daun buahnya.
2.3 Buah Sejati Tunggal Berdaging
Umumnya tidak pecah saat masak, tetapi daya yang pecah, yaitu pada Myristica
fragrans saat masak.
a. Buah Buni (Bacca). Dinding luar tipis, lapisan dalam tebal, lunak dan berair. Biji lepas
dalam lapisan tersebut, seperti pada Psidium, Averhoeae, Antidesmu.
b. Buah Mentimun (Pepo). Susunannya dengan buah ini. Kulit luar lebih tebal dan kuat. Di
tengah buah sering terdapat ruang kosong.. cucubitaceae.
c. Buah Jeruk (Hesperidium). Seperti buah buni dengan 3 lapis kulit buah. Lapisan luar
yang kuat dan mengandung banyak kelenjar minyak atsiri. Lapisan kedua berupa
jaringan bunga karang dan kemudian lapisan yang terdiri atas gelembung-gelembung
berisi cairan : Rutaceae.
e. Buah Delima. Dinding luar keras. Hampir mengayu yang dalam seperti bunga karang
tetapi liat, dengan banyak ruang. Masing-masing ruang dengan banyak biji : Purlca
granatum
f. Buah Apel. Dengan 3 lapis buah pala. Yang luar tipis menjangat, yang tengah
berdaging, yang dalam tipis :Pirus malus
g. Buah batu (Drupa) dengan 3 lapis kulit buah
– eksokarpium ; tipis menjangat
– Mesokarpium : berdaging/berserabut
– endokarpium ; amat keras seperti batu : Mangifera cocos.
Buah Sejati Ganda
Berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing lepas, tetapi
akhirnya merupakan kumpulan buah maupun kelihatan seperti satu.
– buah kurung ganda. Dasar bunga berbentuk periuk dengan di dalamnya banyak
buah : Rosa
– buah batu ganda : Rubus
– buah bumbung ganda : Michelia
– buah buni ganda : Annonaceae.
Buah Sejati Majemuk
Barasal dari suatu bunga majemuk, jadi berasal dari banyak bunga dengan banyak bakal
buah, tetapi seluruhnya seakan-akan merupakan satu buah.
– buah buni majemuk : Ananas
– buah batu majemuk : Pandanus
– buah kurung majemuk : Helianthus.
PENGGOLONGAN BUAH SUNGGUH
Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
SUCI HIDAYATI
3A BIOLOGI
126510600
Dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
Buah sejati tunggal. Ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu buah saja.
Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih.
Misalnya: buah mangga (Mangifera indica L.)
Buah sejati ganda. Yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu
sama lain. Dan masing-masing bakal buah menjadi satu baua.
Misalnya: cempaka (Michelia champaca Bail.)
Buah sejati majemuk. Yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk. Yang masingmasing bunganya mendukung bakal buah. Tapi setelah menjadi buah tetap berkumpul,
sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Misalnya : pandan (Pandanus
tectorius Sol.)
BUAH SEJATI TUNGGAL
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya
keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal
berdaging. Dinding buah sering kali dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
- Kulit luar
- Kulit tengah
- Kulit dalam
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak
tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
Buah padi (caryopsis).
Buah kurung (achenium).
Buah keras (nux).
Buah keras bersayap (samara).
Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga
biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi
satu biji. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah
berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
(
Buah durian ada di atas gambarnya)
Buah berbelah dua (diachenium)
Buah berbelah tiga (triachenium).
Buah berbelah empat (tetrachenium).
Buah berbelah banyak (polyachenium).
Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap
bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
Buah berkendaga dua (dicoccus).
Buah berkendaga tiga (tricoccus).
Buah berkendaga lima (pentacoccus).
Buah berkendaga banyak (polycoccus).
Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas
satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai
lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
Buah bumbung (folliculus). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga sari
cina (Catharanthus roseus G. Don)
Buah polong (legumen). Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang
tergolong suku Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.),Caesalpiniaceae,
misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), danMimosaceae, misalnya
pohon saman (Samania saman Merr).
Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah dengan susunan demikian ini umum
terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativusL.),
sawi (Brassica juncea Coss), dll.
Buah kotak sejati (capsula).
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada
pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragransHoutt.).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua
lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang
berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
-
Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambola L.),
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti
kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
-
Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda
dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan
merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang
tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya: mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh
(Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan
yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya: markisa (Passiflora
quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.).
Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni.
Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
- Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang
mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau
jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
- Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
- Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa
ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya
terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit
yaitu:
Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
- Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging
seringkali dapat dimakan.
-
Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit
tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nuciferaL.) dan
nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan
menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat
dipencarkan dengan perantaraan air.
Buah delima Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir
mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat,
seperti kulit, kulittengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai
beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon
apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)
BUAH SEJATI GANDA
Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga
dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan
dalam:
Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).
Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).
Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masingmasing tumbuh menjadi buah bumbung.
Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya
srikaya (Annona squamosa L.)
BUAH SEJATI MAJEMUK
Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk
nempaknya seperti satu buah saja.
Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosusMerr.).
Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuusL.).
Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di
tepi dan bunga yang subur di tengah.
V.tipe-tipe buah :
buah memiliki banyak ragam , maka dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu sebagai
berikut :
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah, yang berisi satu biji atau lebih.
buah tunggal dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. buah kering
buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras danmengayu atau seperti
kulit yang kering. Buah kering mempunyai 2 macam yakni : buah yang tidak
memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Contoh :
* buah padi
*buah kurung
*buah keras
*buah berbelah
*buah kendaga
b. buah berdaging
buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal
berdaging . buah berdaging umunya tidak memecah kecuali buah pala .
beberapa bentuk buah berdaging antaralain :
buah buni
buah mentimun
buah jeruk
buah delima
buah ganda, Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu
kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh
menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan
buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah
penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya: *buah
kurung berganda, misalnya pada buah mawar(Rosa).*buah bumbung berganda,
misalnya pada cempaka(Michelia).*buah buni berganda, misalnya
pada sirsak (Annona).*buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk , Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga
majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak
a.
b.
c.
d.
bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan
menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di
antaranya:
buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi
deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace(Morinda).