Analisis rasio keuangan Real Estate Coor

Makalah
Analisis Rasio Keuangan PT Bumi Citra Permai, Tbk.

Dikerjakan
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Analisis Kinerja Bisnis

Oleh

Deki Zulkarnain

130910202062

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2014

A. PROFIL PERUSAHAAN

Bumi Citra Permai Tbk

Nama

: Bumi Citra Permai Tbk

Kode

: BCIP

Kantor

:

Email

: [email protected]

No. Telepon

: (021) 391 6338


Faks

: (021) 3193 5557

NPWP

: 1.969.812.5-026.0

NPKP

:-

Situs

: www.bumicitrapermai.com

Tanggal IPO

:-


Papan

: Pengembangan

Gedung Millennium Group Jl. Kramat Raya No. 32-34, Jakarta
Pusat 10450

Bidang Usaha Utama : Property dan Real Estate
PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING

Sektor

:

Sub Sektor

: PROPERTY AND REAL ESTATE

CONSTRUCTION


B. Rasio Keuangan
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah alat ukur untuk melihat apakah unit usaha tersebut cukup likuit
dalam menjalankan usahanya selama periode mendatang. Rasio ini terdiri atas:
i. Current Ratio.

Rasio ini menunjukkan sampai dimana hutang-hutang jangka pendek dapat dibayar dari
aktiva-aktiva yang dapat dijadikan uang pada waktu yang sama misal, jangka waktu
pembayaran hutang-hutang jangka pendek. Secara umum rasio ini bisa dikatakan baik, jika
nilainya mencapai 2 atau 200%.
ii. Quick Ratio.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu unit usaha dalam utang-utang
jangka pendeknya, tanpa mengutamakan persediaan. Suatu unit usaha dikatakan mampu
membayar utang jangka pendeknya, jika nilainya lebih besar dari satu (1) atau lebih dari
100%.
iii. Cash Ratio.
Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu unit usaha dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan uang kas dan surat berharga yang mudah diuangkan.
b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efektif aset-aset usaha dalam menghasilkan

pendapatan. Adapun rasio aktivitas yang sering digunakan yaitu:
i. Total Asset Turn Over (TATO)
Rasio ini mengukur perputaran dana yang tertanam dalam aktiva selama periode tertentu
yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan. Selain itu juga dapat mengukur
perputaran aset yang dimilki suatu unit usaha.
ii. Working Capital Turn Over (WCTO)
Rasio ini menunjukkan keefektikan modal kerja, menunjukkan hubungan modal kerja
dengan penjualan, serta banyaknya penjualan yang diperoleh suatu unit usaha untuk setiap
rupiah modal kerja.
c. Rasio Leverage
Kreditor jangka panjang maupun jangka pendek akan memperhatikan benar seberapa
banyak kegiatan koperasi atau badan usaha lain yang dibiayai utang. Jika koperasi atau
badan usaha lain mempunyai utang jangka panjang yang sangat tinggi dalam struktur
permodalan koperasi atau badan usaha lain,
maka para kreditor akan berfikir bahwa koperasi atu badan usaha lain akan mudah gulung
tikar dan tidak akan bisa melunasi utangnya. Demikian dengan pemilik koperasi atau badan

usaha lain akan mempertmbangkan beberapa kembalian yang bisa didapat dari komposisi
banyak sedikitnya utang dalam struktur permodalan. Rasio ini meliputi:
i. Debt to Total asset.

Rasio menunjukkan berapa persen aset suatu unit usaha yang diberikan kreditur.
ii. Debt to Equity
Rasio ini mengukur seberapa jauh suatu unit usaha dibiayai oleh pinjaman. Semakin tinggi
nilainya berarti semakin besar dana yang dipinjam dari pihak luar.
d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini menunjukkan efektivitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukkan
seberapa baik koperasi/badan usaha lain dalam membuat keputusan investasi dan
pembiayaan. Koprasi/badan usaha harus mampu menyiapkan uang dari laba koperasi/badan
usaha lain dalam membayar utang dan membayar deviden dengan mengoptimalkan
pemanfatan seluruh asetnya. Adapun rasio ini yang sering digunakan antara lain;
i. Net Profit Margin (NPM)
Rasio ini mengukur kemampuan suatu unit usaha dalam menghasilkan laba bersih dari
setiap penjualan.
ii. Return On Investment (ROI)
Rasio ini mengukur berapa besar tingkat pengembalian atas investasi.
iii. Gross Profit Margin (GPM)
Rasio ini mengukur laba kotor yang dapat dicapai dalam setiap penjualan.
iv. Return on equity (ROE)
Rasio ini untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, semakin tinggi
rasio ini,semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula

sebaliknya.

C. PEMBAHASAN ANALISIS DATA RASIO PT BUMI CITRA PERMAI
A. Liquiditas Ratio
1) Current ratio
Rumus :
Current ratio =

Annual
Period

Annual
Period

Annual
Period

Annual
Period


Annual
Period

2009

2010

2011

2012

2013

100,384,733,044
30,762,934,225
3,3

79,661,170,777
34,091,325,012


98,049,505,924
37,269,281,004

107,844,384,056
141,585,083,574

122,545,006,362
200,854,801,875

2,3

2,6

0,8

0,6

Description
Index


Current Asset
Current Liability
Current Ratio

Current Asset

Current Liabitity

Rasio ini memperlihatkan mengenai tren kemampuan PT Bumi Citra Permai Tbk. dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya

Period Current Ratio
3.5

atas asset lancar/current asset yang
mereka miliki selama periode 2009

3.3

3


hingga 2013. Secara umum, nilai rasio

2.6

2.5

2.3

2

yang

didapatkan

mengindikasikan

1.5
1

0.8

0.5

bahwa setiap Rp 1,- utang lancar yang
0.6

mereka

miliki

akan

dijamin

atas

0
2009

2010

2011

2012

2013

Period Current Ratio

besarnya rasio lancar dalam satuan
”kali”. Sehingga jika kita melihat tren
yang ada sejak tahun 2009 hingga 2013,

kemampuan PT Bumi Citra Permai Tbk dalam menjamin kewajiban lancar atas asset lancar
yang mereka miliki semakin menurun. Hal itu seiring dengan nilai asset yang lebih kecil
dibandingkan dengan nilai hutang lancar yang semakin membesar, hal tersebut dapat
dilihat pada periode 2012 hingga 2013. Namun pada periode 2009 hingga 2011, PT Bumi
Citra Permai Tbk, masih dalam posisi liquid, artinya, nilai hutang lancar mampu dijamin
>200% (2:1) nilai asset lancar perusahaan yang dimiliki selama periode tersebut.

2) Quick ratio

=

Current Asset−Inventory
Current Liabitity

Annual

Annual

Annual

Annual

Annual

Period
2009

Period
2010

Period
2011

Period
2012

Period
2013

100,384,733,044

79,661,170,777

98,049,505,924

107,844,384,056

12=2,545,006,362

30,762,934,225

34,091,325,012

37,269,281,004

141,585,083,574

200,854,801,875

58,296,835,664
1,37

68,329,494,054
0.33

81,199,723,252
0.45

85,689,184,242
0.16

87,362,544,772
0.18

Description
Index
Current Asset
Current
liabilities
Inventory
Quick Ratio

indeks quick ration tersebut menunjukkan tren kemampuan perusahaan dalam memenuhi
atau membayar kewajiban yang sifatnya

Period Quick Ratio

lancar (utang lancar) dengan aktiva

1.5

lancar tanpa memperhitungkan nilai

1.37

persediaan

1

lancaranya,

hal

tersebut

dilakukan karena persediaan dianggap
0.5

memerlukan waktu untuk diuangkan.

0.45

0.33

0.16

0.18

Tren yang terjadi pada indeks Quick

2012

2013

Rasio PT Bumi Citra Permai bahwa

0
2009

2010

2011

Period Quick Ratio

ditahun 2009, nilainya cukup baik,

dengan angka indeks 1.37 Kali, utang lancar dijamin oleh asset lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaannya. Namun mulai tahun 2010 hingga tahun 2013, nilai
indeks quick rasio

mengalami penurunan drastis, hal tersebut mengindikaskan,

ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya tanpa dibantu dengan nilai
persediaan. Padahal indeks rasio yang perlu dipertahankan perusahaan angka 1.0, tapi posisi
4 tahun trakhir tersebut berada pada posisi dibawah 1.0.

3. Cash Ratio
Description
Index

Current Liabities
Cas or cash
equivalent
Cash Ratio

=

Cash or Cash Equivalet
Current Liabitity

Annual
Period
2009

Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

30,762,934,225

34,091,325,012

37,269,281,004

141,585,083,574

200,854,801,875

917,504,791

1,845,520,010

2,416,699,338

9,112,734,508

0.03

0.05

0.02

0.05

20,951,613,722

0.68

Indeks Cash rasio di atas menunjukkan kemampuan PT Bumi Citra Permai Tbk. dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya

Period Cash Ratio

atas ketersediaan dana kas atau yang

0.8

setara dengan kas. Melihat trend indeks

0.68
0.6

rasio di samping, selama 5 tahun trakhir

0.4

mengalami penurunan, bahkan dari tahun

0.2

2009 ke tahun 2010, terjadi penurunan

0
2009

0.03

0.05

0.02

0.05

drastis

2010

2011

2012

2013

mengindikasikan ketidakmampuan kas

Period Cash Ratio

sebesar

65%.

Hal

tersebut

perusahaan dalam menjamin hutang

jangka pendek perusahaan. Walaupun di tahun 2011, angka indeks rasio kas bergeser naik
2% dari 0.03 ke 0.05. hal tersebut belum bisa memperlihatkan kemampuan kas perusahaan
dalam menjamin hutang lancarnya tanpa persediaan maupun piutangnya. Lebih parah lagi,
di tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan kemampuan kas, sebesar 3%, tapi
kemudian di tahun 2012 ke 2013, sedikit mengalami peningkatan sedikit sebesar 3%.
Namun belum berarti apa apa atas penguatan kas untuk hutang lancarnya.
B. Laverage Ratio/ Solvability Ratio
1. Debt Ratio
Rumus :
Description
Index

long term liabilities
Current Liabitity

Long TermLiabilities
Total Asset

Annual
Period
2009

1,071,334,164
166,677,118,442

x 100
Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

4,051,410,460 17,239,315,782
191,717,227,775

Annual
Period
2012

7,348,416,281

237,541,563,214

341,565,287,503

7.26

2.15

Annual
Period
2013

6,040,060,587
432,216,712,637

Lanjutan…
Debt Ratio (%)

0.64

2.11

1.40

Rasio ini sebagai perbandingan bahwa seberapa besar total aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang atau pengaruh total hutang

Period Debt Ratio

terhadap aktivas perusahaan. Sehingga

8

menarik kesimpulan bahwa, di tahun

7.26
6

2009,

4

hutang

terhadap

pendanaan perusahaan yaitu 0.64 %
2.15

2.11

2
0

pengaruh

1.4
0.64
2009

2010

2011

2012

2013

Period Debt Ratio

dan sisahnya berasal dari pemegang
saham.

Dalam

terdapat

Rp

ekonominya,
100,-

jika

pendanaan

perusahaan, maka di dalamnya terdapat

Rp 0.64 % hutang, sedangkan yang lainnya disediakan oleh pemegang saham. Kemudian
tahun 2010 hingga 2011 porsi hutang dalam pendanaan semakin meningkat, namun hal
tersebut tidak terlalu signifikan, dimana porsinya berturut-turut 2,11 %; 7,26%, kemudian
di tahun 2012 hingga tahun 2013, porsi hutang jangka panjang dalam pendanaan semakin
menurun, hal in mengindikasikan kinerja keuangannya semakin membaik, tanpa perlu
melakukan pinjam dari pihak ke tiga dalam melakukan operasinya. Hal tersebut dapat
dilihat pada tren asset yang dimiliki perusahaan selama periode tersebut yakni tahun 2009
hingga tahun 2013.
2.

Debt to Equity
Rumus: =

long term liabilities

Description Index

Equity

Annual
Period
2009

x 100 %
Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

Lt- Liabilities

1,071,334,164

4,051,410,460

17,239,315,782

7,348,416,281

6,040,060,587

Total Equity

134,842,850,053

153,571,017,300

183,032,966,428

192,631,787,647

225,321,850,174

11.23

4.79

DER Ratio (%)

0.70

2.64

3.93

Data indeks rasio disamping menunjukkan tren pengaruh hutang jangka panjang terhadap

Period Debt Equity Ratio
12

11.23

modal

perusahaan,

atau

sebagai

perbandingan antara hutang lancar
dengan seluruh equitas. Sehingga data

10

tersebut menunjukkan besaran uang

8
6

kreditur yang beredar di perusahan PT

4.79

4

3.93

2.64

2
0.7

0

2009

Bumi Citra Permai masing-masng dari
tahun 2009-2013 (%): 0,70; 2,64;

2010

2011

2012

2013

Period Debt Equity Ratio

11,23; 4,79; 3,93. Artinya setiap
pendanaan (modal) Rp 100, di tahun

2009, nilai partisipasi kreditor sebesar 0,7%, dan sisanya dicukupi oleh para pemegang
saham. Atau perusahaan dibiaya oleh hutang sebanyak 0,70% ditahun 2009. Hal tersebut,
mengalami peningkatan hingga tahun 2010 ke tahun 2011, masing-masing 2,64% hingga
11,23%, Namun, di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 4,79%, artinya bahwa,
pendanan pihak kreditur mulai menurun dari tahun 20011 ke tahun 2012 bergeser sebesar
6,44%. Hal yang lain lagi, bahwa ditahun 2013, nilai pendanaan oleh kreditur turun sebesar
86% dari indeks angka rasio 4,79 di tahun 2012. Hal tersebut seiring dengan jumalh equitas
perusahaan semakin meningkat dengan kinerja bisnis yang baik.
C. Rasio Aktivitas
1. Total-Asset Turnover
Rumus :

Sales Net

ř Total Asset

Description Index

Sales Net
Rata2 Total Aktiva
TATO Rasio (X)

Annual
Period

Annual
Period

Annual
Period

Annual
Period

Annual
Period

2009

2010

2011

2012

2013

73,941,222,364
166,677,118,442
0.51

84,192,319,546
191,717,227,775
0.12

55,368,904,547
237,541,563,214
0.06

104,857,964,996
341,565,287,503
0.09

179,872,005,359
432,216,712,637
0.12

Data indeks rasio disamping menunjukkan trend nilai perputaran asset terhadap penjualan
dihasilkan perusahaan dari setiap assetnya. Di tahun 2009 dengan penjualan Rp
73,941,222,364,- dengan total rata-rata assetnya Rp 166,677,118,442,- yang kemudian

memperlihatkan perputaran assetnya

Total Asset Turnover

sebesar 0.51 kali. ini mengindikasikan

0.6
0.5

bahwa

0.51

dengan

perputaran

0.4

sebanyak

0.3

menghasilkan nilai penjualan sebesar

0.2

0.51

kali,

asset

mampuh

Rp 73,941,222,364,. Di tahun 2010,
0.12

0.1

0.06

0.12

0.09

nilai perputarnya mencapai 0.12 kali

0
2009

2010

2011

2012

2013

Period Total Asset Turnover Ratio

dari rata-rata total aktiva yakni Rp.
191,717,227,775,penjualan

dengan

yang

total

dihasilkan

84,192,319,546. Di samping itu, tahun 2011 dan 2012, nilai perputaran assetnya sebesar
0.06 dan 0.09 kali, dengan masing-masing penjualan Rp. 55,368,904,547 dan Rp.
104,857,964,996. Di tahun 2013, besar perputaran assetnya 0.12 kali, dengan total
penjualan Rp. 179,872,005,359. Hal tersebut menarik kesimpulan kami bahwa semakin
tinggi perputaran assetnya, maka semakin tinggi pula total sales net perusahaan ini.
2. Inventory Turnover
Rumus : Inventory Turnover = Rumus :

Description Index

COGS
Rata2inventory
Setahun
IT Ratio (%)

Annual
Period
2009

Annual
Period
2010

Cost of goods Sold
ř inventory

Annual
Period
2011

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

47,892,543,423

39,855,454,322

29,954,655,038

62,572,629,026

100,372,844,364

53,094,689,543

66,336,760,359

86,358,959,600

98,181,650,319

107,007,928,382

1.27

1.13

0.56

1.07

1.55

Data rasio di atas, memperlihatkan bahwa jumlah perputaran dana yang ditanam dalam
persediaan selama satu periode. Jadi

Total Inventory Turnover

ketika nilai perputaran persediaan kecil,

2
1.55

1.5
1.27
1

(efesien), akibatnya banyak persediaan

1.13

1.07

menumpuk. Sejak tahun 2009 nilai

0.56

0.5

maka kinerja persediaan tidak maksimal

perputaran persediaan PT Bumi Citra
Permai sebanyak 1,27 kali, artinya

0
2009

2010

2011

2012

2013

Period Inventory Turnover Ratio

sediaan barang dagang diganti 1,27 kali
(365/1,27= 284 hari) dalam setahun. Hal

terburuk lagi, ditahun 2010 hingga 2012, nilai persedian dibawah tahun 2009, yaitu masng
masing 1,13; 0,56; 1,07. Ini mengindikaskan bahwa kinerja perputaran persedian sangat
kecil dalam periode tersebut. Tetapi di tahun 2013, terjadi kenaikan sebesar 1.55 kali
perputaran persediaan selama periode tersebut, tapi kondisi tersebut sedikit membaik dari
tahun ke tahun, sejak tahun 2011, 2012 hingga tahun 2013, artinya bahwa kinerja penjualan
PT Bumi Citra Permai berusaha untuk melakukan ekspansi penjualan agar kinerjanya mulai
efesien.
D.

Rasio Probabilitas

1. Net Profit Margin =
Description Index

Sales Net
Net Income
Net Profit Margin(%)

Net Income
Sales Net

Annual
Period
2009

𝑥 100

Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

73,941,222,364
8,614,762,269

84,192,319,546
18,608,602,250

55,368,904,547
2,387,664,125

11.65

22.10

4.31

Annual
Period
2012
104,857,964,996
9,491,018,470
9.05

Annual
Period
2013
179,872,005,359
32,690,007,526
18.17

Data indeks rasio di atas menunjukkan trend kemampuan perusahaann dalam menghasilkan
keuntungan bersih atas penjualan selama

NET PROFIT MARGIN

periode 2009 hingga 2013. Pada tahun

25
22.1

20

2009,
18.17

menghasilkan

15
10

11.65

dari

0
2010

mampuh

keuntungan

sebesar

8.614.762.269, yang merupakan hasil

4.31
2009

ini

11.65% dengan nilai net income Rp

9.05

5

perusahaan

2011

2012

penjualan

sebesar

Rp

2013

73,941,222,364. Kemudian di tahun
Period Net Profit Margin Ratio

2010 mengalami peningkatan dengan
nilai 22,1% dengan total net income Rp.18.608.602.250.- Namun di tahun 2011 terjadi
penurunan yang drastic, dengan nilai rasio 4.31%, dan total net income Rp 2,387,664,125,Selanjutnya, mulai tahun 2012 hingga tahun 2013, nilai indeks rasionya meningkat cukup
signifikan dengan nilai 9.05% serta ke 18,17% di tahun 2013. Data indeks tersebut
menunjukkan bahwa semakin besar nilai rasio NPM nya, maka semakin baik perusahaan
tersebut dalam mencetak laba bersih.
2. Gross Profit margin =

Gross Profit
Sales Net
Annual
Period
2009

Description Index

Gross Profit
Sales Net
Gross Profit margin(%)

𝑥 100

26,048,678,941
73,941,222,364

Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

44,336,865,224
84,192,319,546

35,2

25,414,249,509
55,368,904,547

52,7

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

42,285,335,970 79,499,160,995
104,857,964,996 179,872,005,359

45,9

40,3

44,2

Data rasio diatas memperlihatkan indeks penghasilan laba kotor PT Bumi Citra Permai
sejak tahun 2009 hingga 2013, semakin

GROSS PROFIT MARGIN

tinggi laba kotor tersebut, maka nilai

60
52.7

50
40
30

penghasilan perusahaan semakin tinggi

45.9

44.2

40.4

35.2

pula, apalagi jika di atas rata-rata industry.

20

Ini

mengindikasikan

10

penjualan

bahwa

perusahan

kinerja
tersebut

0
2009

2010

2011

2012

2013

Period Gross Profit Margin Ratio

maksimal.antara tahun 2009 ke tahun 2010,
GPM

perusahaan

ini

mengalami

peningkatan dari 35,2% menjadi 52,7%.
Namun mengalami penurunan berturut-turut mulai tahun 2011 hingga tahun 2013, dengan

nilai 45,9%; 40,4% dan 44,2%. Indikator utama yang menyebabkan menurunnya nilai GPM
tersebut adalah nilai penjualan yang semakin menurun atau mungkin juga beban pajak yang
semakin tinggi untuk dua periode tersebut.

b. Return On Investment =
Annual
Period
2009

Description Index

Net Income
Total Asset
ROI (%)

Net income

Total Asset

8,614,762,269
134,842,850,053
5.17

𝑥 100

Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

18,608,602,250
153,571,017,300
9.71

2,387,664,125
183,032,966,428
1.01

9,491,018,470
192,631,787,647
2.78

32,690,007,526
225,321,850,174
7.56

Perhitungan ROI Tahun 2009 menunjukkan tingkat pengembalian investasi diperoleh
sebesar 5,17%. Kemudian di tahun 2010

ROI RATIO

naik menjadi 9.71%, ini menunjukkan

12
10

hasil pengembalian investasi berkurang

9.71

8
6

4,54%, hal tersebut mengindikasikan

7.56

kemampuan

5.17

4
2.78

2
2009

2010

2011

untuk

memeroleh ROI Semakin baik. Hanya

1.01

0

manajemen

saja ditahun 2011, kondisi ini terpuruk,
2012

2013

karna

manajemen

hanya

mampuh

Period Return on Investment Ratio

memeroleh ROI sebesar 1,01%, artinya,
turun hingga 8,70% dari tahun 2010. Ini memperlihatkan ketidakmampuan manajemen
memeroleh ROI. Tetapi, mulai tahun 2012 hingga tahun 2013, pihak mnajemen berusaha
memperbaik investasinya hingga menggapai ROI sebesar 7,56% ditahun 2013.
Pergeserasan dari 1,01 ke 2,78% hingga pada 7,56 menunjukkan bahwa manajemen mulai
meningkatkan kinerja operasinya. Terkadang penyebab rendahnya margin laba karena
rendahnya perputaran aktiva.
c. Operating profit margin (OPM) = =
Description Index

Sales Net
Operational Profit
Lanjutan….
OPM (%)

Annual
Period
2009

Operational Profit
Sales Nett

Annual
Period
2010

𝑥 100

Annual
Period
2011

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

73,941,222,364
14,725,985,265

84,192,319,546
25,287,129,249

55,368,904,547
9,294,037,769

104,857,964,996
19,095,275,891

179,872,005,359
45,990,677,985

19.92

30.03

16.79

18.21

25.57

Data indeks rasio diatas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggapai
keuntungan dalam operasi bisnisnya.

Operational Profit Margin Ratio

Semakin besar nilai OPM tersebut maka

35

semakin baik kinerja operasi bisnis

30

30.03

20

perusahan tersebut, dari data Laporan

25.57

25
19.92
16.79

15

keuangan tahunan PT Bumi Citra

18.21

10

Permai Tbk. Dihasilkan perhingan

5

bahwa nilai indeks OPM sejak tahun

0
2009

2010

2011

2012

2009

2013

hingga

tahun

2013

terjadi

peningkatan serta penurunan. Ditahun

Period Operational Profit Margin Ratio

2009 indeks rasio mencapai 19,92%,
dan mengalami peningkatan laba operasi di tahun 2010. Kondisi itu memperlihatkan kinerja
yang bagus selama periode tersebut. Namun tahun 2011 mengalami penurunan dengan
selisih 13,24% dari tahun 2010. Sehingga nilainya menjadi 16,79%. Hal tersebut membuat
perusahaan berusahaa memperbaik kinerjanya, dan akhirnya peningkatan berturut-turut ke
tahun 2012 hingga 2013 dengan indeks 18,21 dan 25,57%.
d. Return on equity (ROE) =
Description
Index
Net Income
Total Equity
ROE

Annual
Period
2009

net income

Total Equity
Annual
Period
2010

8,614,762,269
134,842,850,053
6.39

𝑥 100

Annual
Period
2011

18,608,602,250
153,571,017,300
12.12

2,387,664,125
183,032,966,428
1.30

Annual
Period
2012

Annual
Period
2013

9,491,018,470
192,631,787,647
4.93

32,690,007,526
225,321,850,174
14.51

Return on eqity merupakan rasio untuk menghitung laba bersih perusahaan setelah pajak
dengan modal sendiri. Semakin tinggi

ROE RATIO

nilai ROE maka semakin kuat pula
pemilik perusahaan. Data indeks rasio
14.51
12.12

di atas menunjukkan tingkat naik dan
turunnya nilai ROE PT Bumi Citra

6.39

4.93

Permai,

1.3
2009

2010

2011

2012

2013

Period Return on Investment Ratio

Tbk.

Tahun

2009,tingkat

pengembalian investasi yang diperoleh
sebesar 6,39%, kemudian ditahun 2010
tingkat pengembalian investasinya naik

dengan nilai 12,12%. Artinya bahwa, tingkat pengembalian investasi meningkat sebesar
5,73%, ini menunjukkan kemampuan pihak manajemen memeroleh ROE, Seiring dengna
meningkatnya ROI. Posisi lain tahun 2011, menurun drastis hingga mencapai tingkat
pengembalian equitas 1,3%, artinya bahwa, tingkat kemampuan perusahaan menurun
sebesar 10,82% dari tahun 2010. Namun ditahun 2012 hingga 2013, pihak manajemen
berusaha menigkatkan kinerja perusahaan, hingga mencapai indeks 14,51% ditahun 2013.

e. Price Earning Ratio=

harga per saham
Laba Bersih Per saham
Annual

Annual

Annual

Annual

Annual

Period

Period

Period

Period

Period

2009

2010

2011

2012

2013

100

100

100

100

100

EPS

47.36

62.12

7.72

26.80

91.64

PER

2.11

1.61

12.95

3.73

1.09

Description Index

Harga/saham (Rp)

kita bisa mengatakan bahwa ‘harga

PER RATIO

saham PT Bumi Citra Permai adalah

12.95

2.11 kali laba bersih yang dihasilkan
perusahaan

tahun

2009.

Namun

ditahun 2010, harga saham 1.61 kali
laba bersih perusahaan, hal ini menurun

3.73
2.11

1.61

2009

2010

2011
PER Ratio

2012

1.09

sebesar 0.5%. hal yang menarik di

2013

tahun 2011, nilai saham sebesar 12.95
kali

dari

pernghasilan

bersih

perusahaan. Namun di tahun 2012
hingga tahun 2013, nilai PERnya mengalami penurunan dengan data data berturut turut:
3.73; 1.09. Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut.

f. Variable pertumbuhan

f.1. Sales Growth
Rumus =
Description
Index

Total Sell

total Sell Tahun ini

total Sell Tahun lalu
Annual

Annual

Annual

Annual

Annual

Annual

Period

Period

Period

Period

Period

Period

2008

2009

2010

2011

2012

2013

34,168,768,439

73,941,222,364

84,192,319,546

55,368,904,547

104,857,964,996

179,872,005,359

2.16

1.14

0.66

1.89

1.72

Sales
growth

Indeks rasio di atas menunjukkan tren
kemampuan PT Bumi Citra Permai
2.16
dalam
mempertahankan
posisi
1.89
1.72
penjualannya pada periode 2009
hingga tahun 2013, data rasio tersebut
1.14
didapat dari pembagian total penjualan
tahun ini dengan total penjualan tahun
0.66
lalu. Semakin besar indeks sales
growth maka semakin baik porsi
penjualan perusahaan tersebut. Jika
2009
2010
2011
2012
2013
kita melihat di tahun 2009 hingga tahun
Sales Growth
2011, nilai indeks rasionya semakin
menurun, hal ini mengindikasikan
bahwa kinerja penjualan kurang begitu baik jika dibandingkan dari tahun-tahun lalu.
Namun kemudian, di tahun 2012, nilai indeks rasio mulai membaik, hingga mencatat pada
nilai 1.89 dari penjualan tahun 2011 dengan pergeseran nilai penjualan dari Rp
55.368.904.547 ke nilai Rp 104. 857.964.996,-. Selanjutnya, di tahun 2013 nilai indeksnya
sedikit mengalami pergeseran menurun sebesar 0.17% dari 1.89 di tahun 2012. Hal in
menunjukkan posisi penjualan dari tren yang ada mengalami penurunan dengna kinerja
yang kurang baik.

f.2. Asset Growth
Rumus =
Description
Index

Total Sell
Asst. growth

total asset Tahun ini

total asset Tahun lalu
Annual
Period
2008

Annual
Period
2009

Annual
Period
2010

Annual
Period
2011

124,142,900,259

166,677,118,442

191,717,227,775

237,541,563,214

1.34

1.15

1.24

Annual
Period
2012
341,565,287,503

1.44

Annual
Period
2013
432,216,712,637

1.27

Nilai indeks rasio di atas menunjukkan
nilai tren pertumbuhan asset PT Bumi
1.44
1.34
1.27
Citra Permai, Tbk. Pada periode 2009
1.24
1.15
hingga tahun 2013. Secara umum
posisi indeks pertumbuhan asset ini
masih pada posisi yang baik, karna dari
tren yang ada, nilai indek tdak
mengalami penurunan yang terlalu
signifikan.
Dengan
rata-rata
pertumbuhan Selma 5 tahun tersebut
2009
2010
2011
2012
2013
1.29, artinya bahwa nilai pertumbuhan
Asset Growth
asset dengan membandingkan nilai
asset tahun sekarang dan tahun lalu.
Selalu pada posisi di atas 1.00 dan di bawah 2.00. selama periode tersebut, nilai asset
perusahaan ini mengalami pertumbuhan menaik dari tahun ke tahun.

DASAR PERHITUNGAN INDEKS RASIO, BERDASARKAN LAPORAN KEUANGNA KONSOLIDASI PT BUMI CITRA PERMAI

Annual
Period
2011

Annual
Period
2012

Period
2013

Description Index

liquidity Ratio

Annual
Period
2010

Ref

1-1
1-2
1-3
1-4

Asset Lancar
Hutang Lancar
Persediaan Lancar
Persediaan total
Kas atau setara kas

100,384,733,044
30,762,934,225
58,296,835,664
58,296,835,664
20,951,613,722

79,661,170,777
34,091,325,012
68,329,494,054
74,376,685,054
917,504,791

98,049,505,924
37,269,281,004
81,199,723,252
98,341,234,146
1,845,520,010

107,844,384,056
141,585,083,574
85,689,184,242
98,022,066,492
2,416,699,338

122,545,006,362
200,854,801,875
87,362,544,772
115,993,790,272
9,112,734,508

2-1
2-2
2-3

long term Liabilities
Total Asset/Aktiva
Total Equity

1,071,334,164
166,677,118,442
134,842,850,053

4,051,410,460
191,717,227,775
153,571,017,300

17,239,315,782
237,541,563,214
183,032,966,428

7,348,416,281
341,565,287,503
192,631,787,647

6,040,060,587
432,216,712,637
225,321,850,174

73,941,222,364

84,192,319,546

55,368,904,547

104,857,964,996

179,872,005,359

145,410,009,351

191,717,227,775

237,541,563,214

341,565,287,503

432,216,712,637

47,892,543,423

39,855,454,322

29,954,655,038

62,572,629,026

100,372,844,364

68,006,005,236

66,336,760,359

86,358,959,600

98,181,650,319

107,007,928,382

26,048,678,941

44,336,865,224

25,414,249,509

42,285,335,970

79,499,160,995

Aktivity Ratio

3-1
3-2
3-3

Profita
blitas

3-4

4-1

Total Pendapatan/
Sales Net
Total Asset/ Total
Aktiva
Harga Pokok
Penjualan/COGS
Rata-rata Persedian
Setahun
Laba Kotor/Gross
Profit

2008

Annual
Period
2009

laverage Ratio

Annual

124,142,900,259

82,917,320,929

4-2

4-5

Penjualan/Sales Net
Laba Operasi /
Operational Profit
Laba Bersih / Net
Income
Total Modal
Sendiri/ Total
Equity

5-1
5-2

Harga /Saham
EPS

6-1
6-2

total sell
total asset

4-3

Price Ratio

4-4

Rp

34,168,768,439
124,142,900,259

73,941,222,364

84,192,319,546

55,368,904,547

104,857,964,996

179,872,005,359

14,725,985,265

25,287,129,249

9,294,037,769

19,095,275,891

45,990,677,985

8,614,762,269

18,608,602,250

2,387,664,125

9,491,018,470

32,690,007,526

134,842,850,053

153,571,017,300

183,032,966,428

192,631,787,647

225,321,850,174

100
Rp
47.36
73,941,222,364
166,677,118,442

100
Rp
62.12

84,192,319,546
191,717,227,775

100
Rp
7.72

55,368,904,547
237,541,563,214

100
Rp
26.80

104,857,964,996
341,565,287,503

100
91.64

179,872,005,359
432,216,712,637

Annual Report
NILAI INDEKS RASIO

Ratio

Description Index

Annual

Annual

Annual

Annual

Annual

Period

Period

Period

Period

Period

2010

2011

2009

2012

2013

Liquidity

Current Ratio
Quick Ratio/Acid test ratio
Cash Ratio

3.26
1.37
0.68

2.34
0.33
0.03

2.63
0.45
0.05

0.76
0.16
0.02

0.61
0.18
0.05

Laverage

Rasio Utang (Debt Ratio)
Debt to Equity Ratio (DER)

0.64
0.70

2.11
2.64

7.26
11.23

2.15
4.79

1.40
3.93

Aktivitas

Asset turnover ratio

0.51

0.12

0.06

0.09

0.12

Profitabilitas

Saham
variabel pertumbuhan

Inventory Turnover ratio

1.27

1.13

0.56

1.07

1.55

Gross profit margin
operating Profit Margin
Net Profit Margin
Return On Investment
Return on Equity

35.2
19.92
11.65
5.17
6.39

52.7
30.03
22.10
9.71
12.12

45.9
16.79
4.31
1.01
1.30

40.3
18.21
9.05
2.78
4.93

44.2
25.57
18.17
7.56
14.51

2.11
2.16
1.34

1.61
1.14
1.15

12.95
0.66
1.24

3.73
1.89
1.44

1.09
1.72
1.27

Earning Ratio
sales growth
asset growth

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta
http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx(online, diakses 31 Agustus 2014).

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63