Analisis Theory of Planned Behavior Terh

Analisis Theory of Planned Behavior Terhadap Niat Berwirausaha
Mahasiswa Universitas Tabanan
Oleh:
I Made Mahadi Dwipradnyana
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Tabanan
Email: mahady25.md@gmail.com

ABSTRACT
Analysis of the Theory of Planned Behavior (TPB) to Student Entrepreneurship
Intention in Tabanan University
Entrepreneurship is a attitude and spirit that is always active or creative,
inventive and initiative in trying to improve their business activities. In general,
entrepreneurship is a harmony between creativity and innovation in implementing
creative ideas into a form of goods and services that have a selling value
Addressing the issue of entrepreneurship takes the role of all aspects of both
the government and academia need to emphasize the importance of entrepreneurship
for the economy of a. Likewise, the University of Tabanan (Untab) is committed to
being entrepreneurial University.
The method used in this study is a quantitative method. Sources of data used
in this study using primary data source is by distributing questionnaires directly to
college studen. Sampling of the population is performed using purposive sampling.

Data analysis method used is the method of multiple linear regression and paired
sample t test with a standard error of 5% (α = 0.05).
The results obtained are all variables theory of planned behavior (TPB)
partially and significantly influence entrepreneurial intentions. Partially it can be seen
that the personal attitudes, subjective norms and perceived behavioral control
significantly influence entrepreneurial intentions of students, where the value of the
resulting T-statistic greater than 1.96 (at 5% level) that is successively equal to
9.606820; 4.686144 and 14.871739.
Keywords: entrepreneurship, theory of planned behavior

1

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tantangan untuk membangun suatu Negara berkembang menjadi Negara
maju adalah mengendalikan masalah pengangguran. Berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia masih
sangat tinggi yaitu sampai tahun 2014 tercatat jumlah pengangguran di Indonesia
adalah 5,81% atau kurang lebih sebanyak 7 juta jiwa. Untuk menanggulanginya,
pendidikan kewirausahaan sejak dini tentu akan menjadi solusi yang terbaik dalam

menekan jumlah pengangguran. Pendidikan di Indonesia diyakini masih berfokus
pada bagaimana melahirkan lulusan yang bisa diterima bekerja diperusahaanperusahaan baik perusahaan nasional maupun swasta bukan bagaimana melahirkan
lulusan yang bisa membuat pekerjaan.
Menurut David McCelland (Hata, 2012:2) suatu negara akan maju jika
mempunyai paling sedikit 2 persen dari jumlah total penduduk adalah wirausaha.
Berarti dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa
seharusnya jumlah wirausaha di Indonesia sedikitnya 4,5 juta. Seorang wirausaha
akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mempekerjakan orang-orang yang
membutuhkan pekerjaan sehingga pengangguran dapat ditekan maka perekonomian
nasional akan melaju ke arah yang lebih baik.
Menyikapi isu kewirausahaan butuh peran dari semua aspek baik dari
pemerintah maupun akademisi perlunya menekankan pentingnya kewirausahaan bagi
ekonomi suatu negara. Demikian juga dengan Universitas Tabanan (Untab) yang
2

berkomitmen untuk menjadi enterpreneurial University sehingga mampu melahirkan
wirausaha-wirausaha muda mandiri. Komitmen untuk menjadikan Untab sebagai
Universitas yang menekankan pentingnya kewirausahaan tertanam di semua
fakultasnya, salah satu bukti kongkritnya adalah dengan memasukkan mata kuliah
kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib disetiap bidang studi. Walaupun sikap

nyata telah ditunjukkan oleh Untab untuk mendukung kewirausahaan semua tidak
akan mampu berjalan dengan baik tanpa ada niat dari mahasiswa.
Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat seseorang untuk
melakukan suatu perilaku merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya perilaku
(Ajzen, 1991). Niat juga menunjukkan seberapa besar seseorang berani mencoba, niat
menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan.
Penggunaan TPB tidak dapat dipisahkan dari aspek niat berwirausaha, artinya
kewirausahaan dapat dipelajari, dikuasai dan menjadi pilihan karir bagi lulusan
peguruan tinggi jika memang dalam diri mahasiswa terdapat niat berwirausaha.
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha dalam TPB antara lain;
Sikap Pribadi (Personal Attitude), Norma Subjektif (Subjective Norm), dan Persepsi
Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh niat berwirausaha
mahasiswa Universitas Tabanan (UNTAB) dengan objek penelitian yaitu 3 fakultas
yang berbeda dan mengetahui bagaimana faktor-faktor berdasarkan Theory of
Planned Behavior mempengaruhi niat berwirausaha.

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yaitu (1) Apakah sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective
norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) berpengaruh secara
parsial dan simultan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan? (2)
Faktor manakah dari TPB berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Universitas Tabanan?
1.3 Tujuan Penelitian
Bersadarkan perumusan masalah di atas, maka dikemukakan tujuan dari
penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh sikap perilaku (personal
attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived
behavioral control) terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan. (2)
Untuk mengetahui faktor dari TPB yang berpengaruh paling dominan terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Manfaat Teoritis

4


Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan
memberikan kontribusi pada teori ilmu ekonomi terutama dalam meneliti analisis
faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang melakukan penelitian
dengan objek yang sama.
1.4.2

Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pejabat Universitas Tabanan dalam
mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa
sehingga dapat membuatkan media yang mampu menyalurkan niat mahasiswa untuk
berwirausaha.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Wirausaha (Entrepreneur)
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya dimana ia bebas merancang,
mengelola dan mengendalikan semua usahanya. Wirausaha adalah seseorang yang

membayar harga tertentu, untuk kemudian dijual dengan harga yang tidak pasti dan
membuat keputusan tentang upaya mencapai, memanfaatkan sumber daya serta
menerima risiko (Winardi, 2003).
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau
kreatif berdaya cipta dan karsa dalam berusaha meningkatkan kegiatan usahanya.
5

Secara umum kewirausahaan adalah harmonisasi antara kreativitas dan keinovasian
dalam menerapkan ide-ide kreatif menjadi suatu bentuk barang dan jasa yang
mempunyai nilai jual. Membangun kewirausahaan berarti membangun atau
menciptakan sesuatu yang baru. Seorang wirauasaha dituntut selalu kreatif dan
inovatif karena popularitas suatu produk belum tentu selalu berada pada titik puncak
atau bertahan lama, mengingat adanya daur hidup produk (product life cycle)
terutama produk hasil industri.
Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek studi kewirausahaan
adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku
(Suryana, 2001).
2.2 Theory of Planned Behavior (TPB)
Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory of

Reasoned Action (TRA) yang pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980
(Jogiyanto, 2007). TRA merupakan teori yang disusun menggunakan asumsi dasar
manusia berperilaku dengan cara sadar dan mempertimbangkan segala informasi
yang tersedia. Dalam TRA, seseorang dapat melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku tergantung dari niat yang dimiliki oleh orang tersebut (Ajzen, 1980).
Theory of Reasoned Action menjelaskan bahwa niat seseorang terhadap
perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu sikap (attitude toward of behavior) dan
norma subjektif (subjective norma). Sedangkan dalam Theory of Planned Behavior
6

ditambahkan satu faktor lagi yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived
behavioral control). Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan
yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu.
Menurut Theory of Planned Behavior, seorang dapat bertindak berdasarkan
niatnya hanya jika seorang memiliki kontrol terhadap perilakunya (Ajzen, 2002).
Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi
juga pada keyakinan bahwa taget tigkah laku berada di bawah kontrol kesadaran
individu tersebut tidak hanya bergantung pada niat seseorang, melainkan juga pada
faktor lain yang tidak ada di bawah kontrol dari individu.
Sebagaimana dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB is suitable to explain

any behavior which requires planning, such as entrepreneurship sehingga TPB
sangat sesuai digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku dalam kewirausahaan.
2.2.1 Sikap Pribadi (Personal Attitude)
Sikap (attitude) berasal dari Bahasa Latin, yaitu aptus yang berarti sesuai atau
cocok dan siap untuk bertindak atau berbuat sesuatu (Ismail & Zain, 2008). Menurut
Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap
benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu. Menurut Gagne dan
Briggs (dalam Ajzen, 2002), sikap merupakan suatu keadaan internal yang
mempengaruhi pilihan tindakan individu terhadap objek, orang atau kejadian tertentu.
Sikap merupakan faktor personal yang mengandung evaluasi positif atau dalam

7

tingkah laku yang menghindari, melawan, atau menghalangi objek (Eagly & Chaiken,
1993).
Berdasarkan terori TPB, sikap pribadi terhadap suatu perilaku diperoleh dari
keyakinan terhadap konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, yang
diistilahkan dengan behavioral beliefs (keyakinan terhadap perilaku). Lebih lanjut
berdasarkan TPB, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan
mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap

ditampilkannya perilaku, sedangkan ornag yang percaya bahwa menampilkan tingkah
laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap
unfavorable (Ajzen, 1998).
2.2.2 Norma Subjektif (Subjective Norms)
Norma subjektif merupakan faktor dari luar individu yang berisi persepsi
seseorang tentang apakah orang lain akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu
tingkah laku yang ditampilkan (Baron & Byrne, 2000). Norma subjektif ditentukan
oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti
(motivation to comply) (Ajzen, 2005).
Keyakinan normatif berkenaan dengan harapan-harapan yang berasal dari
orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat,
rekan kerja atau yang lainnya. Norma subjektif didefinisikan sebagai adanya persepsi
individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan ada atau tidak suatu
perilaku.

8

2.2.3. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)
Persepsi kontrol perilaku menggambarkan tentang kemampuan diri individu
dalam melakukan suatu perilaku. Menurut Ismail dan Zain (2008), persepsi kontrol

perilaku merupakan persepsi individu mengenai kontrol yang dimiliki individu
tersebut sehubungan dengan tingkah laku tertentu. Persepsi kontrol perilaku
merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktor-faktor yang memfasilitasi dan
menghalangi individu untuk melakukan suatu perilaku. Persepsi kontrol perilaku
ditentukan oleh pengalaman masa lalau individu dan juga perkiraan individu
mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan suatu perilaku.
Perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga
membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau
keterampilan tertentu.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explantory
research. Explantory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan
kausul antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Masri Singarimbun dan
Sofian Effendi, 2006:5).
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Tabanan. Pemilihan lokasi dilakukan
secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Universitas Tabanan merupakan
kampus terbesar yang ada di Tabanan dan memiliki misi menjadi kampus yang
9


berorientasi mencetak wirausaha serta didasarkan atas tersedianya data yang memadai
dan mampu untuk diolah peneliti sehingga lokasi ini dirasa relevan dengan tujuan
penelitian.
3.2 Penentuan Sumber Data
Dalam penelitian ini anggota populasi adalah 3 Jurusan yang ada di
Universitas Tabanan. Metode penghambatan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2008:122).
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) data kualitatif, yaitu
data yang diperoleh bersifat keterangan yang tidak dapat dihitung yang dapat
memberikan gambaran terhadap lahan yang diteliti. (2) Data Kuantitatif, yaitu data
yang diperoleh berbentuk angka-angka dan dapat dihitung.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Data Primer, data
penelitian yang berasal langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara.
(2) Data Sekunder, adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
(1) Observasi, adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung
10

terhadap lokasi penelitian. (2) Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan
cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait
dalam hal ini pengurus subak dan beberapa informan kunci dengan menggunakan
kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang disebarkan kepada responden mengenai analisis pengaruh Theory of Planned
Behavior (TPB) terhadap niat berwirausaha mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan
kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 4
yang diberi skor sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju,
4 = sangat setuju.
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dalam penelitian menurut Umar (2004 : 127) dijelaskan sebagai
suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang
diukur. Batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila nilai loading
factor > 0,70.
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujiannya dapat dilakukan secara
internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada (Umar,
2004:126). Menurut Nunnaly (Ghozali 2006:42) Variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6.
3.6 Analisis Data

11

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda serta analisis deskriptif dibantu dengan Cross Tabulation. Analisis ini
dianalisis dengan program komputer Smart Pls versi 2.0.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Karakteristik Responden
Sebagian besar responden penelitian adalah responden laki – laki yaitu
sebesar 63,33 persen dan responden perempuan hanya sebesar 36,67 persen.
4.2 Konseptualisasi Model
Niat berwirausaha mahasiswa Untab dipengaruhi oleh sikap pribadi (personal
attitude), Norma subjektif (subjective norm) dan persepsi kontrol perilaku (perceived
behavioral control). Semua elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi niat
berwirausaha baik secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor dipilih sebagai konstruk (variabel laten) yaitu kontruk niat
berwirausaha (Y) dipengaruhi secara langsung oleh sikap pribadi (X1), norma
subjektif (X2) dan persepsi kontrol perilaku (X3). Setiap konstruk mempunyai
variabel indikator (items), dimana indikator merupakan manifestasi terhadap
konstruk. Dengan demikian gambar diagram dari model dapat dilihat pada Gambar 1
di bawah ini.

12

Gambar 1. Model Penelitian
4.3 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
4.3.1. Uji Validitas Model
Hasil output analisis pada Tabel 1 di bawah terlihat bahwa sebagian besar
konstruk dengan indikator refleksif menghasilkan nilai loading factor > 0,70. Ini
berarti bahwa indikator-indikator konstruk tersebut adalah valid. Nilai loading faktor
yang paling tinggi ditunjukkan oleh indikator X1.3 untuk konstruk sikap pribadi
0,897099. Ternyata, ada delapan (8) indikator konstruk yang nilai loading faktornya
lebih rendah dari 0,70 namun masih dapat diterima (dinilai valid) karena nilai loading
faktor antara 0,5 – 0,7 untuk penelitian tahap awal atau yang bersifat exploratory
(Chin, 1998 dalam Ghozali, 2006).
Tabel 1. Factor Loading

X1.1
X1.2
X1.3

X1
0,808589
0,664187
0,897099

X2
-0,641583
-0,254305
-0,647316

X3
0,213094
0,243466
0,479637
13

Y
0,484720
0,357859
0,625797

X1.4
X1.5
X2.3
X2.5
X2.6
X2.7
X3.1
X3.2
X3.3
X3.5
X3.6
X3.7
X3.8
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5

0,586350
0,770782
-0,268422
-0,644354
-0,352464
-0,696726
0,566986
0,504883
0,451591
0,290395
0,300397
0,113536
0,362574
0,316178
0,750158
0,501720
0,501720
0,210624

-0,209806
-0,887533
0,590587
0,812395
0,810834
0,592947
-0,615122
-0,780096
-0,278584
-0,468878
-0,470644
-0,234463
-0,072969
-0,046272
-0,242244
-0,605733
-0,605733
-0,153387

0,211424
0,587799
-0,585751
-0,393134
-0,267761
-0,195822
0,663475
0,770406
0,788085
0,879452
0,758142
0,702285
0,787006
0,681879
0,360037
0,683989
0,683989
0,525670

0,430994
0,594143
-0,315373
-0,386209
-0,208468
-0,373489
0,557062
0,578063
0,830115
0,688072
0,678467
0,442559
0,753027
0,619728
0,635596
0,786811
0,786811
0,564769

4.3.2 Uji Reliabilitas
Berdasarkan Tabel 2 di bawah, nilai composite reliability yang dihasilkan oleh
semua konstruk adalah sangat baik karena di atas > 0,70. Ini berarti bahwa semua
indikator konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. Nilai composite
reliability yang paling tinggi ditunjukkan oleh konstruk persepsi kontrol perilaku
(X3) sebesar 0,908416. Dapat dilihat pula bahwa nilai composite reliability jauh lebih
tinggi untuk semua konstruk dibandingkan dengan nilai cronbach alpha. Nilai
cronbach alpha untuk semua konstruk adalah lebih besar dari 0,70. Oleh karena tidak
ada nilai di bawah 0,70 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk
adalah reliabel atau memenui uji realibitas.
Tabel 2. Reliability

X1
X2
X3

Composite
Reliability
0,865299
0,798969
0,908416

Cronbach
Alpha
0,805471
0,661751
0,882758
14

Y

0,812672

0,709866

4.4 Evaluasi Model Pengaruh TPB Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa
Dari Gambar 3 di bawah terlihat bahwa nilai R-square variabel laten
dependen/endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883. Hal ini dapat diinterpretasikan
bahwa variabel konstruk niat berwirausaha yang dapat dijelaskan oleh sikap pribadi,
norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku sebesar 88,3%, sedangkan sisanya lagi
11,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti.

Gambar 2. Model PLS
Setelah uji nilai R-Squares, dapat dilanjutkan uji yang kedua dengan melihat
nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistik.
Tabel 3. T Statistics
Original
Sample
(O)
X1 ->
Y

0,550681

Sample
Mean (M)

Standard
Deviation
(STDEV)

Standard
Error
(STERR)

T Statistics
(|O/STERR|
)

0,538827

0,057328

0,057328

9,605820

15

X2 ->
Y
X3 ->
Y

0,331155

0,316299

0,070667

0,070667

4,686144

0,771285

0,767472

0,051862

0,051862

14,871739

Evaluasi model melalui prosedur bootstraping seperti yang ditunjukkan oleh
Tabel 3 di atas, ternyata semua konstruk sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi
kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa,
dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%)
yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4,686144 dan 14,871739. Hal ini berarti bahwa
semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat
berwirauasaha mahasiswa.
Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap
niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya sebesar
14,871739 (> 1,96). Hal ini berarti bahwa konstruk persepsi kontrol perilaku
merupakan pembentuk yang paling besar terhadap konstruk niat berwirausaha
mahasiswa Unuversitas Tabanan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat hal-hal yang perlu dibahas yaitu
sebagai berikut.
1. Pengaruh sikap pribadi (X1) terhadap niat berwirausaha (Y)
Sikap memiliki peranan penting dalam menjelaskan bagaimana perilaku
seseorang terhadap suatu objek. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui
bahwa sikap pribadi mahasiswa berpengaruh signifikan dan positif
terhadap niat mahasiswa berwirausaha. Artinya apabila mahasiswa
memiliki sikap yang positif, mahasiswa memiliki minat yang besar untuk
melakukan wirausaha.
2. Pengaruh norma subjektif (X2) terhadap niat berwirausaha (Y)
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa norma subjektif
berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa untuk melakukan wirausaha.
Mereka berkeyakinan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang
16

atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman
dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Dapat pula diartikan bahwa
tanggapan responden terhadap pendapat keluarga atau teman mereka
anggap baik dan responden terpengaruh dengan pendapat yang diberikan
oleh teman atau keluarga responden.
3. Pengaruh persepsi kontrol perilaku (X3) terhadap niat berwirausaha (Y)
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa persepsi kontrol perilaku
(X3) memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Untab. Ini menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa untuk
berwirausaha tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga
membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan
kesempatan atau keterampilan tertentu. Hal ini dapat dipahami mengingat
mahasiswa Untab belum cukup mendapatkan keterampilan dalam
menyusun suatu perencanaan bisnis dan pengetahuan di bidang
kewirauasahaan masih minim.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan di atas, maka diperoleh simpulan
sebagai berikut.
1) R-square variabel laten dependen/endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883
artinya seluruh faktor theory of planned behavior (TPB)

dengan kontribusi

sebesar 88,3 persen sedangkan sisanya 11,7 persen dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak dimasukkan dalam model.
2) Secara parsial dapat diketahui bahwa sikap pribadi, norma subjektif dan
persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha
17

mahasiswa, dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96
(pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4,686144 dan
14,871739. Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan
konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa.
3) Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap
niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya
sebesar 14,871739 (> 1,96).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada maka dapat
dikemukakan saran kepada seluruh pihak terkait baik dari Yayasan maupun Rektorat
agar memfasilitasi niat mahasiswa berwirausaha dengan menyediakan pelatihanpelatihan kewirausahaan, seminar kewirausahaan maupun penambahan mata kuliah
wajib untuk kewirausahaan sehingga Untab mampu mencetak wirausaha-wirausaha
muda.

DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, Icek (1988). Attitudes, Personality, and Behavior. Milton-Keynes, England:
Open University Press & Chicago, IL: Dorsey Press.
Ajzen, Icek (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, Vol. 50, 179-211
Ajzen, Icek dan Fishbein, martin (2005) Theory-based Behavior Change
Interventions: Comments on Hobbis and Sutton. Journal of Health Psycology
Vol. 10, No. 1, 27-31
18

Anonimous, 2014, Model Theory Planned
http://www.tde.ie/ diakses 23 Desember 2015

Behavior

(TPB),

(online),

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan
keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam dan Hengky Latan. 2012. Partial Least Squares. Konsep, Teknik dan
Aplikasi. Semarang. Badan Penerbit: Undip.
Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan (Teori, Praktek, dan Kasus-kasus). Jakarta:
Salemba Empat
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press
Suyana Utama, Made. 2007. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana
Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensial) untuk
Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas

19

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63