Kuttab Vs Sekolahnya Manusia Perspektif

I.

Pendahuluan
Kurikulum pendidikan di Indonesia telah berulangkali mengalami perubahan. Sejak
Indonesia merdeka selama 68 tahun telah terjadi perubahan kurikulum sebanyak 11 kali, 1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, 2015 1. Beberapa masalah yang muncul
seperti perubahan kurikulum, tawuran pelajar, kasus pelecehan siswa oleh oknum guru,
mahalnya biaya pendidikan, dan lain sebagainya. Hal ini membuat pendidikan nasional
kehilangan kepercayaan dari sebagian masyarakat.
Sejarah pendidikan Islam yang telah melalui masa lebih dari 1400 tahun menunjukkan
bahwa umat Islam dapat mnecapai zaman kegemilangan jika mereka mengikuti metode AsSalaf Ash-Shalih. Pendidikan Islam terbukti mampu melahirkan ulama-ulama yang tidak hanya
menguasai satu bidang keilmuan saja, baik ilmu umum maupun agama. Diantara adalah Imam
Abu Hanifah dan Imam Syafi’i yang ahli dalam bidang fikih, Ibnu Sina, diumurnya yang masih
belia 17 tahun ia sudah menjadi dokter hingga Muhammad Al-Fatih, diusianya yang masih
belia, 24 tahun mampu meruntuhkan Benteng Konstantinopel.
Apa rahasia dibalik pendidikan Islam sebenarnya? Berangkat dari ini penulis ingin
membahas Sistem Kuttab Al-Fatih Vs Sekolahnya Manusia Perspektif Peradaban Pendidikan
Islam.

II. Pembahasan
A. Definisi Kuttab dan Sekolahnya Manusia

1. Definisi Kuttab
Kuttab secara terminologi adalah tempat anak-anak untuk belajar membaca,
menulis dan menghapal Al-Qur’an. Isim jamaknya adalah kataatiib.2
Kuttab Al-Fatih adalah lembaga pendidikan untuk anak usia 5 – 12 tahun yang
berkonsentrasi pada dua kurikulum utama yaitu kurikulum Iman dan Kurikulum AlQur’an.3 Yang diusung oleh Ustadz Budi Ashari. Sistem pendidikan yang dibangun
dalam Kuttab adalah menekankan pentingnya Iman sebelum Al-Qur’an dan Adab
sebelum Ilmu. Hal ini terkandung dalam kurikulum Iman dan Al-Qur’an.
Dinamakan Kuttab Al-Fatih karena terinspirasi dari Al-Fatih, gelar yang
disematkan pada Mehmed II /Mehmed Khoun, seorang sultan ketujuh Turki Utsmani
yang di usia dua puluh tahun sudah mendapatkan penghargaan Nabi padahal ia lahir

1

https://www.brilio.net/news/sudah-11-kali-ganti-ini-beda-kurikulum-pendidikan-dari-masa-ke-masa-150502x.html
diakses pada hari Rabu, 8 November 2017 pukul 17:46
2
Ibrahim Unais, Al-Mu’jam Al-Wasith, tp:tt, hlm. 810
3
http://www.kuttabalfatih.com/info-kaf/ diakses pada hari Selasa, 07 November 2017 pukul 13:24


setelah delapan abad setelah Rasulullah ‫ ﷺ‬wafat. Ia adalah panglima yang berhasil
mendobrak benteng konstantinopel. Al-Fatih artinya Sang Pembuka.4
2. Definisi Sekolahnya Manusia
Sekolahnya manusia adalah sekolah berbasis MI (Multiple Intelligences), yaitu
sekolah yang menghargai berbagai jenis kecerdasan siswanya.5
B. Kuttab dan Sistemnya
1. Sejarah Kuttab dalam Peradaban Pendidikan Islam
Kuttab merupakan pusat pengajaran paling tua di kalangan kaum muslimi. Ada
yang mengatakan dunia Arab telah mengetahuinya sebelumnya sebelum kedatangan
Islam. Namun, hal itu hanya dalam ruang yang terbatas. Kedudukan kuttab dalam abad
pertama hijriyah merupakan prioritas yang sangat diperhatikan urusannya karena
merupakan gerbang pintu menuju pengajaran yang lebih tinggi. Kuttab menyerupai
madrasah ibtidaiyah pada masa sekarang. Sesuatu yang banyak diperhatikan dimana
Ibnu Hauqal6 mendirikan 300 kuttab di satu kota negeri Shaqilah.7
Tujuan kuttab adalah memberikan persamaan pengajaran anak-anak kaum
muslimin dalam hal baca tulis, dan menghapal Al-Qur’an. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
sangat memperhatikan pendidikan anak-anak dan para pemuda. Nabi sangat
memerintahkan para tawanan Perang Badar memberikan tebusan dengan cara
mengajarkan tiap-tiap orang untuk mengajarkan sepuluh anakk anak untuk menulis
sebagai syarat pembebasannya.8

Pada awalnya, kuttab dilaksanakan untuk mengajarkan menghafal Al-Qur’an
dan mengajarkan prinsip-prinsip membaca dan menulis. Pusat-pusat kuttab berada di
masjid atau di rumah-rumah para penghafal Al-Qur’an. Darinya muncullah ulamaulama besar fikih dan penghafal Al-Qur’an. Pengajarnya dikenal dengan muaddib dan
syaikh-syaikh yang membantu mereka dalam menerapkan kurikulum Al-Qur’an, hadits,
prinsip-prinsip membaca dan aritmatika. Kuttab saat itu belum mendapatkan perhatian
yang cukup dari pemerintah Islam.9
Sejarah awal pendidikan Islam mencatat bahwa kuttab terbagi atas dua
karakteristik, yaitu: Pertama, kuttab berfungsi sebagai tempat pendidikan yang
memfokuskan pada tulis baca, dalam teori pendidikan modern, menulis (kitabah) dan

4

Budi Ashari
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning), hlm. xxi
6
Nama lengkapnya Abu Qasim Muhammad bin Hauqal (350 H). Seorang pengembara, ahli geografi dan sejarah.
Karyanya yang terkenal adalah ta’liq wa tanqih li kitab al masalik wa al mamalik li isthakhrawi.
7
Prof. Dr, Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011), hlm 203
8

Prof. Dr, Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011), hlm 203
9
https://ar.wikipedia.org/wiki/ (‫ كتاب_)مدرسة‬diakses pada hari Senin, 06 November 2017 pukul 14:13
5

membaca (qiraah) merupakan teori kompetensi dasar pendidikan. Kedua, kuttab
sebagai tempat pendidikan yang mengajarkan Al Quran dan dasar-dasar keagamaan.
Kuttab pada periode Abbasiyah memanfaatkan ruangan dimasjid- masjid
sebagai sarana belajar membaca (qiraah) dan menulis (kitabah) Al- Qur’an. Kuttab
sebagai tempat belajar bagi anak-anak tidak hanya bertempat di rumah. Namun, juga
istana, toko-toko dan pinggir-pinggir pasar. Adapun pengajarannya meliputi membaca
Al-Qur’an dan menghafalnya, pokok-pokok ajaran Islam kisah orang-orang besar Islam,
menulis, membaca dan menghafal syair-syair atau prosa, berhitung serta pokok-pokok
Nahwu-Shorof.
Pada saat yang bersamaan dengan kemajuan peradaban, lembaga-lembaga
pendidikan lain mulai mengarahkan dirinya terhadap pendidikan Islam dan muncullah
Daar Al Hikmah dengan tujuan agar gerakan terjemahan bertambah luas. Setelah itu
muncullah sistem madrasah yang menjadikan sistem pendidikan Islam memasuki
periode baru dalam pertumbuhan dan perkembangannya, dimana periode ini adalah
periode terakhirnya. Sebab di sini madrasah sudah merupakan salah satu organisasi

resmi negara dimana dikeluarkannya pekerja-pekerja dan pegawai-pegawai negara.
Kuttab sebagai institusi pendidikan dasar Islam pertama akhirnya digantikan
dengan sistem baru ketika Nidzamul Mulk (w. 1092 H/485 M) mendirikan madrasah
Islam pertama di kota Baghdad pada tahun 1066. Madrasah Nidzamiyah
diselenggarakan menggunakan sistem dan metode yang lebih modern dibanding kuttab.
Dikemudian hari Madrasah Nidzamiyah menjadi percontohan bagi madrasah-madrasah
Islam yang didirikan di Nisabur, Balkh, Heart, Isfahan, Marv, Basrah dan Mosul.10
2. Sistem Pendidikan Kuttab Al-Fatih
Kuttab Al-Fatih berdiri sejak tahun 2012, bermula dari rumah yang berada di
perumahan Griya Tugu Asri, Blok B2/20. Lembaga ini dibawah asuhan ust. Budi
Ashari, Lc sekaligus pencetusnya. Kini kuttab sudah memiliki 16 cabang yang tersebar
di seluruh Indonesia. Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun ini
kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an.
Kurikulum yang dirujuk kuttab adalah Al-Qur’an dan Sunah yang dikaji dan
diturunkan menjadi sebuah aplikasi di dalam pendidikan usia 5 – 12 tahun serta
mengkaji lebih dalam kitab-kitab para ulama yang berbicara tentang pendidikan
generasi seperti Siroh Nabawiyah, Li Syuabil Al-Iman dan tulisan-tulisan ulama yang
diyakini kebaikan kitabnya.
10


Moh. Toriqul Chaer, Kuttab, Lembaga Pendidikan Islam Klasik dalam Jurnal Al-Murabbi Vol. 01 No. 02 diambil
dari http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/murabbi/article/view/406 diakses pada hari Kamis, 09
November 2017 pukul 14:19

Dalam prakteknya, Kuttab Al-Fatih memiliki jenjang yaitu
1. Kuttab Awal
Pada Kuttab Awwal adalah menyiapkan pondasi, yaitu pondasi Iman dan
pondasi Qur’an.11 Pada jenjang ini anak-anak belajar membaca, menulis, menghafal
qur’an, ilmu dasar agama, dan berhitung dasar.12 Kuttab Awwal terbagi menjadi 3
level, yaitu:
a. Kuttab Awal 1 (6-7 tahun)
b. Kuttab Awal 2 (7-8 tahun)
c. Kuttab Awal 3 (8-9 tahun)13
2. Kuttab Qonuni
Jika iman dan Qur’an sudah tertanam, maka ia akan masuk pada tahapan
bagaimana berlatih mandiri. Mandiri inilah masuk pada level Qonuni. Dari kuttab
Awwal masuk pada level Qonuni. Mandiri ini belajar bagaimana Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬belajar.14 Pada jenjang ini anak-anak dan remaja belajar ilmu bahasa dan adab.
Mereka juga belajar ilmu agama, hadits, dan berbagai macam ilmu lainnya. 15 Kuttab
Qonuni terbagi menjadi 4 level, yaitu:

1.

Kuttab Qonuni 1

2.

Kuttab Qonuni 2

3.

Kuttab Qonuni 3

4.

Kuttab Qonuni 416
Dalam tahapan pembelajaran, kuttab memiliki tahapan pembelajaran

11

1.


Pendengaran sebelum penglihatan

2.

Hati sebelum akal

3.

Membaca sebelum menulis

4.

Menghafal sebelum menganalisa

5.

Iman sebelum Al-Qur’an

M. Ilham Sembodo dalam https://www.youtube.com/watch?

v=OnIXpKi1xkY&index=2&list=PL5B54A4C5D147660F diakses pada hari Kamis, 09 November 2017 pukul 13:59
12
http://www.abanaonline.com/2016/08/sejarah-kuttab-bagian-1.html diakses pada hari Selasa, 07 November 2017
pukuL 12:45
13
http://www.buahatiku.com/kuttab-al-fatih-alternatif-pendidikan-islami-masa-kini-berdasarkan-pola-tarbiyah-zamanrasulullah/ diakses pada hari Selasa, 07 November 2017 pukul 12:49
14
Ilham Soembodo dalam https://www.youtube.com/watch?v=OnIXpKi1xkY&index=2&list=PL5B54A4C5D147660F
diakses pada hari Kamis, 09 November 2017 pukul 13:59
15
http://www.abanaonline.com/2016/08/sejarah-kuttab-bagian-1.html diakses pada hari Selasa, 07 November 2017
pukuL 12:45
16
http://www.buahatiku.com/kuttab-al-fatih-alternatif-pendidikan-islami-masa-kini-berdasarkan-pola-tarbiyah-zamanrasulullah/ diakses pada hari Selasa, 07 November 2017 pukul 12:49

Sistem pendidikan yang dibangun dalam Kuttab adalah menekankan
pentingnya Iman sebelum Al-Qur’an dan Adab sebelum Ilmu. Hal ini terkandung
dalam kurikulum Iman dan Al-Qur’an.
3. Kurikulum Pendidikan
Sistem pendidikan yang dibangun dalam Kuttab adalah menekankan pentingnya

Iman sebelum Al-Qur’an dan Adab sebelum Ilmu. Hal ini tersebut bahwa kurikulum
dalam Kuttab Al-Fatih adalah kurikulum Iman dan Al-Qur’an yang dikaji dan
diturunkan menjadi sebuah aplikasi di dalam pendidikan anak usia 5 – 12 tahun. Serta
mengkaji dari kitab-kitab para ulama yang berbicara tentang pendidikan generasi.
a. Iman sebelum Al-Qur’an
Iman sebelum Al-Qur’an yang ditekankan dalam Kuttab Al-Fatih terinpirasi
dari hadits Rasulullah

َ ،‫ه‬
َ ‫ق‬
‫صلّى الله‬
َ ‫ن‬
ِ ‫د الل‬
ِ ْ ‫عب‬
َ ‫م‬
ُ ‫َن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ كُنّا‬: ‫ال‬
ِ ُ‫جنْد‬
َ ‫ي‬

ّ ِ ‫ع النّب‬
ِ ْ‫ب ب‬
َ ، ٌ‫او َرة‬
‫َان‬
‫ه‬
ِ ‫ن‬
ِ ْ ‫عَلي‬
َ َ‫م‬
َ َ‫ح‬
ٌ ََ ‫فتْي‬
َ َ ‫فت‬
َ ‫َان‬
ْ َ ‫ون‬
َ
ُ ‫ح‬
َ ‫من َََا الِي‬
ْ ّ ‫عل‬
َ ّ ‫وس َل‬
َ ‫م‬
ِ ‫َز‬

َ َ ‫قب‬
َ , ‫آن‬
ُ ْ ‫منَا ال‬
ُ ْ ‫م ال‬
‫ه‬
ِ ََِ ‫ازدَدْنَا ب‬
ْ ‫ف‬
َ ‫ق ْر‬
َ ‫ق ْر‬
ْ ‫لأ‬
َ َ‫م ت‬
َ َ ‫ن نَت‬
ْ َ
ْ ّ ‫عل‬
ّ ُ ‫ ث‬، ‫آن‬
َ ّ ‫عل‬

‫مانًا‬
َ ‫إِي‬
Dari Jundub bin Abdillah berkata: Dulu kami adalah anak-anak kecil yang
sudah cukup kuat bersama Rasulullah ‫ﷺ‬. Maka kami pun mempelajari iman
sebelum Al-Qur’an, kemudian kami mempelajari Al-Qur’an (setelah itu). Maka
semakin bertambahlah iman kami. Sementara kalian hari ini, kalian mempelajari AlQur’an sebelum iman. (HR. Ibnu Majah)17
Iman sebelum Al-Qur’an, Syaikh Abu Yazid bin Shafiyah Al-Madani AlJaza-iri Hafizhahullah menjawab, "Dan sebagai kesimpulan, wajib bagi seorang ibu
untuk mengajarkan kepada anaknya pertama-tama tentang keimanan akan al-Quran
beserta kedudukannya(2) juga tentang kewajiban untuk mengarahkan diri kepadanya
seraya mentadaburi ayat-ayatnya. (3)Juga mengajarkan kepadanya rukun-rukun iman
yang enam dan tiga pembagian tauhid hingga dia memandang penting untuk
mengambil faidah dari al-Quran. (4)Juga mengajarkan kepadanya agar tidak
menyenangkan keinginannya untuk sekedar membaca huruf-huruf al-Quran seraya
mengabaikan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukumnya"

17

Muhammad bin Yazid Al-Qazwani, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2013), No hadits. 61, hlm.
24

Seluruh rangkaian kegiatan dalam Kuttab Al-Fatih selalu diiringi dengan
iman sebelum Al-Qur’an. Tidak ada satupun kegiatan dan pengajaran apapun kecuali
pasti ditanamkan nilai-nilai keimanan seperti class meeting, rihlah, camping dan
bahkan berhitung, bahasa dan pelajaran duniawi lainnya.
Iman sebelum Qur’an bukan berarti kita harus mengesampingkan belajar AlQur’an sejak dini, tapi kita hanya mengutamakan untuk mengajarkan tentang iman
kepada Allah taala, kekuasaan Allah, Malaikat Allah, Kitab, RasulNya dan juga
mengajarkan Al-Qur'an sambil ditanamkan makna-maknanya. Dengan demikian
tatkala anak kita belajar Al-Qur’an, maka akan bertambah imannya.
Kurikulum inilah yang dahulu diterapkan oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬dan
ditanamkan kepada para sahabat-sahabat nabi saat kecil seperti Abdullah bin Abbas,
Usamah bin Zaid dan para ulama-ulama lainnya yang menjadi generasi gemilang di
usia muda. Tujuannya adalah membangun dan menguatkan pondasi iman sebelum
mereka dibebani syari'at. Sehingga mereka berhasil membangun peradaban Islam
yang luar biasa, kuat dari segala sisi. Baik sisi ekonomi, militer, politik dan lain-lain.
Bahkan kejayaan tersebut terus berlanjut sampai pada akhirnya turki utsmani
runtuh.18
Paham tentang ilmu iman, masuk dalam hati mereka, ada bukti dalam
aplikasi kehidupan mereka, menjadi karakter dalam dirinya . Yang nantinya qur’an
bukan Cuma dihapal naik pada tingkat berikutnya qur’an itu akan kita latih untuk
menjadi sumber segala ilmu. Ketika iman sudah mantap, mereka akan nyaman
dengan Al-qur’an itu sendiri19 jika iman sudah tertanam maka ia akan berlatih
mandiri.
Iman itu mencakup seluruh kehidupan. Iman menjadi ruh dalam setiap
aktivitas, juga menjadi hasil dari setiap aktivitas manusia. Inilah yang dimaksud
dengan generasi yang berkarakter keimanan.
b. Adab sebelum Ilmu
Kurikulum Kuttab Al-Fatih selanjutnya adalah ‘Adab sebelum Ilmu’. Hal ini
sesuai dan sejalan dengan pendidikan islam yang diajarkan Nabi. Sangat
memperhatikan adab-adabnya yang tidak dapat ditemukan selain dalam pendidikan

18

http://www.abanaonline.com/2017/03/kurikulum-kuttab-al-fatih-pembangkit.html diakses pada hari Rabu, 8
November 2017 pukul 15:14
19
Fadli Afriansyah, S.Pd.I pada https://www.youtube.com/watch?
v=OnIXpKi1xkY&index=2&list=PL5B54A4C5D147660F diakses pada hari Kamis, 09 November 2017 pukul 13:59

islam. Hal ini sebagaimana para sahabat yang mengambil ilmu dari Nabi dan ulama
belajar kepada guru-gurunya.
Apa yang guru kuttab lakukan adalah pembelajaran bagi anak-anak. Ulama
banyak sekali para ulama yang mengatakan kami belajar adab guru saya sebelum
ilmunya. Guru Adabnya yang disaksikan oleh anak-anak. Sesuatu yang tidak
terajarkan tetapi tertanamkan. Cara guru menegur, bersikap, memberi penghargaan.
Guru yang mendidik harus dikagumi untuk anak-anaknya dan harus diteladani.
Sebagaimana seorang Abdullah bin Mubarak, beliau berkata kepada ahli
hadits dan penuntut ilmu, "Kalian lebih membutuhkan adab daripada banyaknya
ilmu." "Pelajari adab sebelum Engkau pelajari Ilmu."
Misal lain, Ibnul Mubarok berkata,
‫ وتعلمنا العلم عشرين‬،ً‫تعلمنا اأبب اثاينن عاما‬
"Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami
mempelajari ilmu selama 20 tahun."
Ibnu Sirin berkata,
‫ي كما يتعلمون العلم‬
َ ‫كانوا يتعلمون الهد‬
"Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana
mereka menguasai suatu ilmu."
Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,
‫تعلم اأبب قبل أن تتعلم العلم‬
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu."
Kuttab Al-Fatih memakai kurikulum belajar adab sebelum ilmu. Para ulama
mendahulukan mempelajari adab sebelum ilmunya. Yusuf bin Al Husain berkata,
‫ااأبب تفهم العلم‬
"Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu."
Syaikh Sholeh Al Ustaimin berkata, "Dengan memperhatikan adab maka akan
mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan."
Anak-anak didik Kuttab Al-Fatih sangat tertib saat belajar. Mereka harus
benar-benar sami'na wa atha'na (mendengarkan dan menaati gurunya). Tidak ada
yang bermain tangan saat guru menjelaskan, pelajaran, dihentikan jika ada yang

tidak tertib, pelajaran tidak dilanjutkan jika mereka belum sesuai adab belajar, semua
duduk bersila diam dan tenang.20
4. Pendekatan dan Metode
Pembelajaram antara kelas iman dan Al-Qur’an tidak sam. Kelas iman
menggunakan kelas teta dengan model tematik sedangkan kelas Al-Qur’an
menggunakan moving class. Artinya, jika hafalan Al-Qur’an masih belum mencapai
target maka ia ikut kelas bawah. Kalu kelas Al-Qur’an itu hafalannya, kalau kelas iman
berdasarkan umurnya.21
Untuk memperlancar dan mempercepat hafalan santri, diadakannya program
tasmi’. Metode mengajar tidak jauh berbeda seperti pembelajaran sekolah pada
umumnya. Ceramah, tanyah jawab, kisah. Dalam pembelajaran sangat ditekankan
dalam menjaga adab. Sebelum pelajaran dimulai kelas harus sudah tenang dan santri
sudah siap dengan posisinya untuk menerima ilmu. Pembukaan tema digunakan metode
outing class (kegiatan di luar kelas).
Pembelajaran di kelas Al-Qur’an menggunakan model halaqoh. Santri duduk
melingkar menghadap ustaz. Penyampaian materi pengenalan huruf hijaiyah
menggunakan metode talaqqi. Metode tasmi’ digunakan bila santri ingin menyetorkan
hafalan atau ziyadah. Untuk muroja’ah hafalan Al-Qur’an menggunakan model halaqoh
jama’i. Sedangkan kitabah biasanya menggunakan metode drill. 22
5. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dan perkembangan murid Kuttab Al-Fatih dilaorkan
dalam bentuk raport. Komponen didalamnya berbentuk numerik dan deskriptif.
Evaluasi didalamnya meliputi:
a. Refleksi harian
Refleksi harian berisi tentang catatan personal santri baik dari segi capaian
hafalnnya, kondusif dan tidaknya halaqah, adab santri diaat halaqah serta sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan nilai rapot
b. Absensi kehadiran
Berisi presensi kehadiran santri sekaligus sebagai buku pencatatan capaian
hafalan santri dalam kesehariannya.
20

http://www.abanaonline.com/2017/03/kurikulum-kuttab-al-fatih-pembangkit.html diakses pada Rabu, 08 November
2017 pukul 16:38
21
Setyo Dwi Putranto, Skripsi Sistem Pendidikan Islam Model Kuttab (Studi Kasus di Kuttab Al-Fatih Malang), hlm 75
diambil dari http://etheses.uin-malang.ac.id/5584/1/12110014.pdf diakses pada hari Kamis, 09 November 2017 pukul
14:12
22
Setyo Dwi Putranto, Skripsi Sistem Pendidikan Islam Model Kuttab (Studi Kasus di Kuttab Al-Fatih Malang), hlm 76
diambil dari http://etheses.uin-malang.ac.id/5584/1/12110014.pdf diakses pada hari Kamis, 09 November 2017 pukul
14:12

c. Mutaba’ah
Mutabaah adalah lembar penilaian dan capaian santri berupa buku yang
dibawa pulang oleh santri sebagai bahan evaluasi orang tua selama halaqah di
Kuttab.
Pada kurikulum iman, penilaian harian dapat dilakukan dengan observasi,
contohnya yang dinilai adalah sikap (karakter iman). Nilai harian juga dapat diambil ari
lembar tugas harian lainnya. Penilaian berkala juga dilaksanakan pada Ujian Tema dan
Ujian Semester. Ujian tema dilakukan setelah materu
Adapun untuk kurikulum Al-Qur’an beberapa hal yang dinilai adalah sebagai
berikut:
a. Penilaian tahfidz dan tilawah
Adapun yang dinilai dalam hal ini adalah: kelancaran, makhroj, mad, dan
ghunnah.
b. Penilaian adab
Pengambilan nilai adab ditinjau dari santri dalam kesehariannya dan dari
hasil rekapan refleksi harian. Penilaian ini bersifat deskriptif.
c. Penilaian kitabah
Penilaian kitabah diambil mulai level Qanuni 1 yang mana santri sudah
diajarkan kaidah penulisan huruf berbahasa arab. Penilaian ii ditinjau dari bashiroh
guru.
Sebagai program penunjang, ada program BBO (Belajar Bersama Orang Tua).
Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk interaksi antara guru di sekolah dan orangtua
dirumah berkaitan dnegan pembelajaran di Kuttab. Program ini berupa tugas tugas
kepada orangtua untuk mengajarkan materi pelajaran kepada anak-anaknya dirumah.
Setelah itu, hasil belajar hasil belajar dirumah dilaporkan ke Kuttab untuk bahan
penyusunan evaluasi anak.
Inilah keunikan program Kuttab Al-Fatih. Artinya Kuttab bukan tempat
penitipan anak-anaknya untuk menjadi anak yang baik dan beradab tanpa peran
orangtua dirumah.
C. Sistem Sekolahnya Manusia
1.

Sejarah Ide Sekolahnya Manusia
Sekolahnya

Manusia

adalah

sekolah

berbasis

Multiple

Intelligences

(Kecerdasan Majemuk), yaitu sekolah yang menghargai berbagai jenis kecerdasan

siswanya.23 Sekolahnya manusia menekankan bahwa semua anak memiliki potensi
cerdas yang menonjol yang mungkin tidak termasuk kategori kecerdasan oleh sekolah.
Munif Chatib adalah penggagas ‘Sekolahnya Manusia’ di Indonesia.
‘Sekolahnya Manusia’ bukanlah sebuah lembaga baru. Ia adalah sebuah sistem
pendidikan sekolah dengan strategi pembelajaran Multiple Intelligences.
Multiple Intelligences adalah sebuah strategi pembelajaran berupa rangkaian
aktivitas belajar yang merujuk pada indikator hasil belajar yang sudah ditentukan
dalam silabus.
Munif Chatib lahir pada tanggal 5 Juli 1969. Ia menyelesaikan sarjana strata
satunya di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Meskipun mengenyam
pendiidkan di dunia hukum namun rasa cintanya di dunia pendidikan tidak pernah
padam. Setelah menyandang status Sarjana Hukum pada tahun 1992, ia malah kembali
menekuni kecintaannya pada dunia pendiidkan dengan menjadi seorang asisten dosen.
Tak berlangsung lama pula Ia kemudian menjadi tenaga pengajar di Universitas
Nasional Jakarta pada tahun 1993.
Pada tahun 1999, Bapak satu putri ini kembali melanjutkan pendidikannya
dengan Distance Learning di Supercamp Oceanside California USA yang dipimpn
oleh Bobbi DePorter. Ia menduduki peringkat 5 dari 73 lulusan alumni pertama dan
satu-satunya lulusan dari Indonesia. ‘Islamic Quantum learning’ adalah tesisnya yang
cukup menggemparkan dan sampai sekarang menjadi referensi paling diminati di
Supercamp.
“Islamic Quantum Learning adalah kritik tentang penokohan fiktif yang
dikembangkan oleh Bobbi DePorter. Dan sepertinya, saya menemukan hal yang luar
biasa, yaitu ternyata mereka mengakui bahwa nilai-nilai islam adalah nilai-nilai
terbaik dalam penerapan penokohan dan character buildig yang diajarkan di sekolahsekolah. Ibaratnya air sumur. Air sumur itu adalah nilai Islam dan mereka
menyedotnya dengan mesin yang canggih. Sedangkan kita di Indonesia atau di
sekolah-sekolah Islam mengambil air itu dengan timba bocor. Jadi, kelemahan
pendidikan kita terletak pada metodologi”, ujar Munif Chatib yang selalu yakin bahwa
sekolah islam mestinya dapat menjadi sekolah terbaik dan unggul.
Saat ini Munif menjabat sebagai Direktur Lembaga Pendidikan YIMI Gresik
sejak tahun 2003, Ia juga merupakan seorang praktisi dan profesional di bidang
manajemen pendidikan, tak ketinggalan pria lulusan terbaik ke lima Distance Learning
di Supercamp Oceanside California USA ini juga mnejabat sebagai konsultas dan
23

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. xxi

pelatihan pendidikan di beberapa dinas dan lembaga pendidikan salah satunya
lembaga pendidikan YIMI Gresik sejak tahun 2003, lembaga pendidikan mutiara ilmu
Bengil sejak tahun 2004.24
Keahliannya dalam konsep yang dicetuskan Howard Gardner yang bernama
Multiple Intelligences memunculkan ide ‘Sekolahnya Manusia’ yaitu ia piawai dalam
membahas metode dan model pembelajarn dengan contoh-contoh praktis dan konkret.
Munif Chatib juga meneliti dan menemukan MIR (Multiple Intelligences Research)
dan MIS (Multiple Intelligences System).
2.

Teori Kecerdasan Multiple Intelligences25
Dalam buku Frame of Mind, Howard Gardner menulis teori Multiple
Intelligences bahwa ada delapan kecerdasan yang diantaranya dimiliki manusia.
a. Kecerdasan Linguistik
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada bunyi, struktur,
makna, fungsi kata dan bahasa. Hal ini berkaitan dengan kemampuan membaca,
menulis, berdiskusi, berargumentasi dan berdebat.
b. Kecerdasan Matematis-Logis
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada memahami
pola-pola logis atau numeris dan kemampuan mengolah alur pemikiran yang
panjang. Hal ini berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar dan berpikir
logis dan memecahkan masalah.
c. Kecerdasan Visual-Spasial
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kepekaan merasakan dan
membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan menggambar, memotret, membuat patung dan mendesain.
d. Kecerdasan Musikal
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kepekaan dan kemampuan
menciptakan dan mengapresiasikan irama, pola titik nada dan warna nada serta
apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosi musikal. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan menciptakan lagu, mendengar nada dari sumber bunyi atau alat-alat
musik.
e. Kecerdasan Kinestetis
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kemampuan mengontrol gerak
tubuh dan kemahiran mengelola objek, respons dan refleks. Hal ini berkaitan
dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan.

24
25

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. vii
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 56

f. Kecerdasan Interpersonal
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kepekaan mencerna dan
merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan keinginan orang
lain. Hal ini berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin,
kepekaan sosial yang tinggi, negosiasi, bekerjasama dan mempunyai empati yang
tinggi.
g. Kecerdasan Intrapersonal
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah memahami perasaan sendiri
dan kemampuan membedakan emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengenali diri sendiri secara
mendalam, kemampuan intuitif dan motivasi diri, penyendiri dan sensitif terhadap
nilai diri dan tujuan hidup.
h. Kecerdasan Naturalis
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah keahlian membedakan anggotaanggota spesies, mengenali eksistensi species lain dan memetakan hubungan antara
beberapa spesies baik secara formal maupun non-formal. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan meneliti gejala alam, mengklasifikas dan identifikasi.
i. Kecerdasan Eksistensial
Komponen inti dalam kecerdasan ini adalah kepekaan dalam menyiapkan
diri menghadapi kematian. Muhasabah, mengambil pelajaran dari peristiwa
kematian adalah diantara kegiatan yang disukai oleh mereka yang memiliki
kecerdasan eksistensial.
3.

Sistem Pendidikan dalam Sekolahnya Manusia26
Sebenenarnya, multiple intelligences adalah sebuah teori kecerdasan yang
dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikolog dari Project Zero Harvard
University pada 1983. Hal yang menarik pada teori kecerdasan ini adalah terdapat
usaha untuk melakukan redefinisi kecerdasan. Sebelum muncul teori multiple
Intelligences, teori keccerdasan lebih cenderung diartikan secara sempit.
Konsep multiple intelligences system tidak mengenal predikat siswa bodoh
serta tidak ada pelajaran yang dianggap sulit
a. Paradigma Kecerdasan
Ada tiga paradigma mendasar yang diubah Gardner
1) Cerdas tidak dibatasi tes formal

26

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 77

Kecerdasan tidak mugkin dibatasi oleh tes formal. Sebab setelah diteliti,
ternya kecerdasan seseorang selalu berkembang (dinamis) tidak statis. Sumber
kecerdasan seseorang adalah kebiasaannya untuk membuat produk budaya
(kreativitas) dan kebiasaannya menyelesaikan masalah secara mandiri.
Kecerdasan dapat dilihat dari kebiasaan seseorang yang dilakukan berulangulang. 27
2) Kecerdasan itu multidimensi
Artinya bahwa kecerdasan seseorang dapat dilihat dari banyak dimensi,
tidak hanya kecerdasan verbal atau logika. Ranah kecerdasan terus berkembang
dan masih banyak lagi kecerdasan yang belum ditemukan.28
3) Kecerdasan, Proses Discovering Ability
Multiple intelligences punya metode discovring ability, artinya proses
menemukan kemampuan seseorang. Metode ini meyakini bahwa setiap orang
pasti memiliki kecenderungan jenis kecerdasan tertentu melalui pencarian
kecerdasan. Kecerdasan lebih dititikberatkan pada proses untuk mencapai
kondisi akhir terbaik.
b. The Best Process
Dalam penerimaan siswa barunya, sekolah unggul tidak menetapkan the
best input, namun the best process. Karena konsep multiple intelligences
menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap anak.
Konsep ini percaya bahwa tidak ada anak yang bodoh. Setiap dari mereka pasti
memiliki minimal satu kelebihan dan kecenderungan.
Berdasarkan hal diatas, sekolah unggul menerima siswa barunya dalam
kondisi apapun. Sekolahlah yang meneliti kondisi siswanya secara psikologis dan
mengetahui kecenderungan kecerdasan yang dimilikinya melalui metode riset yang
dinamakan Multiple Intelligences Research (MIR)
Pada dasarnya, sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas
proses pembelajaran dan bukan kualitas input siswanya. Adapun kualitas
pembelajaran bergantung pada kualitas yang dimiliki seorang guru.29
Sekolah unggul adalah sekolah yang gurunya mampu menjamin semua
siswanya akan dibimbing ke arah perubahan yang lebih baik. Artinya, ia akan
menjadi ‘agen perubah’ bagi siswanya.30 Kesimpulannya, sekolah unggul adalah
27

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm 71
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm 75
29
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 93
30
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 92-93
28

sekolah yang memanusiakan manusia dalam arti menghargai setiap potensi yang
dimiliki siswanya. Sekolah yang membuka pintunya kepada semua siswa bukan
dengan menyeleksinya dengan nilai berupa angka-angka untuk diketahui diterima
atau tidak.31
c. Metode MIR (Multiple Intelligences Research)
MIR adalah sebuah riset yang ditujukan kepada siswa dan orangtuanya
untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang paling menonjol dan
berpengaruh.

Data hasil MIR digunakan oleh sekolah dan guru untuk

pengembangan proses belajar mengajar, bukan untuk menentukan siswa diterima
atau tidak disekolah tersebut.32
MIR adalah sebuah instrument riset yang dapat memberian deskripsi
tentang kecenderungan kecerdasan seseorang. Hasil dari kecenderungan kecerdasan
tersebut dapat disimpulkan gaya belajar terbaik bagi seseorang. Gaya belajar adalah
pola bagaimana sebuah informasi bisa diterima seseorang. Oleh karen itu, seorang
guru harus punya data gaya belajar para siswanya untuk kemudian guru
menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswanya dari hasil MIR.
Pada akhirnya guru masuk ke dunia siswa. Siswa merasa nyaman dalam proses
belajarnya.33
MIR menjadi alat bantu seorang guru menemukan gaya belajar siswanya.
MIR biasa dilaksanakan pada penerimaan siswa baru. MIR juga bisa dilaksankan
pada saat kenaikan kelas karena kecerdasan seseorang selalu berkembang dan tidak
statis. Kecerdasan seseorang selalu berkaitan dengan kebiasaan yang selalu diulangulang.34
4.

Strategi Pembelajaran Multiple Intelligences dalam Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah sebuah sistem proses pembelajaran yang utuh
mulai dari awal hingga akhir. Model pembelajaran meliputi pendekatan pembelajaran,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan teknik pembelajaran.35
Strategi pembelajaran adalah turunan dari pendekatan pembelajaran. Ia adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran tercpai secara efektif dan efisien.36

31

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 96
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 93-94
33
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 101
34
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 102
35
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 128-129
36
Munif Chatib, Gurunya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 128-129
32

Perlu diketahui bahwa awal dari penemun multiple intelligences merupakan
teori kecerdasan dalam ranah psikologi. Ketika ditarik ke dunia pendidikan, multiple
intelligences menjadi sebuah strategi pembelajaran.
Inti dari strategi pembelajaran multiple intelligences adalah bagaimana guru
mengemas gaya mengajarnya agar mudah ditangkap dan dimengerti oleh siswanya.
Pendalaman strategi pembelajaran ini akan menghasilkan kemampuan guru membuat
siswa tertarik apa yang guru ajarkan dan berhasil belajar dalam waktu yang relaif
singkat.
Strategi pembelajaran multiple intelligences sangat banyak jumlahnya seiring
dengan kreativitas guru yang terus berkembang.

Pelaksanaan strategi akan lebih

mudah jika langkah awal difokuskan pada model aktivitas pembelajaran dulu, baru
setelah itu dilakukan analisis terhadap aktivitas tersebut berkaitan dengan kecerdasan
apa saja.
5.

Evaluasi
Penilaian dalam konsep Sekolahnya Manusia terdapat tiga penilaian seperti
penilaian pada umumnya sekolah, yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Penilaian
yang dilakukan guru harus memuat keseimbangan tiga ranah tersebut.37
a. Penilaian Kognitif38
Penilaian ini dilakukan setelah siswa mempelajari satu kompetensi dasar
yang harus dicapai. Penilaian kognitif meliputi
1. Tes lisan, berupa pertanyaan lisan yang digunakan untuk mengetahui daya serap
siswa terhadap masalah yang berkaitan dengan kognitif.
2. Tes tertulis, dilakukan untuk mengungkap penguasaan siswa dalam aspek
kognitif mulai dari jenjang pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, sampai evaluasi. Bentuk pertanyaan berupa isian singkat, menjodohkan,
pilihan ganda, uraian objektif, hubungan sebab akibat, hubungan konteks,
klasifikasi atu kombinasinya.
b. Penilaian Psikomotorik39
Kompetensi ranah psikomotorik meliputi kompetensi yang dapat diraih
dengan aktivitas pembelajaran bukan tes, melainkan sebuah aktivitas yang
memerlukan gerak tubuh atau perbuatan, kinerja (permfomance), imajinasi,
kreativitas

dan

karya-karya

intelektual.

Penilaian

berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar.
37
38
39

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 176
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 168
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 169

ini

dilakukan

selama

c. Penilaian Afektif40
Kompetensi afektif meliputi peningkatan pemberian respon, sikap, apresiasi,
penilaian, minat dan internalisasi. Penilaian dilakukan selama berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Penilaian afektif
terutama bertujuan untuk mengetahui karakter siswa dalam proses pembelajaran
dan hasil dari pembelajaran dapat dibagi menjadi:
1) Penilaian afektif pada saat proses belajar. Pemberi nilai dalam kondisi ini
adalah guru kelas. Outputnya berbentuk laporan perkembangan siswa.
2) Penilaian afektif di luar proses belajar di dalam sekolah. Pemberi nilai adalah
semua guru yang berkesempatan memantau sikap siswa. Laporannya berbentuk
buku poin, buku pintar dan lain-lain.
3) Penilaian afektif di luar sekolah atau di rumah. Pemberi nilai adalah orangtua.
Laporannya berbentuk buku penghubung.
D. Relevansi Sistem Kuttab Al-Fatih dan Sistem Sekolahnya Manusia Terhadap
Pendidikan Islam
Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan. Dan terbukti konsep pendidikan
Islam menghasilkan ulama-ulama besar sepanjang zaman dari generasi sahabat sampai
ulama-ulama setelahnya. Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Muhammad Al-Fatih
adalah mereka yang menempuh pendidikan dini dari Kuttab. Ibnu Sina menjadi dokter di
usia 17 tahun. Ibnu Khaldun belajar di negerinya samapai 17 tahun cukup
menyamMuhammad Al-Fatih menaklukkan . usamah bin Zaid umur 17 tahun menjadi
panglima.
Indahnya konsep pendidikan Islam karena ia dibangun diatas iman yang kokoh dan
adab yang agung. Bahkan konsep seseorang yang ingin mencari ilmu, ia harus
menghadirkan iman sebelum belajar Al-Qur’an dan beradab sebelum belajar ilmu. Para
ulama banyak belajar adab pada gurunya sebelum mengambil ilmunya. Karena adab
gurunya disaksikan langsung sebagai bentuk keteladanan bagi murid-muridnya. Jika iman
dan adab telah tertancam dalam hati. Maka ia akan nyaman belajar Al-Qur’an. Iman itu
menyala pada diri dalam bentuk muncul dalam perbuatan dan ucapan. Al-Qur’an akan
dijadikan sumber segala ilmu.
Itulah konsep yang dimiliki Kuttab Al Fatih. Konsep yang menekankan iman
sebelum Al-Qur’an dan adab sebelum ilmu. Kurikulum yang sudah dirumuskan para ulama
terdahulu.

40

Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Kaifa Learning, 2012), hlm. 174

Carilah sekolah yang serius dengan qur’annya, yang serius dengan ilmu islamnya .
mereka yang bermain-main dengan itu tidak akan melahirkan pemimpin yang istimewa
tidak akan melahirkan anak-anak yang istimewa.41
Metode pembelajaran Multiple Intelligences memiliki relevansi dengan metode
pembelajaran dalam pendidikan Islam terutama dengan kedua sumber utamanya al-Qur’an
dan al-Hadits. Di dalam al-Qur’an maupun al-Haditsh banyak didapatkan metode-metode
pembelajaran yang berbasis kecerdasan majemuk seperti metode cerita, ceramah, dialog
dan membaca (kecerdasan linguistik). Bahkan ayat pertama yang turun, Surat Al-‘Alaq ayat
5 berupa perintah membaca.
Konsep Multiple Intelligences yang digagas oleh Howard Gardner yang
menunjukkan kecerdasan majemuk sebenarnya sudah ada dalam diri kita sebagai manusia
sejak dahulu karena kita dilahirkan memang mempunyai kecenderungan dan kelebihan di
bidang masing-masing. Peradaban Islam sudah banyak menelurkan ulama-ulama muslim
yang memiliki kecerdasan-kecerdasan diantara kecerdasan yang telah disebutkan dalam
konsep multiple intelligences. Namun, konsep tersebut hanya baru tercetuskan dan
dipatenkan sebagai penemuan teori yang dimiliki Howard Gardner.
Konsep kuttab Al-Fatih yang menekankan iman sebelum Al-Qur’an dan Adab
sebelum ilmu tampaknya akan lebih bercahaya jika dikombinasikan dengan konsep
multiple intelligences yang menghargai berbagai jenis kecerdasan siswa. Dengan strategi
pembelajaran multiple intelligences guru dapat mengemas gaya mengajarnya agar mudah
ditangkap dan dimengerti oleh siswanya sehingga membuat siswa tertarik apa yang guru
ajarkan dan berhasil belajar dalam waktu yang relaif singkat.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Sistem pendidikan Kuttab Al-Fatih adalah menekankan konsep iman sebelum ALQur’an dan adab sebelum ilmu.
2. Sistem pendidikan Sekolahnya Manusia adalah konsep multiple intelligences yang
menghargai berbagai jenis kecerdasan siswa apapun kondisinya.
B. Saran
Secara pribadi, penulis mendukung sistem dan konsep yang ada pada Kuttab.
Penulis menyarankan kepada pihak guru Kuttab Al-Fatih untuk mengkombinasikan konsep
kuttab dengan konsep multiple intelligences yang menghargai berbagai jenis kecerdasan
41

Ust. Budi Ashari, dalam https://www.youtube.com/watch?v=oqQtArIcjYg diakses pada hari Kamis, 09 November
2017 pukul 13:36

siswa. Dengan strategi pembelajaran multiple intelligences guru dapat mengemas gaya
mengajarnya agar mudah ditangkap dan dimengerti oleh siswanya sehingga membuat siswa
tertarik apa yang guru ajarkan dan berhasil belajar dalam waktu yang relatif singkat.

DAFTAR PUSTAKA
Chatib Munif, Gurunya Manusia, Bandung: Kaifa Learning, 2012
Chatib Munif, Sekolah Anak-Anak Juara, Bandung: Kaifa Learning, 2012
Chatib, Munif, Sekolahnya Manusia, Bandung: Kaifa Learning, 2012
Ibrahim Unais, Al-Mu’jam Al-Wasith, tp, tt,
Qazwani, Muhammad bin Yazid Al-, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2013)
Sirjani, Prof. Dr. Raghib As-, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, terj Sonif dkk, Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2011
http://etheses.uin-malang.ac.id/5584/1/12110014.pdf
http://www.abanaonline.com/2016/08/sejarah-kuttab-bagian-1.html diakses pada hari Selasa, 07
November 2017 pukuL 12:45
http://www.abanaonline.com/2016/08/sejarah-kuttab-bagian-1.html diakses pada hari Selasa, 07
November 2017 pukuL 12:45
http://www.abanaonline.com/2017/03/kurikulum-kuttab-al-fatih-pembangkit.html diakses pada hari
Rabu, 8 November 2017 pukul 15:14
http://www.abanaonline.com/2017/03/kurikulum-kuttab-al-fatih-pembangkit.html diakses pada
Rabu, 08 November 2017 pukul 16:38
http://www.buahatiku.com/kuttab-al-fatih-alternatif-pendidikan-islami-masa-kini-berdasarkan-polatarbiyah-zaman-rasulullah/ diakses pada hari Selasa, 07 November 2017 pukul 12:49
http://www.buahatiku.com/kuttab-al-fatih-alternatif-pendidikan-islami-masa-kini-berdasarkan-polatarbiyah-zaman-rasulullah/ diakses pada hari Selasa, 07 November 2017 pukul 12:49
http://www.kuttabalfatih.com/info-kaf/ diakses pada hari Selasa, 07 November 2017 pukul 13:24
https://ar.wikipedia.org/wiki/(‫ كتاب_)مدرسة‬diakses pada hari Senin, 06 November 2017 pukul 14:13
https://www.brilio.net/news/sudah-11-kali-ganti-ini-beda-kurikulum-pendidikan-dari-masa-kemasa-150502x.html diakses pada hari Rabu, 8 November 2017 pukul 17:46
https://www.youtube.com/watch?v=OnIXpKi1xkY&index=2&list=PL5B54A4C5D147660F
diakses pada hari Kamis, 09 November 2017 pukul 13:59

https://www.youtube.com/watch?v=oqQtArIcjYg diakses pada hari Kamis, 09 November 2017
pukul 13:36