PENGANTAR SOSIOLOGI POLITIK (FILSAFAT SOSIAL)

ACHMAD HIDIR JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS RIAU PENGANTAR SOSIOLOGI POLITIK (FILSAFAT SOSIAL)

LATAR BELAKANG SEJARAH

  • Selama abab 9 Eropa barat dalam kegelapan dan dikuasai oleh bangsa arab (islam)
  • Kekuasaan raja (kerajaan di eropa) sangat dominan. Raja dapat memungut pajak dan mengambil tanah sesuka hati.
  • Terjadi klas sosial yg sangat tinggi antara klas bangsawan (lord) dgn klas petani (rakyat jelata).
  • Sementara kekuasaan gereja lemah, kaum gereja menganggap bhw adanya penindasan thdp rakyat itu adalah akibat dosa adam dan hawa yg harus mrk terima dan juga sbg akibat dosa/angkara mereka (rakyat) sendiri.
  • Atas rahmat tuhan maka para raja dianggap sbg orang yg dipilih tuhan utk mengusir angkara yg ada pada mereka (rakyat).

  LANJUTAN

  • Lambat laun sikap kepatuhan pada raja dan bangsawan (lord) itu dianggap oleh masy adalah kodrat

  

itu

  dan alami. Dgn catatan bila :

  dilakukan secara benar dan utk kebaikan bersama

  . Tetapi bila tidak maka itu dianggap penindasan raja thdp rakyat

  • Pandangan ini dipelopori oleh :

  thomas aquinas dgn karyanya : summa theologica, yang kemudian

  menjadi ajaran resmi gereja pada akhir abad 13 (awal tahun 1400-an)

  Thomas Aquinas: Filsuf Abad Pertengahan 1225

  • – 1274)

FILSAFAT THOMAS AQUINAS

  • Kebenaran adalah kebenaran yg teratur sesuai hukum alam dan ilahiah
  • Menurut Aquinas:
  • Tatanan sosial = tatanan alam semesta
  • Allah sepenuhnya rasional, maka bila seseorang semakin rasional maka sebenarnya ia semakin mendekatkan diri dgn sang pencipta.
  • Tatanan kehidupan diatur secara hirarki yang teratur
  • Secara umum laki-laki dianggap lebih rasional drpd perempuan, maka ia layak jadi pemimpin
  • Laki-laki dan perempuan tidak ada bedanya sepanjang ia rasional dlm bertindak, maka ia sama-sama mematuhi hukum allah secara sadar.
  • Demikian pula orang dewasa lebih rasional drpd anak-anak, maka iapun dianggap layak memimpin.
  • Bila manusia melakukan kesalahan dan memperturutkan nafsu (drpd akalnya), maka ia sama dgn binatang.
  • Maka mrk yg lebih rasional dianggap layak memimpin utk kebaikan bersama demi rahmat Allah
  • Maka ia layak menerima hukuman di depan tuhannya.

  Lanjutan

  • Para petani (rakyat) dianggap kurang rasional dibandingkan para penguasa (raja dll), maka raja dll harus memimpin mereka untuk kebaikan bersama (bukan menindas) karena ini tidak sesuai dgn hukum rasional illahi.
  • Tuhan itu menurut Aquinas hanya 1, maka rancangannyapun hanya 1 dan tidak terlepas dari alam semesta. Hukum Allah itu mengatur hukum alam dan sebagian hukum itu telah diwahyukan melalui kitab suci.
  • Untuk memahami hukum-hukum itu, Allah telah memberikan manusia dengan kemampuan AKAL
  • Menurut Aquinas, AKAL manusialah yang mampu membuktikan hukum- hukum alam itu
  • Hukum positif apapun yang dibuat gereja atau penguasa harus sesuai dgn hukum kekal (ALLAH)
  • Tak seorangpun mampu menghindar dari hukum Illahi, tetapi utk mengatur kepentingan si pelanggar hukum tsb. Maka penguasa sipil harus membuat sanksi agar mrk yang melanggar mau bertobat dan memperbaiki diri sebelum masuk ke kehidupan akhirat (kematian)

  Lanjutan

  • Penguasa dan pemerintah yg ada adalah ketetapan Tuhan (Allah), karenanya siapa yang melawan pemerintah/penguasa dianggap melawan hukum Allah. Siapa yang melawan PENGUASA maka akan mendatangkan hukuman atasnya.
  • Karenanya bila ia seorang yg baik, tdk perlu takut pada penguasa/raja. Tetapi bila ia berbuat jahat, tidak hanya pemerintah/penguasa yang menghukum, tetapi juga Tuhan akan murka.

  Kritik terhadap Thomas Aquinas

  • Pandangan Aquinas tdk seluruhnya mampu menjelaskan ketimpangan hukum dan ekonomi.
  • Kenyataannya tidak semua penguasa/pemerintah/raja itu mampu berbuat adil.
  • Bagaimana pula bila petani (rakyat) mencuri krn kelaparan akibat kelalaian penguasa ?
  • Dengan demikian sebenarnya rakyat harus memiliki hak utk menolak seorang raja (penguasa) jika mrk melanggar hukum alam (ilahi). Dan jika raja (penguasa) melanggar hukum alam (Tuhan), rakyat memang WAJIB untuk melakukan pemberontakan.

  

2 keinginan terbesar manusia yaitu :

BERTAHAN HIDUP DAN INGIN BERKUASA

  

bellum omnium contra omnes Thomas Hobbes (1558- 1679-Inggris) SETTING MASA KEHIDUPAN (1500-an )

  • Sejak abad 14 sejumlah teolog mengkritik pandangan Aquinas
  • Penemuan teknologi, media cetak dan kemampuan melek huruf dan banyaknya terjemahan alkitab ke berbagai bhs berdampak pada kehidupan petani (rakyat) utk mampu memahami kitab suci dan kontak langsung dgn Tuhannya tanpa perlu lagi perantara.
  • Akibatnya banyak terjadi pemberontakan petani, mrk berharap dpt hidup berdasarkan ajaran alkitab tanpa perlu diwakili para penguasa (raja) dan uskup. (akibatnya banyak muncul sekte yg bertentangan dgn gereja Katolik)

  Lanjutan

  • PEMIKIRAN HOBBES :
  • Setiap manusia memiliki hak alami (HAM)
  • Seluruh kehidupan diawali dari gerakan VITAL, (misal jantung berdetak, bernafas, mencerna dll) semua akan terus bergerak kecuali gerakan itu dihalangi.
  • Dengan demikian setiap individu berhak dan boleh melakukan apapun, tanpa memandang gerakannya itu akan menyakiti orang lain ataupun melanggar hukum alam (ilahi)
  • Menurut Hobbes semua manusia adalah setara tidak ada hirarki rasional dan kekuatan. (HAL INI BERBEDA SEPERTI DIUNGKAP AQUINAS)
  • Rasionalitas menurut Hobbes kurang penting, yang paling penting adalah kemampuan mempertahankan hidup (survival).

  Lanjutan

  • Karena itu setiap orang rentan (tidak ada yg benar2 kuat). Buktinya:
  • 1. Orang yang paling kuatpun mengalami kelelahan
  • 2. Rasa ngantuk dan harus tidur, dll
  • Maka orang yg kuat bisa dgn mudah dibunuh oleh orang yg lemah ketika ia tertidur.
  • Dengan demikian rasionalitas tidak lebih penting daripada kekuatan (power). Karena tidak ada jaminan seseorang bhw ia tidak akan dibunuh atau dirampas sumber makanannya.
  • Dengan demikian menurut HOBBES hukum alam adalah:
  • SETIAP ORANG BOLEH AKU SAKITI DAN AKU JUGA HARUS RELA BILA DISAKITI OLEH ORANG LAIN

  

Bellum omnium contra omnes

Penyebabnya : Terbatasnya sumberdaya, menyebabkan permusuhan dan penindasan dan ketidak adilan Keserakahan manusia, menyebabkan homo homini lupus

  Lanjutan

  • Untuk tidak saling menyakiti, maka perlu adanya kontrak (SOCIAL CONTRACT) yang

    disepakati bersama. Untuk menjamin kesepakatan diberikan kedaulatan kepada Negara (Leviathan) untuk mengaturnya
  • Untuk menjamin kontrak itu berjalan diperlukan penguasa yg dpt menjamin bhw : SIAPAPUN YG MELANGGAR KONTRAK HARUS DIBERIKAN SANKSI.
  • Bila itu tercipta maka kehidupan sosial akan tertata dengan baik, bila tidak maka manusia akan terjebak pada hukum alam (Yang Kuat Itulah yang Menang) HOMO HOMINI LUPUS (Manusia YG satu Menjadi Serigala Bagi manusia Yang lain)
  • Penguasa menurut Hobbes bisa Laki-laki atau perempuan (berbeda dgn Aquinas), baik individu maupun kelompok. Tetapi menurut Hobbes akan lebih baik bila laki-laki
  • Menurut Aquinas Raja (pemerintah) berkuasa atas perkenan Tuhan, berbeda dgn Hobbes, menurutnya raja (pemerintah) berkuasa karena dipilih oleh rakyat disebabkan rakyat kuatir bila terjerumus ke dalam hukum alam (rimba)

  Lanjutan

  • Menurut Hobbes, jika raja (penguasa) lemah tidak mampu menyejahterakan dan melindungi rakyatnya, maka tidak ada jalan lain kecuali harus diturunkan (diganti).
  • Menurut Hobbes tidak ada manusia yang mau disakiti, sekalipun ia telah berbuat jahat dan menyakiti orang lain.
  • Sementara Penguasa juga akan berusaha menghukum siapapun.
  • Maka : akan tercipta perang antara si pelaku kejahatan dengan penguasa/pemerintah.
Lanjutan ...

  • Hobbes juga berpendapat bhw sejak lahir manusia telah melakukan kontrak tanpa bicara yaitu antara seorang anak dgn ibunya.
  • Bagi Hobbes keluarga tidaklah selalu terikat oleh cinta kasih atau keunggulan jenis kelamin tertentu. Melainkan didasarkan atas jasa perlindungan dari yang kuat pada yang lemah.
  • Menurut Hobbes keteraturan dalam sistem sosial, antara buruh-majikan dllnya semuanya selalu didasari atas dasar kontrak (kesepakatan).

  Lanjutan

  • Menurut Hobbes kontrak sosial selalu dilakukan masyarakat atas dasar sukarela, meskipun kadangkala kontrak itu terjadi antara 2 kelompok (individu) yang tidak setara (yang kuat dan yang lemah).
  • Bagi Aquinas masyarakat seperti alam, hirarki disusun oleh Allah. Tetapi menurut Hobbes hirarki kekuasaan didasari atas dasar kompetisi antar individu
  • Bagi Aquinas individu memiliki kewajiban terhadap masyarakat di mana ia berada (organis).
  • Bagi Hobbes individu tidak memiliki kewajiban alami thdp masyarakat. Satu-satunya kewajiban individu adalah memenuhi kebutuhannya sendiri.
  • Pandangan Hobbes ini merupakan ciri dan cikal bakal munculnya liberalisme.

  Lanjutan

  • Menurut Hobbes individu itu pada dasarnya ambisius,

    serakah dan kapitalis.
  • Bagi Hobbes, kapitalis itu akan mendatangkan kehancuran lembaga2 sosial.
  • Maka perlu tampilnya peran monopoli dari penguasa

    (raja dan pemerintah) untuk mengatur kehidupan dan

    kestabilan masyarakat.