SOSIOLOGI 001

(1)

LEMBARAN PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan guru mata pelajaran maka dengan ini laporan hasil penelitian tentang adat istiadat didesa Sugihan.

Telah diajukan dan diujikan pada tanggal dinyatakan telah baik.

Mengetahui

Kepala SMA NEGERI 1 RAMBANG Guru mata pelajaran

LAHMUDIN S.PD RADIUS PRAWIRO

S.SOS

Narasumber


(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi allah yang telah memberikan pertolongan.rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Atas berkat rahmat dan hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan hasi laporan penelitian ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan hasil laporan penelitian ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak kepala sekolah SMA NEGERI 1 RAMBANG karena telah memberikan waktu kepada kami untuk melakukan penelitian ini, terima kasih kepada semua dewan guru beserta staf tata usaha karena telah memberikan sedikit demi sedikit ilmu pengetahuan kepada kami, terima kasih juga kami ucapkan kepada bapak Radius Prawiro S. Sos karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar melakukan penelitian, karena dengan adanya penelitan ini lebih menambah wawasan kami dan membuat kami lebih paham akan adat istiadat pernikahan dirambang, terima kasih juga pada orang tua kami yang telah mempercayai kemampuan kami dalam melakukan penelitian ini, kami ucapkan juga terima kasih pada narasumber karena telah meluangkan waktu untuk kami dalam melakukan wawancara langsung tentang adat istiadat pernikahan di Sugihan, serta tak lupa kami ucapkan terima kasih pada teman-teman atas kerja samanya yang telah ikut membantu dalam pembuatan hasil laporan penelitian ini, kerja sama akan membuat pekerjaan lebih mudah dan ringan serta hasilnya pun akan memuaskan. Kami menyadari bahwa hasil laporan penelitian sosial ini tidak sempurna dan kami membutuhkan kritik dan saran guna menunjang pembuatan penelitian kedepannya.

Wassalammualaikum wr.wb


(3)

MUTMAINAH

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……… i

Kata Pengantar………. ii

Daftar Isi………. iii

Gambar/ilustrasi……… v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang……….. 1

1.2 perumusan masalah……….. 1

1.3 tujuan penelitian……… 1

1.4 kegunaan penelitian………. 2

1.5 batasan masalah……… 2

1.6 metodologi penelitian……… 2

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 biografi desa sugih waras barat……….. 4

2.2 sejarah desa sugih waras barat……….. 6

2.3 biografi desa sumber rahayu ………. 8

2.4 sejarah desa sumber rahayu……….. 10


(4)

2.6 sejarah desa pengadangan……… 13

2.7 biografi desa sugihan……….. 15

2.8 sejarah desa sugihan……… 16

2.9 biografi desa sugih waras induk……….. 18

2.10 sejarah desa sugih waras induk……… 19

BAB III ISI LAPORAN Adat pernikahan rasan tue di desa sugihan………. 23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 kesimpulan……….. 28

4.2 saran………... 28

DAFTAR PUSTAKA


(5)

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman suku,agama,ras,budaya,dan bahasa daerah. Indonesia memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. adalah aturan dan perbuatan yang lazim dituruti atau dilakukan sejak dahulu kala. Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan sehingga kuat hubungan dan peyatuannya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Dalam hal ini kami akan menjelaskan tentang adat istiadat pernikahan dirambang.

1.2

Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam hasil laporan penelitian sosial : 1. Bagaimanakah sistem adat istiadat pernikahan di rambang ? 2. Apakah pengertian adat istiadat ?

3. Bagaimanakah tata cara pernikahan di Sugihan ?

4. Bagaimanakah proses lamaran yang dilakukan di desa Sugihan ?

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam laporan hasil penelitian sosial :

1. Untuk mengetahui sistem adat istiadt pernikahan di rambang 2. Untuk menambah wawasan tentang sistem adat istiadat

pernikahan di rambang

3. Memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi

4. Menjelaskan bagaimana sistem adat istiadat pernikahan dirambang 5. bagaimana sistem adat istiadat pernikahan di rambang .


(7)

1.Mencari informasi tentang sesuatu yang akan diteliti

2.Memberikan pemahaman yang sangat di butuh kan dalam suatu penelitian.

3.memperoleh data-data yang sesuai dengan keinginan dalam suatu penelitian.

1.5

Batasan Masalah

Jika membahas mengenai sistem adat istiadat pernikahan dirambang sangat panjang namun kami mencantumkan batasan dari pembahasan ini yaitu antara lain mengenai sistem adat istiadat diSugihan dan sejarah desanya.

1.6

Metodelogi Penelitian 1. Data penelitian

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif yang memerlukan data berupa kata tertulis, data lisan dan perilaku yang dapat diamati untuk mendapatkan hasil laporan penelitian tersebut.

2. Sumber data

Data yang diteliti diperoleh dari bapak pemangku adat desa Sugihan yang bernama Kastaman ia menjelaskan tentang adat istiadat pernikahan di desa Sugihan.

3. Jenis data

Data ini mengunakan jenis data person, person adalah orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara

1.7 Rencana biaya penelitian

Kami sekelompok sepakat untuk melakukan penelitian, pada hari jum’at pada tanggal 6 januari 2015, yang bermaksud untuk mencari informasi kami melakukan penelitian didesa sugihan dan melakukan wawncara dengan pemangku adat desa sugihan, kami membahas tentang adat istiadat pernikahan dirambang khususnya didesa sugihan. Kami juga mengeluarkan dana sebesar RP 15.000 satu siswa, satu dalam kelompok, setelah


(8)

melakukan wawncara kami mendiskusikan dan mencatat pokok-pokok permasalahan yang ada, dalam melakukan penelitian.

1.8 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian tentang sistem adat istiadat pernikahan dirambang dilaksanakan di desa Sugihan pada hari jum’at tanggal 6 januari 2015 pukul 15:30 S/d.

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Biografi Desa Sugih Waras NAMA:1. AAN HARYANTO 2.IRFAN ANGGARA Nama Desa: Sugih Waras Barat

Jumlah Penduduk : 2.480 Jiwa Jumlah Petani Karet : 2.000 Jiwa Jumlah Pedagang : 63 Orang

Jumlah Juragan Atau Tukeh : 14 Orang Jumlah Bidan/Tenaga Kesehatan : 15 Orang Jumlah Tni/Polisi : 5 Orang


(9)

Jumlah Guru : 8 Orang Jumlah Pns : 14 Orang

Jumlah Mahasiswa : 20 Orang  Sarana Dan Prasarana Desa 1.Polsek Rambang

2.Kantor Desa 3.Puskesmas 4.Sd

5.Tk Negeri Dan Pratiwi 6.Klinik

7.Gor, Motor, Mobil, Sepeda, Tower

8.Lapangan Bola Kaki, Pos Kamling, Sumur Umum.  Teknologi Yang Ada Di Desa

1.Lampu Listrik 2.Komputer 3.Hp 4.Televisi 5.Radio 6.Internet 7.Kulkas 8.Mesin Cetak 9.Mesin Foto Copy 10.Sanyo

11.Kipas Angin, Magic Com.  Informasi Yang Ada Di Desa

1.Media Elektronik ( Internet, Televisi, Dan Radio ). 2.Media Cetak ( Koran Dan Majalah ).

 Adat Istiadat Yang Ada Di Desa 1.Ketimbang

2.Balek Semuke 3.Balek Melahunut 4.Sedekah Petang

5.Sedekah Netak Kalangan 6.Sedekah Dusun

7.Nunde Anak

8.Dilarang Motong Kuku Dimalam Hari

9.Dilarang Duduk Di Tengah-Tengah Pintu Rumah 10.Tidak Boleh Bersiul Dimalam Hari

11.Tidak Boleh Menyapu Halaman Bila Ada Orang Yang Meninggal. 12.Tidak Boleh Menjemur Pakaian Di Kandang.


(10)

2.2 Sejarah Desa Sugih Waras Barat

Desa Sugih Waras Barat merupakan pemekaran dari desa Sugih Waras induk dimekarkan desa ini di karenakan penduduk dari Sugih Waras induk sudah mencapai lebih kurang 5.500 jiwa. Para pemuka masyarakat bekerja sama dengan kepala desa yang terpilih saudara Rivanser bermusyawarah untuk memekarkan desa ini menjadi 2 bagian setelah mendapat persetujuan dari kades Rivanser maka di bentuklah panitia pemekaran sebagai berikut: Ketua: H.Juhardi.HJ

wakil ketua : Alu Bin Jani

sekertaris : merangkap anggota SIMPRI HUSIN anggota :

1.Muhammad Imanto 2.M.Dewa (alm) 3.Isharudin st. 4.BDI safari

Didalam memperjuangkan desa ini panitia mengajukan permohonan kepada bapak bupati agar Sugih Waras dapat di bagi dua atau di mekarkan menjadi dua desa sebagai berikut: Sugih waras dan Sugih Waras Barat. Dalam perencanaan pemekaran tersebut desa Sugih Waras Barat akan dijadikan tempat dusun, dusun 1, dusun 2, dusun 3, dan dusun 4. Setelah pemajuan pemekaran maka wilayah sugih waras desa sugih waras berbatas sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan wilayah desa Sugih Waras INDUK .  Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah desa Pagar Agung dan

desa Sugih Waras Sebelah barat berbatasan dengan wilayah desa Sumber Rahayu.


(11)

Melalui pendataan ulang penduduk pada saat itu lebih kurang 2.546 jiwa melalui proses pengusulan tersebut maka desa sugih waras mengikuti peraturan-peraturan pemerintahan desa, undang-undang no.22 tahun 2009 maka dibentuklah pemerintahan pada saat itu sebagai berikut:

 PJS Kepala desa: H.juhardi.HJ  SEKERTARIS desa: SIMPRI HUSIN  KOL pembangunan : Muhammad imanto  Kaur umum : M. dewa ( alm )

 Pamong tani : Isharuddin  Trantif: Runi paslah  Kadus 1 : Basur Ibrahim  Kadus 2 : Yuz rizal

 Kadus 3 : Zakaria kamidan  Kadus 4 : Ambran subnadi

Didalam pelaksanaan pemerintahan pada saat itu di teruskan dengan pembentukan perangkat lainnya seperti BPD, Karang taruna, LPMD untuk memenuhi syarat-syarat desa difinitif kemudian dari pada itu di pilih membentuk kepala desa di tahun desa yang difinitif maka desa Sugih Waras merupakan desa yang difinitif.

DEMIKIAN SEJARAH SINGKAT DESA SUGIH WARAS BARAT.

Pemangku Adat

Ahmad Lugin Jani

2.3 Biografi Desa Sumber Rahayu  NAMA: MUTMAINAH


(12)

NAMA DESA : DESA SUMBER RAHAYU Jumlah jiwa : 4.111 JIWA

Jumlah petani karet : 2O7 ORANG Jumlah pedagang : 157 ORANG Jumlah juragan/tukeh : 15 ORANG Jumlah bidan/tenaga : 5 ORANG Jumlah tni/polisi: 1 ORANG

Jumlah pns/tenaga pendidikan :17 ORANG Jumlah buruh :175 ORANG

 SARANA DAN PRASARANA YANG ADA DIDESA 1. Balai desa : 1

2. Lapangan bola kaki : 2 3. Lapangan bola tangkis : 2 4. Lapangan bola voly:7 5. Televon umum :1 6. Masjid : 5

7. Mushola :15 8. Poskamling :8 9. SD : 2

10.SMP :1

11.Pondok pesantren :1 12.TK :2

13.Posko :1 14.Posyandu :1 15.kalangan :1 16.pemakaman : 3

 TEKNOLOGI YANG ADA DIDESA SUMBER RAHAYU 1. Listrik,

2. Mobil,motor 3. sepeda 4. Telvon umum

5. Laptop/computer,warnet 6. Televisi,kulkas

7. Mesin air

8. Mesin photocopy 9. Magicom, kipas angin

 INFORMASI YANG MASUK DIDESA SUMBER RAHAYU 1.Media elektronik (internet, televise ,dan radio)

2.Media cetak (Koran dan majalah)

 ADAT ISTIADAT YANG ADA DIDESA SUMBER RAHAYU 1. Selamatan desa setiap tahun

2. Sedekah petang


(13)

4. Adat istiadat orang Madura saat menikah memberi pertunjukkan kuda lumping

5. Tidak boleh motong kuku dimalam hari 6. Tidak boleh menyapu pada malam hari

7. Jika ada yang menikah harus ada lemang, juada,keris, dan emas 8. Tidak boleh bersiul didalam rumah

9. Tidak boleh menjemur pakaian diatas kandang 10.Tidak boleh duduk ditengah-tengah pintu 11.Nunde anak

12.Balek semuke

13.Tidak boleh menyapu halaman rumah bila ada orang yang meninggal

14.Mbayar nazar/sangi

2.4 Sejarah Desa Sumber Rahayu

Desa Sumber Rahayu adalah sebah desa definitive yang berasal dari es transmigrasi yang berdiri sejak tahun 1982 yang dipimpin oleh seorang KA UPT (kepala unit pemukiman transmigrasi). Masa kepemimpinan KA UPT ini sejak tahun 1982 s/d tahun 1985.dan jumlah penduduk pada saat itu adalah 1.500 jiwa orang sedangkan jumlah kepala keluarga 500 KK yang terdiri dari 450 KK berasa dari trasmigran, 50 KK berasal dari transmigran lokal.

Kemudian pada tahun 1985, desa Sumber Rahayu dipimpin oleh seorang PJS (pejabat sementara) hingga tahun 1986. Dengan kebijaksanaan dan perjuangan pemerintah kabupaten muara enim bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat pada saat itu. Barulah pada than 1987 UPT.1 Sugih Waras menjadi desa definitif yang diberi nama desa Sumber Rahayu yang dipimpin oleh seorang kepala desa dengan kecamatan Rambang Lubai. Sejak tahun 1982 desa Sumber Rahayu sudah mempunyai gedung sekolah dasar, dengan kebijaksaan pemerintah juga pada tahun 1985 barulah didirikan gedung Sekolah Dasar Negeri 2 (SDN 2). Mengingat tingkat kemajuan desa pada saat itu terutama bidang pendidikan sangat pesat maka pada tahun 1983 didirikanlah Sekolah Menegah pertama dengan nama SMP YPLP PGRI TRANS, sehubungan dengan belum mempunyai gedung sediri pada saat itu maka terpaksa para siswa siswi SMP meminjam lokal gedung


(14)

SDN 1 dan dengan kebijakan maka pada sat ini SMP PGRI sudah menempati gedung sendiri.

Dibidang perdagangan desa Sumber Rahayu mempunyai pasar yang didirikan pada tahun 1984 hingga sekarang dan los pasar tersebut sudah direhabilirasi pada tahun 2007 yang diberi nama pasar sumber harapan (proyek pemerintah). Untuk membudi dayakan ikan utamanya untuk kepentingan masyarakat Sumber Rahayu mempunyai dam atau bendungan yang berlokasi didusun 2 dan dusun 3 yang tentunya mempunyai dampak dan positif apabila terjadi musim kemarau dan pada saat itu sudah disalurkan bibit ikan nila kurang lebih 10.000 ekor ikan bantuan pemerintah.

Untuk memajukan sistem perekonomian masyarakat, desa Sumber Rahayu mrndirikan KUD panca mulia untuk mengimbangi kebutuhan dan kemajuan perekonomian masyarakat terutama dibidang perkebunan karet, maka KUD panca mulia sekarang ini mengadakan tender harga karet , dengan demikian harga karet dimasyarakat akan transparan dan beberapa kepala gudang akan menenderkan atau menjual karet mereka pada KUD panca mulia dengan ketentuan tender KUD akan dilelang oleh harga tender tertinggi dengan tonase lebih kurang 200 ton perbulan.

Masyrakat desa Sumber Rahayu pada masa sekarang ini mayoritas berkebun karet yang dikelola secara individu dan sebagian juga ada yang mendirikan meubel dan buruh bangunan tentunya ini akan menunjang perekonomian masyarakat terutama dalam desa Sumber Rahayu.

Di bidang kesehatan, desa Sumber Rahayu mempunyai PUSTU dan POLINDES juga POSYANDU untuk menjaga kesehatan masyarakat desa.

Sumber Rahayu, 06 Januari 2015 Mengetahui Kepala Desa


(15)

Jumono

2.5 Biografi Desa Pengadangan  NAMA : APRINA RAMAH Nama desa : pengadangan  jumlah penduduk : 700 jiwa jumlah petani karet : 300 orang jumlah pedagang : 25 orang jumlah tokeh / juragan : 14 orang jumlah bidan : 1 orang

jumlah TNI / POLISI : 1 orang jumlah guru : 6 orang

jumlah PNS : 4 orang

 SARANA DAN PRASARANA DESA PENGADANGAN 1. Lapangan bola kaki : 1

2. Lapangan bola voly :1 3. Masjid : 1

4. Sekolah SD, SMP, TK 5. Sumur umum

6. Pos kambling 7. Kalangan 8. Bola tangkis 9. Puskesmas

 TEKNOLOGI YANG ADA DIDESA PENGADANGAN 1. Mobil

2. Motor 3. Sepeda 4. Televisi


(16)

 INFORMASI YANG ADA DIDESA 1. Media cetak ( Koran dan majalah )

2. Media elektronik ( televise, radio dan internet )

 ADAT ISTIADAT YANG ADA DIDESA PENGADANGAN 1.sedekah petang

2. ketimbang 3. pendukunan 4. membayar nazar 5. bebuhe

6. kidah-kidahan

7. tidak boleh menjahit malam

2.6 Sejarah Desa Pengadangan

Konon katanya dahulu kala ada beberapa rumah yang bertempat tinggal di pinggir hutan yang katanya banyak sekali kejadian sangat misterius. Memang disana mempunyai jalan tetapi amat sepi sehingga langkah sekali diumpai orang, suatu hari ada seorang melintasi jalan tersebut dengan membawa kendaraan bermotor. Tiba-tiba dijalan itulah dihadang oleh seseorang yang memakai topeng dan langsung saja ia merampok dan membawa motor pemilik itu, dan pemilik motor itupun celaka karena dipukul sangat keras.

Kejadian todong menodong itu memang sering kali terjadi, karena itu banyak orang yang merencanakan pembunuhan kepada sang penodong, dan akhirnya mereka berhasil membunuh dan membuka topeng sang penodon itu. Ternyata pelakunya adalah salah satu penduuk yang bertempat tinggal di beberapa rumah tadi, ia bernama Rekom. Rekom pun dikubur tepatnya di WC SMP NEGERI 3 RAMBANG. Sekarang ini peng artinya manusia bertopeng dan adangan artinya pemberhentian, jadi desa itu diberi nama pengadangan yang artinya pemberhentian manusia bertopeng atau bahasa desanya adalah mengadang lalu menodong memakai topeng. Desa pengadangn berbatasan dengan:


(17)

 Bagian timur berbatasan dengan PKR (perkebunan karet rakyat)

 Barat berbatas dengan PKR (perebunan karet rakyat )

Pengadangan, Januari 2015 Mengetahui pemangku adat

Abesor

2.7 Biografi Desa Sugihan  NAMA : ETY ANGGRAINI


(18)

 Jumlah penduduk : 1.780 jiwa Jumlah petani karet : 1.150 orang Jumlah tukeh / juragan : 7 orang Jumlah bidan : 2 orang

Jumlah TNI / POLISI : 3 ORANG Jumlah guru : 25 orang

Jumlah PNS : 10 orang

 Sarana dan prasarana desa Sugihan 1. Lapangan bola voly : 4

2. Lapngan bola kaki: 2 3. Kantor kades

4. Masjid : 3

5. Lapangan bola tangkis :3 6. Pos kambling : 3

7. Tenis meja

8. Sekolah TK, SD, SMP 9. PUSKESDES

 Teknologi yang ada didesa Sugihan 1. Televisi

2. mobil 3. motor

4. hp, ipad, tablet 5. radio

6. mesin penyedot air 7. komputer atau laptop 8. listrik

9. kulkas

10.digital dan parabola

 informasi diterima didesa Sugihan 1. televisi

2. Koran 3. Internet 4. Facebook 5. E-mail

 Adat istiadat yang ada didesa Sugihan

1. Tidak boleh memotong kuku pada saat ada orang yang meninggal 2. Tidak boleh menyapu halaman pada saat ada orang yang

meninggal

3. Jika ada yang menikah harus ada keris, lemang, dan dodol 4. Tidak boleh duduk ditengah-tengah pintu atau alang

5. Tidak boleh bernyayi didalam wc 6. Tidak boleh menjahit pada malam hari 7. Nengko’an


(19)

9. Mbayar nazar 10.Bebuhe

2.8 Sejarah Desa Sugihan

Sugihan merupakan desa lama atau tua dikecamatan rambang, desa Sugihan adalah pecahan dari desa tanjung rambang yang dulunya disebut teluk beringin, awalnya ada masyarakat yang mediami suatu tempat yang belum memiliki nama yang oleh salah seorang penduduknya yaitu PUYANG JAYE PAKSE, penduduk teluk beringin iri dengan desa yang belum memiliki nama itu. Akhirnya penduduk teluk beringin mendatangi desa tersebut karena ingin merebut kebudayaan yang ada pada desa itu, akhirnya oleh puyang jaye pakse mereka disugihi atau diadu namun sayang puyang jaye pakse kalah maka desa itu mereka beri nama suguhu yang kemudian diganti dengan Sugihan yang artinya sugih atau kaya kebudayaan.

Desa Sugihan ini berbatasan diantara dua desa yaitu sebelah barat yaitu desa sukarami dan disebelah timur desa baru rambang dan sebelah selatan PKR dan sebelah utara PKR.

Desa Sugihan juga terpecah menjadi beberapa bagian yang tersebar diarah selatan yang terdiri dari desa atau sering disebut talang. Dengan nama-nama sebagai berikut Pemukiman, Air Guci, Pengadangan, Tunggul Buta, Talang Simpang, Talang Norma, Talang Anyar dan sebagainya.

Demikian sejarah desa Sugihan

Sugihan, Januari 2015 Mengetahui pemangku adat


(20)

2.9 BIOGRAFI DESA SUGIH WARAS  NAMA : AKHLUN KABZA

Nama desa : sugih waras  Jumlah penduduk : 2.296 jiwa

Jumlah petatni karet : 1.401 orang Jumlah pedagang : 24 KK

Jumlah tukeh/juragan : 3 0rang

 Jumlah bidan atau tenaga kesehatan : 7 orang

Jumlah pns atau tenaga pendidikan : PNS 4 ORANG TP4 orang Jumlah TNI/ polisi : 1 orang

 Sarana dan prasarana desa 1 .Lapangan bola voli : 4 2 Lapangan bola tangkis : 3 3 Balai desa : 1

4 Masjid, sekolah, air mineral : masing-masing 1 5 Kantor desa : 1

6 Tower :2

 Teknologi yang ada didesa 1. Listrik,

2. motor, 3. mobil, 4. sepeda,

5. televisi,dan kulkas

6. Mesin cuci, kipas angin, magicom, serta handpone  Informasi yang ada didesa

1. Media lektronik ( radio, internet, televisi) 2. Media cetak (Koran dan majalah )  Adat istiadat yang ada didesa

1.pemantanan 2.sedekah petang 3.betimbang 4. balek semuke

5. natar, sedekah dusun, 6. sedekah netak kalangan


(21)

7. balek mulan hunot

8. manggel makan, mehete

9. nunde anak, tidak memotong kuku dimalam hari 10. tidAK boleh menjahit dimalam hari

11. pada saat maghrib pintu rumah harus ditutup 12. tdak boleh menyapu dimalam hari,

13. tidak boleh memukul orang dengan sapu lidi

2.10 SEJARAH DESA SUGIH WARAS

ASAL USUL DESA SUGIH WARAS

Dahulu kala bahwa sahnya desa sugih waras ini bernama KUTA GADING KURAI DAN PENGANDUNAN.Kuta gading kurai terdiri dari 13 talang-talang tersebar diantara daerah barat desa sugih waras barat sekarang dalam kaitan ini bekas talang pekulangan.Sedangkan dusun pengandunan berasal dari wilayah utara desa sugih earas sekarang dan terdiri dari talang-talang yang berjumlah 14 buah talang, jadi kedua desa ini bersepakat untuk menjadikan satu desa yang dipimpin kuta gading kurai yang dipimpin oleh rangge rawi, sedangkan dusun pengandunan dipimpin oleh puyang riye kati batin celek.

Pada masa itu dusun kota gading kurai yang brjumlah 13 talang-talang tersebut dengan kesepakatan dengan punyang rangge rawi bersama para perwaking mengadakan musyawarah dengan riyekati batin celek beserta 14 talang-talangnya disebabkan wilayah tinggal mereka itu sudah menyempit karena penduduk sudah berkembang di sekian rupa dan musyawarah itu diadakan didusun pengandunan.Kesimpulan antaran kedua kriye kutai gading kurai dan pengandunan ini bermufakat untuk membentuk desa atau dusun baru pindah dari lokasi semula kemufakatan disetujui bersama dan kemudian pindah ke pematang (sungai rambang disebelah utara diapit oleh sungai suak/anak sungai rambang).

Kemudian hal tersebut dalam menunggu beberapa selang waktu maka terjadilah gotong royong perpindahan dari gading kurai kedaerah sungai


(22)

rambang itu dan dari pengandunan dari daerah sungai rambang kedaerah sungai suak tersebut yang dipipin oleh kedua puyang tersebut . Oleh karena itu, setelah didirikan dusun itu mereka bingung memberikan nama asli dari desa tersebut, jadi gabungan gading kurai dan pengandunan itu karena ada suatu sistem pakai “SUGI” jadi mereka menamakan dusun tersebut “SUGI WARAS” ,dan sugi waras dalam arti nyata tembaku atau hasil dari sepah sirih itu bisa menjadi bahan obat-obatan tradisional, akhirnya kemufakatan ini terjadi dari kuta gading kurai yang terdiri dari beberapa dusun maka disana terjadilah empat buah dusun dalam hal ini dipimpin oleh penggawe-penggawe (tumbang-tumbang).Jadi, dusun 1 namanya tumbang pulau, dusun 2 namanya tumbang tengah, dusun 3 namanya tumbang panjang, dusun 4 namanya tumbang pandak, dusun 5 namanya tumbang pelawi.

Kemudian pada tahap bergilirnya sistem pemerintahan lain tumbang panjang itu dilebur menjadi 2 yaitu tumbang panjang 1 dan tumbang panjang 2 yang terdapat di disun sugih waras kurang lebih 36 tahun kemudian mereka pindah dari pengandunan dan gading kurai mereka bergabung didesa sugih waras dan didusun sugih waras yang baru terjadi musibah kekeringan dan penyakit yang keras (tajam) maka segal bentuk jenis tanaman-tanaman rusak, padi tidak berhasil, dan sebagainya. Maka mengadakan musyawarah kembali antara riyekati dan puyang rangge rawi (puyang bengkuang) untuk mengatasi masalah/musibah tersebut mereka punya rasa untuk memanggil para ahli atau orang dari muara rambang yang bernama nyawak raden sinu dan musyawarah tersebut disetujui mereka akan mengadakan sedekah pedusun dilanjutkan dengan pemberian nama resmi dusun “SUGIH WARAS”.Kurang lebih 27 hari kemudian, maka rencangan sedekah/perhelakkan tersebut dilaksanakan bersama-sama, pertama-tama disugih waras baru yang pada intinya melaksanakan memotong kerbau secara sedekah pedusun, pemberian nama dusun sehubungan musibah itu berlanjut mereka mencari wilayah baru lagi untuk pindah dusun sugih waras dalam kemufakatan itu dari dusun sugih waras ini


(23)

pindah dengan persetuuan dari keluarga anak cucu sitie liling mengambil lokasi disebela kiri mudik rambang yaitu tempat desa sugih waras sekarang ini, adapun usai sedekah pedusun dan orang pintar yaitungawak raden sinu dating ke dusun sugih waras itu selesai dilaksanakan dan pada 3 hari 3 malam ngawak raden sinu akan kembali ke tempat muara rambang oleh range rawi dan riyekati batin celek diminta oleh orang kemit untuk bertanya “nyawak, kami sedekah keselamatan lah sude kami minte name dusun ini kan pedie?” dikarnakan ngawak tersebut sudah terburu-buru pulang dan dia sudah menaiki perahu dan hamper berangkat maka dijawablah oleh ngawak tersebut dari atas perahu “kamu tu kakgi men sedekah inilah selesai dan rampung sugih waras lah”. Dan demikianlah jawaban dari orang pintar tersebut, oleh karena itu bernufakatlah riyekati batin celek dan rangge rawi dan masyarakat semakin banyak bahwa dusun kita ini bernama “SUGIH WARAS”. Perpndahan kedaerah sugih waras sekarang ini dirancang dengan jadwal yang sudah ditrntukan dengan mufakat.

Kurang lebih dari 156 tahun dari sekarang warga dusun sugih waras dari asalnya dari seberang sungai rambat/sungai suak bermufakatlah akan pindah kedusun sugih waras sekarang dengan system turut ganti berdasarkan tumbnag dan rugok yang dipimpin oleh penggawe-penggawe.

1. Tumbang pulau 2. Tumbang tengah 3. Tumbang panjang 4. Tumbang pandak 5. Tumbang pelawi

Kelima tumbang tersebut dipimpin oleh penggawe-penggawe dan setelah itu terdapat kriya dan perwakilan.Adapun susunan silsilah system pemerintah dusun sugih waras yaitu kriye dan penggawe,ketib=malim,kepala menyan,dan para perwatin lainnya.


(24)

ANAK= TUNGKU BESI BINDE IKIE SETIE EMPAT

SETIE BOGO (DI TANJUNG RAYA) SETIE LILING (PAGAR AGUNG) SETIE MULOK (DI SUGIH WARAS) SETIE MUMBUL (DI RANGGE RAWI)

Demikianlah penjelasan dari ketua pemangku adat rambang kapak tengah suku satu.

Sabtu,17 januari 2015 ketua pemangku adat

BURANI TADJE

BAB III ISI LAPORAN

ADAT PERNIKAHAN RASAN TUE DI DESA SUGIHAN

Setelah kami melakukan wawancara kepada bapak pemangku adat yang bernama bapak KASTAMAN, ia telah menjelaskan tentang bagaimana tata


(25)

cara penikahan di Sugihan. Kami bertanya tentang bagaimana pernikahan dengan cara rasan tue. Beserta persyaratannya. persyaratan yang harus ada dalam suatu pernikahan adalah (emas, keris, uang) sebagai kekendaan, (lemang dan dodol) karena merupakan persyaratan yang harus ada dan tidak boleh dilupakan karena semua merupakan persyaratan proses kelangsungan suatu pernikahan adat istiadat desa Sugihan. Menurut narasumber dalam suatu pernikahan harus ada mempelai laki- laki dan perempuan, wali nikah dari kedua mempelai, penghulu, kemet, saksi, keluarga dan para tamu undangan.

Tanggal pernikahan yang tidak boleh dilakukan yaitu pada bulan APET TESEPET yaitu antara idul fitri dan idul adha. Tempat yang baik di lakukan/melangsungkan pernikahan yaitu di rumah perempuan di mana tempat tinggal selagi ia gadis( ngades) menurut narasumber proses pernikahan dari awal sampai akhir yaitu pertama sekali hal pertama yang harus dilakukan.

1.BETANDANG TIDOH( BETEPEK PEREBOT ).

Laki-laki yang ingin menikahi perempuan (gadis) datang kerumah gadis dengan kedua orang tua hanya dengan membawa perebot berupa kain (siwet),baju untuk gadis, biasanya tandang tidoh ini di lakukan pada malam hari.

2.NYENGOK’I RASAN

Pihak laki-laki mengajak orang tua dan keluarganya kerumah gadis untuk sekedar menanyakan kekendaan atau keinginan/permintaan si gadis yang biasanya berupa emas yang banyaknya di tentukan oleh gadis dan boleh di tambah jika orang tua gadis


(26)

menginginkannya,jumlah uang pun ber dasarkan kekendaan/permintaan gadis

3.NGANTATKAN KEKENDAAN

Mengantarkan permintaan gadis atau biasa disebut kekendaan yang diminta gadis, mengantarkan kekendaan biasanya dilakukan setelah keluarga atau pihak laki-laki telah mengetahui apa permintaan sigadis yang ditanyakan pada malam nyengok’i rasa biasanya pihak/keluarga laki-laki dan perempuan di kumpulkan dan setelah itu langsung menentukan tanggal pernikahan atau tanggal akad nikah tersebut.

4.NGAMBEK JANJI

Dilakukan/dilaksanakan setelah menentukan tapernikahan,ngambek janji ini tidak hanya keluarga kedua belah pihak tetapi telah mengajak/mengundang keluarga besar, tetangga-tetangga dekat,untuk makan-makan bersama, ngantatkan kekendaan gadis yang mungkin ditambahkan.

2 SETELAH NGAMBEK JANJI

Kedua belah pihak yang akan melangsungkan pernikahan mempersiapkan bahan-bahan,barang-barang atau mempersiapkan segala keperluan yang di butuhkan untuk melangsungkan pernikahan. Proses setelah ngambek janji ini dilakukan minimal 9 hari jangka waktunya sebelum akad nikah atau hari HA nya. Pihak laki-laki dan perempuan yang akan melangsungkan pernikahan dirumah pihak gadis mengadakan berbagai acara yang jika di inginkan seperti resepsi pernikahan,pesta perayaan,atau syukuran.

6. AKAD NIKAH ATAU HARIHA

Akad nikah yang dilakukan di rumah gadis yang akan dinikahi. Akad nikah biasanya dihadiri oleh banyak orang terutama keluarga,tetangga-tetangga,


(27)

dan tamu undangan, biasanya pihak laki-laki membawa lemang dan juada(dodol).

7.MANDI SIMBORAN

Mandi simboran dilakukan setelah kedua membelai sah menjadi suami istri, mandi simboran dilakukan dengan cara kedua mempelai laki-laki jongkok didepan mempelai perempuan yang kemudian di simbori atau disiram oleh ketua adat Sugihan,tersebut dengan air yang sudah dibacakan doa-doa boleh juga di campurkan dengan bunga tujuh rupa,mandi simboran dilakukan sore setelah akad nikah.

8.TUHON

Proses lanjutan akad nikah yaitu tuhon,tuhon ini adalah pulangnya kedua pengantin baru dari rumah gadis kerumah suaminya.

9.SUJUT-SUJUTAN

Setelah sah menjadi suami istri dan mempalai perempuan telah tinggal dirumah suaminya,3 hari kemudian suami istri itu pulang ke rumah perempuan untuk melakukan sujud-sujudan, sujut-sujutan ini untuk memperkenalkan suaminya terhadap keluarganya dengan membawa kain(siwet) yang digunakan untuk penyambot.

10.JIKA KELUARGA INGIN MELAKUKAN RESEPSI PERNIKAHAN MAKA HAL YANG HARUSDI LAKUKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a. MEMBENTUK PANITIA

Pembentukan kepanitiaan untuk membantu kelangsungan resepsi pernikahan tersebut.

b. BESUARE

Mengajak/mengundang keluarga besar,tetangga-tetangga,tetengga desasebelah,serta perangkat desa untuk hadir dan turut terlibat dalam pelaksanaanresepsi pernikahan


(28)

Keluarga,tetangga dan seluruh tamu undangan biasanya behantat behas tidak hanya beras tetapi banyak yang lainnya,biasanya beras bersama sembako lainnya seperti ayam, sirup, bihun, gula, dll. Setelah behantat behas biasanya didalam baskom/wadah beras tersebut diisi pula dengan tuan rumah yang mengadakan resepsi atau hajatan yaitu dengan telor rebus,cemilan atau makanan ringan,roti atau bolu,mie instan dan lain-lain.

d. NUTOK BUMBU ATAU GILENG BUMBU

Keluarga,tetangga,dan seluruh tamu undangan berkumpul dirumah yang mengadakan resepsi pernikahan dengan mengiling bumbu-bumbu dapur yang digunakan,untuk daging rendang dan makanan-makanan khas desa Sugihan.

e. NYAWAT-NYAWAT

Nyawat-nyawat atau biasa di sebut banyak gawi karena pada hari nyawat-nyawat yaitu sangat banyak pekerjaan yang harus dilakukan masyarakat dengan bergotong royong termasuk juga menyembelih hewan ternak seperti,sapi,kerbau,kambing,ayam,atau salah satu dari hewan-hewan tersebut.

f. RESEPSI PERNIKAHAN

Acara yang sangat di tunggu-tunggu karena mendatangkan musik orgen tunggal yang dapat menghibur masyarakat dan menghilangkan kepenatan karena selama kurang lebih satu minggu telah mengerjakan pekerjaan dengan gotong royong setelah merasa terhibur disiapkan pula makan siang dengan menu yang istimewa.

Itulah adat istiadat beserta tata cara resepsi pernikahan yang ada di Desa Sugihan. Menurut narasumber kami diantara beberapa adat pernikahan di Rambang semua terlihat sama tetapi setelah diteliti ternyata terdapat beberapa perbedaan baik dari segi tata cara maupun proses pernikahan itu sendiri.


(29)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


(30)

Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh siswa selama menempuh pelajaran sosiologi. Namun banyak siswa yang mengalami kesulitan, hambatan sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan tema-tema yang diteliti, adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan budaya setiap daerah mempunyai adat istiadat pernikahan yang berbeda dan punya cara tersendiri dalam proses pernikahannya, dalam sekilas seolah semua adat istiadat pernikahan dirambang itu hampir sama namun setelah kami teliti ternyata terdapat sedikit perbedaan. dengan adanya penelitian ini dapat membuat siswa lebih aktif dan lebih paham.

4.2 Saran

Adapun saran dalam hasil laporan penelitian ini yaitu perlunya kerja sama antar siswa dalam melakukan penelitian. Perlunya kesadaran tentang adat istiadat daerah setempat. Serta diharapkan siswa mampu memahami adat istiadat daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Absor. 2015. RT pengadangan. Wawancara bebas. Pada hari Senin tanggal 09 Januari 2015.


(31)

Haryono, beni. 2015. Kadus II Desa Sugihan. Wawancara bebas. Pada hari Senin tanggal 09 Januari 2015.

Jani, Alugin . 2015. Pemangku adat Sugih Waras Barat. Wawancara bebas. Pada hari Rabu tanggal 24 Desember 2014.

Jumono. 2015. Kades Sumber Rahayu. Wawancara bebas. Pada hari Sabtu tanggal 07 Januari 2015.

Kastamak, 2015. Pemangku Adat Desa Sugihan. Wawancara pribadi. Pada hari Jumat tanggal 06 Januari 2015.


(1)

menginginkannya,jumlah uang pun ber dasarkan kekendaan/permintaan gadis

3.NGANTATKAN KEKENDAAN

Mengantarkan permintaan gadis atau biasa disebut kekendaan yang diminta gadis, mengantarkan kekendaan biasanya dilakukan setelah keluarga atau pihak laki-laki telah mengetahui apa permintaan sigadis yang ditanyakan pada malam nyengok’i rasa biasanya pihak/keluarga laki-laki dan perempuan di kumpulkan dan setelah itu langsung menentukan tanggal pernikahan atau tanggal akad nikah tersebut.

4.NGAMBEK JANJI

Dilakukan/dilaksanakan setelah menentukan tapernikahan,ngambek janji ini tidak hanya keluarga kedua belah pihak tetapi telah mengajak/mengundang keluarga besar, tetangga-tetangga dekat,untuk makan-makan bersama, ngantatkan kekendaan gadis yang mungkin ditambahkan.

2 SETELAH NGAMBEK JANJI

Kedua belah pihak yang akan melangsungkan pernikahan mempersiapkan bahan-bahan,barang-barang atau mempersiapkan segala keperluan yang di butuhkan untuk melangsungkan pernikahan. Proses setelah ngambek janji ini dilakukan minimal 9 hari jangka waktunya sebelum akad nikah atau hari HA nya. Pihak laki-laki dan perempuan yang akan melangsungkan pernikahan dirumah pihak gadis mengadakan berbagai acara yang jika di inginkan seperti resepsi pernikahan,pesta perayaan,atau syukuran.

6. AKAD NIKAH ATAU HARIHA

Akad nikah yang dilakukan di rumah gadis yang akan dinikahi. Akad nikah biasanya dihadiri oleh banyak orang terutama keluarga,tetangga-tetangga,


(2)

dan tamu undangan, biasanya pihak laki-laki membawa lemang dan juada(dodol).

7.MANDI SIMBORAN

Mandi simboran dilakukan setelah kedua membelai sah menjadi suami istri, mandi simboran dilakukan dengan cara kedua mempelai laki-laki jongkok didepan mempelai perempuan yang kemudian di simbori atau disiram oleh ketua adat Sugihan,tersebut dengan air yang sudah dibacakan doa-doa boleh juga di campurkan dengan bunga tujuh rupa,mandi simboran dilakukan sore setelah akad nikah.

8.TUHON

Proses lanjutan akad nikah yaitu tuhon,tuhon ini adalah pulangnya kedua pengantin baru dari rumah gadis kerumah suaminya.

9.SUJUT-SUJUTAN

Setelah sah menjadi suami istri dan mempalai perempuan telah tinggal dirumah suaminya,3 hari kemudian suami istri itu pulang ke rumah perempuan untuk melakukan sujud-sujudan, sujut-sujutan ini untuk memperkenalkan suaminya terhadap keluarganya dengan membawa kain(siwet) yang digunakan untuk penyambot.

10.JIKA KELUARGA INGIN MELAKUKAN RESEPSI PERNIKAHAN MAKA HAL YANG HARUSDI LAKUKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a. MEMBENTUK PANITIA

Pembentukan kepanitiaan untuk membantu kelangsungan resepsi pernikahan tersebut.

b. BESUARE

Mengajak/mengundang keluarga besar,tetangga-tetangga,tetengga desasebelah,serta perangkat desa untuk hadir dan turut terlibat dalam pelaksanaanresepsi pernikahan


(3)

Keluarga,tetangga dan seluruh tamu undangan biasanya behantat behas tidak hanya beras tetapi banyak yang lainnya,biasanya beras bersama sembako lainnya seperti ayam, sirup, bihun, gula, dll. Setelah behantat behas biasanya didalam baskom/wadah beras tersebut diisi pula dengan tuan rumah yang mengadakan resepsi atau hajatan yaitu dengan telor rebus,cemilan atau makanan ringan,roti atau bolu,mie instan dan lain-lain.

d. NUTOK BUMBU ATAU GILENG BUMBU

Keluarga,tetangga,dan seluruh tamu undangan berkumpul dirumah yang mengadakan resepsi pernikahan dengan mengiling bumbu-bumbu dapur yang digunakan,untuk daging rendang dan makanan-makanan khas desa Sugihan.

e. NYAWAT-NYAWAT

Nyawat-nyawat atau biasa di sebut banyak gawi karena pada hari nyawat-nyawat yaitu sangat banyak pekerjaan yang harus dilakukan masyarakat dengan bergotong royong termasuk juga menyembelih hewan ternak seperti,sapi,kerbau,kambing,ayam,atau salah satu dari hewan-hewan tersebut.

f. RESEPSI PERNIKAHAN

Acara yang sangat di tunggu-tunggu karena mendatangkan musik orgen tunggal yang dapat menghibur masyarakat dan menghilangkan kepenatan karena selama kurang lebih satu minggu telah mengerjakan pekerjaan dengan gotong royong setelah merasa terhibur disiapkan pula makan siang dengan menu yang istimewa.

Itulah adat istiadat beserta tata cara resepsi pernikahan yang ada di Desa Sugihan. Menurut narasumber kami diantara beberapa adat pernikahan di Rambang semua terlihat sama tetapi setelah diteliti ternyata terdapat beberapa perbedaan baik dari segi tata cara maupun proses pernikahan itu sendiri.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan


(5)

Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh siswa selama menempuh pelajaran sosiologi. Namun banyak siswa yang mengalami kesulitan, hambatan sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan tema-tema yang diteliti, adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan budaya setiap daerah mempunyai adat istiadat pernikahan yang berbeda dan punya cara tersendiri dalam proses pernikahannya, dalam sekilas seolah semua adat istiadat pernikahan dirambang itu hampir sama namun setelah kami teliti ternyata terdapat sedikit perbedaan. dengan adanya penelitian ini dapat membuat siswa lebih aktif dan lebih paham.

4.2 Saran

Adapun saran dalam hasil laporan penelitian ini yaitu perlunya kerja sama antar siswa dalam melakukan penelitian. Perlunya kesadaran tentang adat istiadat daerah setempat. Serta diharapkan siswa mampu memahami adat istiadat daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Absor. 2015. RT pengadangan. Wawancara bebas. Pada hari Senin tanggal 09 Januari 2015.


(6)

Haryono, beni. 2015. Kadus II Desa Sugihan. Wawancara bebas. Pada hari Senin tanggal 09 Januari 2015.

Jani, Alugin . 2015. Pemangku adat Sugih Waras Barat. Wawancara bebas. Pada hari Rabu tanggal 24 Desember 2014.

Jumono. 2015. Kades Sumber Rahayu. Wawancara bebas. Pada hari Sabtu tanggal 07 Januari 2015.

Kastamak, 2015. Pemangku Adat Desa Sugihan. Wawancara pribadi. Pada hari Jumat tanggal 06 Januari 2015.