T POR 1201576 Chapter5

100

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Sesuaidenganpengolahandananalisis

data

sertapembahasanpadabab

IV,

dapatdiambilkesimpulansebagaiberikut:
1. TidakTerdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan postyang

testkemampuanberpikirkritispadakelompok

menggunakanmodel


pembelajaran inkuiri.
2. Terdapat

peningkatan yang

signifikan antara skor

testketerampilanbermainkelompok

yang

pre-test dan post-

menggunakanmodel

pembelajaran

inkuiri.
3. Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan posttestkemampuanberpikirkritispadakelompok


yang

menggunakanmodel

pembelajarankonvensional.
4. Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan posttestketerampilanbermainyang kelompok yang menggunakanmodel pembelajaran
konvensional.
5. Terdapatperbedaanskorberpikirkritisantarasiswa

yang

belajardengan

model

pembelajaraninkuiridan model pembelajarankonvensional.
6. Terdapatperbedaanskorketerampilanbermainantarasiswa

yang


belajardengan

model pembelajaraninkuiridan model pembelajarankonvensional.

B. Rekomendasi
Berdasarkankesimpulandarihasilpenelitian,

adabeberapahal

yang

direkomendasikanolehpenulis agar penelitianinibermanfaat, diantaranya :
Mesa Rahmi Stephani, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KRITIS

DAN


101

1. Kemampuanberpikirkritissiswatidakhanyadipengaruhiolehpemberian
pembelajaran

yang

berpusatpadasiswa,

model

namunmasihbanyakfaktor

mempengaruhikemampuanberpikirkritissiswasalahsatunya

yang
IQ.

Sehinggaperludilakukanpenelitianlebihlanjut yang melibatkanvariabel moderator

denganjumlahsampel yang lebihbanyak.
2. Keterampilanbermaindapatdijadikansalahsatuaspekpenilaian

yang

otentikpada

domain psikomotorsiswapadapembelajaranpenjas. Sehinggahasilbelajarsiswapada
domain

psikomotortidaklagiditekankanterhadappenguasaanteknikdasarsemata,

namun yang lebihpentingialahkebermaknaangerakanpadasebuahpermainan.
3. Keterkaitankognitifdanpsikomotortentunyatidakdapatdipisahkan.
Pembelajaranpenjasmenyediakansituasinyatauntukmelihatkemampuankognitifses
eorangmelaluisebuahpermainan.

Maka,

keliruapabilaseseorang


yang

terampilberolahragahanyamengandalkankemampuanpsikomotor,
namunkemampuanpsikomotorseseorangmerupakancerminandarikemampuankogn
itif yang dimilikinya.
4. Model
pembelajaraninkuirisangatdisarankandansesuaiuntukditerapkanpadapembelajaran
penjasdalammenyongsongkurikulum 2013 yang berbasissains.
5. Para praktisiolahragamaupun guru pendidikanjasmaniseyogyanyamemberikan
model pembelajaran yang berpusatpadasiswauntukpencapaianhasilbelajar yang
lebih optimal danbermakna.
6. Penerapan model pembelajaraninkuiripadamatapelajaranpendidikanjasmani, guru
maupunpraktisiolahragaturutmemperhatikanperbedaankemampuanindividu, agar
tujuanpembelajaranakantercapaisecara optimal.

Mesa Rahmi Stephani, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


KRITIS

DAN

102

Mesa Rahmi Stephani, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KRITIS

DAN