PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang
berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan dengan
praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak
ribuan tahun yang lalu.1 Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial.2
Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai dari
minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentukbentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma
minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.3
Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender,
jasmine, sandalwood, peppermint, ginger , lemon, orange, geranium, dan masih

banyak lagi.2,

3

Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif

yang bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi
rasa stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma

sandalwood dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk

berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan
wanita, dan anti depresi.2
Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam merelaksasikan pikiran dan
mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan dengan keadaan emosi
yang lebih teratur.4 Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem

1

2

limbik. Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan
kesatuan struktur yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus
dentatus), paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior),
mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan

nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus,
nukleus talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur
tentang emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat

saling berkaitan satu sama lain.5, 6
Memori jangka pendek merupakan suatu ingatan yang membentuk informasi
dalam waktu yang relatif singkat dan hanya memuat hal yang relatif sedikit.
Dengan demikian, memori tersebut sebagian besar hanya dapat dipertahankan
dalam waktu pendek dan informasi yang didapatkan minimal. Pekerjaan atau
aktivitas yang menggunakan memori ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Misalnya, dalam pre-test, mahasiswa didikte secara lisan oleh dosen dalam waktu
singkat dan harus segera menjawab pertanyaan tersebut.
Pada penelitian kali ini, penulis membahas tentang bagaimana pengaruh
aromaterapi terhadap memori jangka pendek. Penelitian sebelumnya ada yang
sudah meneliti penelitian ini dan menunjukkan adanya hubungan yang
menimbulkan efek pada memori. Aromaterapi yang digunakan adalah jenis
jasmine dan lavender. Penelitian tersebut mengatakan bahwa pada aromaterapi
jasmine mempunyai efek stimulasi dan lavender memiliki efek sedasi saat awal

penggunaan. Namun pada kelanjutannya, efek tersebut akan menimbulkan efek
yang sebaliknya.7

3


Penelitian tersebut masih hanya terbatas pada dua jenis aromaterapi tersebut,
yaitu jasmine dan lavender.7 Sedangkan jenis-jenis aromaterapi masih banyak
jenisnya dan mungkin memiliki aneka ragam efek. Selain itu, efek terhadap
memori jangka pendek belum spesifik karena jenis tes yang dilakukan ada
berbagai jenis. Dan juga, penelitian tersebut dilakukan di daerah barat, apakah hal
tersebut berbeda apabila dilakukan di daerah timur, dilihat dari ras. Hal tersebut
masih bisa dicari kecocokannya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan aromaterapi sandalwood. Penulis
memilih aromaterapi tersebut dikarenakan aromaterapi tersebut belum diketahui
secara jelas efek pada memori jangka pendek dan apakah efeknya dapat
berpengaruh positif. Selain itu, dalam proses pembelajaran, rangsang yang dipakai
biasanya merupakan penglihatan dan pendengaran. Sistem penciuman belum
banyak dipakai sebagai media yang sering dilakukan dalam proses pembelajaran,
khususnya yang berhubungan dengan memori jangka pendek. Hal tersebut
membuat peneliti semakin ingin tahu tentang pengaruh positif aromaterapi
sandalwood terhadap memori jangka pendek.

Sejauh yang penulis cari tentang informasi penelitian yang dilakukan, belum
ada penelitian yang sama persis dengan yang diteliti. Dengan demikian, penelitian
ini merupakan penelitian baru yang berkembang dari penelitian-penelitian

sebelumnya. Diharapkan penelitian ini dapat memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam bidang pengaruh aromaterapi terhadap memori jangka pendek.

4

1.2 Permasalahan penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut:
Apakah aromaterapi sandalwood berpengaruh terhadap memori jangka
pendek?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dibahas, maka tujuan penelitian yang
diambil, yaitu:
1.3.1
-

Tujuan umum
Mendapatkan informasi tentang pengaruh aromaterapi sandalwood
terhadap fungsi memori jangka pendek.


1.3.2
-

Tujuan khusus
Menilai fungsi memori jangka pendek saat tidak memakai aromaterapi
sandalwood

-

Menilai fungsi memori jangka pendek saat memakai aromaterapi
sandalwood

1.4. Manfaat penelitian
a. Memberikan informasi mengenai pengaruh aromaterapi sandalwood pada
memori jangka pendek sehingga mampu digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dengan efek-efek yang telah diteliti.

5

b. Memberikan informasi bagi pelayanan kesehatan tentang aromaterapi

sandalwood dan memori jangka pendek yang berperan dalam mendukung

ilmu kedokteran.
c. Memberikan informasi kepada masyarakat luas agar mampu mengetahui
tentang efek aromaterapi sandalwood dan memori jangka pendek sehingga
dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
d. Memberikan informasi bagi peneliti yang dapat digunakan sebagai pedoman
pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya sehingga penelitian dapat
berkembang dengan lebih baik.

6

1.5. Keaslian penelitian
No
1.

Penulis

Metode Penelitian


Hasil

Degel J, Koster EP. Eksperimental

Aromaterapi

Odors: implicit memory

jasmine

and

performance

efek stimulasi dan

Chemical

lavender memiliki


senses. 1999;24(3):317-

efek sedasi pada

25.

awal penggunaan.

effects.

memiliki

Namun

setelah

beberapa

waktu,


efek tersebut akan
terjadi sebaliknya.7
2.

Dalton

P.

Odor Eksperimental

Faktor

kognitif

perception and beliefs

meningkat

about risk. Chemical


diakibatkan adanya

senses. 1996;21(4):447-

pengaturan

pada

58.

persepsi

indra

penciuman.8
3.

Cheng A, Chang J, Eksperimental

Aromaterapi


Kida E, Monteath N.

ylang-ylang dapat

Evaluating the anxiety-

meningkatkan

reducing

of

kognitif

dan

using

memori

secara

effects

aromatherapy

tes

cognitive and memory

tidak

tests. Journal of Young

dengan

Investigators.

menurunkan stres.9

2003;9(2).

langsung
cara

7

Penelitian yang diteliti merupakan penelitian baru, yang berbeda dengan
penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut adalah:
a. Penelitian sebelumnya, perlakuan adalah menggunakan aromaterapi
lavender dan jasmine.7 Pada penelitian ini, perlakuan adalah aromaterapi
sandalwood.

b. Penelitian sebelumnya mengukur efek kognitif dan memori.9 Pada
penelitian ini mengukur lebih spesifik tentang memori jangka pendek.