S SMS 1003336 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Provinsi Banten merupakan daerah yang cukup kaya dengan jenis
kesenian yang lahir

dan berkembang secara turun-temurun dalam

masyarakat, diantaranya kesenian Debus, Pencaksilat, Bendrong Leusung,
Rampak Bedug. Kesenian yang lahir dan berkembang pada saat ini di sekolah

yang saya teliti yaitu kesenian Rampak Bedug. Kesenian rampak bedug
dahulu digunakan oleh masyrakat Banten khususnya Pandeglang dan lebih
dikenal dengan sebutan ngadu bedug atau ngadulag.
Kesenian ini sudah ada sejak lama sampai saat ini, dan kesenian
rampak bedug telah menjadi tradisi atau bagian dari budaya di daerah
Kabupaten Pandeglang, dan pada saat ini berkembang di Kota Cilegon. Pada
awalnya kesenian rampak bedug berasal dari ngadulag (memainkan bedug
besar) yang berfungsi sebagai sarana pengiring kegiatan religi yang biasa
dimainkan pada acara seperti menyambut bulan suci Ramadhan dan hari raya

Idul Fitri.
Istilah ngadulag bagi umat muslim khususnya orang Sunda di daerah
Banten sudah sangat familiar yang biasa marak dilakukan pada bulan
Ramadhan setelah tarawih.

Ngadulag sebagai simbol budaya atau tanda

memperingati saatnya shalat lima waktu bagi umat islam. Sejalan dengan
perkembangannya, ngadulag adalah inspirasi masyrakat pandeglang untuk
dibentuknya suatu kesenian rampak bedug yang saat ini sudah menjadi salah
satu objek seni.
Seni rampak bedug dengan budayanya mampu mempengaruhi
masyarakat luar Pandeglang dan berkembang di daerah Serang dan Cilegon.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya kemajuan pola pikir masyarakat dan
keterbukaan masyarakat yang sudah dapat menerima pengaruh-pengaruh

Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


2

budaya dari luar sehingga menunjang terhadap perkembanngan kesenian
rampak bedug.

Dari penjelasan di atas, peneliti merasa tertarik untuk mempelajari
dan mengetahui secara lebih dalam tentang kesenian rampak bedug, yang ada
dan berkembang di kota Cilegon. Khususnya di sekolah dasar dalam proses
pembelajaran kesenian rampak bedug. Pembelajaran kesenian rampak bedug
merupakan salah satu kegiatan pendidikan di sekolah. Pembelajaran adalah
salah satu peranan yang sangat penting pada pendidikan untuk merangsang
pola pikir siswa sehingga terjadinya proses interaksi peserta didik dengan
pendidik. Sehingga pembelajaran merupakan tombak atau tahapan yang
penting pada sebuah pendidikan, diantaranya adalah pembelajaran tentang
pendidikan seni.
Pada pembelajaran siswa dapat memperoleh pengalaman belajar
khususnya pendidikan seni. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara
siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu kondisi yang sengaja
diciptakan agar terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang
dimaksud, menyangkut perubahan yang terjadi secara sadar, kontinyu

fungsional, bersifat positif dan aktif serta tidak bersifat sementara, memiliki
tujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jazuli (2008, hlm.137).
Pendidikan memiliki tujuan yang luas. Salah satunya tujuan
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran seni yaitu untuk meningkatkan
kreativitas siswa dan ekspresi yang dikembangkan melalui ekstrakurikuler
(seni musik). Banyak ekstrakurikuler di sekolah, salah satunya di SD Negeri
Cilegon-2 yaitu ekstrakurikuler rampak bedug. Ketertarikan peneliti untuk
meneliti subjek dilihat dari keberhasilan pembelajaran yang ditunjang dari
perencanaan, proses, metode yang digunakan.
Dari permasalahan di atas, untuk mengantisipasi dampak terhadap
generasi muda terutama siswa SD yang pada saat ini masih lemahnya
pemahaman, dan kurangnya memiliki sikap menghargai terhadap kesenian
tradisional. Secara kontinuitas diperlukan upaya pembinaan sikap yang
Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3


bersifat apresiatif tentang pengalaman berkesenian, karena pada pelaksanaan
pendidikan seni proses pengalaman praktik lebih efektif dan penting, dari
pada diberikan untuk dipahami secara teoritik.
Memperhatikan pendidikan kesenian di SD Negeri Cilegon-2 yang
peneliti ketahui selama ini, pihak sekolah memberikan tambahan dan
pengenalan seni tradisional yang berkembang sejak lama di Provinsi Banten
dengan mengadakan pembelajaran tambahan (ekstrakurikuler) di bidang seni
tradisional.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan pada bulan Januari
2014, kegiatan pembelajaran rampak bedug melalui kegiatan ekstrakurikuler
ini sangat didukung oleh pihak sekolah dan didukung oleh keberadaan tenaga
pendidik atau guru seni musik yang memiliki potensi pada bidang seni
tradisional. Dukungan terhadap proses pembelajaran kesenian tradisional juga
datang dari siswa yang menyukai kesenian tradisional pada bentuk
penyajiannya dan keunikan pada permainannya yang membuat anak atau
siswa tertarik ingin memainkan alat-alat kesenian tersebut. Kesenian tersebut
diantaranya seni tari, degung, angklung, dan salah satunya kesenian rampak
bedug.

Di beberapa daerah atau wilayah tertentu kesenian rampak bedug

mulai kurang diminati, karena susahnya masyarakat untuk berlatih dan belajar
kesenian rampak bedug. Bahkan sulit sekali untuk menemukan pelatih yang
memiliki kompetensi pada bidang seni rampak bedug, yang menyebabkan
menurunnya minat masyarakat pada memainkan kesenian rampak bedug.
Kesenian rampak bedug pada umumnya tidak diajarkan di sekolah-sekolah,
karena kurangnya atau tidak adanya guru yang memiliki kompetensi untuk
melatih kesenian rampak bedug pada anak didiknya di sekolah.
Salah satu sekolah yang mengembangkan pembelajaran Kesenian
rampak bedug bagi anak didiknya, diantaranya di SD Negeri Cilegon-2. Pada

hal ini, dilakukan untuk menggali potensi dan kompetensi siswa didik,
khususnya tentang seni tradisional yaitu dibidang seni rampak bedug.
Dikarenakan SD Negeri Cilegon-2 merupakan sekolah yang ditunjuk oleh
Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

pemerintah kota Cilegon sebagai sekolah SD (SD IPK) yang harus

mengembangkan potensi siswa dibidang kesenian dan sekolah SD Cilegon-2
memiliki prestasi yang memuaskan atau membanggakan, diantaranya
mendapatkan juara 1 solo tingkat Provinsi, juara 1 tari tingkat propinsi, dan
masihbanyak lagi salah satunya kesenian rampak bedug, dan ikut
melestarikan kesenian tradisi khususnya di Kota Cilegon dan umumnya di
Provinsi Banten.
Kemampuan siswa pada bidang seni yang dituangkan pada bentuk
bermain kesenian rampak bedug, siswa yang mengikuti kegiatan rampak
bedug di SD Negeri Cilegon-2 sangat membanggakan bagi pihak sekolah dan

komunitas seni daerah setempat dengan sering ditampilkanya kesenian
rampak bedug di berbagai acara yang di isi oleh siswa SD Negeri Cilegon-2.
Kompetensi pelatih yang dimiliki, dapat membawa siswa didik pada
pembelajaran rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2 ke arah yang lebih
fleksibel (kreatif dan inovatif) artinya pembelajaran rampak bedug tersebut
menarik perhatian peneliti. Oleh karenanya di kesempatan ini dilakukan
penelitian tentang proses pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana sistem
pelatihan rampak bedug yang dilakukan oleh guru, selaku pelatih rampak
bedug di SD Negeri Cilegon-2.


Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkepentingan
untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran yang dikakukan oleh guru
kepada siswanya. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian dengan judul
“Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2
Kecamatan Jombang Banten” adalah sebuah tema untuk diteliti kemudian
dikembangkan di sekolah. Dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat
berkonstribusi bagi metodologi pembelajaran seni di pendidikan sekolah
khususnya bagi lembaga UPI, umumnya bagi pendidikan sekolah di Provinsi
Banten, serta temuannya dapat memperkarya referensi khasanah budaya
masyarakat Indonesia.

Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

B. Identifikasi Masalah
Pada Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian Rampak Bedug di SD
Negeri Cilegon-2 banyak hal yang membuat peniliti tertarik yaitu pada proses

pembelajaran mulai dari awal sampai akhir mereka tampil karena dari
penglihatan seorang pengajar untuk memberikan materinya menerapkan
langkah-langkah dan Proses sehingga siswa dapat memahami apa yang harus
dilakukan. Masalah lainnya terkait dengan pembelajaran rampak bedug mulai
dari pola tabuhan yang disertai gerakan-gerakannya. Karena itu siswa bisa
mengenal kesenian rampak bedug dengan segala konsep pada pembelajaran
yang diberikan oleh pelatih. Selain masalah aspek-aspek musikal diberikan
pula tentang tarian-tarian yang ada pada pembelajaran kesenian rampak
bedug. Secara naturalistik dan faktual keduanya pada saat pertunjukkan

menjadi satu kesatuan yang utuh. Pembelajaran rampak bedug menanamkan
nilai-nilai yang dikandung di dalamnya melalui nilai agama serta nilai sosial
sehingga siswa mengenal kesenian daerah itu sendiri.
C. Rumusan Masalah
Dari

identifikasi

masalah,


pengkajiannya

dirumuskan

yakni

bagaimana pembelajaran rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SD
Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?
Secara operasional agar lebih terfokus bahasannya, maka rumusan
permasalahan dapat disusun melalui bentuk pertanyaan penelitian, sebagai
berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler
di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?
2. Bagaimana proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di
SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?
3. Bagaimana hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN
Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten yang dilakukan pelatih kepada
siswa?

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan pembelajaran rampak bedug yang dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus, maka tujuan yang ingin dicpai pada penelitian ini
untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjawab pertanyaan tentang:
a. Perencanaan

pembelajaran

kesenian

rampak


bedug

pada

ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.
b. Proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di
SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.
c. Hasil dari kegiatan pembelajaran kesenian rampak bedug pada
ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang
berguna bagi bebrapa pihak, diantaranya:
1. Peneliti
Memperoleh wawasan dan temuan sebagai konstektual pengalaman
lapangan, serta mendapat informasi secara langsung melalui proses
pelatihan kesenian rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SD
Negeri Cilegon-2.
2. Pelatih
a.

Agar memberikan tambahan kreatifitas pada mengolah materi dan
memberikan pelatihan atau pengajaran kepada siswa/siswi.

b. Untuk lebih tertantang pada membuat atau mengolah materi kepada
siswayang akan diberikan agar tidak terkesan monoton sehingga
kesenian rampak bedug dapat menarik perhatian siswa/siswi.
3. Lembaga Pendidikan
a. UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)
b. Jurusan Pendidikan Seni Musik
Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

c. SD Negeri Cilegon-2
Sebagai masukan metodologi pembelajaran dan referensi untuk ikut
melestarikan kesenian tradisional dan memeberikan pengetahuan
kepada siswa khususnya pembelajaran kesenian rampak bedug. serta
menambah pengalaman, wawasan, dan keterampilan tentang kesenian
rampak bedug.

4. Siswa
a. Merangsang minat siswaterhadap kesenian tradisional khususnya
kesenian Rampak Bedug.
b. Memberikan pengetahuan terhadap seni tradisional khususnya
kesenian rampak bedug yang harus dilestarikan.
c.

Mengembangkan kreatifitas siswa dibidang seni

F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan yang diterapkan dalam karya tulis skripsi ini
adalah: Sebagai awal bahasan penelitian yang menyangkup masalah-masalah
terdiri dari: a. Latar belakang masalah, b. Identifikasi Masalah, c. Rumusan
Masalah, d. Tujuan Penelitian, e. Manfaat Penelitian, f. Sistematika
penulisan.
Berdasar sebagai pembedah membatasi data penelitian yang terkait
dengan pembelajaran rampak bedug ruang lingkup batasannya: a.
Pembelajaran Seni, b. Prinsip Pembelajaran, c. Perencanaan Pembelajaran, d.
Proses Pembelajaran, e. Kesenian Rampak Bedug, f. Penelitian Terdahulu.
Sebagai strategi dan opersional melalui kegiatan penelitia, hasil yang
berhubungan

dengan

aktivitas

penelitian

ini

dibahas

berdasarkan

karakterisitik penelitian yakni diawali dengan bahasan sebagai berikut: a.
Lokasi dan Subjek, b. Desain Penelitian, c. Metode Penelitian, d. Definidi
Operasional, e. Instrumen Penelitian, f. Proses Pengembangan Instrumen, g.
Teknik Pengumpulan Data, h. Analisis Data.
Setelah melalui hasil penelitian, pengamatan, observasi, dokumentasi,
pembedahan melalui teori-teori dan dibahas dengan membahas yang
Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

menyangkut pada rumusan masalah perencanaan, proses, dan hasil
pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 dengan
sebagai berikut: a. Hasil Penelitian, b. Pembahasan dan Bab V Simpulan dan
Rekomendasi.

Selvia Triani, 2014
Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu