T MTK 1204660 Chapter5

86

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran model reciprocal teaching dengan
siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran model reciprocal teaching dengan
siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori ditinjau dari tingkat
kemampuan awal siswa (TKAS) yang tinggi, sedang, dan rendah.
3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran model reciprocal teaching dengan
siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
4. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran reciprocal teaching dengan siswa
yang memperoleh pembelajaran ekspositori


ditinjau dari tingkat

kemampuan awal siswa (TKAS) yang tinggi, sedang, dan rendah.
5. Terdapat peningkatan self-concept siswa yang menggunakan pembelajaran
model reciprocal teaching lebih baik dari pada siswa yang menggunakan
pembelajaran ekspositori.

B. Saran
1. Berpikir Kritis
Berdasarkan pada hasil analisis data penelitian, selanjutnya dikemukakan
saran-saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan kooperatif reciprocal teaching hendaknya dijadikan
alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru-guru di
sekolah terutama dalam pembelajaran topik-topik tertentu, yaitu topikMuhamad Juhaeri, 2014
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif Matematis, Dan Self-Concept
Siswa Smp Melalui Metode Reciprocal Teaching
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87


topik baru yang berkaitan dengan topik-topik sebelumnya yang sudah
dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika menjadi lebih
bermakna.
2. Pengetahuan awal siswa terhadap materi prasyarat memiliki peran yang
besar terhadap kemampuan siswa dalam menguasai dan mengkomunikasi
konsep yang dipelajarinya, maka sebelum konsep baru disajikan,
hendaknya terlebih dahulu dilakukan penguatan konsep prasyarat siswa
yang dapat membantu siswa memperjelas pemikirannya.
3. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya diteliti penggunaan pendekatan
pembelajaran kooperatf reciprocal teaching yang diaplikasikan dengan
ICT agar lebih menarik perhatian siswa.

2. Berpikir Kreatif
Melihat dan memperhatikan hasil temuan dan kesimpulan penelitian,
tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa pembelajaran reciprocal teaching
memiliki manfaat positif baik bagi guru maupun siswa. Pembelajaran dengan
reciprocal teaching yang berdasar kerangka teoritisnya dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif, berdasarkan penelitian ini dapat memperbaiki
kemampuan kreatif matematik siswa. Pembelajaran reciprocal teaching memakan

waktu yang lebih lama dari pembelajaran ekspositori. Jadi disarankan,
pembelajaran reciprocal teaching diterapkan pada topik-topik matematika yang
esensial, sehingga siswa dapat menerapkan pengetahuan dan prosedur matematis
yang telah mereka pelajari. Melihat hasil tes kemampuan berpikir kreatif, guru
sebaiknya membiasakan siswa dengan soal-soal kemampuan berpikir kreatif dan
soal-soal kemampuan matematis lainnya.
Bagi peneliti berikutnya agar menelaah kelemahan pembelajaran ini dan
juga agar menelaah pembelajaran ini untuk dilihat pengaruhnya pada kemampuan
matematis lainnya seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
komunikasi dan lain-lain.

Penelitian ini dilakukan pada salah satu Sekolah

Menengah Pertama di Pandeglang, penelitian lanjutan dapat dilakukan pada

Muhamad Juhaeri, 2014
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif Matematis, Dan Self-Concept
Siswa Smp Melalui Metode Reciprocal Teaching
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


88

jenjang sekolah lainnya dan dilakukan dengan memperhatikan kategori sekolah
tinggi, sedang, dan rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tentang self-concept, self-concept siswa
kelompok eksperimen berada pada kategori sedang dan self-concept siswa
kelompok kontrol berada pada kategori sedang. Kategori self-concept kedua
kelompok siswa tersebut masih belum dapat dikatakan bagus mengingat selfconcept merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk dapat
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
tertentu dengan berhasil. Sehingga terbuka peluang bagi peneliti selanjutnya untuk
dapat meningkatkan self-concept yang dimiliki seseorang.
Terkait dengan rendahnya self-concept siswa kelompok eksperimen,
peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan sumber-sumber utama self-concept
secara menyeluruh. Self-concept yang ditelaah pada penelitian ini merupakan
self-concept yang terkait dengan kemampuan berpikir kreatif. Peneliti selanjutnya
dapat meneliti self-concept siswa yang terkait dengan kemampuan matematis
lainnya. Peneliti selanjutnya dapat menelaah bagaimana kemampuan matematis
yang dimiliki siswa jika ditinjau dari self-concept yang dimilikinya.

Muhamad Juhaeri, 2014

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif Matematis, Dan Self-Concept
Siswa Smp Melalui Metode Reciprocal Teaching
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu