Pengaruh Penambahan Vitamin C dalam Ransum terhadap Profil Darah pada Itik Tegal Fase Starter - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C DALAM RANSUM
TERHADAP PROFIL DARAH PADA ITIK TEGAL FASE STARTER
SKRIPSI
Oleh
DEWI CINTYA NARISWARI
PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C DALAM RANSUM TERHADAP
PROFIL DARAH PADA ITIK TEGAL FASE STARTER
Oleh
DEWI CINTYA NARISWARI
NIM : 23010112140119
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Peternakan pada Program Studi S1 Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
RINGKASAN
DEWI CINTYA NARISWARI. 23010112140119. 2016. Pengaruh Penambahan
Vitamin C dalam Ransum terhadap Profil Darah pada Itik Tegal Fase Starter .
(Pembimbing: ISTNA MANGISAH dan HANNY INDRAT WAHYUNI).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh
penambahan vitamin C pada ransum terhadap status kesehatan itik tegal fase
starter. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 di peternakan milik
peternak, Desa Kebakalan, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa
Tengah.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 ekor Day Old Duck
itik Tegal jantan dengan bobot badan rata-rata 39,25 - 55,75 g. Alat yang
digunakan antara lain timbangan, termometer, hygrometer , tempat pakan dan
minum. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan terdiri dari jagung,
bekatul dan konsentrat. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan
acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah
T0 (Ransum tanpa vitamin C); T1 (Ransum + 250 ppm vitamin C); T2 (Ransum +
500 ppm vitamin C). Pemberian pakan pagi pada pukul 06.00 dan sore pada pukul
16.00 WIB. Parameter yang diamati adalah jumlah eritrosit, kadar hemoglobin,
leukosit dan diferensial leukosit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin C dalam
ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit (T0 = 3,04
jt/µl; T1 = 3,31 jt/µl; T2 = 3,32 jt/µl), kadar hemoglobin (T0 = 11,4 g/dL; T1 =
11,2 g/dL; T2 = 11,2 g/dL) dan berpengaruh nyata (P
TERHADAP PROFIL DARAH PADA ITIK TEGAL FASE STARTER
SKRIPSI
Oleh
DEWI CINTYA NARISWARI
PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C DALAM RANSUM TERHADAP
PROFIL DARAH PADA ITIK TEGAL FASE STARTER
Oleh
DEWI CINTYA NARISWARI
NIM : 23010112140119
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Peternakan pada Program Studi S1 Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
RINGKASAN
DEWI CINTYA NARISWARI. 23010112140119. 2016. Pengaruh Penambahan
Vitamin C dalam Ransum terhadap Profil Darah pada Itik Tegal Fase Starter .
(Pembimbing: ISTNA MANGISAH dan HANNY INDRAT WAHYUNI).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh
penambahan vitamin C pada ransum terhadap status kesehatan itik tegal fase
starter. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 di peternakan milik
peternak, Desa Kebakalan, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa
Tengah.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 ekor Day Old Duck
itik Tegal jantan dengan bobot badan rata-rata 39,25 - 55,75 g. Alat yang
digunakan antara lain timbangan, termometer, hygrometer , tempat pakan dan
minum. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan terdiri dari jagung,
bekatul dan konsentrat. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan
acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah
T0 (Ransum tanpa vitamin C); T1 (Ransum + 250 ppm vitamin C); T2 (Ransum +
500 ppm vitamin C). Pemberian pakan pagi pada pukul 06.00 dan sore pada pukul
16.00 WIB. Parameter yang diamati adalah jumlah eritrosit, kadar hemoglobin,
leukosit dan diferensial leukosit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin C dalam
ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit (T0 = 3,04
jt/µl; T1 = 3,31 jt/µl; T2 = 3,32 jt/µl), kadar hemoglobin (T0 = 11,4 g/dL; T1 =
11,2 g/dL; T2 = 11,2 g/dL) dan berpengaruh nyata (P