Pola penggunaan antimikroba pada penderita Pneumonia rawat inap di rumah sakit Katolik ST.Vincentius A Paulo Surabaya pada tahun 2001 - Ubaya Repository

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai Pola Penggunaan Antimikroba pada
Penderita Pneumonia Rawat Inap di RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya.
Pengamatan dilakukan terhadap rekam medik penderita rawat inap pada tahun
2001. Jumlah penderita yang memenuhi kriteria pneumonia adalah sebanyak
122 penderita. Variabel dalam penelitian ini adalah kelompok umur yang
terbanyak menderita pneumonia, jenis kelamin penderita pneumonia terbanyak,
diagnosis penyakit lain yang menyertai, jenis produk antimikroba (paten/generik)
yang paling banyak digunakan, jenis terapi antimikroba (tunggal/majemuk) yang
paling banyak digunakan, golongan antimikroba tunggal dan majemuk yang
paling banyak digunakan, jenis antimikroba tunggal dan majemuk yang paling
banyak digunakan, lama penggunaan antimikroba dan lama perawatan penderita
pneumonia serta angka kematian penderita pneumonia.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut: kelompok
umur yang paling banyak menderita pneumonia adalah kelompok bayi dengan
umur 0 s/d < I talmn (32,78%) dan kelompok geriatri dengan umur 60 tahun ke
atas (31,97%). Penderita pneumonia laki-laki (57,39%) lebih banyak
dibandingkan perempuan (42,61%). Diagnosis penyakit lain yang menyertai dan
paling sering dijumpai pada penderita adalah penyakit I kelainan pada sistem
saluran cerna dan hati (20,83%).
Jenis produk antimikroba yang sering digunakan adalah jenis produk

paten (74,03%). Jenis terapi antimikroba yang paling banyak diberikan pada
penderita pneumonia adalah terapi antimikroba tunggal (50,83%). Golongan
antimikroba tunggal terbanyak yang digunakan untuk terapi penderita pneumonia
adalah golongan sefalosporin (61,47%), diikuti oleh golongan penisilin (10,65%),
dan golongan kuinolon (9,84%). Golongan antimikroba majemuk terbanyak yang
digunakan untuk terapi penderita pneumonia adalah kombinasi dari golongan
penisilin dan kloramfenikol (15,25%), diikuti oleh kombinasi sefalosporin dan
kuinolon (14,40%), kombinasi penisilin dan sefalosporin (8,47%), serta kombinasi
sefalosporin dan aminoglikosida (7,62%).
Jenis antimikroba tunggal terbanyak yang diberikan kepada penderita
pneumonia adalah sefotaksim (22,95%), diikuti oleh seftazidim (9,02%),
seftriakson (6,56%) dan sefoperazon (6,56%). Jenis antimikroba majemuk
terbanyak yang diberikan penderita pneumonia adalah kombinasi penisilin dan
kloramfenikol (11,48%), diikuti kombinasi sefotaksim dan gentamisin (4,10%)
serta kombinasi sefotaksim dan siprofloksasin (4, 10%). Pemberian antimikroba
baik tunggal maupun majemuk kepada penderita pneumonia tidak sesuai dengan
standar terapi yang telah ditentukan di Rumah Sakit.
Bila dilihat jenis kelaminnya, rata-rata lama perawatan penderita
pneumonia laki-laki (I 0,81 hari) tidak terjadi perbedaan yang bcrmakna dengan
rata-rata lama perawatan penderita pneumonia perempuan ( 12,15 hari).

Sedangkan rata-rata lama perawatan penderita pneumonia adalah II ,3 8 hari.
Angka kematian penderita pneumonia seluruhnya sebanyak 18,85% dan yang
tertinggi terdapat pada kelompok geriatri dengan umur 60 tahun ke atas sebanyak
10,66%.
I Kata kunci : Pneumonia, Antimikroba, Penderita rawat inap

iii

Dokumen yang terkait

Pola penggunaan obat pada penderita stroke hemoragik rawat inap di rumah sakit Katolik ST.Vincentius A Paulo Surabaya periode 1 Januari - 31 December 2002 - Ubaya Repository

0 0 1

Studi Kesesuaian Penggunaan Obat Stroke pada Pasien Rawat Inap Stroke Iskemik Akut di Rumah Sakit Katolik St. Vincentius A. Paulo Surabaya Periode Tahun 2007 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Antimikroba pada Pasien Rawat Inap yang Menderita Demam Tifoid di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Se Tahun 2006 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Antimikroba pada Pasien Anak Rawat Inap yang menderita Pneumonia di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Se Bulan Januari 2005 Sampai December 2006 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Antimikroba Pada Penderita Rawat Inap Bedah Dengan Diagnosis Apendisitis Akut Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 1998 - Ubaya Repository

1 1 1

Pola Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak dengan Diagnosis Pneumonia yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Se Tahun 2006 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Antibakteri Pada Penderita Anak Pneumonia Di Instlasi Rawat Inap Anak Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Se Tahun 2004 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Antimikroba Penderita Anak Pneumonia Rawat Inap Dibandingkan Sensitivitas Kuman dan Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo di RSK.ST. Vicentius A Paulo Surabaya Juli 2005 - Juni - Ubaya Repository

0 0 1

Biaya sakit (cost of illness) pasien rawat inap diabetes militus tipe 2 dan penyakit komplikasinya di rumah sakit Katolik ST.Vincentius A Paulo Surabaya se bulan Oktober dan November 2001 - Ubaya Repository

0 0 1

Pola Penggunaan Obat Antidiabetes dan Antibakteri pada Penderita Rawat Inap dengan Ulkus diabetik di Rumah sakit Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya Se Bulan Januari Sampai dengan Desember 2006 - Ubaya Repository

0 0 1