Produk Hukum Terkait Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), update 10 Januari 2016
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTE! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 139/PMK.02/2015
TENTNG
TATA CARA PEYEDIN, PENCAIRAN, DAN
PERTANGGUNGJAWABN PEMBERIAN BANTUAN PENDANN
PERGURUAN TINGGI NEGERI BADN HUKUM
DENGN AHMAT TUAN YANG A ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbng
Mengingat
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 18
ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Thun 2015 tentang
Bentuk Dn Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum, perlu menetapkan Peraturn Menteri Keuangan
tentang
Tata
Cara
Penyediaan,
Pencairan,
Dn
Pemberian
Bantuan
Pertanggunjawaban
Pendanaan
Perguruan inggi Negeri Badan Hukum;
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang
Bentuk Dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5699);
MEMUTUSN:
Menetapkan
PERATUAN MENTE! KEUANGN TENTANG TATA CAA
PEYEDIAN, PENCAIN, DAN PETANGGUNGJAWABAN
PEMBERN BNTUN PENDANN PERGURUAN TINGGI
NEGERI BDAN HUKUM.
Pasal 1
Dlam Peraturn Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Perguruan inggi Negeri Badn Hukum yang selanjutnya
disebut TN Badan Hukum adalah Perguruan inggi Negeri
yang didirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai
badan hukum publik yang otonom.
2.
Pendanaan TN Badan Hukum adalah penyediaan sumber
daya keuangan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan tinggi oleh TN Badan Hukum.
3.
Bantuan
Pendanaan
TN
Badn
Hukun1
adalah
subsidi yang diberikan oleh Pemerintah kepada TN Badan
Hukum yang bersu1nber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara untuk penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan tinggi.
www.jdih.kemenkeu.go.id
.r
·
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
4.
- 2Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya
disingkat APBN adalh rencana keuangan tahunan
pemerintahan negra yang disetujui oleh Dewan Perwailan
Rayat.
5.
Pengguna nggaran yng selnjutnya disingkat PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
kementerian negara/lembaga.
6.
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksnakan sebagian kewenangan dn tanggung jawab
penggunaan anggaran pada kementerian negara/lembaga
yang bersangkutan.
7.
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yng diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluarn nggaran belanja
negara.
8.
Pejabat Pennda Tangn Surat Peintah Membayr yng
selnjutnya disingkat PPSPM adalah pejabat yang
melkukn
untuk
PA/KPA
oleh
diberikewenangan
pengujian atas permintan pembayarn dn menerbitkan
perintah pembayaran.
9.
Kementerian
Anggaran
dan
Keja
Rencana
Negara/Lembaga yng selnjutnya disingkat RA-K/L
adalah dokumen rencana keungn thunn kementerian
negara/lembaga yang disusun menurut bagian anggaran
kementerian negara/lembaga.
10. Surat Permintan Pembayrn yng selnjutnya disingkat
SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh KPA/PPK, yang
berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara.
11. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PA/PA atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dna yang
bersumber dari Dftar Isian Pelaksanaan nggaran atau
dokumen lain yng dipersamakan.
12. Surat Perintah Pencairn Dana yang selanjutnya disebut
SP2D adalah surat perinth yng diterbitkan oleh Kantor
Kuasa
selku
Negara
Perbendaharaan
Pelayanan
Bendahara Umum Negara untuk pelaksnan pengeluaran
atas beban PBN berdasrkan SPM.
www.jdih.kemenkeu.go.id
·
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
-3Pasal 2
(1) Dalam rangka penyediaan Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum, PTN Badan Hukun menyusun usulan kebutuhan
alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum.
(2) Usulan kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
paling sedikit memuat:
a. target kinerja;
b. kebutuhan
biaya
penyelenggaraan.
Tridharma
Perguruan Tinggi di luar gji dan tunjangan pegawai
negeri sipil pada PTN Badan Hukum; dan
c. perhitungan satuan biaya operasional pada Perguruan
Tinggi dan rencana penerimaan PTN Badan Hukum.
(3). Rektor PTN Badan Hukum menyampaikan usulan
kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi selaku PA· sesuai dengan jadwal dan tahapan
penyusunan APBN.
(4) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi c.q.
unit eselon I selaku penanggunjawab program meneliti
usulan kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan TN
Badan Hukum.
Pasal 3
(1) Usulan kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum dituangkan oleh unit eselon I selaku
penanggunjawab program dalam bentuk rencana kerja
dan anggaran setiap tahun dalam dokumen r�ncana kerja,
RKA-K/L pagu arggaran, dan/atau RKA-K/L alokasi
anggaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.
(2) Alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh
unit eselon I selaku penanggunjawab program kepada:
a.
Sekretariat
Jenderal
c.q.
Biro
Perencanaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
untuk diteliti; dan
b.
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk direviu.
(3) Tata cara pencantuman alokasi Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum pada RKA-K/L dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan
mengenai petunjuk penyusunan dan penelaahan rencana
kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga.
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4Pasal 4
(1) Alokasi Bantuan
Pendanaan
PTN
Badan
ditetapkan dalam APBN/ APBN-Perubahan.
Hukum
(2) Berdasarkan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sesuai dengan
ketentuan dalam Penituran Menteri Keuangan mengenai
petunjuk penyusunan dan pengesahan daftar 1sian
pelaksanaan anggaran.
Pasal 5
(1) PTN Badan Hukum menyusun rencan- kerja dan
anggaran dengan memuat besaran Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum yang telah ditetapkan 'dalam
APBN/APBN-Perubahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4.
(2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) digunakan untuk menyusun kontrak kinerja
PTN Badan Hukum dengan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
Pasal 6
(1) Dalam rangka pelaksanaan anggaran Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum, Menteri Riset, Teknologi,
Pendidikan Tinggi selaku PA menunjuk KPA.
dan
(2) KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan
keputusan untuk menetapkan PPK dan PPSPM.
(3) Tata cara penunjukan KPA, PPK, dan PPSPM beserta tugas
dan wewenangnya mengikuti ketentuan dalam Peraturan
Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam
rangka' pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
negara.
Pasal 7
(1)
Pada awal tahun anggaran, Rektor PTN Badan Hukum
menyampaikan kepada KPA dokumen paling sedikit
sebagai berikut:
a.
nama dan spesimen tanda tangan pejabat yang diberi
kewenangan untuk dan atas nama TN Badan Hukum
dokumen
mengajukan
dan
menandatangani
permintaan pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum kepada KPA;
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTEll KEUANGAN
REPUBLll: INDONESIA
b.
c.
·
-5nomor rekening, nama rekening, dan nama bank
untuk menampung pencairan Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum; dan
rencana kebutuhan Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum per triwulanan dalam tahun anggaran
berkenaan.
(2)
Dalam hal terdapat perubahan pejabat yang diberi
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
Rektor PTN Badan Hukum menyampaikan kembali nama
dan spesimen tanda tangan pejabat pengganti yang diberi
kewenangan tersebut kepada KPA.
(3)
Dalam hal terdapat perubahan nomor rekening, nama
rekening, dan/atau nama bank sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Rektor PTN Badan Hukum
menyampaikan perubahan tersebut dilampiii asli rekening
koran.
Pasal 8
(1)
Pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung
dalam bentuk transfer uang ke rekening PTN Badan
Hukum.
(2)
Pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
triwulanan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
triwulan I pada awal Januari;
b.
triwulan II pada awal April;
c.
triwulan III pada awal Juli; dan
d.
triwulan IV pada awal Oktober.
(1)
ayat
pada
dimaksud
sebagaimana
Pencairan
didasarkan pada besaran Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum sebagaimana dimaksud daiam Pasal 4 dan
kontrak kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(3)
(4) Dalam hal terdapat sisa Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum pada PTN Badan Hukum, sisa Bantuan
Pendanaan PTN Badan Hukum tersebut diperhitungkan
pada pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
tahun anggaran berikutnya.
·
(5) Pejabat yang dibed kewenangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a menyampaikan permintaan
pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum kepada
KPA dengan dilampiri:
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
a.
- 6 dftar perhitungan Bantuan Pendanaan TN Badan
Hukum, yang dibuat sesuai ormat sebagaimana
tercantum dlam Lampiran I yang merupkan bagian
tidak terpisahkan dri Peraturan Menteri in.i;
b.
kuitnsijtnda terima senilai julah bruto Bantuan
Pendanaan TN Badn Hukum, yng dibuat sesuai
ormat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagin tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini; dan
c.
Surat Penyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang
dibuat sesui ormat sebagaimna tercantum dalam
tidak
bagian
merupakan
yang
III
Lampiran
terpisahkan dari Peraturan Mentei ini.
(6) Dalam rngka penciran Bantuan Pendanan TN Badan
Hukum, PPK menerbitkan dan menyampaikan SPP
Langsung (SPP-LS) kepada PPSPM dengan dilampiri:
a.
Surat Penyatan Tnggung Jawab Belanja dai PPK,
yang dibuat sesui ormat sebagaimana tercantum
dlam Lampiran V yang merupkan bagian tidk
terpisahkan dari Peraturan Mentei ini; dan
b.
kuitnsijtanda terima yang telah disetujui oleh PPK.
(7) Berdasarkan SPP-S sebagaimana dimaksud dalam ayat
(6), PPSPM menerbitkan dan menyampaikan SPM-S
kepada Kntor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan
dilampiri Surat Penyataan Tanggung Jawab Belanja dari
PPK.
(8) Berdasarkan SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat
Negara
Perbendaharaan
Pelayanan
Kantor
(7),
menerbitkn SP2D untuk Bantuan Pendanaan TN Badan
Hukum pada rekening TN Badan Hukum.
(9) Tata cara pengujian dn penerbitan SPP-LS, SPM-S dan
SP2D dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam
cara
tata
Peraturan Menteri Keungan mengenai
anggrn
pelaksanaan
rangka
dalam
pembayran
pendapatan dan belnja negara.
Pasal 9
Rektor TN Badan Hukum bertanggung jawab sepenuhnya
atas penggunaan Bantun Pendanaan TN Badan Hukum
yang diterimanya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 7 Pasal 10
PA bertanggung jawab terhadap
Pendanan TN Badan Hukum.
penyalurn
Bantun
Pasl 11
Dalam rangka petanggunjawaban penggunaan Bantuan
Pendanaan TN Badan Hukum,
TN Badan Hukum
menyampaikan:
a. laporan
realisasi
penggunaan
Bantun
Pendanaan
TN Badan Hukum kepada PA dan majelis wali amanat
setiap triwulan; dan
b. laporan kineja dan laporan keuangn TN Badan Hukum
yang telh diaudit kepada majelis wli amanat,
Menteri Keungan, dan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikn inggi pada setiap tahun anggaran.
Pasal 12
Akuntansi dn pelaporn atas pencairan Bantuan Pendanaan
TN Badan Hukum dilksanakan sesuai . dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai sistem akuntnsi
dan pelaporan keungan pemerintah pusat.
Pasal 13·
Terhadap penggunaan Bantuan Pendanaan TN Badan Hukum
yang dilakukan oleh TN Badan Hukum, PA dapat meinta
aparat pemeriksa yang berwenang untuk melakukan
pemeriksaan.
Pasal 14
Menteri Riset, Teknologi, dn Pendidikan inggi selaku PA
menyelenggarakn pengawasan dan pengendlian intenal
terhadap pelksanaan Bantuan Pendanaan TN Badan Hukum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasl 15
Kementerin Keuangan seta Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan inggi dapat melaksanakn monitoring dan
evluasi dlam pelaksanaan Bantuan Pendanaan TN Badan
Hukum sesuai dengn kewenngannya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
Pasal 16
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
165/PMK. 02/2014
tentang
Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggunjawabn
Dna Bantun Operasionl Perguruan inggi Negeri Badan
Hukum, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan
Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar
setiap
orang
mengethuinya,
memerinthkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakrta
pada tanggal 23 Juli 2015
·
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 24 Juli 2015
MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR
1078
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
www.jdih.kemenkeu.go.id
LAMPIRAN I
PERATUAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
�����J39/PMK.02/2015
TATA
CARA
PENYEDIAN,
PENCAIRAN,
DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMBERIAN .
BANTUAN
PENDANAN PERGURUAN TlNGGI NEGERI SADAN HUKUM
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMAT DAFTAR PERHITUNGAN BANTUAN PENDANAAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
DAFTAR PERHITUNGAN BANTUAN PENDANAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
Rp
1. Kebutuhan Bantuan Pendanaan
. . . . . . . . . . . . . . .
..
. . . . . . .
(1)
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
triwulat ...
2.
·
Kelebihan pencairan triwulan sebelumnya
Rp
Kebutuhan Bersih
Rp . . . . . . . . . . . . . . . . : . . . . . . . . (3)
. . . . . . . . . .
.
. . . . . .
.
. . . . . .
(2)
............ , ........ . ....... . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. . (4)
PTN Badan Hukum ....................... (5)
Rektor,
.................................................. �
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
.
. . . . . . . . .
.. . .. .
.
. .
. . .
.�
. .
. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6)
(7)
(8)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2
-
PETUNJUK PENGISIAN
DArAR PERHITUNGAN BANTUAN PENDANAN
PERGURUN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
NO
URIAN ISIAN
(1)
Diisi jumlah pagu alokasi Bantuan Pendanaan Perguruan inggi
Negeri (TN) Badan Hukum triwulan bersangkutan sesuai kontrak
kinerja.
(2)
Diisi jumlah potongan kelebihan pencairan Bantuan Pendanaan
TN Badan Hukum triwulan sebelumnya.
(3)
Diisi jumlah bersih pengajun.
(4)
Diisi
penerbitan
Perhitungan Bantuan Pendanaan TN Badan Hukum.
(5)
Diisi nama TN Badan Hukum.
(6)
Diisi tanda tangan Rektor diserti dengan cap dinas di atas meterai
tenpat,
tnggal,
bulan,
dan
tahun
Daftar
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(7)
Diisi nama lengkap Rektor.
(8)
Diisi nomor induk Rektor.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO,JM
M
www.jdih.kemenkeu.go.id
LAMPIAN II
PERATUAN MENTER! i{EUANGAN REPUBLIK INDONESIA
. NOMOR
TENTANG
139/PMK.02/2015
DAN
PENCAIRAN,
PENYEDIAAN,
CARA
TATA
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMBERIAN
BANTUAN
PENDANAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMAT KUITANSI/TANDA TERIMA
SENILAI JUMLAH BRUTO BANTUAN PENDANAAN
PTN .BADAN HUKUM
Tahun Anggaran
Nomor Bukti
Kade Akun
.
. .
.
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(1)
(2)
(3)
KUITANSI/TANDA TERIMA
Sudah terima dari
Jumlah uang
Untuk Pembayaran
.
.
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(
.
. . . . . . . . .
.
. . . . . . . . . . . .
.
. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .·. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
. . . . . . . . . . . .
,
. . . . . . . ·. . . . . . . . . . . . . . . · · · · · . .
.
(7)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8)
Badan
Negeri
Tinggi
Perguruan
(4)
(5)
) (6)
Hukum
. . .
. . . . . . . . . . . . . . . .· . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(9),
(10)
-
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
· · · · · · · · ··· · · · · · · · · · ·
Setju dibayar :
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pembuat Komitmen,
·
. .
.
. . . . . .
.
. . .
.
. . . . . . .
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
(11)
(12)
(13)
·
(14)
(15)
(16)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2
-
PETUNJUK PENGISIN
KUITANSI/TANDA TERIMA
SENIAI JUMH BRUTO BNTUAN PENDANAAN
TN BADN HOKUM
NO
UAN ISIN
(1)
Diisi thun anggaran berkenaan.
(2)
Diisi nomor urut kuitnsi/tanda terima.
(3)
Diisi kode akun tagihn lengkap dengan kode kegiatan, kode output,
dn kode mata anggaran (xx. xx. xx)x dapat lebih dari satu
mata anggaran.
(4)
Diisi nama satuan kerja yang memiliki alokasi dana.
(5)
Diisi jumlh uang dalam angka.
(6)
Diisi jumlah uang dalam huruf.
(7)
Diisi urian pembayaran Belnja Dna Bantuan Pendanaan TN
Badan Hukum
(8)
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitn kuitansi/tnda
terima.
(9)
Diisi nama TN Badan Hukum.
·
(10)
Diisi jabatn penandatangan kuitansi/tanda terima.
(11)
Diisi tanda tangan penandatangan kuitansi/tanda terima disertai
dengan cap dinas di atas meterai sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(12)
Diisi nama lengkap penandatangan kuitansi/tnda terima.
(13)
Diisi nomor induk pegawai penandatangn kuitansi/tanda terima.
(14)
Diisi tanda tangan disertai cap dinas KPA/PPK.
(15)
Diisi nama lengkap penandatangan setuju bayar.
(16)
Diisi nomor induk pegawai penandatangan setuju bayar.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesui dengan aslinya
KEPALA BIRO Ui
u.b.
�
1,
�
.
KEPALA"BAGIAN T T> ,KEMENTERIAN
.
r:
GIARTO
u
r -.,,
•
;
I
*
,
NIP 195 04201984021001
www.jdih.kemenkeu.go.id
AMPIRAN Ill
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
139/PMK.02/2015
TENTANG
TATA
CARA
PENYEDIN,
PERTANGGUNGJAWABN
PENCIRAN,
PEMBERIAN
DAN
BANTUAN
PENDANAAN PERGURUN TINGGI NEGERI SADAN IUKUM
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FOAT SURAT PENYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTK
(KOP SUAT PERGURUAN TINGGI NEGERI BDAN HUKUM)
SUAT PERNYATAAN TNGGUNG JAWAB MUTAK
....................... ............... .............. .......... (1)
Yang betanda tngan di bawah ini:
Nama
. ..... ........................... ...... ..... ................
(2)
Jabatan
. ...........................................................
(3)
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa:
1. Atas pencairan dana Anggarn Pendapatan dan Belanja Negara sebagimana
tetung dalam Kuitansi/Tanda Terima Nomor: ..................... (4), tanggal
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5), sejumlah Rp. .......... ........ . (6) akn dibayarkan sesuai
dengan peruntuknnya;
.
.
2. Selaku
betanggunjawab penuh atas
penggunan dana Bntuan Pendnaan Perguruan inggi Negert (TN) Badan
penanggunjawab
kegiatn,
kai
Hukum;
3. Apabila dikemudian hart terdapat kelebihan pencairan dana Bantuan
Pendanaan TN Badn Hukum, kami bersedia untuk menyetor kelebihan
dimksud ke Kas Negara; dan
4. Bukti-bukti pembayarn sebagaimana tersebut pada angka 2 diatas, akan kami
simpan dengan sebik-baiknya guna kelengkapan administrasi dn keperluan
pemeriksan aparat fungsional.
Demikian pemyataan ini kai buat dengan sesungguhnya.
. . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
TN Badan Hukum . ...... ... .......... ....... (8)
Rektor,
............. ..................... . ...... ........ ... ..... (9)
......................................................... (10)
.....................'..''..........' .................... (11)
. . . . . . . . . . . . . . · · · · · · · · · · ·
......... ....................... (12)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2-
PTUNJUK PENGISIAN
SUAT PEYATAAN TANGGUNG JAWB MUTAK (STJM)
NO
UN ISAN
(1)
Diisi nomor urut STJM.
(2)
Diisi nama lengkap pembuat STJM.
(3)
Diisi jabatan pembuat STJM.
(4)
Diisi nomor kuitansi/tanda terima berkenaan.
(5)
Diisi tanggal kuitansi/tanda terima berkenaan.
(6)
Diisi jumlah ung dalam kuitansi/tanda terima berkenaan.
(7)
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan STJM.
(8)
Diisi nama TN Badan Hukum.
(9)
Diisi jabatan penandatangan STJM.
Diisi tanda tangan penandatangan STJM disertai dengan stempel
(10)
dinas di atas . meterai sesuai ketentuan peraturn perundangundangan.
(11)
Diisi nama lengkap penandatangan STJM.
(12)
Diisi nomor induk pegawai penndatangan STJM.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesuai_ dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
t
/U.b.
�r(/t
-4
KEPALA BAGIAN T.U.
� - --
MENTERIAN
r ,
):
i --- -7
GIARTO
1
H•
\U
NIP 19590420198402:001
www.jdih.kemenkeu.go.id
AMPIRAN
N
PERATUAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
139/PMK.02/2015
TENTANG
TATA
CARA
PENYEDIAAN,
PERTANGGUNGJAWABAN
PENCAIRN,
PEMBERIAN
DAN
BNTUAN
PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FOAT SUAT PEYATAN TANGGUNG JAWB BEANJA
SUAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BEANJA
.............................................................. (1)
Satuan Keja
: .................................................... (2)
Kode Satun Keja
:
Nomor/Tanggal DIPA
: .................................................... (4)
· · · · · · · ·
............................................ (3)
Yang betanda tangan di bawh ini, Pejabat Pembuat Koitmen Satun Keja
Direktorat
Jenderal
Tinggi
Pendidikan
Kementerian
Riset,
Teknologi,
dan
Pendidikan inggi, menyatkan bahwa dana Bantuan Pendanaan Pergurun inggi
Negeri (TN) Badan Hukum yang kegiatannya dilaksanakan oleh N Badan
Hukum .ng dibayarkan kepada TN Badan Hukum sebagi berikut:
Kode Program,
Kegiatan, Output,
Akun
Nomor dan Tnggal
Nilai
(dalam rupiah)
Kuitansi
(STJM)
(6)
(7)
(8)
(5)
Sesui Surat Pemyatan Tanggung Jawab Mutllk (STJM), menjadi tanggung
jawab TN Badan Hukum.
Demikian pemyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
............ , ............................. .. ........ .... (9)
PPK TN Badan Hukum ................... (10)
......................................................... (11)
......................................................... (12)
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
(13)
......................................................... (14)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2PTUNJUK PENGISAN
SUAT PEYATAAN TANGGUNG JAWAB BEANJA (STB)
NO
UAN ISAN
(1)
Diisi nomor urut STB.
(2)
Diisi nama lengkap pembuat STB.
(3)
Diisi kode satun keja pembuat STB.
(4)
Diisi nomor tanggal DIPA.
(5)
Diisi kode program, kegiatn, output, dan akun.
(6)
Diisi jumlh uang untuk akun belanja berkenaan.
(7)
Diisi nomor dan tnggal kuitansi/tnda terima berkenaan.
(8)
Diisi nomor dan tnggal STJM berkenaan.
(9)
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan STB.
(10)
Diisi nama TN Badan Hukum.
(11)
Diisi tanda tangan penandatangan STB disertai dengan stempel
dinas di atas meterai sesuai ketentuan peraturn perundangundangan.
(12)
Diisi nama lengkap penandatangn STB.
(13)
Diisi nomor induk pegawi penandatangan STB.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
ll.h.
KEPALA B
�t.
'(,
- GIAN T. U. ��
L /
r-
GIARTO
'
)I,
,,-
•
� v.
J:�1u·,
�
ENTERIAN
"
NIP 1959042019840�
www.jdih.kemenkeu.go.id
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTE! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 139/PMK.02/2015
TENTNG
TATA CARA PEYEDIN, PENCAIRAN, DAN
PERTANGGUNGJAWABN PEMBERIAN BANTUAN PENDANN
PERGURUAN TINGGI NEGERI BADN HUKUM
DENGN AHMAT TUAN YANG A ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbng
Mengingat
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 18
ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Thun 2015 tentang
Bentuk Dn Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum, perlu menetapkan Peraturn Menteri Keuangan
tentang
Tata
Cara
Penyediaan,
Pencairan,
Dn
Pemberian
Bantuan
Pertanggunjawaban
Pendanaan
Perguruan inggi Negeri Badan Hukum;
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang
Bentuk Dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5699);
MEMUTUSN:
Menetapkan
PERATUAN MENTE! KEUANGN TENTANG TATA CAA
PEYEDIAN, PENCAIN, DAN PETANGGUNGJAWABAN
PEMBERN BNTUN PENDANN PERGURUAN TINGGI
NEGERI BDAN HUKUM.
Pasal 1
Dlam Peraturn Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Perguruan inggi Negeri Badn Hukum yang selanjutnya
disebut TN Badan Hukum adalah Perguruan inggi Negeri
yang didirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai
badan hukum publik yang otonom.
2.
Pendanaan TN Badan Hukum adalah penyediaan sumber
daya keuangan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan tinggi oleh TN Badan Hukum.
3.
Bantuan
Pendanaan
TN
Badn
Hukun1
adalah
subsidi yang diberikan oleh Pemerintah kepada TN Badan
Hukum yang bersu1nber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara untuk penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan tinggi.
www.jdih.kemenkeu.go.id
.r
·
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
4.
- 2Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya
disingkat APBN adalh rencana keuangan tahunan
pemerintahan negra yang disetujui oleh Dewan Perwailan
Rayat.
5.
Pengguna nggaran yng selnjutnya disingkat PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
kementerian negara/lembaga.
6.
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksnakan sebagian kewenangan dn tanggung jawab
penggunaan anggaran pada kementerian negara/lembaga
yang bersangkutan.
7.
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yng diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluarn nggaran belanja
negara.
8.
Pejabat Pennda Tangn Surat Peintah Membayr yng
selnjutnya disingkat PPSPM adalah pejabat yang
melkukn
untuk
PA/KPA
oleh
diberikewenangan
pengujian atas permintan pembayarn dn menerbitkan
perintah pembayaran.
9.
Kementerian
Anggaran
dan
Keja
Rencana
Negara/Lembaga yng selnjutnya disingkat RA-K/L
adalah dokumen rencana keungn thunn kementerian
negara/lembaga yang disusun menurut bagian anggaran
kementerian negara/lembaga.
10. Surat Permintan Pembayrn yng selnjutnya disingkat
SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh KPA/PPK, yang
berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara.
11. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PA/PA atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dna yang
bersumber dari Dftar Isian Pelaksanaan nggaran atau
dokumen lain yng dipersamakan.
12. Surat Perintah Pencairn Dana yang selanjutnya disebut
SP2D adalah surat perinth yng diterbitkan oleh Kantor
Kuasa
selku
Negara
Perbendaharaan
Pelayanan
Bendahara Umum Negara untuk pelaksnan pengeluaran
atas beban PBN berdasrkan SPM.
www.jdih.kemenkeu.go.id
·
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
-3Pasal 2
(1) Dalam rangka penyediaan Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum, PTN Badan Hukun menyusun usulan kebutuhan
alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum.
(2) Usulan kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
paling sedikit memuat:
a. target kinerja;
b. kebutuhan
biaya
penyelenggaraan.
Tridharma
Perguruan Tinggi di luar gji dan tunjangan pegawai
negeri sipil pada PTN Badan Hukum; dan
c. perhitungan satuan biaya operasional pada Perguruan
Tinggi dan rencana penerimaan PTN Badan Hukum.
(3). Rektor PTN Badan Hukum menyampaikan usulan
kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi selaku PA· sesuai dengan jadwal dan tahapan
penyusunan APBN.
(4) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi c.q.
unit eselon I selaku penanggunjawab program meneliti
usulan kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan TN
Badan Hukum.
Pasal 3
(1) Usulan kebutuhan alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum dituangkan oleh unit eselon I selaku
penanggunjawab program dalam bentuk rencana kerja
dan anggaran setiap tahun dalam dokumen r�ncana kerja,
RKA-K/L pagu arggaran, dan/atau RKA-K/L alokasi
anggaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.
(2) Alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh
unit eselon I selaku penanggunjawab program kepada:
a.
Sekretariat
Jenderal
c.q.
Biro
Perencanaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
untuk diteliti; dan
b.
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk direviu.
(3) Tata cara pencantuman alokasi Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum pada RKA-K/L dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan
mengenai petunjuk penyusunan dan penelaahan rencana
kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga.
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4Pasal 4
(1) Alokasi Bantuan
Pendanaan
PTN
Badan
ditetapkan dalam APBN/ APBN-Perubahan.
Hukum
(2) Berdasarkan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sesuai dengan
ketentuan dalam Penituran Menteri Keuangan mengenai
petunjuk penyusunan dan pengesahan daftar 1sian
pelaksanaan anggaran.
Pasal 5
(1) PTN Badan Hukum menyusun rencan- kerja dan
anggaran dengan memuat besaran Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum yang telah ditetapkan 'dalam
APBN/APBN-Perubahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4.
(2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) digunakan untuk menyusun kontrak kinerja
PTN Badan Hukum dengan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
Pasal 6
(1) Dalam rangka pelaksanaan anggaran Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum, Menteri Riset, Teknologi,
Pendidikan Tinggi selaku PA menunjuk KPA.
dan
(2) KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan
keputusan untuk menetapkan PPK dan PPSPM.
(3) Tata cara penunjukan KPA, PPK, dan PPSPM beserta tugas
dan wewenangnya mengikuti ketentuan dalam Peraturan
Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam
rangka' pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
negara.
Pasal 7
(1)
Pada awal tahun anggaran, Rektor PTN Badan Hukum
menyampaikan kepada KPA dokumen paling sedikit
sebagai berikut:
a.
nama dan spesimen tanda tangan pejabat yang diberi
kewenangan untuk dan atas nama TN Badan Hukum
dokumen
mengajukan
dan
menandatangani
permintaan pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum kepada KPA;
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTEll KEUANGAN
REPUBLll: INDONESIA
b.
c.
·
-5nomor rekening, nama rekening, dan nama bank
untuk menampung pencairan Bantuan Pendanaan
PTN Badan Hukum; dan
rencana kebutuhan Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum per triwulanan dalam tahun anggaran
berkenaan.
(2)
Dalam hal terdapat perubahan pejabat yang diberi
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
Rektor PTN Badan Hukum menyampaikan kembali nama
dan spesimen tanda tangan pejabat pengganti yang diberi
kewenangan tersebut kepada KPA.
(3)
Dalam hal terdapat perubahan nomor rekening, nama
rekening, dan/atau nama bank sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Rektor PTN Badan Hukum
menyampaikan perubahan tersebut dilampiii asli rekening
koran.
Pasal 8
(1)
Pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung
dalam bentuk transfer uang ke rekening PTN Badan
Hukum.
(2)
Pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
triwulanan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
triwulan I pada awal Januari;
b.
triwulan II pada awal April;
c.
triwulan III pada awal Juli; dan
d.
triwulan IV pada awal Oktober.
(1)
ayat
pada
dimaksud
sebagaimana
Pencairan
didasarkan pada besaran Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum sebagaimana dimaksud daiam Pasal 4 dan
kontrak kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(3)
(4) Dalam hal terdapat sisa Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum pada PTN Badan Hukum, sisa Bantuan
Pendanaan PTN Badan Hukum tersebut diperhitungkan
pada pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
tahun anggaran berikutnya.
·
(5) Pejabat yang dibed kewenangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a menyampaikan permintaan
pencairan Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum kepada
KPA dengan dilampiri:
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
a.
- 6 dftar perhitungan Bantuan Pendanaan TN Badan
Hukum, yang dibuat sesuai ormat sebagaimana
tercantum dlam Lampiran I yang merupkan bagian
tidak terpisahkan dri Peraturan Menteri in.i;
b.
kuitnsijtnda terima senilai julah bruto Bantuan
Pendanaan TN Badn Hukum, yng dibuat sesuai
ormat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagin tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini; dan
c.
Surat Penyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang
dibuat sesui ormat sebagaimna tercantum dalam
tidak
bagian
merupakan
yang
III
Lampiran
terpisahkan dari Peraturan Mentei ini.
(6) Dalam rngka penciran Bantuan Pendanan TN Badan
Hukum, PPK menerbitkan dan menyampaikan SPP
Langsung (SPP-LS) kepada PPSPM dengan dilampiri:
a.
Surat Penyatan Tnggung Jawab Belanja dai PPK,
yang dibuat sesui ormat sebagaimana tercantum
dlam Lampiran V yang merupkan bagian tidk
terpisahkan dari Peraturan Mentei ini; dan
b.
kuitnsijtanda terima yang telah disetujui oleh PPK.
(7) Berdasarkan SPP-S sebagaimana dimaksud dalam ayat
(6), PPSPM menerbitkan dan menyampaikan SPM-S
kepada Kntor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan
dilampiri Surat Penyataan Tanggung Jawab Belanja dari
PPK.
(8) Berdasarkan SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat
Negara
Perbendaharaan
Pelayanan
Kantor
(7),
menerbitkn SP2D untuk Bantuan Pendanaan TN Badan
Hukum pada rekening TN Badan Hukum.
(9) Tata cara pengujian dn penerbitan SPP-LS, SPM-S dan
SP2D dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam
cara
tata
Peraturan Menteri Keungan mengenai
anggrn
pelaksanaan
rangka
dalam
pembayran
pendapatan dan belnja negara.
Pasal 9
Rektor TN Badan Hukum bertanggung jawab sepenuhnya
atas penggunaan Bantun Pendanaan TN Badan Hukum
yang diterimanya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 7 Pasal 10
PA bertanggung jawab terhadap
Pendanan TN Badan Hukum.
penyalurn
Bantun
Pasl 11
Dalam rangka petanggunjawaban penggunaan Bantuan
Pendanaan TN Badan Hukum,
TN Badan Hukum
menyampaikan:
a. laporan
realisasi
penggunaan
Bantun
Pendanaan
TN Badan Hukum kepada PA dan majelis wali amanat
setiap triwulan; dan
b. laporan kineja dan laporan keuangn TN Badan Hukum
yang telh diaudit kepada majelis wli amanat,
Menteri Keungan, dan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikn inggi pada setiap tahun anggaran.
Pasal 12
Akuntansi dn pelaporn atas pencairan Bantuan Pendanaan
TN Badan Hukum dilksanakan sesuai . dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai sistem akuntnsi
dan pelaporan keungan pemerintah pusat.
Pasal 13·
Terhadap penggunaan Bantuan Pendanaan TN Badan Hukum
yang dilakukan oleh TN Badan Hukum, PA dapat meinta
aparat pemeriksa yang berwenang untuk melakukan
pemeriksaan.
Pasal 14
Menteri Riset, Teknologi, dn Pendidikan inggi selaku PA
menyelenggarakn pengawasan dan pengendlian intenal
terhadap pelksanaan Bantuan Pendanaan TN Badan Hukum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasl 15
Kementerin Keuangan seta Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan inggi dapat melaksanakn monitoring dan
evluasi dlam pelaksanaan Bantuan Pendanaan TN Badan
Hukum sesuai dengn kewenngannya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
Pasal 16
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
165/PMK. 02/2014
tentang
Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggunjawabn
Dna Bantun Operasionl Perguruan inggi Negeri Badan
Hukum, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan
Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar
setiap
orang
mengethuinya,
memerinthkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakrta
pada tanggal 23 Juli 2015
·
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 24 Juli 2015
MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR
1078
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
www.jdih.kemenkeu.go.id
LAMPIRAN I
PERATUAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
�����J39/PMK.02/2015
TATA
CARA
PENYEDIAN,
PENCAIRAN,
DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMBERIAN .
BANTUAN
PENDANAN PERGURUAN TlNGGI NEGERI SADAN HUKUM
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMAT DAFTAR PERHITUNGAN BANTUAN PENDANAAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
DAFTAR PERHITUNGAN BANTUAN PENDANAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
Rp
1. Kebutuhan Bantuan Pendanaan
. . . . . . . . . . . . . . .
..
. . . . . . .
(1)
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
triwulat ...
2.
·
Kelebihan pencairan triwulan sebelumnya
Rp
Kebutuhan Bersih
Rp . . . . . . . . . . . . . . . . : . . . . . . . . (3)
. . . . . . . . . .
.
. . . . . .
.
. . . . . .
(2)
............ , ........ . ....... . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. . (4)
PTN Badan Hukum ....................... (5)
Rektor,
.................................................. �
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
.
. . . . . . . . .
.. . .. .
.
. .
. . .
.�
. .
. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6)
(7)
(8)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2
-
PETUNJUK PENGISIAN
DArAR PERHITUNGAN BANTUAN PENDANAN
PERGURUN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
NO
URIAN ISIAN
(1)
Diisi jumlah pagu alokasi Bantuan Pendanaan Perguruan inggi
Negeri (TN) Badan Hukum triwulan bersangkutan sesuai kontrak
kinerja.
(2)
Diisi jumlah potongan kelebihan pencairan Bantuan Pendanaan
TN Badan Hukum triwulan sebelumnya.
(3)
Diisi jumlah bersih pengajun.
(4)
Diisi
penerbitan
Perhitungan Bantuan Pendanaan TN Badan Hukum.
(5)
Diisi nama TN Badan Hukum.
(6)
Diisi tanda tangan Rektor diserti dengan cap dinas di atas meterai
tenpat,
tnggal,
bulan,
dan
tahun
Daftar
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(7)
Diisi nama lengkap Rektor.
(8)
Diisi nomor induk Rektor.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO,JM
M
www.jdih.kemenkeu.go.id
LAMPIAN II
PERATUAN MENTER! i{EUANGAN REPUBLIK INDONESIA
. NOMOR
TENTANG
139/PMK.02/2015
DAN
PENCAIRAN,
PENYEDIAAN,
CARA
TATA
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMBERIAN
BANTUAN
PENDANAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMAT KUITANSI/TANDA TERIMA
SENILAI JUMLAH BRUTO BANTUAN PENDANAAN
PTN .BADAN HUKUM
Tahun Anggaran
Nomor Bukti
Kade Akun
.
. .
.
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(1)
(2)
(3)
KUITANSI/TANDA TERIMA
Sudah terima dari
Jumlah uang
Untuk Pembayaran
.
.
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(
.
. . . . . . . . .
.
. . . . . . . . . . . .
.
. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .·. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
. . . . . . . . . . . .
,
. . . . . . . ·. . . . . . . . . . . . . . . · · · · · . .
.
(7)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8)
Badan
Negeri
Tinggi
Perguruan
(4)
(5)
) (6)
Hukum
. . .
. . . . . . . . . . . . . . . .· . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(9),
(10)
-
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
· · · · · · · · ··· · · · · · · · · · ·
Setju dibayar :
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pembuat Komitmen,
·
. .
.
. . . . . .
.
. . .
.
. . . . . . .
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
(11)
(12)
(13)
·
(14)
(15)
(16)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2
-
PETUNJUK PENGISIN
KUITANSI/TANDA TERIMA
SENIAI JUMH BRUTO BNTUAN PENDANAAN
TN BADN HOKUM
NO
UAN ISIN
(1)
Diisi thun anggaran berkenaan.
(2)
Diisi nomor urut kuitnsi/tanda terima.
(3)
Diisi kode akun tagihn lengkap dengan kode kegiatan, kode output,
dn kode mata anggaran (xx. xx. xx)x dapat lebih dari satu
mata anggaran.
(4)
Diisi nama satuan kerja yang memiliki alokasi dana.
(5)
Diisi jumlh uang dalam angka.
(6)
Diisi jumlah uang dalam huruf.
(7)
Diisi urian pembayaran Belnja Dna Bantuan Pendanaan TN
Badan Hukum
(8)
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitn kuitansi/tnda
terima.
(9)
Diisi nama TN Badan Hukum.
·
(10)
Diisi jabatn penandatangan kuitansi/tanda terima.
(11)
Diisi tanda tangan penandatangan kuitansi/tanda terima disertai
dengan cap dinas di atas meterai sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(12)
Diisi nama lengkap penandatangan kuitansi/tnda terima.
(13)
Diisi nomor induk pegawai penandatangn kuitansi/tanda terima.
(14)
Diisi tanda tangan disertai cap dinas KPA/PPK.
(15)
Diisi nama lengkap penandatangan setuju bayar.
(16)
Diisi nomor induk pegawai penandatangan setuju bayar.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesui dengan aslinya
KEPALA BIRO Ui
u.b.
�
1,
�
.
KEPALA"BAGIAN T T> ,KEMENTERIAN
.
r:
GIARTO
u
r -.,,
•
;
I
*
,
NIP 195 04201984021001
www.jdih.kemenkeu.go.id
AMPIRAN Ill
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
139/PMK.02/2015
TENTANG
TATA
CARA
PENYEDIN,
PERTANGGUNGJAWABN
PENCIRAN,
PEMBERIAN
DAN
BANTUAN
PENDANAAN PERGURUN TINGGI NEGERI SADAN IUKUM
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FOAT SURAT PENYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTK
(KOP SUAT PERGURUAN TINGGI NEGERI BDAN HUKUM)
SUAT PERNYATAAN TNGGUNG JAWAB MUTAK
....................... ............... .............. .......... (1)
Yang betanda tngan di bawah ini:
Nama
. ..... ........................... ...... ..... ................
(2)
Jabatan
. ...........................................................
(3)
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa:
1. Atas pencairan dana Anggarn Pendapatan dan Belanja Negara sebagimana
tetung dalam Kuitansi/Tanda Terima Nomor: ..................... (4), tanggal
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5), sejumlah Rp. .......... ........ . (6) akn dibayarkan sesuai
dengan peruntuknnya;
.
.
2. Selaku
betanggunjawab penuh atas
penggunan dana Bntuan Pendnaan Perguruan inggi Negert (TN) Badan
penanggunjawab
kegiatn,
kai
Hukum;
3. Apabila dikemudian hart terdapat kelebihan pencairan dana Bantuan
Pendanaan TN Badn Hukum, kami bersedia untuk menyetor kelebihan
dimksud ke Kas Negara; dan
4. Bukti-bukti pembayarn sebagaimana tersebut pada angka 2 diatas, akan kami
simpan dengan sebik-baiknya guna kelengkapan administrasi dn keperluan
pemeriksan aparat fungsional.
Demikian pemyataan ini kai buat dengan sesungguhnya.
. . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
TN Badan Hukum . ...... ... .......... ....... (8)
Rektor,
............. ..................... . ...... ........ ... ..... (9)
......................................................... (10)
.....................'..''..........' .................... (11)
. . . . . . . . . . . . . . · · · · · · · · · · ·
......... ....................... (12)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2-
PTUNJUK PENGISIAN
SUAT PEYATAAN TANGGUNG JAWB MUTAK (STJM)
NO
UN ISAN
(1)
Diisi nomor urut STJM.
(2)
Diisi nama lengkap pembuat STJM.
(3)
Diisi jabatan pembuat STJM.
(4)
Diisi nomor kuitansi/tanda terima berkenaan.
(5)
Diisi tanggal kuitansi/tanda terima berkenaan.
(6)
Diisi jumlah ung dalam kuitansi/tanda terima berkenaan.
(7)
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan STJM.
(8)
Diisi nama TN Badan Hukum.
(9)
Diisi jabatan penandatangan STJM.
Diisi tanda tangan penandatangan STJM disertai dengan stempel
(10)
dinas di atas . meterai sesuai ketentuan peraturn perundangundangan.
(11)
Diisi nama lengkap penandatangan STJM.
(12)
Diisi nomor induk pegawai penndatangan STJM.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesuai_ dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
t
/U.b.
�r(/t
-4
KEPALA BAGIAN T.U.
� - --
MENTERIAN
r ,
):
i --- -7
GIARTO
1
H•
\U
NIP 19590420198402:001
www.jdih.kemenkeu.go.id
AMPIRAN
N
PERATUAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
139/PMK.02/2015
TENTANG
TATA
CARA
PENYEDIAAN,
PERTANGGUNGJAWABAN
PENCAIRN,
PEMBERIAN
DAN
BNTUAN
PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
FOAT SUAT PEYATAN TANGGUNG JAWB BEANJA
SUAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BEANJA
.............................................................. (1)
Satuan Keja
: .................................................... (2)
Kode Satun Keja
:
Nomor/Tanggal DIPA
: .................................................... (4)
· · · · · · · ·
............................................ (3)
Yang betanda tangan di bawh ini, Pejabat Pembuat Koitmen Satun Keja
Direktorat
Jenderal
Tinggi
Pendidikan
Kementerian
Riset,
Teknologi,
dan
Pendidikan inggi, menyatkan bahwa dana Bantuan Pendanaan Pergurun inggi
Negeri (TN) Badan Hukum yang kegiatannya dilaksanakan oleh N Badan
Hukum .ng dibayarkan kepada TN Badan Hukum sebagi berikut:
Kode Program,
Kegiatan, Output,
Akun
Nomor dan Tnggal
Nilai
(dalam rupiah)
Kuitansi
(STJM)
(6)
(7)
(8)
(5)
Sesui Surat Pemyatan Tanggung Jawab Mutllk (STJM), menjadi tanggung
jawab TN Badan Hukum.
Demikian pemyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
............ , ............................. .. ........ .... (9)
PPK TN Badan Hukum ................... (10)
......................................................... (11)
......................................................... (12)
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
(13)
......................................................... (14)
www.jdih.kemenkeu.go.id
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 2PTUNJUK PENGISAN
SUAT PEYATAAN TANGGUNG JAWAB BEANJA (STB)
NO
UAN ISAN
(1)
Diisi nomor urut STB.
(2)
Diisi nama lengkap pembuat STB.
(3)
Diisi kode satun keja pembuat STB.
(4)
Diisi nomor tanggal DIPA.
(5)
Diisi kode program, kegiatn, output, dan akun.
(6)
Diisi jumlh uang untuk akun belanja berkenaan.
(7)
Diisi nomor dan tnggal kuitansi/tnda terima berkenaan.
(8)
Diisi nomor dan tnggal STJM berkenaan.
(9)
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan STB.
(10)
Diisi nama TN Badan Hukum.
(11)
Diisi tanda tangan penandatangan STB disertai dengan stempel
dinas di atas meterai sesuai ketentuan peraturn perundangundangan.
(12)
Diisi nama lengkap penandatangn STB.
(13)
Diisi nomor induk pegawi penandatangan STB.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
ll.h.
KEPALA B
�t.
'(,
- GIAN T. U. ��
L /
r-
GIARTO
'
)I,
,,-
•
� v.
J:�1u·,
�
ENTERIAN
"
NIP 1959042019840�
www.jdih.kemenkeu.go.id