Bahan Sosialisasi PMK 160(DIPA)

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

K
M
P
0
6
1 Kebijakan dan
Proses Bisnis Pengesahan DIPA
Tahun Anggaran 2013
(PMK Nomor160/PMK.02/2012 tanggal 19 Oktober 2012)

Jakarta,
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

November 2012
1

Pokok Bahasan
1


Pendahuluan

2

Beberapa Perubahan

3

Penyusunan dan Pengesahan
DIPA

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

1. Pendahuluan :

a. Dasar Hukum;
b. Beberapa Pertimbangan;
c. Pengintegrasian Proses RKA-K/L DIPA;
d. Masa Efektif.

Jakarta,
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

November 2012
3

1.a. Dasar Hukum
Beberapa peraturan yang telah diterbitkan sebagai dasar hukum
pelaksanaan pengalihan kewenangan pengesahan DIPA dari Ditjen
Perbendaharaan ke Ditjen Anggaran adalah :
1. Keputusan Menteri Keuangan No. 293/KMK.01/2012 tentang
Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan Kepada Direktur
Jenderal Anggaran untuk dan atas nama Menteri Keuangan untuk
Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran, tanggal 24
Agustus 2012;

2. Peraturan Menteri Keuangan No. 160/PMK.02/2012 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA), tanggal 19 Oktober 2012.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

4

1.b. Beberapa Pertimbangan
Beberapa pertimbangan yang menjadi acuan di dalam melakukan
perubahan ketentuan terkait pengaturan DIPA antara lain :
1. Memantapkan penerapan Penganggaran Terpadu, Penganggaran
Berbasis Kinerja (PBK) dan Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah (KPJM), maksudnya bahwa DIPA merupakan satu
kesatuan dokumen secara integral yang mencerminkan
pelaksanaan dari RKP dan RKA-K/L.
2. Menyempurnakan ketentuan terkait tata cara penyusunan dan
pengesahan DIPA, sejalan dengan adanya pengalihan kewenangan
pengesahan DIPA dari semula dilaksanakan oleh Ditjen
Perbendaharaan menjadi Ditjen Anggaran.

3. Menyederhanakan proses dalam pengurusan RKA-K/L dan DIPA
termasuk penyelesaian revisi anggaran, dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan Kementerian Keuangan kepada
stakeholders.
4. Menjamin tersedianya integritas dan validitas data anggaran.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

5

1.c. Pengintegrasian Proses RKA-K/L - DIPA
1. Penyusunan DIPA dilakukan dengan menggunakan data yang
berasal dari RKA-K/L yang sudah ditelaah antara K/L dengan Ditjen
Anggaran dan sudah mendapat persetujuan DPR serta ditetapkan
dalam Keppres Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat atau
DHP RDP BUN.
2. Informasi lain yang dibutuhkan dalam DIPA seperti:
 Pejabat perbendaharaan;
 Rencana penarikan dana dan perkiraan penerimaan;
 Saldo awal/akhir kas BLU, besaran prosentase ambang batas,
prosentase penggunaan langsung PNBP, dan status BLU;

diisi pada saat penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi
Anggaran.
Melalui pengintegrasian proses penyusunan dan penelaahan RKA-K/L
dengan proses penyusunan dan pengesahan DIPA, diharapkan dapat
memberikan nilai tambah berupa :
3. Menyederhanakan proses dan mempercepat waktu penyelesaian
DIPA;
4. Meningkatkan validitas dan integritas data anggaran; dan
5. Meningkatkan
efisiensi
pengesahan
DIPA.
INTEGRITAS
• PROFESIONALISME
• SINERGI biaya
• PELAYANAN
• KESEMPURNAAN

6


1.d. Masa Efektif
1. Ketentuan mengenai petunjuk penyusunan dan pengesahan DIPA
sbgmana dimaksud dalam PMK No. 160/PMK.02/2012, digunakan
untuk penyusunan dan pengesahan DIPA mulai Tahun Anggaran
2013.
2. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku :
a. Pengesahan DIPA yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan beserta peraturan pelaksanaannya yang telah ada
sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, harus mengikuti
ketentuan mengenai pengesahan DIPA sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri ini; dan
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2011 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
3. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

7


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

2. Beberapa Perubahan Dalam
Penyusunan dan Pengesahan DIPA :
a.
b.
c.
d.

Jenis DIPA;
Perubahan Format DIPA;
Penandatangan DIPA;
Perbedaan DIPA Saat ini dengan DIPA
Baru;
e. Perubahan Proses Bisnis;
f. Penyesuaian Dukungan Sistem IT.
Jakarta,
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN


November 2012
8

2.a. Jenis DIPA
Berdasarkan pembagian anggaran dalam APBN, DIPA dikelompokkan atas
DIPA K/L dan DIPA BUN. Mulai TA 2013, masing-masing kelompok
dibedakan dalam 2 jenis DIPA yaitu DIPA Induk dan DIPA Petikan.
1. DIPA Induk yaitu DIPA yang merupakan akumulasi dari DIPA per
Satker yang disusun oleh PA menurut Unit Eselon I Kementerian
Negara/Lembaga, dan disahkan oleh Direktur Jenderal Anggaran atas
nama Menteri Keuangan.
 Dalam hal Unit Eselon I mengelola lebih dari satu Program, maka
DIPA Induk yang disusun memuat seluruh Program yang menjadi
tanggung jawabnya.
2. DIPA Petikan yaitu DIPA yang memuat alokasi anggaran untuk
masing-masing Satuan Kerja dan merupakan penjabaran dari DIPA
Induk.
 Dalam hal Satker mengelola lebih dari satu Program dan berasal
dari satu unit Eselon I, maka DIPA Petikan memuat seluruh Program
yang menjadi tanggung jawabnya, dan

 Dalam hal sebuah Satker mendapat alokasi anggaran yang berasal
dari beberapa Unit Eselon I K/L, maka Satker mengelola beberapa
Petikan. • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
INTEGRITAS •DIPA
PROFESIONALISME

9

2.a.1 DIPA Induk dan DIPA Petikan
1) DIPA Induk terdiri atas 4 (empat) bagian yaiu :
a.
b.
c.
d.

Lembar Surat Pengesahan DIPA Induk (SP DIPA Induk);
Halaman I memuat Informasi Kinerja dan Anggaran Program;
Halaman II memuat Rincian Alokasi Anggaran per Satker;
Halaman III memuat Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan
Penerimaan.


2) DIPA Petikan terdiri atas 5 (lima) bagian yaitu :
a. Lembar Surat Pengesahan DIPA Petikan (SP DIPA Petikan );
b. Halaman I memuat Informasi Kinerja dan Sumber Dana :
 Halaman I A mengenai Informasi Kinerja;
 Halaman I B mengenai Sumber Dana;
c. Halaman II memuat Rincian Pengeluaran;
d. Halaman III memuat Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan
Penerimaan;
e. Halaman IV memuat Catatan.
Catatan : secara prinsip format untuk DIPA Petikan sama dengan
format DIPA Satker yg digunakan saat ini.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

10

2.a.2 Informasi per Halaman DIPA Induk
1) Lembar Surat Pengesahan DIPA Induk (SP DIPA Induk)
memuat uraian antara lain :

 dasar hukum penerbitan DIPA Induk;
 identitas unit dan pagu DIPA;
 pernyataan syarat dan ketentuan (disclaimer);
 tanda tangan Direktur Jenderal Anggaran; dan
 kode pengaman berupa “digital stamp”.
2) Halaman I, Halaman II, dan Halaman III DIPA Induk, memuat
uraian tentang informasi kinerja dan anggaran program, rincian
alokasi anggaran per satker, dan rencana penarikan dana dan
perkiraan penerimaan yang dilengkapi dengan:
 tanda tangan sekretaris jenderal/sekretaris
utama/sekretaris/pejabat eselon I selaku penanggung jawab
program; dan
 kode pengaman berupa “digital stamp”.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

11

2.a.3 Informasi per Halaman DIPA Petikan
1) Lembar Surat Pengesahan DIPA Petikan (SP DIPA Petikan)
memuat uraian antara lain :
 dasar hukum penerbitan DIPA Petikan;
 identitas unit dan pagu Satker;
 pernyataan syarat dan ketentuan (disclaimer);
 Kode pengaman berupa “digital stamp”.
2) Halaman I, Halaman II, Halaman III, dan Halaman IV DIPA
Petikan, memuat uraian tentang informasi kinerja, sumber dana,
rincian pengeluaran, rencana penarikan dana, perkiraan
penerimaan dan catatan, yang dilengkapi dengan kode pengaman
berupa “digital stamp”.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

12

2.a.4 Pernyataan Syarat dan Ketentuan
(Disclaimer) pada DIPA Induk
1. DIPA Induk yang telah disahkan ini lebih lanjut dituangkan dalam DIPA
Petikan.
2. Pengesahan DIPA Induk sekaligus merupakan pengesahan DIPA
Petikan.
3. DIPA Petikan digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satker dan
pencairan dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa BUN yang merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan dari DIPA Induk.
4. DIPA Petikan dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi
dengan kode pengaman berupa digital stamp sebagai pengganti tanda
tangan pengesahan (otentifikasi);
5. Informasi mengenai Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara
Pengeluaran dan Pejabat Penanda tangan SPM untuk tiap-tiap Satker
terdapat pada DIPA Petikan.
6. Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum
dalam Halaman III DIPA Induk diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan.
7. Tanggung jawab terhadap penggunaan dana yang tertuang dalam DIPA
Petikan sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran.
13
INTEGRITAS
• PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.a.5 Pernyataan Syarat dan Ketentuan
(Disclaimer) pada DIPA Petikan
1. DIPA Petikan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari DIPA
Induk (Unit Eselon I dan Kementerian Negara/Lembaga).
2. DIPA Petikan dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi
dengan kode pengaman berupa “digital stamp” sebagai pengganti tanda
tangan pengesahan.
3. DIPA Petikan berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satker dan
pencairan dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa BUN.
4. Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum
dalam Halaman III DIPA Petikan diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan.
5. Tanggung jawab terhadap penggunaan dana yang tertuang dalam DIPA
Petikan sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran.
6. Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan
database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan, yang berlaku adalah
data yang terdapat di dalam database RKA-K/L-DIPA Kementerian
Keuangan berdasarkan bukti-bukti yang ada.
7. DIPA Petikan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31
Desember 2013.
14
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.b. Perubahan Format DIPA
Beberapa pertimbangan yang mendasari perlunya dilakukan perubahan
jenis DIPA dari semula DIPA Satker menjadi DIPA Induk dan DIPA Petikan
antara lain:
1) Menjaga konsistensi penerapan penganggaran berbasis kinerja,
mulai dari penetapan prioritas pembangunan dalam RKP,
penyusunan RKA-K/L dan pengesahan DIPA.
2) Memberikan fleksibilitas kepada Pengguna Anggaran dalam hal
diperlukan adanya pergeseran anggaran antar Satker dalam satu
Unit Eselon I dan satu Program, sepanjang pagu anggaran dan target
kinerja tidak berubah sehingga dapat menyederhanakan proses revisi
anggaran.
3) Meningkatkan akuntabilitas K/L sebagai penanggung jawab
pelaksanaan Program dan target kinerja yang harus dicapai termasuk
koordinasi terhadap Satker-Satker yang berada di bawah Program
yang bersangkutan.
4) Mengurangi beban Direktur Jenderal Anggaran dalam
penandatanganan DIPA karena cukup DIPA per Unit Eselon I (+287
DIPA), tidak harus DIPA untuk seluruh Satker (+24.000 Satker),
namun secara legal DIPA untuk seluruh Satker tetap sah sebagai
dasar pembayaran/pencairan dana.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

15

2.b.1 Rincian Jenis DIPA
DIPA K/L
1. DIPA Induk :
 Per unit eselon I dan
Program.
2. DIPA Petikan :
 DIPA Satker Pusat/Kantor
Pusat (KP), termasuk BLU
pd Kantor Pusat dan SNVT;
 DIPA Satker Vertikal/Kantor
Daerah (KD);
 DIPA Dana Dekonsentrasi
(DK);
 DIPA Tugas Pembantuan
(TP);
 DIPA Urusan Bersama (UB).

DIPA BUN
1. DIPA Induk :
 Pengelolaan
(999.01);
 Pengelolaan
 Pengelolaan
(999.03);
 Pengelolaan
(999.04);
 Pengelolaan
(999.05);
 Pengelolaan
 Pengelolaan
 Pengelolaan

Utang Pemerintah
Hibah (999.02);
Investasi Pemerintah
Penerusan Pinjaman
Transfer ke Daerah
Belanja Subsidi (999.07);
Belanja Lainnya (999.08);
Transaksi Khusus (999.99).

2. DIPA Petikan :
 DIPA Utang dan Belanja Hibah.
 DIPA Investasi Pemerintah dan
Penerusan Pinjaman.
 DIPA Transfer ke Daerah.
 DIPA Subsidi dan Pengelolaan Belanja
Lainnya.
 DIPA Pengelolaan Transaksi Khusus.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

16

2.c. Penanda tangan DIPA
Sejalan dengan adanya perubahan jenis DIPA, maka pejabat penanda
tangan DIPA juga mengalami perubahan dari semula DIPA ditandatangani
oleh KPA masing-masing Satuan Kerja diubah dengan rincian sebagai
berikut :
1) Untuk DIPA Induk, yang menandatangani adalah Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/pejabat eselon I sebagai
penanggung jawab Program dan memiliki portofolio pada Bagian
Anggaran K/L, atas nama Menteri/Pimpinan Lembaga.
2) Untuk DIPA Petikan, secara formal tidak ditandatangani. Sebagai
pengganti fungsi pengesahan, setiap DIPA Petikan diberi kode
pengaman berupa “digital stamp” sebagai pengganti tanda tangan
pengesahan (otentifikasi).
Sementara itu, dalam rangka pengesahan DIPA juga terdapat perubahan
dari semula SP DIPA ditandatangani oleh Dirjen Perbendaharaan/Direktur
Pelaksanaan Anggaran/ Kepala Kanwil DJPBN diubah menjadi :
3) SP DIPA Induk, ditandatangani oleh Direktur Jenderal Anggaran.
4) SP DIPA Petikan, secara formal tidak ditandatangani. Sebagai
pengganti fungsi pengesahan, setiap SP DIPA Petikan diberi kode
pengaman berupa “digital stamp” sebagai pengganti tanda tangan
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

17

2.d. Perbedaan DIPA Saat Ini dengan
DIPA Baru….(1/2)
No.

Uraian
Perbedaan

DIPA Saat Ini

DIPA Yang Baru

1.

Jenis DIPA

DIPA Satker;

1. DIPA Induk (akumulasi
Satker);
2. DIPA Petikan (tiap Satker);

2.

Jumlah
Bagian

DIPA Satker tdr dari 5 bagian :
a. Lembar Surat Pengesahan DIPA
(SP DIPA);
b. Hal. I memuat Informasi Kinerja
dan Sumber Dana :
 Hal. I A mengenai Informasi
Kinerja;
 Hal. I B mengenai Sumber Dana;
c. Hal. II memuat Rincian
Pengeluaran;
d. Hal. III memuat Rencana
Penarikan Dana dan Perkiraan
Penerimaan;
e. Hal. IV memuat Catatan.

DIPA Induk tdr dr 4 bagian :
a. Lembar Surat Pengesahan
DIPA Induk (SP DIPA Induk);
b. Hal. I memuat Informasi
Kinerja dan Anggaran
Program;
c. Hal. II memuat Rincian
Alokasi Anggaran per Satker;
d. Hal. III memuat Rencana
Penarikan Dana dan
Perkiraan Penerimaan.

 Kode pengaman menggunakan
Kode Validasi;

 Kode pengaman
menggunakan Digital Stamp
dan time stamp;

3.

Kode
pengaman
dan
disclaimer

DIPA Petikan tdr dr 5 bagian,
sama spt DIPA Satker.

 Disclaimer khusus terkait tanggung
 Disclaimer multi fungsi dan
jawab KPA atas penggunan
INTEGRITAS • PROFESIONALISME
• SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN memayungi hubungan antara 18
anggaran.

2.d. Perbedaan DIPA Saat Ini dengan
DIPA Baru….(2/2)
No.
4.

Uraian
Perbedaan
Pejabat
Penandatang
an:
 Lembar
DIPA;
 SP DIPA

DIPA Saat Ini

DIPA Yang Baru

 Lembar DIPA : Ditandatangani oleh
masing-masing KPA Satker.

DIPA Induk :
 Lembar DIPA : Ditandatangani
oleh Sekjen/Sestama/Pejabat
Esl I penanggung jawab
Program.
 SP DIPA : Dirjen Anggaran.

 SP DIPA : Dirjen Perbendaharaan/
Direktur PA/Kepala Kanwil DJPBN.

DIPA Petikan :
 Lembar DIPA : tidak
ditandatangani;
 SP DIPA : tidak ditandatangani.
5.

Mekanisme
Penyusunan

 DIPA disusun berdasarkan RKA-K/L
atau RKA-BUN yg telah ditetapkn
dlm SP RKA-K/L atau Keppres
Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat.

6.

Mekanisme
Pengesahan

 DIPA diajukan ke KP DJPBN atau
Kanwil DJPBN sesuai lokasi dan
status Satker.
 DIPA disahkan oleh Dirjen

 DIPA Induk disusun
berdasarkn RKA-K/L atau RDP
BUN yg telah ditetapkan dlm
Keppres RABPP atau DHP RDP
BUN.
 DIPA Petikan secara prinsip
tidak disusun, langsung
dicetak dari sistem brdsrkn
RKA Satker atau RDP BUN.

 DIPA Induk diajukan ke DJA;
 DIPA Induk disahkan oleh
Dirjen Anggaran.
 DIPA Petikan disahkan melalui
19
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.e. Perubahan Proses Bisnis
ESELON I

DJA-SUBDIT TEKNIS/DADUKTEK/PUSAT LAYANAN

Upload (RKA-K/L
& data dukung)
+ Validasi

2

Penelaahan
Online/Tatap Muka

1

Updat
e

RKAK/L

R/U/H
RKAK/L

3

No

ADK

Pemblokir
an

4
7

Posting

No

Apprv
1

Digital
Stamp

Appr
v2/3/
4

Validasi

Valida
si EBS

5
cat.
Penelaah
an

No

Usulan
DIPA Induk

PDF
XML

6

SP DIPA
Induk

1
2

Upload ADK
dan PDF ke
Portal WEB

8
DHP
RKA-K/L

Petikan
DIPA

Keppre
s
RABPP

1
0

1
1

Penggandaa
n Petikan
DIPA

1
4

1
3

1
5

9

Menandatanga
ni Konsep DIPA
Induk

Konsep DIPA
Induk

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Distribusi

20

2.e.1 Proses Penyampaian RKA-K/L Final
2

Eselon 1

Aplikasi
RKA-K/L (Web
Base)
Upload ADK
RKAK/L

Sharing Folder
RKA-K/L DIPA
DJA

Upload
berhasi
l?

No

1

Notifika
si

ADK
R/U/H
RKAK/L

Yes

3

4

Subdit Teknis AI, AII, AIII

Eselon 1

• Login Aplikasi RKA-K/L
• Memeriksa dan meneliti
Kelengkapan Data RKA-K/L dan
ADK RKAKL)
• Menyiapkan jadwal penelaahan
online/tatap muka
• Mengirimkan notifikasi melalui
email informasi Jadwal penelaahan
dan data dukung yang harus diupload
• Meneliti Data Dukung dalam
rangka penelaahan online

• Meneliti notifikasi
• Menyiapkan data
dukung untuk
penelaahan Online
• Upload data dukung
(optional bagi K/L
yang melakukan
penelaahan Online)

1
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

21

2.e.2 Mekanisme Penelaahan Online…(1/2)
1

6a
1
a

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
Login Aplikasi
RKA-K/L DIPA
Online

1
b

Apakah
Eselon
1
Setuju?

Eselon 1 K/L

No

Login Aplikasi
RKA-K/L
DIPAOnline

5

Subdit Teknis
AI, AII, AIII

Yes

7

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
Klik tombol tutup
forum
Penelaahan pada
Aplikasi RKA-K/L
DIPA Online

Cetak Catatan
Penelaahan
Subdit Teknis
AI, AII, AIII
a
RKAK/L
perlu
update
?

Web base

• Menelaah
kelengkapan data
dukung;
• Menelaah
kesesuaian pagu
dan sumber dana;
• Menelaah relevansi
target kinerja dan
pagu.

Yes

3

2

Yes

No

4

Apprv1
/2/3/4

6b

Update Catatan
Penelaahan

No

3
b

Eselon 1 K/L
• Update RKAK/L;
• Melengkapi
data dukung;
• Mengupload
kembali.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2

22

2.e.2 Mekanisme Penelaahan Tatap Muka…(2/2)
1

1

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
• Menyiapkan
instrumen
penelaahan;
• Menyiapkan
dokumen RKAK/L dan data
pendukung.

5

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
• Cetak Catatan
Penelaahan;
• Upload data RKAK/L ke server
DJA.
Catatan
Penelaahan

Yes
3
a

2

RKAK/L
perlu
update
?

Ruang
Penelaahan
Subdit Teknis
Eselon 1 K/L
AI, AII, AIII
• Menelaah kelengkapan data
dukung;
• Menelaah kesesuaian pagu dan
sumber dana;
• Menelaah relevansi target kinerja
dan pagu.

Yes

4

No

Apprv1
/2/3

No

3
b

• Update RKAK/L;
• Melengkapi
data dukung;
• Meng-upload
kembali.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2

23

2.e.3 Proses Penerbitan DHP RKA-K/L
2

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
Catatan
Penelaahan
Catatan
Penelaahan

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
Update RKAK/L & Catatan
Penelaahan

1
2

3
a

Validasi
EBS

Vallidasi
OK?

No

3
b

Yes

4

Subdit Teknis
AI, AII, AIII
• Mencetak
lembar DHP
5
RKA-K/L;
• Meneliti
kebenaran
lembar DHP
dengan RKA-K/L
dan memaraf
lembar DHP;
• Membuat surat
pengantar
kepada Direktur.

5

Subdit
Daduktek AI,
• Meneliti
AII, AIII
kebenaran
lembar DHP
dengan RKAK/L;
• Memaraf 8dan
meneruskan
DHP kepada
Direktur;
• Meng-update
status DHP
telah di-approve
melalui aplikasi.
6

Direktur AI,
AII, AIII

Menetapkan DHP
DHP RKAK/L

3
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

24

2.e.3 Proses Pencetakan Keppres RABPP
3

1

DHP RKAK/L

Dit.
Koordinator
• Draft Keppres
RABPP;
• Lampiran
Keppres.

Penyusunan
Draft
Keppres
• Setkab;

2

• Biro Hukum
Sekjen;
• DJA;
• Surat pengantar
kepada Menkeu
dan Presiden.

4

Menteri
Keuangan
Persetujuan Draft
Keppres &
Lampiran

5

Presiden

Lampiran
Keppres
• Lampiran
• Lampiran
• Lampiran
• Lampiran

I
II
III
IV

Penetapan
Keppres
Keppres
RABPP

3

4
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

25

2.e.4 Proses Pencetakan DIPA Induk

3
1

DHP RKAK/L

Digital
Stamp
PDF
ADK

2

Subdit
Duktek - AI,
• Mencetak
DIPA
AII, AIII
Induk sebanyak 3
exmplar;
• Mencetak 1 set
DIPA Petikan;
• Meneliti
kebenaran dan
kelengkapan DIPA
Induk dan DIPA
Petikan;
• Meneruskan DIPA
Induk dan DIPA
Petikan ke Puslay
untuk
disampaikan
kepada Eselon 1.

3

DIPA Induk

4

Puslay DJA
Menyampaikan DIPA
Induk kepada Unit
Eselon I K/L untuk
ditandatangani dan
DIPA Petikan unt
diparaf.
DIPA Induk

5
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

26

2.e.5 Proses Pengesahan DIPA Induk
5

Dipa Induk
yang telah
ditandatanga
ni Eselon 1
(3
Eksemplar)

3

1

Puslay DJA
• Menerima
usulan DIPA
Induk dan DIPA
Petikan;
• Melakukan
validasi.

2
a

Valida
si OK?

Yes

No

2
b

Unit Eselon 1
• Memperbaiki
DIPA Induk;
• Menandatangan
i DIPA Induk
yang telah
diperbaharui;
• Mengirimkan
Usulan DIPA
Induk yang
telah
diperbaharui
kepada Puslay
DIPA Induk
DJA.

Puslay DJA
• Menerbitkan
tanda terima
usulan DIPA
Induk kepada
K/L;
• Meneruskan
Usulan DIPA
Induk dan DIPA
Petikan ke
subdit Daduktek
AI, AII, AIII.
5

Dirjen
Anggaran
• Mengesahkan
DIPA Induk;
• Meng-update
status DIPA
Induk telah diapprove melalui
aplikasi.
SP DIPA
Induk

6
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

4

Duktek
• Subdit
Menerima
AI,
AII,
hardcopyAIII
DIPA
Induk yang
telah
ditandatangani
Eselon 1;
• Mencetak SP
DIPA Induk (3
eks.)
• Memaraf dan
menyampaikan
SP DIPA Induk
kepada
Direktur;
• Menyampaikan
SP DIPA Induk
yang telah
diparaf
Direktur
kepada Dirjen
Anggaran.

27

2.e.6 Proses Pencetakan dan Penggandaan
DIPA Petikan
2

6

DIPA Induk
yang telah
disahkan

1

Subdit
Duktek AI,
AII, AIIIDIPA
• Menerima
Induk yang telah
disahkan;
• Mencetak SP
DIPA Petikan
sesuai dengan
DIPA Induk;
• Meneliti
kebenaran dan
kelengkapan DIPA
Petikan;
• Memberitahukan
Sekretariat DJA
untuk melakukan
penggandaan;

Sekretariat DJA
• Mencetak Petikan DIPA menurut:
1. Satker ybs;
2. KPPN (177 KPPN);
3. DJA ;
4. Kanwil DJPB (30 Kanwil);
5. DJPB (Dit. PA);
6. DJPB (Dit.APK);
7. Gubernur (33 Provinsi);
8. Setjen K/L;
9. Itjen K/L;
10.Eselon I K/L ybs;
11.BPK.
Catatan:
No.1&2: Dicetak hardcopy dan
SP menggunakan kertas
dengan security printing.
No.3&4: Dicetak hardcopy dan
SP menggunakan kertas
biasa.
No.5-11: dicetak dalam bentuk
cakram padat (CD) dan
summary DIPA Petikan.
• Meneliti kelengkapan DIPA
Petikan;
• Mempersiapkan pendistribusian
DIPA Petikan.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

7

28

2.e.7 Proses Pendistribusian DIPA Petikan

6

7

DIPA Induk
yang telah
disahkan

DIPA
Petikan

1. Ceremonial Penyerahan DIPA di istana
Presiden:
a. Menteri: CD + summary DIPA Petikan K/L
ybs.
1
b. Gubernur: CD + summary DIPA Petikan
K/L di provinsi ybs + summary alokasi
Transfer Daerah.
2. Ceremonial Penyerahan DIPA di Kanwil
DJPB:
a. Satker yang sekota dengan Kanwil;
b. KPPN yang sekota dengan Kanwil.
3. Distribusi untuk Kanwil DJPB diluar
ceremonial:
a. KPPN di wilayah kerja Kanwil yang tidak
sekota dengan Kanwil;
b. Satker di wilayah kerja Kanwil yang tidak
sekota dengan kanwil.
4. Distribusi oleh Puslay:
a. DJPB (Dit. PA) : CD + summary DIPA
Petikan;
b. DJPB (Dit.APK) : CD + summary DIPA
Petikan;
c. Setjen K/L : CD + summary DIPA Petikan
K/L ybs;
d. Itjen K/L : CD + summary DIPA Petikan K/L
ybs;
e. Eselon I K/L ybs : CD + summary DIPA
Petikan;
f. BPK : CD + summary DIPA Petikan.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Selesa
i

29

2.f. Penyesuaian Dukungan Sistem IT
1. RKA-K/L – DIPA On-line;
2. Tambahan Menu Baru;
3. Ketentuan Proses;
4. Masalah Umum Validasi;
5. Level User.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

30

2.f.1 RKA-K/L - DIPA On-line :

Fasilitas yg disediakan melalui aplikasi RKA-K/L-DIPA on-line:


Upload data RKA-K/L-DIPA;



Download ADK RKA-K/L-DIPA dan PDF DIPA Petikan;



Update Referensi On-line;



Monitoring Tahapan Penyeleseaian Pekerjaan (Pagu Awal Dan
Revisi);



Penelahaan On-line.

*) sampai dengan saat ini, sistem aplikasi RKA-K/L-DIPA on-line telah
diuji coba pada beberapa daerah yaitu : Jayapura - Papua, Manado
– Sulawesi Utara, Balikpapan – Kalimantan Timur, dan Kota Bumi –
Lampung.
*) daerah uji coba berikutnya adalah : Mataram – NTB, Denpasar dan
Singaraja – Bali, Malang – Jawa Timur, dan Bandung – Jawa Barat.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.f.2 Tambahan Menu Baru …(1/2)
N
o

Item/Menu

Penjelasan

1.

Rilis Versi

Versi 9.2

2.

Referensi

- Menu Rencana Kinerja - Integrasi
Database Renja 2013 : Program, IKU,
Outcome, kegiatan, IKK.
- Satker, Output, Register PHLN

3.

Form Belanja

- R/U/H level Akun
- Catatan Akun

4.

Validasi

Penambahan kriteria pengujian data
transaksi (ket : tayangan ‘Lihat kode
validasi’)

5.

Monitoring Digital Stamp

Informasi 16 digit kode validasi setiap
satuan kerja

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.f.2 Tambahan Menu Baru …(2/2)
N
o

Item/Menu

Penjelasan

6.

R/U/H Valas

Kelengkapan data valas pada DIPA Petikan Hal
I

7.

R/U/H Rencana Penarikan

Pengisian DIPA Induk Hal III dan
DIPA Petikan Hal III

8.

R/U/H KPA

Pengisian data email satker, nama KPA, nama
Bendahara dan nama Penandatangan SPM

9.

Tayang DIPA Petikan
(KONSEP)

- Fungsi hanya sebagai tayang format konsep
DIPA Petikan (tidak wajib cetak)
- Tidak ada pengaman timestamp / digital
stamp

10 Kirim data ke DJA
.

- Backup ADK yg terbentuk setelah validasi
net
- Backup ADK yang dapat diproses di server
DJA
- filename :D01_DDDUU_PP_SSSSSS_K.13

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.f.3 Ketentuan Proses

1.

Form Belanja

2.

3.

Form
Pendapatan

Form KPJM

Kertas Kerja dan
Laporan lain

Valas

KPA

Rencana
Penarikan

4.

Validasi

5.

SPAN – Backup Kirim data ke
DJA
File :
D01_DDDUU_PP_SSSSSS_K.13

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

UtIlIty

Tahap

2.f.4 Masalah Umum Validasi



Kesalahan pencantuman kode Kewenangan KP/KD;



Kesalahan pencantuman kode Lokasi Kab/Kota pada kewenangan
Dekonsentrasi;



Volume output/sub output kosong;



Jenis belanja K/L diluar 51, 52, 53, 57;



Jumlah uang dalam pecahan ratusan;



Kode KPPN tidak sesuai satker;



Komponen operasional tidak pada output Layanan Perkantoran
(994).

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

2.f.5 Level User
DIRJEN
ANGGARAN
DIREKTUR
A1, A2, A3

KASUBDIT
KEMENTERIA
N

UNIT
ESELON I

UNIT ESELON
I

KEPALA
SEKSI

PENELAAH
Forum
A
Forum
B
Forum
C

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

PENELAAH
Forum 1
Forum 2
Forum 3

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

3. Penyusunan dan Pengesahan DIPA :
a. Penyusunan DIPA Induk;
b. Penyusunan DIPA Petikan.
c. Pengesahan DIPA Induk dan DIPA
Petikan K/L;
d. Pengesahan DIPA Induk dan DIPA
Petikan BUN;
e. DIPA Sementara.
Jakarta,
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

November 2012
37

3.a. Penyusunan DIPA Induk....(1/2)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun DIPA Induk :
1. DIPA Induk disusun menggunakan data yang berasal dari :
a. RKA Satker yang telah disesuaikan dengan Alokasi Anggaran
K/L dan mendapat persetujuan DPR, telah ditelaah antara
Kementerian Negara/Lembaga dan Direktorat Jenderal
Anggaran serta ditetapkan dalam Keputusan Presiden
mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat.
b. RDP BUN yang telah disesuaikan dengan Alokasi Anggaran BUN
dan mendapat persetujuan DPR, telah ditelaah antara
Pembantu Pengguna Anggaran BUN dan Direktorat Jenderal
Anggaran serta ditetapkan dalam DHP RDP BUN, terkait DIPA
Induk BUN.
2. DIPA Induk disusun per Unit Eselon I dan Program.
Dalam hal Unit Eselon I mengelola lebih dari satu Program, maka
DIPA Induk yang disusun memuat seluruh Program yang menjadi
tanggung jawabnya.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

38

3.a. Penyusunan DIPA Induk....(2/2)
3. Dalam rangka penyusunan DIPA Induk, PA dapat menunjuk dan
menetapkan Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris
/pejabat eselon I sebagai penanggung jawab Program dan
memiliki alokasi anggaran (portofolio) pada Bagian Anggaran,
sebagai pejabat penanda tangan DIPA atas nama
Menteri/Pimpinan Lembaga.
4. Pejabat penanda tangan DIPA Induk meneliti kebenaran
substansi DIPA Induk yang disusun berdasarkan Keppres
mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat atau DHP
RDP BUN.
5. DIPA Induk yang telah ditandatangani disampaikan kepada
Direktorat Jenderal Anggaran untuk mendapat pengesahan.

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

39

3.b. Penyusunan DIPA Petikan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun DIPA Petikan :
1. DIPA Petikan disusun menggunakan data yang berasal dari
:
a. RKA Satker yang telah disesuaikan dengan Alokasi Anggaran
K/L dan mendapat persetujuan DPR, telah ditelaah antara
Kementerian Negara/ Lembaga dan Direktorat Jenderal
Anggaran serta ditetapkan dalam Keppres mengenai Rincian
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat.
b. RDP BUN yang telah disesuaikan dengan Alokasi Anggaran
BUN dan mendapat persetujuan DPR, telah ditelaah antara
Pembantu Pengguna Anggaran BUN dan Direktorat Jenderal
Anggaran serta ditetapkan dalam DHP RDP BUN, terkait DIPA
Induk BUN.
2. DIPA Petikan merupakan penjabaran dari DIPA Induk untuk
masing-masing Satker. Dalam hal Satker mengelola lebih dari satu
Program dan berasal dari satu unit Eselon I, maka DIPA Petikan
yang disusun memuat seluruh Program yang menjadi tanggung
jawabnya.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

40

3.c. Pengesahan DIPA Induk dan DIPA
Petikan K/L ...(1/2)
Proses pengesahan DIPA Induk dan DIPA Petikan K/L dilaksanakan sbb
:
1. Penyampaian DIPA.
a. Menteri Keuangan memberitahukan kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga untuk menyusun dan menyampaikan DIPA kepada
DJA setelah ditetapkannya DHP RKA-K/L dan Keppres mengenai
RABPP.
b. DJA menyusun jadwal validasi DIPA K/L dan disampaikan
kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/ Sekretaris K/L.
c. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris K/L
memerintahkan para unit eselon I sebagai penanggung jawab
Program untuk menyusun dan menyampaikan DIPA yang telah
ditandatangani kepada DJA sesuai dengan jadwal validasi yang
telah ditetapkan.
2. Validasi DIPA.
a. Dalam pelaksanaan validasi DIPA, DJA mencocokan kode
pengaman berupa digital stamp yang tertuang dalam DIPA
dengan kode pengaman yang ada di dalam database RKA-K/LDIPA untuk memastikan
bahwa
PA tidak melakukan perubahan
INTEGRITAS • PROFESIONALISME
• SINERGI • PELAYANAN
• KESEMPURNAAN

41

3.c. Pengesahan DIPA Induk dan DIPA
Petikan K/L ...(2/2)
3. Tata cara pengesahan DIPA.
a. DIPA Induk yang telah lulus proses validasi diterbitkan SP DIPA
Induk.
b. Direktur Jenderal Anggaran mengesahkan SP DIPA Induk atas
nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
c. SP DIPA Induk yang telah disahkan Direktur Jenderal Anggaran
mrp satu kesatuan DIPA Induk yang sah dan menjadi dasar
penerbitan DIPA Petikan.
d. Berdasarkan SP DIPA Induk yang telah disahkan oleh Direktur
Jenderal Anggaran, maka SP DIPA Petikan dan DIPA Petikan
untuk masing-masing Satker diterbitkan secara otomatis dari
sistem yang dilengkapi dengan kode pengaman berupa digital
stamp dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari DIPA
Induk berkenaan.
4. Tanggal Pengesahan DIPA.
Penetapan SP DIPA Induk oleh Direktur Jenderal Anggaran dan
penerbitan SP DIPA Petikan dilakukan dalam bulan Desember
sebelum dimulainya tahun anggaran. Sedangkan terhadap DIPA
yang
diterima dari
PA setelah
bulan
Desember maka penetapan
INTEGRITAS
• PROFESIONALISME
• SINERGI
• PELAYANAN
• KESEMPURNAAN

42

3.d. Pengesahan DIPA Induk dan DIPA
Petikan BUN
Proses pengesahan DIPA Induk dan DIPA Petikan BUN dilaksanakan
sbb :
1. Penyampaian DIPA.
a. Menteri Keuangan memberitahukan kepada Pembantu
Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (PPA BUN)
untuk menyampaikan DIPA Induk kepada DJA setelah
ditetapkannya DHP RDP BUN dan Keppres mengenai Rincian
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP).
b. Berdasarkan pemberitahuan dari Menteri Keuangan, DJA
menyusun jadwal validasi DIPA Induk RDP BUN dan
disampaikan kepada masing-masing PPA BUN.
c. PPA BUN menyampaikan DIPA Induk RDP BUN yang telah
ditandatangani kepada DJA sesuai dengan jadwal validasi yang
telah ditetapkan.
2. Proses Pengesahan DIPA.
Setelah DIPA Induk RDP-BUN diterima dari PPA BUN, DJA
melakukan proses validasi dan pengesahan DIPA Induk RDP BUN
sesuai dengan prosedur sebagaimana proses yang dilakukan
untuk
DIPA Induk
K/L. • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
INTEGRITAS
• PROFESIONALISME
• SINERGI

43

3.e. Pengesahan DIPA Sementara
Dalam hal PA tidak menyampaikan DIPA Induk sampai dengan batas
waktu yang telah ditentukan, maka Direktur Jenderal Anggaran
menerbitkan DIPA Induk Sementara dan DIPA Petikan
Sementara dengan tata cara sbb:
1. Direktur Jenderal Anggaran menerbitkan dan mengesahkan DIPA
Induk Sementara berdasarkan Keppres mengenai RABPP atau DHP
RDP-BUN;
2. DIPA Induk Sementara tidak perlu ditandatangani oleh PA;
3. Berdasarkan DIPA Induk Sementara yang telah disahkan oleh
Direktur Jenderal Anggaran, maka DIPA Petikan Sementara
diterbitkan secara otomatis dari sistem yang dilengkapi dengan
kode pengaman berupa digital stamp.
4. Dana yang dapat dicairkan oleh masing-masing Satker dibatasi
hanya untuk pembayaran gaji pegawai, pengeluaran keperluan
sehari-hari perkantoran, daya dan jasa, dan lauk pauk/bahan
makanan. Sedangkan dana untuk jenis pengeluaran lainnya harus
diblokir.
5. Dalam hal DIPA Induk telah diterima dari PA setelah DIPA Induk

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

44

Contact DJA :
Ve
r
9. si
2

• Email : aplikasidja@yahoo.com
• http://rkakldipa.anggaran.depkeu.go.
id/
• http://www.anggaran.depkeu.go.id
• http://www.anggaran.kemenkeu.go.i
d
• User Notifikasi dari DJA :
anggaran\dja_noreply
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

Terima Kasih

INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN

46