UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri I GiriwoyoWonogiri).

(1)

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri I Giriwoyo Wonogiri)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

SETYASARI INDAH SAPUTRI A 410 040 187

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

. Latar Belakang Masalah

Salah satu aspek pembangunan sosial budaya di Indonesia adalah bidang pendidikan. Saat ini titik berat di bidang pendidikan terletak pada peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan subjek didik sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Sehubungan dengan itu, pendidikan selalu berkembang dari waktu ke waktu serta tuntutan masyarakat semakin tinggi mengenai pendidikan.

Dalam upaya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada masa sekarang ini banyak dikembangkan berbagai ilmu dasar khususnya matematika. Matematika merupakan salah satu substansi dasar induk dari pengetahuan yang dapat dijadikan basic foundation untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai usaha meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Namun matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit, menakutkan, dan membosankan. Ada kenyataan bahwa matematika menjadi momok bagi para siswa. Salah satu penyebabnya karena adanya pengalaman mengikuti pelajaran matematika yang tidak menarik. Menurut Hudoyo (1990 : 107) menyatakan bahwa pengalaman pertama siswa dalam bidang studi


(3)

matematika. Apabila pengalaman pertama matematika siswa berkesan, diharapkan siswa akan senang dan respon terhadap matematika. Sedangkan apabila pengalaman pertama yang buruk akan matematika, dalam artian siswa sudah tidak ada rasa senang dan merasa kesulitan maka ada kemungkinan siswa akan tidak senang terhadap matematika. Pengalaman yang buruk dan tidak menyenangkan itulah yang dapat menyebabkan siswa malas belajar matematika dan prestasinya rendah.

Untuk mengatasi hal tersebut maka pendidik harus mampu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran, bentuk pengajaran (kelompok atau individu), kemampuan pendidik, dan fasilitas yan tersedia. Metode mengajar ada bermacam-macam misalnya : ceramah, diskusi, tanya jawab, inquiri, pemberian tugas, problem solving dan sebagainya. Pada umumnya guru cenderung menggunakan metode ceramah, karena mudah dilaksanakan, tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak. Dalam metode ceramah, guru menerangkan kemudian siswa mencatat. Sehingga pengajaran masih di tekankan pada proses penghafalan konsep-konsep yang ada. Hal ini mengakibatkan sikap anak yang pasif terhadap pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, sekarang dikembangkan suatu metode yang dikenal sebagai Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah). Problem Solving merupakan model pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau berpikir, menganalisa suatu masalah sehingga dapat menentukan pemecahaannya. Dengan Problem Solving siswa tidak hanya menerima hafalan yang diberikan guru, tetapi siswa juga menemukan dan membangun


(4)

konsep yang dipelajari. Siswa dibiasakan mandiri, berpikir kritis dan kreatif, bekerja sama secara positif dan mempunyai masa depan yang lebih terarah.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai prestasi belajar yang dicapai siswa setelah mereka menerima mata pelajaran Matematika dengan menggunakan problem solving ditinjau dari hasil prestasi yang diperoleh.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya prestasi yang dicapai siswa.

2. Kurangnya kemampuan guru untuk memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan masalah lebih mendalam dan mengarah, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar matematika adalah hasil dari tes ulangan harian yang merupakan pengukuran dan penilaian usaha belajar matematika siswa. 2. Kemampuan matematika siswa dalam pembelajaran dibatasi pada

kemampuan untuk menguasai materi pelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaranProblem Solving.


(5)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan

prestasi belajar siswa pada

pokok bahasan aritmetika sosial melalui pendekatan Problem Solving kelas VII SMP Negeri I Giriwoyo

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan prestasi siswa pada pokok bahasanAritmetika Sosial

melalui metodeProblem Solving.

2. Memberikan pedoman pada guru untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika.

F. Manfaat Penelitian

Prinsip Penelitian ilmiah dapat menghasilkan atau dapat mencerminkan suatu konsep yang mendukung langkah-langkah perbaikan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta perbaikan suatu lembaga, dimana nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Dari prinsip ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberi masukan kepada guru dan calon guru matematika dalam menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan prestasi siswa.


(6)

2. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran agar hasil belajar siswa meningkat.

3. Sebagai bahan masukan bagi peserta didik untuk pertimbangan penentu arah belajar sehingga membantu dalam proses belajar matematika.


(1)

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri I Giriwoyo Wonogiri)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

SETYASARI INDAH SAPUTRI A 410 040 187

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

. Latar Belakang Masalah

Salah satu aspek pembangunan sosial budaya di Indonesia adalah bidang pendidikan. Saat ini titik berat di bidang pendidikan terletak pada peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan subjek didik sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Sehubungan dengan itu, pendidikan selalu berkembang dari waktu ke waktu serta tuntutan masyarakat semakin tinggi mengenai pendidikan.

Dalam upaya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada masa sekarang ini banyak dikembangkan berbagai ilmu dasar khususnya matematika. Matematika merupakan salah satu substansi dasar induk dari pengetahuan yang dapat dijadikan basic foundation untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai usaha meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Namun matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit, menakutkan, dan membosankan. Ada kenyataan bahwa matematika menjadi momok bagi para siswa. Salah satu penyebabnya karena adanya pengalaman mengikuti pelajaran matematika yang tidak menarik. Menurut Hudoyo (1990 : 107) menyatakan bahwa pengalaman pertama siswa dalam bidang studi


(3)

matematika. Apabila pengalaman pertama matematika siswa berkesan, diharapkan siswa akan senang dan respon terhadap matematika. Sedangkan apabila pengalaman pertama yang buruk akan matematika, dalam artian siswa sudah tidak ada rasa senang dan merasa kesulitan maka ada kemungkinan siswa akan tidak senang terhadap matematika. Pengalaman yang buruk dan tidak menyenangkan itulah yang dapat menyebabkan siswa malas belajar matematika dan prestasinya rendah.

Untuk mengatasi hal tersebut maka pendidik harus mampu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran, bentuk pengajaran (kelompok atau individu), kemampuan pendidik, dan fasilitas yan tersedia. Metode mengajar ada bermacam-macam misalnya : ceramah, diskusi, tanya jawab, inquiri, pemberian tugas, problem solving dan sebagainya. Pada umumnya guru cenderung menggunakan metode ceramah, karena mudah dilaksanakan, tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak. Dalam metode ceramah, guru menerangkan kemudian siswa mencatat. Sehingga pengajaran masih di tekankan pada proses penghafalan konsep-konsep yang ada. Hal ini mengakibatkan sikap anak yang pasif terhadap pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, sekarang dikembangkan suatu metode yang dikenal sebagai Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah). Problem Solving merupakan model pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau berpikir, menganalisa suatu masalah sehingga dapat menentukan pemecahaannya. Dengan Problem Solving siswa tidak hanya menerima hafalan yang diberikan guru, tetapi siswa juga menemukan dan membangun


(4)

konsep yang dipelajari. Siswa dibiasakan mandiri, berpikir kritis dan kreatif, bekerja sama secara positif dan mempunyai masa depan yang lebih terarah.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai prestasi belajar yang dicapai siswa setelah mereka menerima mata pelajaran Matematika dengan menggunakan problem solving ditinjau dari hasil prestasi yang diperoleh.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya prestasi yang dicapai siswa.

2. Kurangnya kemampuan guru untuk memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan masalah lebih mendalam dan mengarah, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar matematika adalah hasil dari tes ulangan harian yang merupakan pengukuran dan penilaian usaha belajar matematika siswa. 2. Kemampuan matematika siswa dalam pembelajaran dibatasi pada

kemampuan untuk menguasai materi pelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaranProblem Solving.


(5)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan

prestasi belajar siswa pada

pokok bahasan aritmetika sosial melalui pendekatan Problem Solving kelas VII SMP Negeri I Giriwoyo

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan prestasi siswa pada pokok bahasanAritmetika Sosial

melalui metodeProblem Solving.

2. Memberikan pedoman pada guru untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika.

F. Manfaat Penelitian

Prinsip Penelitian ilmiah dapat menghasilkan atau dapat mencerminkan suatu konsep yang mendukung langkah-langkah perbaikan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta perbaikan suatu lembaga, dimana nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Dari prinsip ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberi masukan kepada guru dan calon guru matematika dalam menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan prestasi siswa.


(6)

2. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran agar hasil belajar siswa meningkat.

3. Sebagai bahan masukan bagi peserta didik untuk pertimbangan penentu arah belajar sehingga membantu dalam proses belajar matematika.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEPBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PTK di SMP N 4 Wonogiri Pada Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Ke

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PTK di SMP N 4 Wonogiri Pada Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Kelas VII Tahun 2010/2011).

0 0 5

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri I Tulung Klaten).

0 0 8

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Darussalam Surakarta).

0 0 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri I Selogiri).

0 0 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N 2 Widodaren Ngawi).

0 0 9

UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Upaya Peningkatan Komunikasi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lkspada Pokok Bahasan Segitiga (Ptk Pembelajaran Matematika Di Kelas Vii Mts

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Upaya Peningkatan Komunikasi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lkspada Pokok Bahasan Segitiga (Ptk Pembelajaran Matematika Di Kelas Vii Mts

0 3 19