PENDAHULUAN RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PENGERING KAYU PORTABEL DENGAN BAHAN BAKAR BRIKET GERGAJI UNTUK PENGRAJIN HANDICRAFT di SURAKARTA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Hasil hutan Indonesia sangat melimpah, salah satunya adalah

kayu. Banyak sekali jenis kayu dengan kualitas yang baik dan sering
digunakan untuk bahan bangunan dan bahan dasar meubel. Kebutuhan
akan kayu masih sangat besar meskipun saat ini sudah banyak bahanbahan pengganti dari jenis besi dan plastik, sehingga kualitas dan
karakteristik kayu harus dijaga agar tetap dalam kualitas yang baik .
Industri perkayuan di Indonesia semakin diminati oleh importir dari
negara maju dan negara tetangga, akan tetapi karakteristik kayu yang
mereka kehendaki lebih spesifik, diantaranya kadar air yang sesuai
dengan iklim dan cuaca pada masing-masing negara. Kadar air yang
dikehendaki hingga dibawah 10 %. Keadaan tersebut tidak dapat dicapai
jika pengeringan dilakukan secara alamiah saja, karena itu di perlukan
pengeringan buatan. Dengan alat pengering buatan diharapkan kayu yang
mempunyai spesifikasi tertentu untuk berbagai keperluan dapat tersedia.
Pohon yang baru ditebang memiliki banyak kelemahan untuk

digunakan dalam berbagai keperluan. Kayu dengan kadar air lebih dari
20% akan beresiko mudah terserang jamur pelapuk. Dengan cara
pengeringan ini akan didapatkan kadar air yang kita inginkan. Budianto
(1996) telah mentabelkan kandungan air untuk tujuan produk tertentu.

Tabel 1.1. Kandungan air sesuai tujuan produk kayu
No

Tujuan Penggunaan

Kadar Air ( % )

1

Kayu bahan bangunan

15 - 20

2


Kayu bantalan rel kereta api dan untuk
tujuan eksterior

13 - 16

3

Jendela dan pintu

12 - 15

4

Mebel dapur dan ruang tidur

10 - 12

5

Mebel ruang tinggal dan perkantoran


8 - 10

6

Mebel interior

8 - 10

7

Boks, kotak elektronika, dan meja

6-8

8

Lantai kayu

6-8


9

Alat-alat musik

5-7

Pengeringan kayu adalah proses untuk mengeluarkan air yang
terdapat didalam kayu. Pengeringan kayu bertujuan untuk :
a. Memperkecil kandungan air di dalam kayu.
b. Mencegah serangan terhadap kayu oleh jamur dan serangga.
c. Meningkatkan kekuatan kayu.
d. Mempermudah pengerjaan.
Pengering yang saat ini banyak digunakan pelaku usaha furniture
kebanyakan pada skala besar yang membutuhkan investasi besar, ini
menjadi persoalan bagi pengrajin kecil, karena pada produknya pengrajin
hanya butuh kayu ukuran kecil.
Dengan

melihat


keadaan

diatas,

pengembangan

teknologi

pengering kayu portable yang mampu memenuhi kebutuhan kayu kering
yang dijadikan bahan baku sebagai kerajinan kayu oleh Usaha Kecil
Menengah (UKM) atau industri rumah tangga sangat diperlukan.

1.2.

Perumusan Masalah
Bagaimana desain dan kinerja mesin pengering kayu portabel

berbahan bakar briket gergaji skala 1m3 sebagai pengering kayu dengan
bahan uji kayu Jati, Lamtoro, dan Asam yang didesain untuk pengrajin

handicraft?

1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeringan

dengan mesin pengering kayu portable terhadap kualitas kayu yang
meliputi :
a. Penurunan kadar air kayu
b. Penyusutan dimensi kayu
c. Pecah permukaan kayu
d. Kekuatan geser kayu
e. Kekuatan tekan kayu

1.4.

Manfaat Penelitian
a. Bagi akademisi
Menambah wawasan dibidang desain pengering kayu portable

sebagai referensi untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu
yang diperoleh pada dunia pendidikan.
b. Bagi masyarakat dan industri
1. Diharapkan tersedianya alat pengering kayu yang portable bagi
masyarakat dan menjadi daya saing karena dapat mengeringkan

kayu yang ada dan pemanfaatan limbah gergaji sebagai bahan
bakar oven.
2. Dengan adanya pengering kayu portable skala 1m3, Usaha Kecil
Menengah (UKM) dan pengrajin kayu skala rumah tangga dapat
berkembang karena bahan baku bisa didapat dengan biaya yang
rendah.

1.5.

Lingkup Penelitian
Mengingat banyaknya permasalahan dalam penelitian proses

pengeringan kayu ini, agar lebih terfokus maka perlu adanya pembatasan
lingkup penelitian. Adapun batasan-batasan masalahnya adalah sebagai

berikut :
a. Pengering yang digunakan adalah pengering hasil rancangan
dengan spesifikasi pipa tembaga bersirip sebagai pemanasnya dan
berkapasitas 1m3.
b. Pengujian menggunakan kayu jati, lamtoro, dan asam dengan lama
waktu pengeringan 6 jam.
c. Pengujian yang dilakukan adalah :
1. Pengujian fisik : uji kadar air, dimensi, dan pecah permukaan.
2. Pengujian mekanis : uji tekan dan uji geser. Pengujian mekanis
dilakukan berdasarkan SK SNI M-26-1991-03 untuk pengujian
tarik dan SNI 03-3958-1995 untuk pengujian tekan.

1.6.

Sistematika Penulisan
Laporan penelitian Tugas Akhir ini terbagi dalam 5 BAB. Untuk

mempermudah dalam memahami pokok permasalahan yang ada, maka
akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I


PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang kajian pustaka dan landasan teori.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang diagram alir penelitian, alat dan material
yang digunakan dalam penelitian, prosedur penelitian dan
pengujian material.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang data hasil pengeringan, hasil pengujian
tekan dan pengujian geser serta pembahasannya.
BAB V


KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN