Perilaku asertif peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam membina hubungan dengan teman sebaya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS X
SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
DALAM MEMBINA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
CDandra WaDyu Kristanto
Universitas Sanata DDarma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleD gambaran mengenai perilaku
asertif peserta didik kelas X SMA Pangudi LuDur Yogyakarta taDun ajaran
2012/2013 dalam membina Dubungan dengan teman sebaya dan mengetaDui
topik-topik bimbingan yang sesuai untuk mengembangkan keterampilan
berperilaku asertif berdasarkan butir-butir skala perilaku asertif yang terindikasi
rendaD. Penelitian ini adalaD penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek

penelitian adalaD peserta didik kelas X SMA Pangudi LuDur Yogyakarta taDun
ajaran 2012/2013 sejumlaD 12/ siswa yang terdiri dari 4 kelas yaitu, kelas X.1,
kelas X.4, kelas X.5 dan kelas X.6. Instrumen penelitian yang digunakan adalaD
“Skala Perilaku Asertif dalam Membina Hubungan dengan Teman Sebaya”.
Teknik analisis data yang digunakan adalaD perDitungan persentase dan tingkat
dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus kategorisasi jenjang menurut
Azwar.
Hasil penelitian menunjukan baDwa: (1) tidak ada peserta didik yang
memiliki perilaku asertif sangat rendaD. (2) tidak ada peserta didik yang memiliki
perilaku asertif rendaD, (3) 18,6% peserta didik memiliki perilaku asertif sedang,
(4) 68,2% peserta didik memiliki perilaku asertif tinggi dan (5) 13,2% peserta
didik memiliki perilaku asertif sangat tinggi. Berdasarkan Dasil penelitian tersebut,
diusulkan topik-topik bimbingan yang dapat meningkatkan keterampilan perilaku
asertif
dalam
membina
Dubungan
dengan
teman
sebaya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE ASSERTIVE BEHAVIOR OF TENTH GRADE STUDENTS AT
SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC
YEAR IN MAINTAINIING THE RELATIONSHIPS WITH PEERS
CDandra WaDyu Kristanto
Sanata DDarma University
Yogyakarta
2013
TDe aim of tDis researcD is to obtain a description of assertive beDavior of
tentD grade students at SMA Pangudi LuDur Yogyakarta in 2012/2013 academic
year in maintaining tDe relationsDips witD peers and find out appropriate guidance
topics for guidance in otDer to develop tDe skills of assertive beDavior based on

tDe scale items of assertive beDavior wDicD are indicated low. TDis researcD is a
descriptive study using survey metDod. TDe subjects is tDe tentD grade students at
SMA Pangudi LuDur Yogyakarta in 2012/2013 academic year consisting of 12/
students. TDe students come from four classes, namely class X.1, X.4, X.5 and
X.6. TDe researcD instrument used is "Assertive BeDavior Scale in Maintaining
RelationsDips witD Peers". TDe tecDnique of analysis data used is tDe calculation
of tDe percentage and tDe distribution rate formula is based on categorization
levels according to Azwar.
TDe results sDowed tDat: (1) tDere are no students wDo Dave very low
assertive beDavior, (2) tDere are no students wDo Dave a low assertive beDavior,
(3) 18.6% of students Dave moderate assertive beDavior, (4) 68.2% of students
Dave DigD assertive beDavior and (5) 13.2% of students Dave very DigD assertive
beDavior. Based on tDe results, tDe researcDed purpose appropriate guidance topics
tDat can improve tDe skills of assertive beDavior in relationsDips witD peers.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS X
SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
DALAM ME MB I NA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

CHANDRA WAHYU KRISTANTO
081114051

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS X
SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
DALAM MEMBINA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
CHANDRA WAHYU KRISTANTO


081114051

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku (Filipi 4: 13)


Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menuntun setiap
langkahku.

Untuk kedua orangtua ayahanda Sukamto dan ibunda Suharti serta
kedua adikku Ari dan Tria yang tak hentinya mendoakan.

Untuk sahabat-sahabatku yang senantiasa memberikan semangat
dan motivasi.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,10 Desember 2013
Penulis

Chandra Wahyu Kristanto

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: Chandra Wahyu Kristanto
: 081114051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA PANGUDI
LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013 DALAM
MEMBINA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan

Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Desember 2013
Yang menyatakan

Chandra Wahyu Kristanto

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK KELAS X
SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
DALAM MEMBINA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
Chandra Wahyu Kristanto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perilaku
asertif peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 dalam membina hubungan dengan teman sebaya dan mengetahui
topik-topik bimbingan yang sesuai untuk mengembangkan keterampilan
berperilaku asertif berdasarkan butir-butir skala perilaku asertif yang terindikasi
rendah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek
penelitian adalah peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun
ajaran 2012/2013 sejumlah 129 siswa yang terdiri dari 4 kelas yaitu, kelas X.1,
kelas X.4, kelas X.5 dan kelas X.6. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
“Skala Perilaku Asertif dalam Membina Hubungan dengan Teman Sebaya”.
Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dan tingkat
dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus kategorisasi jenjang menurut
Azwar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) tidak ada peserta didik yang
memiliki perilaku asertif sangat rendah. (2) tidak ada peserta didik yang memiliki
perilaku asertif rendah, (3) 18,6% peserta didik memiliki perilaku asertif sedang,
(4) 68,2% peserta didik memiliki perilaku asertif tinggi dan (5) 13,2% peserta
didik memiliki perilaku asertif sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
diusulkan topik-topik bimbingan yang dapat meningkatkan keterampilan perilaku
asertif
dalam
membina
hubungan
dengan
teman
sebaya.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE ASSERTIVE BEHAVIOR OF TENTH GRADE STUDENTS
AT SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA IN 2012/2013
ACADEMIC YEAR IN MAINTAINIING THE RELATIONSHIPS
WITH PEERS
Chandra Wahyu Kristanto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The aim of this research is to obtain a description of assertive behavior of
tenth grade students at SMA Pangudi Luhur Yogyakarta in 2012/2013 academic
year in maintaining the relationships with peers and find out appropriate guidance
topics for guidance in other to develop the skills of assertive behavior based on
the scale items of assertive behavior which are indicated low. This research is a
descriptive study using survey method. The subjects is the tenth grade students at
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta in 2012/2013 academic year consisting of 129
students. The students come from four classes, namely class X.1, X.4, X.5 and
X.6. The research instrument used is "Assertive Behavior Scale in Maintaining
Relationships with Peers". The technique of analysis data used is the calculation
of the percentage and the distribution rate formula is based on categorization
levels according to Azwar.
The results showed that: (1) there are no students who have very low
assertive behavior, (2) there are no students who have a low assertive behavior,
(3) 18.6% of students have moderate assertive behavior, (4) 68.2% of students
have high assertive behavior and (5) 13.2% of students have very high assertive
behavior. Based on the results, the researched purpose appropriate guidance topics
that can improve the skills of assertive behavior in relationships with peers.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya dalam mendampingi, memberi kekuatan, memberi
semangat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, dan akhirnya peneliti dapat
menyelesaikannya dengan baik dan lancar.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa dukungan, bantuan, dan dampingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, peneliti secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kepala Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dra. Yulia Supriyati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar meluangkan waktu, memberikan motivasi, dan ide-ide kepada
penulis dalam proses penulisan skripsi.
3. Bapak Andreas Mujiyono S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta yang bersedia memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
4. Ibu Yuli selaku Guru Bimbingan dan Konseling SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan membantu proses penelitian.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013 atas bantuan dan kerjasama sebagai responden dalam
melaksanakan penelitian.
6. Orangtua Bapak Sukamto dan Ibu Suharti, serta kedua adik Ari Chandra
Wardani dan Tria Widiastuti yang selalu memberikan motivasi, nasihat,
dan doa dalam penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman BK 2008; Oky Widyastuti, Marcella Iqnatia, L. Ratna
Panditasari, Yuliana Marsheyla Atanus, Laurentia Dian Arvita, Ursulani
Bonatiur Nainggolan, Dian Setianingsih, Benedictus Herru, Teofilus Tri
Yanuar, Vincentius Wisnu, Rani Savitri, Ester Yanti, Catur Nur Wijayanti,
Rosalia Dessy, Chandra Ningtyas, Diana Setyowati dan Yunita Sari serta
teman-teman yang lain untuk setiap bantuan, pendapat, saran, kritik,
dukungan

motivasi

dan semangat

kepada

penulis

selama

proses

penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Batasan Masalah ......................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah....................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
1. Manfaat teoritis ....................................................................................... 5
2. Manfaat praktis........................................................................................ 6
F. Definisi Operasional.................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 7
A. Pergaulan Remaja dengan Teman Sebaya.................................................. 7
1. Hakekat Perkembangan Remaja ............................................................. 7
2. Tugas Perkembangan Remaja................................................................. 8
3. Remaja dan Teman Sebaya .................................................................... 9
B. Perilaku Asertif ......................................................................................... 11

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Pengertian Perilaku Asertif ................................................................... 11

2. Ciri-Ciri Orang Yang Asertif ............................................................... 12
3. Tujuan Perilaku Asertif......................................................................... 14
4. Aspek-Aspek dalam Perilaku Asertif ................................................... 15
5. Manfaat Perilaku Asertif ....................................................................... 18
6. Hambatan Perilaku Asertif .................................................................... 20
7. Perilaku Non-Asertif/Pasif .................................................................... 21
8. Perilaku Agresif..................................................................................... 22
C. Bimbingan dan Konseling dalam Mengembangkan Perilaku Aserif Peserta
Didik .......................................................................................................... 23
D. Tinjauan Penelitian Lain Yang Relevan ................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 26
B. Metode Penelitian ...................................................................................... 26
C. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 27
D. Responden Penelitian ................................................................................ 27
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 28
1. Skala Likert Perilaku Asertif dalam Membina Hubungan dengan Teman
Sebaya ....................................................................................................... 28
2. Skoring Skala Likert.............................................................................. 31
F. Uji Coba Alat ............................................................................................ 31
1. Validitas Instrumen ............................................................................... 31
2. Reliabilitas Instrumen ........................................................................... 36
G. Pengumpulan Data..................................................................................... 37
1. Tahap persiapan ................................................................................... 37
2. Tahap pelaksanaan ............................................................................... 38
H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 42
A. Hasil Penelitian......................................................................................... 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 44
C. Butir-Butir Skala Yang Menunjukan Kurangnya Perilaku Asertif........... 47

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V PENUTUP................................................................................................ 50
A. Kesimpulan ............................................................................................... 50
B. Saran ......................................................................................................... 50
C. Usulan Topik Bimbingan Pribadi-Sosial .................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Rincian Jumlah Peserta Didik ................................................................. 28
Tabel 2: Kisi-Kisi Skala Perilaku Asertif.............................................................. 30
Tabel 3: Hasil Perhitungan Taraf Validitas........................................................... 33
Tabel 4: Jumlah Item Valid dan Tidak Valid........................................................ 35
Tabel 5: Kriteria Guilford ..................................................................................... 37
Tabel 6: Norma Kategorisasi ................................................................................ 40
Tabel 7: Kategorisasi Skor Skala Perilaku Asertif................................................ 41
Tabel 8: Distribusi Skor Skala Perilaku Asertif .................................................... 43
Tabel 9: Capaian Butir Skala Perilaku Asertif ...................................................... 48
Tabel 10: Item-Item Skala yang Berkategori Sedang ........................................... 49
Tabel 11: Usulan Topik-Topik Bimbingan ........................................................... 52

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Skala Perilaku Asertif dalam Membina Hubungan Dengan
Teman Sebaya (uji coba)….............................................................. 57
Lampiran 2 : Tabulasi Uji Coba Penelitian......................................................... 62
Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Validitas ............................................................. 71
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas .................................................................. 74
Lampiran 5 : Skala Perilaku Asertif dalam Membina Hubungan Dengan
Teman Sebaya................................................................................... 75
Lampiran 6 : Tabulasi Hasil Penelitian ................................................................. 79
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 90
Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian ......................................... 91

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Dikatakan masa transisi karena remaja belum memiliki status
orang dewasa dan juga telah meninggalkan masa kanak-kanak. Dalam masa
transisi ini, remaja memiliki kesempatan untuk mencoba berbagai perilaku
baru dalam rangka mencari jati diri. Mencoba perilaku baru merupakan tugas
perkembangan yang umum pada masa remaja. Dalam melaksanakan tugas
perkembangan ini, remaja seringkali dihadapkan dalam keragu-raguan dalam
memilih perilaku.
Mappiare (1982: 157) berpendapat bahwa penerimaan dan penolakan
teman sepergaulan serta akibat-akibatnya dapat menciptakan sikap dan
bentuk perilaku tertentu pada remaja. Perilaku remaja akan tampak dalam
pergaulannya dengan orang lain. Pergaulan yang umum dilakukan remaja
adalah dalam lingkup pergaulan dengan teman sebaya. Dalam pergaulannya
dengan teman sebaya, remaja banyak melakukan penyesuaian diri karena
lingkup teman sebaya merupakan lingkup sosial pertama remaja untuk belajar
hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Pada tahap ini,
penerimaan dan penolakan kelompok teman sebaya dapat mempengaruhi

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

harga diri seorang remaja. Remaja yang diterima teman-teman sebaya
akan merasa bahwa dirinya dihargai dan dihormati, namun seorang remaja
yang tidak diterima teman-teman sebaya akan memposisikan diri sebagai
orang yang tidak berharga.
Standar perilaku tertentu yang memungkinkan remaja dapat diterima
oleh kelompoknya, dapat menjerumuskan remaja pada kepatuhan kepada
kelompok secara berlebihan tanpa memperhitungkan akibat negatif yang
mungkin mereka terima. Akibat negatif yang mereka tanggung sebagai
konsekuensi terhadap kepatuhan kelompok tidak jarang justru bertentangan
dengan nilai-nilai tertentu yang mereka anut sebagai pribadi.
Untuk

menghindari

dampak-dampak

diharapkan dapat menempatkan dirinya

negatif,

seorang

remaja

di dalam kelompok yang

memungkinkan terpenuhinya kepentingan kelompok tanpa menyingkirkan
nilai-nilai yang dianut sebagai pribadi. Apabila remaja dapat melakukan hal
ini, maka ia dapat diterima oleh kelompok sebaya dan dapat berkembang
sebagai pribadi. Remaja dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam
menyesuaikan diri dalam hubungan sosial dan menyeimbangkan dengan
perkembangannya sebagai pribadi.
Dalam melaksanakan hubungan sosial dibutuhkan kemampuan dalam
berkomunikasi secara terbuka untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan
dengan jujur pada diri sendiri maupun orang lain. Inilah yang disebut sebagai
perilaku asertif. Lloyd (1990: 1) mendefinisikan perilaku asertif sebagai gaya
yang wajar yang tidak lebih dari sikap langsung, jujur, dan penuh dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

respek dalam berinteraksi dengan orang lain. Sementara Cawood (1997: 13)
mengartikan perilaku asertif sebagai ekspresi yang langsung, jujur, dan pada
tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa
kecemasan yang berlebihan. Kemampuan bersikap asertif ini sangat penting
dimiliki sejak dini, karena hal ini akan membantu remaja untuk bersikap tepat
dalam hubungan sosialnya.
Mengembangkan kemampuan berperilaku asertif akan membantu
remaja dalam menciptakan dan mengembangkan kemampuan komunikasi
serta penyesuaian diri yang efektif. Remaja membutuhkan

kemampuan

berperilaku asertif untuk menjalin hubungan interpersonal yang baik.
Individu yang berperilaku tidak asertif akan mengalami kesulitan dalam
menjalin hubungan interpersonal sehingga membuat dirinya merasa tidak
nyaman. Apabila hal ini dibiarkan, maka akan timbul potensi konflik
intrapersonal maupun interpersonal.
Remaja pada umumnya banyak menghabiskan waktu dengan temanteman sebayanya, maka dapat dipahami bahwa pengaruh teman-teman sebaya
pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar
daripada pengaruh keluarga. Ketidakmampuan bersikap asertif pada remaja
dapat berperan terhadap terjadinya perilaku yang tidak sesuai atau
menyimpang. Disinilah diperlukan keterampilan berperilaku asertif pada
remaja dalam hubungan interpersonal terutama dengan kelompok sebaya.
Peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 termasuk remaja yang banyak bergaul dengan teman sebaya dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

sedang mengalami masa transisi dalam mencari jati diri. Ada kemungkinan
peserta didik belum atau kurang memiliki perilaku asertif dalam
pergaulannya dengan teman sebaya. Kesan peserta didik kelas X SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta belum atau kurang memiliki perilaku asertif
diperkuat dengan pernyataan salah satu guru BK SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta yang mengatakan bahwa sebagian peserta didik nampak masih
canggung dalam bergaul dengan teman sebaya.
Dari uraian di atas, timbul sebuah pertanyaan yaitu sejauh mana
perilaku asertif peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dalam
membina hubungan dengan teman sebaya? Inilah permasalahan yang akan
diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis
memberi judul skripsi ini: “Perilaku Asertif Peserta Didik Kelas X SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Dalam Membina
Hubungan Dengan Teman Sebaya”. Lewat skripsi yang disusun penulis
berharap dapat ikut memberikan sumbangan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap topik skripsi ini.

B. Batasan Masalah
Sehubungan dengan judul skripsi, maka pembatasan masalah terfokus
pada “Perilaku Asertif Peserta Didik Kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Dalam Membina Hubungan Dengan
Teman Sebaya”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

C. Rumusan Masalah
Secara spesifik, masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perilaku asertif peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta dalam membina hubungan dengan teman sebaya?
2. Topik-topik bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan perilaku
asertif untuk peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang perilaku asertif peserta didik kelas X SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam membina
hubungan dengan teman sebaya.
2. Mengetahui topik-topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan
perilaku asertif peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para pembaca khususnya
mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan
memperkaya pengetahuan yang dimiliki menyangkut tentang perilaku
asertif sebagai bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di
sekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan
Konseling

untuk

pengembangan

program

layanan

Bimbingan

Konseling Pribadi-Sosial, khususnya dalam rangka meningkatkan
perilaku asertif peserta didik dalam membina hubungan dengan teman
sebaya.
b. Bagi Peserta didik
Apabila guru BK melaksanakan program yang diusulkan,
peserta didik mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan
perilaku asertifnya.

F.

Definisi Operasional
Perilaku asertif adalah kemampuan mengungkapkan pikiran, gagasan,
pendapat, maupun perasaan dengan jujur dan terbuka tanpa melanggar hakhak pribadi orang lain yang meliputi dua aspek yaitu kemampuan memberi
dan menerima secara asertif. Kemampuan memberi adalah kemampuan untuk
mengungkapkan dan mengekspresikan diri kepada orang lain. Kemampuan
menerima adalah kemampuan untuk mendengarkan, mempertimbangkan,
menunjukan pemahaman, dan merespon apa yang diungkapkan atau
diekspresikan oleh orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab kajian pustaka memuat landasan teori yang berkaitan dengan masalah
dalam penelitian ini, yaitu pergaulan remaja dengan teman sebaya, perilaku
asertif, bimbingan dan konseling dalam mengembangkan perilaku asertif peserta
didik, dan tinjauan penelitian lain yang relevan.
A. Pergaulan Remaja dengan Teman Sebaya
1. Hakekat Perkembangan Remaja
Masa remaja adalah masa dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang
sama (Hurlock, 1997: 154). Stanley Hall (Gunarsa, 1983: 85)
berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh dengan
badai dan tekanan dalam kehidupan perasaan dan emosinya, dengan
demikian remaja mudah terkena pengaruh lingkungan.
Perkembangan remaja ditandai dengan adanya perkembangan
fisik, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan
intelektual.

Perkembangan-perkembangan

tersebut

menimbulkan

kebutuhan-kebutuhan baru dalam diri remaja (Hurlock, 1997: 77).
Pada perkembangan sosial remaja, aspek yang berkembang antara lain
minat terhadap teman sebaya.

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Kelompok teman sebaya sangat berperan dalam kehidupan
remaja. Apabila remaja mengalami tekanan dari pihak lain, biasanya
mereka akan pergi kepada kelompok teman sebayanya. Teman sebaya
merupakan kelompok yang sangat dipercaya oleh remaja (Mappiare,
1984: 155).
2. Tugas Perkembangan Remaja
Havighurst

(Hurlock,

1997:10)

menjabarkan

8

tugas

perkembangan remaja.Salah satu tugas perkembangan itu ialah
mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya
baik pria maupun wanita.
Selama tahun-tahun terakhir dari masa kanak-kanak, minat
seseorang tumbuh semakin besar terhadap kebersamaan.Dari hal ini
mereka membentuk kelompok teman sebaya.Pada masa remaja,
dorongan

untuk

disetujui

oleh

kelompok

menjadi

sangat

kuat.Dorongan ini muncul dalam perilaku remaja saat berada dalam
kelompok.Ia akan memakai suatu gaya tertentu pada penampilannya
agar sesuai dengan gaya yang digunakan oleh kelompok sebayanya.
Keberhasilan

yang

diperoleh

dalam

melaksanakan

tugas

perkembangan ini akan membawa remaja pada penyesuaian sosial
yang lebih baik sebagai bekal melaksanakan tugas perkembangan
berikutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

3. Remaja dan Teman Sebaya
Santrock (2002:43) menyebutkan bahwa memasuki masa remaja,
seorang anak meluangkan lebih banyak waktu dengan teman-teman
sebaya mereka dan persahabatan menjadi semakin penting serta
popularitas di antara teman-teman sebaya merupakan motivasi yang
kuat bagi kebanyakan remaja. Lebih jauh Santrock (2002: 46)
menjelaskan bahwa remaja banyak terlibat dalam konformitas dengan
teman sebaya baik yang bersifat positif maupun negatif.Bentuk
perilaku konformitas negatif antara lain menggunakan bahasa yang
kasar dan jorok, tindakan merusak, olok-olok, mencuri, dan membuat
keributan. Konformitas positif antara lain tampak dalam keinginan
untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan kelompok, terlibat
dalam kegiatan-kegiatan sosial kelompok.
Remaja saat berada dalam kelompok sebaya akan membentuk
suatu iklim kelompok dan norma-norma kelompok tertentu (Monks,
1989:235). Norma-norma dalam kelompok remaja sangat ditentukan
oleh pemimpin dalam kelompok.Meskipun norma-norma dalam
kelompok bukan hal yang buruk, terdapat bahaya bagi pembentukan
identitas remaja. Bahaya yang muncul adalah saat remaja lebih
mementingkan perannya sebagai bagian dari kelompok daripada
mengembangkan norma pribadi.
Kebersamaan dalam kelompok mampu mengembangkan rasa
memiliki dan persatuan yang dapat dipercaya pada remaja. Teman

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

dalam kelompok dapat mengatakan kepada remaja bagaimana ia
seharusnya bersikap secara tepat serta mengoreksi dan membimbing
sikap dan nilai-nilai remaja dengan cara yang langsung maupun tidak
langsung. Teman dan kebersamaan akan mengembangkan rasa saling
memberi perhatian dan saling membagi respon-respon emosional
(Duck, 1991).
Menurut Mappiare (1984: 170) dalam kelompok teman sebaya,
adalah sebuah kenyataan bahwa ada remaja yang dapat diterima dan
ada pula yang mengalami penolakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang bersifat pribadi, antara lain:
a. Penampilan dan perbuatan yang meliputi: tampang yang baik
atau rapi serta aktif dalam urusan kelompok.
b. Kemampuan berpikir antara lain: mempunyai inisiatif,
mengemukakan buah pikirannya dan banyak meikirkan
kepentingan kelompok.
c. Sikap, sifat dan perasaan antara lain: bersikap sopan,
memerhatikan orang lain, dapat menahan emosi bila berada
dalam keadaan yang tidak menyenangkan, dan suka
menyumbangkan pengetahuan pada orang lain terutama
anggota kelompok.
d. Pribadi,

meliputi:

jujur

dan

dapat

dipercaya,

bertanggungjawab dan suka menjalankan tugasnya, mampu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

menyesuaikan diri secara tapat dalam berbagai situasi dan
pergaulan sosial.
Penerimaan teman sebaya penting artinya bagi seorang remaja,
karena itu ia akan berusaha agar dapat diterima dalam pergaulan
dengan teman sebaya.
B. Perilaku Asertif
1. Pengertian Perilaku Asertif
Llyod (1991:1) mengartikan perilaku asertif sebagai suatu gaya
atau bentuk wajar yang tidak lebih dari sikap langsung, jujur, dan
penuh respek pada saat berinteraksi dengan orang lain. Perilaku asertif
merupakan perilaku yang menjadi syarat untuk hasil “sama-sama
menang” (win-win solution) dalam negosiasi, pemecahan konflik,
kehidupan keluarga, dan transaksi bisnis yang normal.
Cawood (1997:13) mendefinisikan perilaku asertif sebagai
ekspresi yang langsung dan jujur sebagai pengungkapan pikiran,
perasaan, kebutuhan atau hak-haknya tanpa kecemasan yang
beralasan.Kata langsung diartikan sebagai perilaku yang tidak
berputar-putar, pesan yang disampaikan dengan jelas terfokus dan
tidak menghakimi. Kata jujur berarti perilaku yang selaras, semua
isyarat-isyaratnya

cocok,

kata-kata,

gerak-gerik,

dan

perasaan

semuanya mengatakan hal yang sama. Pada tempatnya dimaksudkan
sebagai perilaku yang memerhitungkan hak-hak dan perasaan-perasaan
orang lain maupun diri sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Adams dan Lenz (1995:5) menyatakan bahwa asertivitas adalah
kemampuan untuk bersikap jelas, jujur, mengomunikasikan yang benar
tentang diri sendiri sambil tetap mampu menghormati orang lain.
Bersikap asertif berarti mengerti apa yang diperlukan dan diinginkan,
menjelaskannya kepada orang lain, bekerja dengan cara sendiri sambil
tetap menunjukan hormat kepada orang lain (Adams dan Lenz,
1995:28). Sementara Corey (1988:217) mengartikan perilaku asertif
sebagai perilaku yang mampu menerima kenyataan atau menegaskan
diri sebagai tindakan yang layak dan tegas.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
perilaku asertif adalah kemampuan mengungkapkan pikiran, gagasan,
pendapat, maupun perasaan dengan jujur dan terbuka terhadap diri
sendiri dan tanpa keraguan dalam menjelaskan kepada orang lain; tidak
berputar-putar, langsung menuju pokok persoalan, tidak menutupnutupi masalah yang hendak disampaikan tanpa menimbulkan
perselisihan, tidak menyakiti, dan tidak melanggar hak dan kebutuhan
orang lain.
2. Ciri-Ciri Orang Yang Asertif
Adams dan Lenz (1995: 15) mengemukakan enam ciri orang
yang asertif, yaitu:
a. Orang yang asertif dapat bergaul dengan jujur dan langsung
menyatakan

perasaan,

kebutuhan-kebutuhan,

ide

dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

mempertahankan hak-haknya dengan tidak melanggar hak dan
kebutuhan orang lain.
b. Orang yang asertif bersikap apa adanya, terbuka, otentik, dan
langsung dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya.
c. Orang yang asertif mampu bertindak demi kepentingan diri sendiri
dan mengambil inisiatif demi memenuhi kebutuhannya.
d. Orang yang asertif berani meminta informasi dan bantuan dari
orang lain jika membutuhkan.
e. Saat mengalami konflik dengan orang lain, orang yang asertif
bersedia mencari penyelesaian yang memuaskan kedua belah pihak.
f. Orang yang asertif kecemasannya akan berkurang dan semakin
merasakan

suatu

kepuasan,

meningkatkan

harga

diri

dan

kepercayaan diri, sehingga kebutuhan yang penting akan semakin
dapat terpenuhi.
Alberti dan Emmons (2002: 42) menjelaskan perilaku asertif
secara terperinci, yaitu perilaku yang memungkinkan individu untuk:
a. Mengembangkan kesetaraan dalam hubungan interpersonal dimana
kedua pihak berdiri di atas dasar yang sama dengan saling
menyeimbangkan kekuatan sehingga tidak ada pihak yang menang
atau kalah.
b. Berbuat menurut kepentingan yang dianggap baik, seperti:
1) Meyakini penilaian pribadi.
2) Meminta bantuan orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

3) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
c. Mempertahankan hak tanpa merasa cemas, yaitu:
1) Berani berkata tidak.
2) Menyatakan kekecewaan.
3) Mengekspresikan dukungan atau bantahan terhadap suatu
pendapat.
d. Mengekspresikan perasaan secara terbuka tanpa merasa cemas.
3. Tujuan Perilaku Asertif
Cawood (1997:21) menyebutkan ada dua tujuan utama
berperilaku asertif, yaitu:
a. Menjaga

proses

komunikasi

agar

tetap

lancar.

Dengan

menggunakan keterampilan asertif, diharapkan agar dialog tetap
terbuka, membiarkan informasi baru dan pikiran-pikiran serta
perasaan yang berbeda secara jujur dan mengalir. Dengan sikap ini
diharapkan tidak ada maksud dari pihak lain untuk memaksa agar
mendapatkan

apa

yang

diinginkannya

atau

sebaliknya

mengesampingkan hak-haknya.
b. Membangun sikap saling menghormati. Dengan bersikap asertif,
orang diharapkan semakin percaya diri, harga dirinya bertambah,
dan mempunyai rasa hormat terhadap diri sendiri. Dengan bersikap
hormat terhadap diri sendiri maka ia juga bisa menghormati orang
lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

4. Aspek-Aspek dalam Perilaku Asertif
Perilaku asertif memuat dua aspek utama yaitu keterampilan
menerima dan keterampilan memberi. Cawood (1997: 78-79)
mendeskripsikan aspek keterampilan memberi ke dalam enam
komponen atau indikator yaitu:
a. Keterampilan memberikan informasi.
Ketrampilam memberikan informasi yaitu ketrampilan untuk
memberikan pernyataan atau tanggapan yang berisi informasi
tertentu secara lugas, deskriptif, tanpa bias, dan tanpa nasihat.
b. Keterampilan memberikan opini atau sudut pandang.
Ketrampilan memberikan opini atau sudut pandang yaitu
kemampuan untuk mengngkapkan pendapat atau sudut pandang
pribadi dengan disertai kesadaran bahwa setiap pribadi memiliki
hak atas opininya sendiri serta pengenalan atas pengetahuan
pribadi. Opini yang diberikan disertai dengan pengakuan atasnya,
tanpa adanya rasa bersalah dan tanpa intimidasi dari orang lain.
c. Keterampilan menyatakan kebutuhan atau harapan
Keterampilan

menyatakan

kebutuhan

atau

harapan

yaitu

kemampuan untuk menyatakan kebutuhan atas harapan pribadi
dengan disertai pemahaman atas kebutuhan atau harapan tersebut
dan disampaikan secara jelas/eksplisit dan terbuka.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

d. Keterampilan berbagi perasaan
Ketrampilan berbagi perasaan secara asertif didasarkan atas
pengenalan akan perasaan pribadi sehingga perasaan tersebut
diakui dan diungkapkan kepada orang lain secara terbuka dan jelas.
e. Keterampilan memberikan keputusan ya dan tidak
Keterampilan

memberikan

keputusan

ya

dan

tidak

yaitu

kemampuan memberikan keputusan dengan sikap tegas, tidak
bertele-tele dan menggunakan alternative atau alasan yang jelas
terutama dalam memberukan keputusanmengatakan tidak.
f. Keterampilan menyampaikan kritik atau pujian
Keterampilan menyampaukan kritik atau pujian yaitu kemampuan
menyampaikan kritik atau pujian secara terfokus pada perilaku
yang dituju, disertai penjelasan atas dampaknya pada diri sendiri
dan orang lain tanpa manipulasi atau maksud tersembunyi dan
disampaikan pada waktu yang tepat.
Ketrampilan menerima secara asertif secara umum ditandai
dengan adanya penerimaan atas pernyataan orang lain, mendengarkan
secara aktif, mempertimbangkan, menunjukkan pemahaman, serta
merespons sesuai wawasan pribadi. Cawood (1997:105-107) juga
mendeskripsikan aspek keterampilan menerima dalam perilaku asertif
dalam beberapa komponen atau indikator yaitu:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

a. Keterampilan mencari informasi
Ketrampilan

mencari

informasi

yaitu

kemampuan

untuk

mendengarkan dan menanggapi pernyataan orang lain dengan
disertai pertimbangan atas pengenalan lawan bicara dan pengajuan
pertanyaan yang tepat dan mengundang informasi.
b. Keterampilan merefleksikan isi pesan
Ketrampilan merefleksikan isi pesan yaitu kemampuan untuk
mendengarkan

tanpa

sikap

kritis,

menafsirkan

isi

pernyataan/informasi orang lain dan mengungkapkan lagi isi pesan
dalam paraprase yang tepat.
c. Keterampilan merefleksikan kembali perasaan yang terlibat
Ketrampilan merefleksikan kembali perasaan yang terlibat yaitu
kemampuan untuk berempati terhadap pernyataan perasaan orang
lain, menafsirkan nada atau label emosi dalam pernyataan tersebut
dan mamu mengungkapkan dalam tanggapan yang tepat.
d. Keterampilan menerima kritik
Ketrampilan menerima kritik yaitu kemampuan menerima kritik
dari orang lain dengan disertai pengakuan atas kesalahan pribadi
jika kritik itu benar, menelusuri pokok permasalahan yan
disampaikan sehingga mampu meminta saran kepada pemberi
kritik dan mengabaikan kritik yang bersifat manipulatif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

e. Keterampilan menerima pujian
Ketrampilan menerima pujian yaitu kemampuan untuk menerima
pujian dan meresapi pujian dari orang lain serta menanggapi
dengan bijak dan tidak tergesa-gesa membalas pujian yang
diberikan.
5. Manfaat Perilaku Asertif
Menurut Cawood (1997: 26) perilaku asertifmemiliki banyak
manfaat khususnya dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Manfaat yang diperoleh bila orang berperilaku asertif adalah sebagai
berikut:
a. Menjalani kehidupan secara realistis. Jika orang berperilaku asertif
maka ia akan berurusan dengan perasaan-perasaan nyata, pikiran
nyata, dan kebutuhan-kebutuhan nyata untuk memecahkan masalah
yang nyata. Orang lebih memusatkan perhatiannya pada masalahmasalah yang nyata dengan cara memusatkan perhatian pada masa
kini dan tidak terkekang akan berbagai kecemasan masa lalu atau
kekhawatiran akan masa depan.
b. Kepercayaan diri yang meningkat. Pilihan untuk menegaskan
perasaan dan pikiran kita akan meningkatkan penghargaan diri dan
kepercayaan diri. Orang menjadi lebih kreatif dan terbuka terhadap
usaha mengambil resiko.
c. Hubungan yang diperkaya. Kepercayaan didasarkan antara lain
pada pengalaman bekerja sama dan pada kemampuan mengelola

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

konflik. Keterampilan asertif memberikan sumbangan besar pada
kedua hal ini. Orang mempunyai kompetensi dan keberanian untuk
mengawali kegiatan-kegiatan dan untuk mengatasi kesulitan
bersama orang lain.
Menurut Adams (1995: 29) manfaat perilaku asertif adalah:
a. Memahami diri sendiri. Setiap orang memiliki kebutuhan, harapan,
dan ide-ide tersendiri. Melalui pengungkapan diri kepada orang
lain, orang akan semakin mengenal dirinya dengan baik.
b. Hidup di masa kini. Orang menjalani hidup dengan berfokus pada
masa kini. Dengan berani mengungkapkan pendapat dan kebutuhan
secara tepat, orang akan menyadari kebutuhan masa kini dan
berusaha memenuhinya.
c. Menjadi pribadi yang menarik. Pengungkapan diri secara jujur,
tegas, dan langsung tanpa kepura-puraan dibalik perkataan dan
tingkah laku, mencerminkan pribadi yang menarik.
d. Harga diri bertambah. Pengungkapan diri secara jujur, langsung,
dan tegas menambah harga diri karena pengungkapan diri menjadi
lebih mudah ketika orang berhasil melakukannya.
e. Orang lain menjadi asertif. Kesediaan mengungkapkan pikiran,
kebutuhan, perasaan, dan keinginan, membuka jalan bagi orang
lain untuk mengungkapkan diri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

f. Mencegah keretakan hubungan. Komunikasi yang tidak jujur
menyebabkan hubungan menjadi rusak. Kesalahpahaman dapat
dihindari dengan mengungkapkan diri secara asertif.
6. Hambatan Dalam Perilaku Asertif
Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kecenderungan
yang sering terjadi adalah orang menyetujui permintaan orang lain dan
mengalami kesulitan untuk mengatakan ”tidak” terhadap pernyataan
orang lain. Beberapa alasan orang sulit mengatakan “tidak” kepada
orang lain, adalah:
a. Tidak menyangka akan tawaran mendadak dari orang lain.
b. Adanya

keinginan untuk

menyenangkan

orang

lain

yang

membutuhkan persetujuan atau dukungan.
c. Adanya perasaan takut bila menyinggung orang lain.
d. Adanya ketakutan mendapatkan hukuman atau kehilangan teman.
e. Adanya perasaan bersalah.
f. Adanya harapan akan timbal balik dari orang lain.
g. Terbebani kewajiban atau tugas yang harus dijalankan.
h. Adanya keinginan berkorban untuk orang lain.
i. Adanya suatu kebutuhan atau dorongan untuk melakukan sesuatu.
Perilaku asertif individu perlu dikembangkan agar dalam
berkomunikasi dengan orang lain dapat bereaksi secara tepat terhadap
situasi yang sedang dihadapi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

7. Perilaku Non-Asertif/Pasif
Cawood (1997: 31) menjelaskan perilaku non-asertif/pasif
sebagai perilaku yang hanya bisa menerima (pandangan-pandangan
dan harapan-harapan setiap orang) tanpa memberikan pendapat
maupun perasaannya sendiri. Perilaku non-asertif/pasif berarti tidak
menyatakan perasaan, pikiran, kebutuhan, pendapat sendiri kepada
orang lain dan kurang bertindak demi diri sendiri untuk memenuhi
kebutuhan penting diri sendiri. (Adams, 1995: 25).
Kecenderungan perilaku non-asertif/pasif adalah memenangkan
harapan orang lain dan menjunjung tinggi pandangan serta kebutuhan
orang lain. Orang yang memiliki perilaku non-asertif/pasif cenderung
kurang menghargai diri sendiri. Perilaku non-asertif juga dapat dilihat
jika

seseorang

selalu

berusaha

menghindari

konflik,

bahkan

mendiamkan orang lain yang menyebabkan konflik.
Ada empat ciri-ciri perilaku non-asertif/pasif menurut Adams
(1995: 30), yaitu:
a. Cenderung menghindari konflik
b. Lebih mengutamakan reaksi daripada melakukan aksi.
c. Menggunakan lebih banyak waktu dan energi untuk menanggapi
yang dikatakan dan dilakukan orang lain daripada mengambil
inisiatif untuk berkomunikasi dan bertindak atas kemauan sendiri.
d. Mengabaikan kebutuhan diri sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

Menurut Cawood (1997: 33), ciri-ciri perilaku non-asertif/pasif
adalah:
a. Bersikap manis. Sikap manis yang ditunjukan bukanlah sikap yang
mengekspresikan perasaannya, melainkan sikap pura-pura yang
tidak berani mengungkapkan opini, ide, kebutuhan, perasaan, dan
haknya kepada orang lain.
b. Merasa bertanggung jawab atas perasaan-perasaan orang lain yang
tersinggung, kecewa, atau marah.
c. Menghalangi tindakan nyata dan kemajuan yang nyata dengan
menunda keputusan atau tindakan. Ini adalah cara untuk
menghindari usaha menguji keberhasilan diri sendiri.
8. Perilaku Agresif
Lloyd (1991) mendefinisikan perilaku agresif sebagai tindakan
yang melanggar orang lain, menempatkan keinginan dan kebutuhan
pribadi di atas orang lain. Cawood (1997: 35) menjelaskan bahwa
perilaku agresif berarti hanya memberikan pandangan-pandangan dan
harapan-harapan sendiri pada orang lain tanpa mau menerima dan
memperhitungakan sama sekali hak, kebutuhan, perasaan, atau
pendapat mereka.
Perilaku agresif dapat diungkapkan secara langsung maupun
tidak langsung. Pengungkapan secara langsung berarti dalam
mengeksp

Dokumen yang terkait

hubungan tingkat stressor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Jember

0 6 16

Aspek-aspek pendidikan islam dan implementasinya dalam pembinaan mental peserta didik

0 4 114

Korelasi profesional guru akidah akhlak dengan hasil belajar kelas X di MAN 1 Blitar tahun ajaran 2017-2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

Korelasi profesional guru akidah akhlak dengan hasil belajar kelas X di MAN 1 Blitar tahun ajaran 2017-2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 39

Korelasi profesional guru akidah akhlak dengan hasil belajar kelas X di MAN 1 Blitar tahun ajaran 2017-2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 29

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

1. Tahap Awal / Pedahuluan Membuka dengan salam dan berdoa Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling Menanayakan kesiapan kepada peserta did

0 0 6

1. Tahap Awal / Pedahuluan Membuka dengan salam dan berdoa Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling Menanayakan kesiapan kepada peserta did

0 0 7

1. Tahap Awal / Pedahuluan Membuka dengan salam dan berdoa Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling Menanayakan kesiapan kepada peserta did

0 0 7

1. Tahap Awal / Pedahuluan Membuka dengan salam dan berdoa Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling Menanayakan kesiapan kepada peserta did

0 1 5