Peranan Audit Intern Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Pengendalian Intern Penjualan (Studi Kasus Pada PT AKARI Indonesia Cabang Bandung).
ABSTRAK
Suatu pengendalian intern yang memadai diperlukan bagi manajemen dalam perusahaan agar tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya audit intern yang baik serta adanya tanggung jawab dari manajemen terhadap pengendalian intern dalam perusahaannya.
Dengan berkembangnya suatu perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan menjadi semakin kompleks, maka manajemen mempunyai kemampuan yang semakin terbatas. Adanya keterbatasan pihak manajemen mengakibatkan manajemen tidak dapat melaksanakan fungsi pengawasan sendiri. Oleh karena itu diperlukan fungsi audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya.
Audit intern merupakan salah satu unsur pengendalian intern yang memadai. Fungsi audit intern mempunyai peranan penting dalam menunjang pengendalian intern penjualan, karena selain melakukan penilaian dan audit terhadap berbagai catatan, prosedur, pelaksanaan dari kebijakan perusahaan, juga memberikan informasi dan saran-saran yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis tertarik melakukan penelitian pada PT. Akari Indonesia yang bergerak dalam bidang penjualan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti masalah mengenai bagaimana pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan PT. Akari Indonesia, dan membuktikan sampai seberapa jauh pelaksanaan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern atas penjualan.
Pada skripsi ini penulis mengajukan hipotesa: “Jika peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan.”
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yang terdiri dari observasi, wawancara, membagikan kuesioner pada orang-orang yang bersangkutan, dan juga penelitian kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian dengan kuesioner terhadap peranan audit intern dalam meningkatkan pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia dapat diketahui bahwa variabel independen yaitu independensi, kompetensi, program audit intern, pelaksanaan audit intern, laporan hasil audit intern, kegiatan dan tindak lanjut adalah 85,71 % dan variabel dependen yaitu lingkungan pengendalian, tujuan pengendalian intern (pelaporan keuangan yang handal, taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisiensi dan efektivitas dalam penjualan), penetapan resiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, pemantauan adalah 89,17 %. Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengendalian intern penjualan yang diterapkan dalam perusahaan cukup memadai, karena didukung oleh adanya unsur-unsur pengendalian intern yang memadai.
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 4
1.4. Kegunaan Penelitian 4
1.5. Kerangka Pemikiran 5
1.6. Metode Penelitian 7
1.7. Lokasi Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Audit Intern 9
2.1.1. Pengertian Audit Intern 9
2.1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Intern 14
2.1.3. Fungsi Audit Intern 17
2.1.4. Wewenang dan Tanggung Jawab Auditor Intern 19
2.1.5. Kompeten dan Independensi Audit Intern 22
2.1.6. Program Audit Intern 24
2.1.7. Syarat-syarat Audit Intern yang Efektif 27
2.1.8. Pelaksanaan Audit Intern 30
2.1.9. Laporan Hasil Audit Intern 31
2.2. Pengendalian Intern 33
2.2.1. Pengertian Pengendalian Intern 35
(3)
2.2.3. Komponen Pengendalian Intern 41 2.2.3.1. Lingkungan Pengendalian 41 2.2.3.2. Penilaian Risiko Pengendalian 44 2.2.3.3. Aktivitas Pengendalian 45 2.2.3.4. Sistem Komunikasi dan Informasi Akuntansi 49 2.2.3.5. Pemantauan 49 2.2.4. Unsur-Unsur Pengendalian Intern 49 2.2.5. Pentingnya Pengendalian Intern 59 2.2.6. Keterbatasan Pengendalian Intern 61 2.2.7. Langkah-Langkah Untuk Memahami
Pengendalian Intern 62 2.2.8. Pemahaman Pengendalian Intern Untuk
Perencanaan Audit 63 2.2.9. Pemahaman Terhadap Rancangan dan Operasi
Pengendalian Intern 64 2.2.10. Dokumentasi Pemahaman Pengendalian Intern 65 2.3. Pengendalian Intern Penjualan 66 2.3.1. Pengertian Penjualan 70 2.3.2. Klasifikasi Transaksi Penjualan 72 2.3.3. Siklus Penjualan 73 2.3.4. Perencanaan Penjualan 74 2.3.5. Prosedur Penjualan 76
(4)
2.3.6. Aktivitas Penjualan 80 2.3.7. Dokumen yang Digunakan 81 2.3.8. Kebijakan Penjualan 82
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian 83
3.1.1. Sejarah Singkat dan Lingkup Perusahaan 84 3.1.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 85 3.2. Metode Penelitian 96 3.2.1. Teknik Pengumpulan Data 96 3.2.2. Operasionalisasi Variabel 98 3.2.3. Rancangan Analisis Hipotesis 99
3.2.4. Penarikan Kesimpulan 101
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Kegiatan Usaha PT. Akari Indonesia 102 4.2. Pengendalian Intern Penjualan 102 4.2.1. Kegiatan Penjualan 103 4.2.2. Kebijakan Penjualan 104 4.3. Prosedur Penjualan Perusahaan 106 4.3.1. Prosedur Penerimaan dan Penjualan Barang 106 4.3.2. Prosedur Pengiriman Barang 107 4.3.3. Prosedur Retur Penjualan 108
(5)
4.3.4. Prosedur Penagihan Piutang 108
4.4. Pelaksanaan Komponen Pengendalian Intern Penjualan 109
4.5. Peranan Audit Intern dalam Pengendalian Intern Penjualan 115
4.6. Pengujian Hipotesis 121
4.6.1. Analisa Deskriptif 121
4.6.2. Analisa Statistik 124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 128
5.2. Saran 130
DAFTAR PUSTAKA 132
LAMPIRAN 134
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia 134
2. Daftar Pertanyaan Audit Intern Variabel Independen 135
3. Daftar Pertanyaan Pengendalian Intern Penjualan Variabel Dependen 142
4. Jawaban Responden (untuk Variabel Independen) 153
5. Jawaban Responden (untuk Variabel Dependen) 155
6. Konfirmasi Order 161
7. Invoice 162
8. Surat Jalan 163
9. Surat Titipan Barang 164
10.Tanda Terima 165
(7)
Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang
Manajer Sumber Daya Manusia Dewan Komisaris
Direktur
Kepala Cabang
Internal Audit
Manajer Keuangan Manajer
Operasi Manajer
Pemasaran
Salesman Admin
Sales
Accounting Admin Service
Bagian Gudang
Bagian Pengiriman
Barang
Koordinator Teknisi
Teknisi General Manager
(8)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERN VARIABEL INDEPENDEN
Berilah tanda silang (• ) pada salah satu angka (1,2,3) untuk pilihan jawaban yang anda kehendaki.
3 = Y = Ya
2 = RR = Ragu-Ragu 1 = T = Tidak
No. Pertanyaan
Y 3
RR 2
T 1 Independensi
1. Apakah auditor intern bertanggung jawab langsung kepada:
a. General Manager b. Direktur
c. Dewan Komisaris d. Lainnya
2. Pihak yang melakukan audit di perusahaan: a. Auditor intern
b. Manajer Akuntansi dan Keuangan c. Lainnya
3. Apakah pengangkatan auditor intern dilakukan atas dasar persetujuan Dewan Komisaris?
4. Apakah auditor intern dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan surat penugasan?
5. Apakah auditor intern memiliki kebebasan yang cukup dalam melaksanakan pekerjaannya? 6. Apakah auditor intern memperoleh kesulitan
untuk:
(9)
bagian yang diaudit
b. Melihat catatan dan dokumen dari objek yang diaudit
c. Mewawancarai dan meninjau langsung orang-orang yang bekerja pada bagian yang sedang diaudit
7. Apakah pihak manajemen dalam perusahaan mempengaruhi auditor intern dalam melakukan pekerjaan?
8. Apakah auditor intern mengalami kesulitan untuk mengumpulkan bukti-bukti dari objek yang diaudit?
9. Apakah antara auditor intern dengan bagian dari objek yang diaudit karena pengungkapan yang tidak benar:
a. pernah terjadi perbedaan pendapat b. jarang terjadi perbedaan pendapat c. sering terjadi perbedaan pendapat
10. Apakah setiap hasil audit yang dilakukan auditor intern disampaikan ke bagian yang terkait? 11. Apakah dalam melakukan tugasnya, auditor
intern dapat mempertahankan sikap mental yang independen?
12. Apakah dalam mengemukakan pendapat, auditor intern dapat mengemukakan saran atau rekomendasi dengan bebas tanpa didasari pengaruh dari siapapun?
Kompetensi
(10)
intern memiliki pengalaman yang cukup?
14. Apakah auditor intern memiliki hubungan yang baik dengan para staf pada saat pelaksanaan audit intern?
15. Apakah auditor intern menguasai bidang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya? 16. Apakah auditor intern memiliki latar belakang
akuntansi dalam melakukan audit intern?
17. Apakah setiap hasil audit yang telah dilakukan auditor intern akan disampaikan kepada bagian yang terkait?
Program Audit Intern 18. Apakah dalam program audit terdapat:
a. Tujuan audit b. Prosedur audit c. Tahap audit
d. Ruang lingkup audit e. Staffing
f. Schedulling
19. Apakah auditor intern bersedia melakukan program audit yang telah digunakan sebelumnya?
20. Apakah program audit dibuat setiap melaksanakan audit?
21. Apakah bagian audit intern menyusun program audit yang akan dilakukan?
22. Apakah dalam penyusunan program audit tersebut melibatkan pihak manajemen?
(11)
a. Tertulis b. Sistematis
24. Apakah waktu pembuatan program audit:
a. Sebelum memulai pengambilan sekilas atas fisik
b. Pada waktu melakukan pengambilan sekilas atas fisik
c. Sesudah melakukan pengambilan sekilas atas fisik
25. Apakah dalam program audit yang disusun terdapat suatu tujuan untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien?
26. Apakah di setiap pelaksanaan audit tersebut, auditor intern memperoleh penugasan dari atasan?
27. Apakah program audit memuat prosedur yang harus diikuti auditor untuk mencapai tujuan audit?
28. Apakah program audit memuat kriteria mengenai kehematan, efisiensi, dan efektivitas?
29. Apakah program audit menghendaki penelaahan atas pengendalian manajemen?
30. Apakah program audit yang telah dibuat dan digunakan:
a. dapat dijadikan acuan pembuatan program berikutnya
b. dapat digunakan lagi untuk pelaksanaan audit berikutnya
(12)
intern dilakukan secara rutin?
32. Apakah auditor intern mendapatkan persetujuan dari direktur perusahaan dalam pembuatan program audit?
33. Apakah program pelaksanaan audit telah diuraikan dengan jelas?
34. Apakah dalam melaksanakan audit, auditor intern mengetahui tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai?
35. Apakah auditor intern selalu mengadakan peninjauan dan evaluasi terhadap hasil kerjanya?
Pelaksanaan Audit Intern
36. Apakah auditor intern dalam melakukan audit memastikan bahwa sumber yang ada di dalam perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien?
37. Apakah dalam pelaksanaan audit intern selalu dilakukan secara mendadak tanpa harus ada pemberitahuan terlebih dahulu?
38. Apakah auditor intern berkonsultasi kepada direktur atas program auditnya?
Laporan Hasil Audit Intern
39. Apakah laporan-laporan audit yang disajikan didukung dengan adanya bukti-bukti yang nyata? 40. Apakah laporan audit memuat kesimpulan dan
temuan yang objektif?
41. Apakah laporan audit dibuat secara tertulis dan diberikan langsung kepada pimpinan?
(13)
42. Apakah setelah audit selesai, laporan hasil audit langsung dikeluarkan?
43. Apakah di dalam laporan audit tercantum koreksi dan rekomendasi yang perlu diperbaiki?
Kegiatan dan Tindak Lanjut
44. Apakah pada periode sebelumnya rekomendasi yang diajukan auditor intern seluruhnya ditindak lanjuti?
45. Apakah auditor intern memberitahukan objek yang akan diaudit mengenai resiko yang terjadi jika rekomendasi tidak dilaksanakan?
46. Apakah ada penyelesaian alternatif jika rekomendasi ditolak / jika dalam jangka waktu yang cukup lama tidak dilakukan tindak lanjut? 47. Apakah hasil pemantauan dan perkembangan
tindak lanjut atas rekomendasi yang diajukan, dilaporkan kepada Direktur?
48. Untuk melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang diajukan apakah memperhitungkan terlebih dahulu biaya yang harus dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh?
49. Apakah saran dan rekomendasi yang disampaikan kepada top management mendapat tanggapan yang positif?
50. Apakah auditor intern melakukan review terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil audit? 51. Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan
tindak lanjut?
(14)
dari auditor intern tersebut: a. selalu dilaksanakan b. jarang dilaksanakan c. tidak perlu dilaksanakan
53. Apakah usul-usul yang diberikan dan diuraikan oleh auditor intern mendapatkan tanggapan dari pihak yang bersangkutan?
54. Apakah setelah mendapatkan usul dan saran dari auditor intern bagian yang bersangkutan konsistensi dalam melakukan perbaikan?
55. Apakah perubahan yang dilakukan bagian yang bersangkutan merupakan saran atau usul yang dikemukakan oleh auditor intern?
56. Apakah temuan audit yang ada dikonfirmasikan kepada setiap bagian yang terkait?
57. Apakah auditor intern ikut mengawasi dan melaporkan hasil dari pengawasan yang dilakukan jika saran yang diberikan auditor intern ditindaklanjuti?
(15)
DAFTAR PERTANYAAN PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN
Berilah tanda silang (• ) pada salah satu angka (1,2,3) untuk pilihan jawaban yang anda kehendaki.
3 = Y = Ya
2 = RR = Ragu-Ragu 1 = T = Tidak
No. Pertanyaan
Y 3
RR 2
T 1 Lingkungan Pengendalian
1. Apakah pimpinan menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika?
2. Apakah pimpinan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar?
3. Apakah pimpinan melakukan upaya untuk mengurangi adanya dorongan dan godaan untuk melakukan tindakan penyimpangan bagi para staf-nya?
4. Apakah setiap penyimpangan yang terjadi selalu diselidiki dan ditindaklanjuti?
5. Apakah di dalam perusahaan terdapat struktur organisasi yang menjelaskan wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian dalam perusahaan?
6. Apakah struktur organisasi telah menunjukkan pemisahan fungsi antara fungsi otorisasi, pencatatan, dan penyimpanan aktiva?
7. Apakah wewenang dan tanggung jawab telah diberikan secara tertulis?
(16)
8. Apakah karyawan diberikan penjelasan mengenai tugas dan wewenangnya?
9. Apakah setiap personel pada perusahaan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai?
10. Apakah falsafah dan gaya operasi manajemen memberikan tanda yang jelas kepada pegawai tentang pentingnya suatu pengendalian intern? 11. Apakah setiap personel memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan perusahaan?
12. Apakah manajemen mempunyai pertimbangan terhadap tingkat kompetensi yang diisyaratkan dari pekerjaan tertentu?
13. Apakah manajemen bersedia untuk melakukan penyesuaian laporan keuangan jika terjadi salah saji material?
Tujuan Pengendalian Intern a. Pelaporan Keuangan Yang Handal 14. Apakah setiap transaksi penjualan yang dicatat
adalah sah dan benar terjadi?
15. Apakah setiap transaksi penjualan telah diotorisasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan?
16. Apakah setiap transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat seluruhnya?
17. Apakah setiap transaksi penjualan telah dinilai sesuai dengan tujuan perusahaan?
(17)
penjualan barang telah dilakukan dengan cara komputerisasi?
19. Apakah terdapat bukti yang dapat diandalkan atas pembayaran barang?
20. Apakah dilakukan audit terhadap alat-alat pengendalian yang digunakan untuk mendapatkan, mengidentifikasikan, dan juga mengukur informasi penjualan?
b. Taat Kepada Peraturan Perundang-undangan Yang Berlaku
21. Apakah setiap sistem dan prosedur penjualan telah dilaksanakan dan ditaati oleh seluruh karyawan perusahaan?
22. Apakah peraturan kepegawaian yang ditetapkan perusahaan telah ditaati oleh seluruh karyawan perusahaan?
23. Apakah perusahaan sudah membayar pajak dalam jumlah yang tepat dan tepat waktu? c. Efisiensi dan Efektivitas Dalam Penjualan
1. Tercapainya Target Penjualan 24. Apakah dilakukan perbandingan antara target
penjualan dengan realisasinya?
25. Apakah perbandingan-perbandingan itu selalu menghasilkan tindakan yang korektif?
26. Apakah dilakukan analisa terhadap selisih yang terjadi?
27. Apakah dalam catatannya telah menunjukkan peningkatan dalam hal angka penjualan?
(18)
disusun dan dilaksanakan sebaik mungkin? 29. Apakah dengan dilakukan audit intern telah
membantu efektivitas penjualan?
30. Perusahaan menyusun anggaran (budget) penjualan setiap:
a. satu bulan b. triwulan c. kuartal
31. Apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan hasil penjualan yang ditetapkan?
32. Apakah perusahaan membuat target penjualan secara jelas?
33. Apakah target penjualan tersebut selalu dibandingkan dengan target yang sebelumnya? 34. Apakah perbandingan antara hasil penjualan
tahun lalu dengan tahun berikutnya sudah cukup efektif?
2. Biaya Penjualan
35. Apakah setiap pengeluaran yang terjadi selalu diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
36. Apakah perusahaan membandingkan biaya dengan hasil penjualan secara rutin?
37. Apakah persentase suatu biaya yang didapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya?
38. Apakah setiap pengeluaran (biaya) yang terjadi diotorisasikan juga kepada Direktur perusahaan tersebut?
(19)
39. Apakah ada keluhan dari pelanggan mengenai aktivitas perusahaan?
40. Apakah ada keluhan dari pelanggan mengenai hasil produksi PT. Akari Indonesia?
41. Apakah para pelanggan telah mendapatkan pelayanan yang layak?
42. Apakah perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan?
43. Apakah selama ini konsumen merasa puas mengenai:
a. Harga produk b. Kualitas produk
44. Apakah pelanggan sering mengeluh terhadap pelayanan yang telah diberikan?
45. Apakah keluhan dari pelanggan tersebut dapat diatasi perusahaan?
4. Ketepatan Waktu a. Ketepatan Waktu Selesai
46. Apakah produk yang telah dipesan oleh bagian penjualan diselesaikan tepat pada waktunya oleh bagian produksi?
47. Pernahkah terjadi keterlambatan dalam waktu penyelesaian produk yang dipesan oleh bagian penjualan?
b. Ketepatan Pengiriman
48. Apakah penyerahan barang diserahkan tepat pada waktunya kepada calon pembeli?
(20)
49. Apakah bila terjadi keterlambatan penyerahan barang, perusahaan mengetahui hal-hal yang menjadi penyebabnya?
50. Apakah bila terjadi keterlambatan penyerahan barang, perusahaan akan mengambil tindak lanjut untuk mempertanggung jawabkan kepada calon pembeli?
5. Laba Optimal Perusahaan
51. Apakah perusahaan telah mencapai laba yang optimal dalam bidang penjualan?
52. Apakah perusahaan tersebut dapat menjual produknya secara optimal?
53. Apakah analisa penjualan yang dilaksanakan dapat juga memberikan bantuannya kepada manajemen penjualan dalam hal menetapkan anggaran penjualan menyeluruh yang sesuai serta melaporkan penyesuaian pelaksanaan dengan rencana?
54. Apakah dalam pengendalian intern juga perlu dipertimbangkan investasi yang digunakan dalam perusahaan?
55. Apakah pengendalian intern penjualan menghasilkan suatu laba yang optimal yang diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian yang sesuai dan diharapkan atas investasi? 56. Apakah penggunaan tingkat pengembalian atas
investasi merupakan suatu cara yang cocok untuk mengukur prestasi kinerja manajemen?
(21)
pendapatan yang wajar atas dana-dana yang telah digunakan?
6. Peningkatan Pangsa Pasar
58. Apakah tingkat pengembalian atas investasi mencapai sasaran yang diharapkan perusahaan? 59. Apakah produk yang dijual telah dipasarkan
secara luas?
60. Apakah produk yang dijual mengalami peningkatan di daerah pemasarannya?
Penetapan Resiko
61. Apakah terdapat tindakan dari manajemen untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi?
62. Apakah manajemen cepat tanggap terhadap resiko usaha yang disebabkan oleh:
a. Peraturan dan perundang-undangan baru? b. Karyawan yang tidak kompeten?
c. Sistem informasi? e. Restruktur perusahaan?
63. Apakah manajemen menetapkan resiko sebagai bagian dari perancangan dan pengoperasian pengendalian intern untuk meminimalkan salah saji dan ketidak beresan yang mungkin dapat timbul?
64. Apakah manajemen perusahaan telah memperkirakan akibat yang akan timbul dari setiap resiko yang ditetapkan?
65. Apakah manajemen perusahaan melakukan pengidentifikasian tindakan pengendalian intern yang akan dilakukan untuk mengurangi resiko
(22)
yang akan dihadapi?
66. Apakah manajemen perusahaan telah memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh atas suatu pengendalian yang telah ditetapkan perusahaan?
67. Apakah keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan biaya yang telah dikeluarkan untuk melaksanakan pengendalian tersebut?
68. Apakah perusahaan telah melakukan verifikasi terhadap data penjualan dengan computer?
Informasi dan Komunikasi
69. Apakah perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang memadai untuk mendukung pelaksanaan aktivitas perusahaan?
70. Apakah terdapat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan?
71. Apakah informasi yang dihasilkan tepat waktu pada saat dibutuhkan?
72. Apakah data penjualan yang terkumpul dapat dijadikan informasi untuk penyusunan laporan penjualan?
73. Apakah dokumen dan juga catatan dijadikan sebagai alat komunikasi pada antar bagian / departemen?
74. Apakah informasi yang dihasilkan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan?
75. Apakah pengendalian intern penjualan telah menyediakan data yang andal sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan?
(23)
76. Apakah ada otorisasi harga penjualan beserta dengan perubahannya?
Aktivitas Pengendalian
77. Apakah terdapat pemisahan tugas yang jelas antara fungsi penjualan dengan fungsi:
a. Pencatatan piutang? b. Penerimaan kas? c. Akuntansi?
78. Apakah pemberian kredit diperiksa sebelum pesanan disetujui?
79. Apakah ada pencatatan terhadap pengeluaran barang?
80. Apakah semua barang yang keluar menggunakan dokumen pengeluaran barang?
81. Apakah formulir di bawah ini: a. faktur penjualan
b. surat jalan diberi nomor urut?
82. Apakah pencatatan penjualan berdasarkan faktur penjualan dan surat jalan yang telah diperiksa? 83. Apakah faktur penjualan disiapkan oleh staf yang
tidak menangani: a. Pengiriman barang? b. Pembukuan piutang? c. Penanganan kas?
84. Apakah faktur penjualan diperiksa atas: a. perkalian dan penjumlahannya? b. syarat pembayaran waktu? c. harga dan jenis barangnya?
(24)
d. jumlah barang yang dibandingkan dengan jumlah yang tertera dalam faktur?
85. Apakah nota retur penjualan diperlukan persetujuan oleh pejabat yang berwenang? 86. Apakah setiap retur penjualan dibuatkan
dokumennya?
87. Apakah setiap transaksi penjualan yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan? 88. Apakah penerimaan uang harian selalu
disetorkan ke bank pada hari kerja berikutnya? 89. Apakah perusahaan menetapkan harga jual,
sistem penjualan, dan diskon penjualan selalu ditetapkan dan disetujui oleh pejabat yang berwenang?
90. Apakah perusahaan menetapkan tujuan akan pencapaian laba dari hasil penjualan?
91. Apakah seluruh kemampuan penjualan ditunjukkan kepada upaya untuk memberikan kepuasan kepada konsumen?
92. Apakah perusahaan melakukan promosi sesuai dengan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan? 93. Apakah target penjualan dibuat setiap bulan? 94. Apakah usaha perusahaan dalam meningkatkan
penjualan dilakukan dengan cara kegiatan promosi?
95. Apakah kegiatan promosi tersebut menghasilkan peningkatan penjualan yang diharapkan?
96. Apakah setiap jurnal dilakukan penjumlahan secara independen dan ditelusuri ke buku besar
(25)
dan catatan tambahan?
97. Apakah gudang dalam keadaan terkunci dan dijaga oleh petugas yang kompeten?
Pemantauan 98. Apakah perusahaan:
a. Mengawasi kinerja karyawannya?
b. Memberi penilaian atas kinerja karyawannya?
c. Mengawasi atas kinerja karyawannya dalam kegiatan penjualan?
99. Apakah dilakukan inspeksi mendadak untuk memastikan bahwa pengendalian intern berjalan dengan semestinya?
100. Apakah dilakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian intern perusahaan?
101. Apakah pelaksanaan pengendalian intern perusahaan sudah mencapai tujuan perusahaan? 102. Apakah pemantauan yang berkaitan dengan
penilaian efektivitas rancangan dan pengendalian intern telah dilaksanakan secara periodik dan terus menerus oleh manajemen?
103. Jika terjadi penyimpangan antara rancangan dengan pengendalian intern, apakah dilakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan tersebut? 104. Apakah kekurangan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan manajemen telah sesuai dengan apa yang digambarkan oleh perusahaan?
(26)
Jawaban Responden (Untuk Variabel Dependen)
No. Kuesioner 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
2 Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
3 Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
5 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
6 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
7 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
8 Y R Y R Y Y Y Y Y R
9 Y Y Y R Y Y Y R Y Y
10 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
11 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
12 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
13 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
14 Y Y R Y Y R Y Y Y Y
15 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
16 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
17 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
18 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
19 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
20 R Y R Y R Y R Y R Y
21 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
22 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
23 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
24 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
25 Y Y Y Y Y R Y R Y R
26 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
27 R Y R Y R Y R Y R Y
28 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
29 Y T Y T Y R Y T Y Y
30 a. Y Y Y R Y Y Y Y Y R
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
c. R Y R Y R Y R Y R Y
31 R Y Y Y R Y Y Y Y Y
32 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
33 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
34 R Y T Y Y Y R Y R Y
35 Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
(27)
37 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
38 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
39 T R T T T Y T R T R
40 T T T T T T R T R Y
41 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
42 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
43 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
44 T Y T T T Y T T T T
45 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
46 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
47 T T T R T T T T Y T
48 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
49 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
50 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
51 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
52 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
53 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
54 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
55 Y Y Y Y Y Y R Y Y Y
56 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
57 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
58 Y Y R R Y Y Y Y Y Y
59 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
60 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
61 Y R Y Y Y Y Y Y R Y
62 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y T Y Y Y Y R Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
d. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
63 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
64 Y Y Y Y T R Y T Y Y
65 Y T Y Y Y Y Y Y Y Y
66 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
67 R Y Y Y R Y R Y R Y
68 Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
69 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
70 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
71 Y Y Y Y Y Y Y R Y Y
72 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
73 Y R Y T Y R Y Y Y Y
(28)
75 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
76 Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
77 a. R Y Y R Y R Y R Y R
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
78 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
79 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
80 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
81 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
82 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
83 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
84 a. Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
c. Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
d. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
85 Y Y Y Y Y Y Y R Y R
86 Y Y Y Y T Y Y Y Y Y
87 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
88 Y Y Y R Y Y R Y R Y
89 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
90 Y R Y Y Y Y Y Y Y Y
91 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
92 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
93 R Y Y Y Y R Y Y Y Y
94 Y Y Y R Y Y Y T Y T
95 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
96 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
97 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
98 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
99 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
100 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
101 R Y Y R Y R Y Y Y Y
102 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
103 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
(29)
No.
Kuesioner Ya
Ragu-Ragu Tidak Nilai
1 10 0 0 30
2 9 1 0 29
3 9 1 0 29
4 10 0 0 30
5 9 1 0 29
6 10 0 0 30
7 10 0 0 30
8 7 3 0 27
9 8 2 0 28
10 10 0 0 30
11 10 0 0 30
12 10 0 0 30
13 10 0 0 30
14 8 2 0 28
15 10 0 0 30
16 10 0 0 30
17 9 1 0 29
18 10 0 0 30
19 10 0 0 30
20 5 5 0 25
21 10 0 0 30
22 10 0 0 30
23 10 0 0 30
24 10 0 0 30
25 7 3 0 27
26 10 0 0 30
27 5 5 0 25
28 10 0 0 30
29 6 2 2 24
30 a. 8 2 0 28
b. 10 0 0 30
c. 5 5 0 25
31 8 2 0 28
32 10 0 0 30
33 10 0 0 30
34 6 3 1 25
35 9 1 0 29
36 10 0 0 30
37 10 0 0 30
(30)
39 1 3 6 15
40 1 2 7 14
41 10 0 0 30
42 10 0 0 30
43 a. 10 0 0 30
b. 10 0 0 30
44 2 0 8 14
45 10 0 0 30
46 10 0 0 30
47 1 1 8 13
48 10 0 0 30
49 10 0 0 30
50 10 0 0 30
51 10 0 0 30
52 10 0 0 30
53 9 1 0 29
54 10 0 0 30
55 9 1 0 29
56 10 0 0 30
57 10 0 0 30
58 8 2 0 28
59 10 0 0 30
60 10 0 0 30
61 8 2 0 28
62 a. 10 0 0 30
b. 8 1 1 27
c. 10 0 0 30
d. 10 0 0 30
63 10 0 0 30
64 8 1 1 27
65 9 0 1 28
66 10 0 0 30
67 6 4 0 26
68 9 1 0 29
69 9 1 0 29
70 9 1 0 29
71 9 1 0 29
72 10 0 0 30
73 7 2 1 26
74 10 0 0 30
75 9 1 0 29
(31)
77 a. 5 5 0 25
b. 10 0 0 30
c. 10 0 0 30
78 10 0 0 30
79 10 0 0 30
80 10 0 0 30
81 a. 10 0 0 30
b. 10 0 0 30
82 10 0 0 30
83 a. 10 0 0 30
b. 9 1 0 29
c. 10 0 0 30
84 a. 9 1 0 29
b. 9 1 0 29
c. 9 1 0 29
d. 10 0 0 30
85 8 2 0 28
86 9 0 1 28
87 10 0 0 30
88 7 3 0 27
89 10 0 0 30
90 9 1 0 29
91 9 1 0 29
92 10 0 0 30
93 9 2 0 31
94 8 1 2 28
95 10 0 0 30
96 10 0 0 30
97 10 0 0 30
98 a. 10 0 0 30
b. 9 1 0 29
c. 10 0 0 30
99 10 0 0 30
100 9 1 0 29
101 7 3 0 27
102 10 0 0 30
103 10 0 0 30
104 6 4 0 26
(32)
Jawaban Responden
(Untuk Variabel Independen) No.
Kuesioner Responden Nilai
1 a. Y 3
b. Y 3
c. Y 3
d. T 1
2 a. Y 3
b. T 1
c. T 1
3 Y 3
4 Y 3
5 Y 3
6 a. T 1
b. T 1
c. T 1
7 T 1
8 T 1
9 a. Y 3
b. Y 3
c. R 2
10 Y 3
11 Y 3
12 Y 3
13 Y 3
14 Y 3
15 Y 3
16 Y 3
17 Y 3
18 a. Y 3
b. Y 3
c. Y 3
d. Y 3
e. Y 3
f. Y 3
19 Y 3
20 Y 3
21 Y 3
22 Y 3
23 a. Y 3
(33)
24 a. Y 3
b. Y 3
c. R 2
25 Y 3
26 Y 3
27 Y 3
28 Y 3
29 Y 3
30 a. Y 3
b. Y 3
31 Y 3
32 Y 3
33 Y 3
34 Y 3
35 Y 3
36 Y 3
37 Y 3
38 Y 3
39 Y 3
40 Y 3
41 Y 3
42 Y 3
43 Y 3
44 Y 3
45 Y 3
46 Y 3
47 Y 3
48 Y 3
49 Y 3
50 Y 3
51 Y 3
52 a. Y 3
b. Y 3
c. T 1
53 Y 3
54 Y 3
55 Y 3
56 Y 3
57 Y 3
(34)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia sehari-hari, situasi yang kurang menguntungkan dan persaingan yang semakin ketat ini dimanfaatkan oleh para produsen dengan berlomba-lomba membangun perusahaan elektronik dalam memenuhi kebutuhan manusia akan teknologi dan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Hal tersebut menjadikan perdagangan barang-barang elektronik semakin meningkat dari waktu ke waktu. Setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan nilai yang berkaitan dengan penyediaan produk dan jasa yang dibutuhkan konsumennya.
Tujuan suatu perusahaan didirikan pada umumnya untuk memperoleh laba. Laba didapat apabila pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Pendapatan ini merupakan dana bagi perusahaan untuk dapat terus menjalankan kegiatan operasinya demi kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Asas Going-Concern). Dengan demikian diharapkan suatu perusahaan akan dapat berkembang semakin besar, sehingga keuntungan yang akan dicapai dapat lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh sebelumnya.
Penjualan merupakan suatu fungsi yang sangat penting atau menentukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Apalagi dalam era globalisasi ekonomi saat ini, perusahaan harus menerapkan strategi untuk tetap bertahan dalam operasinya dan bersaing
(35)
menghadapi perusahaan-perusahaan lain. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, maka diperlukan suatu alat bantu dalam mengendalikan perusahaan. Untuk itu perlu sekali adanya suatu pengendalian intern yang memadai, karena apabila pengendalian intern tidak tepat dalam melakukan penjualan maka dapat mengakibatkan halangan bagi perusahaan dalam aktivitas penjualan. Dengan kata lain, pengendalian intern penjualan harus dilakukan seefektif mungkin untuk mendapatkan laba yang optimal.
Dalam hal ini, pengendalian intern bukanlah satu-satunya alat yang dapat meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan, pengendalian intern hanya dapat menekan sekecil mungkin terjadinya kesalahan atau penyelewengan yang mungkin terjadi.
Dengan berkembangnya perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan akan mengakibatkan timbulnya berbagai masalah dan operasi perusahaan menjadi semakin rumit. Pimpinan perusahaan yang sebelumnya dapat mengawasi seluruh aktivitas perusahaan sekarang mempunyai kemampuan terbatas. Hal demikian mendorong pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya.
Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik tanpa ada pengawasan dari pihak manajemen. Manajemen bertanggung jawab terhadap pengendalian intern dalam perusahaannya. Tetapi adanya keterbatasan dari pihak manajemen, maka manajemen
(36)
tidak dapat melaksanakan fungsi pengawasan sendiri. Oleh karena itu diperlukan adanya fungsi audit intern yang dapat membantu manajemen melaksanakan tugasnya.
Audit intern ini timbul karena keterbatasan manajemen dalam mengendalikan aktivitasnya sehingga fungsi audit intern sangat diperlukan sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian perusahaan. Audit intern merupakan suatu fungsi staf yang mempunyai wewenang untuk mengawasi pengendalian intern. Fungsi staf audit intern tidak hanya melakukan penilaian dan audit terhadap berbagai catatan, prosedur, pelaksanaan dari kebijakan dan rencana perusahaan, melainkan juga memberikan informasi yang objektif dan saran-saran yang berguna bagi perusahaan khususnya dalam siklus penjualan.
Bertitik tolak pada hal-hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu audit intern terhadap penjualan pada sebuah perusahaan elektronik, yang berlokasi di Bandung. Maka penulis memberi judul skripsi ini, yaitu:
”PERANAN AUDIT INTERN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN
(Studi Kasus pada PT. AKARI INDONESIA Cabang Bandung)
1.2.Identifikasi Masalah
Penelitian yang dilakukan terhadap pengendalian intern di PT. Akari Indonesia dimaksudkan untuk meneliti masalah sebagai berikut:
(37)
2. Apakah pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan perusahaan telah memadai?
3. Sampai seberapa jauh pelaksanaan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern atas penjualan?
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian pada PT. Akari Indonesia mengenai peranan audit intern adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana pengendalian intern yang diterapkan perusahaan.
2. Mengetahui bagaimanakah pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan oleh perusahaan.
3. Mengetahui sampai seberapa jauh peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan berguna bagi: 1. Bagi Penulis:
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana akuntansi jenjang S-1 di Universitas Kristen Maranatha.
b. Untuk mengevaluasi serta menganalisa Pengendalian Intern yang telah diterapkan dalam perusahaan dibandingkan dengan teori yang penulis
(38)
pelajari dalam rangka pengambilan kesimpulan dan saran atas dasar penelitian.
c. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengendalian intern dan audit intern serta untuk memperoleh data yang memadai guna menarik kesimpulan mengenai peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.
2. Bagi Perusahaan:
Untuk dapat memberikan masukan berupa saran-saran kepada manajemen yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Akari Indonesia dalam meningkatkan pengendalian intern perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain:
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan praktis atas penerapan pengendalian intern, khususnya atas audit intern.
1.5.Kerangka Pemikiran
Perusahaan umumnya didirikan dalam skala kecil di mana pelaksanaan operasi sehari-hari perusahaan dikelola oleh pemiliknya sendiri. Seiring dengan perkembangannya, perusahaan menjadi perusahaan berskala menengah atau pun menjadi perusahaan yang besar. Pada saat perusahaan berkembang, aktivitas yang terjadi dalam perusahaan menjadi semakin banyak dan semakin kompleks. Di saat seperti itu, pemilik cenderung tidak sanggup mengelola dan menjalankan sendiri perusahaannya karena
(39)
keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Karena keterbatasan tersebut maka pemilik mencari pihak yang dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan, pihak tersebut adalah manajemen (pengelola).
Untuk mengawasi aktivitas penjualan ini diperlukan suatu pengendalian intern yang memadai, untuk mengelola penjualan produk dengan baik. Pengendalian ini harus dilakukan oleh pihak manajemen, karena pengendalian ini dapat berfungsi untuk melindungi harta perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi perusahaan dan ketaatan pada kebijakan manajemen yang telah digariskan.
Dengan berkembangnya perusahaan, maka kegiatan penjualan juga semakin meningkat. Hal demikian memerlukan penanganan khusus, mengingat ruang lingkup perhatian manajemen yang terbatas dalam mengendalikan perusahaan. Kenyataan ini mengakibatkan pimpinan mendelegasikan sebagian wewenang kepada para bawahan disertai dengan pengawasan yang memadai. Adanya pengendalian intern yang memadai akan dapat mengurangi terjadinya kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dan dapat mendeteksi kesalahan serta mengatasinya sedini mungkin.
Tujuan pengendalian intern dapat tercapai jika pelaksanaan seluruh prosedur dan metode yang menjadi unsur itu sendiri, benar-benar sesuai dengan semestinya. Agar pengendalian intern dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka diperlukan adanya audit intern.
(40)
Adanya fungsi audit intern yang berjalan baik, dapat memberikan alternatif tindakan yang terbaik bagi manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan pengendalian intern perusahaan yang bersangkutan. Bertitik tolak dari dasar pemikiran di atas, penulis dapat mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Jika audit intern sebagai alat bantu manajemen dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan.”
1.6.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode dengan cara mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan informasi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu:
1). Penelitian lapangan (Field Research) yaitu suatu cara untuk memperoleh data primer dengan meninjau secara langsung objek penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara:
i. Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak manajemen perusahaan yang mendalami bidang yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
(41)
Penulis melakukan pengamatan fasilitas fisik dan meninjau pelaksanaan kegiatan perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan penjualan. iii. Questionaire
Penulis membuat questionaire yang diberikan kepada pihak-pihak tertentu yang berhubungan dengan pertanyaan yang tercantum dalam
questionaire.
iv. Penelitian dokumen perusahaan
Penulis mengumpulkan dan mempelajari dokumen perusahaan yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.
2). Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan kepustakaan untuk memperoleh data sekunder, seperti literature, buku-buku referensi, dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan sebagai pedoman dan dasar pemikiran teoritis dalam melihat, membahas serta menganalisis masalah yang diteliti.
1.7.Lokasi Penelitian
Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini dilaksanakan pada PT. Akari Indonesia yang bergerak di bidang distribusi, pelayanan, dan pemasaran produk Akari yang berlokasi di Jalan Buah Batu no. 118, Bandung.
(42)
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah mengkaji lebih jauh mengenai pengendalian intern penjualan, dan juga peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia, serta hasil pengujian hipotesa maka penulis menarik kesimpulan secara umum bahwa:
1. Pengendalian intern penjualan dalam perusahaan cukup memadai, karena adanya dukungan dari faktor-faktor berikut ini:
a. Struktur organisasi perusahaan yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian dalam perusahaan.
b. Adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi operasi penjualan, fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan barang.
c. Prosedur otorisasi yang ada cukup memadai yaitu dengan ditetapkannya kebijakan-kebijakan dan prosedur pelaksanaan serta pencatatan-pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan (fraud).
d. Digunakannya dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang cukup memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.
e. Perusahaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir tahun untuk memberikan keyakinan kebenaran atas pencatatan persediaan.
(43)
manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian yang diterapkan di perusahaan serta dapat memberikan penilaian juga saran-saran perbaikan yang berguna bagi kepentingan manajemen.
2. Audit intern sebagai salah satu unsur pengendalian intern telah berperan dalam fungsinya sebagai alat manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kedudukan auditor intern yang khusus dalam struktur organisasi perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf yang mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Direktur, dan auditor intern tersebut tidak mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada para bawahan. Dengan demikian kedudukan auditor intern tersebut memenuhi syarat independen.
b. Auditor intern dalam perusahaan adalah seorang yang profesional sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mempunyai kemampuan teknis yang tinggi yang merupakan syarat bagi seorang auditor intern yang berhasil.
c. Manajemen memberikan dukungan terhadap auditor intern. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan hasil audit intern yang disampaikan kepada Direktur dan tindakan yang dilakukan oleh direktur selanjutnya. Laporan auditor intern juga merupakan bahan pertimbangan bagi keputusan yang akan diambil oleh manajemen.
d. Adanya aktivitas auditor intern yang meliputi fungsi verifikasi, fungsi compliance, dan fungsi evaluasi.
(44)
intern tersebut diatas, terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada baik pada pengendalian intern penjualan maupun pada pelaksanaan audit intern dalam perusahaan. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa kelemahan yang ada:
1. Usulan perbaikan yang disampaikan oleh audit intern, kadang-kadang lambat dijalankan oleh pimpinan atau manajemen, jika tanggapan pimpinan lambat, maka akan berakibat semangat kerja audit intern menurun.
2. Bagian accounting juga merangkap sebagai bagian keuangan. Dimana fungsi pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh bagian accounting. Seharusnya perusahaan mempunyai bagian keuangan yang khusus mengurusi keuangan perusahaan.
3. Karena departemen audit intern PT. Akari menangani audit kantor pusat dan kantor cabang, oleh karena itu sebaiknya frekuensi audit intern ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
4. Pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia masih memiliki kelemahan yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian kredit.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya, penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan pengendalian intern dan fungsi audit intern, yaitu:
(45)
berdasarkan hasil audit intern sehingga para pelaksana operasi pada bagian penjualan, dan prosedur pengiriman barang dapat lebih efektif serta karyawan dapat benar-benar melaksanakan tugasnya.
2. Frekuensi audit intern sebaiknya ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
3. Antara bagian penjualan dan bagian kredit sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan dapat dihindari.
4. Pada kantor cabang sebaiknya perusahaan menetapkan bagian yang khusus mengurusi masalah keuangan kantor cabang.
(46)
Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1991, Auditing An Integrated Approach, 6th Edition, New Jersey: Prenctice Hall Inc.
Arens, A Alvin and James K Loebbecke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu, edisi 6,
alih bahasa oleh AmirAbadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.
Arens, Alvin A.; Elder, Randal J. and Beasley, Mark S., 2003, Auditing: An Integrated
Approach, 9th Edition, United States of America: Pearson Education Inc.
Brink, Victor Z and Witt Herbert, 1982, Modern Internal Auditing Appraisal Operation
& Control, 4th Edition, A. Ronald Press Publication: New York, Mill Valley, California.
Cashin, James A., Neuwrith, Paul D. and Levy, John Fuck, 1988, Chasin’s Handbook
for Auditors, 2th Edition, Singapore: Mc Graw-Hillbook Co.
Cushing, Bany E. and Romney, Marshall B., 1990, Accounting Information System, 5th
Edition, by Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Hartadi, Bambang, 1991, Internal Auditing, Suatu Tinjauan Sistem Informasi Manusia
dan Cara Pelaporannya, Edisi pertama, Yogyakarta: Andi Offset.
Heckert, J. Brooks, Wilson, James D. and Campbell, 1990, Controllership, Tugas
Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh Gunawan Hutauruk, Penerbit Erlangga.
Holmes, Arthur W. and Burn, David C., 1979, Auditing Standard And Procedure, 9th
Edition.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Standar Profesional Akuntan Publik: Standar
Auditing, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kosasih, Ruchyat, Drs.,Ak. , 1993, Auditing Prinsip dan Prosedur, edisi lengkap,
Bandung.
Kotler, Philip and Garu Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke-8,
Jakarta, Erlangga.
La. Midjan, M.S. Ak., dan Drs. Azhar Susanto, MBus., Ak., 1997, Sistem Informasi
Akuntansi I,Edisi ke 9, Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi,Bandung.
Matz, Adolph and Milton F Usry, 1984, Cost Accounting: Planning and Control, 8th
(47)
Brace Javanovich, San Diego.
Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, Yogyakarta: Badan Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Saladin, Djasmin Drs., 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian, Linda Kkarya Bandung.
Tuanakotta, Theodorus M., 1982, Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik,
Edisi 3, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tugiman, Hiro Dr., Ak., 2002, Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit,
Institut Pendidikan dan Pelatihan Audit dan Manajemen.
Willson, D James and John B Campbell, 1989, ControIIership: The Work of the
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah mengkaji lebih jauh mengenai pengendalian intern penjualan, dan juga peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia, serta hasil pengujian hipotesa maka penulis menarik kesimpulan secara umum bahwa:
1. Pengendalian intern penjualan dalam perusahaan cukup memadai, karena adanya dukungan dari faktor-faktor berikut ini:
a. Struktur organisasi perusahaan yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian dalam perusahaan.
b. Adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi operasi penjualan, fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan barang.
c. Prosedur otorisasi yang ada cukup memadai yaitu dengan ditetapkannya kebijakan-kebijakan dan prosedur pelaksanaan serta pencatatan-pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan (fraud).
d. Digunakannya dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang cukup memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.
e. Perusahaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir tahun untuk memberikan keyakinan kebenaran atas pencatatan persediaan.
(2)
f. Auditor intern perusahaan melakukan audit intern yang dapat membantu manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian yang diterapkan di perusahaan serta dapat memberikan penilaian juga saran-saran perbaikan yang berguna bagi kepentingan manajemen.
2. Audit intern sebagai salah satu unsur pengendalian intern telah berperan dalam fungsinya sebagai alat manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kedudukan auditor intern yang khusus dalam struktur organisasi perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf yang mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Direktur, dan auditor intern tersebut tidak mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada para bawahan. Dengan demikian kedudukan auditor intern tersebut memenuhi syarat independen.
b. Auditor intern dalam perusahaan adalah seorang yang profesional sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mempunyai kemampuan teknis yang tinggi yang merupakan syarat bagi seorang auditor intern yang berhasil.
c. Manajemen memberikan dukungan terhadap auditor intern. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan hasil audit intern yang disampaikan kepada Direktur dan tindakan yang dilakukan oleh direktur selanjutnya. Laporan auditor intern juga merupakan bahan pertimbangan bagi keputusan yang akan diambil oleh manajemen.
d. Adanya aktivitas auditor intern yang meliputi fungsi verifikasi, fungsi
(3)
Selain faktor-faktor yang menunjang pengendalian intern dan pelaksanaan audit intern tersebut diatas, terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada baik pada pengendalian intern penjualan maupun pada pelaksanaan audit intern dalam perusahaan. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa kelemahan yang ada:
1. Usulan perbaikan yang disampaikan oleh audit intern, kadang-kadang lambat dijalankan oleh pimpinan atau manajemen, jika tanggapan pimpinan lambat, maka akan berakibat semangat kerja audit intern menurun.
2. Bagian accounting juga merangkap sebagai bagian keuangan. Dimana fungsi pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh bagian accounting. Seharusnya perusahaan mempunyai bagian keuangan yang khusus mengurusi keuangan perusahaan.
3. Karena departemen audit intern PT. Akari menangani audit kantor pusat dan kantor cabang, oleh karena itu sebaiknya frekuensi audit intern ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
4. Pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia masih memiliki kelemahan yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian kredit.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya, penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan pengendalian intern dan fungsi audit intern, yaitu:
(4)
1. Uraian tugas yang ada sering direview kembali untuk ditambah atau dikurangi berdasarkan hasil audit intern sehingga para pelaksana operasi pada bagian penjualan, dan prosedur pengiriman barang dapat lebih efektif serta karyawan dapat benar-benar melaksanakan tugasnya.
2. Frekuensi audit intern sebaiknya ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
3. Antara bagian penjualan dan bagian kredit sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan dapat dihindari.
4. Pada kantor cabang sebaiknya perusahaan menetapkan bagian yang khusus mengurusi masalah keuangan kantor cabang.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1991, Auditing An Integrated Approach, 6th Edition, New Jersey: Prenctice Hall Inc.
Arens, A Alvin and James K Loebbecke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu, edisi 6, alih bahasa oleh Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.
Arens, Alvin A.; Elder, Randal J. and Beasley, Mark S., 2003, Auditing: An Integrated Approach, 9th Edition, United States of America: Pearson Education Inc.
Brink, Victor Z and Witt Herbert, 1982, Modern Internal Auditing Appraisal Operation & Control, 4th Edition, A. Ronald Press Publication: New York, Mill Valley, California.
Cashin, James A., Neuwrith, Paul D. and Levy, John Fuck, 1988, Chasin’s Handbook for Auditors, 2th Edition, Singapore: Mc Graw-Hillbook Co.
Cushing, Bany E. and Romney, Marshall B., 1990, Accounting Information System, 5th Edition, by Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Hartadi, Bambang, 1991, Internal Auditing, Suatu Tinjauan Sistem Informasi Manusia dan Cara Pelaporannya, Edisi pertama, Yogyakarta: Andi Offset.
Heckert, J. Brooks, Wilson, James D. and Campbell, 1990, Controllership, Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh Gunawan Hutauruk, Penerbit Erlangga.
Holmes, Arthur W. and Burn, David C., 1979, Auditing Standard And Procedure, 9th Edition.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Standar Profesional Akuntan Publik: Standar Auditing, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Kosasih, Ruchyat, Drs.,Ak. , 1993, Auditing Prinsip dan Prosedur, edisi lengkap,
Bandung.
Kotler, Philip and Garu Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke-8, Jakarta, Erlangga.
La. Midjan, M.S. Ak., dan Drs. Azhar Susanto, MBus., Ak., 1997, Sistem Informasi Akuntansi I,Edisi ke 9, Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi,Bandung.
(6)
Miller, Martin A., Larry P. Bailey, 1989, Miller Comprehensive GAAS Guide, Harcoart Brace Javanovich, San Diego.
Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, Yogyakarta: Badan Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Saladin, Djasmin Drs., 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Linda Kkarya Bandung.
Tuanakotta, Theodorus M., 1982, Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi 3, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tugiman, Hiro Dr., Ak., 2002, Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit,
Institut Pendidikan dan Pelatihan Audit dan Manajemen.
Willson, D James and John B Campbell, 1989, ControIIership: The Work of the Managerial Accountant, 3th Edition, John Wiley and Sons Inc.