PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KOSMETIKA KECANTIKAN.

(1)

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGETAHUAN KOSMETIKA KECANTIKAN SISWA SMK

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA

OLEH:

RUZIQNA KHAIRAT NIM : 508143046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i

ABSTRAK

Ruziqna Khairat, NIM 508143046. Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Modul Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan kosmetika kecantikan siswa Smk.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 10 Medan T.A 2012/2013 dapat meningkat dengan menggunakan metode Diskusi Kelompok. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Reseach). Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 10 Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X Tata Kecantikan yang berjumlah 38 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Tes yang digunakan adalah pretest (tes awal), postest Siklus I dan Siklus II (tes akhir). Observasi aktivitas siswa dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok menggunakan modul pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar siswa digunakan daya serap dengan kreteria ketuntasan minimal 0% ≤ DS < 70%, 70% ≤ DS ≤ 100%, untuk ketuntasan belajar secara klasikal yang tercapai digunakan presentase siswa dalam belajar, reduksi data digunakan untuk mencari presentase siswa yang telah tuntas secara individual dari setiap siswa, untuk menentukan seseorang dikatakan tuntas belajar jika mencapai daya serap dan menentukan daya serap klasikal suatu tes kelas di gunakan rumus presentase kelas yang tuntas belajar dengan kriteria ketuntasan belajar secara klasikal akan berlaku jika dalam kelas tersebut terdapat 80% siswa yang mencapai nilai ≥ 70,00, Hasil observasi aktivitas siswa dari hasil pengamatan di tabulasi berdasarkan katagori kemudian dihitung presentase aktivitas siswa.

Hasil penelitian diperoleh data hasil belajar siswa yaitu,, 28,94% siswa yang tuntas pada saat pretest, 57,89% siswa yang tuntas pada Siklus I, dan 86,84% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) pada Siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari hasil belajar siswa siklus I ke hasil belajar siswa siklus II sebesar 28,95%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Kosmetika Kecantikan dengan materi pokok konsep kosmetologi. Hal ini berarti bahwa penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu cara atau metode mengajar bagi guru dalam pembelajaran kosmetika kecantikan.


(3)

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGETAHUAN KOSMETIKA KECANTIKAN SISWA SMK

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA

OLEH:

RUZIQNA KHAIRAT NIM : 508143046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(4)

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini Pada penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara material maupun moral, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Lely Fridiarty,M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Univerfsitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra.Dina Ampera M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Universitas Negeri Medan dan selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Dra. Siti Wahida,M.Si selaku Ketua Prodi Tata Rias Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dr. Erli Mutiara M.Si selaku dosen pembimbing Akademik dan sebagai Penguji yang telah memberi bantuan,bimbingan dan motivasi kepada penulis. 6. Ibu Dra. Lina Pangaribuan M.Pd dan Ibu Dra. Sulistiawikarsi M.Pd, sebagai Penguji yang telah memberi bantuan bimbingan dan motivasi kepada penulis. 7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan PKK Program Studi

Tata Rias yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Kampus tercinta ini.

8. Seluruh pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

9. Teristimewa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orangtua tercinta Ayahanda Fastabiqul Khairat, Ibunda Ramlahwati yang telah memberikan bantuan moral maupun material serta do’a kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi dengan baik.


(6)

iii

10.Penulis juga berterima kasih kepada Abang Eka Dodi Suryanto, S.Pd kekasih tercinta yang telah memberi semangat dan bantuan serta dukungan kepada penulis selama penyusunan sekripsi.

11.Penulis juga berterima kasih kepada Melina oktaria, Miswari, Asri, Pio Asimah, Ade Berliana, Puspita, Mey, Lusi, dan teman-teman Tata Rias Angkatan 2008 Reguler yang saling mendukung dan membantu selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat berharap akan saran dan kritik sehingga dapat menambah wawasan dan jangkauan pemikiran dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

Hormat saya

Penulis,

Ruziqna Khairat NIM. 508143046


(7)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTARGAMBAR ... vii

DAFTARTABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BABII.KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Hasil Belajar Memahami Kosmetika Kecantikan ... 7

2. Tinjauan Tentang Memahami Kosmetika Kecantikan ... 7

3. Metode Pembelajaran ... 14

4. Metode Pembelajaran Diskusi ... 14

5. Tinjauan Modul Pembelajaran ... 25

B. Kerangka Berpikir ... 37

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 39

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 39

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39

D. Rancangan Penelitian ... 40

E. Skenario Diskusi Kelompok ... 44

F. Teknik Pengumpulan Data ... 46

G. Teknik Analisis Data ... 47

H. Observasi Aktivitas Siswa ... 49

I. Penarikan Kesimpulan ... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 51

1. Deskripsi Hasil Pra Tindakan ... 52

2. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan pada Siklus I ... 52

a. Perencanaan ... 52

b. Implementasi Tindakan Siklus I ... 52

c. Hasil ObservasiSiklus I ... 56


(8)

vi

3. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan pada Siklus II ... 63

a. Perencanaan ... 63

b. Implementasi Tindakan Siklus II ... 63

c. Hasil ObservasiSiklus II ... 65

d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus II ... 71

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

1. Proses Pembelajaran Diskusi Kelompok ... 15

2. Bagan Kegiatan Penyusunan Modul ... 25

3. Langkah-langkah Penyusunan PTK ... 36

4. Diagram Hasil Belajar Siklus I ... 54

5. Grafik Aktivitas Siwa dalam Pembelajaran ... 55

6. Diagram Hasil Belajar Siklus II ... 63


(10)

viii

DAFTAR TABEL

1. Format Penyusunan Modul ... 26

2. Skenario Diskusi Kelompok ... 47

3. Keseluruhan Hasil Belajar Siswa ... 50

4. Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 53

5. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus I ... 55

6. Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 62


(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus Memahami Kosmetika Kecantikan ... 76

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 91

4. Data Hasil Penelitian Pretes ... 114

5. Data Hasil Postest Siklus I ... 119

6. Data Hasil Postest Siklus II ... 118

7. Perhitungan Keseluruhan Hasil Belajar Siswa ... 120

8. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 121

9. Deskripsi data Hasil Pengamatan ... 122

10. Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 123


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan manfaat yang tidak terhingga bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tersebut telah mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya yang handal dan berkompeten di segala bidang.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang akan menghasilkan lulusan yang nantinya diharapkan mempunyai lulusan yang dibutuhkan baik di dunia usaha/dunia industri (DU/DI). Sekolah yang mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas lebih ditujukan kepada SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Hal ini dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2,

yaitu, “Menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional” (Peraturan Pemerintah. No.29 Tahun 1990).

SMK Negeri 10 Kota Medan merupakan suatu lembaga formal yang bergerak dibidang pendidikan yang beralamat di jalan Cik Ditiro No. 57 Kota


(13)

2

Medan. SMK Negeri 10 Kota Medan Memiliki 4 Jurusan diantaranya: Tata Busana, Tata Boga, Tata kecantikan, Teknik Multimedia. Berbicara mengenai pelaksanaan pembelajaran di sekolah khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seringkali masih menimbulkan persoalan yaitu kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, hal ini terjadi karena banyaknya siswa yang mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik tentang materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya siswa tidak mengetahui konsep yang diajarkan. (Sepektrum kurikulum SMK Negeri 10 Kota Medan).

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Kosmetika Kecantikan (PKK) pada SMK Negeri 10 Medan menunjukkan bahwa belum tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata siswa pada kompetensi PKK yang belum tuntas selama tiga tahun terakhir adalah pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah siswa 30 dengan tidak tuntas 50%, tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa 35 dengan jumlah tidak tuntas 60% dan tahun ajaran 2011/2012 jumlah siswa 32 dengan jumlah tidak tuntas 60%. Melihat nilai rata-rata pada sekolah tersebut menunjukkan belum tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dimana batas kelulusan mata diklat produktif

adalah ≥ 70 (Data Kumpulan Nilai Tahun 2010/2011 – 2011/2012 SMK Negeri 10 Kota Medan ).

Berdasarkan hasil wawancara (tanggal 21 Mei 2012 pada guru Ibu Cristien, S.Pd) bidang studi mata pelajaran Pengetahuan kosmetika kecnatikan (PKK), metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar antara lain


(14)

3

metode ceramah untuk menjelaskan teori/materi ajar dan pada akhir pertemuan guru memberikan tugas dalam bentuk latihan soal. Pola pengajaran dengan metode terdahulu harus diubah dengan cara menggiring siswa untuk mencari ilmunya sendiri. Perubahan harus diikuti para guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan di sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa, salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan dapat mengaktifkan balajar siswa.

Seorang guru pada proses pembelajaran harus benar-benar mampu memilih metode yang tepat dalam menyampaikan setiap mata isi materi pembelajaran agar apa yang disampaikan mempengaruhi jiwa siswa dengan baik. Metode merupakan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar (Ginting, 2008) .

Berdasarkan uraikan diatas, maka perlu dilakukan peneliti dengan judul yaitu Penerapan metode diskusi kelompok dengan modul pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pemahaman kosmetika kecantikan siswa SMK.


(15)

4

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Pembelajaran Diskusi dengan menggunakan modul pembelajaran belum pernah diterapkan dalam pembelajaran pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

2. Rendahnya aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam Pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

3. Kurangnya keetersediaan fasilitas belajar berupa buku dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

4. Rendahnya aktifitas siswa dalam sosialisasi berkelompok dengan teman dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa dalam pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena luasnya masalah dan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga serta dana maka dalam penelitian ini dibatasi yaitu untuk menerapkan pembelajaran Metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Kosmetika Kecantikan siswa kelas X kecantikan SMK Negeri 10 Kota Medan.


(16)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapkan metode diskusi kelompok dengan menggunakan pembelajaran Modul dapat meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Kosmetika Kecantikan pada materi Kopetensi dasar Mendeskripsikan Produk kosmetik kecantikan kulit siswa kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 10 Kota Medan.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan di diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah apakah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X dengan penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul pembelajaran mata pelajaran Pengetahuan Kosmetika Kecantikan siswa kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 10 Kota Medan?

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat terhadap berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Peneliti:

a. Dapat digunakan sebagai bahan ajar.

b. Melatih kreativitas dalam mengembangkan teknik-teknik pembelajaran


(17)

6

2. Bagi Siswa :

a. Melatih siswa dalam bekerja sama dan tanggung jawab dalam diskusi kelompok serta melatih siswa untuk bertanya dan menyampaikan pendapat.

b. Menciptakan suasana belajar di kelas yang bergairah agar tidak jenuh seperti kecenderungan mengikuti metode pembelajaran ceramah. 3. Bagi Akademik

a. Informasi bagi guru tentang penerapan model pengajaran Diskusi Kelompok dengan Modul Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa Tata Kecantikan.

b. Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru-guru SMK Negeri 10 Kota Medan agar menerapkan metode diskusi kelompok dengan mempergunakan modul.


(18)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasilpenelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi kelompok menggunakan modul dalam kegiatan pembelajarandapat meningkatkan hasil belajar Memahami Kosmetika Kecantikan siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Terjadi peningkatan nilai rata-rata yang sebelumnya 66,86pada siklus I menjadi 81,58pada siklus II dan peningkatan presentase ketuntasan klasikal dari 57,89 % pada siklus I menjadi 86,84 % pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan yaitu:

1. Siswa dapat menerapkan berkelompok dengan teman sehingga siswa terbiasa dalam mendiskusikan materi terutama materi dalam modul.

2. Siswa harus lebih mengembangkan diskusi kerja sama dalam membahas materi dengan teman kelompok agar mempermudah untuk mengetahui pembelajaran yang di pelajarin.

3. Guru dapat mengembangkan metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul dalam semua pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Guru juga harus lebih memperhatikan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif dan maksimal.


(19)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman M, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto S, 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto S, Suhardjono, Supardi. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Jakarta.

Depdiknas. 2004. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery learning). Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Jakarta.

Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S, B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Dimiati. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Ibrahim, Nur, Rachmadiarti, Ismono. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNNESA University Press

Ibrahim, F. Rachmadiarti, M. Nur, Ismono, 2002, Pembelajaran Kooperatif, UNESA- University Press, Surabaya.

Kunandar, 2007, Guru Profesional, Rajawali Pers, Jakarta.

Lie,A. 2004. Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Cetakan ketiga. Gramedia Widiasarana. Jakarta.

Sagala, Syaiful, H. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana


(20)

77

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Subandjana.1994. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 1998. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung. Sinar Baru. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogjakarta. Pustaka Pelajar. Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Kognitif. Yogyakarta.

Kencana.

Tranggono, Retno iswari Suharto. 2007. Panduan ilmu pengetahuan kosmetika. Gramedia: Jakarta

Uno, H.B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel,W. S. 1996. Psikologi Pengajaran, Gramedia, Jakarta.

http: www. masbied.com. Pengukuran Dalam Penelitia. 2012-07-06. pm.08:21 Sumiati. 2008. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com

2012-07-06. Pm. 08.30

Suradi. 2004. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30

Winatraputra. 2002. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30

Winkel. 2000. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30

Hamalik. 2002. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30


(1)

4

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Pembelajaran Diskusi dengan menggunakan modul pembelajaran belum pernah diterapkan dalam pembelajaran pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

2. Rendahnya aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam Pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

3. Kurangnya keetersediaan fasilitas belajar berupa buku dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

4. Rendahnya aktifitas siswa dalam sosialisasi berkelompok dengan teman dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa dalam pengetahuan kosmetika kecantikan (PKK) di SMK.

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena luasnya masalah dan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga serta dana maka dalam penelitian ini dibatasi yaitu untuk menerapkan pembelajaran Metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Kosmetika Kecantikan siswa kelas X kecantikan SMK Negeri 10 Kota Medan.


(2)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapkan metode diskusi kelompok dengan menggunakan pembelajaran Modul dapat meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Kosmetika Kecantikan pada materi Kopetensi dasar Mendeskripsikan Produk kosmetik kecantikan kulit siswa kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 10 Kota Medan.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan di diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah apakah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X dengan penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul pembelajaran mata pelajaran Pengetahuan Kosmetika Kecantikan siswa kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 10 Kota Medan?

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat terhadap berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Peneliti:

a. Dapat digunakan sebagai bahan ajar.

b. Melatih kreativitas dalam mengembangkan teknik-teknik pembelajaran


(3)

6

2. Bagi Siswa :

a. Melatih siswa dalam bekerja sama dan tanggung jawab dalam diskusi kelompok serta melatih siswa untuk bertanya dan menyampaikan pendapat.

b. Menciptakan suasana belajar di kelas yang bergairah agar tidak jenuh seperti kecenderungan mengikuti metode pembelajaran ceramah. 3. Bagi Akademik

a. Informasi bagi guru tentang penerapan model pengajaran Diskusi Kelompok dengan Modul Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa Tata Kecantikan.

b. Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru-guru SMK Negeri 10 Kota Medan agar menerapkan metode diskusi kelompok dengan mempergunakan modul.


(4)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasilpenelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi kelompok menggunakan modul dalam kegiatan pembelajarandapat meningkatkan hasil belajar Memahami Kosmetika Kecantikan siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Terjadi peningkatan nilai rata-rata yang sebelumnya 66,86pada siklus I menjadi 81,58pada siklus II dan peningkatan presentase ketuntasan klasikal dari 57,89 % pada siklus I menjadi 86,84 % pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan yaitu:

1. Siswa dapat menerapkan berkelompok dengan teman sehingga siswa terbiasa dalam mendiskusikan materi terutama materi dalam modul.

2. Siswa harus lebih mengembangkan diskusi kerja sama dalam membahas materi dengan teman kelompok agar mempermudah untuk mengetahui pembelajaran yang di pelajarin.

3. Guru dapat mengembangkan metode diskusi kelompok dengan menggunakan modul dalam semua pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Guru juga harus lebih memperhatikan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi efektif dan maksimal.


(5)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman M, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto S, 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto S, Suhardjono, Supardi. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Jakarta.

Depdiknas. 2004. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery learning). Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Jakarta.

Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S, B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Dimiati. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Ibrahim, Nur, Rachmadiarti, Ismono. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNNESA University Press

Ibrahim, F. Rachmadiarti, M. Nur, Ismono, 2002, Pembelajaran Kooperatif, UNESA- University Press, Surabaya.

Kunandar, 2007, Guru Profesional, Rajawali Pers, Jakarta.

Lie,A. 2004. Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Cetakan ketiga. Gramedia Widiasarana. Jakarta.

Sagala, Syaiful, H. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana


(6)

77

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Subandjana.1994. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 1998. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung. Sinar Baru. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogjakarta. Pustaka Pelajar. Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Kognitif. Yogyakarta.

Kencana.

Tranggono, Retno iswari Suharto. 2007. Panduan ilmu pengetahuan kosmetika. Gramedia: Jakarta

Uno, H.B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel,W. S. 1996. Psikologi Pengajaran, Gramedia, Jakarta.

http: www. masbied.com. Pengukuran Dalam Penelitia. 2012-07-06. pm.08:21 Sumiati. 2008. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com

2012-07-06. Pm. 08.30

Suradi. 2004. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30

Winatraputra. 2002. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30

Winkel. 2000. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30

Hamalik. 2002. http: www.PDF Peran Metode Diskusi Kelompok Kecil.com 2012-07-06. Pm. 08.30


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan Terhadap Hasil Belajar Kelas VIII

0 2 14

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Sistem Pencernaan Makanan Terhadap Hasil Belajar Kelas VIII

0 1 11

ANALISIS PEMANFAATAN MODUL PEMBELAJARAN PENGETAHUAN KOSMETIKA KECANTIKAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 LUBUKPAKAM TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 26

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 KALIJIRAK TASIKMADU KARANGANYAR 2011.

1 2 15

PENDAHULUAN PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 KALIJIRAK TASIKMADU KARANGANYAR 2011.

0 2 7

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 49

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS.

1 2 50

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN METODE MNEMONIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ...

0 0 8

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA ... 1 SM

0 4 6

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi

0 0 7