PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas IV SDN Padamukti Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nana Koniman 1007915

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Lembar pengesahan

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA Nana Koniman

1007915

Menyetujui Pembimbing I

Drs . Ruswandi Hermawan,M.Ed NIP. 195910121981011002

Pembimbing II

Drs . H. Rochdi Simon,M.Kes NIP. 194807061983031001

Diketahui, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. H. Dede Somarya.M,Pd NIP.195803051984031002


(3)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Penerapan Metode Diskusi pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa“ ini sepenuhnya karya saya sendiri, tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Cianjur , Desember 2012 Yang membuat pernyataan

Nana Koniman


(4)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

ABSTRAK

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA

Nana Koniman NIM. 1007915

Pada dasarnya ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang penting untuk dipelajari. Namun sebagian siswa beranggapan bahwa pelajaran ilmu pengetahuan sosial sangat membosankan. Karena kebanyakan guru memberikan pelajaran ilmu pengetahuan sosial tanpa menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan. Padahal penggunaan metode yang tepat dapat meningkatkan aktivitas siswa, seperti penggunaan metode diskusi dalam proses belajar mengajar misalnya dalam materi perkembangan teknologi. Kehadiran metode ini mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan materi pembelajaran yang disampaikan dapat dibantu dengan berdiskusi antara siswa. Metode yang digunakan dapat efektif dan efisien apabila seorang guru memperhatikan beberapa hal antara lain : kesesuaian dengan tujuan, kemudahan guru dalam menggunakan metode dan kemampuan berfikir siswa. Sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan daya kreativitasnya. Salah satu penyebab rendahnya nilai prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial kelas IV SDN Padamukti adalah belum optimalnya pemilihan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama ini. Namun setelah menggunakan metode diskusi hasil belajar siswa mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa persentase ketuntasan pada siklus I adalah 60,52% pada siklus II meningkat menjadi 73,68% dan siklus III meningkat lagi menjadi 94,73%. Terjadi peningkatan rata-rata nilai postest siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III. Metode diskusi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada sub pokok bahasan perkembangan teknologi sangat membantu guru dalam penyampaian materi pembelajaran IPS di kelas.


(5)

ABSTRACT

USAGE OF METHOD DISCUSSION TO INCREASE THE UNDERSTANDING OF STUDENT AT TECHNOLOGICAL ITEMS

GROWTH OF COMMUNICATIONS IN CLASS IV SD

Nana Koniman NIM. 1007915

Basically social science is important subject to be studied. But some of student of opinion that Iesson of social science very boring. Because most teacher give Iesson of social science without using method and or pleasant study media. Though usage of correct method can improve student activity, like usage of discussion method in course of learning to teach for example in technological growth of communications. attendance of Method and media have meaning which important enough in course of learning to teach, because in school activity miss understanding of submitted/sent study items can be assisted with attendance of medium media. Complication of Materials to be submitted/sent to protege can be made moderate constructively media. Equally media can deputize undeliverable something that of teacher via sentence or words. used to method earn efficient and effective if a teacher pay attention several things for example : in line with, amenity learn in using and method ability o] student berfikir. So that can water down student in comprehending study items and also can improve ability of its creativity energy and berfikir. One of the lowering of achievement value learn IV SDN Cibeber I class social science is not yet is optimal of nya election of method which is used in activity of study during the time. But after using discussion method of is understanding of student start to mount. This matter can be seen from result of research which is that complete percentage at I cycle is 53,84 is% ( unfavourable) at II cycle mount to become 76,92 is% ( good enough) and III cycle mount again become 96,15% ( very good). Happened the make-up of mean assess I cycle postest to II cycle and II cycle postest to III cycle postest. Method Discussion in study of social science at fundamental sub of technological growth discussion of communications very is assisting of teacher in forwarding of study items


(6)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Hasil penelitian ... 9

E. Hipotesis Tindakan ... 11

F. Definisi Operasional ... 11

BAB II TEORI KAJIAN A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 13

B. Perkembangan Teknologi ... 21

C. Metode Diskusi ... 40


(7)

vi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 55

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 63

C. Prosedur Penelitian ... 63

D. Instrumen Penelitian ... 71

E. Teknik Pengolahan Data ... 72

F. Jadwal Penelitian ... 76

BAB IV PEMBAHASAN HASIL-HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 77

B. Pembahasan ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 120

B. Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

vii

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 ... 62 Gambar 3.2 ... 75 Gambar 4.1 ... 79


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 ... .76

Tabel 4.1 ... 78

Tabel 4.2 ... 83

Tabel 4.3 ... 85

Tabel 4.4 ... 85

Tabel 4.5 ... 87

Tabel 4.6 ... 89

Tabel 4.7 ... 93

Tabel 4.8 ... 95

Tabel 4.9 ... 95

Tabel 4.10 ... 98

Tabel 4.11 ... 99

Tabel 4.12 ... 104

Tabel 4.13 ... 105

Tabel 4.14 ... 106

Tabel 4.15 ... 109


(10)

ix

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

Tabel 4.17 ... 113

Tabel 4.18 ... 115

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 ... 68

Grafik 4.2 ... 96

Grafik 4.3 ... 107

Grafik 4.4 ... 114

Grafik 4.5 ... 115

Grafik 4.6 ... 118


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar ditekankan kepada sekolah sebagai lembaga pendidikan. Dalam hal ini sekolah melaksanakan pendidikan dalam bentuk proses pembelajaran. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dengan mengaplikasikan berbagai komponen pada dasarnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dibutuhkan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif dan dapat mengembangkan potensi diri peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual atau keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pengembangan dan pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Mata pelajaran ini menyajikan berbagai ilmu yang berhubungan dengan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus mengembangkan pendidikan. Dengan demikian, maka IPS perlu disajikan dan dikembangkan guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan


(12)

Pada dasarnya, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya; memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik tingkat sekolah dasar. Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajiannya akan lebih luas. Begitu juga pada jenjang pendidikan tinggi.

Sebagaimana telah dikemukakan pada materi sebelumnya, bahwa yang dipelajari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang lingkupnya meliputi:

(a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat luas. (b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS tidak hanya


(13)

menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat.

Dalam mata pelajaran IPS juga dipelajari mengenai perkembangan teknologi yang diartikan sebagai suatu proses kegiatan manusia.Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan (skill), kegiatan teknologi mencakup kegiatan produksi pemakaian dan pemeliharaan piranti kehidupan. Namun, setelah terjadi proses industrialisasi pada abad 18, pengertian teknologi mengalami perubahan yang pokoknya bertitik tolak dari pengertian penerapan ilmu bagi kesejahteraan hidup (Dictionary of science).

Perkembangan teknologi dibagi kedalam beberapa bagian diantaranya teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi, serta memiliki pengertian masing-masing sebagai berikut:

1. Produksi

Produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan factor produksi yang ada (ahyari, 2002), sedangkan menurut (assasuri, 1995) merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.

Melihat kedua definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu


(14)

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,mesin,bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

2. Komunikasi

Komunikasi mempunyai pengertian yaitu suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu (Effendy, 2000). Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi.

3. Transportasi

Transportasi atau pengangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang di gerakan oleh tenaga manusia, hewan (Kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi di dasarkan pada adanya perjalanan antara asal (origin) dan tujuan (destination). Dalam transportasi terdapat unsur-unsur dasar transportasi diantaranya:

a. Manusia, yang membutuhkan transportasi. b. barang , yang diperlukan manusia.


(15)

d. jalan, sebagai prasarana transportasi. e. organisasi, sebagai pengelolah transportasi.

Pada dasarnya .kelima unsur diatas saling berkaitan untuk terlaksananya transportasi, yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan sampai ketempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal diangkut.

Sementara itu pada materi perkembangan teknologi dibutuhkan suatu metode yang tepat digunakan karena banyak sekali masalah yang dihadapi oleh siswa sedemikian kompleks, masalah tersebut sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja. tetapi kita harus menggunakan segala pengetahuan kita untuk memberi pemecahan yang terbaik. Ada kemungkinan terdapat lebih-dari satu jawaban yang benar sehingga harus menemukan jawaban yang paling tepat di antara sekian banyak jawaban tersebut. Oleh sebab itu dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk menggunakan metode yang senantiasa menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran IPS, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode diskusi dengan maksud agar siswa dapat termotivasi dalam setiap pembelajaran karena metode diskusi merupakan suatu cara penyampaian bahan pelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

Kesulitan anak didik dalam memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan metode diskusi yang bertujuan untuk memecahkan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat


(16)

suatu keputusan. Metode tanya jawab dengan diskusi saling mencakup tetapi berbeda. Ada pertanyaan yang mengandung unsur diskusi, tetapi ada yang tidak. Dengan diskusi guru berusaha mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Untuk pemecahan suatu masalah diperlukan pendapat-pendapat berdasarkan pengetahuan yang ada dengan sendirinya kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban, malah mungkin terdapat banyak jawaban yang benar. Bahkan metode diskusi diakui dapat melahirkan umpan balik antara pengajar dan peserta didik. Dengan memanfaatkan taktik guru dapat menggairahkan belajar peserta didik. Metode yang digunakan dapat efektif dan efisien apabila seorang guru memperhatikan beberapa hal antara lain: kesesuaian dengan tujuan, kemudahan guru dalam menggunakan dan kemampuan berpikir siswa.

Lain halnya yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Padamukti Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur yaitu aktivitas belajar pada siswa masih rendah, ini dikarenakan kekurangan sumber belajar untuk pegangan siwa sehingga siswa kurang berani mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diajukan guru bahkan dalam mempertahankan pendapat, rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam memahami materi yang disajikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan dan hasil tes belajar siswa kelas IV SD Negeri Padamukti Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur yang menunjukkan bahwa hasil pembelajaran IPS mengenai materi perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi, dan transportasi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diharapkan yaitu masih dibawah 60.


(17)

Dari semua permasalahan tersebut menuntut perlu adanya langkah refleksi dan tindakan yang dilakukan untuk memperbaikinya dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar yang sesuai dengan harapan dan pencapaian target Kriteria Ketuntasan Minimal, adapun solusinya guna perbaikan kedepan ada berbagai cara untuk meningkatkan pembelajaran IPS sesuai dengan permasalahan yang disajikan dan salah satunya adalah melalui penerapan metode diskusi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran tentang perkembangan teknologi dengan penerapan metode diskusi. seorang pengajar (guru) dituntut untuk menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul-betul bisa dicerna oleh siswa. Usaha-usaha yang harus dilakukan oleh guru supaya kegiatan dengan menggunakan metode diskusi ini berhasil, antara lain adalah :

a. Masalahnya harus kontroversial, artinya mengandung pertanyaan dari peserta didik. Masalah itu menarik perhatian mereka karena bertalian erat dengan pengalaman mereka

b. Guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi, ia harus membagi-bagi pertanyaan dan memberi petunjuk tentang jalannya diskusi, guru juga berperan sebagai penangkis terhadap pertanyaan yang diajukan peserta didik, dan


(18)

c. Guru hendaknya memperhatikan pembicaraan agar fungsi guru sebagai pemimpin diskusi dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya

Perbaikan pembelajaran ini dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas satu tindakan dan pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan oleh seorang pengamat sebagai bahan masukan untuk perbaikan siklus berikutnya.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS,

Materi Perkembangan Teknologi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.

Diharapkan, dengan penggunaan metode diskusi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas maka dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaran

IPS materi perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa 3. Seberapa besarkah nilai hasil belajar siswa pada pelajaran IPS materi


(19)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitiian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk mengetahui Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Untuk mengetahui Seberapa besarkah nilai hasil belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi dengan menggunakan metode diskusi.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat bagi siswa

Manfaat bagi siswa disamping dapat meningkatkan hasil belajar, PTK yang dilaksanakan guru juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil melaksanakan PTK akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa, sehingga siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru. Sikap kritis ini menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya dengan melakukan analisis dan berdampak positif bagi hasil belajar siswa terutama dalam pemahaman membaca peta terhadap mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).


(20)

Yaitu mengetahui keberhasilan penerapan metode diskusi dengan menggunakan media hanphone dalam meningkatkan aktivitas berdiskusi serta memahami dalam perkembangan teknologi dapat diajadikan masukan dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang paling tepat untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. 3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kebutuhan metode pembelajaran dalam proses belajar-mengajar, meningkatkan nilai prestasi siswa khususnya dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, meningkatkan profesionalisme guru. Dapat dijadikan pula sebagai referensi perpusatakaan sekolah dan dapat memberikan pengalaman bagi sekolah berkaitan dengan kegiatan penelitian.

4. Manfaat bagi peneliti

Melakukan kajian-kajian lebih lanjut untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran perkembangan teknologi dengan menggunakan metode diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah dan sebagai penelitian sejenis di masa yang akan datang.


(21)

E. Hipotesis Tindakan

Apabila dalam pembelajaran IPS pada materi perkembangan teknologi di kelas IV SDN Padamukti menggunakan metode diskusi dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran serta disajikan secara menarik, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Definisi Oprasional

Agar tidak salah penapsiran terhadap definisi oprasional maka perlu dirumuskan pengertiannya, definisi oprasional dalam penelitian ini adalah :

1. Metode diskusi

Yaitu tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang sesuatu, atau mempersiapkan dan menampung keputusan bersama (Yuli , 2012).

2. Perkembangan

Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. (Werner , 1957)


(22)

3. Teknologi

Teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah – masalah praktis yang mencakup kegiatan produksi, pemakaian dan pemeliharaan piranti kehidupan (Dictionary of science). Yang terbagi pada tiga bagian yaitu teknologi produksi, komunikasi dan transportasi.

a. Produksi yaitu kegiatan untuk menciptakan atau menmbah kegunaanbarang atau jasa (assauri, 1995).

b. Komunikasi yaitu meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan serta proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak dalam situasi tertentu dan digunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2003:13).

c. Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggukan alat pengangkutan, baik yang di gerakan oleh tenaga manusia, hewan,dan mesin (Siswono Yudohusodo, 2002).

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperlihatkan siswa setelah menempuh pengalaman belajar (proses belajar megajar). Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif,afektif dan psikomotoris (Nana sudjana, 22:2009).


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian ini meliputi pemberian definisi redefinisi terhadap masalah, mempormulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah itu cocok dengan hipotesis (Woody, 1927). Dalam penelitian ini menggunakan metode yang difokuskan kepada situasi kelas dengan teknik penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Arikunto Suharsimi (2008) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan ( action research ) yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. Sedangkan Ruswandi Hermawan dkk (2010) menjelaskan bahwa” PTK adalah suatu upaya untuk menjelaskan berbagai aspek dari hubungan antar-ketergantungan materi-subjek, pembelajar, dan pengajar sehubungan dengan isu totalitas dan logika-internal dari tugas sosial mengkontruksi pengetahuan dari PBM“.

Lebih jauh lagi menurut Burns (1999). Penelitian tindakan kelas merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas, yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang


(24)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki pembelajaran didalam kelas. Penelitian tindakan kelas memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila dilaksanakan dengan baik dan benar, artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dengan mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran didalam kelas melalui tindakan bermakna yang dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi secara cermat, mengamati pelaksanaan untuk mengukur tingkat keberhasilannya.

Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi ketika pembelajaran, dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru sehingga hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan manfaat PTK bagi dunia pendidikan yaitu sebagai (1) inovasi pembelajaran; (2) pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas ; (3) peningkatan profesionalisme guru. Melalui PTK, guru berupaya memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dikarenakan PTK dilakukan atas dasar refleksi pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian guru merupakan orang yang paling tepat untuk melakukan PTK karena (1) mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya; (2) temuan peneliti biasa/formal sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran; (3) pendidik merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya; (4) interaksi guru- siswa berlangsung secara unik: (5) keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru mampu melakukan penelitian dikelasnya


(25)

Wardani, 2002 (Yulianti, 2012).

1. Model Penelitian

Model desain PTK harus dikuasai guru dalam melakukan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar guru kelas di SD wawasannya menjadi lebih luas, karena dengan mengetahui desain model PTK maka desain yang akan dikembangkan oleh peneliti akan menjadi lebih jelas dan terarah. Model suatu penelitian pada kenyataannya dapat diikuti oleh peneliti dengan tanpa mengadakan perubahan sedikitpun apalagi memodifikasi dengan catatan bahwa model tersebut cocok untuk permasalahan yang dihadapi dikelas masing-masing. Seorang peneliti dapat memodifikasi suatu desain model yang sudah ada berdasarkan pertimbangan yang cukup rasional

Dibawah ini ada beberapa macam model desain PTK yang bisa kita pilih model mana yang cocok dengan penelitian yang akan kita lakukan, diantaranya yaitu :

a. Desain Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau menjadi kerangka dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan kelas yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian karena dialah sebagai pencetus awal memperkenalkan satu-satunya orang yang berani menampilkan gagasannya tentang action research atau penelitian tindakan. Kurt Lewin memperkenalkan konsep pokok penelitian tindakan yang meliputi empat komponen penting, yaitu :


(26)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk 2) tindakan (acting),

3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting).

Penafsiram Kurt Lewin meliputi bahwa penyusunan gagasan atau rencana umum dapat dilakukan jauh sebelumnya. Reconnaissen, bukan hanya sekadar kegiatan menemukan fakta di lapangan, akan tetapi juga mencakup analisis, dan terus berlanjut pada siklus berikutnya dan bukan hanya pada siklus awal saja. Implementasi tindakan bukan pekerjaan mudah, karenanya jangan langsung dievaluasi melainkan dimonitor dahulu sampai langkah implementasi dilakukan seoptimal mungkin.

b. Desain model John Elliott

Model John Elliot merupakan pengembangan dari konsep dasar Kurt Lewin. Model ini diawali dari mengidentifikasi masalah, yang pada hakikatnya bagaimana pernyataan yang menghubungkan antara gagasan atau ide dengan pengambilan tindakan. Bentuk dari model ini digambarkan dalam alur-alur tahap penelitian yang dikenal dengan model siklus yang bergerak dalam spiral, model Elliot tampak lebih rinci. Dikatakan lebih rinci, karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara tiga sampai lima tindakan. Sementara itu setiap tindakan kemungkinan terdiri atas beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

c. Desain model Hopkins


(27)

selanjutnya Hopkins (1993) menyusun desain yang dikenal Model Ebbutt (Hopkins, 1993). Model ini menunjukan bentuk alur kegiatan penelitian dimulai dari pemikiran awal penelitian yang selanjutnya dikenal dengan recoinnaissance.

d. Desain model Kemmis & Mc Taggart

Model Kemmis & Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin seperti yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat komponen tersebut adalah : (a) Perencanaan (planning), (b) tindakan (acting); (c) Observasi (observation), dan (d) refleksi (reflection). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus.

Kemmis dan Taggart telah melakukan penelitian tindakan kelas, mengenai proses inkuiri pada pelajaran sains. Ia memfokuskan pada strategi bertanya kepada siswa. Keputusannya timbul dari pengamatan tahap awal yang menunjukkan bahwa siswa belajar sains dengan menghafal bukan dalam proses inkuiri. Dalam diskusi, dipikirkannya cara untuk mendorong siswa berinkuiri, apakah dengan mengubah kurikulum atau mengubah cara bertanya kepada siswa. Akhirnya diputuskan untuk menyusun strategi bertanya untuk mendorong siswa menjawab pertanyaan. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan. Pada kotak act (tindakan), mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong


(28)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka minati. Berdasarkan beberapa desain model PTK yang diketahui, maka peneliti menggunakan desain model Kemmis & Mc Taggart (1997) untuk PTK yang akan dirancang dan dilaksanakan guna memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas.

1. Perencanaan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan. Bagaimana rancangan awal penulisan tindakan berisi rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam memecahkan masalah yang ditetapkan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah :a). Melakukan kajian terhadap KTSP b). Pembuatan skenario pembelajaran c). Menyiapkan metode diskusi d). Menyusun dan menetapkan ketentuan penelitian yang akan dipakai sebagai alat pengumpulan data. e). Mensimulasikan pelaksanaan tindakan dengan teman sejawat

2. Pelaksanaan tindakan

Dalam kegiatan ini meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode diskusi. peneliti bertugas melakukan simulasi pelajaran dikelas tahap ini dilakukan dengan melakukan siklus yang terdiri dari proses belajar mngajar, latihan dan refleksi


(29)

Dalam tahap ini observer mengobservasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Pengamat juga mencatat dalam buku hariannya.. Observasi dibagi dalam tiga siklus, yaitu siklus 1, siklus 2 serta siklus 3 dimana masing-masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing siklus. Penelitian tindakan kelas ini dibuat dalam tiga siklus dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan Prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap, yaitu :

a) Pertemuan pendahuluan yang sering disebut sebagai pertemuan perencanaan sebelum observasi berlangsung.

b) Pelaksanaan observasi sesuai dengan kesepakatan pada pertemuan, observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan yang tentu saja terfokus pada perilaku mengajar guru, perilaku belajar siswa, dan interaksi antara guru dan siswa.

c) Diskusi balikan sesuai dengan prinsip pemberian balikan, pertemuan balikan dilakukan segera setelah tindakan perbaikan yang diamati terakhir.

4. Refleksi


(30)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Peneliti juga mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Dalam kotak refleksi, ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat menyebabkan tanya jawab kurang lancar dilaksanakan, sehingga tidak mencapai hasil yang baik dan perlu diperbaiki. Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan memodifikasi dalam bentuk mengurangi pertanyaan-pertanyaan guru yang bersifat mengontrol siswa, agar strategi bertanya dapat berlangsung dengan baik. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan, pelaksanaannya dicatat dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa. Pada tahap refleksi, ternyata siswa sulit dikendalikan hal tersebut dapat dilakukan dengan pelajaran dilanjutkan dengan teknik lain.

Berikut merupakan desai Model PTK menurut Kemmis dan Taggart :

Pelaksanaan /Observasi Refleksi

Pelaksanaan /Observasi Refleksi

Rencana yang direvisi

Refleksi

Rencana yang direvisi Rencana awal


(31)

Gambar 3.1 Desain Model PTK Menurut Kemmis dan Taggart

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kelas IV SDN Padamukti Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur, yang terdapat di Kampung pasir huni Rt 01 Rw 07 dengan luas sekolah 1.340 m². 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini siswa kelas IV SDN Padamukti Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur yang jumlah siswanya 38 orang, diantaranya : 16 orang siswa perempuan dan 22 orang siswa laki-laki

3. Pertimbangan Tempat Penelitian

Peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas di SDN Padamukti dikarenakan :


(32)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk a. Peneliti merupakan pengajar disekolah tersebut

b. Terdapat permasalahan dikelas IV SDN Padamukti yang mengharuskan diadakannya penelitian

C. Prosedur Penelitian

Agar memperoleh kejelasan mengenai alur kegiatan yang telah disebutkan pada materi sebelumya, maka berikut ini dijelaskan prosedur dari setiap siklus yaitu :

1. Perencanaan/Persiapan

a. Pembuatan SK Pembingbing dari FIP

b. Permintaan ijin dari kepala sekolah. Permintaan ijin ini dengan mudah dapat diperoleh karena peneliti adalah guru sukwan di SD tersebut

c. Permintaan ijin dari prodi untuk melakukan observasi d. Menentukan orang yang akan dijadikan sebagai pengamat e. Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pengajaran IPS. f. Merumuskan spesifikasi metode dan model pembelajaran IPS

g. Menyusun perencanaan penelitian untuk siklus 1 dan rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II dan siklus III dengan menggunakan metode diskusi.


(33)

2. Pelaksanaan

Setelah persiapan beres maka dibuatlah rencana tindakan I dengan membuat kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Melaksanakan pembelajaran harus sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran. Prosedur setiap siklus dijabarkan sebagai berkut :

Siklus I

a) Kegiatan Awal  Berdo’a

 Melakukan absensi

 Menyiapkan bahan belajar Apersepsi dan Motivasi :

 Mengarahkan peserta didik pada materi perkembangan teknologi produksi.

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang diterangkan guru. b) Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi

 Peserta didik menyebutkan macam-macam alat produksi yang mereka ketahui.

 Peserta didik membedakan jenis-jenis alat produksi tradisional dan modern


(34)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk Dalam kegiatan elaborasi,

 Guru menjelaskan perkembangan teknologi produksi  Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas kelompok dan diskusi .

 Peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa bersama anggota kelompoknya dan mendiskusikan jawaban dari lembar kerja tersebut.  Guru membahas LKS dengan melibatkan siswa

 Tiap kelompok maju kedepan untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman

memberikan penguatan

c) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup

 Peserta didik mengerjakan evaluasi akhir yang ditugasi guru  Memeriksa dan membahas pekerjaan siswa

 Guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan


(35)

perkembangan teknologi produksi. 3 Observasi

Melakukan pemantauan (observasi) KBM Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilakukan observer apakah siswa paham tentang materi perkembangan teknologi produksi.

4. Refleksi

Pada siklus I ini siswa belum begitu paham akan materi teknologi produksi, maka pada pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk membaca materi yang telah dibahas.

Siklus II

a) Kegiatan Awal  Berdo’a

 Melakukan absensi

 Menyiapkan bahan belajar Apersepsi dan Motivasi :

 Mengarahkan peserta didik pada materi perkembangan teknologi komunikasi.

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang diterangkan guru. b) Kegiatan Inti

Eksplorasi


(36)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

 Peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-macam alat komunikasi yang mereka ketahui.

 Peserta didik menunjukan alat komunikasi masa lalu dan masa kini  Peserta didik menyebutkan manfaat alat komunikasi masa lalu dan

masa kini Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

 Guru menjelaskan manfaat alat komunikasi masa lalu dan masa kini  Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas kelompok dan diskusi .

 Peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa bersama anggota kelompoknya dan mendiskusikan jawaban dari lembar kerja tersebut.  Guru membahas LKS dengan melibatkan siswa

 Tiap kelompok disuruh maju kedepan untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,


(37)

c) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup

 Peserta didik mengerjakan evaluasi akhir yang ditugasi guru  Memeriksa dan membahas pekerjaan siswa

 Guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

 Memberikan pengarahan agar membaca kembali materi perkembangan teknologi komunikasi

d) Melakukan pemantauan (observasi) KBM Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilakukan observer apakah siswa paham tentang materi perkembangan teknologi komunikasi.

e) Refleksi II : Pada siklus II siswa sudah mulai agak paham akan materi komunikasi namun belum seluruhnya paham maka pada pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk membaca kembali materi yang akan dibahas.

Siklus III

a) Kegiatan Awal  Berdo’a

 Melakukan absensi

 Menyiapkan bahan belajar Apersepsi dan Motivasi :


(38)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk transportasi.

 Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang diterangkan guru. b) Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi

 Peserta didik menyebutkan macam-macam alat transportasi yang mereka ketahui.

 Peserta didik Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi masa lalu dan masa kini

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

 Guru menjelaskan perkembangan teknologi transportasi  Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas kelompok dan diskusi .

 Peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa bersama anggota kelompoknya dan mendiskusikan jawaban dari lembar kerja tersebut.  Guru membahas LKS dengan melibatkan siswa

 Tiap kelompok disuruh maju kedepan untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Konfirmasi


(39)

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,

memberikan penguatan . c) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup

 Peserta didik mengerjakan evaluasi akhir yang ditugasi guru  Memeriksa dan membahas pekerjaan siswa

 Guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

 Memberikan pengarahan agar membaca kembali materi perkembangan teknologi transportasi.

d) Melakukan pemantauan (observasi) KBM Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilakukan observer apakah siswa paham tentang materi perkembangan teknologi transportasi.

e) Untuk pembelajaran ketiga materi perkembangan teknologi transportasi dengan menggunakan metode diskusi dan memberikan motivasi kepada siswa maka anak sudah mulai paham akan teknologi transportasi dan sudah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 60.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan untuk mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan, pengaruh dan hasil pelaksanaan tindakan. Untuk dapat


(40)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

mengetahui perkembangan pembelajaran siswa, dirancang beberapa instrumen penelitian sebagai berikut :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan dengan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti bersama ini peneliti akan melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh peneliti sebelum tindakan dilakukan.

2. Tes

Tes yang dilakukan yaitu untuk melihat kemampuan siswa secara individu terhadap materi yang telah dipelajarinya. Selain itu prestasi belajar juga sebagai tolak ukur keberhasilan kita dalam menggunakan media atau metode yang sesuai dengan materi pelajaran.

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa (LKS) yang dimaksud dalam penelitian ini berupa permasalahan/soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok dalam kegiatan pembelajaran. Isi LKS disesuaikan dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan dalam pembelajaran. Lembar kerja siswa digunakan sebagai alat bantu siswa dalam pembelajaran. Lembar kerja siswa digunakan sebagai alat bantu siswa dalam menemukan konsep yang hendak dicari dalam pembelajaran, atau patokan untuk merancang, melaksanakan tindakan pembelajaran, dan untuk melihat tentang adanya perubahan konsepsi siswa. Selain sebagai alat bantu LKS juga digunakan sebagai alat penilaian sikap, seperti kerjasama dan tanggung jawab.


(41)

4. Lembar Observasi

Observasi adalah pengumpulan data tentang aktivitas siswa dan guru (peneliti) selama pembelajaran berlangsung oleh observer atau peneliti. Lembar observasi adalah alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kejadian yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Kegiatan observasi memiliki dua tujuan penting, yaitu : (1) mengetahui pelaksanaan tindakan dengan rencana kegiatan yang disusun sebelumnya; (2) untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data hasil observasi dan hasil belajar siswa yang dapat digunakan untuk mengkaji keberhasilan perencanaan tindakan dari tahap awal, selama proses belajar sampai tahap akhir yang berupa gambar atau photo selama kegiatan.

E. TEKNIK PENGOLAHAN DATA 1. Analisis Data

Data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu hasil observasi, hasil LKS dan hasil tes siswa yang diberikan. Pengumpulan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data hasil instrumen/ alat pengumpul data yang sudah dirancang sebelumnya. Pengumpulan


(42)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Data hasil belajar diambil dengan menggunakan tes kepada siswa

b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.

c. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan di dapat dari RPP dan lembar observasi

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas (Suyantom, 1996). Pada penelitian ini tahap pengumpulan data dilakukan pada saat :

a. Observasi awal dan identifikasi awal permasalahan

b. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus I c. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus II d. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus III e. Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, sikus II dan siklus III

f. Menganalisis peningkatan keterampilan proses kemampuan siswa dengan menggunakan metode pembelajaran.

2. Menghitung Nilai Rata-rata

Untuk menghitung nilai rata-rata ulangan atau evaluasi , dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

N X X


(43)

Dengan : X = Nilai rata-rata yang dicari

x = Skor yang diperoleh semua siswa Σ N = Jumlah siswa atau banyaknya data

3. Menghitung ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara kelompok, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 60% atau nilai 60 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 60%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

% 100 . . . x Siswa belajar tuntas yang Siswa P

(Suharsimi Arikunto, 2001)

Untuk lebih jelas dalam identifikasi permasalahan terhadap penelitian ini maka penulis menggambarkan kondisi permasalahan tersebut pada gambar berikut ini :

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Identifikasi masalah Perencanaan Siklus I Menyusun perencanaan penelitian untuk siklus 1/ pembuatan RPP Pelaksanaan - melaksanakan pembelajaran dengan materi perkembangan teknologi produksi - Observasi


(44)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

F. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari siklus I sampai siklus III di bulan Nopember 2012, Untuk lebih jelas penulis menjabarkan melalui jadwal pelaksanaannya yaitu sebagai berikut :

Table 3.1

Waktu pelaksanaan penelitian

Kegiatan

Tahun 2012

Oktober November Desember

Refleksi I

- Analisis temuan - Analisis materi

pembelajaran - Analisis PBM

Perencanaan Siklus II Menyusun perencanaan penelitian untuk siklus II/ pembuatan RPP Pelaksanaan - melaksanakan pembelajaran dengan materi perkembangan teknologi komunikasi - Observasi Refleksi II

- Analisis temuan - Analisis materi

pembelajaran - Analisis PBM

Perencanaan Siklus III Menyusun perencanaan penelitian untuk siklus II/ pembuatan RPP Pelaksanaan - melaksanakan pembelajaran dengan materi perkembangan teknologi transportasi - Observasi

Hasil siklus III

Pada siklus III siswa sudah paham akan materi teknologi transportasi dan sudah mencapai


(45)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pembuatan proposal X

Penyempurnaan proposal

X

Pembuatan instrumen X X

Revisi instrumen X X

Pelaksanaan Penelitian X X X

Penyusunan laporan dan bimbingan


(46)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode diskusi pada pembelajaran IPS meteri perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Padamukti dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat epektif dan efisien, bertujuan untuk memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan yang bisa mengembangkan daya kreatif siswa untuk mempertahankan dan mengemukakan pendapatnya. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaraan IPS

materi perkembangan teknologi untk mengingkatkan hasil belajar siswa dapat membiasakan anak untuk bekerjasama/berpartisipasi aktif dikalangan siswa, memberikan pendapat secara bebas serta mempertahankan pendapatnya terhadap materi yang disajikan, memecahkan/ menjawab pertanyaan, menghargai pendapat orang lain, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan bersama.

3. Hasil belajar siswa dengan metode diskusi dalam pelajaran IPS pada materi perkembangan teknologi dapat meningkat. Seperti yang tercantum


(47)

di BAB IV yang menunjukan bahwa rata-rata persentase ketuntasan siswa pada siklus I adalah 60.52 Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada siklus II meningkat menjadi 62.36 dan siklus III meningkat lagi menjadi 73.15 peningkatan nilai tersebut dapat dilihat pada grafik 4.4. Secara keseluruhan dengan menggunakan metode diskusi tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa tentang perkembangan teknologi.

B. Saran

Adapun saran dari penulis untuk berbagai pihak yang ingin meneliti tentang bagaimana cara penerapan metode diskusi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi perkembangan teknologi berdasarkan temuan dilapangan yaitu :

1. Sebelum diadakan penelitian sebaiknya metode yang akan digunkan dipersiapkan dengan baik supaya pada saat PBM terkondisikan dengan baik

2. Dalam PBM guru menghitung alokasi waktu dalam pemberian metode diskusi supaya tidak menyita banyak waktu yang dapat mengganggu mata pelajaran yang lain.

3. Guru harus lebih kreatif lagi dalam menumbuhkan minat belajar siswa dan membuat siswa senang dan tertarik dalam PBM.


(48)

Nana Koniman, 2013

Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Untuk

4. Guru harus lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menggunakan metode pembelajaran

5. Guru harus mengetahui karakteristik anak sebelumnya dengan cara observasi siswa.

6. Guru harus mempelajari lagi psikologi anak usia sekolah dasar agar mengerti bagaimana cara menghadapi anak yang pandai, sedang dan kurang. Demikian kesipulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi guru maupun bagi peneliti selanjutnya.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1996). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

____________. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, S. (1993). Manajemen Mengajar secara Manusiawi. Jakarta: Renike Cipta.

____________. (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Atikah, I. (2007). Lingkungan Sosial Sekitarku. Bogor: Duta Grafika.

Djamarah, S.B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hermawan, R. et al. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Indrastuti dkk. (2007). Buana Ilmu Pengetahuan Sosial IV. Bogor: Yudhistira. Mukhlis, A. (Eds). (2000). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan

Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution, S. (2004). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sagala, S. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sudjana, N. (1992). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. ___________. (2008). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sumiati, dkk. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Yulianti. (2012). Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Perkembangan teknologi Komunikasi di Kelas IV SDN Cibeber 1. Skripsi FIP UPI: tidak diterbitkan.


(1)

F. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari siklus I sampai siklus III di bulan Nopember 2012, Untuk lebih jelas penulis menjabarkan melalui jadwal pelaksanaannya yaitu sebagai berikut :

Table 3.1

Waktu pelaksanaan penelitian

Kegiatan

Tahun 2012

Oktober November Desember

Refleksi I - Analisis temuan - Analisis materi

pembelajaran - Analisis PBM Perencanaan Siklus II Menyusun perencanaan penelitian untuk siklus II/ pembuatan RPP Pelaksanaan - melaksanakan pembelajaran dengan materi perkembangan teknologi komunikasi - Observasi Refleksi II - Analisis temuan - Analisis materi

pembelajaran - Analisis PBM

Perencanaan Siklus III Menyusun perencanaan penelitian untuk siklus II/ pembuatan RPP Pelaksanaan - melaksanakan pembelajaran dengan materi perkembangan teknologi transportasi - Observasi

Hasil siklus III Pada siklus III siswa sudah paham akan materi teknologi transportasi dan sudah mencapai


(2)

77

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pembuatan proposal X

Penyempurnaan proposal

X

Pembuatan instrumen X X

Revisi instrumen X X

Pelaksanaan Penelitian X X X

Penyusunan laporan dan bimbingan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode diskusi pada pembelajaran IPS meteri perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Padamukti dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat epektif dan efisien, bertujuan untuk memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan yang bisa mengembangkan daya kreatif siswa untuk mempertahankan dan mengemukakan pendapatnya. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode diskusi pada pelajaraan IPS

materi perkembangan teknologi untk mengingkatkan hasil belajar siswa dapat membiasakan anak untuk bekerjasama/berpartisipasi aktif dikalangan siswa, memberikan pendapat secara bebas serta mempertahankan pendapatnya terhadap materi yang disajikan, memecahkan/ menjawab pertanyaan, menghargai pendapat orang lain, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan bersama.


(4)

121

di BAB IV yang menunjukan bahwa rata-rata persentase ketuntasan siswa pada siklus I adalah 60.52 Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada siklus II meningkat menjadi 62.36 dan siklus III meningkat lagi menjadi 73.15 peningkatan nilai tersebut dapat dilihat pada grafik 4.4. Secara keseluruhan dengan menggunakan metode diskusi tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa tentang perkembangan teknologi.

B. Saran

Adapun saran dari penulis untuk berbagai pihak yang ingin meneliti tentang bagaimana cara penerapan metode diskusi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi perkembangan teknologi berdasarkan temuan dilapangan yaitu :

1. Sebelum diadakan penelitian sebaiknya metode yang akan digunkan dipersiapkan dengan baik supaya pada saat PBM terkondisikan dengan baik

2. Dalam PBM guru menghitung alokasi waktu dalam pemberian metode diskusi supaya tidak menyita banyak waktu yang dapat mengganggu mata pelajaran yang lain.

3. Guru harus lebih kreatif lagi dalam menumbuhkan minat belajar siswa dan membuat siswa senang dan tertarik dalam PBM.


(5)

4. Guru harus lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menggunakan metode pembelajaran

5. Guru harus mengetahui karakteristik anak sebelumnya dengan cara observasi siswa.

6. Guru harus mempelajari lagi psikologi anak usia sekolah dasar agar mengerti bagaimana cara menghadapi anak yang pandai, sedang dan kurang. Demikian kesipulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi guru maupun bagi peneliti selanjutnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1996). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

____________. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, S. (1993). Manajemen Mengajar secara Manusiawi. Jakarta: Renike Cipta.

____________. (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Atikah, I. (2007). Lingkungan Sosial Sekitarku. Bogor: Duta Grafika.

Djamarah, S.B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hermawan, R. et al. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Indrastuti dkk. (2007). Buana Ilmu Pengetahuan Sosial IV. Bogor: Yudhistira. Mukhlis, A. (Eds). (2000). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan

Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution, S. (2004). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sagala, S. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sudjana, N. (1992). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. ___________. (2008). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sumiati, dkk. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Yulianti. (2012). Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Perkembangan teknologi Komunikasi di Kelas IV SDN Cibeber 1. Skripsi FIP UPI: tidak diterbitkan.