METODE PELATIHAN VOKAL DI AKADEMI FANTASI INDOSIAR 2014.

(1)

METODE PELATIHAN VOKAL DI

AKADEMI FANTASI INDOSIAR

2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Dwi Nova Sada Putri Pandia

NIM 209142012

PROGRAM STUDI SENI MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Desember 2014

Dwi Nova Sada Putri Pandia NIM 209142012


(4)

(5)

(6)

(7)

ABSTRAK

DWI NOVA SADA PUTRI PANDIA, 209142012. Metode Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

Penelitian ini merupakan penelitian tentang metode pelatihan vokal dalam Akademi Fantasi Indosiar tahun angkatan 2014. Metode ini merupakan metode baru dalam sebuah pelatihan vokal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014, untuk mengetahui bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014, untuk mengetahui hasil pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014, dan untuk mengetahui kendala yang dialami dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

Teori yang digunakan mencakup pengertian metode, pelatihan, metode pelatihan, pengertian vokal, dan Akademi Fantasi Indosiar 2014. Pelatihan vokal memiliki beberapa metode-metode dalam pelaksanaannya yang akan dijelaskan melalui teori-teori yang berhubungan dengan metode pelatihan vokal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelatih dan akademia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 9 orang. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi.

Penelitian ini menunjukkan metode pelatihan vokal yang dilakukan dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014. Metode pelatihan vokal ini diberikan oleh Dody Isnaini yang merupakan basis dari grup band : Kahitna. Dalam pelatihan vokal tersebut, teknik vokal bukan menjadi hal yang utama untuk dilatih. Pelatih lebih mengutamakan imajinasi akademia untuk menemukan sendiri pemahaman akan materi lagu sehingga akademia mampu menyatu dengan lagu dan menginterpretasikannya sesuai imajinasi setiap akademia. Kendala yang terdapat selama proses pelatihan ini juga sangat beragam, baik dari para akademia maupun dari pelatih. Kata kunci : pelatihan vokal, akademi fantasi indosiar


(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha penyayang, karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga pada bentuk skripsi. Dalam kesempatan ini penulis memilih judul, “Metode Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014”.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

3. Uyuni Widyastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS UNIMED 4. Panji Suroso, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik

Jurusan Sendratasik FBS UNIMED dan sekaligus sebagai Narasumber penulis.

5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi I.

6. Lamhot Basani Sihombing, S.Pd, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi II.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNIMED yang telah banyak memberikan sumbangan ilmunya selama masa perkuliahan. 8. Terbit Pandia, Normina br. Gurusinga, Putra Pandia dan Diga Pandia yang

selalu berdoa, mendukung didalam karir dan perkuliahan penulis. Tanpa doa dan dukungan kalian, penulis tidak bisa seperti ini.

9. Keluarga besar PT. Indosiar Visual Mandiri khususnya Farry Subiyakto sebagai Eksekutif Produser Departemen Produksi, Egge DP. Yulianto Production Operation Manager dan Juniarto Fathur yang telah mendukung dan mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian Skripsi di kelas vokal Akademi Fantasi Indosiar.

10. Dody Isnaini (Kahitna) yang telah membantu penulis selama proses penelitian dan bersedia menjadi narasumber penulis dalam penelitian Skripsi ini.


(9)

iii

11. 14 besar akademia di Akademi Fantasi Indosiar 2014 (Yockie, Icha, Wawan, Adit, Sabil, Eva, Yuda, Rey, Iwan, Intan, Josh, Kevin dan Stefany) yang juga turut ambil bagian di dalam pembuatan Skripsi ini.

12. Derta Purba, Clara Lumbantoruan, Irene Sembiring, dan Epalinda Parapat yang juga banyak memberikan masukan-masukan dalam penyusunan Skripsi ini.

13. ALOR : Maria Sibarani, Eka Silalahi, Sally Hutabarat, Stella Pelupessy, terimakasih telah menjadi sahabat penulis sejak di awal kuliah hingga kini. 14. Christian George Ticoalu, Rando Sembiring, Memo Alta Zebua, Ernest

Simatupang, Alexander Purba, Brian Laso Harefa, Indo Manurung, Enos Frendly Lase, Ferdi Hulu, Wilson Pasaribu, Debri Hutasoit dan Pieter Andreas Lumbanraja yang tak pernah henti memberikan penulis motivasi untuk terus semangat.

15. Terkhusus untuk Kevin Martilo Tangkau (Kevin AFI) yang selalu sabar dan setia mendampingi, menemani penulis kemana saja selama proses penelitian Skripsi ini berlangsung. Terimakasih atas doanya. “Terimakasih banyak atas waktu yang sudah kamu berikan selama ini pet..”

16. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis menyampaikan terimakasih banyak.

Medan, November 2014 Penulis

Dwi Nova Sada Putri Pandia 209142012


(10)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI……….………. iv

DAFTAR GAMBAR……… vii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Identifikasi Masalah ……….... 5

C. Pembatasan Masalah ……….. 6

D. Perumusan Masalah ………... 7

E. Tujuan Penelitian ………... 7

F. Manfaat Penelitian ………. 8

BAB II LANDASAN TEORITIS……… 10

A. Landasan Teoritis ……… 10

1. Pengertian Metode ……… 10

2. Pengertian Pelatihan …..………... 12

3. Pengertian Metode Pelatihan ………. 13

4. Pengertian Vokal .………. 14

5. Akademi Fantasi Indosiar2014 ………. 26

B. Studi Kepustakaan ………. 27


(11)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………. 33

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 33

B.Populasi dan Sampel ……… 33

1.Populasi ……….... 33

2.Sampel ……….. 34

C.Metode Penelitian ………... 34

D.Alat Pengumpulan Data ……….... 36

1.Observasi Lapangan ……….. 36

2.Wawancara ……… 37

3.Dokumentasi ………. 37

E.Teknik Analisis Data ………. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ……… 39

A. Akademi Fantasi Indosiar 2014……..………. 39

B. Materi Pelatihan di Akademi Fantasi Indosiar 2014…… 45

1. Pelatihan Koreografi ………..… 45

2. Kelas Psikologi ………. 46

3. Kelas Akting ………. 47

4. English Class ………. 48

5. Kelas Vokal ……… 49

C. Metode Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014 ……….. 51

1. Metode Ceramah Sugesti Imajinasi Bersama ………. 52


(12)

vi

3. Metode Audio-Visual ……….. 56

D. Proses Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014 ……… 57

1. Tahap Awal Metode Ceramah ……… 58

2. Pelatihan Vokal Seluruh Akademia………. 59

3. Pelatihan Vokal Individu……… 62

4. Pelatih Tamu ……… 69

5. Pelatihan Mandiri ……….. 70

E. Hasil Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014 ………. 70

F. Kendala yang Dialami Pada Proses Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014……….. 73

BAB V PENUTUP ……….. 76

A. Kesimpulan ……… 76

B. Saran ………... 77


(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk sikap berdiri yang baik dan benar untuk bernyanyi……….…… 19

Gambar 2.2 Bentuk sikap duduk yang baik dan benar untuk bernyanyi……….…. 20

Gambar 2.3 Bentuk mulut saat mengucapkan huruf vokal……….….. 22

Gambar 4.1 Logo NEWAFI 2013……….…… 39

Gambar 4.2 22 Peserta yang lolos ke dalam konser HIP-HOP………....….... 40

Gambar 4.3 14 Akademia AFI 2014……….………....… 41

Gambar 4.4 Momen Eliminasi Josh pada Konser Eliminasi 4 besar……… 43

Gambar 4.5 Momen Eliminasi Kevin pada Konser Eliminasi 3 besar………. 43

Gambar 4.6 Stefany dan Nova Grand Final Akademi Fantasi Indosiar 2014……….. 44

Gambar 4.7 Kelas Koreografi oleh Ari Tulang dan Dudi……… 46

Gambar 4.8Akademia sedang berkonsultasi secara pribadi kepada Psikolog………. 47

Gambar 4.9English Class………. 49

Gambar 4.10 Para akademia sedang berlatih memainkan alat musik………..………. 51

Gambar 4.11 Pelatih sedang mensugesti akademia dalam keadaan tidur………. 53

Gambar 4.12 Pelatih memberi sugesti kepada salah satu akademia………...…….. 55

Gambar 4.13 Pelatih dan akademia melihat performance penyanyi lain melalui youtube…..… 56

Gambar 4.14 Pelatih sedang memberikan ceramah kepada akademia………..……... 58

Gambar 4.15 Pelatih sedang melakukan vocalising kepada 2 akademia dengan dua posisi yang berbeda : berdiri dan duduk………..……….…….. 61

Gambar 4.16 Pelatih sedang melatih vokal secara grup untuk akademia………..……... 62

Gambar 4.17 Akademia sedang mencoba memahami lirik lagu……….………. 64

Gambar 4.18 Pelatihan akademia untuk ekspresi lagu gembira……….….. 66


(14)

viii

Gambar 4.20 Akademia sedang dilatih menggunakan microphone dengan baik dan benar, kemudian pelatih merekam hasilnya sebagai bahan evaluasi………….………… 67 Gambar 4.21 Salah satu partitur materi lagu akademia……….……... 68 Gambar 4.22 Akademia sedang latihan di depan cermin……….…….... 69 Gambar 4.23 Mario KAHITNA sebagai pelatih tamu sedang melatih akademia……….………70 Gambar 4.24 Akademia sedang melakukan latihan mandiri……….………71


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seni merupakan aktivitas batin yang timbul dari hidup, perasaan dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia. Seni adalah suatu cara untuk mengekspresikan sesuatu yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata sehingga sesuatu tersebut dapat diekspresikan melalui musik atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

Seni suara atau bernyanyi adalah seni yang sangat dekat dengan manusia karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pada umumnya bernyanyi merupakan perwujudan ekspresi seseorang melalui nada-nada yang disusun sedemikian rupa agar enak didengar. Perwujudan ekspresi tersebut dapat memberikan banyak pengaruh yang sangat baik bagi manusia baik bagi penyanyi maupun pendengarnya. Bernyanyi juga merangsang aktivitas otak. Setelah mendengar sebuah lagu dan mencoba menyanyikannya, otak bekerja untuk mengingatnya kembali, lalu berusaha untuk menyanyikannya.

Bernyanyi yang baik tidak sekedar mengeluarkan bunyi, melainkan ada aturannya tersendiri. Hanya saja bernyanyi mengeluarkan nada yang indah dan merdu, memang tidak semua orang bisa melakukannya. Namun demikian, ada hal-hal yang bisa dipelajari yaitu teknik vokal yang benar agar nyanyian lebih baik didengar. Teknik vokal merupakan cara memproduksi suara yang baik dan benar sehingga suara yang keluar terdengar jelas, merdu, nyaring dan indah.


(16)

2

Selain itu, penyanyi juga harus mampu mengontrol emosi untuk tetap menjaga kestabilan vokal dan makna lagu dalam sebuah nyanyian.

Mempelajari teknik vokal merupakan hal yang sudah mulai melekat di kehidupan masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya acara-acara yang membuat

masyarakat semakin gencar untuk mempelajari teknik vokal. Salah satunya adalah

Akademi Fantasi Indosiar 2014. Ajang ini adalah pelopor pertama ajang pencarian bakat menyanyi di televisi Indonesia. Begitu banyak masyarakat Indonesia yang sangat antusias untuk mengikuti ajang AFI. Namun dari ribuan peserta, hanya empat belas orang yang beruntung terpilih menjadi akademia dan mendapat gelar AFI. Keempatbelas besar akademia tersebut memasuki masa karantina dan dididik di tempat yang sudah ditetapkan oleh pihak Indosiar. Semua finalis yang berhasil masuk di AFI akan disebut sebagai akademia dan menjalani karantina selama empat bulan. Disana akademia dilatih oleh para pengajar profesional yang meliputi bidang koreografi, psikologi, olah vokal, nada, akting, dan bahasa Inggris.

Di dalam proses pelatihan olah vokal Akademi Fantasi Indosiar 2014, telah terjadi pergantian pelatih vokal. Pelatih pertama adalah seorang seniman, artis atau pemerhati kebudayaan yaitu Nyak Ina Raseuki yang biasa dipanggil Mbak Ubiet. Pelatihan vokal oleh Mbak Ubiet sama seperti pelatihan vokal pada umumnya. Melatih teknik vokal, teknik pernafasan, dan penjiwaan lagu. Namun, pelatihan vokal oleh Mbak Ubiet hanya berjalan selama satu bulan. Mbak Ubiet digantikan oleh pelatih vokal yang baru yaitu Mas Dody Isnaini yang merupakan


(17)

3

basis dari grup band ternama ; Kahitna. Selain itu, pelatih juga merupakan seorang produser dan pelatih vokal beberapa penyanyi di Indonesia.

Pelatihan vokal di kelas vokal Akademi Fantasi Indosiar 2014 oleh Dody Isnaini sangat berbeda dengan pelatihan vokal pada umumnya. Pelatih tidak menggunakan buku panduan tentang pelatihan vokal ataupun buku-buku lain yang berhubungan dengan teori tentang vokal. Pelatih juga jarang untuk memberi pelatihan tentang teknik vokal kepada akademia. Di dalam pelatihan vokal tersebut, pelatih lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbicara kepada akademia.

Banyak hal-hal yang dibicarakan pelatih kepada akademia, meliputi tentang pengalaman pelatih dalam dunia industri musik Indonesia, tentang kehidupan akademia, hingga akhirnya membicarakan tentang lagu yang akan dilatih pada saat itu. Pelatih sangat berusaha menjangkau personality akademia secara mendalam. Sehingga waktu yang digunakan untuk berbincang-bincang dengan akademia lebih banyak daripada waktu untuk melatih teknik-teknik vokal. Hal ini merupakan suatu hal yang jarang ditemukan dalam kelas pelatihan vokal pada umumnya.

Dalam bernyanyi sangat dibutuhkan penjiwaan untuk dapat memaknai lagu yang akan dinyanyikan. Dari musik dan melodinya, penyanyi harus mampu menjiwai lagu tersebut dan harus memahami syair, dinamika dan melodinya. Penjiwaan adalah hal utama yang penting dalam bernyanyi, selain teknik vokal.

Ketika penyanyi sudah dapat menjiwai lagu maka penyanyi dapat


(18)

4

olah vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014 menggunakan sebuah metode yang melatih akademia dalam menjiwai sebuah lagu. Hal inilah yang dilakukan pelatih melalui pendekatan secara pribadi kepada akademia, melalui psikologinya.

Kemampuan menjiwai lagu erat kaitannya dengan istilah interpretasi. Dengan membiarkan pikiran berkelana mencari hal-hal baru, seseorang dapat menemukan hal-hal yang sama sekali belum pernah terpikirkan oleh siapa pun. Hal tersebut dapat mengasah kreativitas yang semula tumpul agar dapat menciptakan ide dan gagasan cemerlang. Masih ada banyak cara lain yang bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas tergantung pada bagaimana cara menggunakan metode yang tepat dalam menghidupkan ide-ide kreatif.

Di dalam bernyanyi, kreativitas yang dihasilkan oleh penjiwaan yang baik akan sebuah lagu, akan menghasilkan cara bernyanyi yang baik pula. Pelatih lebih mengutamakan metode tersebut kepada seluruh akademia. Hal ini berbeda dengan metode pelatihan vokal pada umumnya. Selain itu, penulis juga merupakan salah satu akademia dari Akademi Fantasi Indosiar 2014 yang cukup mengetahui tentang proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014, sehingga penulis lebih mudah untuk melakukan proses penelitian pada pelatihan vokal tersebut.

Semua akademia dari Akademi Fantasi Indosiar 2014 terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan olah vokalnya, meskipun ada hambatan-hambatan yang dihadapi di dalam perkembangannya. Namun, berhasil atau tidaknya akademia tersebut dalam bernyanyi, juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan pelatih di dalam melatih akademia. Setelah melihat dan mengamati hal tersebut,


(19)

5

ada beberapa hal menarik untuk diteliti yaitu bagaimana proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014, metode apa yang dilakukan dan bagaimana peranan metode tersebut dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti “Metode Pelatihan Vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil diuraikan dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Sesuai dengan masalah penelitian yakni bagaimana penerapan metode pelatihan vokal dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014, maka untuk memberi kejelasan untuk masalah yang diteliti maka perlu dibuat identifikasi masalah.

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Dengan demikian, permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan menjadi beberapa bagian, di antaranya ;

1. Bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014? 2. Bagaimana proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014? 3. Jenis-jenis lagu apa sajakah yang dinyanyikan oleh akademia dalam

pelatihan vokal Akademi Fantasi Indosiar 2014?

4. Bagaimana hasil pelatihan vokal akademia di Akademi Fantasi Indosiar 2014?


(20)

6

5. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?

6. Bagaimanakah tanggapan akademia setelah mengikuti metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?

7. Apa kendala yang dialami dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengadakan pembatasan masalah untuk mempermudah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2012:96) yang mengatakan bahwa “Pembatasan masalah. Pada subbab ini, para peneliti dapat menyampaikan pernyataan yang membatasi pada cakupan tertentu dalam penelitian secara langsung.”

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana materi pelatihan yang dilatih di Akademi Fantasi Indosiar 2014?

2. Bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014? 3. Bagaimana proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014? 4. Bagaimana hasil pelatihan vokal akademia di Akademi Fantasi


(21)

7

5. Apa kendala yang dialami dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:55) yang mengatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah”

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ;

“Bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :


(22)

8

1. Untuk mengetahui materi pelatihan yang dilatih di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

2. Untuk mengetahui bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

3. Untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

4. Untuk mengetahui hasil pelatihan vokal akademia di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

5. Untuk mengetahui kendala yang dialami dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka temuan penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar.

2. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar. 3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan di

kemudian hari.

4. Sebagai bahan referensi dan motivasi bagi lembaga-lembaga yang mengadakan kelas vokal.


(23)

9

5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Jurusan Sendratasik, Program Studi Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.


(24)

76 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti berikut :

1. Akademi Fantasi Indosiar merupakan sebuah ajang pencarian bakat yang mengutamakan kemampuan olah vokal.

2. Materi pelatihan meliputi pelatihan vokal, pelatihan koreografi, kelas bahasa Inggris, kelas psikologi dan pelatihan akting/drama.

3. Pelatihan vokal di Akademia Fantasi Indosiar 2014 menggunakan sebuah metode baru yaitu metode sugesti imajinasi oleh Dody Isnani yang merupakan seorang basis grup band ternama Indonesia : Kahitna. 4. Proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014 memiliki

beberapa tahap yaitu latihan bersama dan latihan individu.

5. Keberhasilan dalam pelatihan vokal dipengaruhi oleh banyak faktor : kemampuan, pengalaman, suasana hati, referensi musik oleh masing-masing akademia.

6. Dalam pelatihan vokal Alademi Fantasi Indosiar 2014 terdapat kendala yang dihadapi baik oleh akademia maupun pelatih.


(25)

77

7. Merekam hasil latihan di sebuah alat perekam, mampu membantu akademia untuk melatih kemampuan bernyanyi sendiri tanpa pelatih atauapun menjadi bahan evalusi hasil latihan pada saat itu.

8. Menghadirkan pelatih vokal tamu mampu menghasilkan cara bernyanyi yang berbeda dari yang diajarkan oleh pelatih utama.

9. Jenis-jenis lagu yang dibawakan oleh akademia berbeda-beda sesuai dengan tantangan yang diberikan oleh pihak Indosiar.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Akademia diharapkan agar memiliki motivasi yang benar dalam

bernyanyi, yaitu bukan hanya sekedar menjadi penyanyi namun mampu menyatu dengan lagu dan sehingga menyampaikan suasana lagu tersebut. 2. Mengadakan latihan vokal yang telah tersedia alat musik untuk membantu

proses pelatihan vokal.

3. Pelatih sebaiknya sesekali memberikan 1 lagu yang sama untuk dilatih secara individu oleh setiap akademia, sehingga jelas tampak perbedaan interpretasi masing-masing akademia dalam membawakan 1 lagu yang sama.

4. Pemberian teori tentang vokal juga penting dilakukan pelatih kepada akademia, untuk menambah wawasan akademia tentang pelatihan vokal secara baik dan benar.


(26)

78

DAFTAR PUSTAKA

Budidharma, Pra. (2001). Metode Vokal Profesional. Jakarta : Elex Media Komputindo

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama

Ibrahim, Muslimin. 2005. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya : Unesa University Press.

Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan : Iskom.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama.

Poetra, Adjie Esa. 2006. 1001 Jurus Mudah Menyanyi. Bandung: Mizan Media Utama (MMU)

Rudy, MY. 2008. Panduan Olah Vokal. Jakarta: Media Pressindo Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica Toha, Anggoro. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka. Trie, Utami. 2010. Vocal Prima. Bandung : Purwacaraka

Van, A. Christy. 1961. Expressive Singing. Sacramento : California State University


(1)

7

5. Apa kendala yang dialami dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:55) yang mengatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah”

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ;

“Bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :


(2)

1. Untuk mengetahui materi pelatihan yang dilatih di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

2. Untuk mengetahui bagaimana metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

3. Untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

4. Untuk mengetahui hasil pelatihan vokal akademia di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

5. Untuk mengetahui kendala yang dialami dalam pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka temuan penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar.

2. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai metode pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar. 3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan di

kemudian hari.

4. Sebagai bahan referensi dan motivasi bagi lembaga-lembaga yang mengadakan kelas vokal.


(3)

9

5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Jurusan Sendratasik, Program Studi Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.


(4)

76

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti berikut :

1. Akademi Fantasi Indosiar merupakan sebuah ajang pencarian bakat yang mengutamakan kemampuan olah vokal.

2. Materi pelatihan meliputi pelatihan vokal, pelatihan koreografi, kelas bahasa Inggris, kelas psikologi dan pelatihan akting/drama.

3. Pelatihan vokal di Akademia Fantasi Indosiar 2014 menggunakan sebuah metode baru yaitu metode sugesti imajinasi oleh Dody Isnani yang merupakan seorang basis grup band ternama Indonesia : Kahitna. 4. Proses pelatihan vokal di Akademi Fantasi Indosiar 2014 memiliki

beberapa tahap yaitu latihan bersama dan latihan individu.

5. Keberhasilan dalam pelatihan vokal dipengaruhi oleh banyak faktor : kemampuan, pengalaman, suasana hati, referensi musik oleh masing-masing akademia.

6. Dalam pelatihan vokal Alademi Fantasi Indosiar 2014 terdapat kendala yang dihadapi baik oleh akademia maupun pelatih.


(5)

77

7. Merekam hasil latihan di sebuah alat perekam, mampu membantu akademia untuk melatih kemampuan bernyanyi sendiri tanpa pelatih atauapun menjadi bahan evalusi hasil latihan pada saat itu.

8. Menghadirkan pelatih vokal tamu mampu menghasilkan cara bernyanyi yang berbeda dari yang diajarkan oleh pelatih utama.

9. Jenis-jenis lagu yang dibawakan oleh akademia berbeda-beda sesuai dengan tantangan yang diberikan oleh pihak Indosiar.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Akademia diharapkan agar memiliki motivasi yang benar dalam

bernyanyi, yaitu bukan hanya sekedar menjadi penyanyi namun mampu menyatu dengan lagu dan sehingga menyampaikan suasana lagu tersebut. 2. Mengadakan latihan vokal yang telah tersedia alat musik untuk membantu

proses pelatihan vokal.

3. Pelatih sebaiknya sesekali memberikan 1 lagu yang sama untuk dilatih secara individu oleh setiap akademia, sehingga jelas tampak perbedaan interpretasi masing-masing akademia dalam membawakan 1 lagu yang sama.

4. Pemberian teori tentang vokal juga penting dilakukan pelatih kepada akademia, untuk menambah wawasan akademia tentang pelatihan vokal secara baik dan benar.


(6)

78

Budidharma, Pra. (2001). Metode Vokal Profesional. Jakarta : Elex Media Komputindo

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama

Ibrahim, Muslimin. 2005. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya : Unesa University Press.

Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan : Iskom.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama.

Poetra, Adjie Esa. 2006. 1001 Jurus Mudah Menyanyi. Bandung: Mizan Media Utama (MMU)

Rudy, MY. 2008. Panduan Olah Vokal. Jakarta: Media Pressindo Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica Toha, Anggoro. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka. Trie, Utami. 2010. Vocal Prima. Bandung : Purwacaraka

Van, A. Christy. 1961. Expressive Singing. Sacramento : California State University