HUBUNGKADAR K Hubungan Asupan Serat Dan Asupan Lemak Jenuh Dengan Kadar Kolesterol Darah Pada Lansia Di Posyandu Aisyiyah Kota Surakarta.

NASK
KAH PUBLIK
KASI
HUBUNG
GAN ASUPA
AN SERAT DAN ASUP
PAN LEMAK
K JENUH DE
ENGAN
KADAR KOLESTERO
K
OL DARAH PADA LAN
NSIA DI POS
SYANDU AISYIYAH
A SURAKAR
RTA
KOTA

Disusun Oleh :
SILFANISA HA
ADHIROTUL

L RAMADHA
AN
J
J310110008

PROGRAM
M STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS
S ILMU KES
SEHATAN
UNIVER
RSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURAK
KARTA
2015

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Judul Penelitian

: Hubungan Asupan Serat dan Asupan Lemak Jenuh
dengan Kadar Kolesterol Darah pada Lansia di
Posyandu Aisyiyah Kota Surakarta

Nama Mahasiswa

: Silfanisa Hadhirotul Ramadhan

NIM

: J310110008
Telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
pada tanggal 1 November 2015 dan layak untuk dipublikasi

Surakarta, 1 November 2015


Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

Ahmad Farudin. SKM., M. Si
NIP. 1971 0521 1995031004

dr. Listiana Dharmawati, M. Si
SIP.443.2/20/SIP-1/KPT/III/2009

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Setyaningrum Rahmawaty, A.,M. Kes., Ph.D
NIK/NIDN : 744/06-2312-7301

ii 

 

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN ASUPAN LEMAK JENUH DENGAN
KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH
KOTA SURAKARTA
Silfanisa Hadhirotul Ramadhan (J 310 110 008)
Pembimbing : Ahmad Farudin. SKM., M. Si
dr. Listiana Dharmawati, M. Si
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email : silfanisahr@gmail.com

ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN INTAKE OF FIBER AND INTAKE OF SATURATED
FATS WITH TOTAL CHOLESTEROL LEVEL IN THE ELDERY IN INTEGRATED
HEALTH POS AISYIYAH OF SURAKARTA
Introduction : Ederly person can be said when it entered the age of 45 years. At
increasingly older age, total cholesterol level was higher that the total cholesterol
level at a young age. One of the efforts to control total cholesterol levels is with a

proper nutritional therapy such as by increasing fiber intake and reduce intake of
saturated fat in the diet.
Purpose : Research aims to understand the relationship between intake of fiber
and intake of saturated fats with total cholesterol level on the eldery in integrated
health pos Aisyiyah of Surakarta.
Research Method : The study was an observational research with cross
sectional design. The research subject were selected through consecutive
sampling technique, and obtained 42 research subject with regard to the criteria
for inclusion and exclution. Data collection on intake of fiber and saturated fats
used the 24-hour recall and total cholesterol level used electrode based
biosensor. Analysis data used spearman’s correlation tests.
Result : Research subject who had less fiber intake by 97,60%, a normal intake
of saturated fat by 61,90%, and high total cholesterol level by 52,40%.
Conclusion : Statistic tests showed there was no relationship between intake of
fiber with total (p=0,65) and there was no relationship between intake of
saturated fat with total cholesterol level (p=0,49)
Keyword
 

: Intake fiber, intake of saturated fats, total cholesterol level


iii 
 

Proporsi

PENDAHULUAN

dengan

Peranan serat larut air memiliki

nasional

perilaku

penduduk

mengkonsumsi


sifat postitif, serat dapat mengikat

makanan berlemak, berkolesterol, dan

asam

makanan gorengan ≥1 kali per hari

empedu

menurunkan

sehingga

penyerapan

akan

sebesar


kembali

40,70%.

Jawa

tengah

asam empedu oleh dinding usus. Hal

termasuk dalam lima kategori teratas

ini menyebabkan ukuran pool asam

yaitu sebar 60,30%, angka ini melebihi

empedu

sehingga


hasil rata-rata data nasional yaitu

kolesterol

sebesar 40,70% (RISKESDAS, 2013).

berkurang

meningkatkan
dari

darah

perubahan
ke

dalam

hati


Hiperkolestrolemia

untuk

pada

selanjutnya disintesis menjadi asam

masyarakat perkotaan lebih banyak

empedu tambahan. Dengan demikian

terjadi

konsentrasi kolesterol di dalam plasma

hiperkolestrolemia pada masyarakat

darah


pedesaan.

akan

berkurang

(Astawan,

kasus

Persentase

kasus

hiperkolestrolemia pada masyarakat

2004).
hasil

Riskesdas

perkotaan

sebesar

93,60%

penduduk

sedangkan

pada

Berdasarkan
2007,

dibandingkan

sebesar

Indonesia
kurang

memiliki

32,10%.

Hal

ini

Riskesdas 2013 juga menujukkan hal

mendapatkan

yang serupa yaitu sebanyak 93,50%

(Riskesdas, 2013).

Indonesia

masyarakat

pedesaan lebih rendah yaitu sebesar

kecenderungan

mengkonsumsi serat. Data

pendudukan

39,50%,

tentunya

perhatian

perlu
khusus

Hasil survey pendahuluan yang

kurang

dilakukan pada bulan bulan Mei 2015

mengkonsumsi sayur dan buah.

di Dinas Kesehatan Kota Surakarta,

Asam lemak jenuh diyakini dapat
darah,

mendapatkan hasil bahwa cakupan

sedangkan serat dapat menghambat

pelayanan kesehatan pada lansia di

absorbsi

Mengkonsumsi

wilayah Solo Utara pada tahun 2012

makanan yang mengandung lemak

sebesar 51, 97%, tahun 2013 sebesar

jenuh

menyebabkan

67,48%, dan tahun 2014 sebesar 60,

penimbunan lemak dalam hati, yang

29%. Untuk wilayah Solo Selatan pada

kemudian menyebabkan jumlah asetil-

tahun 2012 sebesar 55, 60%, tahun

KoA

untuk

2013 sebesar 81, 48%, dan pada

meningkat

tahun 2014 sebesar 61, 37%. Hasil

mempengaruhi

lemak.

tinggi

di

kadar

dapat

dalam

menghasilkan

lipid

sel

kolesterol

hati

tersebut dapat disimpulkan bahwa dari

(Guyton, 2007).


 

tahun 2012 hingga 2014 cakupan

endogen yang terdiri dari usia, dan

pelayanan kesehatan pada lansia di

faktor keturunan serta faktor eksogen

wilayah

rendah

yang terdiri dari asupan kolesterol,

dibandingkan dengan wilayah Solo

asupan lemak jenuh, dibetes mellitus,

Selatan.

hormon tiroid, merokok, dan obesitas

Solo

Utara

Survey

lebih

pendahuluan

(Guyton, 2007).

yang

Serat

dilakukan pada bulan Mei 2015 di

dapat

mengikat

asam

Puskesmas wilayah Asyiyah cabang

empedu sehingga akan menurunkan

Solo Utara, diperoleh data jumlah

penyerapan kembali asam empedu

lansia

oleh

yang

mengalami

dinding

hiperkolesterolemia dalam kurun waktu

menyebabkan

satu

empedu

bulan

sebesar

77,27%.

usus.

Hal
pool

ukuran

berkurang

ini
asam

sehingga

Sedangkan data jumlah non lansia

meningkatkan

yang mengalami hiperkolesterolemia

dari

dalam kurun waktu satu bulan sebesar

selanjutnya disintesis menjadi asam

22,72%.

tersebut

empedu tambahan. Dengan demikian

menggambarkan bahwa lansia yang

konsentrasi kolesterol di dalam plasma

mengalami hiperkolesterolemia lebih

darah akan berkurang. Serat pangan

tinggi dibandingkan dengan kelompok

juga akan difermentasi oleh mikroflora

non lansia.

menghasilkan asam propionat, asam

Angka

darah

perubahan
ke

dalam

kolesterol
hati

untuk

propionat dapat menurunkan kolesterol

Kadar kolesterol total relatif lebih
tinggi pada saat usia semakin tua dari

darah

dan

menghambat

sintesi

pada kadar kolesterol total pada usia

kolesterol pada hati. (Astawan, 2004).

muda. Hal ini dikarenakan semakin tua

Asam lemak jenuh dalam diet

seseorang, aktifitas kolesterol LDL

bekerjasama dengan kolesterol yang

semakin berkurang. Apabila reseptor

berada dalam diet mengurangi aktifitas

ini terganggu maka kolesterol akan

reseptor

meningkat

darah

kolesterol total dan LDL dalam darah

(Haslet, 1997). Hal ini sesuai dengan

naik (Soeharto, 2004). Mengkonsumsi

penelitian
(2006)

dalam

liver,

sehingga

Purbosari

makanan yang mengandung lemak

terdapat

hubungan

jenuh

tinggi

dapat

menyebabkan

penimbunan lemak dalam hati, yang

antara usia dan kadar kolesterol total.

kemudian menyebabkan jumlah asetil-

Kadar kolesterol dalam darah

KoA

dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor


 

di

dan

Listiana

bahwa

sirkulasi

LDL

di

dalam

sel

hati

untuk

menghasilkan

kolesterol

serat

meningkat

dan

asupan

lemak

jenuh

diperoleh dengan cara wawancara

(Guyton, 2007).
Penelitian ini memilih Posyandu

dengan alat bantu form recall 24 jam

Aisyiyah cabang Solo Utara sebagai

dan form food frequency. Pengambilan

lokasi

data kadar kolesterol menggunakan

penelitian

karena

cakupan

metode electrode based biosensor.

pelayanan kesehatan pada lansia di
rendah

Analisis data disajikan dalam

dibandingkan dengan wilayah Solo

tabel distribusi dan variabel yang

Selatan serta di Posyandu Aisyiyah

diteliti meliputi asupan serat, asupan

tidak diadakan kegiatan pengecekan

lemak jenuh, dan kadar kolesterol

kadar kolesteterol darah. Berdasarkan

darah

latar

mendorong

mendiskripsikan data yang di peroleh

penulis untuk mengetahui hubungan

berupa data distribusi dan presentase.

asupan serat dan lemak jenuh dengan

Uji statistik yang digunakan dalam

kadar kolesterol lansia di Posyandu

penelitian

Aisyiyah Kota Surakarta.

Spearman’s.

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

wilayah

Solo

Utara

belakang

Jenis
penelitian

lebih

diatas,

penelitian

ini

observasional

pada

ini

lansia.

adalah

A. Gambaran

adalah

Untuk

uji

Umum

Korelasi

Posyandu

Aisyiyah Cabang Solo Utara

dengan

pendekaan cross sectional. Penelitian

Posyandu Lansia merupakan

dilakukan pada bulan Agustus 2014

amal

sampai bulan September 2015 di

Aisyiyah

Posyandu Aisyiyah Surakarta. Subjek

(Pembinaan

penelitian yaitu lansia yang berada

dirintis sejak tahun 1999.. Aisyiyah

pada Posyandu Aisyiyah cabang Solo

cabang Solo Utara terdiri dari 8

Utara

ranting

sebanyak

Pengambilan
dilakukan

42

subjek
menggunakan

lansia.

usaha
di

Pimpinan

Daerah

Bagian

Binkes

Kesehatan)

yaitu

Ranting

yang

Nusukan

penelitian

Timur, Ranting Nusukan, Ranting

teknik

Sruni, Ranting Kota Pasir, Ranting

consecutive sampling, dimana semua

Banyuanyar,

subjek yang datang dan memenuhi

Ranting Kadipiro Barat dan Ranting

kriteria pemilihan dimasukkan dalam

Sumber

penelitian sampai jumlah subjek yang

Asyiyah Cabang Solo Utara yang

diperlukan terpenuhi. Data asupan

memiliki Posyandu Lansia hanya 5


 

Ranting

Nayu.

Dari

Kadipiro,

8

ranting

Tabel 1. Distribusi Subjek
Penelitian menurut Usia

Ranting yaitu Ranting Nusukan
Timur, Banyuanyar, Sruni, Kadipiro

Kategori

dan Kota Pasir.
Pelayanan

Persentase

(n)

(%)

Posyandu

Lansia awal

10

23,8

Aisyiyah secara rutin dilaksanakan

Lansia akhir

18

42,9

setiap satu bulan sekali, dengan

Manula

14

33,3

dibantu oleh kader posyandu lansia

Total

42

100

sektor

Berdasarkan tabel 1. Kategori

Universitas

usia dibedakan menjadi 3 yaitu

Muhammadiyah Surakarta (UMS),

lansia awal (46-55 tahun), lansia

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

akhir (56-65 tahun), dan manula

Surakarta, dan Dinas Kesehatan

(>65

Kota

bentuk

sebagian

besar

berada

pimpinan

kelompok

lansia

akhir

dan

kerjasama

diantaranya

lintas

adalah

Surakarta

penataran,

serta

dalam
para

tahun).

subjek

penelitian
pada
(56-65

tahun) sebesar 42,9%

Aisyiyah yang berkompeten dalam
bidang kesehatan seperti, bidan,

Tabel 2. Distribusi Subjek
Penelitian menurut Jenis Kelamin

perawat, dan dokter.

Jenis Kelamin

B. Analisis Data Univariat

Wanita
Pria
Total

Karakteristik Subjek Penelitian

Jumlah
(n)
30
12
42

Persenta
se (%)
71,4
28,6
100

dalam

Berdasarkan tabel 2. Distribusi

penelitian ini adalah lansia yang

subjek penelitian menurut jenis

berada

kelamin

Subjek

yang

di

digunakan

Posyandu

Aisyiyah

menunjukkan

bahwa

cabang Solo Utara yang sesuai

subjek penelitian sebagian besar

dengan kriteria inklusi dan eksklusi

berjenis

yang

sebanyak 30 orang (71,4%).

telah

Sesuai

ditentukan

dengan

hasil

penulis.
penelitian

meliputi

distribusi

Pendidikan

berdasarkan

Tidak
Sekolah
SD
SMP
SMA
PT
Total

usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan,

pendapatan,

kelamin

perempuan

Tabel 3. Distribusi Subjek
Penelitian menurut Pendidikan

diperoleh data subjek penelitian

asupan

serat, asupan lemak jenuh, dan
kadar kolesterol dapat dilihat pada
tabel berikut.


 

Jumlah

Jumlah
(n)
12

Persentase
(%)
28,6

15
4
10
1
42

35,7
9,5
23,8
2,4
100

Tabel 6. Distribusi Asupan Serat

Berdasarkan tabel 3. Distribusi
subjek

penelitian

Kategori

menurut

pendidikan menunjukkan sebagian
besar memiliki tingkat pendidikan
Sekolah Dasar sebanyak 15 orang
( 35,7%)

Tidak
Bekerja
Wiraswasta
PNS/
Pensiunan
Montir
Sopir
Tukang
Becak
Total

Jumlah
(n)
16

Persentase
(%)
38,1

21
2

50
4,8

1
1
1

2,4
2,4
2,4

42

100

penelitian

(n)

(%)

Kurang

41

97,6

Normal

1

2,4

Lebih

0

0

Total

42

100

asupan serat subjek penelitian
menunjukkan

besar

yaitu sebanyak 97,6%.
Tabel 7. Distribusi Asupan Lemak
Jenuh
Kategori

Jumlah
(n)
26
16
42

Normal
Tinggi
Total

Persentase
(%)
61,9
38,1
100

Berdasarkan tabel 7. Distribusi

menurut

pekerjaan menunjukkan sebagian

asupan

besar

penelitian menunjukkan sebagian

memiliki

Pekerjaan

lemak

(50%).

(0,05 yang berarti tidak ada hubungan

selama 3 hari. Data diambil sebelum

antara asupan lemak jenuh dengan kadar

pengambilan data kadar kolesterol

kolesterol. Hasil penelitian ini tidak sejalan

darah. Asupan lemak jenuh dihitung

dengan penelitian yang dilakukan Nuraeni

dengan menggunakan Software Nutri

dkk (2012) dan Hidayati dkk (2006)

Survey.

yang menunjukkan bahwa terdapat

Distribusi kadar kolesterol darah

hubungan antara kebiasaan konsumsi

berdasarkan asupan serat dapat dilihat

lemak jenuh dengan kolesterol total.

pada tabel 10.

Hal ini bertentangan dengan teori yang
menyebutkan

Tabel 10. Distribusi Kadar
Kolesterol Darah berdasarkan
Asupan Lemak Jenuh
Asupan
Lemak
Jenuh

Kadar Kolesterol
Darah
Normal
Tidak

semakin

tinggi

asupan lemak jenuh, kadar kolesterol darah
juga semakin tinggi

Total


 

bahwa

2. Tidak ada hubungan asupan lemak

Asam lemak jenuh dalam diet
bekerjasama dengan kolesterol yang

jenuh

berada dalam diet mengurangi aktifitas

darah (p=0,49).

reseptor

LDL

di

liver,

dengan

kadar

kolesterol

sehingga

kolesterol total dan LDL dalam darah

Saran

naik (Soeharto, 2004). Diet lemak yang

1. Bagi Pembaca dan Peneliti yang

sangat

jenuh

dapat

lain

menyebabkan

penimbunan lemak dalam hati, yang

Hasil

kemudian menyebabkan jumlah asetil-

memberikan

KoA

pengembangan

di

dalam

menghasilkan

sel

hati

kolesterol

untuk

penelitian

selanjutnya

meningkat

ini

dapat

referensi

yang

untuk
penelitian

berhubungan

dengan asupan serat dan asupan

(Guyton, 2007).

lemak jenuh.

Dalam penelitian ini asupan lemak

2. Bagi Anggota Posyandu Aisyiyah

jenuh dalam makanan tidak mempengaruhi

Perlunya penambahan bahan

kadar kolesterol darah. Menurut Astawan
(2004), kolesterol tidak hanya berasal dari

informasi

bahan pangan yang sehari-hari dikonsumi.

Posyandu Lansia Aisyiyah terkait

Haslet (1997) menjelaskan bahwa terdapat

hubungan

dua

asupan lemak jenuh dengan kadar

jenis

kolesterol

yaitu

kolesterol

kepada

asupan

anggota

serat

dan

kolesterol total.

eskogen dan endogen. Kolesterol eksogen
yaitu kolesterol yang diabsorbsi setiap hari
dari

saluran

pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

Kolesterol

Astawan, M dan Tutik, W. 2004. Diet
Sehat dengan Makanan
Berserat. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri. Surakarta.

endogen merupakan kolesterol yang di
bentuk dalam tubuh dengan jumlah yang
lebih besar dari pada kolesterol eksogen.
Hal ini menjelaskan bahwa hanya sedikit

Guyton, AC., John, EH. 2007. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran.
EGC. Jakarta.

kolesterol darah yang dipengaruhi oleh
asupan makan.

Hatma, RJ. 2001. Nutrient Intake
Patterns and Their Relation
to Lipid Profiles in Diserve
Ethnic
Population.
Disertation. Post Graduate
Progam
University
of
Indonesia.

PENUTUP
Kesimpulan
1. Tidak ada hubugan asupan serat
dengan

kadar

kolesterol

darah

(p=0,65).


 

Heslet, L. 1997. Kolesterol yang Perlu
Anda
Ketahui.
Kesaint
Blanc. Jakarta

Nuraeni, D., Handayati, L., Setiyono,
A.
2012.
Hubungan
Kebiasaan Konsumsi Lemak
Jenuh dan Obesitas sentral
dengan Kolesterol Total
pada Dosen dan Karyawan
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya.
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya.
Tasikmalaya.

Hidayati, SN., Hadi, H., Lestariana, W.
2006. Hubungan Asupan Zat
Gizi dan Indeks Massa
Tubuh
dengan
Hiperlipidemia pada Murid
SLTP yang Obesitas di
Yogyakarta. Sari Pediatri. 8
(1): 25-31.

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar.
2007.
Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan,
Departemen
Kesehatan,
Republik Indonesia.

Listiana, L dan Purbosari, TY. 2006.
Kadar Kolesterol Total pada
Usia 25-60 Tahun. 36-40.
Madupa, A. 2006. Faktor-faktor yang
Berhubungan
dengan
Tingkat Kolesterol Total
Orang Dewasa di Perkotaan
Indonesia. (Analisi Data
Sekunder
Susenas
dan
SKRT
2004).
Skripsi.
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat.
Universitas
Indonesia.

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar.
2013.
Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan,
Departemen
Kesehatan,
Republik Indonesia.
Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung
dan Stroke Hubungannya
dengan
Lemak
dan
Kolesterol (2nded). Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Murti, DK. 2009. Faktor Determinan
Terhadap Kadar Kolesterol
Total pada Lansia. Tesis.
Program Studi Ilmu Gizi.
Universitas Diponegoro.


 

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN ASUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DAN WANITA DEWASA Hubungan Asupan Serat dengan Kadar Kolesterol Total pada Pria dan Wanita Dewasa di Posbindu Purwobakti Husada Kota Surakarta.

3 12 17

HUBUNGKADAR K Hubungan Asupan Serat Dan Asupan Lemak Jenuh Dengan Kadar Kolesterol Darah Pada Lansia Di Posyandu Aisyiyah Kota Surakarta.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Serat Dan Asupan Lemak Jenuh Dengan Kadar Kolesterol Darah Pada Lansia Di Posyandu Aisyiyah Kota Surakarta.

0 2 5

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH KOTA SURAKARTA.

0 3 11

PENDAHULUAN HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH KOTA SURAKARTA.

0 2 6

SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH KOTA SURAKARTA.

0 3 19

HUBUNGAN ASUPAN ASAM LEMAK JENUH, TAK JENUH DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KADAR KOLESTEROL HDL Hubungan Asupan Asam Lemak Jenuh, Tak Jenuh Dan Kebiasaan Merokok Dengan Kadar Kolesterol Hdl Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rsud Dr. Moewardi.

0 2 18

HUBUNGAN ASUPAN ASAM LEMAK JENUH DAN TAK JENUH DENGAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Hubungan Asupan Asam Lemak Jenuh, Tak Jenuh Dan Kebiasaan Merokok Dengan Kadar Kolesterol Hdl Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rsud Dr

0 1 12

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA STROKE DI RUANG Hubungan Asupan Serat dan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Darah pada Penderita Stroke Rawat Inap di RSUD Dr.Moewardi Surakarta”.

0 0 18

HUBUNGAN ASUPAN SERAT, KOLESTEROL, NATRIUM DAN OLAHRAGA DENGAN KADAR KOLESTEROL DAN HIPERTENSI PADA LANSIA

0 0 7