NILAI JUJUR REMAJA DITINJAU DARI KUALITAS HUBUNGAN ORANGTUA - ANAK DAN TRANSMISI NILAI Nilai Jujur Remaja Ditinjau Dari Kualitas Hubungan Orangtua – Anak Dan Transmisi Nilai.

NILAI JUJUR REMAJA DITINJAU DARI KUALITAS HUBUNGAN
ORANGTUA - ANAK DAN TRANSMISI NILAI

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama
Islam

Oleh :
ASTERIA ARLITA
F.100 080 007 – G. 000 080 282

FAKULTAS PSIKOLOGI
DAN
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i


NILAI JUJUR REMAJA DITINJAU DARI KUALITAS HUBUNGAN
ORANGTUA - ANAK DAN TRANSMISI NILAI

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Pendidkian Agama
Islam

Diajukan oleh:
ASTERIA ARLITA
F 100 080 007 – G 000 080 282

FAKULTAS PSIKOLOGI
DAN
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014


ii

NILAI JUJUR REMAJA DITINJAU DARI KUALITAS HUBUNGAN
ORANGTUA - ANAK DAN TRANSMISI NILAI

Yang Diajukan Oleh :
ASTERIA ARLITA
F 100 080 007 – G 000 080 282

Telah Disetujui untuk dipertahankan
Di depan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh:
Pembimbing I

Dr. Sri Lestari M.Si

Pembimbing II


Dra. Chusniatun M.Ag

Tanggal, 27 Juni 2014

iii

NILAI JUJUR REMAJA DITINJAU DARI KUALITAS HUBUNGAN
ORANGTUA - ANAK DAN TRANSMISI NILAI
Yang diajukan oleh :
ASTERIA ARLITA
F 100 080 007 – G 000 080 282
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 18 Juli 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama
Dr. Sri Lestari, S.Psi., M.Si.
Penguji Pendamping I

Dra. Chusniatun M.Ag

Penguji Pendamping II

Dra. Wiwien Dinar Prastiti, S.Psi
Penguji Pendamping III
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−

Drs. M. DarojatAriyanto, M.Ag
Penguji Pendamping IV
Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Psikologi

Fakultas Agama Islam

Dekan,

Dekan,


(Dr.Taufik, M. Si)

(Dr. M. Abdul Fattah Santoso M.Ag)

iv

NILAI JUJUR REMAJA DITINJAU DARI KUALITAS HUBUNGAN
ORANGTUA – ANAK DAN TRANSMISI NILAI
ABSTRAK
Asteria Arlita
FakultasPsikologidan Fakultas Agama Islam
UniversitasMuhammadiyah Surakarta
lita.asteria@yahoo.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kualitas hubungan orangtua – anak dan transmisi nilai yang diberikan orangtua
dengan nilai jujur pada remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMK
Muhammadiyah Delanggu berusia 15-18 tahun dan tinggal bersama orangtua.
Jumlah sampel sebanyak 203 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
cluster random sampling.Pengumpulan data menggunakan tigaskala yaitu skala

kualitas hubungan orangtua dan anak, skala transmisi nilai dan skala nilai jujur.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda metode
stepwise. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara transmisi nilai ayah, transmisi ibu dan kualitas hubungan ayah,
kualitas hubungan ibu terhadap nilai jujur pada remaja Secara bersama-sama
variabel transmisi nilai dan kualitas hubungan orangtua anak memberikan
sumbangan yang efektif sebesar 80,4% terhadap nilai jujur pada remaja.
Kata kunci : transmisi nilai, kualitas hubungan orangtua anak dan nilai jujur.

v

SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI ILMIAH
Bismillahirrahmanirrahim
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: AsteriaArlita

NIM


: F 100 080 007 / G 000 080 282

Fakultas

: Psikologi / Agama Islam

Jurusan

: Psikologi / Tarbiyah

Judul

:NILAI

JUJUR

REMAJA

DITINJAU


DARI

KUALITAS

HUBUNGAN ORANGTUA – ANAK DAN TRANSMISI NILAI
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atau penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikam hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan
serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 18 Juli 2014
Yang menyatakan

(ASTERIA ARLITA)

vi

menghayati

PENDAHULUAN
Perkembangan zaman membuat

yang dewasa.

kehidupan

Salah satu permasalahan yang

remaja masa lalu. Norma-norma dan


dihadapi oleh dunia remaja dewasaini

tata

juga

yang diungkapkan oleh Syukur (2011)

seiring

adalah memudarnya salah satu nilai

perputaran waktu. Sebagian norma

moral, yaitu nilai kejujuran, sehingga

menjadi lebih longgar dan masyarakat

dengan


juga makin permisif terhadap hal-hal

dalam diri seseorang akan berdampak

tertentu yang pada masa lalu menjadi

negatif dan dampak ini bukanhanya

sesuatu yang tabu.

dialami oleh pelakunya sendiri tapi

susila

mengalami

dengan

sebagai

sebuah prasyarat bagi kehidupan moral

kehidupan remaja saat ini tidak bisa
dibandingkan

kebebasannya

di

masyarakat

pergeseran

Dalam konteks pendidikan di
Indonesia,

fenomena

juga

memudarnya

akan

nilaikejujuran

berdampak

negatif

tentang

padaorang lain. Nilai jujur merupakan

kemerosotan nilai-nilai moral telah

salah satu tolok ukur keberhasilan

menjadi lampu merah yang mendesak

tujuan hidup.

semua pihak, untuk segera memandang
penting

sebuah

sinergi

Lestari dan Asyanti (2008)

bagi

melakukan

penelitian

terhadap

pengembangan pendidikan karakter.

keluarga Jawa

Menyiapkan karakter bangsa bukan

bahwa nilai-nilai kejujuran, rukun, dan

hanya berurusan dengan penanaman

hormat pada orang yang lebih tua

nilai-nilai, namun merupakan sebuah

dipandang sebagai hal penting untuk

usaha bersama untuk menciptakan

ditanamkan pada anak. Dalam hal ini

suatu lingkungan pendidikan tempat

jujur

dimana

menghalalkan

setiap

individu

dapat

1

yang menunjukkan

dimaknai

sebagai

segala

cara

tidak
untuk

mencapai

sesuatu.

Orang

moral bagi hukum itu sendiri.”(Ali,

tua

menyampaikan bahwa bagaimanapun

1995).

bentuknya, ketidakjujuran pasti akan

Salah satu nilai yang dianggap

terbongkar dan menimbulkan kesulitan

penting dalam kehidupan sehari-hari

bagi orang yang melakukannya.

bahkan wajib dimiliki oleh sebagian
kalangan adalah nilai jujur (Koellhofer,

Lingkungan keluarga sangat
2009). Kejujuran memegang pengaruh
mempengaruhi

bagi

pengembangan
besar

yang

menentukan

perilaku

kepribadian anak, dalam hal ini orang
seseorang dikatakan bermoral atau
tua harus berusaha untuk menciptakan
tidak. Kohlberg (Rice&Dolghin, 2008)
lingkungan

keluarga

yang

sesuai
juga menyatakan bahwa seseorang

dengan

keadaan

anak.

Dalam
yang jujur akan mengalami tahap

lingkungan keluarga harus diciptakan
pengembangan moral pada tingkat
suasana yang serasi, seimbang, dan
pertama,

yaitu

hukuman

untuk

orientasi

terhadap

selaras, orang tua harus bersikap
menerima

ketika

demokrasi baik dalam memberikan
seseorang

bertindak

tidak

jujur.

larangan. Pendapat lain tentang peran
Dampak dari tindakan yang jujur
dan tugas orang tua adalah sebagai
seperti keselamatan dan kedamaian

berikut, ”Komunikasi ibu dan ayah

juga memperkuat keyakinan individu
dalam keluarga sangat menentukan
dalam berperilaku jujur.
pembentukan pribadi anak-anak di
dalam dan di luar rumah. Selanjutnya
LANDASAN TEORI
dikatakan

bahwa

seorang

ayah

Nilai Jujur

umumnya berfungsi sebagai dasar

Nilai jujur adalah nilai yang

hukum bagi putra-putrinya, sedangkan

mengacu pada arti penuh kebenaran,

seorang ibu berfungsi sebagai landasan

2

kesesuaian perkataan hati nurani, dapat

Dalam

terjemahan

Bahasa

dipercaya dalam segala hal, bertindak

Indonesia, Prof. Dr. Mahmud Yunus

dengan adil, dan tulus. Nilai jujur juga

menterjemahkan kata shidq dengan arti

disebut nilai yang tertanam dalam jiwa

benar, jujur. Kata benar diartikan

yang merupakan prosespenyampaian

sesuai dengan sebagaimana adanya

informasi

untuk

(seharusnya). Sedangkan kata jujur,

mendapatkan sesuatu dengan cara yang

diartikan sebagai lurus hati, tidak

etis.

curang, tulus ikhlas. Kata jujur adalah

dan

upaya

Nilai jujur adalah nilai moral

kata

yang

digunakan

untuk

yang paling penting dan mendasar

menyatakan sikap seseorang. Jika ada

yang muncul dari dalam diri individu

seseorang berhadapan dengan sesuatu

sebagai cerminan dari nilai-nilai yang

atau fenomena maka orang itu akan

telah

lingkungannya,

memperoleh gambaran tentang sesuatu

terutama oleh orang tua, serta bukanlah

atau fenomena tersebut. Jikaorang

sebuah

bentuk

itu menceritakan

melainkan

sebuah

diajarkan

keterpaksaan,

tentang

dari

gambaran tersebut kepada orang lain

dalam dan sebuah wujud keterikatan

tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan

atau komitmen (Syukur, 2011).

realitasnya ) maka sikap yang seperti

Kejujuran

panggilan

informasi

adalah

perbuatan

itulah yang disebut dengan jujur.

yang sesuai dengan keadaan yang

Menurut Abdul Qadir Abu

berlaku. Kejujuran juga merupakan

Thalib (2012), orang yang datang

spirit amal, pembuka suasana, pengurai

dengan sifat jujur maka orang tersebut

kegundahan,

akan

dan

merupakan

sifat

pembeda antara oang munafik dan

berbuat

jujur,

baik

dalam

perkataan, perbuatan, dan keadaannya.

orang beriman (Abdul Qadir, 2012).

3

Karena kejujuran terangkum dalam

Berperilaku sesuai dengan

tiga hal, yaitu:

prosedur atau aturan, adil dan tidak

a.

Jujur

dalam

perkataan,

kesesuaian

antara

perbuatan

seperti

curang.

yaitu

lisan

dan

Remaja
Istilah remaja atau adolescence,

kesesuaian

berasal dari kata latinadolescere (kata

antara buah dan pohonnya
b.

Jujur

dalam

kesesuaian

adolescentia

yang

berarti

remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh

anjuran

menjadi dewasa. Istilah adolescent seperti

seperti kesesuaian antara kepala

yang digunakan saat ini, mempunyai arti

dengan tubuh

yang luas, mencakup kematangan mental,

Jujur

antara

bendanya

yaitu

perbuatan

dengan

c.

perbuatan,

perintah

dalam

dan

keadaan,

yaitu

emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini

kesesuaian antara amalan hati dan

yang

perbuatan secara ikhlas, tulus, dan

mengatakan bahwa, secara psikologis,

bersungguh-sungguh

masa remaja adalah dimana usia individu

Dengan demikian jujur memiliki dua

dikatakan

oleh

Piaget

yang

berintegrasi dengan masyarakat dewasa,

aspek yaitu :

usia dimana anak tidak lagi merasa ada

a. Menyampaikan kebenaran

dibawah tingkat orang-orang yang lebih

Menyampaikan kebenaran berarti

dewasa melainkan berada pada tingkatan

menyampaikan pesan kepada orang

yang sama, sekurang-kurangnya dalam

lain tentang suatu informasi atau

masalah hak.

berita secara benar sesuai fakta

Papalia,

yang ada.

Old,

Feldman

(2009)

menyebutkan bahwa masa remaja adalah

b. Mendapatkan sesuatu dalam cara

peralihan masa perkembangan antara masa

yang benar

kanak - kanak ke masa dewasa yang

4

meliputi perubahan besar pada aspek fisik,

melewati usia baligh, maka diharuskan

kognitif, dan psikososial. Secara umum,

melakukan kewajiban agama.

masa

remaja

ditandai

dengan

masa

Menurut WHO, remaja adalah

pubertas (puberty), proses yang pada

bila anak telah mencapai usia 10-19

akhirnya akan menghasilkan kematangan

tahun. Batasan usia remaja yang

seksual dan fertilitas (kemampuan untuk

dikemukakan oleh Monks, Knoers, dan

melakukan reproduksi).

Haditono (2004), yaitu :

Dalam Islam, istilah remaja biasa

1. 10-12 tahun termasuk dalam masa

disebut dengan baligh. Baligh secara

pra remaja

bahasa berarti sampainya seorang anak

2. 12-15 tahun termasuk dalam masa
remaja awal

pada usia melaksanakan kewajiban agama.

3. 15-18 tahun termasuk dalam masa

Ahli fiqh mendefinisikan baligh adalah

remaja pertengahan, dan

berakhirnya masa anak-anak dan sampai

4. 18-21 tahun termasuk dalam masa

pada usia dimana telah memiliki kesiapan
untuk

melaksanakan

kewajiban

remaja akhir (Monks, Knoers, dan

dan

Haditono, 2004)

konsisten untuk melaksanakan hukum
syariat

(Ensiklopedia

2012).Sedangkan

ciri-ciri

IRIB,

Kualitas Hubungan Orangtua dan Anak

dalam

1. Pengertian Kualitas Hubungan

perubahan fisiologisnya, anak laki-laki

Menurut Tim Pusat Bahasa (2002)

sudah mengalami mimpi basah atau

pengertian kualitas adalah tingkat baik

mengelurkan cairan mani sedangkan pada

buruknya sesuatu, derajat, mutu, atau

anak perempuan anak sudah mengalami

taraf. Sedangkan berdasarkan pendapat

masa

para

menstruasi

bulannya.

Dalam

atau

haid

islam,

jika

di

tiap

ahli

di

atas,

maka

dapat

disimpulkan komunikasi adalah proses

sudah

pertukaran

5

informasi

dengan

menggunakan

simbol

baik

secara

Trommsdorff,

Albert,

verbal dan non verbal yang dilakukan

2005),

semakin

oleh seseorang dengan pihak lain.

hubungan orang tua dan anak, maka

Menurut

(2006),

semakin besar kesesuaian norma dan

kualitas

nilai antara anak dan orang tua (Taris,

penelitian

menunjukkan
hubungan

Shek

bahwa
orangtua

dan

dan

Mayer,

berkualitas

dan

anak

pemaknaan

anak

Kualitas hubungan orang tua

terhadap kontrol orangtua. Menurut

dan anak terjalin melalui komunikasi.

Shek, kualitas hubungan orangtua dan

Hubungan dekat dan komunikasi yang

anak dapat diketahui dari kepercayaan

baik antara orang tua dan anak, akan

orang tua terhadap anak, kepercayaan

menimbulkan penginternalisasian nilai

anak terhadap orangtua, kesiapan anak

yang ditanamkan orang tua pada anak

untuk berkomunikasi dengan orangtua,

dengan

dan kepuasan anak terhadap kontrol

(Muhammad,

yang dilakukan oleh orangtua. Dalam

komunikasi

Alquran dijelaskan pada surat Ash-

dengan mana simbol verbal dan non

Shaaffaat ayat 102, yang artinya :

verbal dikirimkan, diterima, dan diberi

mempengaruhi

Semin, dan Bok, 1998).

“Maka ketika anak itu sampai (pada usia)
sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim
berkata, ‘wahai anakku, sesungguhnya
aku bermimpi menyembelihmu. Maka
pikirkanlah pendapatmu!’. Dia Ismail
menjawab, ‘wahai ayahku, lakukanlah apa
yang diperintahkan (Allah) kepadamu;
insya Allah engkau akan mendapatiku
termasuk orang yang sabar.”

baik.

Menurut

Seller

2007),

bahwa

adalah

suatu

proses

arti. Proses komunikasi dapat berjalan
dengan lancar jika masing-masing
pelaku

komunikasi

persepsi
penggunaan

yang

mempunyai

sama
simbol

terhadap
tersebut.

Hovland,dkk (Muhammad, 2007) juga
Hubungan orang tua dan anak
sependapat

dengan

Seller

(2007),

yang positif mendukung transmisi
komunikasi adalah proses individu
nilai-nilai

keluarga

(Schwarz,

6

mengirim

stimulus

yang

biasanya

anak,

maka

anak

akan

selalu

dalam bentuk verbal untuk mengubah

mengingat apa yang telah diajarakan

tingkah laku orang lain.

orangtua.

2. Aspek-aspek Kualitas Hubungan

menjelaskan bahwa hubungan yang

Hasil penelitian Shek (2006),
menunjukkan
hubungan

bahwa

orang

mempengaruhi

dan

pemaknaan

hanya

diukur

dari

juga

pemenuhan

anak

kebutuhan materiil saja, namun kasih

anak

sayang

dan

kepercayaan

terhadap kontrol orang tua. Menurut

keduanya

Shek, kualitas hubungan orang tua dan

keberhasilan

anak dapat diketahui dari beberapa

hubungan tersebut.

aspek, yaitu ;

2) Kesediaan

1) Kepercayaan anak terhadap orang

antara

merupakan
dalam

ukuran
menciptakan

anak

untuk

berkomunikasi dengan orang tua

tua dan kepercayaan orang tua

Jika

terhadap anak

kesediaan

berkomunikasi

Tingginya

(2001)

baik antara orangtua dan anak tidak

kualitas

tua

Djamarah

kepercayaan

meningkat,

anak

dengan
maka

untuk

orangtua
pengetahuan

orangtua dan anak, dihasilkan oleh

orangtua tentang anak juga meningkat.

tingginya

Karena,

pengetahuan

orangtua

kesediaan

anak

untuk

terhadap anak dan akan menghasilkan

berkomunikasi

kontrol dan pengawasan orangtua yang

proses sosialisasi yang mana akan

rendah.

mempermudah
Buseri

orangtua

(1990)

menumbuhkan

memfasilitasi

orangtua

untuk

menjelaskan,

mengontrol perilaku anak. Widjaja

sentral

bagi

(2000) mengatakan, bila seseorang

Dengan

menyampaikan pesan kepada orang

kepercayaan pada

lain dan orang tersebut memberi

merupakan

pendidikan

akan

anak.

7

respon, maka proses komunikasi dapat

Transmisi Nilai Jujur

dikatakan

Kualitas

Dalam suatu kelompok budaya terjadi

komunikasi yang dibicarakan adalah

proses transmisi budaya dari satu generasi

komunikasi

khususnya

ke generasi berikutnya, yang di dalamnya

komunikasi interpersonal antara orang

tercakup proses enkulturasi dan sosialisasi.

tua dan anak remaja mereka, karena

Menurut Bery, Poortinga, Segall, dan

keduanya

Dasen (1994) dalam

berlangsung.

keluarga,

saling

terikat

dan

berinteraksi.

Lestari

(2012),

terdapat tiga jenis transmisi budaya, yakni

Djamarah (2004) mengatakan

transmisi vertikal (dari orangtua ke anak),

bahwa dalam mengakrabkan hubungan

transmisi horizontal (dari teman sebaya),

keluarga, komunikasi yang harmonis

dan transmisi oblique (dari orang dewasa

perlu dibangun secara timbal balik dan

lain).

silih berganti antara orangtua dan anak.

Krebsbach, & Kurka, 1997 (dalam Lestari,

3) Kepuasan anak terhadap kontrol

2012)) menyatakan bahwa nilai dipelajari

orangtua

Rokeach

(disitasi

Berling,

melalui proses sosialisasi, dan setiap orang

Orang tua adalah pendidik

dalam individualnya dipengaruhi oleh

pertama dimana anak akan sangat

perkembangan kepribadian, pengalaman

bergantung kepadanya. Baiknya sikap

hidup, serta konsep sosial budaya.

orang tua dalam hal mengajar dan

Menurut Lestari (2012), ada

mendidik anaknya, maka anak pun

enam

menjadi baik dan terdidik. Salah satu

orangtua dalam menyampaikan nilai

sikap orang tua dalam mengajar dan

pada anak, yakni diskusi, keteladanan,

mendidik

pembiasaan,

anak

yaitu

dengan

melakukan dan menjaga komunikasi

metode

yang

pemberian

digunakan

nasehat,

mendongeng, dan pemberian instruksi.

dengan baik.

8

1. Dialog

anak

dapat

menirunya.

Apabila

Dalam metode dialog orangtua

orangtua telah mencontohkan perilaku

menyampaikan alasan pemilihan nilai

yang diharapkan pada anak, orangtua

dan harapannya kepada anak. Dengan

juga merasa lebih mudah menasehati

cara

pada anak.

tersebut,

anak

memperoleh

penjelasan tentang harapan orangtua

3. Pembiasaan

kepada dirinya. Selain itu, orangtua

Metode

membiasakan

anak

juga memberi kesempatan pada anak

paling banyak digunakan orangtua

untuk menjelaskan alsan tindakannya

dalam mengajarkan ibadah kepada

maupun

orangtua

anak seperti melakukan salat dan

apabila ada penjelasan orangtua yang

puasa. Orangtua juga membiasakan

kurang

dipahami.

proses

anak untuk selalu bersikap jujur

dialog

terjadi

yang

seperti dalam hal ibadah jika anak

bersifat timbal balik antara orangtua

ditanya sudah melakukan salat atau

dengan anak.

belum, anak harus berkata jujur sudah

2. Keteladanan

melakukannya atau belum, atau ketika

bertanya

Metode
digunakan

pada

Melalui

komunikasi

pemberian

contoh

anak

orangtua

dalam

kelebihan kembalian uang maka wajib

berbelanja

dan

mendapat

mengajarkan perilaku jujur. Metode

untuk mengembalikan kembaliannya.

pemberian

4. Pemberian nasehat

contoh

pada

anak

dilakukan orangtua dengan melakukan
terlebih

dahulu

perilaku

Pada

yang

memberikan

umumnya
nasehat

orangtua
pada

anak

diharapkan orangtua untuk dilakukan

terutama setelah mengetahui anaknya

oleh

melakukan

anak.

Dengan

memberikan

contoh tersebut, orangtua berharap

pelanggaran

terhadap

aturan yang telah ditetapkan atau

9

berperilaku yang tidak sesuai dengan

Sedangkan

harapan orangtua. Namun, ada pula

pengenalan

orangtua yang menasehati anak agar

berangsur - angsur yang ditanamkan

lebih mandiri dan bertanggung jawab.

dalam diri manusia mengenai tatanan

5. Mendongeng

penciptaan,

Orangtua menggunakan metode

ta’dib
dan

yaitu

pengakuan

membimbing

proses
secara

dan

mengarahkan anak untuk mengetahui

mendongeng untuk menyampaikan

kekuasaan dan wujud keberadaanNya.

budi pekerti pada anak-anaknya.

Hubungan Antara Kualitas Hubungan

6. Pemberian instruksi

Orangtua dan Nilai Jujur Remaja

Metode memberikan instruksi
dilakukan

orangtua

Dalam kehidupan sehari-hari manusia

dengan

tidak akan pernah terlepas dari aspek

memberikan perintah pada anak untuk

hubungan sosial di lingkungan tempat ia

melakukan sesuatu.

tinggal. Agar tercipta suasana atau relasi

Dalam Islam disebutkan tiga

hubungan yang baik antar sesama maupun

proses transmisi nilai orangtua terhadap

berkelompok, tentunya perlu menanamkan

anak, yaitu tarbiyah, ta’lim, ta’dib.

dan

Tarbiyah yaitu penanaman etika yang

dengan nilai-nilai yang luhur. Pentingnya

mulia padsa jiwa anak yang sedang

manusia dalam membawa nilai –nilai

tumbuh dengan cara member nasehat,

keluhuran akan membawa dampak positif

sehingga memiliki potensi - potensi

bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

yang menghasilakan sifat-sifat bijak

Dengan berpedoman pada nilai yang telah

dan baik pada anak. Ta’lim yaitu proses

tertanam pada individu, tentunya akan

transmisi nilai dan berbagai ilmu

berpengaruh juga pada kualitas hubungan

pengetahuan pada individu tanpa ada

yang baik dengan orang lain.

batasan

dan

ketentuan

tertentu.

10

membiasakan

untuk

berperilaku

Penanaman sebuah nilai, semestinya telah

MenurutSchwarz, Trommsdorff,

diajarkan sejak usia anak-anak, karena usia

Albert, dan Mayek (2005), hubungan

anak-anak merupakan usia pembentukan

orang tua dan anak yang positif

awal karakter. Nilai adalah suatu pedoman

mendukung

yang menjadi dasar dalam kehidupan

keluarga. Jadi dalam hal ini faktor

sehari-hari untuk menentukan suatu sikap

kualitas merupakan faktor yang sangat

dan perilaku dapat dikatakan positif atau

mempengaruhi

negatif. Salah satu nilai yang sangat

pembentukan karakter, seperti halnya

penting untuk selalu dijaga pada setiap

nilai kejujuran. Keteladanan orang tua

individu adalah nilai kejujuran. Kejujuran

dalam berperilaku menjadi contoh

merupakan aspek yang sangat penting

nyata

dalam kehidupan bersosial (Syukur, 2011).

Kuczyn-ski,

Jujur memiliki beberapa aspek

(1997)

transmisi

nilai-nilai

pada

bagi

nilai-nilai

pembelajaran
Marshall,

dalam

dan

Lestari

anak.
Schell
(2012),

yaitu menyampaikan kebenaran dan

mengungkapkan bahwa pada dasarnya

mendapatkan sesuatu dalam prosedur

sosialisasi mencakup transmisi nilai,

yang

sikap,

benar

atau

Menyampaikan

bertindak

peran,

dan

produk-produk

berarti

budaya lain dari generasi tua ke

menyampaikan pesan kepada orang

generasi yang lebih muda dan orangtua

lain tentang suatu informasi atau berita

menjadi pemeran utama dalam proses

secara benar sesuai fakta yang ada.

tersebut. Adapun metode transmisi

Sedangkan
bertindak

kebenaran

fair.

bertindak
atau

fair

adalah

nilai yang dikemukakan oleh Lestari

berperilaku

sesuai

(2012),

yaitu

dialog,

keteladanan,

dengan prosedur atau aturan, adil dan

pembiasaan,

tidak curang.

mendongeng, dan pemberian instruksi.

11

pemberian

nasehat,

Transmisi nilai dalam keluarga dapat

hubungan orangtua dan anak. Definisi

dikatakan berhasil jika kualitas hubungan

operasional nilai jujur remaja ditinjau dari

orangtua-anak

kualitas hubungan orangtua dan anak yaitu

dan

penerapan

nilai,

khususnya nilai jujur dalam kehidupan

Semakin

sehari-hari, terjalin baik dan anak tetap

orangtua-anak, dan komunikasi antara

memegang teguh nilai yang diajarkan

orang tua dan anak, akan membuat anak

orangtua. Beberapa aspek dari kualitas

tetap memegang teguh nilai-nilai yang

hubungan anak dengan orangtua yaitu :

telah diajarkan oleh orang tua melalui

Kepercayaan anak terhadap orang tua dan

transmisi nilai keluarga, meskipun tanpa

kepercayaan orang tua terhadap anak,

pengawasan orang tua. Pada penelitian ini

kesediaan

nilai jujur remaja ditinju dari kualitas

anak

untuk

berkomunikasi

dekat

dan

baik

hubungan

dengan orang tua, kepuasan anak terhadap

hubungan

kontrol orang tua.

diungkap melalui skala dengan model

Hipotesis

vignette.Teknik pengambilan sampel yang

Terdapat hubungan positif antara kualitas

digunakan dalam penelitian ini adalah

hubungan orang tua dan transmisi nilai

Cluster random Sampling.

yang diturunkan orangtua terhadap nilai

Metode Analisis Data

jujur. Semakin tinggi kualitas hubungan

Hasil dari penelitian ini, akan dianalisis

orang tua dan anak dan transmisi nilai

dengan menggunakan pendekatan statistik

yang diturunkan, maka akan semakin

yaitu melalui uji asumsi yang meliputi uji

tinggi nilai jujur yang diterapkan remaja.

normalitas dan uji linieritas sedangkan

orangtua

dan

anak

dapat

untuk uji hipotesis akan menggunakan
METODE PENELITIAN

teknik analisis regresi ganda linear.

Gejala Penelitian
Gejala yang akan diteliti yaitu nilai
jujur

remaja

ditinjau

dari

kualitas
12

kualitas

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis regresi

hubungan

ibu

yang

terjalin, dan transmisi nilai ibu

ganda diperoleh koefisien korelasi :

yang diberikan maka akan semakin

a. Kualitas hubungan ayah memiliki

tinggi nilai jujur pada siswa atau

nilai r 0,885 dan transmisi ayah

remaja.

memiliki nilai r 0,844 terhadap

Berdasarkan uji hipotesis diketahui

nilai jujur, dan nilai sig = 0,00 (p <

bahwa kualitas hubungan ayah, ibu

0,05). Artinya ada pengaruh yang

dengan

signifikan antara kualitas hubungan

nilai

jujur

remaja.

signifikan antara variabel bebas dan
terikatnya.

nilai ayah yang diberikan, maka

Ada lima tujuan

akan semakin tinggi nilai jujur

yang dilakukan

peneliti dalam penelitian ini, pertama

pada siswa atau remaja.

untuk mengetahui adakah hubungan antara

b. Kualitas hubungan ibu memiliki

kualitas hubungan ibu dengan nilai jujur

nilai r 0,864 dan tranmisi ibu

pada anak. Kedua adakah hubungan antara

memiliki nilai r 0,860 terhadap

kualitas hubungan ayah dengan nilai jujur

nilai jujur, dan nilai sig = 0,00 (p <

pada anak. ketiga adakah hubungan antara

0,05). Artinya ada pengaruh yang

transmisi nilai ibu dengan nilai jujur pada

signifikan antara nilai jujur remaja

anak. keempat adakah hubungan antara

dengan kualitas hubungan ibu dan

transmisi nilai ayah dengan nilai jujur pada

transmisi nilai ibu terhadap nilai
Semakin

nilai

bahwa terdapat pengaruh yang sangat

ayah yang terjalin dan tranmisi

remaja.

transmisi

sebesar 0,899, hal ini menunjukkan

Semakin tinggi kualitas hubungan

jujur

dan

memiliki nilai alpha cronbach (R)

ayah dan transmisi nilai ayah
terhadap

anak

anak. Dan kelima adakah hubungan antara

tinggi

kualitas hubungan ayah, ibu dan transmisi

13

nilai ayah, ibu dengan nilai jujur. Hal ini

terhadap nilai jujur anak, diperoleh

dapat dilihat berdasarkan hasil analisis

nilai sumbangan sebesar 76,9%.

stepwise:

Hal ini dapat diartikan bahwa

a. Besarnya prosentase sumbangan
kualitas

hubungan

ibu

antara kualitas hubungan ayah dan ibu,

dan

dan tranmsisi nilai ayah dan ibu,

transmisi nilai ibu terhadap nilai

bersama-sama mempunyai sumbangan

jujur yaitu 78,1%.

yang sama besar dan pengaruh yang

b. Besar prosentase kualitas hubungan

signifikan terhadap nilai jujur.

ayah dan transmisi nilai ayah

e. Nilai

sumbangan

kualitas

terhadap nilai jujur yaitu sebesar

hubungan ayah, ibu dan transmisi

79,8%.

nilai ayah, ibu sebesar 80,4%

Hal ini dapat diartikan bahwa

terhadap nilai jujur anak. Dan

antara kualitas hubungan ibu, transmisi

sisanya 19,6% dipengaruhi oleh

nilai ibu, kualitas hubungan ayah dan

faktor-faktor lain.

transmisi nilai ayah bersama-sama

Hal ini dapat dilihat dari nilai

mempunyai sumbangan yang sama

sumbangan tiap variable terhadap

besar dan pengaruh yang signifikan

nilai

terhadap nilai jujur.

kualitas hubungan ayah terhadap

c. Besarnya prosentase peran ayah

nilai jujur sebesar 78,3%, kualitas

dan ibu dalam variabel kualitas

hubungan ibu terhadap nilai jujur

hubungan terhadap nilai jujur anak,

sebesar 74,6%, transmisi nilai ayah

didapatkan

terhadap nilai jujur sebesar 71,2%,

nilai

sumbangan

sebesar 79,7%.

variable

Nilai

sumbangan

dan transmisi nilai ibu terhadap

d. Sedangkan peran ayah dan ibu
dalam

jujur.

transmisi

nilai jujur sebesar 73,9%. Dapat

nilai

diartikan bahwa variable yang

14

paling

dominan

pada

kualitas

darikualitas hubungan orang tua anak dan

hubungan, yaitu ada pada ayah, dan

transmisi

pada transmisi nilai yaitu ada pada

berikut;

ibu.

nilai,

diantaranya

1. Hasil hipotesis dalam pengujian

Jadi dapat disimpulkan bahwaHasil

analisis

analisis yang didapat menunjukkan

hubungan orang tua (ayah, ibu)

antara kualitas hubungan ayah, ibu dan

dan

bersama-sama

anak

Dalam

besar dan pengaruh yang signifikan

transmisi

pengujian

didapatkan

terhadap nilai jujur. Dan kualitas

nilai

uji

Anova

persamaan

regresi

signifikansi 0,00 dengan p