Epidemiologi dan Deteksi Molekuler Toxoplasma gondii pada Kotoran Kucing yang didapat dari rumah ibu hamil di Bali.

EPIDEMIOLOGI DAN DETEKSI
MOLEKULER TOXOPLASMA GONDII PADA
KOTORAN KUCING YANG DIDAPAT DARI
RUMAH IBU HAMIL DI BALI

Oleh
Drh. I Made Subrata M.Erg
NIDN : 0020116804

PENDAHULUAN
Toxoplasmosis
Toxoplasma
gondii
Zoonosis

Ookista
Cemari lingkungan
Manusia & Hewan
lain

Darimana Terinfeksi

Bahan
Makanan &
Air tercemar
ookista

Kebiasaan atau
Perilaku Hidup

Keberadaan
kucing di sekitar
rumah
(Lopes,2009)

Makan Lawar
atau makanan
kurang
matang
Lingkungan
tercemar oleh
ookista, sering

kontak tanah,
vektor

Siapa yang berisiko?
Semua manusia laki, perempuan,
tua, dewasa & anak-anak

Semua Hewan seperti: Kucing,
Anjing, kambing, babi, sapi, unggas
dll

Tahun 2011 ibu hamil di Badung positif
pernah terinfeksi T.gondii
(Sukaryawati,2011)

Gejala Klinis
Abortus

Lahir cacat


Pada manusia tdk
hamil atau Hewan
tdk Bunting

Tidak
menunjukkan
gejala

Dampak Terinfeksi
Hidrosefalus
Dampak lain
dr terinfeksi
T.gondii

Gangguan
pendengaran

Gangguan
penglihatan


Keterbela
kangan
mental
dll

BALI
Banyak berkeliaran di
rumah, pasar, RS &
tempat umum
Jumlah terus
bertambah &
Kebanyakan liar shg
feces cemari
lingkungan
Lingkungan disekitar rumah
banyak berkeliaran hewan
yg merupakan host
intermediet

Sistem pemeliharaan

ekstensif (liar)

Bagaimana dgn Bali?
Populasi
penduduk
tinggi &ibu
hamil

Banyaknya
anak lahir
cacat
Perlu
dilakukan
penelitian

Tingginya Populasi
Kucing dan hidup
liar

Tngginya jumlah

populasi kucing
liar, fecesnya
cemari
lingkungan

Konsep One Health
KKesehatan
Manusia

Kesehatan
Hewan

Kkesehatan
Lingkungan

Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui keberadaan ookista T.gondii
dilingkungan
2.Untuk
mengetahui

hubungan
antara
keberadaan ookista T.gondii dilingkungan
dengan keberadaan ibu hamil yang positif
terpapar T.gondii.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat baik dari aspek
kesehatan masyarakat dan aspek ilmiah.
1. Kesehatan masyarakat untuk mengungkap
faktor risiko Toxoplasmosis.
2. Ilmiah hasil penelitian dapat menemukan
sesuatu yang baru juga dapat dipakai acuan
untuk penelitian selanjutnya.

KERANGKA KONSEP PENELITIAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kucing


Lingkungan (feces
dgn Ookista)

Host Antara
Ayam, Babi,
Kambing Tikus
dll

Ibu Hamil
Faktor
resiko
keberadaan
kucing,
iklim
keberadaan vektor

Sumber Penularan
terhadap kucing
Koproskopis


Positif

Serologis

Negatif

Positif
1

Pemeriksaan DNA
(Uji PCR)

Negatif

HIPOTESIS PENELITIAN
1. Keberadaan Ookista dari T.gondii yang
mencemari lingkungan sebagai faktor risiko bagi
ibu hamil terpapar T.gondii.
2. Ada hubungan antara keberadaan Ookista dari
T.gondii yang mencemari lingkungan berisiko bagi

ibu hamil terpapar T. gondii.

METODE PENELITIAN




Rancangan penelitian Case-control study
Sulitnya mendapatkan ibu hamil positif
Toxoplasmosis
Kerjasama dengan RS, Bidan Praktek,
Puskesmas dan Laboratorium

 Rancangan Penelitian

+

Lingkungan Tercemar
Ookista (feces)


Ibu Hamil Terpapar
T.gondii (kasus)

-

Laboratorium

+
-

Lingkungan Tercemar
Ookista (feces)

Ibu
Hamil
tidak
terpapar
T.gondii
(kontrol)

Road map atau bagan alur penelitian dilakukan
Laboratorium

Ibu Hamil Terpapar T.gondii (Positif)
dan Ibu Hamil Tidak Terpapar
T.gondii (Negatif)

Kucing

Feces (Uji
Koproskopis)
+

-

Uji PCR (polymerase
chain reaction).

ANALISA DATA
Data yang diperoleh dianalisa secara
statistik menggunakan uji multiple
logistik regression (Program STATA)
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
3. Analisis multivariat

Hasil Penelitian

Kasus

Kontrol

Frekuensi

Persentase

frekuensi

Persentase

31 tahun kebawah

16

40

24

60

Diatas 31 tahun

24

60

16

40

Kurang (< SMA/Sederajat)

11

27,50

4

10

Cukup (≥ SMA/Sederajat)

29

72,50

36

90

Berisiko

16

40

12

30

Tidak berisiko

24

60

28

70

Ya

25

62,50

17

42,50

Tidak

15

37,50

23

57,50

Pelihara

8

20

4

10

Tidak pelihara (liar)

32

80

36

90

Positif

12

30

2

5

Negatif

28

70

38

95

Faktor risiko
Umur sampel

Tingkat pendidikan sampel

Status pekerjaan sampel

Kontak dengan tanah

Status keberadaan kucing

Kotoran kucing

Gambar Ookista T.gondii
Tanda panah kuning memperlihat ookista dari T.gondii yang sudah bersporulasi, tanda
panah hijau memperlihatkan ookista dari T.gondii yang belum bersporulasi, tanda panah
merah ookista dari Isospora yang belum bersporulasi dan tanda panah biru ookista dari
Isospora yang sudah bersporulasi yang didapat dari feces kucing.

Gambar Hasil elektroporesis produk PCR,
L = marker (DNA ladder 100bp) (10) = kontrol positif,
(9) = kontrol negatif, Lajur 1-8 isolat ookista T.gondii
kucing di Bali, tanda panah menunjukkan produk PCR
spesifik pada posisi 370 bp.

Pembahasan

Karateristik umum sampel berdasarkan umur
sampel berumur diatas 31 tahun (60%)
Sejalan dgn penelitian di Thailand bhwa prevalensi
tertinggi terinfeksi Toxoplasmosis umur 20-40 tahun
Bertentangan dgn penelitian di Korea dan China (Rai
et al 1996) umur rentan terinfeksi toxoplasmosis
prevalensi tertinggi pada umur tua
(Fromont et al, 2009) sepanjang umur manusia
rentan terinfeksi toxoplasmosis

 Tingkat pendidikan sampel dalam penelitian ini : SMA
sebesar 43,75%, Perguruan Tinggi sebesar 37,5%,
SMP sebesar 10% dan SD sebesar 8,75,
 Aktivitas kontak dengan tanah pada penelitian ini
bukan merupakan faktor risiko (OR= 2,25; P=0,073).
 Justru yang lebih penting adalah kehadiran kotoran
kucing dilingkungan dapat mencemari tanah
 Keberadaan populasi kucing di Bali khususnya kucing
liar jumlahnya sangat banyak
 Ada suatu yang sangat istimewa dari keberadaan
kucing di Bali, adanya kepercayaan di kalangan
masyarakat Bali tidak boleh membunuh kucing baik
secara sengaja maupun tidak sengaja.

 Prevalensi ookista T.gondii dalam kotoran kucing
didapatkan : 30% (kasus) dan 5% (kontrol)
 Keseluruhan prevalensinya 17,5%
 Lebih tinggi dari prevalensi ookista pada feses kucing
di Mesir 2% Amany et al (2012)
 Prevalensi 17,5% merupakan potensi besar untuk
penyebaran infeksi toxoplasmosis.
 Uji PCR mempergunakan primer B1 gen, Tujuannya
adalah untuk meyakinkan bahwa ookista yang
ditemukan tersebut adalah ookista T.gondii bukan
ookista parasit lain.
 Data ibu-ibu hamil yang positif terinfeksi
toxoplasmosis dalam penelitian ini mempunyai risiko
mengalami keguguran 18,857 kali (OR= 18,857; p=
0,000)

Kesimpulan dan Saran
Simpulan
• Keberadaan kucing disekitar rumah ibu hamil
ternyata fesesnya mengandung ookista
T.gondii yang dapat mencemari lingkungan.
• Keberadaan ookista T.gondii pada feses
kucing dilingkungan dikonfirmasi secara
definitif dengan uji koroskopis merupakan
faktor risiko pada ibu hamil terpapar T.gondii.

• Saran
• Perlu dilakukan sosialisasi di masyarakat
tentang bahaya infeksi toksoplasmosis, terkait
ditemukan ookista T.gondii secara morphologi
yang mencemari lingkungan.
• Dianjurkan kepada semua komponen untuk
melakukan pengendalian terhadap populasi
kucing yang di Bali yang mana populasinya
terus meningkat yang merupakan hospes
definitif dari T.gondii.

SEKIAN
TERIMA KASIH