Deteksi Molekuler Keberadaan Toxoplasma gondii Pada Sumber Air di Bali.

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

SOSIALISASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA BIDANG TANAMAN PRODUKTIF
DI DESA ANTAP KECAMATAN SELEMADEG KABUPATEN TABANAN
Ni Made Wiasti1, I Nyoman Dhana2, A.A Bags Wiraw3, Putu Sukardja ..............................................1070
ANALISIS KERUSAKAN SAYURAN SEGAR DALAM STYROFOAM BOX
DENGAN TEKNIK TOP ICE COOLING
Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja1), Pande Ketut Diah Kencana ....................................................................1074
PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI BAHAN DASAR PRODUK PIA
I. G .N . Agung*), A.A.G.N. Jambe*) dan A.S. Duniaji ..........................................................................1081

KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
TERAPI AUTO URINE PADA PENGOBATAN PENYAKIT MANUSIA
(Studi Analisis Kimia dan Tinjauan Islam)
Panji Hidayat .........................................................................................................................................1089
PERHITUNGAN NILAI BESARAN FISIS FILM HASIL PHOTO SINAR-X MAMMOGRAFI
JENIS LESI GANAS DAN LESI JINAK KANKER PAYUDARA
1
Anak Agung Ngurah Gunawan,MT, 2I Nyoman Widana .....................................................................1097
PANJANG SIKLUS ESTRUS DAN JUMLAH ANAK TIKUS BETINA (RATTUS RATTUS)
YANG DIINJEKSI WHITE VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA

1)
Ni Wayan Sudatri , Dwi Ariani Yulihastuti, 2) Iriani Setyawati .........................................................1101
KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA STATUS GIZI RUMAH TANGGA
MISKIN PROVINSI BALI
Kadek Tresna Adhi1), Ni Wayan Arya Utami ........................................................................................1106
APOPTOSIS SEL SPERMATOGENIK PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS)
YANG TERPAPAR ASAP ROKOK SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH JUWET
(SYZYGIUM CUMINI)
A.A. Sg A. Sukmaningsih1, N Made Rai Suarni1, N.Wayan Sudatri1
Triwahyu Pangestiningsih2, Sitarina Widyarini ....................................................................................1113
PENGARUH MAKANAN ATEROGENIK TERHADAP STRES OKSIDATIF
DAN INFLAMASI PADA TIKUS WISTAR
Ni Wayan Bogoriani1), I Wayan Sudiarta .............................................................................................1120
DETEKSI MOLEKULER KEBERADAAN TOXOPLASMA GONDII
PADA SUMBER AIR DI BALI
Made Pasek Kardiwinata1*), Kadek Karang Agustina 2**), I Made Subrata ...........................................1130
ULTIMATE ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN EKSTRAK ETANOL
KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.)
Ni Made Suaniti 1), Manuntun Manurung ....................................................................................... 1134


xxvi | Kuta, 29-30 Oktober 2015

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

DETEKSI MOLEKULER KEBERADAAN TOXOPLASMA GONDII PADA
SUMBER AIR DI BALI
Made Pasek Kardiwinata1*), Kadek Karang Agustina 2**), I Made Subrata 3*)
*
Fakultas Kedokteran UNUD
**
Fakultas Kedokteran Hewan UNUD
Telp: 081237660707, E-mail: pkardiwinata@yahoo.com
ABSTRAK
Seroprevalensi ibu hamil terinfeksi T. gondii di Kab. Badung Bali sebesar 41,8 (Sukaryawati, 2011). Seroprevalensi
pada kucing 55%, pada ayam sebesar 24,8 % (Subrata, 2013), sedangkan data cemaran sumber air di Bali oleh oosit
T.gondii belum pernah dilakukan. Bali memiliki kondisi lingkungan yang tidak begitu baik terutama keberadaan
hewan-hewan liar seperti populasi kucing yang cukup tinggi terutama kucing liar, yang berpotensi mencemari
lingkungan terutama air oleh fecesnya yang mengandung oosit T.gondii. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk
mendeteksi keberadaan oosit Toxoplasma gondii pada sumber air di Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan
deskriptif dengan sampel sumber air di beberapa kabupaten Bali meliputi: sungai, danau, sumur, mata air, air

terjun, PDAM dan air pemandian dengan menggunakan teknik uji PCR. Dari 66 sumber air yang diperiksa dengan
uji PCR menunjukan hasil negative T. gondii, namun sebagian besar sumber air yang diamati (77.3%) ditemukan
keberadaan kucing dan kotorannya sebesar (53%). Hasil negatif uji PCR dipengaruhi oleh rendahnya jumlah
ookista T. gondii pada sumber air sehingga menentukan hasil negatif pada sampel. Walaupun sumber air hasilnya
negatif saat ini tetapi tidak menutup kemungkinan kedepan air bisa tercemar T. gondii mengingat kondisi lingkungan
yaitu keberadaan kucing dan kotorannya disekitar sumber air. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
seroprevalensi T. gondii pada kucing dan kotorannya yang ditemukan disekitar sumber air dan pemeriksaan T.
gondii secara berkelanjutan pada sumber air yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk menegasakan bahwa sumber
air di Bali bebas dari cemaran T.gondii
Kata kunci: T. gondii, Air, Bali

I.

PENDAHULUAN
Parasit T. gondii merupakan protozoa yang bersifat zoonosis. Kucing merupakan satu-satunya hewan
yang secara langsung dapat menyebarkan oosit yang mencemari lingkungan termasuk air yang sering
dimanfaatkan diminum oleh manusia. Air yang tercemar oleh oosit dari T. gondii merupakan media yang
potensial dalam penyebaran penyakit Toxoplasmosis pada manusia.
Beberapa hasil penelitian epidemiologi melaporkan bahwa keberadaan kucing di rumah atau
halaman rumah dapat mempertinggi risiko terinfeksi T gondii terutama pada wanita hamil (Liu et al 2009;

Lopes et al. 2009; Avelino et al. 2004; Ayi et al. 2009).
Hasil-hasil penelitian terhadap seroprevalensi toxoplasmosis pada manusia di berbagai daerah
di Indonesia telah dilaporkan, yaitu berkisar antara 3,1 % - 64 % (Chomel et al.,1993). Demikian juga
hasil penelitian dari Sukaryawati et al tahun 2011 yang dilakukan di Kecamatan Mengwi Kabupaten
Badung Bali, didapatkan 41,8% dari ibu hamil positif pernah terinfeksi atau sedang terinfeksi terinfeksi T.
gondii. Temuan lainnya adalah seroprevalensi pada kucing 55%, pada ayam sebesar 24,8 (Subrata, 2013),
sedangkan data cemamarn sumber air di Bali oleh Toxoplasma gondidi belum pernah dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas ada hal yang penting yang hasus dilakukan yaitu mengenai cemaran
lingkungan terutama cemaran yang diakibatkan oleh oosit yang dihasilkan oleh feces kucing terhadap
sumber air di Bali mengingat sampai saat ini belum ada data tentang indikator cemaran air oleh oosit
T.gondii di Bali sebagai daerah pariwisata yang merupakan salah satu sumber penularan Toxoplasmosis
pada manusia. Bali merupakan daerah tujuan pariwisata utama dunia serta Bali memiliki kondisi lingkungan
yang tidak begitu baik terutama keberadaan hewan-hewan liar seperti populasi kucing yang cukup tinggi
terutama kucing liar, yang berpotensi mencemari lingkungan terutama air oleh fecesnya. maka perlu
dilakukan penelitian tentang deteksi keberadaan T. gondii yang mencemari air di daerah pariwisata di Bali,
disamping itu perlu adanya pemetaan T. gondii sebagai langkah strategi awal dalam menekan penularan
1130 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015


toxoplasmosis dari air ke manusia. Oleh karena itu penelitian ini sangat penting dilakukan di Bali. Adapun
tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi keberadaan T. gondii pada beberapa sumber air di Bali sebagai
daerah pariwisata dengan menggunakan metode PCR.
1.
METODE PENELITIAN
Rancangan dalam penelitian ini mengggunakan rancangan deskriptif. Sampel meliputi sumber air
di beberapa kabupaten Bali meliputi: sungai, danau, sumur, mata air/pancoran, air terjun, PDAM dan air
pemandian. Deteksi ookista T. gondii menggunakan teknik uji PCR.
Pengumpulan data primer yaitu sumber air dilakukan melalui observasi langsung pada sumber air di
beberapa kabupaten di Bali. Deteksi ookista T. gondii dilakukan dengan Prosedur Kerja sebagai berikut:
1). Tahap Pemecahan Kista; 2). Tahap Ekstraksi DNA dan 3). Tahap PCR.
1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
#I7=B;A9FID5?5B5B=BG9FH565;=CF5B;CF5B;89B;5B89ZG=9BG==AIBM5B;85D5HA9BM9656?5BD9FI65