Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Batan nyuh - Kecamatan Marga - Kabupaten Tatan nyuh.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BATANNYUH

KECAMATAN : MARGA

KABUPATEN/KOTA : TABANAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM periode XIII Unud di Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Kadek Wisnu Perdana No. Mahasiswa : 1306305217

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM Periode XIII Unud tahun 2016 di Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Tabanan, 29 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

(Dr. Drs. I Made Sukadana , M.Si) (Ni Wayan Renitiasih) DPL Desa Batannyuh KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui

(I Wayan Widana) Kepala Desa Batannyuh


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga yang merupakan Program khusus dari kegiatan mahasiswa KKN PPM Unud untuk mendampingi, membina serta membantu KK Dampingan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Drs. I Made Sukadana , M.si selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Batannyuh yang telah memberi bimbingan dan arahan didalam menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Wayan Renitiasih beserta keluarga yang merupakan keluarga dampingan penulis yang terpilih dalam laporan ini yang telah memberikan banyak waktu, kesempatan dan pengalamanya kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Program Pendampingan Keluarga ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, di samping referensi informasi yang penulis dapatkan sangat sedikit, oleh karena itu, penulis mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak guna melengkapi laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna sebagaimana mestinya untuk menambah wawasan dan meningkatan mutu pendidikan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Tabanan, 27 Agustus 2016


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 6

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 7

2.1.3 Permasalahan Pendidikan... 7

2.1.4 Permasalahan Psikologis ... 7

2.2 Masalah Prioritas ... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9

3.1 Program ... 9

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 9

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 10

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan ... 11

3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis ... 11

3.2 Jadwal Kegiatan ... 11

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA 15

4.1 Waktu ... 15

4.2 Lokasi ... 15

4.3 Pelaksanaan ... 15

4.4 Dampak ... 16

4.5 Hasil ... 16

4.6 Kendala ... 16


(5)

5.1 Simpulan ... 17 5.2 Rekomendasi ... 18 LAMPIRAN


(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA

1.1 Profil Keluarga

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. KKN PPM Unud merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu kegiatan dalam KKN PPM yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan).

Program Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok non-tema yang wajib yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN PPM Periode XIII tahun 2016. Program pendampingan keluarga (KK Dampingan) diadakan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu penge

tahuan dan teknologi yang diperoleh dari kampus terutama dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang lebih bahagia dan sejahtera. Program pendampingan keluarga diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa akan mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga dampingan. Serta mampu menggali permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan dan kemudian berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik oleh masyarakat terutama


(7)

keluarga dampingan itu sendiri yang merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan.

Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga kurang sejahtera terutama dilihat dari segi penghasilan dan aset yang dimiliki, sehingga dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat diharapkan dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan.

Keluarga KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Desa Batannyuh memiliki 4 banjar dinas atau 2 banjar adat, kemudian dibagi kepada 19 mahasiswa KKN PPM Unud. Pendampingan di Desa Batannyuh ini diperuntukkan kepada masyarakat dengan kelompok kurang mampu bagian keluarga harapan yang berjumlah 19 kepala keluarga (KK).

Pada program pendampingan keluarga KKN PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Umadiwang Kangin dan Banjar Adat Umadiwang, yaitu keluarga Ni Wayan Renitiasih. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 Ni Wayan

Renitiasih Menikah 45 Tamat SD Pedagang Kepala Keluarga

2 I Wayan

Gunarta

Belum

Manikah 24 Tamat SMK

Karyawan Swasta

Anak

3 Made Modir Menikah 75 Tamat SD Tidak bekerja

Mertua

Ibu Ni Wayan Renitiasi merupakan istri dari Alm. I Made Gunawan dan memiliki seorang anak bernama I Wayan Gunarta. Suami dari Ibu Renitiash sudah cukup lama meninggal dunia sehingga Ibu Renitiasih harus berjuang sendiri dalam


(8)

menghidupi keluarganya sebagai single parents. Mata pencaharian dari Ibu Ni Wayan Renitiasih adalah berdagang dengan membuka warung kecil di rumahnya. Ibu Renitiasih tinggal satu halaman dengan kakak suaminya. Mereka tinggal di areal lahan kurang lebih 5 are. Kondisi rumah yang ditempati ibu Renitiasih terbilang cukup sederhana. Terdiri dari 2 kamar, 1 kamar mandi dan 1 dapur yang kondisinya kurang terawat dengan baik..

Anak dari Ibu Ni Wayan Renitiasih ini sudah bekerja sebagai karyawan di Indomaret. Kendala utama dari keluara Ibu Ni Wayan Renitiasih yaitu masalah perekonomian. Dimana anak dari Ibu Ni Wayan Renitiasih yaitu I wayan Gunarta tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena terhalang oleh faktor biaya I Wayan Gunarta bekerja sebagai pegawai di minimarket indomaret. Selain itu ia memiliki kegiatan yaitu mampu memperbaiki peralatan elektronik seperti TV, Hp dan Komputer. Dari sana I Wayan Gunnarta mampu menambah penghasilannya untuk kebutuhan sehari-harinya. Ibu Renitiasi juga tinggal dengan mertuanya yang sedang sakit epilepsi sehingga ibu Renitiasih harus menjaga mertuanya agar tidak kambuh.

Perekonomian yang dihasilkan oleh Ibu Ni Wayan Renitiasih juga tidak menentu terlebih lagi pada saat ini telah banyak bermunculan supermarket seperti almart, indomaret dan sebagainya yang mampu mematikan usaha kecil masyarakat disekitarnya.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Ibu Ni Wayan Renitiasih yang hanya diperoleh dari hasil berdagangnya yang tidak menentu. Karena tidak dipungkiri pada saat ini sangat banyak bermunculan supermarket ataupun sejeinisnya seperti alfamart, indomaret dan sebagainya yang mampu menyaingi Usaha Kecil Masyarakat (UKM) seperti warung yang dimiliki oleh Ibu Ni Wayan Renitiasih. Menurut Ibu Renitiasih pendapatan dari warungnya tersebut kurang lebih sekitar Rp.50.000

Sumber pendapatan lain yang mampu membantu perekonomian keluarga ini adalah penghasilan dari sang anak yang sudah bekerja di Indomaret dengan gaji


(9)

sekitar Rp,1.600.000 per bulan. Selain itu I wayan Gunarta juga mempunyai penghasilan dari membatu tetangga sekitarnya dalam memperbaiki peralatan elektroniknya namun penghasilannya tak tentu tergantung ada atau tidak yang memerlukannya

.

1.2.2Pengeluaran Keluarga A. Kebutuhan Sehari-hari

Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Ibu Renitiasih adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hari. Pengeluaran sehari-harinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk pauk, dan sayur mayur. Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Mek Windi menghabiskan uang sebesar ± Rp 30.000,00. Selain biaya konsumsi untuk keluarganya, Mek Windi juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan mandi (MCK) dan mencuci seperti sabun, pasta gigi, shampo, deterjen, sabun cuci piring, dan lain sebagainya yang biasanya menghabiskan uang sebesar ± Rp 50.0000,00. Serta yang tidak kalah penting juga mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanan yaitu listrik dan air sebesar ± Rp 100.000,00. Adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Mek Windi dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Keperluan konsumsi : Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000

Keperluan MCK = Rp 50.000

Keperluan listrik dan air = Rp 100.000 + Rp 1.050.000

B. Pendidikan

Dalam bidang pendidikan dapat dikatakan tidak ada pengeluaran karena anak dari Ibu Renitiasih telah bekerja

C. Kesehatan

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan


(10)

ekonomis. Dalam masalah kesehatan, Ibu Ni Wayan Renitiasih dan mertuanya tidak tergolong muda lagi sehingga beliau mudah mengeluh sakit pinggang dan mudah lelah. Untuk sang anak sejauh ini tidak memiliki riwayat penyakit yang serius. Namun Mertua dari Ibu Renitiasih memilki riwayat penyakit epilepsi. Pengeluaran yang diperlukan oleh Ibu Renitiasih untuk kesehatan sekitar Rp.50.000 itu untuk membeli obat.obatan seperti obat panas, batul, dan sakit pinggang serta obat mertuanya tersebut.

D. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Batannyuh khususnya di banjar adat Umadiwang juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Ibu Renitiasih. Keperluan-keperluan sosial yang biasanya dihadapi antara lain iuran banjar, uang untuk warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki duka (sakit, kematan, ngaben), uang untuk hadiah apabila ada warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki hajatan, dan lain sebagainya. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.

E. Kerohanian

Dalam kegiatan sehari-hari tidak terdapat pengeluaran yang berasal dari bidang rohani yang ditanggung Ibu Ni Wayan Renitiasih karena mulai dari canang dan bunga Ibu Ni Wayan Renitiasih mampu membuatnya sendiri. Namun jika terdapat perayaan hari-hari besar pengeluaran yang harus ditanggung tidak menentu. Biaya pembuatan banten disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Keluarga ini tidak pernah memaksakan diri melebihi kemampuannya dalam berbelanja untuk membeli keperluan, mereka selalu mengutamakan kesederhanaan.


(11)

(12)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1Permasalahan Keluarga

Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni Wayan Renitiasih diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan, yaitu permasalahan dalam bidang perekonomian. Dimana Ibu Ni Wayan Renitiasih memikul dua pekerjaan sekaligus yaitu sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga. Hal ini dikarenakan suami Ibu Ni Wayan Renitiasih telah lama meninggal dunia. Sang anak tunggal yang bernama I Wayan Gunarta tidak dapat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi namun hal itu terputus karena faktor biaya., masalah – masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut.

2.1.1 Permasalahan Perekonomian

Masalah perekonomian yang dihadapi oleh ibu Renitiasih adalah rendahnya pendapatan yang di dapat dari berjualan diwarungnya. Terlebih mata pencaharian utama dari Ibu Ni Wayan Renitiasih adalah berdagang. Namun pada saat ini seperti yang kita ketahui semakin banyaknya bermunculan supeemarket dan sejenisnya seperti almart dan indomaret yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dnegan warung-warung kecil lainnya. Hal inilah yang mampu membunuh usaha kecil masyarakat disekitarnya sperti halnya waruk milik Ibu Ni Wayan Renitiasih.

Sebelum ada warung baru di depan gang dari rumah Ibu Renitasih, warung dari ibu Renitiasih selalu rame dikunjungi pelanggang terutama dari anak sd di dekan rumahnya. Namun sekarang kondisinya sangat berubah dari ibu Renitiasih bisa untuk berjualan tipat dan rujak sekarang sudah tidak lagi karena tidak adanya yang membeli dan besarnya resiko kerugian yang ditanggung oleh Ibu Renitiasih jika tidak dara pelanggan yang datang ke warungnya.


(13)

Secara umum, keluarga Ibu Renitiasih tidak memiliki permasalahan kesehatan ataupun penyakit yang serius. Biasanya, apabila ibu Renitiasih dan keluarga sakit, mereka akan menggunakan obat tradisional yang dibuat sendiri yaitu loloh. Namun, bila sakitnya cukup parah, maka mereka akan berobat ke Poskesdes yang terletak di kantor Desa Batannyuh.. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah kesehatan bapak mertua Ibu Renitiasih beliau yang sudah cukup berumur memiliki riwayat penyakit epilepsi sehingga ibu Renitiasih harus selalu menjaga dan mengontrol agar penyakitnya tidak kambuh dengan setiap hari memberi obat

2.1.3 Permasalahan Pendidikan

Masalah pendidikan yag dihadapi oleh keluarga ibu renitiasih terkait juga dengan masalah ekonominya karena dalam melanjutkan pendidikan I wayan Gunarta tersebut terhalang biaya yang mahal dalam melanjutkan bangku kuliahnya. Melihat kondisi orang tuanya tersebut maka Wayan Gunarta memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya dan memilih untuk bekerja demi membantu keuanga orang tuanya..

2.1.4 Permasalahan Psikologis

Untuk hal psikologis, keluarga ibu Renitiasih sering tidak berani untuk melakukan sesuata yang baru untuk lebih memajukan warungnya tersebut sehingga susah untuk memulai usaha yang lebih baik lagi dan bersaing dengan pedagang disekitarnya. Selain terkait modal yang kurang Ibu Renitiasih juga merasa sudah banyak warung-warung disekitarnya yang lebih maju sehingga membuat warungnya sendiri kurang diminati oleh para pelanggan.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan analisis permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan perekonomian. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya Ibu Ni Wayan Renitiasih memikul dua pekerjaan sekaligus yaitu sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga. Hal ini dikarenakan suami Ibu Ni Wayan Renitiasih telah lama meninggal dunia. Namun sejak beberapa bulan terakhir perekonomian keluarga


(14)

dibantu oleh anak beliau yang telah bekerja. Ibu Ni Wayan Renitiasih juga menanggung mertua beliau yang sudah tua dan sudah tidak mampu bekerja lagi.

Terlebih mata pencaharian uatam dari Ibu Ni Wayan Renitiasih adalah berdagang. Namun pada saat ini seperti yang kita ketahui semakin banyaknya bermunculan supeemarket dan sejenisnya seperti almart dan indomaret yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dnegan warung-warung kecil lainnya. Hal inilah yang mampu membunuh usaha kecil masyarakat disekitarnya sperti halnya waruk milik Ibu Ni Wayan Renitiasih.


(15)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Ibu Ni Wayan Renitiasih diantaranya program Penyuluhan berupa tata cara berjualan yang baik dan cara mencatat penjualana dan barang dagangannya sehingga mampu menarik pelanggan serta pemberian bantuan pangan dan sandang

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi disana. Baik dengan cara berbincang-bincang biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan pendekatan yang demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.

Setelah mengetahui dan memahami beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Renitiasih, penulis bertugas untuk mencarikan serta memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi

Masalah utama dari keluarga Ibu Renitiasih adalah perekekonomian,. Apalagi dengan melihat pekerjaan Ibu Renitiasih yang tak menentu membuat keluarga ini harus pintar-pintar mengatur pengeluaran keluarga. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, juga menyisihkan uang lebih dari pendapatan juga dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan keuangan. Uang


(16)

yang disisihkan tersebut dapat digunakan sebagai tabungan apabila ada keperluan mendesak

Selain itu, saya juga sempat memberikan usulan bagi Ibu Renitiasih selalu berusaha mencari peluang. Peluang disini dalam artian bahwa Ibu Ni Wayan Renitiasih harus mengetahui barang-barang apa saja yang paling diminati konsumen dan barang-barang apa saja yang tidak masuk dalam pasaran supermarket dan sejenisnya tetapi sangat diminati oleh konsumennya. Selain itu penataan yang rapi juga menjadi daya tarik tersendiri didalam menarik minat pelanggan. Yang terpenting di dalam mencari perhatian konsumen yaotu pelayanan yang diberikan. Sehingga saran yang diberikan ini diharapkan akan mampu meningkatkan hasil penjualan Ibu Ni Wayan Renitiasih.

Dalam keluarga Ibu Renitiasih, Wayang Gunarta juga sudah mulai bekerja dan memulai usaha dalam jasa perbaikan barang elektronik yang dapat membantu menambah pendapatan dari keluarga Ibu Renitiasih . Di sini saya membantu mengajarkan bagaimana cara mengelola keuntungan yang didapat dari hasil berdagang tersebut agar dapat membantu Ibu Renitiasih dalam mengelola warungnya agar lebih baik lagi. Selain itu, saya juga membantu mengajarkan cara mengembangkan usaha dengan meningkatkan promosi agar usahanya memiliki pangsa yang semakin luas.

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan

Terkait permasalahan kesehatan, saya hanya dapat mengingatkan kepada Ibu Renitiasih agar tetap menjaga kondisinya mengingat pekerjaan yang dilakukan termasuk pekerjaan yang dilakukan peran ganda sebagai kepala rumah tangga dan juga harus berjualan demi kebutuhan keluarganya.. Sedangkan untuk mertua Ibu Renitiasih disarankan untuk lebih rutin dalam memeriksakan kesehatannya ke poskesdes Desa Batannyuh dan sering menjaga kebersihan rumahnya

.Adapaun materi informasi yang saya berikan adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan yang benar dan mengelola sampah dengan baik agar lingkungan sekitar rumah Ibu Renitiasih bersih dan sehat. Untuk mertua Ibu renitiasih yang memiliki riwayat Penyakit epilepsi bisa saya sarankan agar Ibu renitiasih secara rutin untuk memeriksakan kesehatan mertuanya ke


(17)

puskesmas terdekat agar dapat penanganan yang lebih lanjut dan penyakitnya tersebut tidak mudah kambuh mengingat penyakit epilepsi cukup berbahaya bagi penderitanya.

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan

Terkait dengan permasalahan pendidikan, saya menyarankan agar anak Ibu Renitiasih yaitu I Wayan Gunarta untuk mencari beasiswa dal`am melanjutkan kuliahnya seperti beasiswa bidik misi. Saat ini sudah banyak Universitas yang siap memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih baik.

3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis

Terkait permasalahan psikologis, hal yang bisa saya lakukan adalah memberi pemahaman kepada Ibu Renitiasih bahwa be tidak perlu merasa takut untuk takut untuk bersaing dengan warung-warung yang lain disekitarnya meskipun banyak warung yang lebih besar dari warung milik Ibu Renitiasih. Dengan warung yang sederhana namun memiliki pelayanan yang baik warung Ibu Renitiasih dapat bersaing denga warung-warung yang ada disekitarnya.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM

1. Sabtu/23 juli 2016

11.30 – 12.30 Rapt menentukan pembagian keluarga dampingan

1 jam

2. Minggu/24 juli 2016

09.00 – 11.00 13.30 – 15.30

Observasi sekaligus berkenalan dengan keluarga dampingan yaitu keluarga ibu Renitiasih

6 jam

3. Senin/25 juli 2016

18.00 - 21.00 Meminta biodata kepala keluarga serta anggota keluarga dampingan

3 jam

4. Rabu/27 juli 2016

16.00 – 19.00 Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga ibu Renitiasih dan keluarga


(18)

5 Kamis/28 juli 2016

17.00 -20.00 Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi serta mengajukan beberapa program untuk keluarga ibu Renitiasih

3 jam

6. Jumat/29 juli 2016

13.00 – 15.00 Diskusi ringan sambil membantu Ibu renitiasih berjualan sebagai upaya mencari solusi paling tepat atas permasalahan yang dihadapi

2 jam

7. Senin/01 Agustus 2016

16.30 – 20.30 Diskusi ringan dengan anak dari Ibu Renitiasih tentang program yang akan dilakukan khususnya tentang sistem penjualan diwarung

4 jam

8. Selasa/02 Agustus 2016

12.30 – 15.30 Membantu Ibu Renitiasih menata dan mencatat stok barang diwarungnya

3 jam

9. Rabu/03 Agustus 2016

16.00 – 19.00 Berkunjung sekaligus membante Ibu Renitiasih mencatat penjualannya dalam sehari

3 jam

10. Kamis/04 Agustus 2016

15.00 – 18.00 Berdiskusi ringan dengan ibu Renitiasih terkait kondisi warungnya saat ini

3 jam

11. Jumat/05 Agustus 2016

13.00 – 16.00 Membantu anak ibu Renitiasih membuat buku catatan untuk keperluan warung dan menata barang jualannya

3 jam

12. Sabtu/06 Agustus 2016

13.00 – 16.00 Memberikan pemahaman kepada ibu Renitiasih utnuk rajin dalam mencatat pengeluaran baik untuk keperluan pribadi dan untuk warungnya


(19)

13. Minggu/07 Agustus 2016

18.30 – 20.30 Memberikan saran bersifat membangun terhadap anak ibu Renitiasih untuk mencari beasiswa untuk melanjutkan Kuliah

2 jam

14. Senin/08 Agustus 2016

16.00 – 20.00 Memberi penjelasan tentang penyakit eplepsi yang diderita oleh mertua Ibu Renitiasih

4 jam

15. Selasa/09 agustus 2016

13.00 – 17.00 Membantu anak ibu renitiasih merekap barang yang akan habis di warungnya agar bisa segera untuk dibeli kembali

4 jam

16. Rabu/10 Agustus 2016

12.00 – 15.00 Membantu ibu Renitiasih dan anak

merapikan barang’barang

dagangan yang baru dibeli

3 jam

17. Kamis/11 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Membantu ibu Renitiasih berjualan .dan mencatat hasil penjualan hari tersebut

4 jam

18 Minggu/14 Agustus 2016

13.00 – 17.00 Melanjutkan diskusi yang sempat tertunda dihari sebelumnya dan membantu ibu renitiasi bersih-bersih rumah

4 Jam

19 Senin/15 Agustus 2016

16.00 - 20.00 Membantu Ibu Renitiasih dalam menegcek barang dagangannya dan membantu bersih-bersih

4 Jam

20 Selasa/16 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berdiskusi dengan anak Ibu Renitiasih tentang beasiswa yang ada di Universitas

4 jam

21 Rabu/17 Agustus 2016

11.00 – 17.00 Menjelaskan bagaimana mencatat keuntungan dari penjualan warung ibu Renitiasih agar keuangan warung tersebut lebih baik


(20)

22 Kamis/18 Agustus 2016

14.00 – 16.00 Membantu Ibu Renitiasih berjualan dan membantu menata barang-barang diwarung.

2 Jam

23 Jumat/19 Agustus 2016

13.00 – 17.00 Membantu Ibu Renitiasih mencatat barang-barang yang sudah akan habis dan bersih-bersih

4 jam

24 Sabtu/ 20 Agustus 2016

12.00 – 17.00 Membantu ibu Renitiasih dalam menata barang dagangan yang baru dibeli

5 jam

25 Senin/ 22 Agustus 2016

16.00 – 20.00 Membantu membersihkan Warung Ibu Renitiash membersihkan warungnya

3 jam

26 Selasa/ 23 Agustus 2016

14.00 – 18.00 Berdiskusi dengan ibu Renitiasih apakah program yang sudah diberikan dapat membuatnya lebih mudah dalam mengurus warungnya

4 Jam

27 Kamis/ 25 Agustus 2016

16.00 – 20.00 Perpisahan dengan Keluarga Ibu Renitiasih sekaligus menyerahkan bantuan berupa sandang dan pangan serta melakukan foto bersama


(21)

(22)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam sebulan sebanyak 27 kali dengan total waktu kunjungan selama 93 jam.

4.2Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari pelaksanaan KK Dampingan terhadap keluarga Ibu NI Wayan Renitiasih adalah di Dusun/Banjar Adat Umadiwang, Banjar Dinas Umadiwang Kangin.

4.3Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM Periode XIII di Desa Batannyuh. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan perbincangan-perbincangan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Serta membantu keluarga dampingan dalam berjualan dan mengelola warung yang dimiliknya. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 27 kali selama 5 Minggu , dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 93 jam.


(23)

4.4Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapka Ibu Renitiasih mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola warungnya lebih baik lagi terkait dengan keuangannya serta mampu membuat warungnya untuk rapi lagi serta lebih baik dalam mencata barang-barang yang akan dijual oleh Ibu Renitiasih. Sehingga dapat memudahkan Ibu Renitiasih dalam menjalankan pekerjaannya yang juga merangkap sebagai kepala rumah tangga.

4.5Hasil

Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Ibu Renitiasih lebih memahami bagaimana cara dalam mengelola Warungnya tersebut terutama dalam mencatat hasil-hasil penjualannya sehingga ibu Renitiasih lebih mengetahui bagaimana perkembangan dari warungnya tersebut. Selain itu ibu Renitiasih juga sudah mencatat terus barang-barang yang ada di warungnya dengan itu beliau lebih mudah dalam melakukan pengecekan terkait barang apa saja yang akan habis dan barang apa saja yang akan kadalwarsa.

4.6Kendala

Dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga, saya menemukan kendala-kendala yang terjadi seperti Ibu Renitiasih yang kurang memahami dalam wirausaha karena tidak memiliki latar belakang wirausaha dalam membuka warungnya hanya mencoba-coba saja sehingga dalam mengajarkan cara dalam mengelola warungnya diperlukan waktu yang cukup lama agar ibu Renitiasih Mengerti dan mampu dalam mengelola warungnya yang lebih baik.. Selain itu ibu Renitiasih sering mengayah atau membantu tetangganya sehingga dalam membuka warungnya tidak bisa lama lebih sering hanya buka 6-12 jam saja sehingga dapat mengurangi penghasilan yang didapat oleh Ibu renitiasih.


(24)

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdin kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan keluarga yang didampingi. Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Ibu Renitiasih

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 5 minggu yaitu bulan Juli – Agustus menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1Masalah utama dari keluarga Ibu renitiasih adalah masalah perekonomian, dimana Ibu Renitiasih memiliki sebuah warung namun dalam penjualannya tidak seberapa karena banyaknya warung sejenis yang ada disekitar yang menjual lebih lengkap barang sehingga warung miliki Ibu Renitiash kalah bersaing. Saran yang diberikan adalah Ibu Renitiasih lebih baik mengelola warungnya terkait dengan cara berjualan, promosi dan juga pencatatan keuangan sehingga akan membuat Ibu renitiasih lebih mudah dalam mengelola warungnya tersebut.

5.1.2Rendahnya minat I Wayan Gunarta, anak tunggal Ibu Renitiasih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dikarenakan memilih untuk bekerja dan membantu menambah penghasilan keluarga. Saran yang dapat dianjurkan yaitu memberikan pemahaman bahwa saat ini di perguruan tinggi negeri terdapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi bagi calon mahasiswa kurang mampu yang berprestasi.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis dalam keluarga Ibu Renitiasih, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan anata lain:

5.2.1 Hendaknya pelaksanaan program KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini mampu dijalankan secara


(25)

berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

5.2.2 Untuk Ibu Renitiasih. disarankan untuk tetep melanjutkan kegiatan yang sudah disarankan oleh penulis untuk seperti mencatat penjualan setiap setiap hari dan mengecek barang dagangannya yang akan habis dan tanggal kadalwarsanya serta tetap menjaga kebersihan warungnya agar lebih menarik para pelanggan.

5.2.3 Anak tunggal Ibu Renitiasih yang bernama I Wayan Gunarta agar mau melanjutakan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan mencari beasiswa – beasiswa yang sudah banyak tersedia di Universitas-Universitas di Bali khususnya. Selain itu agar I Wayan Gunarta yang mahir dalam memperbaiki peralatan elektronik membuka jasa tersebut agar dapat menambah penghasilan dan membantu perekonomian keluarga.


(26)

LAMPIRAN

Gambar 1 : foto bersama Keluarga Dampingan


(27)

Gambar 3 : berdiskusi dengan anak kk dampingan


(28)


(29)

(1)

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdin kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan keluarga yang didampingi. Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Ibu Renitiasih

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 5 minggu yaitu bulan Juli – Agustus menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1Masalah utama dari keluarga Ibu renitiasih adalah masalah perekonomian, dimana Ibu Renitiasih memiliki sebuah warung namun dalam penjualannya tidak seberapa karena banyaknya warung sejenis yang ada disekitar yang menjual lebih lengkap barang sehingga warung miliki Ibu Renitiash kalah bersaing. Saran yang diberikan adalah Ibu Renitiasih lebih baik mengelola warungnya terkait dengan cara berjualan, promosi dan juga pencatatan keuangan sehingga akan membuat Ibu renitiasih lebih mudah dalam mengelola warungnya tersebut.

5.1.2Rendahnya minat I Wayan Gunarta, anak tunggal Ibu Renitiasih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dikarenakan memilih untuk bekerja dan membantu menambah penghasilan keluarga. Saran yang dapat dianjurkan yaitu memberikan pemahaman bahwa saat ini di perguruan tinggi negeri terdapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi bagi calon mahasiswa kurang mampu yang berprestasi.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis dalam keluarga Ibu Renitiasih, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan anata lain:

5.2.1 Hendaknya pelaksanaan program KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini mampu dijalankan secara


(2)

berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

5.2.2 Untuk Ibu Renitiasih. disarankan untuk tetep melanjutkan kegiatan yang sudah disarankan oleh penulis untuk seperti mencatat penjualan setiap setiap hari dan mengecek barang dagangannya yang akan habis dan tanggal kadalwarsanya serta tetap menjaga kebersihan warungnya agar lebih menarik para pelanggan.

5.2.3 Anak tunggal Ibu Renitiasih yang bernama I Wayan Gunarta agar mau melanjutakan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan mencari beasiswa – beasiswa yang sudah banyak tersedia di Universitas-Universitas di Bali khususnya. Selain itu agar I Wayan Gunarta yang mahir dalam memperbaiki peralatan elektronik membuka jasa tersebut agar dapat menambah penghasilan dan membantu perekonomian keluarga.


(3)

LAMPIRAN

Gambar 1 : foto bersama Keluarga Dampingan


(4)

Gambar 3 : berdiskusi dengan anak kk dampingan


(5)


(6)