managemen rasional penyakit degeneratif pada sendi dan tulang.
PENAGANAN NYERI PADA ORANG TUA
Oleh;
Bagus Komang Satriyasa
ABSTRACT
The prevalence of pain increases with advancing age. Pain is often undiagnosed or under-treated
in older patients, particularly those with cognitive impairment, communication problems or
residents of aged-care facilities. prevalence of pain increases with advancing age. Pain is often
undiagnosed or under-treated in older patients. Cognitive impairment and polypharmacy can make
assessment and treatment difficult. The most definitive approach to the management of pain is to
treat the underlying cause. Pharmacological approaches form the mainstay of therapy. They are
convenient and often cost-effective, and may be used alone, or in combination with physical and
psychological therapies. Physicians can effectively manage pain in the elderly by understanding
different types of pain (nociceptive and neuropathic), and appropriate use of nonopioid, opioid,
and adjuvant medications. Patient with nociceptive pain would be to begin with regularly dosed
acetaminophen, then add an NSAID if appropriate. The next step would be to add a low-dose
opioid. If the patient uses a sufficient quantity of the opiate, dosing should be spread out throughout
the day. Once a stable dose is reached, one can use a sustained-release formulation. A rational
approac Opioids have become more widely accepted for treating older adults who have persistent
pain, but their use requires physicians have an understanding of prevention and management of
side effects, withdrawal, and careful monitoring.
ABSTRAK
Prevalensi nyeri meningkat dengan meningkatnya usia. Nyeri sering tidak terdiagnosis atau tidak
terobati pada pasien yang lebih tua, terutama mereka dengan gangguan kognitif, masalah
komunikasi atau penduduk fasilitas perawatan usia. prevalensi nyeri meningkat dengan usia lanjut.
Nyeri sering tidak terdiagnosis atau di bawah-diperlakukan pada pasien yang lebih tua. Gangguan
kognitif dan polifarmasi dapat membuat penilaian dan pengobatan sulit. Pendekatan yang paling
definitif untuk manajemen nyeri adalah untuk mengobati penyebab yang mendasari. Pendekatan
farmakologis membentuk terapi utama. Mereka nyaman dan sering hemat biaya, dan dapat
digunakan sendiri, atau dalam kombinasi dengan terapi fisik dan psikologis. Dokter dapat secara
efektif mengelola rasa sakit pada orang tua dengan memahami berbagai jenis nyeri (nociceptive
dan neuropatik), dan penggunaan yang tepat dari nonopioid, opioid, dan obat adjuvan. Pasien
dengan nyeri nosiseptif akan mulai dengan teratur tertutup acetaminophen, kemudian
menambahkan NSAID jika sesuai. Langkah berikutnya akan menambahkan opioid dosis rendah.
Jika pasien menggunakan jumlah yang cukup dari opiat itu, dosis harus tersebar sepanjang hari.
Setelah dosis yang stabil tercapai, satu dapat menggunakan formulasi lepas lambat. Sebuah Opioid
approac rasional telah menjadi lebih luas diterima untuk mengobati orang dewasa yang lebih tua
yang memiliki rasa sakit terus-menerus, tetapi penggunaannya membutuhkan dokter yang
memiliki pemahaman tentang pencegahan dan pengelolaan efek samping, gejala putus obat, dan
pengawasan yang ketat.
Oleh;
Bagus Komang Satriyasa
ABSTRACT
The prevalence of pain increases with advancing age. Pain is often undiagnosed or under-treated
in older patients, particularly those with cognitive impairment, communication problems or
residents of aged-care facilities. prevalence of pain increases with advancing age. Pain is often
undiagnosed or under-treated in older patients. Cognitive impairment and polypharmacy can make
assessment and treatment difficult. The most definitive approach to the management of pain is to
treat the underlying cause. Pharmacological approaches form the mainstay of therapy. They are
convenient and often cost-effective, and may be used alone, or in combination with physical and
psychological therapies. Physicians can effectively manage pain in the elderly by understanding
different types of pain (nociceptive and neuropathic), and appropriate use of nonopioid, opioid,
and adjuvant medications. Patient with nociceptive pain would be to begin with regularly dosed
acetaminophen, then add an NSAID if appropriate. The next step would be to add a low-dose
opioid. If the patient uses a sufficient quantity of the opiate, dosing should be spread out throughout
the day. Once a stable dose is reached, one can use a sustained-release formulation. A rational
approac Opioids have become more widely accepted for treating older adults who have persistent
pain, but their use requires physicians have an understanding of prevention and management of
side effects, withdrawal, and careful monitoring.
ABSTRAK
Prevalensi nyeri meningkat dengan meningkatnya usia. Nyeri sering tidak terdiagnosis atau tidak
terobati pada pasien yang lebih tua, terutama mereka dengan gangguan kognitif, masalah
komunikasi atau penduduk fasilitas perawatan usia. prevalensi nyeri meningkat dengan usia lanjut.
Nyeri sering tidak terdiagnosis atau di bawah-diperlakukan pada pasien yang lebih tua. Gangguan
kognitif dan polifarmasi dapat membuat penilaian dan pengobatan sulit. Pendekatan yang paling
definitif untuk manajemen nyeri adalah untuk mengobati penyebab yang mendasari. Pendekatan
farmakologis membentuk terapi utama. Mereka nyaman dan sering hemat biaya, dan dapat
digunakan sendiri, atau dalam kombinasi dengan terapi fisik dan psikologis. Dokter dapat secara
efektif mengelola rasa sakit pada orang tua dengan memahami berbagai jenis nyeri (nociceptive
dan neuropatik), dan penggunaan yang tepat dari nonopioid, opioid, dan obat adjuvan. Pasien
dengan nyeri nosiseptif akan mulai dengan teratur tertutup acetaminophen, kemudian
menambahkan NSAID jika sesuai. Langkah berikutnya akan menambahkan opioid dosis rendah.
Jika pasien menggunakan jumlah yang cukup dari opiat itu, dosis harus tersebar sepanjang hari.
Setelah dosis yang stabil tercapai, satu dapat menggunakan formulasi lepas lambat. Sebuah Opioid
approac rasional telah menjadi lebih luas diterima untuk mengobati orang dewasa yang lebih tua
yang memiliki rasa sakit terus-menerus, tetapi penggunaannya membutuhkan dokter yang
memiliki pemahaman tentang pencegahan dan pengelolaan efek samping, gejala putus obat, dan
pengawasan yang ketat.