Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2010.

(1)

ABSTRACT

This research aimed to investigate the effect of dividend policy on stock prices. Dividend policy is measured using the ratio of earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) and dividend yield (DY). This research is causal and is a replication of a previous study with a study population of manufacturing firms listings for six (6) years on the Stock Exchange during the period 2008-2010. Sample selection is done by purposive sampling method and of the 86 companies acquired 18 companies sampled. The data used is panel data using secondary data. This study analyzed the effect of dividend policy on stock prices using variables measuring earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) and dividend yield (DY). The statistical method used in this research is multiple linear regression analysis with the classical assumption test first. The results of this study indicate that partial variable earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) and dividend yield (DY) have a significant effect on stock prices as well as simultaneously both variable earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) and the dividend yield (DY) have a significant effect on the share price of listed manufacturing firms for six (6) years in BEI 2008-2010 period.


(2)

ABSTRAK

Riset ini ditujukan untuk meneliti pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Kebijakan dividen ini diukur dengan menggunakan rasio earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) dan dividen yield (DY). Penelitian ini merupakan penelitian kausal dan bersifat replikasi dari penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing selama enam (6) tahun di BEI selama periode 2008-2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 86 perusahaan diperoleh 18 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah panel data dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham dengan menggunakan variabel-variabel pengukur earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) dan dividen yield (DY). Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) dan dividen yield (DY) berpengaruh signifikan terhadap harga saham serta secara simultan baik variabel earnings per share (EPS), dividend payout ratio (DPR) dan dividen yield (DY) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing selama enam (6) tahun di BEI periode 2008-2010.

Kata-kata kunci: earnings per share, dividend payout ratio, dividen yield, harga saham.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan penelitian ... 7

- Kegunaan Teoritis ... 7

- Kegunaan Praktis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pengertian Dividen ... 8


(4)

2.1.3 Pertimbangan dalam Pembagian Dividen ... 9

2.1.4 Rasio yang Berhubungan dengan Dividen ... 10

2.2 Kebijakan Dividen ... 11

2.2.1 Pengertian Kebijakan Dividen ... 11

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 12

2.2.3 Teori-Teori Kebijakan Dividen ... 14

2.2.4 Jenis-Jenis Kebijakan Dividen ... 19

2.3 Saham ... 20

2.3.1 Pengertian Saham ... 20

2.3.2 Jenis-Jenis Saham... 22

2.4 Harga Saham ... 24

2.4.1 Pengertian Harga Saham ... 24

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengarui Harga Saham ... 25

2.5 Hubungan Kebijakan Dividen dengan Harga Saham... 26

2.6 Kerangka Pemikiran ... 28

2.7 Pengembangan Hipotesis ... 33

2.8 Model Penelitian ... 33

BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Definisi Operasional Variable ... 34

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 37

3.3.1 Populasi dan Sampel ... 38


(5)

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Metoda Analisa Data ... 44

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 45

3.5.2 Uji Kelayakan Model ... 46

3.5.3 Uji Hipotesis... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 47

4.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 52

4.2.1 Uji Normalitas ... 52

4.2.2 Uji Multikolinieritas ... 53

4.2.3 Uji Otokorelasi ... 55

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 56

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 57

4.3.1 Persamaan Regresi ... 57

4.3.2 Hasil Koefisien Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

4.4 Hipotesa Penelitian... 59

4.4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Regresi Linear Berganda ... 60

4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Regresi Linear Berganda ... 60

4.5 Koefisien Determinasi Variabel Independen Terhadap Dependen ... 61

4.5.1 Besarnya Pengaruh Secara Simultan ... 61

4.6 Pembahasan Hasil Analisis ... 62

4.6.1 Pengaruh Secara Simultan... 62


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bagan Rerangka Pemikiran ... 32

Tabel 2.2 Bagan Model Penelitian ... 33

Tabel 3.1 Design Operational Variable ... 36

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Populasi ... 38

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel ... 42

Tabel 4.1 Data Earnings Per Share ... 48

Tabel 4.2 Data Dividend Payout Ratio ... 49

Tabel 4.3 Data Dividend Yield ... 50

Tabel 4.4 Data Harga Saham Tahun 2008-2010 ... 51

Tabel 4.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 53

Tabel 4.6 Uji Multikolonieritas ... 54

Tabel 4.7 Uji Otokorelasi ... 55

Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas ... 56

Tabel 4.9 Hasil Koefisien Analisis Regeresi Berganda ... 58

Tabel 5.0 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Regresi Linier Berganda . 60 Tabel 5.1 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Regresi Linear Berganda .... 60


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kegiatan ekonomi, menjadi lebih mudah dan cepat. Hal tersebut disebakan oleh kemajuan teknologi yang begitu pesat. Setiap negara didunia harus menghadapi kemajuan ini, baik siap atau pun tidak, mau atau pun tidak mau. Globalisasi menyebabkan setiap informasi terutama informasi perekonomian menjadi transparan, sehingga persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan yang tidak sanggup menghadapi globalisasi akan tersisihkan dari pasarnya. Setiap perusahaan harus selalu melakukan pengembangan baik dengan cara inovasi produk baru, perbaikan produk lama, perubahan sistem perusahaan, pergantian pekerja, atau lain sebagainya. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Pawestri dan Wahyudi (2006), menyatakan tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fama, 1978). Harga saham dipasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005a dan 2005b).


(9)

Optimalisasi perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama and French, 1998). Secara umum, keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan ada dua macam, yaitu keputusan investasi dan keputusan pembiayaan. Pernyataan tersebut didukung oleh Hasnawati (2005), manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Suatu kombinasi yang optimal atas ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan investasi adalah menentukan ukuran dan komposisi asset perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan adalah menentukan struktur hutang dan ekuitas perusahaan. Pendanaan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan. Dikatakan penting karena fungsi inilah yang melakukan usaha untuk mendapatkan dana. Baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh melalui pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun pembiayaan dari luar perusahaan (external financing). Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) di pasar modal. Sedangkan sumber pembiayaan modal internal berupa pemanfaatan laba yang ditahan (retained earning), yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Didalam keputusan pendanaan inilah terkandung keputusan mengenai dividen. Keputusan mengenai dividen ditentukan oleh kebijakan dividen perusahaan, keputusan ini akan mempengaruhi tingkat laba


(10)

ditahan perusahaan. Karena keputusan ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap investor dan perusahaan, maka manajemen perusahaan harus dapat mengembangkan kebijakan dividen agar dapat memuaskan investor dengan pembagian keuntungan dan memaksimalkan kekayaan perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan.

Tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Menurut Charles P. Jones (2000) mengatakan bahwa orang melakukan investasi untuk menambah kekayaannya. Kekayaan disini maksudnya adalah kekayaan moneter (monetary wealth), baik untuk sekarang atau masa yang akan datang. Selain itu, menurut Dr. Sumantoro (1988) mengatakan investasi secara umum adalah kegiatan menanamkan modal dengan harapan pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut di masa yang akan datang. Pada umumnya, tujuan investor melakukan investasi saham yaitu untuk mendapatkan laba kapital dan dividen. Laba kapital merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham perusahaan. Sedangkan dividen merupakan hasil pembagian profit yang dibagikan oleh perusahaan. Oleh karena harga saham berubah setiap saat, maka laba kapital tidak dapat ditentukan secara pasti. Sedangkan jumlah dividen ditentukan oleh rapat dewan direksi perusahaan sehingga jumlahnya dapat ditentukan sesuai keputusan kebijakan dividen perusahaan.

Pengumuman pembagian dividen oleh suatu perusahaan merupakan signal bagi pemegang saham. Pernyataan tersebut didukung oleh Black (1976) menyatakan Pemegang saham akan menginterprestasikan peningkatan pembayaran dividen oleh perusahaan sebagai signal bahwa pihak manajemen memiliki prediksi arus kas yang


(11)

tinggi dimasa yang akan datang. Perusahaan yang membayarkan dividen kepada pemegang saham akan jauh lebih besar perusahaannya dan lebih berprofit di masa yang akan datang (Y. Subba Reddy and Subhrendu Rath, 2005).

Kebijakan dividen yang dipilih perusahaan merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh para manajer keuangan. Hal ini disebabkan karena kepercayaan manajer bahwa kebijakan dividen mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Sularso (2003) dan Pujiono (2002), menunjukkan bahwa return saham dan harga saham bereaksi terhadap pengumuman dividen dilihat dari besarnya dividen yang dibagikan. Pernyataan tersebut didukung oleh Saxena (1999) mengemukakan bahwa isu tentang dividen sangat penting dengan berbagai alasan, antara lain : pertama, perusahaan menggunakan dividen sebagai cara untuk memperlihatkan kepada pihak luar atau calon investor sehubungan dengan stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Kedua, dividen memegang peranan penting pada struktur permodalan perusahaan.

Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun periode akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi perusahaan di masa yang akan datang (Martono dan D. Agus Harjito, 2000). Dividen menjadi realisasi harapan hasil yang didambakan seorang investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli saham tersebut (Tita Deitiana, 2011). Menurut Husnan (2000) kemungkinan penyebabnya adalah bahwa dividen mempunyai isi informasi yaitu peningkatan atau penurunan pembayaran dividen sering ditaksirkan sebagai keyakinan investor akan prospek dan risiko perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini diperkuat oleh Myers dan Majulf (1984), dividen


(12)

dapat membantu memberikan informasi yang baik mengenai manajemen perusahaan ke dalam pasar modal, sehingga dapat dikatakan bahwa dividen dapat dipandang sebagai sinyal terhadap prospek perusahaan (Miller dan Rock 1985).

Kebijakan dividen yang menghasilkan tingkat dividen yang semakin bertambah dari tahun ke tahun akan meningkatkan kepercayaan para investor dan secara tidak langsung memberikan informasi kepada para investor bahwa kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba perusahaan semakin meningkat. Informasi yang demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham perusahaan di pasar modal, yang selanjutnya akan berpengaruh pada harga saham perusahaan. Apabila dividen yang diterima investor meningkat maka harga saham pun relatif meningkat. Hal tersebut membuat investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi (bereaksi positif), begitu juga sebaliknya apabila dividen yang diterima investor menurun maka harga saham pun relatif menurun. Hal tersebut membuat investor kurang tertarik untuk berinvestasi (investor bereaksi negatif), menurut Nurmala (2006). Kebijakan dividen dapat dipengaruhi oleh banyak jenis rasio. Rasio yang berhubungan dengan dividen yaitu: earnings per share, dividend per share, dividend payout ratio dan dividend yield (Pradana, 2007).

Penelitian ini membahas keterkaitan kebijakan dividen perusahaan dengan harga saham secara parsial dan simultan. Riset ini menarik untuk diteliti ulang karena ada pertentangan dari pandangan–pandangan berbeda tentang kebijakan dividen terhadap harga saham dan rasio yang berhubungan dengan dividen terhadap harga saham. Menurut Herlina Lofitasari (2010) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham indeks LQ 45. Menurut Miller dan Modigliani (1961), menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak memiliki pengaruh


(13)

terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Menurut Gordon dan Shapiro (1956), Lintner (1962), dan Walter (1963) dalam teori bird in the hand, menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham. Menurut hasil penelitian Nurmala (2006), kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang telah go publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Menurut studi Purnomo (1998) dan Topkis (1998), menyatakan earnings per share berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan Damayanti (2001), menunjukkan bahwa dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham sedangkan earnings per share tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pokok perhatian penulis adalah apakah kebijakan dividen yang dijalankan oleh perusahaan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan, mengingat laba yang diperoleh perusahaan selain diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen, dapat juga ditahan untuk diinvestasikan kembali. Motivasi peneliti untuk melakukan penelitian tentang topik ini untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham dan rasio yang berhubungan dengan dividen apakah yang mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2010”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan membatasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah kebijakan dividen mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur periode 2008-2010 ?


(14)

2. Bagaimana pengaruh rasio EPS, DPR, dan yield secara parsial terhadap harga saham ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi di atas maka penelitian ini secara umum mempunyai tujuan :

1. untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen perusahaan terhadap harga saham.

2. untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari rasio EPS, DPR, dan yield terhadap harga saham.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan-perusahaan manufaktur itu sendiri dalam mengkaji ulang kebijakan dividen yang diterapkannya, serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan dividen dimasa yang akan datang.

2. Bagi Investor, diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan penanaman modal guna mengetahui keuntungan yang didapat secara keuangan pribadi apabila berinvestasi di sebuah perusahaan manufaktur.

3. Bagi Akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi terhadap pengembangan manajemen khususnya dibidang keuangan, dan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya untuk menyusun penelitian yang lebih baik dalam hal penentuan kebijakan dividen perusahaan dan dampak yang dihasilkannya.


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian yang dilihat dari hasil regresi selama periode penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur periode 2008-2010. Hal ini dapat menunjukkan pembagian dividen di perusahaan manufaktur akan berpengaruh terhadap kekayaan para pemegang saham dan juga tidak akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.

2. Earnings per share, Dividend payout ratio dan dividend yield memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur periode 2008-2010, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya eps sebesar 0.000 ( ≤ 0.05 ), dividen payout ratio sebesar 0.000 ( ≤ 0.05 ) dan dividen yield sebesar 0.000 ( ≤ 0.05) setelah dilakukan uji T. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Earnings per share, Dividend payout ratio dan dividend yield akan mempengaruhi harga saham perusahaan di Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik bagi pihak perusahaan, investor, maupun peneliti selanjutnya.


(16)

Untuk meningkatkan kepercayaan dari para investor terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menujukkan kinerja perusahaan yang baik dan menyampaikan informasi yang cukup kepada para investor mengenai perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Pengumuman mengenai dividen merupakan salah satu informasi penting yang harus disampaikan oleh perusahaan pada para pemegang saham perusahaan.

2. Investor dan calon investor

Untuk mengetahui kinerja perusahaan sebelum investor melakukan investasi sebaiknya para investor maupun calon investor mencari tahu mengeani profil perusahaan. Profil perusahaan dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia dan instansi pemerintah yaitu BAPEPAM-LK, sebagai pihak yang menentukan kebijakan di Bursa Efek Indonesia dalam menjamin keakuratan data informasi keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas dengan sarana teknologi yang canggih, up to date sehingga kualitas laporan keuangan perusahaan lebih akurat dan relevan.

3. Akademisi

Disarankan untuk menggunakan variabel yang lebih banyak sehingga hasil yang akan diperoleh dapat lebih akurat dan mempunyai cakupan data yang lebih luas.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu :

1. Penelitian ini hanya mengambil 3 buah variabel yaitu Earnings per share, Dividend payout ratio dan dividend yield sebagai variabel independen. Sebenarnya masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti growth, size, Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), profitabilitas, likuiditas.

2. Periode pengamatan penelitian ini hanya mencakup tahun 2008-2010. Sebenarnya penelitian akan lebih akurat apabila mencakup periode yang lebih panjang seperti lima tahun.


(17)

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.

Darmadji, T. & Fakhruddin, H. M. (2006). Pasar modal di indonesia. (Edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Pertumbuhan Penjualandan Deviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan akuntansi, 1 (13), hal. 57-66. Dermawan, Sjahrial. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi 3, Mitra Wacana, Medan. Dyckman, Thomas R. dkk. 2001. Akuntansi Intermediate. Jakarta : Erlangga.

Fama, Eugene F; French, Kenneth R. 1998. Taxes, Financing Decisions, and Firm Value. No. 3. Vol. LIII.

Gordon M. J. and Shapiro E. (1956) “Capital equipment analysis: the required rate of profit”, Management Science, Vol.3, pp. 102-110.

Husnan, Suad. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE. J. Fred Weston & Thomas E. Copeland. 1998. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi 9,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Lintner J. (1962). “Dividends, earnings, leverage, stock prices and supply of capital to corporations”, The Review of Economics and Statistics, Vol. 64, pp. 243-269.

Lofitasari, Herlina. (2010). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Indeks LQ 45. Journal of finance

Martono and D. Agus Harjito. (2000:253). Kebijakan Dividen [on-line]. Available http://ekonomi.kabo.biz/2011/05/kebijakan-dividen.html

Miller.M.H and K.Rock. 1985. Dividend policy under asymmetric information. Journal of Finance, 40, hal. 1031-1051.

Miller, M.H., and F.Modigliani. (1961). Dividend policy, growth, and the valuation of shares. Journal of Business. 34: 411-433.


(18)

Daftar Pustaka

Myers, S. And N. Majluf. 1984. Corporate financing and investment decisions when firms have information investors do not have. Journal of Finance Economics, 13, hal. 187-221.

Nurmala. (2006). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Jakarta. Mandiri, 9 (1), hal.17-82. Pradana, Arina. (2007). Pengaruh Keputusan Kebijakan Jumlah Dividen Terhadap

Harga Saham Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.

Suluh, Pramastuti. (2007). “Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Dividen Signalling Theory and Rent Extraction Hypothesis”. Tesis. Yogyakarta: Program PascaSarjana Jurusan Manajemen Universitas Gajah Mada.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Tim Modul Statistika 1 FE UKM. (2011). Modul SPSS Metode Riset Bisnis. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Walter J. E. (1963), “Dividend policy; its’ influence on the value of the enterprise”, Journal of Finance, Vol. 18, pp. 280-291.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, jilid I, Edisi 3, Bayumedia Publishing, Malang.

Weygandt, J.J., Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. (2002). Edisi 6. Accounting Principles. New York: John Wiley & Sons, inc.


(1)

6 Universitas Kristen Maranatha terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Menurut Gordon dan Shapiro (1956), Lintner (1962), dan Walter (1963) dalam teori bird in the hand, menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham. Menurut hasil penelitian Nurmala (2006), kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap

harga saham pada perusahaan otomotif yang telah go publik di Bursa Efek Jakarta

(BEJ). Menurut studi Purnomo (1998) dan Topkis (1998), menyatakan earnings per

share berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan Damayanti (2001), menunjukkan bahwa dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham sedangkan earnings per share tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pokok perhatian penulis adalah apakah kebijakan dividen yang dijalankan oleh perusahaan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan, mengingat laba yang diperoleh perusahaan selain diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen, dapat juga ditahan untuk diinvestasikan kembali. Motivasi peneliti untuk melakukan penelitian tentang topik ini untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham dan rasio yang berhubungan dengan dividen apakah yang mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2010”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan membatasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah kebijakan dividen mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur periode 2008-2010 ?


(2)

2. Bagaimana pengaruh rasio EPS, DPR, dan yield secara parsial terhadap harga saham ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi di atas maka penelitian ini secara umum mempunyai tujuan :

1. untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen perusahaan terhadap harga saham.

2. untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari rasio EPS, DPR, dan yield terhadap harga saham.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan-perusahaan manufaktur itu sendiri dalam mengkaji ulang kebijakan dividen yang diterapkannya, serta diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan dividen dimasa yang akan datang.

2. Bagi Investor, diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan penanaman modal guna mengetahui keuntungan yang didapat secara keuangan pribadi apabila berinvestasi di sebuah perusahaan manufaktur.

3. Bagi Akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi terhadap pengembangan manajemen khususnya dibidang keuangan, dan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya untuk menyusun penelitian yang lebih baik dalam hal penentuan kebijakan dividen perusahaan dan dampak yang dihasilkannya.


(3)

62 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian yang dilihat dari hasil regresi selama periode penelitian

menunjukkan bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur periode 2008-2010. Hal ini dapat menunjukkan pembagian dividen di perusahaan manufaktur akan berpengaruh

terhadap kekayaan para pemegang saham dan juga tidak akan mempengaruhi

harga saham suatu perusahaan.

2. Earnings per share, Dividend payout ratio dan dividend yield memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur periode 2008-2010, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya eps sebesar 0.000 ( ≤ 0.05 ), dividen payout ratio sebesar 0.000 ( ≤ 0.05 ) dan dividen yield sebesar 0.000 ( ≤ 0.05) setelah dilakukan uji T. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Earnings per share, Dividend payout ratio dan dividend yield akan mempengaruhi harga saham perusahaan di Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik bagi pihak perusahaan, investor, maupun peneliti selanjutnya.


(4)

Untuk meningkatkan kepercayaan dari para investor terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menujukkan kinerja perusahaan yang baik dan menyampaikan informasi yang cukup kepada para investor mengenai perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Pengumuman mengenai dividen merupakan salah satu informasi penting yang harus disampaikan oleh perusahaan pada para pemegang saham perusahaan.

2. Investor dan calon investor

Untuk mengetahui kinerja perusahaan sebelum investor melakukan investasi sebaiknya para investor maupun calon investor mencari tahu mengeani profil perusahaan. Profil perusahaan dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia dan instansi pemerintah yaitu BAPEPAM-LK, sebagai pihak yang menentukan kebijakan di Bursa Efek Indonesia dalam menjamin keakuratan data informasi keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas dengan sarana teknologi yang canggih, up to date sehingga kualitas laporan keuangan perusahaan lebih akurat dan relevan.

3. Akademisi

Disarankan untuk menggunakan variabel yang lebih banyak sehingga hasil yang akan diperoleh dapat lebih akurat dan mempunyai cakupan data yang lebih luas.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu :

1. Penelitian ini hanya mengambil 3 buah variabel yaitu Earnings per share, Dividend payout ratio dan dividend yield sebagai variabel independen. Sebenarnya masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti growth, size, Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), profitabilitas, likuiditas.

2. Periode pengamatan penelitian ini hanya mencakup tahun 2008-2010. Sebenarnya penelitian akan lebih akurat apabila mencakup periode yang lebih panjang seperti lima tahun.


(5)

Daftar Pustaka

64 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.

Darmadji, T. & Fakhruddin, H. M. (2006). Pasar modal di indonesia. (Edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Pertumbuhan Penjualandan Deviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan akuntansi, 1 (13), hal. 57-66. Dermawan, Sjahrial. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi 3, Mitra Wacana, Medan. Dyckman, Thomas R. dkk. 2001. Akuntansi Intermediate. Jakarta : Erlangga.

Fama, Eugene F; French, Kenneth R. 1998. Taxes, Financing Decisions, and Firm Value. No. 3. Vol. LIII.

Gordon M. J. and Shapiro E. (1956) “Capital equipment analysis: the required rate of profit”, Management Science, Vol.3, pp. 102-110.

Husnan, Suad. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE. J. Fred Weston & Thomas E. Copeland. 1998. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi 9,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Lintner J. (1962). “Dividends, earnings, leverage, stock prices and supply of capital to corporations”, The Review of Economics and Statistics, Vol. 64, pp. 243-269.

Lofitasari, Herlina. (2010). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Indeks LQ 45. Journal of finance

Martono and D. Agus Harjito. (2000:253). Kebijakan Dividen [on-line]. Available http://ekonomi.kabo.biz/2011/05/kebijakan-dividen.html

Miller.M.H and K.Rock. 1985. Dividend policy under asymmetric information. Journal of Finance, 40, hal. 1031-1051.

Miller, M.H., and F.Modigliani. (1961). Dividend policy, growth, and the valuation of shares. Journal of Business. 34: 411-433.


(6)

Daftar Pustaka

Myers, S. And N. Majluf. 1984. Corporate financing and investment decisions when firms have information investors do not have. Journal of Finance Economics, 13, hal. 187-221.

Nurmala. (2006). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Jakarta. Mandiri, 9 (1), hal.17-82. Pradana, Arina. (2007). Pengaruh Keputusan Kebijakan Jumlah Dividen Terhadap

Harga Saham Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.

Suluh, Pramastuti. (2007). “Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Dividen Signalling Theory and Rent Extraction Hypothesis”. Tesis. Yogyakarta: Program PascaSarjana Jurusan Manajemen Universitas Gajah Mada.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Tim Modul Statistika 1 FE UKM. (2011). Modul SPSS Metode Riset Bisnis. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Walter J. E. (1963), “Dividend policy; its’ influence on the value of the enterprise”, Journal of Finance, Vol. 18, pp. 280-291.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, jilid I, Edisi 3, Bayumedia Publishing, Malang.

Weygandt, J.J., Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. (2002). Edisi 6. Accounting Principles. New York: John Wiley & Sons, inc.