DIMITRA LIANI I 0208040

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PENGEMBANGAN KECANTIKAN MUSLIMAH DI SOLO
Dengan Pendekatan Arsitektur Metafora
TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Universitas Sebelas Maret

DISUSUN OLEH:
DIMITRA LIANI
NIM. I 0208040

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

commit to user

SURAKARTA
2012

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Muslimah Beauty Center is a place where muslimah can do a lot of
activities that can be approve their beauty. The beauty is not only comes from the
outside but also the inside. The idea of making this facilities comes when writer
feels that muslimah need a place that can approve their inner & outer beauty and
also supply their needs as a mulimah. The most important thing is that this place
give more privacy for muslimah. Besides, there is a muslimah community which
grows up fastly and become a trandsetter for muslimah especially teenagers.
This community ask muslimah to use vail in a stylish mode. This community
indirectly approve muslimah’s inner & outer beauty. The users are not only

teenagers but also a woman who had married. So, there must be facilities which
can be used by all of kind of users, such as man and children. The facilities is
placed in the outdoor. So the concept privacy for muslimah still preserved.
Muslimah Beauty Center is placed at adisucipto street. The site is strategic, huge
& also suitabe for commercial activities according to RUTRK of Surakarta 20072016.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAKSI

Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah adalah sebuah tempat yang
mewadahi berbagai kegiatan yang dapat menunjang segala kegiatan yang dapat
mengembangkan kecantikan muslimah dari dalam dan luar.

Ide dari


terbentuknya wadah ini adalah bahwa muslimah membutuhkan sebuah tempat
yang dapat mengembangkan kecantikan dari dalam dan luar mereka serta
tempat yang dapat menyediakan berbagai kebutuhan mereka sebagai seorang
musimah. Namun yang paling penting adalah tempat ini memberikan privasi yang
lebih bagi muslimah. Selain itu, ada sebuah komunitas muslimah yang sedang
berkembang pesat dan menjadi trend dikalagan remaja muslimah. Komunitas ini
mengajak muslimah untuk menggunakan jilbab, namun dengan gaya yang
modis. Secara tidak langsung komunitas ini juga mengembangkan kecantikan
muslimah dari dalam dan luar. Penggunanya bukan hanya wanita muslimah
remaja namun juga wanita muslimah yang sudah menikah. Oleh karena itu harus
disediakan juga fasilitas untuk anak dan pria. Fasilitas tersebut diletakkan diluar
bangunan. Sehingga konsep privasi muslimah dapat tetap terjaga. Pusat
pengembangan kecantikan muslimah di letakkan di jalan adisucipto. Site ini
strategis, luas dan sesuai untuk kegiatan perdagangan berdasarkan dengan
RUTRK Kota Surakarta 2007-2016.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id


digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul dan Pemahaman Judul
Judul : Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo
dengan Pendekatan Arsitektur Metafora.
1. Kecantikan
a. Esensi Kecantikan Secara Umum
Kecantikan merupakan suatu perwujudan keindahan luar
dan dalam, dimana luar adalah kecantikan fisik, sedang dalam
adalah kecantikan batin. (Ning Haryawan dalam Christina Endang
S., 1991)
b. Esensi Kecantikan dari Sudut Pandang Islam
Kecantikan dari sudut pandang Islam, yaitu adanya
keseimbangan antara kecantikan lahir dan batin. Kecantikan lahir
yaitu yang didapat dari menjaga nikmat yang telah Allah Swt
berikan seperti menjaga penampilan dan kebugaran tubuh.
Sedangkan kecantikan batin yaitu hati yang bersih dan akhlak yang

mulia yang didapat dari mempelajari ilmu-ilmuNYa.
2. Muslimah
Secara luas, muslimah adalah wanita yang menganut agama
Islam.

Secara

lebih

khusus,muslimah

merupakan

wanita

yang

menganut dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya,
menerapkan syariat-syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Arsitektur Metafora

Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau

commit to user
ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan

I-1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

menimbulkan

tanggapan

dari

orang

yang


menikmati

atau

menggunakan karyanya.
Metafora

arsitektural

berkenaan

dengan

pendefinisian

bentuk arsitektur, yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari
hubungan logis antara kiasan tertentu dari arsitek ke dalam bentuk
ruang bangun rancangnya, sebagai makna kedua disamping
pemenuhan fungsi bangunan.


Metafora dalam arsitektur bagaikan

kiasan berbahasa, memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat cukup
logis.
4. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Dengan Pendekatan
Arsitektur Metafora
Dari esensi-esensi yang telah dijabarkan diatas dapat ditarik
sebuah esensi keselurahan dari judul ini yaitu bahwa Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan Pendekatan
Arsitektur Metafora adalah sebuah wadah yang menampung sagala
aktivitas

yang

dapat

mengembangkan

semua


potensi-potensi

kecantikan yang ada pada diri muslimah baik kecantikan bathiniyah
maupun kecantikan lahiriah dengan menggunakan penekanan
arsitektur

metafora

guna

menampilkan

citra

bangunan

dan

mengkomunikasikannya kepada khalayak umum sebagai salah satu

upaya untuk mensiarkan Islam melalui wanita muslim.
Sehingga secara umum ada beberapa kegiatan yang dapat
diwadahi yaitu :
a. Fasilitas Komunitas Muslimah dan Ilmu Tarbiyah. Saat ini ada
beberapa

komunitas

muslimah

yang

sedang

mengalami

perkembangan dan sangat diminati oleh wanita muslim di solo

commit to user
diantaranya Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Penyediaan


I-2

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

fasilitasnya berupa penyediaan sekretariat serta penyediaan aulaaula untuk menampung kegiatan-kegiatan besar komunitas.
Fasilitas ini juga dikombinasikan dengan fasilitas tarbiyah yang
dapat menunjang kecantikan bathiniyah muslimah.
b. Fasilitas Perawatan Kecantikan yaitu fasilitas yang dibutuhkan
oleh wanita muslimah untuk menjaga dan merawat kecantikan
lahiriah yang ada pada dirinya sendiri seperti merawat tubuh, kulit
dan wajah sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada
Allah Swt.
c. Fasilitas Kebugaran yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita
muslim untuk menjaga stamina dan kesehatan sebagai upaya
untuk

menjaga

dan

merawat

kecantikan

lahiriah

dimana

kecantikan akan muncul di dalam raga yang sehat.
d. Fasilitas Pemasaran yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita
muslim untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan jasmani dan
rohani seperti kebutuhan akan perlalatan ibadah, kebutuhan
busana muslimah, kebutuhan kosmetik dan peralatan kebugaran.
e. Fasilitas Penunjang yaitu fasilitas yang disediakan untuk umum
tidak hanya untuk wanita muslimah seperti fasilitas komunitas
muslimah, fasilitas perawatan kecantikan dan fasilitas perawatan
kecantikan. Fasilitas ini berupa area playground untuk anak,
cafetaria, jogging track dan open air plaza mengingat bahwa yang
menikmati fasilitas pada bangunan ini bukan hanya muslimah
yang belum berkeluarga namiun juga muslimah yang telah
berkeluarga.
Keseluruhan fasilitas ini mengedepankan adanya privacy

commit to user
yang dibutuhkan oleh wanita muslimah yang masih sangat jarang

I-3

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

didapatkan wanita muslimah khususnya di kota Solo. Bangunan
dengan segala fasilitas yang berada didalamnya ini memiliki misi
untuk mensyiarkan Islam melalui wanita muslimah, mengajak wanita
muslim untuk menjadi wanita yang memiliki akhlak yang lebih baik
dan mengajak wanita muslim untuk menjaga dan mensyukuri semua
yang telah diberikan oleh Allah Swt. Sehingga pencitraan bangunan
harus dapat mengkomunikasikan misi dari bangunan ini. Sehingga
pendekatan yang digunakan untuk mencitrakan bangunan ini adalah
Pendekatan Arsitektur Metafora.

B. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perencanaan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yaitu:
1. Berkembangnya HIjabers Community di Indonesia
Sebuah

komunitas

yang

dibentuk

pada

tanggal

27

November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dengan latar
belakang

dan

pekerjaan

yang

berbeda-beda

bersama-sama

mencurahkan visi dan misi mereka untuk membentuk sebuah
komunitas yang Insya mengakomodasi berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan hijab dan muslimah. Dari mulai fashion sampai ilmu
pengetahuan Islam, segala sesuatu yang akan membentuk kita
menjadi muslimah yang baik.

commit
to user
Gambar
1. Anggota
Hijabers Community
Sumber : www. hijaberscommunity.blogspot.com
I-4

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini berasal
dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Ada yang berprofesi
sebagai dokter, wartawan, desainer, PNS, mahasiswa hingga
pengusaha.
Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di
Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga
semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas
ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam,
Kalimantan dan bahkan Malaysia.
Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi
terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang
mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi
teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog
mereka.
Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk
memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan
Jilbab. Dengan adanya komunitas ini, perempuan yang ingin
menggunakan jilbab bisa berkonsultasi mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan jilbab, mulai dari cara pemasangan, cara memadupadankan, mode baju muslim, dan lain-lain.
Selain itu, sejak awal berdiri memang untuk menjadi tempat
berbagi dan saling memberikan inspirasi, termasuk dalam berbusana
muslim. Fashion busana muslim menjadi pengikat komunitas ini.
Namun bukan sekadar penampilan yang menjadi fokus kegiatan.
Sejumlah talkshow, pelatihan mengaplikasikan kerudung dengan cara
yang lebih indah dan gaya juga diberikan.

commit to user

I-5

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kendati kebanyakan anggota mereka menggunakan hijab
yang stylish, namun bukan berarti mereka melupakan penggunaan
jilbab yang sesuai dengan syariat. Hijabers Community tetap
memperhatikan penggunaan jilbab yang sesuai dengan tuntunan
Alqur’an dan Hadits. Karena, fungsi utama pakaian dan jilbab adalah
untuk menutup aurat. Sedangkan soal stylish atau mode, itu adalah
kiat agar bisa tetap merasa nyaman dan cantik.
Komunitas ini mengalami perkembangan yang sangat pesat
dalam hal pembukaan cabang-cabang baru di berbagai pelosok
daerah seperti Yogyakarta, Bandung, dan Solo. Perkembangan
komunitas ini juga terlihat dalam peningkatan jumlah peserta dari
waktu ke waktu seperti yang terjadi pada Komunitas Hijabers
Bandung. Pada awalnya anggotanya hanya 15 orang dan seiring
perkembangannya, saat ini anggota yang tercatat sudah 700 orang.
Jumlah peserta pengajian yang digelar sebulan sekali dan sudah 5
kali diadakan itu bisa mencapai 400 orang.
2. Mayoritas Penduduk Di Kota Solo Beragama Islam
Surakarta adalah kota yang plural dalam hal agama. Hidup
agama-agama besar seperti Islam, Kristen Katholik, Protestan, Budha
dan Hindu. Lima agama resmi yang diakui pemerintah ini terus hidup
hingga kini. Hingga kini kota Solo masih didominasi oleh penduduk
beragama Islam dengan jumlah 412.283 (73,18%). Peringkat kedua
diduduki oleh Kristen Katholik sebesar 74.355 (13,19%). Berikutnya
berturut-turut ditempati oleh Kristen Protestan dengan jumlah pemeluk
sebesar 69.971 (12,42%), Budha sebesar 4.605 (0,81%), dan Hindu
sebesar 2.141 (0,38%). Adapun sebaran penduduk menurut agama di

commit to user
masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

I-6

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 1.
Banyaknya Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Surakarta 2007, 1997, 1987,
dan 1977
Sumber : BPS Surakarta

Kecamatan
Laweyan
Serengan
Pasar Kliwon
Jebres
Banjarsari
Kota
1997
1987
1977

Islam
87.465
48.123
67.349
96.342
113.004
412.283
394.184
374.825
308.402

Katholik
10.443
7.322.
10.220
21.767
24.603
74.355
71.858
60.997
41.670

Protestan
10.586
6.257
8.929
22.473
21.726
69.971
65.931
64.321
45.401

Budha
421
93
832
1.850
1.409
4.605
4.771
5.277
2.587

Hindu
532
69
178
857
505
2.141
2.643
2.718
3.464

Jumlah
109.447
61.864
87.508
143.289
161.247
563.355
539.387
508.138
401.524

3. Fenomena Berkembangnya Komunitas Muslimah di Solo
Seiring berkembangnya HIjabers Community di Jakarta dan
beberapa kota lainnya di Indonesia, munculah dua buah komunitas
muslimah yang terinspirasi dari Komunitas Hijabers yang memiliki misi
untuk mensyiarkan Islam dengan mengajak wanita-wanita muslimah
untuk menggunakan hijab dan melakukan pengajian-pengajian serta
kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pendalaman ilmu
keislaman. Kedua komunitas tersebut adalah komunitas Solo Hijabers
dan Solo Moslem Look. Komunitas ini melakukan berbagai kegiatankegiatan besar dengan jumlah peserta antara 50-100 orang. Namun
dalam pelaksanaannya kedua komunitas ini harus berpindah-pindah
tempat dari tempat satu ke tempat lainnya. Maka dari itu dibutuhkan
sebuah wadah yang mampu menampung semua aktivitas-aktivitas
mereka.
4. Kebutuhan Akan Wadah Untuk Memperbaiki Akhlak dan Penampilan
Muslimah
Pada dasarnya setiap muslimah memiliki potensi kecantikan

commit to user

masing-masing. Kecantikan tersebut dapat berupa kecantikan lahiriah

I-7

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

maupun bathiniyah. Namun kecantikan tersebut tidak akan muncul
apabila tidak diasah dengan baik. Kecantikan lahiriah dapat berupa
kecantikan fisik setiap wanita, kecantikan yang dapat secara langsung
dilihat oleh orang lain, seperti dalam berpenampilan. Penampilan
muslimah yang Islami dan bersih tentu akan memunculkan aura-aura
kecantikan dari muslimah tersebut.. Sedangkan kecantikan bathiniyah
dapat berupa cantik akhlak dan sifat wanita muslimah. Akhlak dan
sifat yang baik dan santun tentu akan dapat mengeluarkan sisi-sisi
kecantikan bathiniyah seorang muslimah.
Namun sayangnya, belum tersedianya fasilitas-fasilitas yang
dapat

mendukung

pengembangan

kecantikan

tersebut.

Maka

dibutuhkanlah sebuah wadah yang dapat menampung aktivitasaktivitas tersebut demi menciptakan wanita muslimah yang cantik
secara batin dan lahir khususnya di Kota Solo.
5. Kebutuhan Akan Wadah Untuk Menjaga Kebugaran dan Merawat
Kecantikan Muslimah
Wanita

muslimah

memiliki

kewajiban

untuk

menjaga

auratnya dari semua yang bukan merupakan muhrim mereka, seperti
yang diterangkan dalam QS. An-Nur : 31.
Dalam hal tersebut diterangkan bahwa muslimah harus
menjaga auratnya dari semua orang yang bukan muhrimnya dalam
segala aktivitas. Aktivitas yang sangat rentan dengan penjagaan aurat
muslimah adalah aktivitas perawatan kecantikan dan aktivitas
kebugaran. Aktivitas-aktivitas tersebut mengharuskan muslimah untuk
membuka jilbabnya seperti misalnya ketika seorang muslimah ingin
melakukan kegiatan facial. Wanita tersebut harus membuka jilbabnya

commit to user
agar kegiatan facial dapat berlangsung dengan lancar.

I-8

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Setiap wanita pasti selalu mejaga kecantikan dan kebugaran
masing-masing. Dari penjabaran-penjabaran tersebut memunculkan
sebuah kesimpulan bahwa wanita muslimah sangat membutuhkan
sebuah wadah perawatan kecantikan dan kebugaran yang hanya
diperuntukkan bagi wanita muslimah saja. Sebuah fasilitas yang
bermanfaat bagi wanita muslim dan sangat bermanfaat bagi wanita
muslim dengan tanpa mengabaikan semua kewajiban-kewajiban
wanita muslimah tershadap Allah Swt dalam hal menjaga aurat
mereka.
6. Prospek Bisnis Fasilitas Perawatan Kecantikan dan Kebugaran
Muslimah di Solo
Fasilitas perawatan kecantikan adalah suatu tempat bagi
kaum wanita untuk mempercantik diri. Sebab di tempat inilah segala
hal yang berkaitan dengan perawatan tubuh dan wajah tersedia. Mulai
dari perawatan tubuh, kecantikan wajah, perawatan rambut hingga
ujung kaki. Selain itu, tempat ini juga menjadi salah satu tempat
relaksasi yang nyaman, dengan treatment seperti pijat, spa dan
layanan lainnya. Kini usaha ini sangat berkembang pesat. Kaum
wanita muslim pun telah menempati salah satu porsi utama dalam
pangsa pasar ini. Terlihat dengan maraknya berbagai jenis usaha
perawatan kecantikan dan kebugaran muslimah di berbagai kota
besar di Indonesia. Baik yang berdiri sendiri maupun franchise.
Seorang

pengusaha

dan

pemilik

franchise

salon

muslimah

menuturkan, kini dikalangan kaum muslimah, kebutuhan perawatan
tubuh yang lengkap, nyaman, berbasis syariah dan halal semakin
meningkat. Sari Soekresno, seorang pengusaha dan konsultan salon

commit to user
muslimah di Indonesia melihat salon muslimah di Indonesia masih

I-9

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

tergolong sedikit. Padahal tanggapan masyarakat dan peluang bisnis
masih sangat besar. Tingginya minat kaum muslimah terhadap
perawatan tubuh yang sesuai syariah, dibuktikan dengan semakin
banyaknya salon khusus untuk wanita dan salon muslimah yang
melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa cabang. Bahkan
beberapa diantaranya ada yang menawarkan paket Franchise. (Sari
Soekresno, 2011)
7. Penerapan Arsitektur Metafora Pada Bangunan Guna Menampilkan
Citra Bangunan
Sebuah bangunan harus dapat menampilkan citranya
masing-masing. Bangunan yang dimaksud dalam kasus ini adalah
sebuah bangunan yang digunakan oleh muslimah dalam melakukan
aktivitas-aktivitas yang dapat mengembangkan potensi kecantikankecantikan yang ada pada seorang muslimah. Bangunan ini juga
memiliki sebuah misi yaitu misi untuk mensiarkan Islam melalui wanita
muslim.

Dengan

misi

tersebut,

bangunan

harus

dapat

mengkomunikasikan apa yang ada didalam bangunan tersebut ke
dalam bentuk visual agar masyarakat umum dapat mengetahui bahwa
di dalam bangunan tersebut terdapat aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh wanita-wanita muslimah. Dengan terkomunikasikannya hal
tersebut maka orang-orang yang melihat bangunan ini khususnya
wanita akan tertarik untuk bergabung beraktivitas didalam bangunan
ini guna penyempurnaan kecantikan bathiniyah dan kecantikan
lahiriah mereka masing-maisng.
C. Permasalahan
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, kegiatan

commit to user
komunitas, kecantikan dan kebugaran muslimah serta semua kegiatan

I-10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

penunjang yang dapat mendukung pengembangan kecantikan muslimah
khususnya di kota Solo belum mendapatkan wadah yang selayaknya dan
yang sesuai dengan kaidah-kaidah Islam padahal peminat fasilitasfasilitas tersebut sangatlah besar. Sehingga permasalahan yang muncul
adalah :
Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yang dapat memenuhi
segala kebutuhan pengembangan kecantikan muslimah baik inner beauty
maupun outer beauty dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang
sesuai dengan syariat Islam serta menampilkan sebuah citra bangunan
dengan menggunakan penekanan arsitektur metafora sebagai salah satu
upaya untuk mendukung misi siar Islam melalui wanita muslim ?

D. Persoalan
·

Bagaimana

menentukan

jenis

kegiatan

yang

mendukung

pengembangan kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah ?
·

Bagaimana menentukan tata ruang yang sesuai dengan jenis
kegiatan yang diwadahinya ?

·

Bagaimana menentukan lokasi dan site yang sesui dengan fungsi
bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo
sebagai bangunan yang memiliki misi untuk mensiarkan Islam melalui
wanita muslim ?

·

Bagamiana mengolah site dengan merespon bentuk site yang ada,
serta memperhatikan keadaan klimatologis setempat dan eksisting
sekitar site?

commit to user

I-11

perpustakaan.uns.ac.id

·

digilib.uns.ac.id

Bagaimana menerapkan prisip arsitektur metafora pada gubahan
massa dan eksterior bangunan guna menampilkan citra bangunan
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo ?

·

Bagaimana menentukan pembagian zoning kegiatan dan zoning
pembagi antara zona khusus muslimah dan zona untuk umum ?

·

Bagaimana menerapkan prinsip metafora pada interior bangunan
serta menciptakan suasana interior yang dapat mendukung setiap
kegiatan yang ada pada bangunan?

·

Bagaimana menentukan sistem struktur dan konstruksi bangunan,
bahan bangunan dan sistem utilitas bangunan yang mendukung
fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di
Solo?

E. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Menyusun konsep perencanaan dan perancangan bangunan
yang dapat mewadahi segala aktivitas yang berkaitan dengan
pengembangan kecantikan bathiniyah dan lahiriah muslimah yang
sesuai dengan syariat Islam dengan pendekatan arsitektur metafora
sehingga bangunan tersebut nantinya dapat memenuhi kebutuhankebutuhan wanita muslim seperti kebutuhan kegiatan memperkaya
ilmu Islam, memperbaiki akhlak, menjalin silaturahmi dengan
muslimah

lainnya

dan

muslimah.

Selain

itu

memperkaya
bangunan

ini

ilmu
juga

tentang

berbusana

diharapkan

dapat

mengkomunikasikan seluruh kegiatan yang ada di dalam bangunan
guna menarik minat wanita-wanita muslim di Solo khususnya untuk

commit to user

I-12

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ikut dan bergabung demi menciptakan wanita muslim yang cantik
akhlak, hati, raga serta sehat jasmani dan rohani sebagai perwujudan
misi bangunan yaitu mensiarkan Islam melalui wanita muslim.
2. Sasaran
·

Membuat konsep jenis kegiatan yang mendukung pengembangan
kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah.

·

Membuat konsep tata ruang yang sesuai dengan jenis kegiatan
yang diwadahinya.

·

Membuat konsep lokasi dan site yang sesuai dengan fungsi
bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo
sebagai bangunan yang memiliki misi untuk mensiarkan Islam
melalui wanita muslim yang dapat memberikan kenyamanan
dalam beraktivitas kepada pengunjung musimah khususnya dan
memberikan sarana rekreasi indoor dan outdoor bagi pengunjung
umum selain muslimah.

·

Membuat konsep pengolahan site dengan merespon bentuk site
yang ada serta memperhatikan keadaan klimatologis setempat
dan eksisting sekitar site.

·

Membuat konsep gubahan masa dan konsep fasade guna
menampilkan citra bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan
Muslimah di Solo dengan menerapkan prinsip Arsitektur Metafora.

·

Membuat konsep zoning kegiatan dan zoning pembagi antara
zona khusus muslimah dan zona untuk umum.

·

Membuat konsep interior bangunan dengan menerapkan prinsip
metafora serta menciptakan suasana yang dapat mendukung

commit to user

I-13

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

semua kegiatan yang ada pada setiap ruang dalam semua
bangunan.
·

Membuat konsep sistem struktur dan konstruksi bangunan, bahan
bangunan yang digunakan serta sistem utilitas bangunan yang
mendukung fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan
Muslimah di Solo.

F. Batasan dan Lingkup Pembahasan
1. Batasan
·

Aktivitas

utama

yang

diwadahi

oleh

bangunan

Pusat

Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yaitu aktivitas
komunitas muslimah, aktivitas perawatan kecantikan muslimah,
aktivitas kebugaran muslimah dan aktivitas pemasaran kebutuhan
muslimah. Keseluruhan aktivitas tersebut membutuhkan sebuah
wadah khusus yang dapat memberikan privasi bagi muslimah
yang sesuai dengan sayriat Islam namun tanpa membuatnya
menjadi bangunan yang ekslusif.
·

Batasan pembahasan adalah aspek-aspek yang tercakup dalam
prinsip-prinsip arsitektur metafora yang akan diterapkan pada
bangunan.

2. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan dalam penyusunan konsep bangunan
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo meliputi :
·

Pembahasan Arsitektural
Pembahasan yang ditekankan pada masalah dan
persoalan di bidang arsitektural meliputi pembahasan program

commit to user

I-14

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ruang, struktur dan material, utilitas, penentuan site, pencapaian,
tata massa, penampilan bangunan dengan prinsip arsitektur
metafora yang nantinya diharapkan dapat menarik minat wanitawanita muslim di Solo untuk ikut bergabung dalam upaya untuk
pembentukan muslimah yang lebih baik.
·

Pembahasan Non Arsitektural
Pembahasan non arsitektural meliputi kaidah-kaidah
islam yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang ada dalam
bangunan

seperti

fasilitas

komunitas

muslimah,

fasilitas

perawatan kecantikan muslimah, fasilitas kebugaran muslimah
dan fasilitas pemasaran kebutuhan muslimah serta kaidah
pembagian area yang khusus untuk muslimah dan area untuk
umum.

G. Metode Pencarian data
1. Studi Literatur
·

Teori dan artikel yang berhubungan dengan fasilitas komunitas
dan ilmu tarbiyah, fasilitas perawatan kecantikan, fasilitas
kebugaran

dan fasilitas

pemasaran

(Butik

busana,

Retail

kosmetik, Retail alat kebugaran).
·

Teori dan artikel yang berhubungan dengan fasilitas komunitas
muslimah, fasilitas perawatan kecantikan muslimah, fasilitas
kebugaran

muslimah

dan

fasilitas

pemasaran

kebutuhan

muslimah (Butik busana muslimah, retail perlengkapan musimah,
retail alat kebugaran dan retail kosmetik).
·

Teori-teori yang berhubungan dengan arsitektur metafora.

commit to user

I-15

perpustakaan.uns.ac.id

·

digilib.uns.ac.id

Teori material, utilitas, dan konstruksi yang sesuai dengan
bangunan.

2. Wawancara
·

Wawancara dengan anggota HIjabers Community mengenai
sejarah, misi dan visi komunitas, sistematika kepengurusan,
keanggotaan, agenda kegiatan yang dilakukan oleh komunitas.

·

Wawancara dengan pengelola fasilitas kebugaran dan perawatan
kecantikan mengenai keadaan yang ada pada fasilitas-fasilitas
tersebut.

3. Observasi
·

Mengamati dan mengikuti segala aktivitas yang dilakukan oleh
Komunitas Hijabers cabang Solo.

·

Mengamati kondisi dan lokasi beberapa fasilitas kebugaran dan
perawatan kecantikan yang ada di Solo.

·

Mengamati kemungkinan lokasi dan tapak yang nantinya akan
dibangun Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo.

4. Studi Perbandingan
·

Dengan mengambil sampel kegiatan-kegiatan dan fasilitas fasilitas
Komunitas Hijabers yang ada di seluruh Indonesia untuk dapat
mengamati kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan.

·

Dengan mengambil sampel fasilitas kebugaran dan kecantikan
baik yang ada di Solo maupun di kota-kota lainnya untuk dapat
mengamati pola kegiatan secara umum beserta kebutuhankebutuhan lainnya.
Dari hasil pengumpulan data tersebut kemudian disusun

konsep

perencanaan

dan

perancangan

commit to user

Pusat

Pengembangan

I-16

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kecantikan Muslimah di Solo dengan penekanan penerapan prinsipprinsip Arsitektur Metafora.

H. Metode Pembahasan
Metode
pembahasan

pembahasan

konsep

yang

digunakan

perencanaan

dan

dalam

melakukan

perancangan

Pusat

Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan penekanan
penerapan prinsip-prinsip arsitektur metafora adalah metode analisi
deskriptif.
Dengan

proses

perencanaan

dan

perancangan

Pusat

Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo ini, pada tahapan analisis
akan dilakukan pengolahan data-data yang telah terkumpul dan
dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional performansi dan
arsitektural.
·

Analisis Fungsional bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan
bangunan, termasuk kegiatan pengguna, kebutuhan dan segala
aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan kecantikan lahiriyah
dan bathiniyah muslimah

·

Analisis Performansi membahas tentang persyaratan atau kriteria
pemilihan site sebuah Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah,
peryaratan dan program ruang dalam bangunan tersebut.

·

Analisis Arsitektural merupakan tahap pengggabungan dari hasil
identifikasi kedua hasil analisis sebelumnya (Fungsional dan
Performansi). Dalam proses ini akan dianalisis masalah massa, tata
ruang, tampilan fasade, pengolahan site, material, utilitas dan

commit to user

I-17

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

struktur bangunan yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan
pengguna dengan persyaratan yang ada.
Dari proses analisis tersebut maka akan dihasilkan beberapa
konsep yaitu konsep lokasi dan site, konsep peruangan, konsep massa
dan tampilan bangunan, konsep tata landscape, konsep material dan
struktur bangunan.

I.

Sistematika Pembahasan
BAB I

:

PENDAHULUAN

Pengungkapan dan penjabaran tentang seluruh isi penulisan dan
pembahasan pada tahap konsep desain yang meliputi judul, latar
belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup
pembahasan dan batasan pembahasan, metode pembahasan dan
sistematika penulisan.
BAB II

:

TINJAUAN UMUM

Tinjauan umum yang berkaitan dengan Pengembangan Kecantikan
Muslimah secara umum, serta tinjauan khusus mengenai penekanan
arsitektur metafora yang dapat memberikan citra bangunan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah kemudian meninjau kegiatan
komunitas, fasilitas kebugaran dan fasilitas perawatan kecantikan baik
yang umum maupun yang khusus untuk muslimah.
BAB III

:

Mengemukakan

TINJAUAN KOTA SOLO
tinjauan

didirikannya Pusat

kota

Solo

yang

akan

menjadi

tempat

Pengembangan Kecantikan Muslimah.

Karena

dengan didirikannya bangunan ini maka muslimah-muslimah di kota Solo
dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat memunculkan kecantikan-

commit to user

I-18

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kecantikan bathiniyah dan lahiriah yang ada pada masing-masing
muslimah dengan nyaman.
BAB IV

:

PUSAT

PENGEMBANGAN

KECANTIKAN

MUSLIMAH DI SOLO YANG DIRENCANAKAN
Mengemukakan deskripsi mengenai Pusat Pengembangan Kecantikan
Muslimah Di Solo yang akan direncanakan beserta pendekatanpendekatannya.
BAB V

:

ANALISIS

PENDEKATAN

KONSEP

PERENANAAN DAN PERANCANGAN
Melakukan analisis pendekatan perencanaan dan perancangan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo yang meliputi analisis
pemilihan lokasi, analisis pemilihan tapak, analisis orientasi dan bentuk
massa, anaisis struktur bangunan, analisis kegiatan, analisis peruangan
dan analisis utilitas untuk mendapatkan kosep dasar perencanaan dan
perancangan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo.
BAB VI

:

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merumuskan kosep perencanaan dan perancangan sebagai dasar dalam
perancangan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo.

commit to user

I-19

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
TINJAUAN UMUM

A. Muslimah
Muslimah atau wanita muslim melakukan segala kewajibannya
kepada Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya sebagai bentuk
ketakwaannya terhadap agama yang dianutnya, yaitu Islam.
1. Esensi Muslimah
Secara luas, muslimah adalah wanita yang menganut
agama Islam. Secara lebih khusus,muslimah merupakan wanita yang
menganut dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya,
menerapkan syariat-syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Wanita shalihah adalah idaman setiap orang. Harta yang
paling berharga, sebaik-baik perhiasan. Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, artinya: ”Dunia seluruhnya adalah perhiasan.
Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.”
2. Perintah untuk berhijab
Ber-hijab adalah ibadah, dengan ber-hijab berarti sang
wanita telah telah melaksanakan perintah Allah. Melaksanakan
perintah ber-hijab sama dengan melaksanakan perintah shalat dan
puasa.
‘‘ Katakanlah kepada wanita yang beriman : ‘‘ Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kainkudung ke
dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali keada

commit to user
suami mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara laki-laki
II-20

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

mereka atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra
peremuan mereka atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung ’’ . (QS. An-Nur : 31)
Allah
“Hendaklah

mereka

SWT
mengulurkan

pun
jilbabnya

berfirman
ke

seluruh

:
tubuh

mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal,dan agar mereka tidak diganggu”.(Q.S. Al-Ahzab :59)
Pakaian dalam Islam bukanlah hanya sekedar hiasan yang
menempel di tubuh, tetapi pakaian yang menutup aurat. Dengannya
Islam mewajibkan setiap wanita dan pria menutupi anggota tubuhnya
yang menarik perhatian lawan jenisnya.
Masalah berhijab (yaitu berbusana muslimah yang menutupi
seluruh bagian tubuh dari kepala hingga telapak kaki) bagi wanita
muslimah bukanlah masalah sepele lagi sederhana sebagaimana
yang banyak disangkakan oleh masyarakat awam, melainkan
masalah besar dan substansial dalam agama ini.
Ber-hijab (berjilbab) bukanlah sisa peninggalan adat atau
kebiasaan wanita Arab, sehingga wanita non-Arab (wanita Indonesia)
tidak perlu menirunya, begitu juga ia bukanlah masalah khilafiah,
diperselisihkan ada tidaknya berhijab itu sehingga wanita muslimah
bebas mengenakannya atau tidak, tetapi hijab adalah suatu hukum

commit to user

II-21

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

yang tegas dan pasti yang seluruh wanita muslimah diwajibkan oleh
Allah untuk mengenakannya.
Dengan memakai jilbab, wanita tersebut akan dikenali
sebagai muslimah, wanita yang beragama Islam yang mengenal nilainilai Islam, yang juga mentaati perintah Tuhan-Nya untuk berjilbab.
Selain itu dengan berhijab seorang perempuan secara tidak langsung
menghormati dirinya, menahan diri dari perbuatan yang tidak pantas
dilakukan seorang muslimah,dan menjaga diri dari gangguan
pandangan mata orang lain yang mengagumi sosoknya. Karena itu
mereka pun tidak diganggu.

B. Hijabers Community
1. Sejarah
Sebuah

komunitas

yang

dibentuk

pada

tanggal

27

November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dengan latar
belakang

dan

pekerjaan

yang

berbeda-beda

bersama-sama

mencurahkan visi dan misi mereka untuk membentuk sebuah
komunitas yang Insya Allah akan mengakomodasi berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan hijab dan muslimah.

Gambar 2. Anggota Hijabers Community
Sumber : (www.tnol.co.id/id/community/interestgroup/)

Orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini berasal
dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Ada yang berprofesi

commit to user

II-22

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

sebagai dokter, wartawan, desainer, PNS, mahasiswa hingga
pengusaha.
Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di
Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga
semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas
ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam,
Kalimantan dan bahkan Malaysia.
Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi
terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang
mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi
teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog
mereka. (Novriyadi,2011)
2. Tujuan
Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk
memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan
Jilbab. Dengan adanya komunitas ini, perempuan yang ingin
menggunakan jilbab bisa berkonsultasi mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan jilbab, mulai dari cara pemasangan, cara memadupadankan, mode baju muslim, dan lain-lain.
Selain itu, sejak awal berdiri memang untuk menjadi tempat
berbagi dan saling memberikan inspirasi, termasuk dalam berbusana
muslim. Fashion busana muslim menjadi pengikat komunitas ini.
Namun bukan sekadar penampilan yang menjadi fokus kegiatan.
Sejumlah talkshow, pelatihan mengaplikasikan kerudung dengan cara
yang lebih indah dan gaya juga diberikan. (Wawah Fajriyati, 2011)

commit to user

II-23

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kendati kebanyakan anggota mereka menggunakan hijab
yang stylish, namun bukan berarti mereka melupakan penggunaan
jilbab yang sesuai dengan syariat. Hijabers Community tetap
memperhatikan penggunaan jilbab yang sesuai dengan tuntunan
Alqur’an dan Hadits. Karena, fungsi utama pakaian dan jilbab adalah
untuk menutup aurat. Sedangkan soal stylish atau mode, itu adalah
kiat agar bisa tetap merasa nyaman dan cantik. (Novriyadi,2011)
Komunitas ini bukanlah komunitas fashion, meski yang
banyak bergabung adalah fashion blogger. Komunitas ini, juga
mengedepankan nilai-nilai akidah Islam yang sesuai dengan Alqur’an
dan Hadits. Selain itu, komunitas ini juga terbuka untuk semua
madzab Islam. (Naila dalam Novriyadi, 2011)
3. Keanggotaan dan Kepengurusan Hijabers Community
Untuk bergabung dengan Hijabers Community bukan
merupakan sebuah

hal

yang

sulit,

berikut

adalah

beberapa

persyaratan untuk bergabung dengan Hijaber Community.
a. Persyaratan bergabung dengan Hijabers Community
Syarat

untuk

bergabung

menjadi

anggota

Hijabers

Community hanya satu, yaitu memakai Jilbab. Asal wanita
muslimah tersebut memakai jilbab dia bisa menjadi anggota
Hijabers Community. Sedangkan untuk cara bergabung dengan
rutin ikut acara-acara HC, maka secara otomatis sudah menjadi
anggota HC. (HIjabers Community, 2010)
b. Kepengurusan Hijabers Community
Susunan organisasi Hijabers Community. (HIjabers Community,
2010)

commit to user
· President

· Vice Presidents
II-24

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

· Secretary

·

HC Branch Development

· Treasurer

·

Events Division

· Community Development Division

·

IT Division

· Talent Management Division

·

PR and Marketing Division

4. Cabang Hijabers Community
Hijabers Community kini telah memiliki beberapa cabang,
berikut adalah cabang-cabangnya :
a. Hijabers Community Cabang Bandung
b. Hijabers Community Cabang Yogyakarta
c. Hijabers Community Cabang Jakarta
d. HIjabers Community Cabang Solo
5. Kegiatan Hijabers Community
Hijabers Community mempunyai berbagai agenda kegiatan
untuk menunjang pembentukan karakter muslimah yang baik.
Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan menjadi 4 yaitu kegiatan
studi Islam, kegiatan kecantikan, kegiatan sosial dan kegiatan
pemasaran.
a. Kegiatan Studi Islam
o

Dakwah Islami

o

Bedah Buku

o

Talkshow

o

Pengajian HC

b. Kegiatan Kecantikan
o

Hijab Classwith HC

o

Green Ambassador

o

Inspiring Beauty

c. Kegiatan Sosial

commit to user

II-25

perpustakaan.uns.ac.id

o

digilib.uns.ac.id

Moshaict Bazaar : Penggalangan Buku untuk Indonesia
Menyala

d. Kegiatan Pemasaran
Menyediakan retail-retail butik muslimah. Seperti cabang HC di
Jakarta yang memadukan secretariat HC dengan Butik Mozaict.
(HIjabers Community, 2010)

C. Komunitas Muslimah Di Solo
1. Solo Hijabers
Solo Hijabers merupakan sebuah wadah untuk wanitawanita muslimah di Kota Solo yang haus akan ilmu agama, berpijak
pada kemauan untuk belajar, berbagi, dan mempererat tali silaturahmi
di antara sesama muslimah di Solo khususnya dan di Indonesia
umumnya, serta terbuka untuk siapapun.
Basecamp mereka terletak di Lymarais Travel, Jl. Kapten
Mulyadi No 93 Lojiwetan, Solo, komunitas tersebut terbentuk tanggal
9 September 2011. HIngga kini sudah memiliki 30 komite dan lebih
dari 150 anggota yang bergabung di Solo Hijabers. Selain itu juga
sebanyak 293 orang sudah bergabung didalam akun facebook Solo
Hijabers. Komunitas ini terbentuk dari gagasan 5 orang, Vivi (Ketua),
Rosty, Maus, Riche, dan Nada yang terinspirasi oleh Hijabers
Community Jakarta. Salah satu visi Solo HIjabers adalah menjadi
komunitas yang berguna bagi sesama, serta menjadi wadah positif
bagi muslimah untuk belajar dan saling berbagi. Sedang salah satu
misinya berkeinginan memperdalam dan berbagi ilmu pengetahuan
tentang Islam, menjadikan wanita muslimah tak hanya cantik fisik,

commit to user
tetapi juga cantik hati melalui berbagai acara positif. Tak ayal, para
II-26

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

komite maupun anggotanya kebanyakan dari kalangan para remaja
(anak kuliah), ibu rumah tangga, maupun pekerja. Komite dan
anggota Solo Hijabers berkomitment prinsip jilbab yang trend namun
tetap berpegang pada Syar’i.

Gambar 3. Anggota Solo Hijabers
Sumber : www.solohijabers.blogspot.com

Perkembangan Solo Hijabers hingga kini memang tergolong
cepat, anggotanya tidak terbatas pada perempuan berjilbab saja,
namun secara umum juga merangkul para muslimah lainnya yang
ingin belajar bersama di Solo Hijabers. Kegiatan rutin yang paling
diutamakan adalah pengajian di akhir bulan dan dibuka secara umum.
Pengajian ini merupakan media untuk menimba ilmu agama, agar
bisa diterapkan dalam keseharian para anggota.(Niza Noviati, 2011)
2. Solo Moslem Look
Solo Moslem Look adalah sebuah komunitas muslimah di
Solo sama seperti Solo Hijabers. Komunitas ini berdiri sejak juli 2011.
Solo moslem look bertujuan mempererat tali silaturahmi muslimah
solo dan saling membagi ilmu tentang agama Islam, berbagi bersama
tentang semua hal terutama yang menyangkut dunia perempuan
dengan mengadakan pengajian rutin setiap bulan, hijab class, make
up class, dan lain-lain. (Solo Moslem Look,2011)

commit to user

Gambar 4. Anggota Solo Moslem Look
Sumber : www.solomoslemlook.blogspot.com

II-27

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Selain komunitas tersebut, dalam kehidupan sehari-hari
banyak pula wanita-wanita muslim yang sering melakukan kajiankajian ilmu Islam dalam kelompok yang lebih kecil daripada kelompok
komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Hanya saja
kelompok

ini

keterbatasan

dalam
ruang

berkegiatan
dan

kelayakan

terkadang
ruang

memiliki
untuk

sebuah

berkegiatan.

Sehingga sebenarnya kegiatan ini sangat membutuhkan sebuah
ruang yang layak dan nyaman bagi mereka sehingga kegiatankegiatan mereka menjadi tidak terhambat.
Hambatan tersebut tidak hanya terjadi pada kelompok kecil
tersebut, Solo Hijabers dan Solo Moslem Look pun mengalami hal
yang sama apalagi jika dilihat dari banyaknya anggota dan peserta
yang mengikuti setiap agenda kegiatan mereka. Kedua komunitas
tersebut harus mencari tempat ketika akan menyelenggarakan
sebuah kegiatan besar. Berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke
tempat lainnya,. Akan lebih efektif dan efisien apabila terdapat sebuah
wadah yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan mereka. Mengingat
akan manfaat yang akan timbul dari kegiatan-kegiatan tersebut
sangatlah baik. Penciptaan muslimah yang beriman dan bertakwa
yang tentunya akan dapat mengangkat nama Kota Solo ke depannya
nanti.

D. Tarbiyah
Tarbiyah Islam adalah suatu bentuk pendidikan keislaman guna
membangun atau membentuk pribadi muslim yang memiliki pemahaman
yang menyeluruh terhadap Islam. Tarbiyah juga merupakan usaha untuk

commit to user
mengarahkan, mempengaruhi, merubah dan membentuk manusia kea
II-28

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

rah yang lebih baik. Perubahan itu mencakup segala aspeknya baik
bidang akidah, ibadah, akhlak, muamalah maupun aspek lain yang
mampu mencakup permasalahan politik, social, ekonomi, hokum dan
lain-lain. (Departemen Kaderisasi DPP Partai Keadilan sejahtera,
Manajemen Tarbiyah Anggota Pemula, Syaamil) & (Cipta Media,
bandung, 2004. Bab 4)
Berikut adalah sarana-sarana yang ada di dalam ilmu Tarbiyah.
1. Halaqah
Halaqah adalah sarana utama tarbiyah dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota efektif 8 orang dan
maksimal 12 orang.
a. Fungsi
o

Sarana pembinaan dasar-dasar aqidah, akhlaq, ibadah dan
wawasan

o

Sarana pelatihan dan pembinaan beramal

o

Sarana aktualisasi diri dalam mewujudkan nilai keislaman

b. Frekuensi dan Waktu
o

Dilaksanakan dalam satu kali dalam sepekan

o

Lama pertemuan antara 1,5-3 jam

o

Waktu pertemuan halaqah akwat dilakukan siang hari

c. Tempat
o

Menjaga dan memperhatikan kelayakan

o

Dapat dilaksanakan di masjid, di rumah, kelas, taman dan lainlain

d. Teknis Pelaksaan
o

Pembukaan

o

Tilawah

commit to user

II-29

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

o

Thausiyah

o

Penyampaian materi

o

Evaluasi program yang telah disepakati

o

Penutup dengan doa

2. Taushiyah
Thausiyah

adalah

sarana

latihan

peserta

untuk

menyampaikan materi dari menumbuhkan kepekaan rukhiyah dan
kedalaman fikriyah.
a. Durasinya antara 10-20 menit.
b. Teknis Pelaksanaan
o

Peserta mendapat tugas untuk menentukan tema thausiyah
sepekan sebelumnya

o

Materi thausiyah diberikan secara lugas dan tegas

o

Menggunakan istilah-istilah yang sesuai dengan daya tangkap
peserta

o

Mengakhiri kesimpulan

3. Daurah
Daurah adalah sarana intensif untuk membekali peserta
dengan metode dan pengalaman penting untuk mengembangkan
keahlian, menambah pengetahuan.
a. Jenis Daurah
o

Daurah Al-quran

o

Thaharah, adzan, imam, shalat

o

Keterampilan belajar

o

Menyimpan data dan informasi

o

Keterampilan hidup

o

Keterampilan menjaga penampilan dan komunikasi sosial

commit to user

II-30

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

o

Keterampilan dakwah

o

Keterampilan manajemen dakwah

o

Fiqih nikah

b. Teknis pelaksanaan
o

Kepanitiaan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, humas,
dokumentasi, perlengkapan, konsumsi dan seksi lain yang
sesuai dengan keperluan

o

Lokasi hendaknya mempertimbangkan jumlah peserta, lama
daurah, kemudahan pencapaian, kelayakan fasilitas ibadah
dan MCK

o

Menggunakan

sarana

pelatihan

dan

berbagai

media

presentasi.
4. Seminar
Seminar adalah sarana tarbiyah berupa pertemuan dengan
lebih dari satu pembicara pakar untuk membahas permasalahan
tertentu. Seminar dilaksanakan dua bulan sekali atau disesuaikan
dengan perencanaan tarbiyah yang disusun oleh pengelola. Waktu
seminar antara 2-5 jam.
5. Bedah Buku
Bedah buku adalah sarana tarbiyah berupa pertemuan untuk
membahas isi buku atau sebagiannya yang telah ditetapkan dalam
kurikulum tarbiyah.
a. Waktu pelaksanaan
o

Bedah buku dilakukan dalam waktu 30-60 menit dan waktunya
disesuaikan.

b. Teknis pelaksanaan

commit to user
o

Memilih buku yang sesuai dengan kurikulum
II-31

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

o

Menunjuk salah seorang anggota untuk membedah buku

o

Menugaskan peserta lain untuk menjadi pembanding

o

Memberikan waktu yang cukup bagi petugas dan pembahas
untuk membaca dan menyimpulkan isi buku.

6. Baca buku
Baca buku adalah sarana tarbiyah untuk pendalaman
pemahaman, penambahan wawasan dan peningkatan intelektualitas
melalui media cetak yang berisi informasi.

E. Kecantikan Islami Muslimah
1. Kecantikan secara umum
Kecantikan merupakan suatu perwujudan keindahan luar
dan dalam, dimana luar adalah kecantikan fisik, sedang dalam adalah
kecantikan batin. (Ning Haryawan dalam Christina Endang S., 1991)
Kecantikan sejati terpancar dari jiwa, kecantikan seseorang
tidak tergantung

pada kehalusan

wajahnya,tidak

terletak

pada

pakaian yang dikenakan,bukan pada bentuk tubuhnya,Tetapi pada
matanya, cara dia memandang dunia, karena di matanyalah terletak
gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta-kasih dapat
berkembang, bertumbuh & berbuah manis. (Astri Ivo dalam
positiveinfo, 2011 )
Bagaimanapun

orang

memahami

dan

mengartikan

kecantikan, kecantikan tetap memiliki tempat, peran,dan fungsi
tersendiri. Lebih-lebih pada diri seorang wanita. Tapi perlu diingat
kecantikan itu tidak hanya terbatas pada penampilan fisik semata.
Kecantikan fisik

hanya

sebgaian kecil

dari

kecantikan

yang

commit to user

II-32

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

sebenarnya. Sebab bagian terbesar dari kecantikan itu terletak pada
kecantikan batin (Inner Beauty).
2. Kecantikan dari sudut pandang Islam
Kecantikan dari sudut pandang

Islam,

yaitu adanya

keseimbangan antara kecantikan lahir dan batin. Kecantikan lahir
yaitu yang didapat dari menjaga nikmat yang telah Allah Swt berikan
seperti menjaga penampilan dan kebugaran tubuh. Sedangkan
kecantikan batin yaitu hati yang bersih dan akhlak yang mulia yang
didapat dari mempelajari ilmu-ilmuNYa.
Dalam Al-Quran terdapat ayat yang menerangkan tentang
kecantikan, yaitu QS At-Tiin ayat 4 yang artinya :
‘’ Sesungguhnya, Kami (Allah) telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya ’’
Dalam ayat tersebut mengandung arti bahwa Allah tidak
akan menciptkan makhluknya dalam keadaan sia-sia apalagi
manusia. Manusia adalah makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya
dibandingkan mahkluk ciptaan Allah yang lainnya. Semua yang ada
pada diri manusia ini telah Allah ciptakan dalam sebaik-baiknya
bentuk dan rupa dan yang terpenting adalah penuh manfaat.

F. Kecantikan dan Arsitektur
Instink merupakan kemampuan pembawaan yang dimiliki
manusia sejak lahir yang kemudian dari pengalaman-pengalamannya
terhadap

lingkungan,

kemampuan

tersebut

makin

berkembang

membentuk suatu pengetahuan yang secara naluri akan mempengaruhi
perilakunya dalam menghadapi sesuatu. Dari pengalaman yang dipelajari

commit to user
dari lingkungannya dan dilandasi oleh naluri, perasaan manusia dapat
II-33

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

menyiratkan adanya keramahan, kelembutan dan kesakralan yang
terungkap dari ekspresi benda yang merangsang perasaan estetis
manusia, karena ekspresi benda menentukan nilai keindahan dari benda
tersebut, yang selanjutnya bentuk dikatakan sebagai alat terpenting untuk
mencapai keindahan bangunan. Elemen garis sebagai pembentuk awal
bangunan

dan

pemilihan

warna

sangat

berpengaruh

terhadap

pembentukan citra bangunan yang diinginkan. Berikut adalah penjabaran
mengenai elemen garis dan warna.

1. Elemen Garis
Suatu bentuk akan mempengaruhi perasaan karena daya
ingatan (pengalaman) dari lingkungan sebelumnya. Yang mana
benda-benda yang sering kita lihat di alam dapat disederhanakan
secara grafis menjadi garis-garis yang dapat menstimulir ingatan
terhadap sifat-sifat alamiah yang menimbulkan asosiasi emosional
bagi apresiatornya. Garis-garis memiliki ekspresi tertentu yang
dinamakan The Expressions Of Line Symbol dan memberikan suatu
sugesti tertentu pula, seperti garis horisontal mempunyai asosiasi
kematian, kedamaian, ketenangan dan demikian pula dengan garisgaris lainnya. Berikut s