SETHO PRANANGGALIH F3309111

(1)

commit to user

i

EVALUASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA NASABAH PADA KSU MINA SEJAHTERA USP SWAMITRA MINA CILACAP

Tugas Akhir

Disusun sebagai syarat mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Akuntansi Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

SETHO PRANANGGALIH F3309111

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT KEPADA NASABAH PADA KSU MINA SEJAHTERA USP SWAMITRA MINA CILACAP

Setho Prananggalih F3309111

The purpose of this study is to evaluate the internal control system of credit which is applied on USPSwamitra Mina KSU Mina Sejahtera (loan bank). The research steps in this study are conducted by comparing the theory and the practice which are done in the real life in USP Swamitra Mina KSU Mina Sejahtera. The evaluation result shows that there are strengths and weaknesses in the internal control system of credit in USP Swamitra Mina KSU Mina Sejahtera. Some strengths are found in the internal control system of credit: each works of each functions has been suitable to the procedure which is determined by the company; the use of computerization can ease the service to the customers; and the credit agreement of a customer or debtor is not conducted based on the personal decision but it is conducted by a particular credit committee. The evaluation result also shows that there are some weaknesses: there is a function which does multi-tasks which actually should be done separately; there are no copies of the documents which are used in the credit application so that they tend to be lost; there is no accountant department which has a responsibility to do journalizing activities after disbursement of money and to input the debtor data in the loan list; Account Officer is inaccurate in analyzing the debtor candidates in the credit application process.Based on the evaluation result, there are some suggestions which can be a consideration to the company such as making a function separation between customer finder and debt collector; making a copy of the documents to anticipate the loosing of the data anytime; making a accountant department to do journalizing activities after the disbursement of money and to input the debtor data in the loan list; and Account Officer should be more careful in choosing the debtor candidates so there will not be a non-performing loan..


(3)

commit to user

iii


(4)

commit to user

iv


(5)

commit to user

v

MOTTO

v Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma: 12:12)

v Tajamnya pedang bermata tujuh tidak akan menandingi tajamnya pikiran kita (Penulis)

v Dimanapun engkau berada selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan. (Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie) v Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tetapi mmenjadi

manusia yang berguna. (Einstein)

v Masa depan adalah milik orang-orang yang percaya pada mimpi. (Eleanor Roosevelt)


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini saya persembahkan untuk:

v My Lord Jesus atas berkat yang diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dan saya hadiahkan untuk:

v Bapak Cahyono Dwi Muripto dan Ibu saya Woro Budiarti atas segala doa dan semua dukungan yang diberikan.

v Semua keluarga saya yang berada di Sragen yang telah memberikan dukungan selama saya berkuliah di UNS.

v Teman-teman yang banyak membantu. v Almamater tercinta.


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan karunia-Nya membuat penulis dapat melaksanakan kegiatan magang kerja dan menyusun Laporan Magang ini. Laporan Magang ini disusun sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa Program Pendidikan D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta dalam menyelesaikan tugas akhirnya yang mewajibkan untuk menyusun laporan magang kerja berdasarkan dari hasil praktek dan informasi yang didapat selama melaksanakan tugas magangnya.

Keberhasilan dalam penyusuan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan beberapa pihak kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. DR. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak. selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Sri Murni, S.E.,M.Si., Ak. selaku pembimbing akademik.

4. Arif Lukman S, S.E.,M.M.,Ak. selaku pembimbing magang sekaligus pembimbing Tugas Akhir .


(8)

commit to user

viii

5. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu pengetahuan selama dalam bangku perkuliahan.

6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi UNS.

7. Bapak Wahib, A.Md selaku manager serta Ibu Marleni, A.Md selaku Koordinator OperasionalUSP Mina Sejahtera Cilacap yang telah berkenan memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan magang.

8. Bapak Arif, Bapak Teguh, Bapak Drajat, Ibu Mulyaningsih selaku karyawan USP Mina Sejahtera Cilacap. Terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan.

9. Bapak dan ibu saya yang telah memberikan do’a dan dukungan. 10. Seluruh keluarga saya yang berada di Sragen atas semua dukungannya. 11. Samuel, Wahid, Jefri, Tinton, Rizza, Soni, serta teman-teman yang

memberikan dukungannya.

12. Semua pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan laporan ini selanjutnya.

Surakarta, 8 Februari 2013


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum KSU Mina Sejahtera ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 10

C. Perumusan Masalah ... 11

D. Tujuan Penelitian ... 11

E. Manfaat Penelitian ... 12

F. Metode Penelitian ... 13

II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 15


(10)

commit to user

x

B. Pembahasan dan Analisis ... 28 III. TEMUAN

A. Kelebihan ... 41 B. Kelemahan ... 42 IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 43 B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA


(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I.1 Struktur Organisasi USP Swamitra Mina ... 5 II.1 Flowchart Sistem Pemberian Kredit ... 34


(12)

commit to user

ii

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT KEPADA NASABAH PADA KSU MINA SEJAHTERA USP SWAMITRA MINA CILACAP

Setho Prananggalih F3309111

The purpose of this study is to evaluate the internal control system of credit which is applied on USPSwamitra Mina KSU Mina Sejahtera (loan bank). The research steps in this study are conducted by comparing the theory and the practice which are done in the real life in USP Swamitra Mina KSU Mina Sejahtera. The evaluation result shows that there are strengths and weaknesses in the internal control system of credit in USP Swamitra Mina KSU Mina Sejahtera. Some strengths are found in the internal control system of credit: each works of each functions has been suitable to the procedure which is determined by the company; the use of computerization can ease the service to the customers; and the credit agreement of a customer or debtor is not conducted based on the personal decision but it is conducted by a particular credit committee. The evaluation result also shows that there are some weaknesses: there is a function which does multi-tasks which actually should be done separately; there are no copies of the documents which are used in the credit application so that they tend to be lost; there is no accountant department which has a responsibility to do journalizing activities after disbursement of money and to input the debtor data in the loan list; Account Officer is inaccurate in analyzing the debtor candidates in the credit application process.Based on the evaluation result, there are some suggestions which can be a consideration to the company such as making a function separation between customer finder and debt collector; making a copy of the documents to anticipate the loosing of the data anytime; making a accountant department to do journalizing activities after the disbursement of money and to input the debtor data in the loan list; and Account Officer should be more careful in choosing the debtor candidates so there will not be a non-performing loan..


(13)

commit to user

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum KSU Mina Sejahtera

Koperasi adalah Badan Usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan Sumber Daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat kerja pada umumnya.

Mendirikan koperasi merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Negara untuk memakmurkan masyarakat. Dalam iklim perekonomian seperti sekarang ini bantuan untuk pemberian kredit sangat dibutuhkan pada sektor usaha kecil dalam menghadapi persaingan usaha. Untuk itulah Bank Bukopin mengadakan perjanjian kerjasama dengan koperasi melalui pendekatan win-win solution (saling menguntungkan). Perjanjian ini dibuat untuk jangka waktu lima tahun dengan ketentuan jangka waktu dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak yaitu pihak koperasi dan pihak Bank Bukopin. Kemitraan usaha antara Bank Bukopin dengan koperasi guna mendukung pengembangan usaha kecil diseluruh Indonesia tersebut diresmikan oleh BJ. Habibie di Jakarta pad tanggal 12 Juli 1998 dengan nama Unit Simpan Pinjam Swamitra.

Swa berasal dari bahasa Kawi. Swa berarti sendiri dan mitra berarti bukan paksaan. Jadi Swamitra mempunyai arti suatu kerjasama yang saling menguntungkan dan tanpa ada paksaan, sedangkan USP Swamitra


(14)

mempunyai suatu pengertian suatu unit simpan pinjam milik koperasi yang dibina langsung oleh Bank Bukopin, guna memberikan bantuan keuangan bagi anggota koperasi maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan dana.

Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera berdiri sejak tanggal 14 Agustus 2004 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 158/BH/509/4.1/27/2004 tentang pengesahan akte pendirian Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera. Koperasi Mina Sejahtera berada dibawah naungan Departemen Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap.

Legalitas Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera ini bukan hanya tentang pengesahan akte pendirian koperasi saja, akan tetapi masih ada kelegalitasan yang lain yang dimiliki oleh koperasi ini, antara lain:

a. Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap No. 518/1007/29 tanggal 9 Agustus 2004 tentang penetapan Koperasi LEPP.M3 atau Koperasi Perikanan dan Pinjaman Dana Ekonomi Produktif (DEP) program PEMP tahun 2004.

b. Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap No. 523.1/2204/tahun 2004 tanggal 5 Desember 2005 tentang penunjukan Koperasi Mina Sejahtera sebagai Pelaksana Penyaluran Dana Ekonomi Produktif (DEP) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) ABT APBN-P TA.2005 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap.


(15)

c. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Cilacap, Nomor 2993/11.07/PK/IX/2004, tanggal 7 September 2004.

d. Tanda Daftar Perusahaan Koperasi yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Cilacap, Nomor 11.08.2.52.00179 tanggal 8 September 2004.

Karena Koperasi ini kegiatan utamanya adalah dalam bidang jasa simpan pinjam dan bergerak dalam bidang usaha mikro, maka tanggal 10 September Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera ini menjalin kerja sama dengan Bank BUKOPIN yang dimana Bank BUKOPIN memiliki unit simpan pinjam yang bergerak dalam bidang usaha mikro yang bernama SWAMITRA. Kemudian Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera setuju untuk membuat sebuah Unit Simpan Pinjam berdasarkan legalitas lembaga Nomor:

Setelah Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera menjalin kerja sama dengan SWAMITRA maka nama dari koperasi ini pun berubah menjadi Unit Simpan Pinjam (USP) Swamitra Mina Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera. (Buku Panduan USP Swamitra Mina, 2007).

Setiap badan usaha pasti memiliki visi dan misi tersendiri dalam menjalankan usahanya serta memiliki struktur organisasi dalam badan usaha itu. Begitu juga dengan Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera yang meiliki visi dan misi serta struktur organisasi dalam menjalankan usahanya.. Berikut 006/KSU-MS/IX/2004


(16)

merupakan visi dan misi serta struktur organisasi Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera.

1. Visi dan Misi Perusahaan

Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera Unit Simpan Pinjam Swamitra Mina Cilacap merupakan lembaga yang memberikan jasa keuangan. Lembaga ini memiliki visi dan misi yang membedakan dengan lembaga jasa keuangan lainnya.

Visi dari Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera Unit Simpan Pinjam Swamitra Mina Cilacap adalah terwujudnya lembaga keuangan mikro yang tangguh dan mandiri sebagai mitra usaha masyrakat pesisir.

Misi dari Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera Unit Simpan Pinjam Swamitra Mina Cilacap adalah:

a. Memberikan pelayanan prima bagi nasabah. b. Melayani dengan penuh keiklasan.


(17)

USP Swamitra Mina Cilacap

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar I. 1

Struktur Organisasi USP Swamitra Mina

3. Deskripsi Jabatan a. Manager

Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. 1) Menyusun rencana kegiatan tahunan bisnis swamitra di

wilayahnya, termasuk didalamnya rencana ekspansi kredit dan mobilisasi dana/simpanan serta merealisasikannya setelah mempeoleh persetujuan Bank Bukopin selaku penerima pelimpah kewenangan dari pengurus koperasi peserta Swamitra. 2) Melaksanakan administrasi bidang komersial (perkreditan atau

pendanaan) Swamitra berkoordinasi dengan Manager Operasi KSU Mina Sejahtera

Manager

Bank BUKOPIN

Account Officer Account Officer Account Officer Credit Support

Koordinator Operasional


(18)

dalam hal investasi/ pengadaan barang atau alokasi biaya supporting bagi bagian komersial.

3) Bertugas sebagai counter part bagi kegiatan monitoring, evaluasi dan pengawasan (oleh Pengurus Koperasi Meneg Koperasi dan PKM serta Bank Bukopin) dan pemeriksaan lainnya seperti akuntan publik, dalam hal kebijakan bisnis Swamitra di wilayahnya.

4) Mewakili dan atau mendampingi pengurus Koperasi pesrta Swamitra dalam membina hubungan dengan pihak eksternal khususnya dalam kaitan dengan pelaksanaan kebijakan bisnis Swamitra di wilayahnya.

5) Bersama-sama dengan Pengurus Koperasi Peserta Swamitra membina dan menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal, BI, Meneg Koperasi dan PKM, serta instansi lainnya dalam kerangka bisnis Swamitra.

b. Koordinator Operasional

Koordinator Operasional mempunyai tugas dan tanngung jawab sebagai berikut.

1) Memimpin, mengawasi, memonitor, dan memeriksa pelaksanaan pedoman, ketentuan serta sistem dan prosedur operasi Swamitra.


(19)

2) Mengevaluasi pelaksanaan pedoman operasi Swamitra, untuk kebutuhan pengambilan kebijakan selanjutnya yang bersifat operasional Swamitra.

3) Bertugas sebagai helpdesk dalam rangka koordinasi teknis dengan aparat operasional yang berada dibawahnya.

4) Menyusun Rencana Kegiatan Tahunan Koperasi di wilayahnya. 5) Mewakili dan atau mendampingi pengurus Koperasi peserta

Swamitra dalam membina hubungan dengan pihak eksternal khususnya dalam kaitan dengan pelaksanaan kebijakan operasi Swamitra di wilayahnya.

c. Account Officer

Account Officer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

1) Menyusun target dan rencana pencapaian pembiayaan dan pendanaan bisnis di wilayahnya, serta merealisasikannya setelah memperoleh persetujuan Bank Bukopin selaku penerima pelimpahan kewenangan dari Pengurus Koperasi Peserta Swamitra.

2) Wakil Koperasi peserta Swamitra dalam membina hubungan dengan pihak eksternal khususnya dalam kaitan dengan pelaksanaan pembiayaan dan pendanaan Swamitra.

3) Membina dan menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal, nasabah, debitur, notaris dan instansi atau pihak lainnya.


(20)

4) Melakukan administrasi atas penyelesaian pinjaman serta harta ex jaminan, khususnya administrasi pada file pinjaman dan jaminan, berkoordinasi dengan collector dan credit support. 5) Melaksanakan administrasi bidang komersial (perkreditan dan

pendanaan) terhadap debitur dan nasabah yang berada di bawah supervisinya berkoordinasi dengan bagian lain di Swamitra. d. Credit Support

Credit Support mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

1) Melakukan analisa yuridis megenai subyek dan obyek hukum calon nasabah/debitur Swamitra.

2) Melakukan penilaian agunan yang dijaminkan oleh nasabah atau debitur.

3) Mendokumentasikan, mengadministrasikan file pinjaman dan aguunan, mulai dari permohonan sampai dengan pelunasan pinjaman, sesuai dengan ketentuan yang ada.

4) Menyimpan agunan secara fisik sesuia dengan ketentuan yang berlaku.

5) Mempersiapkan dokumen pendroppingan pinjaman.

6) Memonitor dan memeriksa kelengkapan dokumen pinjaman dan jaminan sesuai ketentuan operasi Swamitra.

7) Melakukan pengadministrasian atas penyelesaian pinjaman serta harta ex jaminan atas pinjaman yang macet.


(21)

e. Teller

Teller mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

1) Memberikan pelayanan penarikan dan setoran simpanan di Swamitra.

2) Melakukan administrasi dan pembukuan simpan-pinjam sampai dengan pembentukan neraca dan laba/ rugi Swamitra.

3) Melakukan pencairan dana terhadap pinjaman yang telah disetujui oleh Credit Comittee dan setelah mendapat tebusan memo dari bagian komersial (Pembina Pinjaman Swamitra) 4) Memberikan informasi simpan pinjam yang dilayani di

Swamitra.

5) Melakukan pengecekan secara yuridis megenai calon nasabah Swamitra yang akan membuka, menarik, menyetor dana di Swamitra.

6) Menyimpan, mengadministrasikan slip transaksi secara fisik sesuai degan ketentuan yang berlaku.

7) Mendokumentasikan, mengadministrasikan file transaksi finansial simpan pinjam di Swamitra sesuai dengan ketentuan yang ada.

8) Memenuhi atau mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh pengelola Swamitra.


(22)

B. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggottakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (Pasal 1 Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian).

Sedangkan Unit Simpan Pinjam (USP) adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.

USP Swamitra Mina merupakan kerja sama antara Koperasi Serba Usaha Mina Sejahtera dengan Bank Bukopin. USP Swamitra Mina ini memiliki produk dan jasa utama dalam bentuk pemberian kredit.

Kredit yang diberikan oleh USP Swamita Mina ini adalah kredit mikro bank Bukopin dengan plafon pinjaman sampai dengan 100 juta rupiah. Kredit yang diberikan terbagi atas kredit penambahan modal kerja, kredit konsumsi (kredit yang digunakan antara lain untuk membangun atau merenovasi rumah, pendidikan, membeli kendaraan, dan lain-lain). Pemberian kredit yang diberikan memiliki 2 metode penghitungan yaitu instalment dan berulang. Penyaluran kredit kepada nasabah memiliki banyak tahapan di dalam penyaluranya kepada nasabah karena melibatkan 3 pihak yaitu USP Swmitra Mina, Bank Bukopin, dan nasabah itu sendiri. Pemberiann kredit USP Swamitra Mina terus meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun ini.


(23)

Berdasarkan latar belakang di atas, akhirnya disusunlah judul Tugas Akhir yaitu : “EVALUASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA NASABAH PADA KSU MINA SEJAHTERA USP SWAMITRA MINA CILACAP”

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana sistem dan prosedur pelaksanaan pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.

2. Kelebihan dan kelemahan apa saja yang ada di dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.

.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan objektif yang hendak dicapai penulis dalam penelitian yang penulis lakukan pada USP Swamitra Mina Cilacap KSU Mina Sejahtera dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pelaksanaan pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan apa saja yang ada di dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.


(24)

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori Akuntansi Keuanagan yang diperoleh Selama mengikuti pendidikan Program Diploma III Akuntansi Keuangan kedalam kenyataan dunia kerja.

2. Bagi KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap, untuk memberikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan sistem serta dapat menanggulangi kelemahan-kelemahan yang ada.

3. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan, informasi, dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

F. METODA PENELITIAN

Metoda yang dipakai penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Ruang Lingkup Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan di KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap yang berlokasi di Jl. Jend Ahmad Yani No. 6 Cilacap Jawa tengah, dengan nomor telepon 0282-537107.


(25)

2. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan penulis dalam melakukan penulisan adalah sebagai berikut.

a. Data Primer

Yaitu data yang secara langsung diperoleh dari lokasi penelitian. Data yang diambil merupakan data yang berkaitan langsung dengan masalah yang dibahas oleh penulis. Data yang dibutuhkan adalah catatan dan dokumen yang dibutuhkan dalam sistem pemberian kredit kepada nasabah.

b. Data Sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari lokasi penelitian. Data-data yang pakai adalah struktur organisasi perusahaan, tugas dan wewenang masing-masing fungsi, serta jenis-jenis produk kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penulisan adalah sebagai berikut.

a. Observasi

Metoda ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan langsung di KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.


(26)

b. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan data mengenai sistem pemberian kredit dari dokumentasi USP Swamitra Mina Cilacap KSU Mina Sejahtera. c. Wawancara

Dengan mengadakan wawancara langsung kepada pihak yang berkompeten di KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap yaitu teller, account officer, credit support, bagian operasional.

d. Metode studi pustaka

Pengumpulan data yang diperoleh dari catatan, laporan, serta tulisan ilmiah dan unsur-unsur lainya yang dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan.


(27)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Koperasi dan Unit Simpan Pinjam

Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang dimaksud dengan Koperasi adalah:

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggottakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, yang dimaksud dengan Usaha Simpan Pinjam adalah: Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan”

2. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpukan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat untuk mengambil keputusan (Arikunto, 2004).


(28)

3. Pengertian Sistem, Sistem Akuntansi, dan Prosedur

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan (Mulyadi, 2008:2). Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibuthkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2008:3). Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2008:5).

4. Pengertian Kredit

Menurut Undang-undang no. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan dan Booklet Perbankan Indonesia 2010, menyatakan kredit adalah:

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetjuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

5. Tujuan kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan utama pemberian kredit antara lain (Martono, 2004: 48):

a. Mencari keuntungan, yaitu dengan keuntungan yang diperoleh dari bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah.


(29)

b. Membantu usaha nasabah, yaitu membantu nasabah yang memerlukan dana baik untuk modal kerja, konsumsi, maupun investasi.

c. Membantu pemerintah, dengan banyaknya kredit yang disalurkan bank berarti ada peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Pemerintah juga mendapat keuntungan misalnya meningkatnya penerimaan pajak, membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat, menghemat devisa negara dari barang yang diimpor, dan meningkatkan devisa negara dari barang yang diekspor.

6. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2002:94-95):

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakkukan penneliitian penyelidikan tentang kondisi masa lalu, dan sekarang terhadap nasabah baik secara intern maupun ekstern.

b. Kesepekatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian untuk masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya massing-masing.


(30)

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu ini dapat berbenttuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaiknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yyang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

e. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentukbunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

7. Prinsip Pemberian Kredit

Badan usaha/ lembaga pemberi kredit harus memperoleh keyakinan apakah debitur akan memenuhi kewajibannya kepada lembaga pemberi kredit secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan tentang kredit yang diberikan oleh lembaga tersebut. Hal


(31)

tersebut dapat dilakukan dengan penilaian kredit sebelum kredit tersebut diberikan. Prinsip pemberian kredit disebut juga sebagai konsep 6 C’s of credit.

Prinsip perkreditan 6 C tersebut adalah sebagai berikut ( Kasmir, 2002: 104-105):

a. Character

Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaanya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan kemauan untuk membayar (willingness to pay)

b. Capacity

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari kemampuan dalam membayar.

c. Capital

Capital adalah denangan melihat penggunaan modal oleh debitur secara efektif dilihat dari laporan keuangannya dilihat dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari mana sumber modal yang ada sekarang ini. Berdasarkan kondisi di atas


(32)

bisa dinilai apakah layak calon debitur diberi pembiayaan, dan beberapa besar pinjaman yang layak diberikan.

d. Colateral

Colateral merupakan jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata debitur benar-banar tidak bisa meemnuhi kewajibanya. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahanya sehingga jika terjadi masalah maka jaminan dapat segera digunakan. Colateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.

e. Condition of economic

Condition of economic yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang memungkinkannya memengaruhi kelancaraan perusahaan calon debitur.

f. Constraint

Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pom bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembekaran batu bata, peternak babi yang berada di daerah yang mayoritas penduduknya muslim. Sebaiknya calon debitur seperti ini tidak diberi kredit walaupun prinsip 5-nya baik kecuali jika debitur tersebut pindah lokasi.

Sedangkan prinsip-prinsip 7P dalam kredit adalah sebagai berikut (Martono, 2004:58):


(33)

a. Personality

Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

b. Party

Party adalah mengklasifikasi nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan menndapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

c. Purpose

Untuk mengetahui tujuan atau keperluan penggunaan kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah, misalnya apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif, produktif, dan lain sebagainya.

d. Prospect

Untuk menilai usaha nasabah di masa mendatang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

e. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat diitutup oleh sektor lainya.


(34)

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlinduungan dapatberupa jaminan barang atau orangg atau jaminan asuransi.

8. Fungsi Kredit

Fasilitas kredit juga memiliki fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2002:97-98) a. Untuk meningkatkan daya guna uang

Adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikanya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit.

b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebutdaerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnnya.


(35)

c. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengoalah barang yang tidak beguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meneingkatkan jumlah barang yang beredar.

e. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dapat mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi penerima kredit tentu akan daapat menambahkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang modalnya pas-pasaan. g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan meningkatkan pendapatannya


(36)

seperti membuka warung atau menyewakan rumah kontrakan dan jasa lainnya.

h. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasionalakan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara penerima kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.

9. Sistematika Perkreditan

Prinsip pembelanjaan menyatakan bahwa “Kebutuhan modal jangka pendek harus di penuhi dengan sumber-sumber dana jangka pendek, begitu pula kebutuhan dana jangka panjang harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana jangka panjang pula” (Muljono: 1989). Oleh karena itu untuk menghindarkan diri dari kegagalan pemberian kredit maka pengelola kredit harus tahu setepat-tepatnya jenis kredit apa yang diperlukan oleh calon debitur untuk membiayai usahanya.

Kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis kredit dapat digolongkan menjadi enam (Bastian dan Suhardjono: 2006), yaitu:

1. Berdasarkan jangka waktunya sebagai berikut. a. Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun/ paling lama satu tahun.


(37)

pelunasannya satu atau dua tahun. c. Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya lebih dari tiga tahun.

2. Berdasarkan segmen usaha a. Segmen otomotif. b. Segmen tekstil. c. Segmen makanan.

d. Segmen konstruksi, dan sebagainya. 3. Berdasarkan tujuannya

a. Kredit produktif

Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi.

b. Kredit konsumtif

Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif.

c. Kredit perdagangan/ komersial

Kredit perdagangan/ komersial yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan. 4. Berdasarkan penggunaannya

a. Kredit Investasi


(38)

perusahaan untuk melakukan investasi dengan membeli barang-barang modal.

b. Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal nasabah.

5. Kredit non kas

Kredit non kas yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah diperjanjikan telah direalisasikan/ efektif.

6. Berdasarkan barang jaminan a. Kredit dengan jaminan

Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan yang berupa barang berwujud, tidak berwujud/jaminan orang. b. Kredit tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang/ orang tertentu.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Sistem Pemberian Kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap

Dalam pemberian kredit kepada debitur KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap memiliki beberapa bagian/ fungsi, dokumen, catatan akuntansi, serta prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, berikut


(39)

a. Bagian yang Terkait

Bagian yang terkait dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Account Officer

2. Credit Support (CS) 3. Teller/ kasir

4. Koordinator Operasional (KO) 5. Manager

b. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab dalam menerima permohonan kredit calon nasabah beserta syarat-syaratnya. Fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang kemampuan keuangan calon nasabah dengan melakukan survei keadaan tempat tinggal, keadaan jaminan, keadaan tempat usaha dan melihat riwayat kredit calon nasabah. Selain itu fungsi ini juga bertugas dalam membuat memo komite kredit dalam penentuan disetujui atau tidaknya pemberian jaminan, membuat Surat Perjanjian Kredit yang ditanda tangani nasabah didepan notaris, serta membuat memo droping

bahwa telah diadakan pencairan pinjaman. Fungsi ini berada di bagian account officer dan credit support.


(40)

Fungsi ini bertanggung jawab atas otorisasi laporan survei lapangan, BI checking atas kronologi kredit calon nasabah, dan bukti pencairan pinjaman. Selain itu fungsi ini bertanggung jawab atas arsip memo komite kredit. Fungsi ini berada pada bagian koordinator operasional.

3. Fungsi Pencatatan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. Fungsi ini mencatat jumlah dana yang dicairkan dalam daftar pinjaman dan bukti kas keluar. Fungsi ini berada di bagian teller.

c.Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Surat Pengajuan Kredit yang dilampiri dengan: a. fotocopy KTP Suami Istri,

b. fotocopy Kartu Keluarga, c. fotocopy surat nikah, d. fotocopy surat jaminan, e. fotocopy Surat Ijin Usaha,

f. fotocopy rekening bank tiga bulan terakhir, g. fotocopy rekening listrik.

2. Surat Perjanjian Kredit 3. Laporan survei lapangan


(41)

4. Memo komite kredit 5. Bukti pencairan

d. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

a. Jurnal Kas Keluar b. Daftar Pinjaman

e. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Account officer sebagai pencari nasabah menerima pengajuan permohonan kredit berupa surat pengajuan kredit beserta kelengkapanya yang berupa fotokopi KTP suami istri, fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi surat nikah, surat jaminan, fotokopi surat ijin usaha, fotokopi rekening bank 3 bulan terakhir, fotokopi rekening listrik pada calon debitur.

2. Account officer menindaklanjuti surat pengajuan kredit beserta kelengkapannya untuk digunakan sebagai dasar survei ke lapangan. 3. Account officer menyerahkan surat pengajuan kredit kepada credit


(42)

4. Credit suport menerima surat pengajuan kredit dari account officer

dan mengarsipkannya kemudian melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui keadaan jaminan, tempat usaha, tempat tinggal yang digunakan sebagai dasar pemberian kredit.

5. Credit suport membuat laporan hasil survei.

6. Setelah membuat laporan hasil survei, credit suport melakukan bank checking untuk mengetahui riwayat kredit calon debitur.

7. Credit suport mencetak hasil hasil bank checking.

8. Credit support menyerahkan laporan hasil survei beserta printout bank checking kepada bagian koordinator operasional untuk dicek dan ditandatangani.

9. Koordinator opeasional mengecek dan menandatangani laporan hasil survei dan printout bank checking serta menyerahkan kembali kepada credit support

10. Credit support laporan hasil survei kepada account officer untuk diarsip.

11. Account officer membuat memo komite kredit yang berisi

performance calon debitur beserta jaminannnya.

12. Account officer mengajukan memo komite kredit kepada manager. 13. Manager memeriksa seluruh kelengkapan calon debitur kemudian

membuat keputusan ditolak atau diterima jika ditrrima manager akan menandatangani memo komite kredit.

14. Manager mengkonfirmasikan hasilnya kepada ketua koperasi, hasil konfirmasi diserahkan kembali kepada account officer.


(43)

15. Memo komite kredit yang telah disetujui diajukan Account Officer

kepada komite kredit Bank Bukopin.

16. Setelah disetujui jumlah pinjaman oleh Bank Bukopin, account officer mengkonfirmasikan kepada calon debitur mengenai hasil pinjamannya.

17. Account officer mengkonfirmasikan hasil rapat komite kepada Koordinator operasional dan menyerahkan memo komite kredit pada Credit suport .

18. Credit suport membuat surat perjanjian yang kemudian diarsip dan menerangkan kesepakatan kredit kepada debitur dan mendampingi debitur pada saat bertemu notaris

19. Credit suport mengajukan cek jaminan pada notaris.

20. Credit suport memeriksa dan membuat memo droping bahwa bisa dilakukan pencairan pinjaman.

21. Credit suport mengantar calon debitur kepada koordinator operasional dan menyerahkan memo komite kredit untuk diarsip. 22. Koordinator operasional menyerahkan dan melaporkan ke sistem

bank Bukopin dan melanjutkannya kepada kasir untuk penncairan pinjaman

23. Kasir meminta tanda tangan kepada debitur dan menyerahkan pinjaman/ dana yang telah disepakati bersamaan dengan itu kasir mengajukan bukti pencairan kepada koordinator operrasional


(44)

24. Koordinator operrasional membubuhkan tanda tangan pada bukti pencairan, setelah itu diberikan kembali kepada kasir agar dilakukan pemjurnalan.

25. Kasir menerima bukti pencairan yang telah dibubuhi tanda tangan koordinator operrasional kemudian mengarsip secara permanen. 26. Kasir mencatat ke dalam jurnal kas keluar dan nama debitur beserta

jumlah pinjaman pada daftar pinjaman.

2. Bagan Alir Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap


(45)

T T

Gambar II.1


(46)

T

T

T

Gambar II.1

Flowchart Sistem Pemberian Kredit (lanjutan)


(47)

T

Gambar II.1

Flowchart Sistem Pemberian Kredit


(48)

Gambar II.1


(49)

(lanjutan)

T


(50)

Flowchart Sistem Pemberian Kredit

(lanjutan)

3. Evaluasi Sistem Pemberian KreditPada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap

a. Fungsi yang Terkait

Dalam prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap terdapat pemisahan fungsi yang kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya fungsi/ bagian yang bertugas ganda. Sebagai contoh fungsi account officer yang bertugas sebagai pencari nasabah atau calon debitur merangkap juga sebagai penagih.

b. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap memiliki beberapa kelemahan, di antaranya surat perjanjian kredit hanya dibuat satu lembar saja yaitu hanya untuk pihak intern dan pihak debitur tidak diberikan/ dibuatkan salinannya. Walaupun kesepakatan perjanjian itu sudah dibacakan oleh notaris di hadapan debitur, bisa saja setelah itu debitur lupa akan ketentuan-ketentuan/ kewajibannya yang harus di penuhi.


(51)

Penggunaan catatan akuntansi dalam prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap telah sesuai dengan yang ditetapkan diperusahaan. Setiap ada transaksi pencairan kredit selalu dicatat dalam daftar pinjaman. Dan untuk pengeluaran kas sebagai bentuk pencairan kredit yang diberikan kepada debitur selalu dicatat dalam jurnal kas keluar. Pencatatan tersebut telah dilakukan oleh komputerisasi sehingga bisa mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan mempercepat pelayanan pemberian kredit.

d. Prosedur Pencatatan

Prosedur pencatatan dalam KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap kurang baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya bagian akuntansi dalam perusahaan ini. Bagian akuntansi sangat berperan penting dalam mengotorisasi pencatatan baik pencatatan ke dalam jurnal maupun pencatatan ke dalam daftar pinjaman, akan tetapi bagian ini tidak ada. Pencatatan dilakukan oleh bagian kasir yang dimana hal ini akan menimbulkan resiko kecurangan yang dilakukan oleh bagian kasir yaitu dengan tidak melakukan pencatatan baik jurnal maupun daftar pinjaman.


(52)

commit to user

BAB III TEMUAN

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan pada evaluasi sistem pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap, penulis menemukan beberapa hal tentang kelebihan maupun kelemahan yang ada pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap. Berikut uraian kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap.

A. Kelebihan

Kelebihan dari sitem pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Setiap pelaksanaan tugas dalam sistem oleh masing-masing fungsi sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan koordinasi antar fungsi sudah berjalan dengan baik.

2. Persetujuan kredit tidak dilakukan atas keputusan sendiri saja melainkan dilakukan oleh suatu komite kredit yang terdiri dari account officer, manager, koperasi dalam hal ini ketua atau wakil ketua, account officer supervisi bank Bukopin.

3. Penggunaan catatan akuntansi dalam prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap telah sesuai dengan yang ditetapkan diperusahaan. Setiap ada transaksi pencairan kredit selalu dicatat dalam daftar pinjaman. Dan untuk pengeluaran kas sebagai bentuk pencairan kredit yang diberikan kepada debitur selalu dicatat dalam jurnal kas keluar. Pencatatan tersebut telah dilakukan oleh komputerisasi


(53)

sehingga bisa mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan mempercepat pelayanan pemberian kredit.

B. Kelemahan

Kelemahan dari sistem akuntansi pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Dokumen yang digunakan dalam pengajuan kredit, surat perjanjian kredit, tidak dibuat rangkap. Hal ini menyebabkan rawan kehilangan data.

2. Tidak adanya bagian akuntansi yang bertugas untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam jurnal. Pencatatan dilakukan oleh bagian kasir. Hal ini menyebabkan timbulnya resiko kecurangan yang dilakukan oleh bagian kasir.

3. Kurang telitinya bagian acccount officer dalam mencari calon debitur. Hal ini menyebabkan terganjalnya jalanya angsuran yang kredit menjadi bermasalah.

4. Bagian account officer yang bertugas sebagai pencari nasabah juga bertugas sebagai penagih.


(54)

commit to user

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan hasil dari Bab III yaitu tentang kelemahan dan kelebihan sistem akuntansi pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap, diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat oleh penulis adalah sebagai berikut.

1. Prosedur yang diterapkan pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap sudah terlaksana dengan baik. Koordinasi antar fungsi juga sudah berjalan dengan baik selain itu, penggunaan komputerisasi juga sangant mendukung pelaksanaan sistem pemberian kredit sehingga pelayanan kerdit menjadi lebih nyaman dan efisien.

2. Penggunaan catatan akuntansi dalam prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap telah sesuai dengan yang ditetapkan diperusahaan. Setiap ada transaksi pencairan kredit selalu dicatat dalam daftar pinjaman. Pencatatan tersebut telah dilakukan oleh komputerisasi sehingga bisa mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan mempercepat pelayanan pemberian kredit.

3. Salah satu dokumen yaitu surat perjanjian kredit yang digunakan pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap tidak dibuat rangkap, walau


(55)

sudah ada salinan data di komputer tetapi hal ini sangat rawan terjadi kehilangan data.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis antara lain:

1. Sebaiknya surat perjanjian kredit dibuat rangkap untuk mengantisipasi hilangnya data-data penting.

2. Account Officer sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilih calon debitur agar tidak terjadi kredit macet.

3. Pembentukan bagian akuntansi guna melakukan kegiatan penjurnalan setelah pencairan uang serta menginput data debitur pada daftar pinjaman sekaligus menghindari kecurangan pada fungsi kasir.


(56)

(57)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra dan Suhardjono.2006. Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Erlina, Linda. 2011. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada Swamitra KSU Bahtera Abadi. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan.

Kasmir. 2002. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Edisi keenam. Jakarta: Rajawali Pers

KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap. 2007. “Buku Panduan KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap”.

Martono. 2004. Bank dan lembaga keuangan lain. Edisi pertama. Yogyakarta: Ekonisia.

Muljono, Teguh Pudjo. 1994. Manajemen perkreditan bagi bank komersil. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi

Pasal 1 Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian

SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cilacap No. 518/1007/29 tanggal 9 Agustus 2004. Tentang Penetapan Koperasi LEPP.M3 atau Koperasi


(58)

Perikanan dan Pinjaman Dana Ekonomi Produktif (DEP) Program PEMP Tahun 2004.

Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan dan Booklet Perbankan Indonesia


(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id