KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU MADRASAH (Studi Kasus tentang Manajemen Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Bendosari Sukoharjo).

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU MADRASAH
(Studi Kasus tentang Manajemen Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Bendosari
Sukoharjo)
Setyo Budi Santoso1
Mulyoto 2
Samsi Haryanto 3

1

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

2

Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

3

Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

ABSTRACT
The study aims to: (1) To determine how the implementation of leadership in
carrying out its functions to improve the quality of madrasah. (2) To
determine how the leadership role of madrasah to face obstacles in
performing their duties. (3) To know how the quality and performance can be
achieved of madrasah. This study was conducted MTsN Bendosari Sukoharjo,
MTsN Bendosari Sukoharjo has achieved a lot of things in terms of both
academic and non academic. MTsN Bendosari is located in Sukoharjo district.
The research is a descriptive qualitative research it is a research that explains
something based on the available data. This research provides data, does
analysis and interpretation. The informant of the research were the Principle,
the committee, the teachers. The data was collected by interviews,
observation and documentation. To test validity of the data or to check the
accuracy of the data, some way were used that re prolonging the length of
the research’s duration, conducting a continuous observation, doing
triangulation, both triangulation of source of the data and the technique of
collecting data. The analysis was conducted in three steps. They are : data
reduction, data presentation and data verification. The results conclude that:
(1) The principal MTsN Bendosari in role of leadership has carried out its role
and function as an educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,

Innovator and Motivator (2) the constraints faced head MTsN Bendosari is still
a teacher lack of understanding of the control of the use of instructional
media, technological developments and the lack of infrastructure that
supports the learning process (3) in the achievement of quality and
performance, madrasah make are packed with a variety of programs and
activities are fostering intra and extra curricular activities.
Keywords: Leadership, Principals, Quality of Madrasah

relevansi

PENDAHULUAN
Madrasah

sebagai

Pendidikan

menghadapi

yaitu


tuntutan

suatu

dari

dua

terhadap

Lembaga

kebutuhan

tuntutan

industrialisasi

masyarakat


perkembangan

masyarakat
dan

di

era

globalisasi

yang

semakin terbuka.

dan

Sejalan tantangan kehidupan global,


tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi
masalah

pendidikan mempunyai peran strategis

rendahnya mutu pendidikan dan masalah

dalam jaman yang maju, keunggulan

tuntutan

yaitu

tentang

199
Setyo_Santoso22@yahoo.co.id

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id
suatu bangsa tidak lagi mengandalkan

sedangkan ayat (3) juga menyatakan

kekayaan

bahwa pemerintah mengusahakan dan

alam

melainkan

pada

ke-

unggulan sumber daya manusia (SDM).

menyelenggarakan


Mutu

(SDM)

pendidikan nasional, yang meningkatkan

ditentukan mutu pendidikan, tolok ukur

keimanan dan ketaqwaan serta akhlak

mutu

pada

mulia

yang

kehidupan bangsa yang diatur dalam


menghadapi

undang-undang. Oleh karena itu seluruh

mewujudkan

komponen

sumber

daya

pendidikan

kondisi

output

memenuhi

tuntutan

manusia

didasarkan

dan

syarat
jaman.

outcome

dalam
Untuk

dalam

suatu


rangka

bangsa

sistem

mencerdaskan

baik

orang

tua,

mutu pendidikan harus ditunjang oleh

masyarakat, maupun pemerintah sendiri

komponen pendidikan yang memadai.


bertanggungjawab mencerdaskan bangsa

Komponen-komponen tersebut menjadi

melalui pendidikan. Hal ini menjadi salah

masukan (input) untuk di proses sehingga

satu

menghasilkan

diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945

keluaran

(output)

dan

tujuan

bangsa

Indonesia

yang

alinea 4

outcome (dampak) yang unggul.

Kondisi

Di dunia maju, kualitas sumber daya

lembaga

pendidikan

oleh

(madrasah) di negara kita saat ini masih

karena itu masyarakat akan bersaing

ada beberapa permasalahan klasik yaitu

untuk mencari madrasah yang terbaik

kurangnya sarana prasarana madrasah,

bagi putra putrinya. Madrasah yang tidak

keadaan

mampu menunjukkan kualitas terbaiknya

tenaga

akan ditinggalkan oleh masyarakat (orang

kompetensi

tua). Meningkatkan kualitas pendidikan

kurang

(madrasah)

menggembirakan yaitu bahwa kesadaran

manusia

adalah

segala-galanya

tidaklah

mudah,

untuk

gedung

sudah

pendidik

rusak,

belum

dan

mutu

memenuhi

kebijakan-kebijakan

produktif.

Disisi

sangat

mencapai kualitas yang baik tidak selalu

masyarakat

identik

pentingnya pendidikan yang berkualitas.

dengan

meningkat

akan

dana

yang

di

desa

Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan

ataupun di kota, Negeri ataupun swasta

pendidikan dapat tercapai apabila semua

namun

komponen pendidikan memenuhi per-

dikeluarkan,

besarnya

semakin

lain

letak

sangat

bagaimana

sekolah

ditentukan

madrasah

oleh

syaratan.

memberikan

Dari

beberapa

komponen

kualitas pelayanan kepada peserta didik

pendidikan, yang paling berperan adalah

sehingga

kepala madrasah. Kepala madrasah yang

menghasilkan

peserta

didik

bermutu

yang berkualitas.

tantangan

Pendidikan sebagai hak asasi setiap

akan

perubahan

individu anak bangsa, telah diakui dalam

semakin

pasal

permasalahan

31

ayat

(1)

UUD

1945

yang

mampu

cepat.

sehingga

berhak

madrasah

untuk

200

semakin

menuntut
selalu

yang

mendatang

pendidikan

kompleks,

pendidikan,

jaman

Dimasa

menyebutkan bahwa setiap warga negara
mendapatkan

menjawab

kepala

melakukan

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
berbagai upaya dalam meningkatkan

profesional akan selalu member motivasi

kompetensi

seluruh

seluruh

komponen

kompetensi

Pendidikan bermutu dihasilkan oleh
kepemimpinan

adalah

madrasah

untuk

meningkatkan kompetensinya sehingga

madrasah.

bermutu,

komponen

kepala

kepala
yang

bermutu

profesional.

Kepala

madrasah

dapat

meningkat dan berkembang baik. Kepala

madrasah

madrasah

warga

madrasah

dan

kependidikan

guru
yang

sebagai

tenaga

profesional

tidak

yang

hanya menguasai bidang ilmu, bahan

mampu mengelola dan mengembangkan

ajar, dan metode, akan tetapi mampu

madrasah

memotivasi peserta didik untuk memiliki

madrasah

profesional

adalah

secara

komprehensif

(menyeluruh), oleh karena itu kepala

keterampilan dan wawasan luas

madrasah

terhadap pendidikan.

mempunyai

peran

sangat

penting dan strategis dalam mewujudkan

Banyak

faktor

penghambat

visi, misi dan tujuan madrasah. Kepala

tercapainya

kualitas

kepemimpinan

madrasah

kepala

profesional

dalam

madrasah

melaksanakan tugasnya penuh dengan

rendahnya

strategi-strategi

Berdasarkan

peningkatan

mutu,

jika

kinerja

dilihat

dari

Kepala

madrasah.

pengalaman

empirik

sehingga dapat menghasilkan output dan

menunjukkan

outcome yang bermutu. Profesionalisme

madrasah kurang memiliki kemampuan

kepala

akademik, kurang memiliki motivasi diri,

madrasah

akan

menunjukkan

bahwa

rata-rata

kepala

kurang semangat dan disiplin kerja, serta

mutu kinerja madrasah.
lembaga

memiliki wawasan pendidikan sempit.

pendidikan madrasah sangat bergantung

Fenomena ini disebabkan karena faktor

dari

kebijakan

proses penyaringan kurang memenuhi

kepemimpinan kepala madrasah sebagai

kompetensi, kurang prosedural, kurang

pemimpin pendidikan. Kepala madrasah

transparan,

merupakan pejabat profesional dalam

tidak

mengelola organisasi madrasah sekaligus

internal dan eksternal kepala madrasah

bertugas mengatur dan mengelola semua

dapat

sumber,

kembangnya menjadi kepala madrasah

Ketercapaian

kecakapan

organisasi

tujuan

dan

dan

bekerjasama

banyak

kompetitif

menjadi

nuansa/muatan,

serta

faktor-faktor

penghambat

dengan komite madrasah, masyarakat,

yang

lembaga-lembaga lain serta stakeholder

profesionalitas

yang

kepala

produktivitas kepala madrasah dalam

madrasah dalam mengembangkan dan

meningkatkan kualitas pendidikan. Saya

mengelola madrasah harus memahami

sangat tertarik mengadakan penelitian di

kebutuhan madrasah yang dipimpinnya

Madrasah Tsanawiyah Negeri Bendosari

termasuk

dan

(MTsN Bendosari) karena ada beberapa

madrasah

hal yang ingin saya ketahui. Dimana

warga

ada.

Kepeminpinan

kebutuhan

madrasah.

guru,murid
Kepala

201

professional.

tumbuh

berdampak

Rendahnya
rendahnya

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
madrasah
ini
merupakan

sekolah

madrasah

lanjutan tingkat pertama yang berbasis

madrasah.

agama

berhasil

di

daerah

pedesaan

yang

adalah

keberhasilan

kepala

madrasah

yang

Kepala
adalah

apabila

ia

mampu

menggunakan teknologi komputer dalam

memahami keberadaan madrasah sebagai

pembelajaran dan mempunyai prestasi

organisasi yang kompleks dan unik serta

akademik dan non akademik yang baik.

mampu melaksanakan peranan kepala

Disisi

dalam

madrasah

sebagai seorang yang diberi

menjalankan kepemimpinannya mampu

tanggung

jawab

menggerakkan para guru, murid dan

madrasah. Sehingga

warga

memiliki

lain

kepala

madrasah

madrasah

untuk

selalu

peran

meningkatkan kemampuannya sehingga

dalam

hasil

keberhasilan.

prestasi

akademik

akademik

sangat

madrasah

memiliki

dan

menonjol.

non

sekolah

Tsanawiyah

kepala

yang

madrasah

sangat

menentukan

madrasah

dan

motivasi maju yang tinggi.
Madrasah

memimpin

penting

kemajuan

dan

Studi keberhasilan kepala madrasah

Kepala

komitmen

untuk

dalam

menunjukkan

madrasah

Negeri

memimpin

adalah

lembaga

bahwa

kepala

seorang

yang

Bendosari (MTsN Bendosari) disamping

menentukan titik pusat dan irama suatu

mengembangkan

madrasah. Kepala madrasah selaku top

kurikulum

Nasional

juga mengembangkan kurikulum muatan

leader

lokal Propinsi, muatan lokal Kabupaten,

kekuasaan serta strategi kepemimpinan

muatan lokal madrasah masih ditambah

yang

kurikulum berbasis agama yang menjadi

mengembangkan

ciri khas madrasah. Dari madrasah pula

profesional. Lebih jauh studi tersebut

akan

menyimpulkan

dapat

manusia

diciptakan

yang

berkompetisi

siap

dengan

sumber
dan
situasi

daya

mempunyai

efektif

madrasah

mampu

wewenang

untuk

mengatur

bawahannya

bahwa

adalah

dan

dan
secara

keberhasilan

keberhasilan

kepala

madrasah. Dalam hal ini kepala madrasah

lokal

maupun global yaitu melalui pendidikan

merupakan

di

pendidikan yang paling berperan dalam

dalamnya.

Sebab

pendidikan

salah

mempunyai peran yang sangat upaya

meningkatkan

sebagai agen dalam perubahan sosial

pendidikan.

(agent of social change).

satu

komponen

kualitas

(mutu)

Kepemimpinan yang diterjemahkan
ke

Melalui pendidikan akan diperoleh

dalam

istilah

sifat-sifat,

perilaku

konservasi nilai-nilai dan kultur yang

pribadi, pengaruh terhadap orang lain,

dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan

pola-pola

peran dan sifatnya yang kompleks dan

kerjasama antar peran, kedudukan dari

unik tersebut, madrasah sebagai suatu

satu jabatan administratif, dan persepsi

organisasi

dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

koordinasi

memerlukan
yang

tinggi.

tingkat

menentukan

Keberhasilan

202

ionteraksi,

arah

hubungan

dan

tujuan,

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
memberikan bimbingan dan menciptakan

Nasional Nomor : 13 Tahun 2007 Tanggal

iklim kerja yang mendukung pelaksanaan

17 April 2007 Tentang Standar Kepala

proses administrasi dan proses belajar

Sekolah/ Madrasah Pasal 1 ayat berbunyi

mengajar. Kepala madrasah dikatakan

“Untuk diangkat sebagai kepala sekolah/

sebagai pemimpin yang efektif bilamana

madrasah, seseorang wajib memenuhi

kepala madrasah mampu menjalankan

standar kepala sekolah/madrasah yang

proses kepemimpinannya untuk men-

berlaku nasional.”

dorong, mempengaruhi dan mengarahkan

kegiatan

kelompoknya.

Kepemimpinan

adalah

salah

satu

dan

tingkah

laku

faktor penting dalam suatu organisai,

Berbagai

upaya

harus

keberhasilan maupun kegagalan suatu

dipikirkan dan dilaksanakan oleh kepala

organisasi

madrasah guna meningkatkan kualitas

pemimpinan seorang pemimpin dalam

(mutu) pendidikan.

menjalankan organisasinya. Kepemimpin-

Kepala sekolah merupakan salah satu
komponen

pendidikan

yang

an

lebih

ditentukan

tertuju

pada

oleh

gaya

ke-

seorang

paling

peminpin dalam memimpin. Seperti yang

berperan dalam meningkatkan kualitas

dikemukakan oleh Dr. Kartini Kartono

pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam

dalam

Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa:

Kepemimpinan

“Kepala sekolah bertanggungjawab atas

kepemimpinan ini terdapat hubungan

penyelenggaraan

antar

kegiatan

pendidikan,

buku

Pemimpin
(2004:2):

manusia,

yaitu

dan
“dalam

hubungan

administrasi sekolah, pembinaan tenaga

mempengaruhi

kependidikan lainnya, dan pendayaguna-

hubungan

an serta pememliharaan sarana dan

pengikut/bawahan karena dipengaruhi

prasarana”. Dan Peraturan Pemerintah

oleh

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

pengikut terkena pengaruh kekuatan dari

Nasional Pendidikan Tanggal 16 Mei 2005

pemimpinnya,

Pasal 38 ayat 2 berbunyi:“Kriteria untuk

spontan rasa ketaatan pada pemimpin.”

menjadi kepala SMP/MTsN meliputi: a)
Berstatus

sebagai

b)Memiliki

guru

kualifikasi

akademik

pemimpin)

kepatuhan-ketaatan

kewibawaan

Definisi

SMP/MTsN;

(dari

dan

kepemimpinan

Para

secara

yang

lain

seperti dikutib oleh Fred E, Fieldler dan

dan

Martin M. Chemers dalam Wahjosumidjo

kompetensi sebagai agen pembelajaran

(2002: 21) sebagai berikut:

sesuai

1.

ketentuan

para

pemimpin.

bangkitlah

dan

perundang-undangan

Leadership

is

the

exercises

of

yang berlaku; c) Memiliki pengalaman

authority and the making of decisions

mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)

(Dubin;1951). Kepemimpinan adalah

tahun di SMP/MTsN; dan d) Memiliki

aktifitas para pemegang kekuasaan

kemampuan

dan membuat keputusan.

kepimpinanan

dan

kewirausahaan di bidang pendidikan.”
Serta

Peraturan

Menteri

2.

Leadership is the initiation of acts
that results in a consistent pattern of

Pendidikan

203

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
group interaction directed toward the
solution

of

(Humphill;
adalah

mutual

1954).

langkah

hasilnya
kelompok
bertujuan

Kepemimpinan

pola

yang

struktural (kepala sekolah) di sekolah”.

problems

pertama

berupa

yang diangkat untuk menduduki jabatan

atas dapat disimpulkan bahwa “kepala

yang

sekolah

interaksi

konsisten

menyelesaikan

Berdasarkan beberapa pengertian di

Leaderships

is

the

seorang

mempunyai

dan

guru

kemampuan

yang
untuk

memimpin segala sumber daya yang ada

problem-

di sekolah, sehingga dapat didayaguna-

problem yang saling berkaitan.
3.

adalah

procces

kan secara maksimal untuk mencapai

of

influencing group activities toward

tujuan bersama”.

goal setting and goal achievement

Menurut

E.

Mulyasa

sekolah

(2004:98),

(Stogdill;1948). Kepemimpinan adalah

”kepala

suatu proses mempengaruhi aktivitas

melaksanakan

kelompok dalam rangka perumusan

edukator, manajer, administrator dan

dan pencapaian tujuan.

supervisor (EMAS)”. Dalam perkembangan

Kepala sekolah berasal dari dua kata

yang

harus

mampu

pekerjaannya

disesuaikan

dengan

sebagai

kebutuhan

yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala

masyarakat dan perkembangan zaman,

dapat diartikan ketua atau pemimpin

kepala

dalam

berperan

suatu

organisasi

atau

sebuah

sekolah

juga

sebagai

harus

mampu

leader,

inovator,

lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah

motivator dan enterpreneur disekolah

lembaga

nya. Dengan demikian dalam paradigma

dimana

menjadi

tempat

menerima dan memberi pelajaran. Jadi

baru

secara

sekolah

sedikitnya

diartikan pemimpin sekolah atau suatu

befungsi

sebagai

lembaga di mana tempat menerima dan

administrator,

memberi

inovator,

umum

kepala

pelajaran.

sekolah

dapat

Wahjosumidjo

manajemen

pendidikan,

kepala

harus

mampu

edukator,

manajer,

supervisor,

leader,

motivator

(EMASLIM).

Mutu

(2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala

sekolah

sekolah adalah seorang tenaga fungsional

untuk melihat produktivitas dan erat

guru yang diberi tugas untuk memimpin

hubungannya dengan masalah pengelola-

suatu sekolah dimana diselenggarakan

an atau manajemen pada sekolah. Hal ini

proses belajar mengajar, atau tempat

dapat

dimana terjadi interaksi antara guru

”kegagalan mutu dalam suatu organisasi

yang memberi pelajaran dan murid yang

disebabkan oleh kelemahan manajemen”.

menerima pelajaran”.

(Gaffar, 1994:3 dalam Rohiat).

Sementara Rahman dkk (2006:106)

sebagai

salah

dikaitkan

Sekolah

satu

dengan

sebagai

indikator

pernyataan

lembaga

sebuah

mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah

organisasi

adalah seorang guru (jabatan fungsional)

harus melihat seluruh aspek komponen
sekolah.

204

dalam

Sehingga

memperbaiki

seluruh

mutu

komponen

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
sekolah
bertanggungjawab
tugas

dan

fungsinya

terhadap

masing-masing.

Madrasah

telah

melakukan

tugasnya

sebagai

pemimpin

dalam

suatu

Mclaugklin (1995:31-32) dalam Rohiat

organisasi

sekolah.

Kepala

MTsN

menjelaskan ” Total quality is total in

Bendosari

telah

mampu

dan

three sense: it cover every process, every

mempengaruhi,

job, and every person.”

karyawan

MTsN

melakukan

Pendidikan nasional yang bermutu

mengajak

Bendosari

kegiatan

visi

guru

dan

dan
untuk

pembelajaran

diarahkan untuk pengembangan potensi

menuju

misi

peserta didik agar menjadi manusia yang

ditetapkan. Hal ini sesuai dengan yang di

beriman dan bertakwa kepada Tuhan

jelaskan oleh Kartini Kartono (1994:181)

Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,

yang

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

adalah seorang pribadi yang memiliki

menjadi warga negara yang demokratis

kecakapan

serta bertanggungjawab.

kecakapan-kelebihan

menjelaskan

dan

sehingga

dia

yang

bahwa

Pemimpin

kelebihan,
di

telah

khususnya

suatu

bidang,

mampu

mempengaruhi

untuk

bersama-sama

METODE

orang

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian

melakukan

kualitatif

untuk pencapaian beberapa tujuan.

diskriftif.

Dalam

penelitian

lain

aktivitas-aktivitas

Posisi

kualitatif, penelitian dilakukan dengan

Kepala

Madrasah

tertentu

sebagai

wawancara mendalam (in-deep-interview),

pemimpin,

organisator,

manajer

pengamatan

kepustakaan.

supervisor

pendidikan

tidak

Teknik cuplikan mengguna-kan purposive

dipungkiri

lagi.

sampling. Teknik analisis data dalam

Kepala

penelitian

menerapkan orientasi kepemimpinannya

dan

ini

studi

menggunakan

teknik

Sebagai

Madrasah

sesuai

langkah : reduksi data, (Data reduction),

dipimpinnnya. Sebagai

penyajian

dituntut

data

penarikan

teknik

display)

kesimpulan,

(Conclution
penelitian

(Data

peneliti

validasi

untuk

organisasi

verivikasi

drawing/verifying).
ini

dan

dengan

yang

dapat

pemimpin,

harus

analisis dengan menggunakan langkah-

dan

bawahan

dapat

yang

organisator, ia

menyusun
tepat,

struktur

penempatan

Dalam

personel pada tempat yang tepat, jabatan

menggunakan

pekerjaan dan tugas yang jelas, dan

triangulasi

mekanisme kerja yang pasti dan tegas.

dan

(triangulation) sumber dan teknik.

Sebagai Manajer, Kepala Madrasah harus
dapat

menerapkan

manajemen

HASIL DAN PEMBAHASAN

mulai

dari

fungsi-fungsi
perencanaan

diketahui

sampai evaluasi dan pelaporan dengan

bahwa Kepala Madrasah memiliki peran

lancar. Yang terakhir sebagai supervisor

yang

ia harus dapat membina, mengembang-

Hasil

temuan

penting

keberhasilan

dilapangan

dalam

suatu

menentukan

Madrasah.

kan, memperbaiki, dan

Kepala

205

meningkatkan

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
semua sumberdaya yang ada di sekolah

fungsinya sebagai educator, kepala

demi peningkatan mutu pendidikan di

sekolah harus memiliki strategi yang

madrasah. Hal ini sesuai dengan yang

tepat

yang dijelaskan E. Mulyasa (2004:98),

profesionalisme tenaga kependidikan

”kepala

mampu

di

sebagai

sekolah yang kondusip, memberikan

sekolah

melaksanakan

harus

pekerjaannya

untuk

meningkatkan

sekolahnya. Menciptakan

iklim

edukator, manajer, administrator dan

nasehat

supervisor (EMAS)”. Dalam perkembangan

memberikan

yang

kebutuhan

seluruh tenaga kependidikan, serta

masyarakat dan perkembangan zaman,

melaksanakan model pembelajaran

kepala

yang menarik, seperti team teaching,

sesuaikan

sekolah

berperan

dengan

juga

sebagai

harus

mampu

leader,

inovator,

kepada

moving

warga

sekolah,

dorongan

kepada

class,

dan

mengadakan

motivator dan enterpreneur disekolah-

program

nya. Dengan demikian dalam paradigma

bagi peserta didik yang cerdas diatas

baru

kepala

normal.

Kepala

harus

mampu

educator

juga

edukator,

manajer,

sertifikat

supervisor,

leader,

setifikasi.

Kepala

pendidik

wajib

sekolah

memiliki

manajemen

pendidikan,

sekolah

sedikitnya

befungsi

sebagai

administrator,

inovator, motivator (EMASLIM).
Adapun Pelaksanaan kepemimpinan

akselerasi

(acceleration)

sekolah

sebagai

dituntut

memiliki

profesional

melalui

sekolah

sebagai

mengajar.

Kepala

jatah

waktu

kepala sekolah MTsN Bendosari secara

mengajar 6 jam pelajaran dalam

umum sebagai berikut:

seminggu.

a.

Kepala

sekolah

sebagai

Educator

yang

keahlianya.

madrasah

strategi

pelajaran

diampu kepala sekolah sesuai bidang

(Pendidik)
Kepala

Mata

yang

meningkatkan

harus

memiliki

tepat

untuk

b.

Kepala sekolah sebagai Manajer
Kepala

profesionalisme

madrasah

strategi

yang

harus

memiliki

tepat

untuk

tenaga kependidikan di madrasah-

memberdayakan tenaga kependidik-

nya.

an

Menciptakan

kondusif,

iklim

memberikan

yang
nasehat

melelui

kooperatif,

kerjasama

memberi

atau

kesempatan

kepada warga madrasah, memberi-

kepada para tenaga kependidikan

kan dorongan kepada seluruh tenaga

untuk meningkatkan profesinya dan

kependidikan

mendorong

serta

melaksanakan

keterlibatan

seluruh

model pembelajaran yang menarik

tenaga kependidikan dalam berbagai

dan menjadi contoh yang baik untuk

kegiatan yang menunjang program

semua warga madrasah.

madrasah.

Menurut E Mulyasa (2007 : 98),

Kepala sekolah MTsN Bendosari

Kepala Sekolah dalam melaksanakan

melakukan

206

fungsinya

membuat

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
program kerja sekolah untuk jangka
pendek

membuat administrasi pembelajaran

melibatkan guru, komite, pengawas,

seperti menyusun program tahunan,

dan

silabus, penetapan KKM, program

panjang,

menengah,

tokoh-tokoh

dan

pendidikan

se-

tempat dan tokoh-tokoh masyarakat.

semester,

Dalam

pembelajaran,

mengelola

tenaga

ke-

rencana

pelaksanaan

program

evaluasi,

pendidikan, kepala madrasah juga

program perbaikan dan pengayaan,

melaksanakan kegiatan pemeliharaan

program

dan pengembangan profesi para guru

Kepala madrasah MTsN Bendosari

dengan memfasiltasi dan memberi-

mewajibkan

kan kesempatan yang luas kepada

membuat

para guru untuk dapat melaksanakan

administrasi pengajaran.

kegiatan

pengembangan

d.

profesi

bimbingan

penyuluhan.

semua

gurunya

administrasi

kelas

dan

Kepala sekolah sebagai Supervisor

melalui berbagai kegiatan pendidikan

Kegiatan

dan

madrasah dalam rangka mewujudkan

pelatihan,

dilaksanakan

c.

sebagai seorang administrator juga

di

baik
sekolah

yang

utama

tujuannya

maupun

pendidikan

adalah

kegiatan

di

pem-

kegiatan pendidikan dan pelatihan di

belajaran, sehingga seluruh aktivitas

luar sekolah.

organisasi madrasah bermuara pada

Kepala

sekolah

pencapaian efisiensi dan efektivitas

sebagai

Administrator

pembelajaran.

Berdasarkan dari hasil temuan di

yang dilakukan di MTsN Bendosari

lapangan bahwa kepala madrasah

dilaksanakan

MTsN

semester yaitu diawal dan di akhir

Bendosari

administrasi

berupa

membuat

kali

dalam

satu

Untuk mengetahui sejauh mana

program pengajaran (seperti KTSP,
penetapan KKM, PK 1-10, PG 1-6),

guru

administrasi

secara

(S

2

supervisi

semester.

administrasi

kesiswaan

Kegiatan

1-20),

melaksanakan
berkala

pembelajaran,

kepala

madrasah

kegiatan

supervisi

administrasi kepegawaian (PEG 1-19),

melaksanakan

administrasi keuangan yang terdiri

yang

dari RAPBS; Buku Kas Umum; Kas

kunjungan kelas untuk mengamati

Pembantu (seperti kas gaji, kas BOS,

proses

kas bea siswa); Laporan realisasi

langsung, terutama dalam pemilihan

penggunaan anggaran, administrasi

dan penggunaan metode, media yang

perlengkapan

1-5).

digunakan dan

atas

dalam proses pembelajaran.

Administrasi

(PERL
tersebut

di

ditunjukkan oleh kepala madrasah
yang tersusun secara rapi di almari
kepala madrasah. Kepala madrasah

207

dilakukan

melalui

kegiatan

pembelajaran

keterlibatan

secara

siswa

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
e. Kepala
sekolah
sebagai

pengembangan Pusat Sumber Belajar

Leader

(PSB).

(Pemimpin)
Kepala

madrasah

sebagai

“Pendidikan

leader

dan

meningkatkan

masyarakat (bench mark) dapat dipenuhi.

kependidikan,

Apabila suatu sekolah telah mencapai

tenaga

mendelegasikan tugas. Kemampuan

bertaraf

yang

kepala

internasional. Peningkatan mutu akan

madrasah sebagai leader dapat di

dapat dipenuhi, jika pembinaan sumber

analisis

daya

di

wujudkan

dari

kepribadian,

pengeyahuan

terhadap

kependidikan,

visi

keputusan

g.

dan

manusia

kompetitif
maupun

agar

baik

bertaraf

terjaga

kualitas

(Syaiful

Sagala:

2009;193)

misi

kemampuan

nasional

profesionalnya”.

tenaga

dan

yang

oleh

standar

harus

mutu

diharapkan

membuka komunikasi dua arah dan

Kepala madrasah dapat mengetahui

madrasah, kemampuan mengambil

f.

sesuai

dengan

kemauan

yang

jika

harus mampu memberikan petunjuk
pengawasan,

apa

bermutu

bagaimana

ber-

proses,

pengerjaan

komunikasi.

perlaksanan

Kepala sekolah sebagai Inovator

rencana,

Dalam rangka melakukan peran dan

penyelesaian

fungsinya sebagai innovator, kepala

memperoleh

madrasah harus memiliki strategi

yang aktual. Antisipasi bisa dilakukan

yang tepat untuk menjalin hubungan

terhadap hal-hal yang tak sesuai dengan

yang harmonis dengan lingkungan,

rencana. Maka sekolah sebagai lembaga

mencari

sebuah organisasi dalam memperbaiki

gagasan

baru,

meng-

sebuah

cara,

program

dan

hasil

dapat

dan
dipantau

informasi

agar

perkembangan

mutu

berikan

komponen madrasah, sehingga seluruh

kepada

seluruh

melihat

waktu

integrasikan setiap kegiatan, memteladan

harus

sesuai

sekolah

seluruh

aspek

warga madrasah.

komponen

Kepala sekolah sebagai Motivator

terhadap tugas dan fungsinya masing-

Sebagai motivator, kepala madrasah

masing.
Menurut

harus memiliki strategi yang tepat

bertanggungjawab

pendapat

Mclaugklin

untuk memberikan motivasi kepada

(1995:31-32) dalam Rohiat menjelaskan

para

dalam

”Total quality is total in three sense: it

dan

cover every process, every job, and every

tenaga

melakukan

kependidikan
berbagai

fungsinya.

Motivasi

tugas
ini

dapat

person”

di

pengaturan

Oleh karena itu kepala madrasah

lingkungan fisik, pengaturan suasana

dalam melaksanakan kepemimpinannya

kerja, disiplin, dorongan, pengharga-

harus mampu untuk melakukan penilaian

an secara efektif dan penyediaan

atau

berbagai

mengetahui kesesuaian rencana dengan

tumbuhkan

melalui

sumber

belajar

melalui

208

evaluasi,

dengan

tujuan

untuk

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
realitas melalui eksplorasi pertanyaan-

Bendosari

pertanyaan. Sehingga apakah hasil yang

bantuan

diperoleh

prasarana ke Kementerian Agama dalam

sesuai

dengan

yang

juga

sudah

pendidikan

mengajukan

berupa

sarana

peningkatan mutu madrasah.

direncanakan? Adakah perbaikan yang

Jika

dapat dilakukan?.

dilihat

dari

uraian

diatas,

madrasah

kendala-kendala yang dihadapi kepala

dapat memberikan penghargaan kepada

MTsN Bendosari dalam melaksanakan

mereka yang berprestasi dan pembinaan

kepemimpinannya dapat diatasi dengan

bagi mereka yang gagal atau kurang

baik terstruktur dan terencana. Hal ini

berprestasi. Supervisi kepala madrasah

sesuai pendapat Syaiful Sagala (2009 :

merupakan jawaban untuk semua itu.

194) yang mengatakan bahwa: “usaha

Sebagai

peningkatan

Pada

tahap ini

kepala

seorang

manajer/pemimpin

kemampuan

kepala madrasah bertanggung jawab dan

dapat

yakin

yang

bantuan profesional kepada para guru

terjadi di madrasah adalah menggarap

dalam bentuk penyegaran, konsultasi,

rencana yang benar dan mengerjakan

bimbingan dan kegiatan yang mungkin

rencana dengan benar. Oleh karena itu

dilakukan”.

bahwa

kegiatan-kegiatan

dilakukan

dengan

profesional
memberikan

Berdasarkan hasil studi yang telah

visi dan misi sekolah harus dipahami
terlebih dahulu sebelum menjadi titik

dilakukannya,

tolak prediksi dan sebelum disosialisasi-

Education Board (SREB) (Sumber: adaptasi

kan. Kepala madrasah dapat membuat

dari : The Principal Internship:How Can

prediksi

We

dan

merancang

langkah

Get

Southern

It

Regional

Right?,www.sreb.org.)

antisipasi yang tepat sasaran. Selain itu

mengidentifikasi 13 faktor kritis terkait

diperlukan

dengan

suatu

unjuk

profesional

keberhasilan

kepala

sekolah

seperti kemahiran menggunakan filsafat

dalam mengembangkan prestasi belajar

pendidikan, psikologi, ilmu kepemimpin-

siswa adalah

an serta antroplogi dan sosiologi.

a.

Menciptakan misi yang terfokus pada

Adapun kendala lain yang dihadapi

upaya peningkatan prestasi belajar

oleh MTsN Bendosari kurangnya sarana

siswa, melalui praktik kurikulum dan

prasarana yang mendukung dalam proses

pembelajaran yang memungkinkan

pembelajaran seperti belum lengkapnya

terciptanya

laboratorium

belajar siswa.

yang

dimiliki

MTs

Bendosari. Dan untuk pemenuhan sarana
prasarana

MTsN

Bendosari,

b.

pihak

dalam

madrasah melakukan kerja sama dengan

pelajaran

komite madrasah bersama wali murid

tinggi.
c.

secara bertahap, selain itu pihak MTsN

prestasi

Ekspektasi yang tinggi bagi semua
siswa

dalam hal pemenuhan sarana prasarana

peningkatan

Menghargai

pada

mempelajari
level

dan

yang

bahan
lebih

mendorong

implementasi praktik pembelajaran

209

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
yang
baik,
sehingga
memotivasi

dan

dan orang tua untuk berbagai agenda

dapat

peningkatan sekolah.

meningkatkan

m. Belajar secara terus menerus dan

prestasi belajar siswa.
d.

e.

f.

g.

h.

memimpin

bekerja sama dengan rekan sejawat

organisasi sekolah, dimana seluruh

untuk mengembangkan riset baru

guru dan staf dapat memahami dan

dan

peduli terhadap siswanya.

yang telah terbukti.

Memahami

bagaimana

Memanfaatkan

data

untuk

meningkatkan

belajar siswa dan praktik pendidikan

melakukan

di sekolah maupun di kelas secara

bersifat kurikuler, ko kurikuler maupun

terus menerus.

ekstrakurikuler,

Menjaga agar setiap orang dapat

ciri

memfokuskan pada prestasi belajar

menyediakan

siswa.

kebutuhan

Menjadikan para orang tua sebagai

pembelajaran

seperti

mitra dan membangun kolaborasi

proyektor,

Laptop,

untuk kepentingan pendidikan siswa.

komputer,

Memahami proses perubahan dan

perangkat-perangkat

memiliki kepemimpinan untuk dapat

dimaksudkan untuk meningkatkan mutu

mengelola

sekolah yang akhirnya menjadi sekolah

dan

memfasilitasi

beberapa

khusus

madrasah
kegiatan

peningkatan

Islami.

Selain

berbagai
yang

yang

program
itu

kebutuhan-

dibutuhkan

ruang

juga

dalam

pengadaan

LCD

Laboratorium
multimedia
lainnya.

Hal

dan
ini

yang bermutu.
Prestasi sekolah yang baik dihasilkan

belajar (baca: guru dan staf) serta

oleh sekolah bermutu menurut pemikiran

mengetahui

Edward Sallis, Sudarwan Danim (2006:h)

bagaimana

upaya

perubahan
sehingga

mengidentifikasi

yang

kualitas

pengembangan

profesi

secara

berkelanjutan

untuk

13

ciri-ciri

a.

Sekolah berfokus pada pelanggan,
baik

pelanggan

internal

b.

Sekolah berfokus pada upaya untuk

untuk mencapai tujuan dan sasaran

mencegah

peningkatan sekolah melalui cara-

dengan

cara yang inovatif.

secara benar dari awal.

dan

maupun

eksternal.

Memanfaatkan dan mengelola waktu

Memperoleh

sekolah

bermutu, yaitu:

terbentuk

kepentingan siswa.

l.

mutu

Memahami bagaimana orang dewasa

bermakna

k.

pendidikan

prakarsai upaya peningkatan prestasi

meningkatkan

j.

praktik

Kepala MTsN Bendosari dalam upaya

mem-

perubahan tersebut secara efektif.
i.

berbagai

c.

memanfaatkan

Sekolah

masalah

komitmen

memiliki

yang

muncul,

untuk

bekerja

investasi

pada

berbagai sumber daya secara bijak.

sumber daya manusianya, sehingga

Mencari dan memperoleh dukungan

terhindar dari berbagai “kerusakan

dari pemerintah, tokoh masyarakat

210

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
psikologis”
yang
sangat

sulit

l.

bagian integral dari budaya kerja.

memperbaikinya.
d.

Sekolah

Sekolah memandang kualitas sebagai

memiliki

strategi

m. Sekolah menempatkan peningkatan

untuk

mencapai kualitas, baik di tingkat

kualitas

secara

terus

pimpinan, tenaga akademik, maupun

sebagai suatu keharusan.

menerus

tenaga administratif.
e.

Sekolah mengelola atau memperlaku-

SIMPULAN

kan keluhan sebagai umpan balik

Berdasarkan

untuk

tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

mencapai

memposisikan

f.

g.

h.

kesalahan

k.

sebagai

Dalam

Meningkatkan

penelitian

Mutu

Madrasah

(Studi Kasus Tentang Manajemen Kepala

masa berikutnya.

Madrasah di MTsN Bendosari Bendosari,

Sekolah memiliki kebijakan dalam

dapat disimpulkan sebagai berikut :

perencanaan

1.

untuk

mencapai

Kepala

sekolah

MTsN

Bendosari

kualitas, baik untuk jangka pendek,

dalam

jangka menengah maupun jangka

nya telah melaksanakan peran dan

panjang.

fungsinya sebagai Edukator, Manajer,

Sekolah

mengupayakan

proses

menjalankan kepemimpinan-

Administrator,

Supervisor,

Leader,

Motivator

dengan

perbaikan dengan melibatkan semua

Inovator

orang sesuai dengan tugas pokok,

berhasil baik. Selain itu Kepala MTsN

fungsi dan tanggung jawabnya.

Bendosari memiliki tekad, semangat,

Sekolah mendorong orang dipandang

kompetensi/kemampuan diri, serta

memiliki

suatu

kreativitas,

mampu

kualitas

dan

keberanian

gunakan

dan

untuk

kekuatan,

meng-

menghadapi

merangsang yang lainnya agar dapat

hambatan, memanfaatkan peluang,

bekerja secara berkualitas.

dan

Sekolah
tanggung

j.

dan

data

instrumen untuk berbuat benar pada

menciptakan

i.

kualitas

analisis

memperjelas
jawab

peran

setiap

menghadapi

disamping

dan

itu

kemampuan

orang,

tantangan,

juga

memiliki

untuk

menjalin

termasuk kejelasan arah kerja secara

hubungan dengan stakeholder yang

vertikal dan horozontal.

ada.
2.

Sekolah memiliki strategi dan kriteria

Kendala-kendala

yang

dihadapi

evaluasi yang jelas.

kepala MTsN Bendosari yaitu masih

Sekolah memandang atau menempat-

adanya beberapa guru yang belum

kan

dicapai

mengerti

untuk

terhadap

kualitas

sebagai

yang

jalan

telah
untuk

atau

kurang

penguasaan

paham

penggunaan

memperbaiki kualitas layanan lebih

media

lanjut.

perkembangan teknologi dalam hal

pembelajaran

dan

ini penguasaan teknologi informasi

211

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dan komunikasi yang sangat berguna

Bendosari dan kepala madrasah juga

dalam pembelajaran dan kurangnya

mengajukan bantuan ke Kementerian

sarana prasarana yang mendukung

Agama

dalam proses pembelajaran seperti

pendidikan. Sehingga kendala yang

belum lengkapnya laboratorium yang

ada

dimiliki MtsN Bendosari.

program sekolah yang dibuat.

3.

Dalam

pencapaian

prestasi,

mutu

madrasah

membuat

program

yang

dikemas

melalui

pembinaan

dan

kegiatan

intra

maupun

kurikuler juga

melalui

ekstra

bimbingan

menunjukkan

bahwa

ditandai dengan prestasi akademik
maupun non akademik di tingkat
kecamatan maupun kabupaten yang
baik.

itu

adanya

pengakuan

masyarakat

yang

ditunjukkan

dengan

banyaknya

Selain

siswa

atusiasme/

yang

mendaftar

yang berasal dari luar daerah serta
partisipasi

masyarakat

maupun

alumni dalam memberikan bantuan
demi

kemajuan

madrasah

dan

pemenuhan sarana prasarana yang
ada.

Dalam

mengatasi

berbagai

kendala-kendala yang ada, Kepala
MTsN

Bendosari

mengadakan

koordinasi dengan stakeholder yang
ada,

pelatihan,

workshop,

diklat,

supervisi,

penataran,
rapat-rapat

sekolah, rapat komite, menghadirkan
nara

sumber,

bimbingan.

Kepala

jalannya

Biro Hukum dan Organisasi Departemen
Pendidikan Nasional: Kepala Bagian
Penyusunan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan dan Bantuan
Hukum I : Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
tanggal 17 April 2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
Kusnandar. 2007. Guru Profesional.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Malik
Fajar.
2002.
School-Based
Management, Jakarta: Logos Wacana
Ilmu.
Maman
Ukas.
2004.
Manajemen.
Bandung: Agini.
Muhammad Surya. Organisasi profesi,
kode etik dan Dewan Kehormatan
Guru.
Mulyasa. E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah
Profesional, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. E. 2006. Manajemen Berbasis
Sekolah,
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Miftah Toha. 2003. Kepemimpinan dalam
Manajemen,
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo.
Rahman (at all). 2006. Peran Strategis
Kapala Sekolah dalam Meningkatkan
Mutu
Pendidikan.
Jatinangor:
Alqaprint.
Rohiat. 2008. Kecerdasan Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Bandung: PT Refika
Aditama.
Sadili
Samsudin.2006.
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: CV
Pustaka Setia
Soekarto
Indarafachrudi.
2006.
Bagaimana Memimpin Sekolah yang
efektif. Bogor: Ghalia Indonesia
Sudarwan
Danim.
2002.
Inovasi
Pendidikan
dalam
Upaya
Peningkatan Profesionalisme Tenaga

prestasi MTsN Bendosari sangat baik

cukup

mengganggu

prasarana

DAFTAR PUSTAKA

karier seperti temuan-temuan dalam
penelitian

tidak

sarana

dan

berbagai

bersifat

untuk

mengadakan
madrasah

dan

pihak komite juga kooperatif dalam
peningkatan sarana prasarana MTsN

212

Jurnal Teknologi Pendidikan
Vol 1, No 2, 2013 (hal 199-213)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Kepandidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Sugiyono.
2009.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV
Alpfabeta.
Sukardi. 2006. Penelitian KualitatifNaturalistik
dalam
Pendidikan.
Yogyakarta : Usaha Keluarga.
Sutopo, H.B. 2002. Memahami Penelitian
Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Syaiful
Sagala.
2002.
Administrasi
Pendidikan Kontemporer. Bandung :
CV Alfabeta.
Toni Bush dan Marianne Coleman. 2006,
Manajemen Strategis Kepemimpinan
Pendidikan
(terjemahan).
Gowok
Yogyakarta: IRCiSoD.
Wahjosumidjo.
2002.
Kepemimpinan
Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan dan
Motivasi. -- : Ghalia Indonesia.
Zainal
Aqib.
2007.
Membangun
Profesionalisme guru dan pengawas
sekolah. Bandung: CV Yrama Widya.

213