Pengembangan Model Pembejaran Berbasis Konstruktivis-Kolaboratif untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kompetensi Biologi Siswa Berkemampuan Akademik Bawah.

(B. Pendidikan)
Pengembangan Model Pembejaran Berbasis Konstruktivis-Kolaboratif untuk Memberdayakan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kompetensi Biologi Siswa Berkemampuan Akademik Bawah
Kata kunci: model pembelajaran, berpikir, kompetensi, kemampuan akademik
Prayitno, Baskoro Adi; Sugiharto, Bowo; Suciat
Fakultas KIP UNS, Penelitan, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Biologi meliput aspek produk dan proses. Pembelajaran Biologi saat ini terbatas pada aspek produk.
Keberhasilan belajar diukur dari seberapa banyak siswa menghafal konsep, akibatnya kemampuan
berpikir krits dan kompetensi siswa memprihatnkan. Permasalahan lainnya adalah usaha memperkecil
kesenjangan prestasi belajar antara siswa akademik bawah (AB) dengan siswa akademik atas (AA). Carrol
menyatakan siswa AB dapat mencapai taraf mastery layaknya siswa AA jika mereka memperoleh alokasi
waktu belajar yang cukup. Permasalahannya, alokasi waktu belajar di sekolah uniform bagi semua siswa.
Pengembangan model pembelajaran berbasis konstruktvis-kolaboratf berpotensi mengatasi
permasalahan tersebut. Karakter konstruktvis menuntut siswa membangun sendiri pengetahuan,
akibatnya kemampuan berpikir krits dan kompetensi siswa lebih terberdayakan. Karakter kolaboratf
berpotensi memfasilitasi scaffolding lebih efektf melalui tutorial sebaya, sehingga siswa AB dapat
memasuki ZPD-nya. Tutorial sebaya menyediakan waktu belajar sesuai kebutuhan siswa AB, sehingga
kesenjangan prestasi belajar antara siswa AA dan AB dapat diperkecil.
Penelitan ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran berbasis konstruktvis-kolaboratf yang teruji
dapat memperkecil kesenjangan berpikir krits dan kompetensi biologi antara siswa AA dan AB. Model
pembelajaran dilandasi teori konstruktvisme Piaget dan sosiokulturalisme Vygotsky. Tujuan tersebut

dicapai melalui penelitan pengembangan dan eksperimen. Penelitan pengembangan telah dilaksanakan
tahun 2012 bertujuan mengembangkan model pembelajaran. Penelitan eksperimen direncanakan tahun
2013 bertujuan menguji efektvitas produk model terhadap variabel terikat.
Prosedur pengembangan mengikut tahapan berikut. 1) Survai awal. 2) Pengembangan draf produk. 3)
Uji coba produk. Survai awal bertujuan mengungkap profil kemampuan berpikir krits dan KPS siswa
serta analisis kebutuhan. Tahap pengembangan draf produk bertujuan mengembangkan draf model
pembelajaran meliput, a) landasan teorits, b) sintaks, c) sistem sosial, d) peran dan tugas guru, e) sistem
pendukung, f) dampak instruksional dan pengiring. Produk model dikembangkan menjadi silabus, RPP,
LKS, dan bahan ajar. Uji coba produk bertujuan menguji kelayakan produk model oleh ahli dan pengguna.
Survai awal melibatkan 102 siswa kelas XI dari SMAN 2 Salatga (atas), SMA Muhammadiyah Plus Salatga
(sedang), dan SMA Theresiana (bawah). Guru biologi yang dilibatkan sebanyak 6 orang berasal 6 SMA di
Salatga. Uji ahli melibatkan 1 orang ahli isi (Puguh Karyanto, Ph.D), ahli pembelajaran biologi (Dr.
Alfonds A Maramis), ahli teknologi pembelajaran (Dr. Eni Setyowat), dan praktsi (Herni Budiart, M.Pd).
Uji pengguna melibatkan 6 orang guru SMA di Salatga. Instrumen tahap survai awal berupa tes berpikir
krits, KPS, dan angket analisis kebutuhan. Instrumen tahap uji ahli dan pengguna berupa lembar
penilaian kelayakan produk model dan perangkat pembelajaran.
Survai awal menunjukkan. 1) Kemampuan berpikir krits siswa dalam kategori kurang (X= 40,91, SD=
9,96). 2) Keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam kategori kurang (X= 48,56, SD= 9,36). 3) 100% guru
mengaku siswa mengalami masalah berpikir. 4) 92,6% guru memahami konsep KPS, namun hanya 25,9%


yang selalu melathkan, 66,7% jarang melathkan, dan 7,4% tdak pernah melathkan. 5) 92,6% guru
mengaku pembelajaran ceramah lebih mendominasi pembelajaran mereka di dalam kelas.
Pada tahap pengembangan draf produk telah berhasil dikembangkan produk model pembelajaran
berbasis konstruktvis-kolaboratf meliput, a) landasan teori produk pengembangan model, b) sintaks, c)
sistem sosial, d) peran guru, e) sistem pendukung, dan e) dampak instruksional dan pengiring. Sintaks
produk model meliput fase-fase berikut. 1) Pengorganisasian belajar. 2) Aktvasi konsepsi awal. 3)
Penciptaan konflik kognitf. 4) Pembentukan konsep secara kolaboratf. 5) Presentasi kelas. 6) Kuis
individu, dan 7) Rekognisi tm. Produk model dikembangkan menjadi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar
untuk satu KD terpilih sebagai contoh bagi pengguna.
Uji ahli terhadap produk model menunjukkan. 1) Ketepatan landasan teori dalam kategori sangat baik
(93,75). 2) Ketepatan sintaks dengan teori dalam kategori sangat baik (93,75). 3) Ketepatan sistem sosial
dalam kategori sangat baik (87,50). 4) Ketepatan sistem pendukung dalam kategori baik (81,25). 5)
Ketepatan peran dan tugas guru dalam kategori baik (81,25). 6) ketepatan dampak instruksional dan
pengiring dalam kategori baik (81,25). Uji ahli terhadap produk perangkat menunjukkan, silabus dalam
kategori baik (84,0), RPP dalam kategori baik (84,5), LKS dalam kategori sangat baik (87,5), bahan ajar
dalam kateori baik (82,75).
Uji pengguna terhadap model menunjukkan. 1) Ketepatan landasan teori dalam kategori sangat baik
(87,5). 2) Ketepatan sintaks dengan teori dalam kategori sangat baik (91,5). 3) Ketepatan sistem sosial
dalam kategori sangat baik (87,5). 4) Ketepatan sistem pendukung dalam kategori baik (83,25). 5)
Ketepatan peran dan tugas guru dalam kategori sangat baik (95,75). 6) ketepatan dampak instruksional

dan pengiring dalam kategori baik (87,50). Uji pengguna terhadap produk perangkat menunjukkan,
silabus dalam kategori baik (85,75), RPP dalam kategori baik (85,75), LKS dalam kategori sangat baik
(89,0), dan bahan ajar dalam kateori baik (84,5).
Disimpulkan produk model layak untuk memasuki tahap penelitan eksperimen untuk menguji
efektvitasnya dalam memperkecil kesenjangan kemampuan berpikir krits dan kompetensi biologi antara
siswa AA dan AB.

Dokumen yang terkait

Pengembangan Modul Berbasis Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Sistem Pernapasan untuk Memberdayakan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA.

1 1 19

PENGEMBANGAN MODUL PROTISTA BERBASIS GUIDED DISCOVERY DISERTAI CONCEPT MAP UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA/MA.

0 0 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS-KOLABORATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS-KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA.

0 0 17

POTENSI STRATEGI RECIPROCAL TEACHING UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA SEKOLAH MENENGAH BERKEMAMPUAN AKADEMIK RENDAH PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 0 6

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Konstruktivis-Kolaboratif untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Akademik Bawah.

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVIS-KOLABORATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 2013 | SLAMET SANTOSA | Bio-Pedagogi 7349 15450 1 SM

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 1 10

MODEL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 5 6

PENGEMBANGAN E-MAGAZINE BERBASIS WEBSITE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS - Raden Intan Repository

1 4 233