Pengembangan Model Evaluasi Diri Sekolah Inklusi untuk Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah dan Guru Guna Mewujudkan Kualitas Layanan Pendidikan Non Diskriminatif.

(B. Pendidikan)
Pengembangan Model Evaluasi Diri Sekolah Inklusi untuk Meningkatkan Kinerja Kepala
Sekolah dan Guru Guna Mewujudkan Kualitas Layanan Pendidikan Non Diskriminatif
Kata kunci : sekolah inklusi, evaluasi diri, kinerja guru, kinerja kepala sekolah
Yusuf, Munawir; Munzayanah; R. Indianto
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Penelitian ini bertujuan menghasilkan model evaluasi diri sekolah inklusi dalam rangka meningkatkan
kinerja kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif secara berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian dengan pendekatan Research and Development (R
& D) dalam dua tahap. Penelitian tahap I bertujuan mengetahui tingkat kinerja kepala sekolah dan guru
SD dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif, serta mengidentifikasi ‘content’ untuk materi
penyusunan panduan evaluasi diri sekolah inklusi yang dibutuhkan kepala sekolah dan guru. Penelitian
tahap II menyusun dan menguji cobakan model panduan evaluasi diri sekolah inklusi. Tulisan ini
merupakan ringkasan penelitian tahap pertama.
Penelitian ini dilaksanakan di 51 SD Inklusi Kota Surakarta, Kab. Karanganyar, Kab. Sukoharjo, dan
Kab.Boyolali, dengan subyek Kepala Sekolah 51 responden, dan Guru sejumlah103 responden. Data
dikumpulkan dengan menggunakan angket dan diolah secara statistik deskriptif. Hasil penelitian
disimpulkan sebagai berikut : (1) Kinerja kepala sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif
berada dalam kategori sedang dan tinggi. (2) Kinerja guru kelas dalam mengimplementasikan pendidikan
inklusif berada dalam kategori sedang dan rendah. (3) ‘Content’ materi evaluasi diri sekolah inklusi yang
disetujui kepala sekolah ada 61 butir ( 96,8%) dan tidak disepakati ada 2 butir ( 3,2%). (4) ‘Conten’ materi

evaluasi diri sekolah inklusi yang disetujui guru ada 39 butir (81,25%) dan tidak disepakati ada 9 butir
(18,75%).