TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik.

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG
JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
ITA RATNASARI
A.310090172

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id
Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah


Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama

: Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum

NIP/NIK

: 195705131984031001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama

: Ita Ratnasari

NIM

: A310090172


Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Judul Skripsi

: TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI
SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJO SONGO :
TINJAUAN PRAGMATIK.

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 15 Mei 2013
Pembimbing,

Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum
NIP. 195705131984031001

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama

ITA RATNASARI

NIM

A 310 090

FakultaV Jurusan

KIP/ PBSID

Jenis

SKRIPSI

Judul

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BA}JASA BAK


172

TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJO
SONGO : TINJAUAN PRAGMATIK.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetrjui untuk

1.

:

Memberikan hak bebas royalti kepada UMS atas penulisan karya ilmiah saya,
demi pengembangan ilmu pengetahuan

2.

Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan atau mengalih fbrmatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan dalz- (database), metdistribusikannya,

serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta rjin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

3.

Bersedia dan me4iamin untuk menanggung secara pribadi tattpt melibatkan
pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaranhak cipta dalam karyailmiah ini

Demikian pemyataan
di

ini

gunakan s ebagaimana me

saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
sti n-ya-


TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG
JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK
ABSTRAK
Ita Ratnasari, A310090172, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013.anggitapradita@yahoo.com
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan jenis-jenis tindak tutur dan
maksud –maksud tindak tutur pada ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad
mojosongo. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini
berupa pembahasan tentang jenis tindak tutur dan maksud-maksud yang
terkandung dalam tindak tutur pada ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad
mojo songo. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak,
teknik catat, dan wawancara. Selanjutnya, untuk menganalisis menggunakan
metode agih dan padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat
penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Metode padan
adalah metode yang alat penentunya di luar terlepas, dan tidak menjadi bagian
dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Teknik dasar yang digunakan sebagai
kelanjutan metode padan adalah teknik dasar: teknik pilah unsur penentu berupa
daya pilah referensial. Daya pilih dapat dipandang sebagai alat, sedangkan alat
yang bersangkutan dapat dipandang sebagai tekniknya; yang dalam hal ini, lalu

disebut teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP.
Berdasarkan hasil analisis data tindak tutur pada ungkapan bak truk di
sepanjang jalan ringroad mojo songo adalah : (1) tindak tutur langsung bermodus
kalimat berita berjumlah 21 data, (2) tindak tutur langsung yang bermodus kalimat
perintah berjumlah 4 data , (3) tindak tutur tidak langsung yang bermoduskan
kalimat berita berjumlah 5 data, (4) tindak tutur tidak langsung yang bermoduskan
kalimat tanya berjumlah 1 data, (5) tindak tutur tidak langsung yang bermoduskan
kalimat perintah berjumlah 1 data. (6)tindak tutur tidak langsung literal yang
bermoduskan kalimat menyuruh 3 data. Maksud-maksud tindak tutur pada
ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo adalah: (1) maksud
tindak tutur yang bermaksud memberikan informasi atau memberitahu berjumlah
18 data, (2) maksud tindak tutur yang bermaksud untuk menyuruh atau memohon
berjumlah 12 data, (3) maksud tindak tutur yang bermaksud mengkritik atau
menyindir berjumlah 5 data. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah sama-sama menganalisis tentang tinjauan pragmatik,
sedangkan perbedaanya terletak pada objek yang di teliti.
Kata Kunci: ungkapan, bak truk, pragmatik.

1


PENDAHULUAN
Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat
terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan
sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan
sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan
tersebut adalah bahasa. Dengan demikian fungsi bahasa yang paling utama adalah
sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu
terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai komunikator
(pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan yang terdiri mitra bicara,
penyimak pendengar, atau pembaca (Sumarlam, 2010: 1).
Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan
berbicara mengenai apa saja. Bahasa sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep ataupun perasaan. Dalam ilmu dan teknologi bahasa berfungsi sebagai
sarana untuk berkomunikasi.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau
berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat (Chaer, 2006: 2).
Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain misalnya isyarat,
lambang-lambang gambar, atau kode-kode tertentu lainya. Tetapi dengan
menggunakan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih

sempurna.
Chaer (2004: 3) mengatakan bahwa bahasa dalam fungsinya sehingga alat
komunikasi mengenal tiga komponen dalam proses komunikasi, yaitu pihak yang
berkomunikasi O1 dan O2, informasi yang diberikan, dan alat yang digunakan
dalam berkomunikasi.
Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa pemakaian bahasa tidak lepas
dari faktor linguistik maupun non linguistik. Artinya, bahwa pemakaian bahasa
selalu terkait dengan konteks dan situasi yang melingkupinya. Demikian halnya
dengan ungkapan bahasa pada bak truk di ringroad mojo songo, tidak terlepas dari
fungsi dan tujuan bahasa itu digunakan dalam proses komunikasi. Jadi, setiap

2

ujaran yang dilontarkan pasti mengandung kekuatan ujar, yaitu untuk apa ujaran
itu harus diujarkan.
Bahasa dan kalimat yang diciptakan pada ungkapan bahasa pada bak truk
sangat erat kaitannya dengan kajian pragmatik yang menekankan pada aspek
konteks kalimat dengan suasana kondisi. Leech (dalam Wijana , 2009: 5),
menyatakan pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan
bahasa yang berinteraksi dengan tata bahasa yang terdiri dari fonologi, morfologi,

sintaksis, dan semantik.
Bak truk merupakan bak besar yang berada di belakang digunakan untuk
mengangkut barang. Bak truk berupa kotak tertutup dan berpintu. Bak truk telah
menjelma tidak saja menjadi alat transportasinamun juga media komunikasi visual
seiring dengansemakin banyaknya iklan yang memanfaatkan media ini dalam
mempromosikan suatu produk. Namun perjalanan bak truk menjadi media
promosi diawali oleh tulisan ungkapan bahasa yang memanfaatkan bak truk yang
semula kosong di sisi kanan, kiri maupun belakang truk. Ungkapan bahasa
banyak dipakai sebagai objek untuk menghias bak truknya.
Bahasa dibedakan menjadi bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa yang
digunakan dalam ungkapan yang terdapat pada bak truk termasuk bahasa tulis
karena ungkapan yang terdapat pada truk berupa sebuah tulisan. Tulisan
merupakan hasil kreativitas manusia untuk memanfaatkan bahasa dalam
berkomunikasi. Saat ini banyak media yang menyalurkan inspirasi seseorang
salah satunya inspirasi ungkapan yang terdapat pada bak truk di sepanjang
ringroad mojo songo. Bahasa yang digunakan dalam tulisan pada bak trukbersifat
formal maupun informal. Tulisan yang terdapat pada truk memiliki keunikan dan
kekhasan dalam menampakkan bahasanya, yaitu bentuk yang singkat tapi
mengena ketujuan yang ingin dicapai. Bentuk bahasa tulisan yang terdapat bak
truk cenderung tidak baku dan isinya bermacam-macam.

Setiap hari apabila kita berada di jalan saat kita mengendarai sepeda motor
atau mobil, setiap kali pula di temui bermacam tulisan yang berada di bak truk.
Biasanya tulisan itu terdapat pada bak truk. Tulisanya beragam, umumnya berisi
tentang peringatan kepada pengendara di belakangnya untuk berhati-hati, selain

3

ungkapan-ungkapan lucu, ungkapan-ungkapan kasar, terdapat juga gambargambar yang aneh, sampe kalimat-kalimat nasihat. Tulisan yang berada pada truk
tersebut bisa membuat orang yang membacanya tersenyum karena lucu dan
menimbulkan ispirasi serta memunculkan ide. Tapi tidak jarang juga tulisan
tersebut membuat orang yang membacanya jengkel karena tulisan tersebut norak.
Kemenarikan bahasa yang digunakan dalam ungkapan yang terdapat pada
bak truk tersebut bebas dan beragam.Dimana seseorang yang menulis
ungkapannya tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan masing-masing sesuai
imajinasinya. Berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita, maka ungkapan yang
terdapat pada bak truk ini memiliki banyak sekali maksud dan fungsi tergantung
dari manakah melihatnya sehingga bahasa yang digunakan dalam penulisanya
dapat dipahami oleh pembaca.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
menganalisis ungkapan yang terdapat pada bak truk. Peneliti meneliti ungkapan
bahasa pada bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo dengan tinjauan
pragmatik untuk mengetahui bagaimanakah tindak tutur yang digunakan penutur
untuk menyampaikan maksud serta mengetahui bagaimanakah tujuan yang
terkandung

tindak tutur di balik ujaran ungkapan bahasa pada bak truk di

sepanjang jalan ringroad mojo songo. Peneliti tertarik untuk meneliti penelitian ini
karena ungkapan tersebut menarik untuk dikaji.Kemenarikan itu terdapat pada
macam-macam ungkapan yang berbeda-beda atas dasar itulah penulis melakukan
penelitian yang berjudul “ Tindak Tutur pada Ungkapan Bak Truk di
Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang menggunakan metode
kualitatif dan bersifat deskriptif. Deskriptif artinya merupakan bentuk dari uraian
naratif. Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala yang dikaji secara
menyeluruh dan sesuai dengan konteks melalui pengumpulan data dari latar alami
dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument utama.

4

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia, pada penelitian ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan
melakukan studi pada situasi yang dialami.
Objek dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang jenis
tindak tutur pada ungkapan bak truk, maksud-maksud tindak tutur ungkapan pada
bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo. Data dalam penelitian ini berupa
ungkapan atau tulisan yang terdapat di bak truk. Sedangkan sumber data adalah
asal data penelitian yang diperoleh. Sumber data diambil dari bak truk yang parkir
di Ringroad Mojo Songo.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik simak,
kemudian melakukan teknik catat. Tekhnik simak adalah penyajian data yang
dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133).
Adapun tekhnik catat adalah penyediaan terhadap data dan dilanjutkan dengan
klasifikasi data dengan alat tulis tertentu (Sudaryanto, 1993: 133 dan 135).
Data yang ada berupa tulisan kemudian didokumentasikan dengan cara
mencatat data-data yang telah terkumpul. Selanjutnya Wawancara dengan sopir
atau kernet truk tersebut. Wawancara dilakukan untuk mengetahui maksud
tentang ungkapan atau tulisan pada truk tersebut.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dan
padan. Metode padan adalah metode analisis yang alat penentunya di luar, terlepas
dan tidak menjadi bagian dari luar bahasa yang bersangkutan. Sedangkan metode
agih adalah metode analisis yang alat penentunya berada di bagian bahasa yang
bersangkutan itu sendiri. (Sudaryanto, 1993: 13-15).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jenis-jenis tindak tutur yang terdapat pada ungkapan bak truk merupakan
salah satu wujud bahasa tulis yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi
dengan orang-orang sebagai salah satu wujud ekspresi penulis (Sopir). Bahasa

5

yang dihunakan dalam ungkapan bak truk bervariasi mulai dari bahasa Indonesia,
jawa dan bahasa inggris.
Dengan demikian data dalam penelitian ini adalah tuturan yang
disampaikan penutur (penulis ungkapan) di bak truk. Secara keseluruhan data
yang di analisis adalah jenis-jenis tindak tutur langsung, tindak tutur tidak
langsung, tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Serta maksud-maksud
tindak tutur pada ungkapan bak truk. Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya
menemukan tiga jenis-jenis tindak tutur yaitu tindak tutur langsung, tindak tutur
tak langsung dan tindak tutur tidak literal.
1. Jenis tindak tutur yang digunakan penutur untuk menyampaikan
maksud ungkapan pada bak

truk di sepanjang jalan ringroad mojo

songo.
Analisis tindak tutur ini bertujuan untuk mengetahui tindak tuturtindak tutur yang digunakan oleh penutur (penulis) dalam komunikasi mitra
tutur (pembaca). Oleh karena itu, maksud dan tujuan penutur (penulis) akan
sangat menentukan tindak tutur apa yang harus digunakan untuk
menyampaikan maksud/pesanya kepada mitra tutur ( pembaca). Adapun jenisjenis tindak tutur sebagai berikut:
a) Tindak Tutur Langsung
Maksud dan tujuan penutur (penulis) dalam berkomunikasi dengan
pembaca (mitra tutur) akan sangat menentukan tindak tutur yang harus
digunakan penutur (pembaca) untuk menyampaikan pesanya kepada
pembaca (mitra tutur). Berikut ini dikemukakan beberapa data sebagai
contoh tindak tutur langsung dalam ungkapan pada bak truk berdasarkan
modus kalimat yang digunakan.
1) Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk mengatakan
sesuatu/hal seperti yang dinyatakan dalam kalimat tersebut.
(24) Doa Membawa Berkah
(24a) Doa (itu) (akan) Membawa Berkah.

6

Tuturan kalimat (24) merupakan tuturan kalimat langsung yang
menggunakan modus kalimat berita. Kalimat (24) bermaksud untuk
memberitahukan atau memberitakan kepada mitra tutur (pembaca)
untuk selalu berdoa. Konteks tuturan Doa (Akan) Membawa Berkah.
Digambarkan ketika pada bak truk terdapat gambar seorang laki-laki
yang memakai baju koko, berkopyah dan memakai sorban.
Penulis (penutur) ingin memberitahukan kepada pembaca
(mitra tutur) bahwa semakin banyak kita berdoa kepada sang pencipta
semakin banyak juga berkah yang akan kita dapat dari sang pencipta.
Berita pada kalimat (24) di tandai dengan penanda lingual
akan.Penulis (penutur) berharap dengan berita atau informasi yang
diberikan kepada pembaca (mitra tutur) untuk lebih mendekatkan diri
kepada sang pencipta agar selalu diberi kemudahan dalam menjalani
kehidupan.
(2) Kalimat perintah
Kalimat

perintah

adalah

kalimat

yang

berfungsi

untuk

memerintah/menyuruh lawan bicara tentang sesuatu/ hal seperti
yang terkandung dalam kalimat tersebut. Sebagai contoh akan
dikemukakan data yang merupakan kalimat langsung yang
menggunakan modus kalimat perintah.
(1) Bekerja Sambil Berdoa
(1a) Bekerja(lah) Sambil Berdoa
Tuturan kalimat (1) adalah tuturan penulis (penutur) yang
menggunakan modus perintah. Perintah yang dinyatakan penulis
(penulis) dalam tuturannya adalah perintah agar orang bekerja
dengan berdoa. Kontek tuturan kalimat Bekerjalah Sambil Berdoa
dituturkan oleh seorang sopir yang merasakan susahnya mencari
rezeki dan mengutaman keselamatan. Maksud penulis untuk
menyuruh pada kalimat (1) ditandai dengan penanda lingual
Bekerjalah.

7

Mengacu pada analisis kalimat (5) di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tindak tutur langsung dapat disampaikan
dengan

menggunakan

modus

kalimat

berita

untuk

memerintah/menyuruh sesuatu tanpa disertai maksud/tujuan yang
terselubung pada tuturan penulis (01).

b) Tindak Tutur Tak Langsung
Tindak tutur tak langsung adalah tindak tutur yang memerintah
seseoeang untuk melakukan sesuatu secara tidak langsung, dengan
menggunakan modus kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat
perintah. Tindak tutur ini dimaksudkan agar orang yang diperintah
tidak merasa diperintah. Sebagai contoh akan dikemukakan data yang
merupakan tindak tutur tak langsung dengan menggunakan modus
kalimat berita, kalimat Tanya, dan kalimat perintah.
1) Kalimat Berita
Kalimat berita dalam tindak tutur tak langsung, selain
berfungsi

untuk

memberitahukan

sesuatu,

sekaligus

dapat

berfungsi untuk memerintah sesuatu secara tidak langsung. Sebagai
contoh, perhatikan kalimat berikut ini.
(10) Kejarlah Mimpimu
Tuturan pada kalimat (10) merupakan kalimat berita, akan
tetapi kalimat di atas selain berfungsi untuk memberitahukan
informasi, sekaligus berfungsi untuk memerintahkan sesuatu secara
tidak langsung /tersirat. Kalimat (10) adalah tuturan kalimat tidak
langsung yang menggunakan modus kalimat berita. Kalimat (10)
selain berfungsi untuk memberitahukan masalah masa depan,
penulis (O1) juga bermaksud untuk menyuruh pembaca (O2) untuk
mengejar mimpi-mimpinya yaitu menjadi orang yang sukses.
2) Kalimat Tanya
(17) Sudahkah anda beramal
(17) sudahkah anda beamal (hari ini)

8

Tuturan pada kalimat (17) adalah tuturan penulis (O1) yang
menggunakan modus kalimat. Kalimat di atas bukan sekedar untuk
bertanya, akan tetapi secara tak langsung menyiratkan perintah
kepada pembaca (O2). Kalimat (17) adalah tuturan penulis (O1)
yang menggunakan modus kalimat Tanya. Kalimat (17) tersebut
bukan semata-mata untuk bertanya “ sudahkah anda beramal hari
ini?”. Pertanyaan tersebut di tulis penulis (O1) kepada pembaca
(O2) khususnya pembaca yang membaca ungkapan tersebut,
berdasarkan sepengetahuan penulis (O1) banyak orang yang lupa
akan beramal kepada orang yang kurang mampu.
Dengan latar belakang konteks dan situasi tersebut kita
dapat mengetahui maksud apa yang diutarakan penulis (O1) di
balik pertanyaannya” Sudahkah anda beramal?”. Pertanyaan
tersebut bukan sekedar untuk bertanya, akan tetapi bermaksud agar
pembaca melakukan beramal kepada orang yang kurang mampu
karena mereka sangat membutuhkan bantuan kita dan dengan
beramal kita juga akan mendapatkan pahala.
C) Tindak Tutur Tidak Literal
(27) Say No
(27a) Katakan Tidak
Tuturan pada kalimat (27) adalah tuturan kalimat yang tidak literal.
Kalimat tersebut maksudnya bukan sekedar seperti apa yang tersurat pada
kata-kata yang digunakan dalam kalimat itu. Akan tetapi penulis (O1)
mempunyai maksud yang tersirat di balik tuturan tersebut. Tuturan kalimat
(27) dimaksudkan penulis untuk memerintahkan kepada pembaca (O2)
agar tidak melakukan hal-hal yang negative seperti memakai narkoba,
merokok dan kejahatan lainnya. Maksud tersebut ditandai dengan penanda
lingual “ Tidak”. Dengan tuturan itu penulis ( O1) bermaksud untuk
mengingatkan kepada pembaca, bahwa narkoba, merokok dan kejahatan
lainnya akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Jadi tuturan (27) bukan
sekedar pernyataan penulis (O1) tentang larangan melakukan hal-hal

9

negative melainkan mengandung maksud yang lain yaitu menyuruh untuk
menghindari hal tersebut dan melakukan hal-hal yang positif.
2. Maksud-maksud yang terkandung dalam tindak tutur pada ungkapan
bahasa pada bak truk disepanjang jalan ringroad mojo songo.
Pada hakekatnya, setiap tuturan yang disampaikan penulis (penutur)
kepada pembaca (mitra tutur) mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Maksud yang dituturkan oleh penulis (penutur) tidak selamanya diutarakan
secara tidak langsung/tersirat . Maksud yang tersirat/ tidak langsung akan
lebih sulit penafsiranya dibandingkan maksud yang tersirat dalam tuturan
seseorang penulis (penutur), maka pembaca (mitra tutur) harus mempehatikan
konteks yang melingkupi tuturan tersebut. Demikian halnya pada ungkapan
bahasa pada bak truk.
Berdasarkan pengamatan peneliti tujuan yang terkandung dalam
tuturan penutur (penulis) ungkapan bahasa pada bakt ruk dapat dibedakan
menjadi tiga maksud . ketiga maksud tersebut adalah 1) bertujuan untuk
memberikan

informasi/memberitahu,

2)

bertujuan

untuk

memohon/menyuruh,dan 3) bertujuan untuk mengkritik/menyindir.
a) Bertujuan menginformasikan/memberitahu
(3) Tombo Ati
(3a) Obat Hati
Tuturan

penulis

dalam

kalimat

(3)

adalah

tindak

tutur

representative, yaitu melaporkan/menunjukkan tentang satu fakta yaitu
obat hati terdiri dari lima perkara. Tuturan kalimat (3) sebagai tindak tutur
yang mengandung maksud untuk memberitahukan kepada pembaca (O2)
untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan melaksanakan lima
perkara yaitu membaca alquran dan artinya, dzikir malam yang lama,
berkumpul dengan orang-orang sholeh, puasa, sholat tahajud laksanakan.
Pesan yang dapat kita ambil dari ungkapan di atas adalah obat dari semua
masalah itu adalah mendekatkan diri kepada sang pencipta.

10

b) Bermaksud untuk memohon/menyuruh
(26) Doa Ibu
(26a) Doa (seorang) Ibu
Tuturan kalimat (26) merupakan tuturan penulis (O1) yang
menggunakan tindak tutur direktif. Tuturan (26) adalah tindak tutur
berkategori direktif, yaitu tindak tutur yang dimaksudkan untuk menyuruh
pembaca (O2) yaitu para pembaca ungkapan bak truk agar meminta doa
kepada ibu. Tuturan (26) merupakan permohonan seorang sopir ( penulis)
kepada ibunya untuk mendoakannya agar diberikan kelancaran dalam
bekerja.
c) Bermaksud menyindir/mengkritik
(22a) Tinimbang Dolan
(22b) Daripada Bermain
Tuturan kalimat (22) merupakan tuturan kalimat yang berkategori
ekspresif. Tuturan (22) adalah ungkapan ekspresif dari penulis (O1)
tentang seseorang yang bekerja apa adanya dan berpenghasilan
berkecukupan daripada bermain. Penulis (O1) mengungkapkan perasaan
itu karena penulis (O1) merasakan getirnya kehidupan kalau tidak bekerja.
Penulis (O1) tidak mau menyia-nyiakan waktu hanya untuk maen yang
tidak mempunyai hasil. Penulis memilih bekerja apa adanya daripada
bermain walaupun hasil dari bekerja itu hanya pas-pasan. Tuturan penulis
(O1) dalam kalimat diatas untuk menyindir para pengangguran yang tidak
mau berusaha dan hanya bergantung pada nasib untuk bekerja.

SIMPULAN
1. Jenis-jenis tindak tutur yang terdapat pada penelitian ini ada tiga jenis tindak
tutur yaitu tindak tutur langsung terdiri dari kalimat berita yang memberikan
informasi berjumlah 21 data, kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu dalam
penelitian ini tidak terdapat kalimat tanya. Sedangkan kalimat perintah adalah
untuk menyatakan perintah,ajakan, permintaan atau permohonan berjumlah 4
data. Tindak tutur tak langsung terdiri dari kalimat berita dalam tindak tutur

11

tak langsung, selain berfungsi untuk memberitahukan sesuatu, sekaligus dapat
berfungsi untuk memerintahkan berjumlah 5 data, kalimat tanya untuk
menanyakan sesuatu, sekaligus dapat berfungsi untuk memerintahkan sesuatu
secara tak langsung kepada lawan tutur (O2) berjumlah 1 data, kalimat
perintah terdiri dari 1 data. Tindak tutur tidak literal mempunyai maksud
menyindir, memerintah, mengkritik ataupun memohon melalui maksud yang
tersirat dalam tuturan penulis berjumlah 3 data.
2. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan
terdapat tiga maksud tindak tutur yaitu memberikan informasi atau
memberitahu, menyuruh atau memohon , mengkritik atau menyindir.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2012. Linguistik Umum ( edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Sudaryanto. 1933. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta.: Duta
Wacana University Press.
Sumarlam. 2010. Analisis Wacana.. Surakarta.: Pustaka Cakra Surakarta.
Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi Muhammad. 2009. Analisis Wacana
Pragmatik Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

12

Dokumen yang terkait

Ilokusi dalam Dialog Drama Rt Nol Rw Nol Karya Iwan Simatupang dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP

2 26 139

PENGGUNAAN DIKSI PADA BAK TRUK DI SEKITAR JALAN RINGROAD MOJOSONGO SEBAGAI BAHAN AJAR PELAJARAN BAHASA Penggunaan Diksi Pada Bak Truk Di Sekitar Jalan Ringroad Mojosongo Sebagai Bahan Ajar Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMP.

0 1 17

PENGGUNAAN DIKSI PADA BAK TRUK DI SEKITAR JALAN RINGROAD MOJOSONGO SEBAGAI BAHAN AJAR PELAJARAN BAHASA Penggunaan Diksi Pada Bak Truk Di Sekitar Jalan Ringroad Mojosongo Sebagai Bahan Ajar Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMP.

0 6 18

PENDAHULUAN Penggunaan Diksi Pada Bak Truk Di Sekitar Jalan Ringroad Mojosongo Sebagai Bahan Ajar Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMP.

0 5 5

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Solo-Sragen Tinjauan: Pragmatik.

0 1 12

PENDAHULUAN Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Solo-Sragen Tinjauan: Pragmatik.

0 6 6

METODE PENELITIAN Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Solo-Sragen Tinjauan: Pragmatik.

0 3 5

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Solo-Sragen Tinjauan: Pragmatik.

0 1 19

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik.

4 12 13

PENDAHULUAN Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik.

1 6 7