PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP SIKAP SOLIDARITAS SISWA DI SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TERHADAP SIKAP SOLIDARITAS SISWA DI SMP
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN AJARAN 2012/2013

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelajar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NUR FATWA PRIHARTINI
NIM : 108121004

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UNIMED
2013

LEl\lffiAll. PENGESAHA.'II LAPO RAN AKIIJR TEACHING GRANT

Kelompok Bidang Kttiian

Mala Kuliah
SKS
Standar Kompetensi MK

Peningkatan Kompetensi Mahas iswa Bimbiogan dan Konseling
13erbasis Pendidikan Karaktcr Melalui Program Pengalaman
Lapangan.
Pend id ikan
Manajemen Bimbingan dan Konscling
3SKS
Melakukan program bimbingan dan konscling di Sekolah

Pengusul:
Ketua Tim
Anggota 1
Anggota 2
Tota l 13iaya
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan


Ora. Rahmulyani, M.Pd. Kons. NIP: 196105111986012001
Ora. Zuraida Lubis, M.Pd.
NIP: 19630216198703200 I
Ora. Zulhaini
Nll': 195709141980032002
Rp. 25.000.000,00 (Dua puluh limajuta rupiah)
26-07-20 I I sld 25-11-20 II
Binjai, LangkaL

Judu l

Telah dilaksanakan dalam rangka kegiatan PHKJ Batch IV Unimed Tahun 201 I.
Medan,
Menyctujui,
Kctua Juntsan BK

Nopember 201 1.

Kctua Tim,


~
Prof.
~P.

r. Abdul Munir, MPd.
19590324198601 1001

hmulyani, MPd. ons
NIP. 196105111986012001
Ora.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur peneliti kita ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat cinta kasih dan karunia_Nya yang berkelimpahan
atas diri peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Adapun judul skripsi ini adalah ”Pengaruh Bimbingan Kelompok
Terhadap Sikap Solidaritas Siswa Di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun

Ajaran 2012/2013 “.
Peneliti menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
dialami oleh peneliti dalam meyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual maupun materi.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

ii

4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
memberikan motivasi, pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan
skripsi.
5. Ibu Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd, Kons. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
Serta Selaku Dosen Nara Sumber yang telah memberikan pengarahan,
saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
6. Ibu Dra. Nur A’ini, M.S, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan Ibu Dra, Zuraida
Lubis, M.Pd Selaku Dosen Nara Sumber yang telah memberikan
pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar
perkuliahan.
8. Secara khusus buat ibu Rosana dan Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, terimakasih atas kerjasama
dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
9. Ibu Hj. Arwidah Parinduri S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1
Percut Sei Tuan; Seluruh PKS, Seluruh Guru BK, kepada Guru Mata
Pelajaran Dan Staff Pegawai SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan, terimakasih
atas izin, bantuan dan kerjasama kepada peneliti selama penelitian di
sekolah tersebut.

iii


10. Secara khusus buat keluarga tercinta kedua orang tua saya: Aini Suriani,
S.Pd (Ibunda) dan Supriadi (Bapak), Serta Dendi Prabowo, Wendi
Setiawan juga Wardah Nur Fadhillah (Adik). Beserta seluruh keluarga
besar peneliti, terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan
bantuan materi yang telah membantu peneliti selama mengikuti
pendidikan dibangku perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
11. Buat yang spesial dan terkasih, Kakanda Andri Windo yang selama ini
telah banyak membantu dan memberikan motivasi buat penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat Sahabat-sahabatku yaitu Putri Sahara S.Pd, Fitri Sulastri, Nurlelawati
S.Pd, Hotnida Hutabarat S.Pd, Ira bariyah, Ade Tri Marwita dan rekanrekan seperjuangan yang ada dikelas reguler BK ‘O8 UNIMED yang telah
membantu dan mendukung serta memberi semangat kekompakan selama
perkuliahan. Juga tidak lupa buat adik-adik junior prodi bimbingan dan
konseling atas bantuan, dukungan dan saran selama perkuliahan sampai
dengan selesai skripsi ini.
13. Seluruh Siswa dan siswi di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan teerima kasih
atas kerjasama dan membantu dalam pengerjaan skripsi.
Akhir


kata

penulis

mengharapkan,

semoga

skripsi

ini

dapat

bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada
umumnya dan khusus dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
Medan, 12 Agustus 2013
Penulis,

Nur Fatwa Prihartini

NIM. 108 121 004

iv

DAFTAR ISI
HALAMAN

ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... .... viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… ix
BAB I

BAB II

: PENDAHULUAN ........................................................................

1


A. Latar Belakang Masalah ..........................................................

1

B. Identifikasi Masalah ................................................................

5

C. Pembatasan Masalah ...............................................................

5

D. Perumusan Masalah ................................................................

5

E. Tujuan Penelitian .....................................................................

6


F. Manfaat Penelitian ...................................................................

6

: TINJAUAN PUSTAKA..............................................................

8

A. Kerangka Teori ........................................................................

8

1. Sikap Solidaritas .................................................................

8

a. Pengertian Sikap .............................................................

8


1). Komponen Sikap.....................................................

8

2). Tingkatan Sikap .......................................................

9

3). Macam-Macam Sikap ...............................................

9

b. Pengertian Solidaritas.....................................................

9

c. Sikap Solidaritas ............................................................

11

2. Layanan Bimbingan Kelompok ..........................................

13

a. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ...............

13

b. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok ......................

14

c. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Kelompok ................

15

d. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok ..................

16

e. Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Kelompok .........

18

f. Tahap Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok............

19

B. Kerangka Konseptual ..............................................................

22

C. Hipotesis ..................................................................................

23

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................

24

A. Jenis Penelitian ........................................................................

24

B. Populasi dan Sampel.................................................................

24

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................... 24
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

25

E. Teknik Analisis Data ................................................................

27

F. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................

27

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

28

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.....................................................

28

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................

30

C. Analisis Data Penelitian............................................................

31

D. Pengujian Hipotesis ..................................................................

33

E. Pembahasan Penelitian .............................................................

34

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

36

A. Kesimpulan...............................................................................

36

B. Saran-Saran...............................................................................

36

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

37

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 24
3.2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert .............................. 25
3.3. Kisi-Kisi Angket Sikap Solidaritas Siswa ........................................... 26
4.1. Frekuensi Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok ................. 33
4.2. Frekuensi Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok ................... 34
4.3. Frekuensi Pre-test dan Post-test

34

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Uji Coba Angket Sikap Solidaritas Siswa
2. Uji Validitas Sikap Solidaritas Siswa
3. Uji Reliabelitas Sikap Solidaritas Siswa
4. Daftar Angket Uji Coba
5. Sebaran Data Pre-test Angket Sikap Solidaritas Siswa
6. Perhitungan Kategori Sikap Solidaritas Siswa Sebelum Diberikan Layanan
Bimbingan Kelompok
7. Sebaran Data Post-test Angket Sikap Solidaritas Siswa
8. Perhitungan Kategori Sikap Solidaritas Siswa Setelah Diberikan Layanan
Bimbingan Kelompok
9. Pengujian Hipotesis
10. Tabel r
11. Tabel t

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Remaja kerapkali mengidentifikasikan diri pada komunitas atau kelompok
yang dimilikinya. Baik itu organisasi, klub, teman main atau sahabat. Mereka
lebih mudah memperkenalkan diri sebagai anak organisasi yang mereka berada
didalamnya. Dalam komunitas, semesta potensi diri yang dimiliki seorang remaja
biasanya lebih mudah tersalurkan. Baik dalam bentuk diskusi (brainstorming),
berbagi (sharing), ataupun aktualisasi diri lewat berbagai ajang kompetisi. Secara
tidak langsung hal tersebut berdampak terhadap kepedulian sesama dan rasa
saling memiliki yang semakin kuat antara teman satu komunitas. Bahkan di
antaranya ada yang rela berkorban apapun demi temannya. Solidaritas yang
terbentuk ini kemudian mempererat tali silaturahmi, pertemanan, dan tolong
menolong dalam menghadapi suatu keadaan. Semakin kuat solidaritas yang
terbentuk, makin besar pula ketergantungan yang tercipta dalam satu komunitas
pertemanan.
Sayangnya diantara solidaritas yang terbentuk itu terdapat kelemahan
pengawasan nilai-nilai asing yang dapat mencemari kualitas hubungan diantara
remaja saat ini. Solidaritas pun disalahartikan. Pergeseran makna dari solidaritas
dimana “satu untuk semua” dan jargon “rambate rata hayo” dijunjung tinggi, kini
menjadi solidaritas pragmatis yang justru menciptakan istilahnya sendiri “semua
untuk satu” yang apatis terhadap kondisi teman lainnya. Remaja menjadi
cenderung bersikap solider (kompak) untuk melindungi kepentingannya sendiri
dalam komunitas. Peran westernisasi yang mengusung budaya liberal lewat

1

2

berbagi media dan gaya hidup agaknya menyumbang sedikit banyak pengaruh
individualisme pada remaja zaman ini. Gaya hidup yang mulai beralih dari
prinsip-prinsip gotong royong menjadi gaya hidup individualistis telah
merekombinasi pemahaman remaja terhadap arti solidaritas dalam pergaulan dan
lingkungan.
Berdasarkan observasi awal, peneliti sempat bertanya dengan beberapa
orang remaja, seputar pendapat mereka, yang pertama kali terlintas di benak
ketika mendengar kata-kata solidaritas di kalangan remaja. Kepekaan antar remaja
untuk saling memberi contekan kepada teman yang tidak mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan guru, membantu teman yang sedang berkelahi, membantu
teman yang sedang menghadapi musibah, menghormati teman yang merokok
dengan ikut ambil bagian di dalamnya, mengikuti ajakan teman yang membolos
baik positif maupun negatif”. Itulah tanggapan mereka. Terlebih tanggapan ini
akan membuat peneliti heran karena remaja yang menjadi responden ini adalah
para aktifis organisasi dan pandai dibidang akademis. Sederet kata-kata tadi
kiranya cukup mewakili pergeseran makna yang telah disinggung sebelumnya.
Masih hangat isu Ujian Nasional 23 - 26 April 2012 lalu mengingatkan
bukti nyata penyalahgunaan hubungan pertemanan. Banyak siswa yang secara
terang-terangan membeli atau menawarkan kunci jawaban kepada teman lain
karena takut tidak lulus dalam ujian. Mengatasnamakan solidaritas agar siswa
lulus 100% dan menolong anak yang kurang pandai, anak-anak malas yang takut
tidak lulus ujian mengorbankan teman lainnya yang sebenarnya tidak butuh
kecurangan dengan menjerumuskan mereka pada resiko yang justru dapat
membuat mereka tidak lulus dalam ujian. Kejujuran dikesampingkan dan etika

3

lulus ujian secara mandiri dijungkirbalikan menjadi etika lulus ujian bersama
dengan bekerjasama, atas nama solidaritas.
Contoh lainnya adalah perkelahian antara pelajar atau geng pelajar yang
makin marak terjadi seperti di Kota Jakarta, Surabaya, Palembang dan sebagainya.
Bagi mereka mengorbankan diri untuk kelompok adalah lazim. Parahnya, hal ini
menjadi pembenaran mereka utuk bertindak tanpa norma seperti menjarah,
melukai, dan merusak fasilitas publik. Pertemanan disini menjadi identik dengan
partner in crime yang mengarah pada kenakalan remaja (juvenile deliquency).
Solidaritas yang maknanya persatuan dan rasa saling memiliki biarpun
seringkali tidak terlalu dipersoalkan rupanya memiliki pengaruh besar terhadap
masa depan bangsa. Maka kewajiban remaja harus mengembalikan makna
solidaritas ketempatnya, yaitu pertemanan yang saling menguatkan berlandaskan
ketulusan terhadap sesama sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan bukan
sebaliknya.
Dampak dari solidaritas seperti rasa empati terhadap sesama teman, saling
menolong dan bekerjasama dalam kebaikan, dan menjaga persaudaraan sesama
teman seharusnya lebih dioptimalkan semua pihak dalam rangka membangun
masa depan bangsa lewat layanan bimbingan konseling seperti layanan orientasi,
layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan
belajar, layanan konseling perorangan, layanan mediasi dan layanan bimbingan
kelompok.
Melalui layanan bimbingan konseling maka kesalahan translasi makna
solidaritas diantara remaja dapat direduksi sehingga anarki remaja yang
mengatasnamakan solidaritas dapat dihilangkan. Mengingat layanan bimbingan

4

konseling ada beberapa jenis, maka dalam penelitian ini hanya difokuskan pada
layanan bimbingan kelompok. Alasan menggunakan layanan bimbingan
kelompok karena dalam layanan ini siswa akan dilibatkan dirinya secara aktif
dalam mengeluarkan pendapat, pikiran, perasaan, persepsi dan lebih luas dalam
membuka wawasan, serta berkembangnya daya pikir siswa tentang sikap
solidaritas secara berkelompok. Siswa akan lebih tersentuh, sehingga layanan
bimbingan kelompok dapat menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga
yang akhirnya siswa akan memperoleh pemahaman tentang makna solidaritas
yang sebenarnya. Hal senada sebagaimana dikemukakan Hamdani (2012:116),
tentang layanan bimbingan kelompok, yakni layanan yang

membantu siswa

dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karier/jabatan dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu
melalui kegiatan kelompok”.
Dari pendapat di atas jelas diketahui bahwa pengembangan pribadi siswa
tentang rasa empati, saling menolong, bekerjasama, menjaga persaudaraan dan
kemampuan hubungan sosial siswa khususnya yang berkenaan sikap solidaritas
yang sering disalahartikan yang seharusnya solidaritas ini bersifat baik tapi malah
menjadi buruk dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok.
Layanannya dapat lebih difokuskan lewat upaya-upaya pengembangan wawasan,
pembangunan karakter (caracter building), pelatihan kerja sama tim (team work),
dan kemampuan berorganisasi.

5

Berangkat dari asumsi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap
Solidaritas Siswa di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah
Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara
bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan
identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang
masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul:
1. Mengapa siswa rela berkorban demi temannya ?
2. Apakah sikap solidaritas dapat mempererat tali silaturahmi ?
3. Mengapa siswa sering menyalah artikan makna solidaritas ?
4. Apakah atas nama solidaritas maka kecurangan dalam ujian boleh
dilakukan ?
5. Apakah atas nama solidaritas maka boleh ikut teman yang merokok ?
6. Apakah atas nama solidaritas maka teman yang berkelahi harus
dibantu ?

C. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh
layanan bimbingan kelompok terhadap sikap solidaritas siswa di SMP Negeri 1
Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013”.

6

D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian.
Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat
masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke
dalam pertanyaan berikut: “Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok
terhadap sikap solidaritas siswa di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran
2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok
terhadap sikap solidaritas siswa di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran
2012/2013”.
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pengembangan ilmu dalam layanan bimbingan kelompok.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

7

1). Peneliti lain
Bagi peneliti lain akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok terhadap
peningkatan sikap solidaritas siswa.
2). Guru Pembimbing
Untuk memperbaiki layanan bimbingan kepada siswa melalui layanan
bimbingan kelompok.
3). Siswa
Siswa lebih memahami makna solidaritas yang sebenarnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan

layanan

bimbingan

kelompok

berpengaruh

terhadap

peningkatan sikap solidaritas siswa SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan tahun ajaran
2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari
perhitungan dengan hasil thitung = 2,208 > > ttabel = 1,812, sehingga hipotesis
yang diajukan yang berbunyi “terdapat pengaruh negatif yang signifikan layanan
bimbingan kelompok terhadap sikap solidaritas negatif siswa SMP Negeri 1
Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013” dapat diterima.

B. Saran-Saran
1. Diharapkan kepada

siswa untuk

memahami sikap solidaritas dengan

mempererat tali silaturahmi, pertemanan dan tolong menolong dalam
menghadapi suatu keadaan.
2. Mengingat bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap solidaritas
siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontiniu tetap
dilaksanakan oleh guru BK di sekolah.
3. Diharapkan kepada gur BK di sekolah SMP Negeri 1 Percut sei tuan agar
penggunaan layanan bimbingan kelompok yang dilakukan disekolah lebih
terprogram dan lebih menarik agar siswa lebih mudah memahami materi dan
dapat meningkatkan sikap solidaritas yang dimiliki siswa.