KAJIAN PROSES GEOMORFOLOGI DAN KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG Kajian Proses Geomorfologi Dan Konservasi Tanah Di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah.

KAJIAN PROSES GEOMORFOLOGI DAN KONSERVASI TANAH
DI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
PROPINSI JAWA TENGAH

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Geografi

Oleh :
Didik Supriyadi
NIM : E100090049

Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

KAJIAN PROSES GEOMORFOLOGI DAN KONSERVASI TANAH
DI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
PROPINSI JAWA TENGAH

Assessment Processes Geomorphology and Soil Conservation in Bulu Sub District
Temanggung District Central Java Province
by
Didik Supriyadi¹ dan Taryono²
¹MahasiswaFakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
²Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 57102
E-mail : didiksupriyadi49@gmail.com,
ABSTRACT
The research was conducted in the Bulu Sub District Temanggung District Central Java Province
entitled: "Assessment Processes Geomorphology and Soil Conservation in Bulu Sub District Temanggung
District Central Java Province " aims: (1) Knowing the characteristics of geomorphology, 2) Knowing
the distribution of the forms of erosion and mass movement susceptibility levels, (3) Knowing agihan form
of soil conservation.
The method used in this study is the method of survey and laboratory analysis. The sampling
method using a stratified random sampling with strata land units. Data analysis method used is
descriptive qualitative method. While to analyze the vulnerability of mass movement used assessment
dignity method.The results showed that :(1)Geomorphological characteristics in the study area varies
from the largest slope land units V3IIILCH ie 45% and a low of 10% in land units V2IIRCP. Erosion is
splash erosion, sheet, gully and trench. Weathering processes that occur ranging from mild weathering

occurs on land units V2IIRCP, V2IRCK, V2IRCP, V2IRCSw, V2IRCT, V3IILCP, V3IRCP, V3IIRCP,
V3IRCT. Weathering on land units being V2IIRCSw, V3IILCK, V3IIRCSw and heavy weathering on land
units V2IRCT, VIIILCH, V3IIILCT, V3IILCT, V3IIRCT. Lithologies that make up the study area is a
breccia, lava, and tuff.(2) Distribution of forms of erosion that occurs among other; Splash erosion found
on each unit of land, there is a splash erosion and sheet erosion on land units V2IRCP, V2IIRCSw,
V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCP, V2IRCSw, V2IRCT, V3IIILCH, V3IIILCT, V3IILCP, V3IILCT, V3IIRCK,
V3IIRCP, V3IIRCSw, V3IIRCT, V3IRCP, V3IRCT. Splash erosion, sheet erosion and riil erosion in land
units V2IIRCP, V2IIRCSw, V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCP, V2IRCSw, V2IRCT, V3IIILCH, V3IIILCT,
V3IICSw, V2IRCT, VIIILCH, V3IIILCT, V3IILCT, V3IIRCK, V3IIRCSw, V3IIRCT. Splash erosion, sheet
erosion, riil erosion and gully erosion ditch in land units V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCSw, V2IRCT,
V3IIILCH, V3IIILCT, V3IIRCK, V3IIRCSw, V3IIRCT.
(3)Based on the calculation of the dignity of 9 parameters in each land unit mass movement
generating vulnerability in the study area. The vulnerability of mass movement mild (Class I) is located
on land units V2IRCK, V2IRCP, V3IRCT, V3IRCP, V3IIRCP. The vulnerability of mass movement are
(Class II) in land units V2IIRCP, VIIRCSw, V2IRCSw, V2IIRCT, V3IIILCH, V3IILCP, V3IIRCK,
V3IIRCSw, V3IIRCT. The vulnerability of heavy mass movement (Class III) located on land units
V2IIRCT, V3IIILCT, V3IILCT. (4)Agihan form of various soil conservation soil conservation contained in
each unit of land is not always in accordance with the syntax in soil conservation, thus the need to reform
the method and form of conservation is applied in the study area. Conservation of soil that has been well
and in accordance with the standards contained in the conservation of land units V2IIRCP, V2IIRCSw,

V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCP, V2IRCT, V3IIILCT, V3IILCP, V3IIRCP, V3IRCP, V3IRCT. While the soil
conservation methods are not good at V2IRCSw land units, V3IIILCH, V3IILCT, V3IIRCK, V3IIRCSw
and V3IIRCT. The results of this study are presented in the mass movement susceptibility maps, maps
morfokonservasi and geomorphological maps with scale 1: 50,000.

Keywords : Geomorphological Processes, Erosion, Mass movement,Soil conservation

Kajian Proses geomorfologi..............(Didik Supriyadi)

1

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Propinsi
Jawa Tengah dengan judul: “Kajian Proses Geomorfologi Dan Konservasi Tanah di
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah”, bertujuan: 1)
Mengetahui karakteristik geomorfologi, 2) Mengetahui persebaran bentuk-bentuk erosi
dan tingkat kerentanan gerak massa, 3) Mengetahui agihan bentuk konservasi tanah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan analisa
laboratorium. Metode pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling
dengan strata satuan lahan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

diskriptif kualitatif. Sedangkan untuk menganalisis kerentanan gerak massa digunakan
metode pengharkatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Karakteristik geomorfologi di di
daerah penelitian sangat bervariasi mulai dari kemiringan lereng yang terbesar di satuan
lahan V3IIILCH yaitu 45% dan yang terendah sebesar 10% pada satuan lahanV2IIRCP.
Erosi yang terjadi adalah erosi percik, lembar, alur dan parit. Proses pelapukan yang
terjadi mulai dari pelapukan ringan terjadi di satuan lahan V2IIRCP, V2IRCK, V2IRCP,
V2IRCSw, V2IRCT, V3IIRCP,V3IRCT. Pelapukan sedang di satuan lahan V2IIRCSw,
V3IILCK, V3IIRCSw dan pelapukan berat di satuan lahan V2IRCT, VIIILCH, V3IILCT,
V3IIRCT. Litologi yang menyusun daerah penelitian adalah breksi, lahar, lava, dan tuff.
(2) Persebaran bentuk-bentuk erosi yang terjadi antara lain; Erosi percik terdapat pada
setiap satuan lahan , Erosi percik dan erosi lembar terdapat di satuan lahan V2IRCP,
V2IIRCSw, V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCSw, V3IIILCH, V3IIILCT, V3IILCT, V3IIRCK, V3IIRCP,
V3IIRCT, V3IRCP, V3IRCT. Erosi percik, erosi lembar dan erosi alur di satuan lahan
V2IIRCSw, V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCSw, V2IRCT, V3IIILCH, V3IIILCT, VIIILCH,
V3IIILCT, V3IIRCK, V3IIRCSw, V3IIRCT. Sedangkan erosi percik, erosi lembar, erosi
alur dan erosi parit di satuan lahan V2IIRCT, V2IRCT, V3IIILCH, V3IIILCT, V3IIRCK,
V3IIRCSw, V3IIRCT.

(3) Berdasarkan hasil perhitungan harkat 9 parameter pada setiap satuan lahan

menghasilkan tingkat kerentanan gerak massa di daerah penelitian. Tingkat kerentanan
gerak massa ringan (Klas I) terdapat di satuan lahan V2IRCK,V2IRCP, V3IRCT, V3IRCP,
V3IIRCP. Tingkat kerentanan gerak massa sedang (Klas II) di satuan lahanV2IIRCP,
VIIRCSw, V2IRCSw, V2IIRCT, V3IIILCH, V3IILCP, V3IIRCK, V3IIRCSw,
V3IIRCT.Tingkat kerentanan gerak massa berat (Klas III) terdapat di satuan
lahanV2IIRCT, V3IIILCT, V3IILCT. (4) Agihan bentuk konservasi tanah dari berbagai
konservasi tanah yang terdapat di setiap satuan lahan tidak selalu sesuai dengan setandar
konservasi tanah, dengan demikian perlu dilakukan pembenahan dalam metode maupun
bentuk konservasi yang diterapkan di daerah penelitian. Konservasi tanah yang sudah
baik dan sesuai dengan standar konservasi terdapat di satuan lahan V2IIRCP, V2IIRCSw,
V2IIRCT, V2IRCK, V2IRCP, V2IRCT, V3IIILCT, V3IILCP, V3IIRCP, V3IRCP, V3IRCT.
Sedangkan metode konservasi tanah yang belum baik terdapat pada satuan lahan
V2IRCSw, V3IIILCH, V3IILCT, V3IIRCK, V3IIRCSw dan V3IIRCT. Hasil dari
penelitian ini disajikan dalam peta kerentanan gerak massa, peta morfokonservasi dan
peta geomorfologi dengan Skala 1 : 50.000.
Kata Kunci : Proses Geomorfologi, Erosi, Gerak massa, Konservasi Tanah.

Kajian Proses geomorfologi..............(Didik Supriyadi)

2


PENDAHULUAN
Geomorfologi merupakan studi
yang mempelajari bentuklahan dan
proses yang mempengaruhinya serta
menyelidiki hubungan timbal balik
antara bentuklahan dan proses-proses itu
dalam
susunan
keruangan
(Verstappen,1983). Proses geomorfologi
adalah perubahan-perubahan baik secara
fisik
maupun
kimiawi
yang
mengakibatkan modifikasi permukaan
bumi (Thornbury, 1970). Penyebab
proses geomorfologi adalah benda-benda
alam yang dikenal dengan benda-benda

alam berupa angin dan air. Proses
geomorfologi dibedakan menjadi dua
yaitu proses eksogen (tenaga asal luar
bumi) yang umumnya sebagai perusak
dan proses endogen (tenaga yang berasal
dari dalam bumi) sebagai pembentuk,
keduanya bekerja bersama-sama dalam
merubah permukaan bumi.
Bentuklahan adalah kenampakan
medan yang dibentuk oleh proses-proses
alam dan mempunyai komposisi
serangkaian, karateristik fisik dan visual
tertentu di manapun bentuklahan ditemui
(Way, 1973 dalam Van Zuidam, 1979).
Bentuklahan
mengalami
proses
perubahan secara dinamis selama proses
geomorfologi bekerja pada bentuklahan
tersebut. Tenaga yang bekerja disebut

dengan tenaga geomorfologi yaitu semua
media alami yang mampu mengikis dan
mengangkut material di permukaan
bumi, tenaga ini dapat berupa air
mengalir, air tanah, gelombang, arus,
tsunami, angin, dan gletser. Berdasarkan
pada proses yang bekerja pada
permukaan bumi dikenal dengan proses,
fluvial, marine, eolin, pelarutan, dan
proses gletser. Akibat dari adanya proses

tersebut maka terjadi proses degradasi
dan
agradasi.
Proses
degradasi
menyebabkan penurunan permukaan
bumi, sedangkan agradasi menyebabkan
penaikan permukaan bumi. Pada proses
degradasi didalamnya terdapat proses

pelapukan, gerak massa dan erosi
(Thornbury, 1970). Erosi adalah
hilangnya atau terkikisnya tanah atau
bagian-bagian tanah dari suatu tempat
yang diangkut oleh air dan angin ke
tempat lain (Sitanala Arsyad,1989).
Gerak
massa
tanah
(mass
movement)
merupakan
proses
bergeraknya
puing-puing
batuan
(termasuk di dalamnya tanah) secara
besar-besaran menuruni lereng secara
lambat hingga cepat, oleh adanya
pengaruh langsung dari gravitasi

(Finlayson,1980; Varnes, 1978 dalam
Imam Hardjono, 1997). Gerakan massa
tanah (mass movement) atau batuan pada
lereng dapat terjadi akibat interaksi
pengaruh antara beberapa kondisi yang
meliputi kondisi morfologi, geologi,
hidrogeologi, dan tata guna lahan.
Kondisi-kondisi
tersebut
saling
berpengaruh sehingga mewujudkan
suatau kondisi yang mempunyai
kecenderungan atau berpotensi untuk
bergerak (Karnawati, 2005).
Suprapto Dibyosaputro (1999)
mengemukakan
manusia
dalam
upayanya memanfaatkan lahan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian,

kadang hanya memandang penghasilan
(income) dari hasil kegiatanya. Campur
tangan manusia terhadap pengelolaan
sumber daya lahan dalam wujud
pemanfaatan dan pengelolaan tanah yang
mencakup penterasan, pencangkulan

Kajian Proses geomorfologi..............(Didik Supriyadi)

3

penanaman, penebangan kayu pada
lahan-lahan
yang
mempunyai
kemiringan lereng miring hingga terjal
tanpa memperhatikan kaidah-kaidah
konservasi tanah dan air akhirnya dapat
menimbulkan masalah baru
seperti
terjadinya berbagai macam gerak massa
(mass movement). Konservasi tanah
diartikan sebagai penempatan setiap
bidang tanah sebagai cara penggunaan
yang sesuai dengan bidang kemampuan
tanah
tersebut
dan
cara
memperlakukanya
sesuai
dengan
persyaratan yang di perlukan agar tidak
terjadi kerusakan tanah.
Daerah penelitian di Wilayah
Kecamatan Bulu yang merupakan salah
satu dari 20 kecamatan di wilayah
Kabupaten Temanggung, jarak dari kota
Temanggung 6 km. Secara Geografis
Kecamatan Bulu terletak antara 70 16’
30” – 70 21’ 0” LS dan 1100 4’ 30” –
1100 9’ 0” BT, dengan ketinggian ratarata 772 m dpl dan luas 4.304 ha.
Dengan rincian lahan sawah 1.364 Ha
dan bukan lahan sawah 2.940 ha.
Persentase wilayah kecamatan Bulu
terhadap Kabupaten Temanggung adalah
4,94%. Rata-rata jumlah hari hujan 64
hari dan banyaknya curah hujan 22
mm/th, dengan jumlah penduduk 44.722
jiwa
(Data
BPS
Kabupaten
Temanggung, 2012).
Sebagian
besar
wilayah
Kecamatan Bulu penggunaan lahanya
didominasi oleh tegalan, sawah, hutan,
permukiman, dan kebun, hutan negara
saat ini hanya berada di sekitar puncak
gunung sumbing. Pada kondisi daerah
dengan kemiringan yang curam (2145%), tidak
semua daerah dapat
ditanami dengan tanaman tahunan,

daerah tersebut cenderung dibiarkan dan
tidak dilakukan pengelolaan. Dengan
pemanfaatan lahan yang demikian maka
daerah dataran tinggi dapat di golongkan
ke dalam daerah yang rawan terhadap
bencana gerak massa tanah, kekeringan,
lahan kritis dan erosi.
Berdasarkan
hasil
orientasi
lapangan daerah penelitian aspek
morfometri dan morfologinya sangat
bervariasi. Tanah yang ada di daerah
penelitian adalah latosol coklat, rogosol
coklat kekelabuan. Topografi daerah
penelitian bervariasi dari bergelombang
hingga bergunung dengan kemiringan
lereng 4,00 cm
2
4,00 – 2,90 cm
3
2,80 – 1,70 cm
4
45

Pendukung

Lebar
(cm)
40%. Material
yang menyusun satuan bentuklahan ini
adalah material vulkanik yang terdiri
dari batuan breksi, lahar, lava dan tuff.
Pada satuan bentuklahan ini, erosi yang
terjadi adalah erosi lembar, erosi alur,

Perbukitan

Mekanik

Bentuk Konservasi
Vegetatif

Teras Bangku
Teras Gulud
Teras Bangku
Teras Gulud
Teras Bangku
Teras Gulud
Teras bangku
Teras Gulud

Kritis

(1993)

Tanaman Semusim 75%
Tanaman Pohon 25%
Tanaman Semusim 50%
Tanaman Pohon 50%
Tanaman Semusim 25%
Tanaman Pohon 75%
Tanaman
Semusim
0%
Tanaman Pohon 100%

dengan

modifikasi

dan erosi parit. Sedangkan gerak massa
yang terjadi berupa rock fall, longsoran,
luncuran tanah dan jatuhan tanah (soil
fall). Jenis tanah pada bentuklahan ini
adalah tanah latosol coklat dan regosol
coklat kelabu.
b) Satuan bentuklahan lereng bawah vulkan
tertoreh sedang berbatuan breksi, lahar,
lava dan tuff (V2), Satuan bentuklahan
ini mempunyai relief berbukit atau
miring dengan kemiringan lereng >15 –
40 %. Material yang menyusun satuan
bentuklahan ini berupa material vulkanik
yang terdiri dari pasir, batu lempung,
lanau, breksi, lava, tuff. Proses
geomorfologi yang bekerja pada sauan
bentuklahan ini adalah pelapukan, erosi
dan gerak massa. Sedangkan erosi yang
terjadi pada satuan bentuklahan ini
adalah erosi lembar, erosi alur dan erosi
parit. Jenis tanah yang menyusun satuan
bentuklahan ini adalah latosol coklat,

Kajian Proses geomorfologi..............(Didik Supriyadi)

7

dan
regosol
coklat
kekelabuan
penggunaan lahan yang pada satuan

bentuklahan ini berupa tegalan, sawah
dan
perkebunan.

Tabel 5. Satuan Lahan Daerah Penelitian
Bentuklahan

Kelas Lereng
(%)

Lereng Bawah Vulkan
Tertoreh Sedang
Berbatuan Breksi, Lahar,
Lava, dan Tuff, Serta
Pasir, lempung dan lanau
(V2)

15 – 40

Lereng Bawah Vulkan
Tertoreh Berat
Berbatuan Breksi,Lahar
,lava dan tuff (V3)

>40

Jenis Tanah

Regosol Coklat