EVALUASI CITRA RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | Albana | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1110 3182 1 PB
EVALUASI CITRA RUMAH SAKIT
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
THE EVALUATION OF HOSPITAL IMAGE
AT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL HOSPITAL
Rifki Albana1, Susanto2
1Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Program Pascasarjana,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Latar Belakang: Provinsi DIY memiliki 70 RS, Kabupaten Bantul
memiliki 10 RS yang melayani 859,968 jiwa dengan 793 tempat tidur.
Sekalipun jumlah RS atau TT disuatu daerah kurang, menjaga citra baik bagi
RS tetap penting, hal ini diperlukan untuk menjaga kepercayaan atau
memperluas pemasaran.
Metode: Penelitian kuantitatif-kualitatif, rancangan cross sectional
survey, analitik deskriptif. Menentukan posisi citra dengan pendekatan
kuantitatif menggunakan kuisioner terhadap 118 responden dengan metode
purposive sampling. Pendekatan kualitatif memuat wawancara pendukung
dan landasan pembenahan dimensi citra. Analisis data menggunakan
differential semantik, empat instrumen dan teori strategi pemasaran.
Hasil dan Pembahasan: Terdapat 23 dimensi penilaian citra RS,
semua dimensi citra dinilai baik, yaitu dokter ahli dan berpengalaman (98%),
perawat terampil (92%), petugas profesional (97%), pakaian petugas rapi
dan bersih (92%); ruangan teratur dan nyaman (81%), gedung dan ruangan
bersih (86%); fasilitas lengkap (85%), fasilitas nyaman dan bersih (81%);
peralatan lengkap (88%), obat-obatan lengkap (95%); prosedur tidak rumit
(93%), petugas tepat waktu (76%); waktu konsultasi cukup (83%), perhatian
dan simpati petugas (92%), kesedian menanggapi keluhan (97%),
keramahan (95%); tarif sesuai (95%), kemudahan penggunaan asuransi
(88%); lokasi strategis dan terjangkau (97%), ruang rawat inap mudah
didapat (59%), kemudahan menemui dokter (83%), kemudahan
mendapatkan informasi (98%), papan petunjuk mudah dipahami (76%).
Prioritas perbaikan dimensi citra: ketepatan waktu petugas, kemudahan
menemui dokter, kecukupan waktu konsultasi, perbaikan papan petunjuk,
pengadaan ruang rawat inap, kebersihan dan kenyamanan fasilitas,
keteraturan dan kenyamanan ruangan.
Kesimpulan dan Saran: Seluruh citra RS PKU Muhammadiyah Bantul
baik. Dari 23 dimensi citra RS, 7 dimensi perlu diperbaiki.
Kata Kunci: Citra Rumah Sakit, Evaluasi, Prioritas Perbaikan.
1
ABSTRACT
Background: DIY province has 70 hospitals, Bantul district has 10
hospitals that serve 859.968 inhabitants with 793 beds. Although the amount of
hospital or beds was not enough, it was important for hospital to keep their
image, it’s necessary to maintain or expand their market confidence.
Method: It’s Quantitative-Qualitative study, cross-sectional survey and
descriptive analytic. The quantitative used for determining images position, It’s
used questionnaire to 118 respondents with purposive sampling methode. The
qualitative used for supporting quantitative result and became reasons for
improvements of dimensional image. Data Analysis used the differential
semantic, four instruments and theory of marketing strategic.
Result and discussion: There were 23 dimensions of hospital image, all
of them show good images, doctors are skilled and experienced (98%.), skilled
nursing (92%), professionalism (97%), neat and clean officer’s clothes (92%);
organized and comfortable rooms (81%), building and rooms cleanliness
(86%); complete facilities (85%), comfortable and hygine facilities (81%);
complete medical equipments (88%), complete pharmaceuticals (95%);
uncomplicated procedures (93%), officer’s timeliness (76%); sufficient
consultation time (83%), attention and sympathy officers (92%), willingness to
respond complaints (97%), hospitality (95%); appropriate price (95%), ease of
insurance used (88%); strategic location and affordable (97%), inpatient room
easily obtained (59%), ease to see the doctor (83%), information access (98%),
understandly boards (76%). Image improvement priorities: timeliness officer,
ease to see the doctor, adequacy of consultation time, board reconstruction,
inpatient room additions, comfortable and hygine facilities, organized and
comfortable rooms.
Conclusions: All of hospital images were good. There were 7 dimension
still need to be improved.
Keyword:
Hospital
Image,
Evaluation,
Improvement
Priority.
2
Menjadi pilihan pertama dari
PENDAHULUAN
pasien merupakan hal yang diinginkan
Indonesia telah memiliki total
sakit.1
DIY
bagi setiap rumah sakit, meskipun
memiliki 70 buah rumah sakit, kota
jumlah tempat tidur rumah sakit belum
Yogyakarta 23 rumah sakit, Kabupaten
memenuhi
Sleman 27 rumah sakit, Kabupaten
menjaga citra baik rumah sakit tetap
Gunung Kidul 3 rumah sakit, Kabupaten
diperlukan. Manajemen rumah sakit
Bantul 10 rumah sakit dan Kabupaten
PKU
Kulonprogo berjumlah 7 rumah sakit.2
mengetahui citra rumah sakit sebagai
Setidaknya suatu daerah memiliki 1
pertimbangan
tempat tidur tiap 1000 penduduk,
strategi.5 Oleh sebab itu, sangat penting
Kabupaten Bantul seharusnya memiliki
bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah
sekitar 800 tempat tidur, saat ini sudah
Bantul untuk mengetahui citranya. Citra
tersedia 793 TT.3
rumah
2.287
rumah
Provinsi
kriteria
ideal
Muhammadiyah
Bantul
dalam
sakit
PKU
namun
ingin
menentukan
Muhammadiyah
satu
Bantul akan dilihat dari 7 aspek rumah
elemen penting bagi setiap perusahaan,
sakit yaitu: aspek tenaga kesehatan,
produk, jasa bahkan hingga ke individu.
aspek gedung dan ruangan, aspek
Citra yang baik tentunya adalah citra
fasilitas, aspek
yang diharapkan oleh setiap elemen
obat-obatan,
tersebut,
aspek biaya, serta aspek aksesabilitas.6, 7
Citra
merupakan
kesan
salah
positif
ini
dapat
peralatan
aspek
proses
dan
layanan,
mempengaruhi lingkungan sekeliling
dalam
berinteraksi,
baik
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
dalam
perdagangan, bisnis, ataupun interaksi
Penelitian
sosial pada umumnya. Citra rumah sakit
rancangan
pelanggan ketika atribut pelayanan sulit
penelitian
melalui komunikasi dan pengalaman.
diyakini
sectional
survey
pada poin menilai citra merupakan
dan dikembangkan dibenak konsumen
yang
cross
didukung dengan analitik deskriptif,
untuk dievaluasi, maka citra didirikan
ini
merupakan
penelitian kuantitatif-kualitatif dengan
juga akan berdampak pada pilihan
Citra
ini
penelitian
untuk
kritik,
menciptakan efek halo pada penilaian
kuantitatif
kualitatif
maupun
sedangkan
memuat
alasan
saran,
pemilihan
jawaban kuantitatif serta menjadi dasar
kepuasan pelanggan.4
3
menentukan prioritas dimensi citra
wawancara
rumah
responden dan manajemen. Analisisi
sakit
PKU
Muhammadiyah
yang
Bantul yang perlu dikelola lebih baik,
data
penelitian ini akan mengevaluasi citra
menggunakan
rumah sakit di rumah sakit PKU
semantik,
Muhammadiyah
perbaikan
Bantul.
Subjek
dalam
dilakukan
pada
mengevaluasi
citra
metode
differential
penentuan
prioritas
citra
dengan
metoge
4
penelitian ini adalah pihak manajemen
pertanyaan yang diadaptasikan dalam
rumah
Muhammadiyah
teori penentuan prioritas metode CARL,
Bantuldan pasien rumah sakit PKU
dan teori pemasaran.8, 9 Uji validitas dan
Muhammadiyah
Sedangkan
reliabilitas
dilakukan
objek penelitian ini adalah citra rumah
responden
awal
sakit
pertanyaan dinyatakan valid (R hitung >
sakit
PKU
PKU
Bantul.
Muhammadiyah
Bantul.
(R
terhadap
dengan
tabel)),
hasil
sedangkan
30
23
Sampel yang diambil menggunakan
0,361
metode purposive sampling sebesar
reliabilitas kuisioner didapatkan nilai
10% dari jumlah populasi (rata-rata
Cronbach
alpha
pasien perbulan selama bulan juni, juli,
konstanta
(0,63),
dan agustus), yaitu 11.775,67 x 10% =
dinyatakan reliabel.
sebesar
maka
,9
uji
≥
pertanyaan
117,75 atau 118 responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden
mengisi
kuisioner
diminta
untuk
sebanyak
Dari 7 aspek citra rumah sakit
23
didapatkan 23 dimensi citra rumah sakit
pertanyaan dimensi citra dari 7 aspek
yang
citra rumah sakit, kemudian sebagian
responden
diwawancarai.
data
primer,
dijadikan
acuan
dalam
menilai citra rumah sakit. Masing-
Metode
masing dimensi diukur dengan skala
pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan
akan
bipolar
data
dimensi
diperoleh dari hasil pengisian kuisioner
untuk
menilai
citra
pada
tersebut baik atau buruk.
Berikut ini adalah pengukuran masing
yang dilakukan oleh responden dan
masing dimensi tersebut:
4
Aspek Tenaga Kesehatan
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
yang dipikirkan responden
No.
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
pasien merupakan dokter
yang
ahli
dan
>50%
116
98%
2%
2
2.
sudah terampil
Petugas
>50%
108
92%
8%
10
sakit
secara
>50%
114
97%
3%
4
professional
Semua
petugas
yang
>50%
108
92%
8%
10
berpakaian rapi dan bersih
diatas,
dianggap pasien tersebut adalah dokter
beberapa responden yang menganggap
program internship yang bertugas di
negatif,
menyatakan
rumah
dokter yang masih muda di rumah sakit
Bantul.
dengan
masih
senior. Setelah ditelusuri, dokter yang
ada
yaitu
namun
menyatakan
citra baik
Citra baik tercermin dari semua
dimensi
menyatakan
citra baik
bekerja di rumah sakit
4.
menyatakan
citra baik
rumah
bekerja
3.
menyatakan
citra baik
berpengalaman
Perawat yang dipekerjakan
dari
indikator
Dokter yang menangani
1.
Interpretasi
ini belum sebaik dokter yang sudah
5
sakit
PKU
Muhammadiyah
diperlakukan sebagaimana mestinya,
Dari hasil wawancara mayoritas
responden
menyatakan
perawat
petugas kesehatan tidak melakukan
di
kegiatan diluar kewenangan.
rumah sakit ini sudah terampil, numun
ada pula yang menyatakan belum.
Dari hasil wawancara banyak
Perawat yang dimaksud masih belum
responden yang menyatakan pakaian
siap praktik di rumah sakit merupakan
petugas bersih, pakaiannya rapi dan
mahasiswa yang sedang berpraktek di
rumah
sakit
PKU
bagus.
Muhammadiyah
Namun,
dari
banyaknya
pernyataan positif, pernyataan yang
Bantul, responden lainnya menyatakan
negatif juga didapatkan dari responden
hal serupa.
dan memang beberapa responden pada
Meskipun
masih
data
terdapat
sebelumnya
juga
ada
yang
responden yang menganggap negatif
beranggapan negatif terhadap dimensi
mengenai
ini. Dibawah ini merupakan cuplikan
profesionalisme
petugas
wawancara:
rumah sakit, namun mereka menolak
untuk memberikan alasan mengenai
.....Kalau malam hari satpam
hanya
pakai
kaos
saja,
tidak
menggunakan atribut, jadi tidak tahu itu
siapa, padahal harusnya dipakai karena
itu kelengkapan..... responden nomor
106).
pendapat mereka tersebut. Sentimen
positif
justru
didapatkan
dari
wawancara,
beberapa
responden
menyatakan
bahwa
mereka
Aspek Gedung dan Ruangan
Skala bipolar
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
Dimensi citra rumah sakit
ideal (keinginan
kondisi ideal
yang dipikirkan responden
responden)
(keinginan responden)
No.
dari
Citra baik
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
responde
Citra buruk
Presentas
Presentas
Jumlah
e
e
responden
n
Ruangan disebuah rumah
1.
Interpretasi
sakit tersusun teratur dan
indikator
>50%
96
81%
nyaman
19%
22
menyatakan
citra baik
6
Gedung
dan
ruangan
>50%
rumah sakit selalu dijaga
2.
102
86%
14%
menyatakan
16
kebersihannya
citra baik
sakit ini. Salah satunya seperti yang
Citra baik tercermin dari semua
diungkapkan responden berikut ini:
dimensi diatas, ditemukan pendapat
yang
cukup
beragam
mengenai
.....wah mas sudah bagus sekali,
dari pada dirumah saya lebih betah
disini...... responden
.
kenyamanan dan keteraturan ruangan
di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Bantul. Pendapat responden kali ini
memuat
sentimen
Dari wawancara kritikan dan
negatif terhadap
saran muncul pada dimensi kebersihan
dimensi citra ini, beberapa dari mereka
merasa
penempatan
ruangan, seperti pada responden yang
ruangan
menyatakan
hemodialisa tidak ideal karena berada
petugas
sebaik pasien umum lainnya, ruangan
sedangkan
keluar masuk untuk ke toilet, sedangkan
bagian
seperti
dibawah
hampir serupa, semua menyoroti kerja
pasien yang kesulitan mencari ruangan
cleaning sevice
dan mengeluhkan tolitet di bangsal
dalam
kelas 3 terlalu jauh, sehingga sulit untuk
yang kurang optimal
membersihkan
Sedangkan
ke toilet. Pendapat positif juga ditemui
pernyataan
ruangan.
lainnya
memberikan respon yang positif, yaitu
membandingkan
responden menyatakan saat ini ruangan
ruangan yang jauh lebih bagus daripada
ruangan
hanya
tidak disapu. Hasil wawancara diatas
rawat inap yang dirasa panas. Ada pula
RSUD,
yang
tempat tidur, bagian yang ditutupi kursi
hal lainnya tertuju pada suhu ruangan
di
kebersihan
membersihkan bagian yang terlihat
terasa bising ketika perawat sering
ruangan
yang
mengakibatkan debu berterbangan atau
sedang diterapi cuci carah tidaklah
responden
peralatan
digunakan untuk menyapu lantai justru
dilantai 2 sedangkan fisik seorang yang
ketika
bahwa
kelas 3 saja sudah bersih hal ini berbeda
atau
dengan kondisi terdahulu, pernyataan
bangunan dirumah pasien, ataupun
positif lainnya juga cukup banyak yang
karena yang sudah terbiasa dan merasa
memuji kebersihan ruangan dan gedung
nyaman saja dengan ruangan rumah
rumah sakit ini.
7
Aspek Fasilitas
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
yang dipikirkan responden
No.
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Fasilitas
1.
pendukung
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
di
rumah sakit seperti tv,
toilet, parkir dll idealnya
100
85%
15%
18
2.
hendaknya
bersih
dan
indikator
menyatakan
citra baik
pendukung
seperti tv, toilet, parkir,dll
dari
>50%
lengkap
Fasilitas
Interpretasi
>50%
96
81%
19%
22
menyatakan
citra baik
nyaman
perlu ditambah lift untuk pengunjung,
Citra baik tercermin dari semua
wawancara
penambahan kipas angin, meja untuk
didapatkan pernyataan yang cukup
pasien kelas 3 parkir mobil dan motor,
beragam, pernyataan negatif seperti
dan beberapa fasilitas lainnya. Tetapi
berikut ini: responden yang merasa
pernyataan positif pun bisa ditemukan,
dimensi
diatas,
dari
8
pernyataan positif cenderung sama
dikelas 3, ada pula yang memberi saran
yaitu menyatakan jika fasilitas sudah
agar menambah jumlah perindang baik
cukup, sudah lengkap atau lebih lengkap
pohon atau kanopi agar tidak terlihat
dari pada di RSUD.
gersang baik didepan maupun disekitar
ruangan yang berjendela, perluasan
Meskipun
citra
dimensi
area duduk ruang tunggu yang sudah
kenyamanan dan kebersihan fasilitas
pendukung
juga
bernilai
sesak, sampai pengadaan parkir yang
positif,
nyaman. Pernyataan positif tentunya
masukan dan kritik dari responden
masih
ada.
Pernyataan
diantaranya
juga ada, diantaranya adalah sebagai
responden
berikut:
membandingkan
.....Kunci motor ketinggalan tapi
tidak hilang, jadi parkirannya aman.....
(responden nomor 11).
kebersihan toilet pasien dan toilet
perawat, toilet IGD dan juga toilet
Aspek Peralatan dan Obat-obatan
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
yang dipikirkan responden
No.
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Presentas
presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
Alat medis di rumah sakit
1.
sesuai dengan kelas rumah
>50%
102
88%
12%
14
2.
idealnya tersedia lengkap
Citra
baik
dicerminkan
menyatakan
citra baik
sakit
Obat-obatan di rumah sakit
dari
indikator
Jumlah
idealnya tersedia lengkap
Interpretasi
>50%
112
95%
5%
6
menyatakan
citra baik
oleh
negatif mengenai kelengkapan peralatan
semua dimensi diatas. Pada dimensi ini,
medis dibagian praktik dokter gigi,
hanya didapatkan sebuah pernyataan
sedangkan peralatan medis dibagian
9
.....tidak, tidak ada obat yang
disuruh rumah sakit beli diluar mas,
semua obatnya ada dari rumah sakit,
jadi tidak perlu beli diluar. Sudah
lengkaplah..... responden nomor
.
lain sudah lengkap. Responden lainnya
juga menyatakan hal positif, salah
satunya menyatakan sebagai berikut:
.....Alat alat sudah canggih, baru
lihat alat alat seperti itu di rumah sakit
ini, saat operasi saya lihat di rumah
sakit umum daerah tidak ada.....
(responden nomor 56).
Untuk
dimensi
obat-obatan,
hasil
kelengkapan
wawancarapun
mayoritas responden menyatakan obatobatan di rumah sakit ini sudah lengkap.
Berikut
ini
salah
satu
kutipan
wawancara yang mendukung hal diatas:
Aspek Proses Layanan
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
yang dipikirkan responden
No.
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
1.
pendaftaran
berakhirnya
sampai
pelayanan
dari
indikator
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
Prosedur pelayanan pasien
dari
Interpretasi
>50%
110
93%
7%
8
menyatakan
citra baik
tidak boleh rumit
Dokter, perawat dam tenaga
kesehatan lain sebaiknya
datang tepat waktu sesuai
>50%
jadwal.
2.
90
Tidak
perawat
masalah
dan
76%
dokter,
24%
28
menyatakan
citra baik
tenaga
kesehatan lain datang tidak
tepat waktu asalkan waktu
10
kedatangann tidak molor
terlalu lama
Idealnya ada waktu yang
cukup diberikan oleh dokter
3.
>50%
kepada pasien atau keluarga
untuk
bisa
98
83%
17%
20
menyatakan
berkonsultasi
citra baik
dengan dokter.
Dokter, perawat dan tenaga
kesehatan
4.
lain
>50%
idealnya
108
memberi perhatian dan rasa
92%
8%
10
menyatakan
citra baik
simpati pada pasien dan
keluarga
Perawat
5.
atau
petugas
kesehatan
lain
bersedua
menganggapi
>50%
harus
114
97%
3%
menyatakan
4
citra baik
keluhan pasien.
6.
Dokter,
perawat
dan
petugas
kesehatan
lain
harus
ramah
>50%
112
dalam
95%
5%
menyatakan
6
citra baik
memberikan pelayanan.
Aspek
terbanyak
ini
merupakan
menyumbang
pelayanan
yang
rumah
sakit
PKU
Muhammadiyah Bantul.
dimensi
penilaian citra. Citra baik dicerminkan
oleh
semua
dimensi
wawancara
yang
ditemukan
sebuah
diatas.
Dari hasil wawancara mereka
Dari
dilakukan,
hanya
keluhan
pada
yang menyatakan tenaga kesehatan di
dimensi ini yaitu mengenai lama waktu
antri
jika
pasien
sedang
selebihnya menyatakan
rumit
Bantul
tidak
datang
tidak
Muhammadiyah
tepat
waktu
jelasnya
kapan
dokter memulai praktik di poli klinik,
bahkan ada yang sampai menunggu 2
jam baru poli dimulai tanpa alasan
untuk diwawancarai meski ada juga
poin
PKU
dokter visitasi, sering terlambatnya
pelayanan di
atau sebagian responden lain menolak
memilih
sakit
mengeluhkan
banyak,
rumah sakit ini mudah untuk diikuti
yang
rumah
mengapa dokter tersebut terlambat,
pada
sampai
11
penundaan
jadwal
operasi
karena
ketidakkonsistenan
dalam
memberikan
rumah sakit ini, begitu pula dengan rasa
dokter
simpati pada pasien.
waktunya.
Sedangkan yang menyatakan datang
Dari hasil wawancara dimensi
tepat waktu lebih banyak menyatakan
mengenai penanggapan keluhan hanya
hal serupa mengenai kedatangan dokter
memuat hal positif, yaitu bersedianya
atau perawat.
perawat atau petugas kesehatan lain
menanggapi keluhan pasien, berikut ini
Beberapa responden secara jelas
pernyataan tersebut:
menyatakan bahwa beberapa dokter
terlalu
cepat
pergi
tanpa
sempat
Sedangkan pernyataan positif rata-rata
.....tidak perlu menunggu lama,
setelah
memencet
bel
biasanya
langsung datang, petugas disini baik
semua..... responden nomor
.
menyatakan hal senada bahwa waktu
sebelumnya, pada wawancara mengenai
konsultasi yang diberikan sudah cukup
dimensi keramahan petugas rumah
dan dokternya baik-baik.
sakit ditemukan kritik untuk rumah
memberikan
pasien
atau
keluarga
waktu untuk berkonsultasi ataupun
hanya memberi waktu yang sebentar.
Berbeda
dengan
dimensi
sakit, meskipun mayoritas responden
Dari
hasil
wawancara
pada
yang diwawancarai menyatakan semua
dimensi ini hanya dijumpai pernyataan
petugas kesehatan ramah-ramah, kalau
positif dari responden, diantaranya
lewat disapa, sabar dan lain sebagainya.
menyatakan sebagai berikut:
Berikut ini penggalan beberapa kritik
tersebut:
.....Kalau makan tidak habis
ditanya kenapa tidak dihabiskan......
(responden nomor 106).
.....Satpam tidak ramah, mungkin
memang harus begitu kalau satpam? .....
(responden nomor 14).
.....Minta ini itu langsung
dilayani..... responden nomor
.
Responden
merasa
.....Ada
orang di pendaftaran
yang judes, tidak ramah, padahal pasien
tidak banyak, selebihnya ramah
semua......
responden nomor
.
cukup
diperhatikan oleh petugas kesehatan di
Aspek Biaya
No.
Dimensi citra rumah sakit
Skala bipolar
Sesuai dengan kondisi
12
Tidak sesuai dengan
Interpretasi
dari
yang dipikirkan responden
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
indikator
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
Tarif rumah sakit harus
murah dan terjangkau
Tarif rumah sakit tidak apa>50%
apa mahal sesuai kebutuhan
1.
masing
masing
penyakit
112
95%
5%
6
menyatakan
citra baik
asal masih bisa dijangkau
dan apa yang didapat sesuai
dengan
apa
yang
dibayarkan
Penggunaan
kesehatan
2.
ASKES,
asuransi
seperti
JAMKESMAS
BPJS,
dll
>50%
104
88%
harus bisa diakses dengan
12%
14
menyatakan
citra baik
mudah
Citra
baik
semua dimensi
dicerminkan
diatas.
Berikut
.....Disini terkenal mahal dimata
orang kecil kalau pasien umum, dan
baru tahu sekarang ini kalau rumah
sakit PKU Muhammadiyah Bantul bisa
untuk JAMKESMAS, dari dulu tidak
pernah tahu, makanya berfikir kalau
disini pasti mahal jadi takut mau masuk
sini, sarannya di sosialisasikan ke
bawah, di tingkat RT, dukuh atau
PKK..... responden nomor
.
oleh
ini
merupakan pernyataan positif dari hasil
wawancara menyatakan rumah sakit
mau menolong orang yang tak mampu
terkait dengan biaya, ada pula yang
beranggapan rumah sakit lebih mahal
tapi sesuai dengan pelayanan yang
Dimensi selanjutnya mengenai
diberikan, sementara pernyataan lain
kemudahan dalam penggunaan asuransi
menyatakan tarif di rumah sakit ini
kesehatan seperti BPJS dll. Penilaian
biasa saja. Sedangkan yang memberikan
responden yang menyatakan mudahnya
pernyataan negatif menyatakan hal
mengakses asuransi di rumah sakit ini,
dibawah ini:
responden lainnya menyatakan jika
13
kesulitan dalam mengakses BPJS hal itu
dikarenakan karena belum terbiasa saja.
Sedangkan pernyataan negatif yang
didapatkan
ternyata
mengomentari
lebih
sistem
membutuhkan
BPJS
beberapa
banyak
yang
berkas
persyaratan daripada pelayanan rumah
sakit, meskipun ada juga pernyataan
mengenai pelayanan yang diberikan
untuk rumah sakit.
Aspek Aksesabilitas
Skala bipolar
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
Dimensi citra rumah sakit
ideal (keinginan
kondisi ideal
yang dipikirkan responden
responden)
(keinginan responden)
si dari
No.
Citra baik
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
responde
Citra buruk
indikator
Presentas
Presentas
Jumlah
e
e
responden
n
Lokasi sebuah rumah sakit
1.
Interpreta
harus strategis dan mudah
>50%
114
97%
di jangkau
3%
4
menyatakan
citra baik
14
Ruangan
2.
rawat
inap
di
sebuah rumah sakit harus
>50%
70
59%
41%
menyatakan
48
mudah didapatkan
3.
Dokter di rumah sakit bisa
ditemui dengan mudah
Informasi
4.
citra baik
mudah
dari
>50%
98
83%
17%
20
menyatakan
citra baik
petugas
didapatkan
dan
dapat pula dipahami dengan
>50%
116
98%
2%
menyatakan
2
citra baik
mudah
Papan petunjuk dan alur
pasien ataupun pengunjung
5.
untuk
mendapatkan
pelayanan dapat di peroleh
>50%
90
76%
24%
menyatakan
28
citra baik
dengan mudah dan mudah
pula untuk dipahami
Dimensi lainnya adalah mengenai
Aspek terakhir adalah aspek
aksesabilitas. Citra baik dicerminkan
kemudahan
oleh semua dimensi diatas, tidak sedikit
untuk rawat inap. Pernyataan yang
responden yang menyatakan bahwa
positif yang diantaranya menyatakan
lokasi rumah sakit ini sudah strategis,
bisa dirawat inap di rumah sakit PKU
dekat dengan pusat keramaian apalagi
Muhammadiyah Bantul tanpa antrian
berada ditepi jalan raya. Namun, ada
yang lama ataupun responden dapat
juga
dan
dirawat inap ketika keadaan memang
masukan terhadap rumah sakit dengan
mendesak walaupun nomor antrian
menyatakan seperti berikut:
rawat inap pasien cukup jauh.
yang
memberikan
kritik
.....Kalau strategis sudah, tapi
sering tidak kelihatan gedungnya kalau
dari jalan raya, tidak terlihat seperti
rumah sakit, mungkin kurang besar, ada
plang besar juga ketutupan pohon
besar, saran di beri aba-aba disepanjang
sekitar jalan...... responden nomor
.
mendapatkan
Pernyataan
ruangan
bernada
positif
hanya
berkisar
seperti
pernyataan
diatas,
sedang
sisanya
merupakan
pernyataan
yang
negatif
mengenai
sulitnya mendapatkan ruangan rawat
inap
15
di
rumah
sakit
PKU
Muhammadiyah
bantul,
responden
sulit untuk cari ruangan, sarannya
ruangannya di perbanyak tidak hanya
ruangan kelas 3, tapi dari VIP-kelas 3
ditambah semua...... responden nomor
14).
menyatakan ruangan di rumah sakit ini
sering penuh, terutama bagi pengguna
asuransi kesehatan BPJS PBI, ada pula
menyatakan
Dimensi mengenai kemudahan
kesulitan mendapatkan ruangan ini
menemui dokter juga memberikan citra
bukan hanya dialami pasien kelas 3 saja,
baik bagi rumah sakit ini. Keluhan
sering responden tersebut kesulitan
resonden mengenai dimensi ini hanya
untuk
VIP,
mengenai jam visitasi dokter, sedang
kesulitan mendapatkan ruangan rawat
sisanya pasien merasa dapat menemui
inap bahkan sempat membuat salah
dokter
seorang pasien harus menunggu selama
Muhammadiyah bantul dengan mudah,
15 hari untuk mendapatkan ruangan
terlebih karena dokter poli klinik karena
rawat inap. Selain pernyataan diatas
sudah ada jadwalnya.
pernyataan
lain
dirawat
yang
inap
dikelas
di
rumah
sakit
PKU
terdapat pula beberapa saran untuk
rumah
sakit
ini
yaitu
Kemudahan mendapatkan dan
mengenai
memahami
penambahan jumlah ruangan rawat
yang baik bagi rumah sakit PKU
dari kelas 3 sampai VIP, responden juga
Muhammadiyah Bantul. Untuk dimensi
menyarankan adanya sosialisasi dari
ini,
pihak rumah sakit apakah semua kamar
menyatakan
menyampaikan
bahwa
yang
bahwa
informasi
mudah
dipahami dan cukup jelas.
ketika mendaftar dinyatakan ruangan
penuh padahal ketika responden masuk
dalam rumah sakit,
responden
bahasa yang digunakan petugas dalam
pasien pengguna BPJS, karena ada
ke
semua
diwawancara
di rumah sakit ini diperbolehkan diisi
menyatakan
petugas
dimensi ini pun mencerminkan citra
namun juga disemua kelas rumah sakit
yang
dari
kesehatan adalah dimensi selanjutnya,
inap, tidak hanya untuk pasien kelas 3
reponden
informasi
Dimensi terakhir adalah papan
responden
petunjuk dan alur pasien ataupun
melihat beberapa kamar yang kosong,
pengunjung
salah satu penggalan hasil wawancara
pelayanan
diatas adalah sebagai berikut:
untuk
dapat
mendapatkan
diperoleh
dengan
mudah dan mudah pula untuk dipahami.
Citra rumah sakit pada dimensi ini
.....Sulit cari ruangan, bukan
cuma yang kelas 3, kelas VIP saja sering
sudah baik, Mayoritas responden telah
16
paham mengenai papan petunjuk secara
umum, namun terdapat beberapa hal
yang belum mereka
mengenai
evakuasi,
papan
pasien
pahami
petunjuk
tidak
yaitu
jalur
memahami
maksud dan fungsi papan petunjuk
tersebut, hal ini tergambar dari petikan
wawancara berikut:
.....Papan papan petunjung tidak
disosialisasikan, seperti jalur evakuasi,
jadi kalau ada kebakaran atau gempa ya
pasrah saja karna tidak tau mau
kemana,
perawat
juga
tidak
memberitahu......
responden nomor
47).
Berdasarkan
presentase
penilaian
diatas, didapatkan 7 buah dimensi yang
berpotensi
rumah
menurunkan
sakit
PKU
citra
baik
Muhammadiyah
Bantul. Untuk memperbaiki dimensi
citra tersebut akan menelan banyak
sumberdaya dan sumberdana temasuk
waktu,
maka
dari
itu
diperlukan
prioritas perbaikan. Prioritas perbaikan
cimensi
citra
ini
diurutkan
menggunakan metode 4 pertanyaan
yang
diadaptasikan
dalam
teori
penentuan prioritas metode CARL.8,
9
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Kemudahan
Dimensi Citra Rumah sakit
Keuntungan
Biay
Menerapkan
Strategi
17
a
Waktu
Total
Nilai
Prioritas
Ruangan disebuah rumah sakit
tersusun teratur dan nyaman.
8
4
4
5
640
7
6
7
6
6
1512
6
9
8
7
8
4032
1
8
8
7
8
3584
2
10
7
4
6
1680
5
8
7
7
8
3136
4
5
9
9
8
3240
3
Fasilitas pendukung seperti tv,
toilet, parkir, dll hendaknya
bersih dan nyaman.
Dokter, perawat dan tenaga
kesehatan
datang
lain
tepat
sebaiknya
waktu
sesuai
jadwal. Tidak masalah dokter,
perawat dan tenaga kesehatan
lain datang tidak tepat waktu
asalkan
waktu
kedatangan
tidak molor terlalu lama.
Idealnya ada waktu yang cukup
diberikan oleh dokter kepada
pasien atau keluarga untuk bisa
berkonsultasi dengan dokter
Ruangan rawat inap disebuah
rumah
sakit
harus
mudah
didapatkan.
Dokter di rumah sakit bisa
ditemui dengan mudah.
Papan petunjuk dan alur pasien
ataupun
pengunjung
untuk
mendapatkan pelayanan dapat
diperoleh dengan mudah dan
mudah pula untuk dipahami.
PEMBAHASAN
merupakan salah satu kriteria penilaian
kualitas
Rumah sakit sebagai institusi
terhadap
yang memberikan pelayanan jasa harus
memperlihatkan
kualitas
rumah
citra.
berpengaruh
Jumlah
reponden
sakit
ini
telah
ahli
dan
berpengalaman,hal ini mencerminkan
rendahnya kualitas sangat dipengaruhi
citra baik bagi rumah sakit. Dari hasil
oleh sumber daya rumah sakit termasuk
kesehatan.
yang
mencapai 98% menyatakan dokter di
pelayanan
pada semua sistem terkait. Tinggi
tenaga
jasa
wawancara mendalam, dokter yang
Kehandalan
dianggap belum ahli bukanlah dokter
18
tetap di rumah sakit melainkan dokter
tidak pernah melakukan hal yang diluar
fresh graduate yang menjalani program
kewenangan. Pernyataan negatif pun
internship di rumah sakit ini. Hal ini
tidak
mengisyaratkan perlunya diajarkan trik-
tentunya hal ini harus menjadi sesuatu
trik tertentu bagi dokter internship
hal
tersebut agar ketika berhadapan dengan
keberadaannya.
pasien, dokter-dokter tersebut tidak
responden menilai penampilan dokter,
terlihat kaku atau bingung.
perawat dan petugas non medis di
ditemukan
yang
rumah
Terdapat setidaknya dua
poin
saat
terus
sakit
wawancara,
menerus
dijaga
Secara
PKU
umum
Muhammadiyah
Bantul sudah bercitra baik. Meskipun
yang dapat menjadi perhatian khusus
ada juga segi yang perlu diperbaiki,
pada dimensi keterampilan perawat,
seperti kebiasaan petugas keamanan
pertama adalah sudah baiknya layanan
yang
perawat yang diberikan oleh perawat di
tidak
mengenakan
pakaian
seragam saat bertugas pada malam hari,
rumah sakit ini. Jumlah responden yang
atau dokter yang tidak mengenakan jas
menyatakan dimensi ini sudah sesuai
putih sebagai tanda pengenal indentitas
dengan kondisi ideal sebanyak 92%.
dokter.
Kedua adalah mahasiswa keperawatan
yang
sedang
menjalani
Fasilitas fisik sudah terbukti
pendidikan
lapangan di rumah sakit ini. Untuk poin
berpengaruh
yang sudah baik sudah selayaknya
rumah sakit. Citra dimensi keteraturan
dijaga dan terus diberlakukan seperti
dan kenyamanan ruangan sudah baik,
itu sehingga pada saatnya nanti akan
meski demikian ada juga yang masih
menjadi budaya yang tertanam dalam
memberikan kritk dan sarannya seperti
pelayanan
Sedangkan
suhu ruangan yang panas, penempatan
untuk poin kedua yang membuat citra
ruang HD, toilet yang jauh dll. Jika
dimensi ini sedikit kurang baik, pihak
dinilai dari dimensi kebersihan ruangan,
DIKLAT dan bagian keperawatan harus
rumah sakit ini dinilai bercitra baik,
ambil bagian guna membenahi kondisi
dilihat
yang ada.
responden
rumah
sakit.
dari
terhadap
hasil
yang
image
pun
bahkan
dari
terdapat
memuji
kebersihan ruangan di rumah sakit ini,
Sebanyak
97%
responden
responden
menyatakan tenaga kesehatan di rumah
yang
telah
menjadi
langganan rumah sakit ini menyatakan
sakit ini bekerja dengan profesional dan
19
jika dibanding dengan kondisi rumah
digabung, air hangat untuk mandi
sakit dulu, responden lain menyatakan
pasien disetiap paginya seperti yang ada
bahwa rumah sakit lebih bersih dari
di RSUD, sampai dengan pengadaan
rumahnya sendiri. Namun tak semua
lahan parkir yang lebih luas. Namun
responden berpendapat sama, pendapat
pihak manajemen perlu berfikir matang
lain diantaranya menyebutkan bahwa
untuk
cleaning
tambahan baru.
service
kebersihan
kurang
ruangan
menjaga
karena
bisa
Jika suatu rumah sakit dapat
memberikan
intangible,
hal
jasa
ini
fasilitas
hanya
menyapu bagian yang terlihat saja.
Karakteristik
menghadirkan
suasana
dan
kondisi
bersifat
fasilitas yang nyaman, teratur dan
seringkali
bersih, tentu akan membuat rumah sakit
menyebabkan pelanggan mengandalkan
mempunyai
persepsi fasilitas yang bersifat fisik dari
menciptakan citra yang baik. Citra
sebuah organisasi penyedia jasa dalam
dimensi ini memang sudah baik, namun
mengevaluasi
tarik
dalam
jasa
sebelum
dari hasi wawancara didapatkan juga
Terkait
dimensi
pendapat
sebuah
menggunakannya.
daya
yang
kurang
baik
pada
kelengkapan fasilitas pendukung, citra
dimensi ini. Hasil wawancara yang
positif juga didapat rumah sakit PKU
kurang baik didominasi oleh kebersihan
Muhammadiyah Bantul. Tidak sedikit
toilet, baik toilet di bangsal, dirawat
yang menyatakan fasilitas pendukung di
jalan maupun di IGD, ruangan poli yang
rumah sakit ini sudah lengkap dan tidak
sempit dan kurang tersedianya tempat
perlu ditambah lagi, ada juga responden
duduk, lokasi parkir yang dirasa cukup
yang membandingkan dengan RSUD dan
jauh dan pengendara mobil yang merasa
menyatakan fasilitas di rumah sakit ini
kesulitan untuk mendapatkan tempat
lebih lengkap dibanding RSUD dan
parkir, namun keadaan lingkungan yang
pernyataan positif lainnya. Meskipun
panas dan terlihat gersang.
demikian tetap ada saja pelanggan yang
Seiring
merasa belum cukup, terdapat beberapa
banyak alat-alat kesehatan diciptakan
kipas angin untuk tiap tempat tidurnya,
untuk membantu menegakkan diagnosis
pengadaan lift untuk pengunjung, meja
kelas 3
kemajuan
teknologi dibidang kesehatan, begitu
responden yang meminta disediakan
untuk pasien
dengan
maupun melakukan terapi. Citra pada
yang tidak
kelengkapan
20
peralatan
medis
pada
rumah sakit ini sudah baik, dari hasil
memendek, mungkin dengan membuka
wawancara
loket
pun demikian.
Hal ini
pelayananan
tambahan
atau
inovasi lainnya.
menjadi kabar baik bagi rumah sakit,
namun tentunya tidak boleh melenakan
dengan
tidak
lebih
Salah satu alasan utama seorang
melengkapi
membeli
peralatan medis lainnya, apalagi rumah
PKU Muhammadiyah Bantul sebenarnya
peralatan
menempati posisi yang baik, namun jika
kesehatan tumbuh dengan pesat. Selain
dimensi
kelengkapan
alat,
dibandingkan dengan dimensi lainnya
dimensi
didapatkan
kelengkapan obat-obatan juga bercitra
potensi
terjadinya
penurunan citra baik cukup terbuka
baik. Hasil wawancara yang bersifat
pada
negatif pun tidak didapatkan mengenai
dimensi
ini.
Cukup
banyak
responden yang menganggap dokter
dimensi ini. Hal ini patut disyukuri dan
tidak tepat waktu. Oleh sebab itu, dokter
terus dipertahankan.
diharapkan
Dimensi
layanan
dokternya. Dimensi ini di rumah sakit
sakit berakreditasi B pendidikan dan
teknologi
produk
kesehatan adalah citra positif dari para
sakit ini bercita-cita menjadi rumah
perkembangan
sebuah
prosedur
lebih
mendahulukan
kepentingan pasien, selain itu pihak
pelayanan
pada rumah sakit ini memberikan citra
rumah
yang baik, begitupula dengan hasil
komitmen yang jelas dengan para
wawancara.
dokter agar pelayanan dapat diberikan
Memang
ada
yang
sakit
juga
harus
membuat
dengan tepat waktu.
mengeluhkan antrian lama, namun jika
dibandingkan dengan RSUD sebagai
tolak
ukur
tentunya
antrian
Dimensi mengenai kecukupan
lama
waktu konsultasi juga sudah baik,
tersebut tidaklah seberapa, baik untuk
pasien
umum
maupun
namun
pengguna
proses
pertanyaan.
pelayanan
diharapkan
lama
semakin
antrian
lama
personal
yang
pemberian perhatian dan rasa simpati
simpel dan efisien, termasuk juga waktu
dan
Kontak
sudah baik yang tercermin pada dimensi
kesehatan di rumah sakit ini semakin
tunggu
yang
dimensi ini perlu dikaji pada metode 4
sudah sepatutnya untuk tidak berhenti
agar
banyak
mengeluhkan dimensi ini, untuk itu
jaminan BPJS. Namun pihak manajemen
berinovasi
cukup
dari petugas
yang
dapat
semakin
kesehatan
membangun
diharapkan
dan
mempertahankan citra positif rumah
21
Pada
sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Hal
dimensi
selanjutnya,
ini sesuai dengan hasil penelitian yang
responden menyatakan bahwa tarif
dilakukan
umum
dibeberapa
rumah
sakit
dirumah sakit PKU Muhammadiyah
sumatera
barat,
yang
Bantul
di
sudah
sesuai
dengan
menyatakan bahwa personal contact
keinginannya, ada yang menyatakan
mempunyai peran dan pengaruh yang
murah, ada pula yang menyatakan
lebih kuat daripada physical support
mahal namun sesuai dengan apa yang
terhadap citra rumah sakit, karena
didapatkan. Pihak rumah sakit tidak
personal
perlu terburu-buru untuk merubah tarif
dalam
hal
ini
petugas
yang
rumah sakit. Diperlukan kajian yang
terlibat langsung dalam memberikan
mendalam jika tarif rumah sakit diubah
pelayanan yang ada. Kesediaan dan
karena pengubahan tarif rumah sakit
kemampuan petugas kesehatan dalam
memiliki
membantu pasien dan memberikan
pasien.11 Meski citra pada dimensi
pelayanan
penggunaan
kesehatan
merupakan
dengan
mempengaruhi
orang
tanggap
baik
akan
sensitifitas
berbeda
asuransi
sudah
antar
baik,
itburuknya
terdapat hal yang perlu dicermati yaitu
pelayanan sebuah rumah sak dimata
mengenai belum optimalnya sosialisasi
pasien. Sehingga rumah sakit PKU
pihak
Muhammadiyah
perlu
memberitahukan bahwa rumah sakit
pada
bisa
Bantul
mempertahankan
citra
baik
rumah
sakit
melayani
pasien
dalam
berasuransi
dimensi ke 5 dari aspek proses layanan
seperti BPJS, jika sosialisasi sudah
ini.
maksimal bisa jadi tidak akan ada citra
mahal untuk dimensi ini.
Citra
keramahan
baik
dimensi
juga
Aksesabilitas adalah kemudahan
terdapat
pelanggan dalam mengakses pada suatu
beberapa bagian yang perlu diperbaiki,
penyedia jasa, baik itu lokasi, jam kerja,
dalam bisnis jasa sikap dan layanan
karyawan
karyawan merupakan elemen krusial
operasionalnya.
yang berpengaruh signifikan terhadap
erat
kualitas
pelayanan ke pelanggan. Citra pada
patut
petugas
pada
dijaga
jasa
kesehatan
meskipun
yang
dihasilkan
dan
dipersepsikan pelanggan.10
dan
dengan
dimensi
juga
Lokasi
sistem
berhubungan
proses menyampaikan
lokasi
rumah
sakit
yang
strategis sudah baik, hal ini tidak
22
terlepas dari lokasi rumah sakit yang
mendahulukan
berada
daripada
ditepi
jalan
raya,
hal
ini
kepentingan
kepentingan
Jika
sakit
PKU
dokter
pihak rumah sakit. Namun masih ada
Muhammadiyah
celah perbaikan pada dimensi ini,
kepastian jam visitasi pasien pelayanan
seperti yang diungkapkan responden
akan menjadi lebih baik, setidaknya ada
bahwa tidak adanya aba-aba atau
rentang waktu yang diberikan misal dari
petunjuk mengenai lokasi rumah sakit
jam 7-10 pagi merupakan jadwal visitasi
diseputar
hanya
terdapat
rumah
sendiri.
merupakan keuntungan tersendiri bagi
lingkungan
di
pasien
Bantul
memberikan
rumah
sakit,
pasien, jika dokter tersebut berhalangan
besar
yang
setidaknya
plang
memberikan
konfirmasi
kedatangannya ke perawat.
terkadang tidak terlihat karena tertutup
oleh pohon besar disepanjang jalan
Pada dasarnya semua pasien
utama tersebut. Hal ini dapat menjadi
berhak atas informasi tentang dirinya
perhatian dari pihak manajemen jika
dan penyakitnya serta langkah-langkah
ingin rumah sakit dikenal masyarakat
pengobatan apa yang akan dijalani. Pada
lebih luas lagi.
dimensi ini citra baik juga didapat oleh
pihak
Kesediaan ruang rawat inap juga
rumah
sakit
karena
memberikan citra yang baik meskipun
kesehatan
dalam prosentasi dimensi ini berada
dengan bahasa yang mudah dipahami.
pada tingkatan prosentase terendah
Dimensi terakhir juga mendapatkan
dari dimensi lainnya, tidak sedikit
citra baik, hanya mengenai papan
keluhan
petunjuk
mengenai
sulitnya
menyampaikan
tenaga
evakuasi
yang
informasi
kurang
mendapatkan ruang rawat inap di
dipahami oleh responden, sosialisasi
rumah sakit ini. Peluang tersebut sudah
yang
sepatutnya
mengingat keselamatan pasien yang
tidak
boleh
dilewatkan
lebih
masif
perlu
dilakukan
penting.
begitu saja oleh pihak rumah sakit.
Mengenai kemudahan untuk menemui
Harus diakui meski memiliki
dokter citra rumah sakit juga terbilang
baik,
kesulitan
hanya pada
citra yang baik di semua dimensi, masih
waktu
terdapat potensi potensi penurunan
visitasi yang tidak menentu, seorang
dokter
harus
semaksimal
citra
mungkin
baik
dari
beberapa
dimensi.
Prioritas perbaikan citra yang sudah
memiliki sifat alturism yaitu dokter
ditetapkan
23
melalui
metode
4
pertanyaan, 8, 9 sebaiknya menjadi dasar
meningkatkan
bagi
mereka.
pihak
rumah
sakit
dalam
kapasitas
pelayanan
melakukan pembenahan citra rumah
Strategi positioning merupakan
sakit. Prioritas ini disusun dengan
strategi yang berusaha menciptakan
pertimbangan waktu, biaya, kemudahan
diferensiasi yang unik dalam benak
menerapkan strategi dan keuntungan
pelanggan sasaran, sehingga terbentuk
yang didapan jika memperbaiki citra
citra (image) merek atau produk yang
tersebut.
lebih
Strategi
pemasaran
unggul
dibandingkan
merek/
produk pesaing.12 Dilihat dari segi
yang
disarankan pada rumah sakit PKU
positioning
Muhammadiyah Bantul saat ini adalah
Muhammadiyah Bantul baik dimata
strategi defensif, mengelola permintaan
pasien maupun manajemen, Setidaknya
dan demarketing.11 Hal ini tidak terlepas
ada 3 hal pokok yang menjadi ciri
dari sudah baiknya citra rumah sakit
rumah sakit ini yaitu: ciri keagamaan
dan permintaan yang tinggi dari pasar,
atau kemuhammadiyahan, keramahan
namun kapasitas rumah sakit belum
dalam
memungkinkan untuk melayani semua
peralatan medis di rumah sakit.
rumah
pelayanan,
sakit
dan
PKU
kelengkapan
permintaan. Karena keterbatasan ini,
Nilai nilai agama islam ataupun
sebaiknya pihak rumah sakit lebih
ormas Muhammadiyah memang tidak
mengupayakan penjagaan terhhadap
bisa dilepaskan dalam semua kegiatan
konsumen yang saat ini sudah menjadi
pelanggan,
kegiatan
dan
sedikit
pemasaran
mengurangi
yang
dapat
rumah
sakit
PKU
Bantul.
Jika
dilihat
Muhammadiyah
dari
kacamata
pemasaran, ciri keagamaan ini tentu
mendatangkan banyak pasien baru. Hal
menjadi poin positif bagi pihak rumah
ini dilakukan selagi pihak manajemen
sakit, adanya ciri keagamaan ini secara
membangun kapasitas yang lebih besar,
tidak langsung telah membentuk sendiri
ketika kapasitas sudah memungkinkan
pasar yang dapat dituju rumah sakit.
maka perubahan strategi pemasaran
Begitu juga dengan keramahan dan
mutlak dilakukan, penggunaan strategi
kelengkapan peralatannya. Ini menjadi
ini tidak boleh dilakukan dalam jangka
sebuah hal yang baik bagi rumah sakit,
waktu terlalu panjang yang berarti
bisnis pelayanan memang menuntut
secepatnya pihak rumah sakit harus
pelakunya
24
untuk
memberikan
pelayanan terbaik yang bisa dilakukan
dengan mudah. Ruangan rawat inap
termasuk dengan keramahan. Dengan
disebuah rumah sakit harus mudah
demikian eksistensi dari ketiga ciri khas
didapatkan. Fasilitas pendukung seperti
rumah
tv, toilet, parkir,dll hendaknya bersih
sakit
ini
harus
dijaga
dan nyaman. Ruangan disebuah rumah
keberadaannya.
sakit tersusun teratur dan nyaman.
SIMPULAN DAN SARAN
SARAN
SIMPULAN
Pembenahan dimensi citra dapat
Dari 23 dimensi mengenai citra
dimulai
rumah sakit berdasarkan 8 aspek yang
ada,
mayoritas
menyatakan
responden
sudah
sesuai
dengan
lain. Pembenahan atau penjagaan citra
positif dapat mempertimbangkan saran,
kritik dan masukan yang disampaikan
baik. Dari 23 dimensi yang ada terdapat
oleh
7 dimensi terendah yang menjadi
untuk
menilai
dihitung dari penilaian citra terakhir.
asalkan waktu kedatangann tidak molor
Penelitian
terlalu lama. Idealnya ada waktu yang
selanjutnya
diharapkan
menggunakan sampel yang lebih besar,
cukup diberikan oleh dokter kepada
selain melibatkan konsumen eksternal
bisa
namun juga melibatkan masyarakat
berkonsultasi dengan dokter. Papan
sekitar rumah sakit serta konsumen
petunjuk dan alur pasien ataupun
internal yaitu meliputi dokter, perawat,
mendapatkan
diperoleh
rutin
dilakukan setidaknya 6 bulan sekali
kesehatan lain datang tidak tepat waktu
dapat
citra
rumah sakit, penilaian citra ini dapat
masalah dokter, perawat dan tenaga
pelayanan
hasil
perkembangan sekaligus evaluasi citra
datang tepat waktu sesuai jadwal. Tidak
untuk
Penilaian
manajemen
dan tenaga kesehatan lain sebaiknya
pengunjung
ataupun
dilakukan secara berkala oleh pihak
secara berurutan yaitu: dokter, perawat
untuk
responden
penelitian.
prioritas perbaikan citra rumah sakit,
keluarga
perbaikan
peningkatan citra pada dimensi yang
sakit PKU Muhammadiyah Bantul sudah
atau
prioritas
dimensi, namun tidak mengabaikan
(>50%)
keinginannya.Hal ini berarti citra rumah
pasien
dari
dan
dengan
karyawan
rumah
sakit
Muhammadiyah Bantul lainnya.
mudah dan mudah pula untuk dipahami.
KEPUSTAKAAN
Dokter di rumah sakit bisa ditemui
25
PKU
6. Rahajeng,
1. Departemen Kesehatan RI. 2014.
Ida
Ayu,
Julita
Data Rumah Sakit Online Kabupaten
Hendrartini
Bantul. Diakses pada: 1 April 2104,
Widyaningsih. 2010. Citra Rumah
pukul
Sakit
21.00
WIB
dari
dan
Baliméd
Yulia
Denpasar.
A.
Jurnal
http://sirs.buk.Depkes.go.id/rsonli
Manajemen Pelayanan Kesehatan,
ne/Peta_list.php?ctlSearchFor=Bant
Vol 13, No. 01, Hal 48.
7. Ristrini.
ul&simpleSrchFieldsComboOpt=KA
Implementasi
2009.
B%2FKOTA&simpleSrchTypeComb
Manajemen
Pemasaran
Dalam
oNot=&simpleSrchTypeComboOpt=
RangkaMembangun Citra (Image)
Equals&a=integrated&id=1&criteria
Masyarakat
Terhadap
Lembaga
=and.
pelayanan
kesehatan.
Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan – Vol.
2. Dinas Kesehatan Provinsi DIY. 2012.
Profil Kesehatan Provinsi DIY2012.
12 No. 4 Oktober 2009: 418–423.
8. Kotler Philip. 2006. Manajamen
Dinkes DIY: Yogyakarta.
Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid 2
3. Wicaksono, Pribadi. 2012. Rumah
sakit Bantul dan Gunung Kidul
(Alih
Bahasa:
Kurang Ranjang. Diakses tanggal 16
Erlangga: Jakarta.
9. Suryawati,
september 2014 pukul 13.30 WIB
Jaka
Wasana).
Chriswardani.
dari
Perencanaan
http://www.tempo.co/read/news/
Kesehatan:
2012/07/24/058418864/Rumah-
Masalah dan Metode Penentuan
Sakit-Bantul-dan-Gunungkidul-
Prioritas
Kurang-Ranjang
Semarang.
4. Andreassen, Tor Wallin et al. 1998.
dan
2000.
Evaluasi
Siklus
Masalah.
10. Lovelock,
Pemecahan
FKM
Undip:
&
Walker.
Peterson
The Effect of Corporate Image In The
(2004). Balancing The Supply and
Formation of Corsumer Loyality.
Demand Sides of A Service Industry Is
Jurnal of Services research.
Always A Challange And Wheter
Managers Like It Or Not, It Makes
5. Tim Penyusun Rencana Strategis.
2014. Rancangan Rencana Strategis
Asignificant
2011-2015RS PKU Muhammadiyah
Efficiency
And
Propability.
Bantul. RS PKU Muhammadiyah
International
Jurnal
of
Bantul: Bantul.
Industri Manajemen.
26
Difference
To
Firm
Service
11. Tjiptono,
Fandy.
2009.
Strategi
12. Hasan,
Pemasaran, Jilid III. Andi Offset:
Ali.
2008.
Medpress: Yogyakarta.
Yogyakarta.
27
Marketing.
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
THE EVALUATION OF HOSPITAL IMAGE
AT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL HOSPITAL
Rifki Albana1, Susanto2
1Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Program Pascasarjana,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Latar Belakang: Provinsi DIY memiliki 70 RS, Kabupaten Bantul
memiliki 10 RS yang melayani 859,968 jiwa dengan 793 tempat tidur.
Sekalipun jumlah RS atau TT disuatu daerah kurang, menjaga citra baik bagi
RS tetap penting, hal ini diperlukan untuk menjaga kepercayaan atau
memperluas pemasaran.
Metode: Penelitian kuantitatif-kualitatif, rancangan cross sectional
survey, analitik deskriptif. Menentukan posisi citra dengan pendekatan
kuantitatif menggunakan kuisioner terhadap 118 responden dengan metode
purposive sampling. Pendekatan kualitatif memuat wawancara pendukung
dan landasan pembenahan dimensi citra. Analisis data menggunakan
differential semantik, empat instrumen dan teori strategi pemasaran.
Hasil dan Pembahasan: Terdapat 23 dimensi penilaian citra RS,
semua dimensi citra dinilai baik, yaitu dokter ahli dan berpengalaman (98%),
perawat terampil (92%), petugas profesional (97%), pakaian petugas rapi
dan bersih (92%); ruangan teratur dan nyaman (81%), gedung dan ruangan
bersih (86%); fasilitas lengkap (85%), fasilitas nyaman dan bersih (81%);
peralatan lengkap (88%), obat-obatan lengkap (95%); prosedur tidak rumit
(93%), petugas tepat waktu (76%); waktu konsultasi cukup (83%), perhatian
dan simpati petugas (92%), kesedian menanggapi keluhan (97%),
keramahan (95%); tarif sesuai (95%), kemudahan penggunaan asuransi
(88%); lokasi strategis dan terjangkau (97%), ruang rawat inap mudah
didapat (59%), kemudahan menemui dokter (83%), kemudahan
mendapatkan informasi (98%), papan petunjuk mudah dipahami (76%).
Prioritas perbaikan dimensi citra: ketepatan waktu petugas, kemudahan
menemui dokter, kecukupan waktu konsultasi, perbaikan papan petunjuk,
pengadaan ruang rawat inap, kebersihan dan kenyamanan fasilitas,
keteraturan dan kenyamanan ruangan.
Kesimpulan dan Saran: Seluruh citra RS PKU Muhammadiyah Bantul
baik. Dari 23 dimensi citra RS, 7 dimensi perlu diperbaiki.
Kata Kunci: Citra Rumah Sakit, Evaluasi, Prioritas Perbaikan.
1
ABSTRACT
Background: DIY province has 70 hospitals, Bantul district has 10
hospitals that serve 859.968 inhabitants with 793 beds. Although the amount of
hospital or beds was not enough, it was important for hospital to keep their
image, it’s necessary to maintain or expand their market confidence.
Method: It’s Quantitative-Qualitative study, cross-sectional survey and
descriptive analytic. The quantitative used for determining images position, It’s
used questionnaire to 118 respondents with purposive sampling methode. The
qualitative used for supporting quantitative result and became reasons for
improvements of dimensional image. Data Analysis used the differential
semantic, four instruments and theory of marketing strategic.
Result and discussion: There were 23 dimensions of hospital image, all
of them show good images, doctors are skilled and experienced (98%.), skilled
nursing (92%), professionalism (97%), neat and clean officer’s clothes (92%);
organized and comfortable rooms (81%), building and rooms cleanliness
(86%); complete facilities (85%), comfortable and hygine facilities (81%);
complete medical equipments (88%), complete pharmaceuticals (95%);
uncomplicated procedures (93%), officer’s timeliness (76%); sufficient
consultation time (83%), attention and sympathy officers (92%), willingness to
respond complaints (97%), hospitality (95%); appropriate price (95%), ease of
insurance used (88%); strategic location and affordable (97%), inpatient room
easily obtained (59%), ease to see the doctor (83%), information access (98%),
understandly boards (76%). Image improvement priorities: timeliness officer,
ease to see the doctor, adequacy of consultation time, board reconstruction,
inpatient room additions, comfortable and hygine facilities, organized and
comfortable rooms.
Conclusions: All of hospital images were good. There were 7 dimension
still need to be improved.
Keyword:
Hospital
Image,
Evaluation,
Improvement
Priority.
2
Menjadi pilihan pertama dari
PENDAHULUAN
pasien merupakan hal yang diinginkan
Indonesia telah memiliki total
sakit.1
DIY
bagi setiap rumah sakit, meskipun
memiliki 70 buah rumah sakit, kota
jumlah tempat tidur rumah sakit belum
Yogyakarta 23 rumah sakit, Kabupaten
memenuhi
Sleman 27 rumah sakit, Kabupaten
menjaga citra baik rumah sakit tetap
Gunung Kidul 3 rumah sakit, Kabupaten
diperlukan. Manajemen rumah sakit
Bantul 10 rumah sakit dan Kabupaten
PKU
Kulonprogo berjumlah 7 rumah sakit.2
mengetahui citra rumah sakit sebagai
Setidaknya suatu daerah memiliki 1
pertimbangan
tempat tidur tiap 1000 penduduk,
strategi.5 Oleh sebab itu, sangat penting
Kabupaten Bantul seharusnya memiliki
bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah
sekitar 800 tempat tidur, saat ini sudah
Bantul untuk mengetahui citranya. Citra
tersedia 793 TT.3
rumah
2.287
rumah
Provinsi
kriteria
ideal
Muhammadiyah
Bantul
dalam
sakit
PKU
namun
ingin
menentukan
Muhammadiyah
satu
Bantul akan dilihat dari 7 aspek rumah
elemen penting bagi setiap perusahaan,
sakit yaitu: aspek tenaga kesehatan,
produk, jasa bahkan hingga ke individu.
aspek gedung dan ruangan, aspek
Citra yang baik tentunya adalah citra
fasilitas, aspek
yang diharapkan oleh setiap elemen
obat-obatan,
tersebut,
aspek biaya, serta aspek aksesabilitas.6, 7
Citra
merupakan
kesan
salah
positif
ini
dapat
peralatan
aspek
proses
dan
layanan,
mempengaruhi lingkungan sekeliling
dalam
berinteraksi,
baik
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
dalam
perdagangan, bisnis, ataupun interaksi
Penelitian
sosial pada umumnya. Citra rumah sakit
rancangan
pelanggan ketika atribut pelayanan sulit
penelitian
melalui komunikasi dan pengalaman.
diyakini
sectional
survey
pada poin menilai citra merupakan
dan dikembangkan dibenak konsumen
yang
cross
didukung dengan analitik deskriptif,
untuk dievaluasi, maka citra didirikan
ini
merupakan
penelitian kuantitatif-kualitatif dengan
juga akan berdampak pada pilihan
Citra
ini
penelitian
untuk
kritik,
menciptakan efek halo pada penilaian
kuantitatif
kualitatif
maupun
sedangkan
memuat
alasan
saran,
pemilihan
jawaban kuantitatif serta menjadi dasar
kepuasan pelanggan.4
3
menentukan prioritas dimensi citra
wawancara
rumah
responden dan manajemen. Analisisi
sakit
PKU
Muhammadiyah
yang
Bantul yang perlu dikelola lebih baik,
data
penelitian ini akan mengevaluasi citra
menggunakan
rumah sakit di rumah sakit PKU
semantik,
Muhammadiyah
perbaikan
Bantul.
Subjek
dalam
dilakukan
pada
mengevaluasi
citra
metode
differential
penentuan
prioritas
citra
dengan
metoge
4
penelitian ini adalah pihak manajemen
pertanyaan yang diadaptasikan dalam
rumah
Muhammadiyah
teori penentuan prioritas metode CARL,
Bantuldan pasien rumah sakit PKU
dan teori pemasaran.8, 9 Uji validitas dan
Muhammadiyah
Sedangkan
reliabilitas
dilakukan
objek penelitian ini adalah citra rumah
responden
awal
sakit
pertanyaan dinyatakan valid (R hitung >
sakit
PKU
PKU
Bantul.
Muhammadiyah
Bantul.
(R
terhadap
dengan
tabel)),
hasil
sedangkan
30
23
Sampel yang diambil menggunakan
0,361
metode purposive sampling sebesar
reliabilitas kuisioner didapatkan nilai
10% dari jumlah populasi (rata-rata
Cronbach
alpha
pasien perbulan selama bulan juni, juli,
konstanta
(0,63),
dan agustus), yaitu 11.775,67 x 10% =
dinyatakan reliabel.
sebesar
maka
,9
uji
≥
pertanyaan
117,75 atau 118 responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden
mengisi
kuisioner
diminta
untuk
sebanyak
Dari 7 aspek citra rumah sakit
23
didapatkan 23 dimensi citra rumah sakit
pertanyaan dimensi citra dari 7 aspek
yang
citra rumah sakit, kemudian sebagian
responden
diwawancarai.
data
primer,
dijadikan
acuan
dalam
menilai citra rumah sakit. Masing-
Metode
masing dimensi diukur dengan skala
pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan
akan
bipolar
data
dimensi
diperoleh dari hasil pengisian kuisioner
untuk
menilai
citra
pada
tersebut baik atau buruk.
Berikut ini adalah pengukuran masing
yang dilakukan oleh responden dan
masing dimensi tersebut:
4
Aspek Tenaga Kesehatan
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
yang dipikirkan responden
No.
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
pasien merupakan dokter
yang
ahli
dan
>50%
116
98%
2%
2
2.
sudah terampil
Petugas
>50%
108
92%
8%
10
sakit
secara
>50%
114
97%
3%
4
professional
Semua
petugas
yang
>50%
108
92%
8%
10
berpakaian rapi dan bersih
diatas,
dianggap pasien tersebut adalah dokter
beberapa responden yang menganggap
program internship yang bertugas di
negatif,
menyatakan
rumah
dokter yang masih muda di rumah sakit
Bantul.
dengan
masih
senior. Setelah ditelusuri, dokter yang
ada
yaitu
namun
menyatakan
citra baik
Citra baik tercermin dari semua
dimensi
menyatakan
citra baik
bekerja di rumah sakit
4.
menyatakan
citra baik
rumah
bekerja
3.
menyatakan
citra baik
berpengalaman
Perawat yang dipekerjakan
dari
indikator
Dokter yang menangani
1.
Interpretasi
ini belum sebaik dokter yang sudah
5
sakit
PKU
Muhammadiyah
diperlakukan sebagaimana mestinya,
Dari hasil wawancara mayoritas
responden
menyatakan
perawat
petugas kesehatan tidak melakukan
di
kegiatan diluar kewenangan.
rumah sakit ini sudah terampil, numun
ada pula yang menyatakan belum.
Dari hasil wawancara banyak
Perawat yang dimaksud masih belum
responden yang menyatakan pakaian
siap praktik di rumah sakit merupakan
petugas bersih, pakaiannya rapi dan
mahasiswa yang sedang berpraktek di
rumah
sakit
PKU
bagus.
Muhammadiyah
Namun,
dari
banyaknya
pernyataan positif, pernyataan yang
Bantul, responden lainnya menyatakan
negatif juga didapatkan dari responden
hal serupa.
dan memang beberapa responden pada
Meskipun
masih
data
terdapat
sebelumnya
juga
ada
yang
responden yang menganggap negatif
beranggapan negatif terhadap dimensi
mengenai
ini. Dibawah ini merupakan cuplikan
profesionalisme
petugas
wawancara:
rumah sakit, namun mereka menolak
untuk memberikan alasan mengenai
.....Kalau malam hari satpam
hanya
pakai
kaos
saja,
tidak
menggunakan atribut, jadi tidak tahu itu
siapa, padahal harusnya dipakai karena
itu kelengkapan..... responden nomor
106).
pendapat mereka tersebut. Sentimen
positif
justru
didapatkan
dari
wawancara,
beberapa
responden
menyatakan
bahwa
mereka
Aspek Gedung dan Ruangan
Skala bipolar
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
Dimensi citra rumah sakit
ideal (keinginan
kondisi ideal
yang dipikirkan responden
responden)
(keinginan responden)
No.
dari
Citra baik
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
responde
Citra buruk
Presentas
Presentas
Jumlah
e
e
responden
n
Ruangan disebuah rumah
1.
Interpretasi
sakit tersusun teratur dan
indikator
>50%
96
81%
nyaman
19%
22
menyatakan
citra baik
6
Gedung
dan
ruangan
>50%
rumah sakit selalu dijaga
2.
102
86%
14%
menyatakan
16
kebersihannya
citra baik
sakit ini. Salah satunya seperti yang
Citra baik tercermin dari semua
diungkapkan responden berikut ini:
dimensi diatas, ditemukan pendapat
yang
cukup
beragam
mengenai
.....wah mas sudah bagus sekali,
dari pada dirumah saya lebih betah
disini...... responden
.
kenyamanan dan keteraturan ruangan
di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Bantul. Pendapat responden kali ini
memuat
sentimen
Dari wawancara kritikan dan
negatif terhadap
saran muncul pada dimensi kebersihan
dimensi citra ini, beberapa dari mereka
merasa
penempatan
ruangan, seperti pada responden yang
ruangan
menyatakan
hemodialisa tidak ideal karena berada
petugas
sebaik pasien umum lainnya, ruangan
sedangkan
keluar masuk untuk ke toilet, sedangkan
bagian
seperti
dibawah
hampir serupa, semua menyoroti kerja
pasien yang kesulitan mencari ruangan
cleaning sevice
dan mengeluhkan tolitet di bangsal
dalam
kelas 3 terlalu jauh, sehingga sulit untuk
yang kurang optimal
membersihkan
Sedangkan
ke toilet. Pendapat positif juga ditemui
pernyataan
ruangan.
lainnya
memberikan respon yang positif, yaitu
membandingkan
responden menyatakan saat ini ruangan
ruangan yang jauh lebih bagus daripada
ruangan
hanya
tidak disapu. Hasil wawancara diatas
rawat inap yang dirasa panas. Ada pula
RSUD,
yang
tempat tidur, bagian yang ditutupi kursi
hal lainnya tertuju pada suhu ruangan
di
kebersihan
membersihkan bagian yang terlihat
terasa bising ketika perawat sering
ruangan
yang
mengakibatkan debu berterbangan atau
sedang diterapi cuci carah tidaklah
responden
peralatan
digunakan untuk menyapu lantai justru
dilantai 2 sedangkan fisik seorang yang
ketika
bahwa
kelas 3 saja sudah bersih hal ini berbeda
atau
dengan kondisi terdahulu, pernyataan
bangunan dirumah pasien, ataupun
positif lainnya juga cukup banyak yang
karena yang sudah terbiasa dan merasa
memuji kebersihan ruangan dan gedung
nyaman saja dengan ruangan rumah
rumah sakit ini.
7
Aspek Fasilitas
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
yang dipikirkan responden
No.
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Fasilitas
1.
pendukung
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
di
rumah sakit seperti tv,
toilet, parkir dll idealnya
100
85%
15%
18
2.
hendaknya
bersih
dan
indikator
menyatakan
citra baik
pendukung
seperti tv, toilet, parkir,dll
dari
>50%
lengkap
Fasilitas
Interpretasi
>50%
96
81%
19%
22
menyatakan
citra baik
nyaman
perlu ditambah lift untuk pengunjung,
Citra baik tercermin dari semua
wawancara
penambahan kipas angin, meja untuk
didapatkan pernyataan yang cukup
pasien kelas 3 parkir mobil dan motor,
beragam, pernyataan negatif seperti
dan beberapa fasilitas lainnya. Tetapi
berikut ini: responden yang merasa
pernyataan positif pun bisa ditemukan,
dimensi
diatas,
dari
8
pernyataan positif cenderung sama
dikelas 3, ada pula yang memberi saran
yaitu menyatakan jika fasilitas sudah
agar menambah jumlah perindang baik
cukup, sudah lengkap atau lebih lengkap
pohon atau kanopi agar tidak terlihat
dari pada di RSUD.
gersang baik didepan maupun disekitar
ruangan yang berjendela, perluasan
Meskipun
citra
dimensi
area duduk ruang tunggu yang sudah
kenyamanan dan kebersihan fasilitas
pendukung
juga
bernilai
sesak, sampai pengadaan parkir yang
positif,
nyaman. Pernyataan positif tentunya
masukan dan kritik dari responden
masih
ada.
Pernyataan
diantaranya
juga ada, diantaranya adalah sebagai
responden
berikut:
membandingkan
.....Kunci motor ketinggalan tapi
tidak hilang, jadi parkirannya aman.....
(responden nomor 11).
kebersihan toilet pasien dan toilet
perawat, toilet IGD dan juga toilet
Aspek Peralatan dan Obat-obatan
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
yang dipikirkan responden
No.
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Presentas
presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
Alat medis di rumah sakit
1.
sesuai dengan kelas rumah
>50%
102
88%
12%
14
2.
idealnya tersedia lengkap
Citra
baik
dicerminkan
menyatakan
citra baik
sakit
Obat-obatan di rumah sakit
dari
indikator
Jumlah
idealnya tersedia lengkap
Interpretasi
>50%
112
95%
5%
6
menyatakan
citra baik
oleh
negatif mengenai kelengkapan peralatan
semua dimensi diatas. Pada dimensi ini,
medis dibagian praktik dokter gigi,
hanya didapatkan sebuah pernyataan
sedangkan peralatan medis dibagian
9
.....tidak, tidak ada obat yang
disuruh rumah sakit beli diluar mas,
semua obatnya ada dari rumah sakit,
jadi tidak perlu beli diluar. Sudah
lengkaplah..... responden nomor
.
lain sudah lengkap. Responden lainnya
juga menyatakan hal positif, salah
satunya menyatakan sebagai berikut:
.....Alat alat sudah canggih, baru
lihat alat alat seperti itu di rumah sakit
ini, saat operasi saya lihat di rumah
sakit umum daerah tidak ada.....
(responden nomor 56).
Untuk
dimensi
obat-obatan,
hasil
kelengkapan
wawancarapun
mayoritas responden menyatakan obatobatan di rumah sakit ini sudah lengkap.
Berikut
ini
salah
satu
kutipan
wawancara yang mendukung hal diatas:
Aspek Proses Layanan
Skala bipolar
Dimensi citra rumah sakit
yang dipikirkan responden
No.
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
1.
pendaftaran
berakhirnya
sampai
pelayanan
dari
indikator
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
Prosedur pelayanan pasien
dari
Interpretasi
>50%
110
93%
7%
8
menyatakan
citra baik
tidak boleh rumit
Dokter, perawat dam tenaga
kesehatan lain sebaiknya
datang tepat waktu sesuai
>50%
jadwal.
2.
90
Tidak
perawat
masalah
dan
76%
dokter,
24%
28
menyatakan
citra baik
tenaga
kesehatan lain datang tidak
tepat waktu asalkan waktu
10
kedatangann tidak molor
terlalu lama
Idealnya ada waktu yang
cukup diberikan oleh dokter
3.
>50%
kepada pasien atau keluarga
untuk
bisa
98
83%
17%
20
menyatakan
berkonsultasi
citra baik
dengan dokter.
Dokter, perawat dan tenaga
kesehatan
4.
lain
>50%
idealnya
108
memberi perhatian dan rasa
92%
8%
10
menyatakan
citra baik
simpati pada pasien dan
keluarga
Perawat
5.
atau
petugas
kesehatan
lain
bersedua
menganggapi
>50%
harus
114
97%
3%
menyatakan
4
citra baik
keluhan pasien.
6.
Dokter,
perawat
dan
petugas
kesehatan
lain
harus
ramah
>50%
112
dalam
95%
5%
menyatakan
6
citra baik
memberikan pelayanan.
Aspek
terbanyak
ini
merupakan
menyumbang
pelayanan
yang
rumah
sakit
PKU
Muhammadiyah Bantul.
dimensi
penilaian citra. Citra baik dicerminkan
oleh
semua
dimensi
wawancara
yang
ditemukan
sebuah
diatas.
Dari hasil wawancara mereka
Dari
dilakukan,
hanya
keluhan
pada
yang menyatakan tenaga kesehatan di
dimensi ini yaitu mengenai lama waktu
antri
jika
pasien
sedang
selebihnya menyatakan
rumit
Bantul
tidak
datang
tidak
Muhammadiyah
tepat
waktu
jelasnya
kapan
dokter memulai praktik di poli klinik,
bahkan ada yang sampai menunggu 2
jam baru poli dimulai tanpa alasan
untuk diwawancarai meski ada juga
poin
PKU
dokter visitasi, sering terlambatnya
pelayanan di
atau sebagian responden lain menolak
memilih
sakit
mengeluhkan
banyak,
rumah sakit ini mudah untuk diikuti
yang
rumah
mengapa dokter tersebut terlambat,
pada
sampai
11
penundaan
jadwal
operasi
karena
ketidakkonsistenan
dalam
memberikan
rumah sakit ini, begitu pula dengan rasa
dokter
simpati pada pasien.
waktunya.
Sedangkan yang menyatakan datang
Dari hasil wawancara dimensi
tepat waktu lebih banyak menyatakan
mengenai penanggapan keluhan hanya
hal serupa mengenai kedatangan dokter
memuat hal positif, yaitu bersedianya
atau perawat.
perawat atau petugas kesehatan lain
menanggapi keluhan pasien, berikut ini
Beberapa responden secara jelas
pernyataan tersebut:
menyatakan bahwa beberapa dokter
terlalu
cepat
pergi
tanpa
sempat
Sedangkan pernyataan positif rata-rata
.....tidak perlu menunggu lama,
setelah
memencet
bel
biasanya
langsung datang, petugas disini baik
semua..... responden nomor
.
menyatakan hal senada bahwa waktu
sebelumnya, pada wawancara mengenai
konsultasi yang diberikan sudah cukup
dimensi keramahan petugas rumah
dan dokternya baik-baik.
sakit ditemukan kritik untuk rumah
memberikan
pasien
atau
keluarga
waktu untuk berkonsultasi ataupun
hanya memberi waktu yang sebentar.
Berbeda
dengan
dimensi
sakit, meskipun mayoritas responden
Dari
hasil
wawancara
pada
yang diwawancarai menyatakan semua
dimensi ini hanya dijumpai pernyataan
petugas kesehatan ramah-ramah, kalau
positif dari responden, diantaranya
lewat disapa, sabar dan lain sebagainya.
menyatakan sebagai berikut:
Berikut ini penggalan beberapa kritik
tersebut:
.....Kalau makan tidak habis
ditanya kenapa tidak dihabiskan......
(responden nomor 106).
.....Satpam tidak ramah, mungkin
memang harus begitu kalau satpam? .....
(responden nomor 14).
.....Minta ini itu langsung
dilayani..... responden nomor
.
Responden
merasa
.....Ada
orang di pendaftaran
yang judes, tidak ramah, padahal pasien
tidak banyak, selebihnya ramah
semua......
responden nomor
.
cukup
diperhatikan oleh petugas kesehatan di
Aspek Biaya
No.
Dimensi citra rumah sakit
Skala bipolar
Sesuai dengan kondisi
12
Tidak sesuai dengan
Interpretasi
dari
yang dipikirkan responden
ideal (keinginan
kondisi ideal
responden)
(keinginan responden)
Citra baik
Citra buruk
indikator
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
Presentas
Presentas
Jumlah
responden
e
e
responden
Tarif rumah sakit harus
murah dan terjangkau
Tarif rumah sakit tidak apa>50%
apa mahal sesuai kebutuhan
1.
masing
masing
penyakit
112
95%
5%
6
menyatakan
citra baik
asal masih bisa dijangkau
dan apa yang didapat sesuai
dengan
apa
yang
dibayarkan
Penggunaan
kesehatan
2.
ASKES,
asuransi
seperti
JAMKESMAS
BPJS,
dll
>50%
104
88%
harus bisa diakses dengan
12%
14
menyatakan
citra baik
mudah
Citra
baik
semua dimensi
dicerminkan
diatas.
Berikut
.....Disini terkenal mahal dimata
orang kecil kalau pasien umum, dan
baru tahu sekarang ini kalau rumah
sakit PKU Muhammadiyah Bantul bisa
untuk JAMKESMAS, dari dulu tidak
pernah tahu, makanya berfikir kalau
disini pasti mahal jadi takut mau masuk
sini, sarannya di sosialisasikan ke
bawah, di tingkat RT, dukuh atau
PKK..... responden nomor
.
oleh
ini
merupakan pernyataan positif dari hasil
wawancara menyatakan rumah sakit
mau menolong orang yang tak mampu
terkait dengan biaya, ada pula yang
beranggapan rumah sakit lebih mahal
tapi sesuai dengan pelayanan yang
Dimensi selanjutnya mengenai
diberikan, sementara pernyataan lain
kemudahan dalam penggunaan asuransi
menyatakan tarif di rumah sakit ini
kesehatan seperti BPJS dll. Penilaian
biasa saja. Sedangkan yang memberikan
responden yang menyatakan mudahnya
pernyataan negatif menyatakan hal
mengakses asuransi di rumah sakit ini,
dibawah ini:
responden lainnya menyatakan jika
13
kesulitan dalam mengakses BPJS hal itu
dikarenakan karena belum terbiasa saja.
Sedangkan pernyataan negatif yang
didapatkan
ternyata
mengomentari
lebih
sistem
membutuhkan
BPJS
beberapa
banyak
yang
berkas
persyaratan daripada pelayanan rumah
sakit, meskipun ada juga pernyataan
mengenai pelayanan yang diberikan
untuk rumah sakit.
Aspek Aksesabilitas
Skala bipolar
Sesuai dengan kondisi
Tidak sesuai dengan
Dimensi citra rumah sakit
ideal (keinginan
kondisi ideal
yang dipikirkan responden
responden)
(keinginan responden)
si dari
No.
Citra baik
(kondisi ideal sebuah
rumah sakit)
Jumlah
responde
Citra buruk
indikator
Presentas
Presentas
Jumlah
e
e
responden
n
Lokasi sebuah rumah sakit
1.
Interpreta
harus strategis dan mudah
>50%
114
97%
di jangkau
3%
4
menyatakan
citra baik
14
Ruangan
2.
rawat
inap
di
sebuah rumah sakit harus
>50%
70
59%
41%
menyatakan
48
mudah didapatkan
3.
Dokter di rumah sakit bisa
ditemui dengan mudah
Informasi
4.
citra baik
mudah
dari
>50%
98
83%
17%
20
menyatakan
citra baik
petugas
didapatkan
dan
dapat pula dipahami dengan
>50%
116
98%
2%
menyatakan
2
citra baik
mudah
Papan petunjuk dan alur
pasien ataupun pengunjung
5.
untuk
mendapatkan
pelayanan dapat di peroleh
>50%
90
76%
24%
menyatakan
28
citra baik
dengan mudah dan mudah
pula untuk dipahami
Dimensi lainnya adalah mengenai
Aspek terakhir adalah aspek
aksesabilitas. Citra baik dicerminkan
kemudahan
oleh semua dimensi diatas, tidak sedikit
untuk rawat inap. Pernyataan yang
responden yang menyatakan bahwa
positif yang diantaranya menyatakan
lokasi rumah sakit ini sudah strategis,
bisa dirawat inap di rumah sakit PKU
dekat dengan pusat keramaian apalagi
Muhammadiyah Bantul tanpa antrian
berada ditepi jalan raya. Namun, ada
yang lama ataupun responden dapat
juga
dan
dirawat inap ketika keadaan memang
masukan terhadap rumah sakit dengan
mendesak walaupun nomor antrian
menyatakan seperti berikut:
rawat inap pasien cukup jauh.
yang
memberikan
kritik
.....Kalau strategis sudah, tapi
sering tidak kelihatan gedungnya kalau
dari jalan raya, tidak terlihat seperti
rumah sakit, mungkin kurang besar, ada
plang besar juga ketutupan pohon
besar, saran di beri aba-aba disepanjang
sekitar jalan...... responden nomor
.
mendapatkan
Pernyataan
ruangan
bernada
positif
hanya
berkisar
seperti
pernyataan
diatas,
sedang
sisanya
merupakan
pernyataan
yang
negatif
mengenai
sulitnya mendapatkan ruangan rawat
inap
15
di
rumah
sakit
PKU
Muhammadiyah
bantul,
responden
sulit untuk cari ruangan, sarannya
ruangannya di perbanyak tidak hanya
ruangan kelas 3, tapi dari VIP-kelas 3
ditambah semua...... responden nomor
14).
menyatakan ruangan di rumah sakit ini
sering penuh, terutama bagi pengguna
asuransi kesehatan BPJS PBI, ada pula
menyatakan
Dimensi mengenai kemudahan
kesulitan mendapatkan ruangan ini
menemui dokter juga memberikan citra
bukan hanya dialami pasien kelas 3 saja,
baik bagi rumah sakit ini. Keluhan
sering responden tersebut kesulitan
resonden mengenai dimensi ini hanya
untuk
VIP,
mengenai jam visitasi dokter, sedang
kesulitan mendapatkan ruangan rawat
sisanya pasien merasa dapat menemui
inap bahkan sempat membuat salah
dokter
seorang pasien harus menunggu selama
Muhammadiyah bantul dengan mudah,
15 hari untuk mendapatkan ruangan
terlebih karena dokter poli klinik karena
rawat inap. Selain pernyataan diatas
sudah ada jadwalnya.
pernyataan
lain
dirawat
yang
inap
dikelas
di
rumah
sakit
PKU
terdapat pula beberapa saran untuk
rumah
sakit
ini
yaitu
Kemudahan mendapatkan dan
mengenai
memahami
penambahan jumlah ruangan rawat
yang baik bagi rumah sakit PKU
dari kelas 3 sampai VIP, responden juga
Muhammadiyah Bantul. Untuk dimensi
menyarankan adanya sosialisasi dari
ini,
pihak rumah sakit apakah semua kamar
menyatakan
menyampaikan
bahwa
yang
bahwa
informasi
mudah
dipahami dan cukup jelas.
ketika mendaftar dinyatakan ruangan
penuh padahal ketika responden masuk
dalam rumah sakit,
responden
bahasa yang digunakan petugas dalam
pasien pengguna BPJS, karena ada
ke
semua
diwawancara
di rumah sakit ini diperbolehkan diisi
menyatakan
petugas
dimensi ini pun mencerminkan citra
namun juga disemua kelas rumah sakit
yang
dari
kesehatan adalah dimensi selanjutnya,
inap, tidak hanya untuk pasien kelas 3
reponden
informasi
Dimensi terakhir adalah papan
responden
petunjuk dan alur pasien ataupun
melihat beberapa kamar yang kosong,
pengunjung
salah satu penggalan hasil wawancara
pelayanan
diatas adalah sebagai berikut:
untuk
dapat
mendapatkan
diperoleh
dengan
mudah dan mudah pula untuk dipahami.
Citra rumah sakit pada dimensi ini
.....Sulit cari ruangan, bukan
cuma yang kelas 3, kelas VIP saja sering
sudah baik, Mayoritas responden telah
16
paham mengenai papan petunjuk secara
umum, namun terdapat beberapa hal
yang belum mereka
mengenai
evakuasi,
papan
pasien
pahami
petunjuk
tidak
yaitu
jalur
memahami
maksud dan fungsi papan petunjuk
tersebut, hal ini tergambar dari petikan
wawancara berikut:
.....Papan papan petunjung tidak
disosialisasikan, seperti jalur evakuasi,
jadi kalau ada kebakaran atau gempa ya
pasrah saja karna tidak tau mau
kemana,
perawat
juga
tidak
memberitahu......
responden nomor
47).
Berdasarkan
presentase
penilaian
diatas, didapatkan 7 buah dimensi yang
berpotensi
rumah
menurunkan
sakit
PKU
citra
baik
Muhammadiyah
Bantul. Untuk memperbaiki dimensi
citra tersebut akan menelan banyak
sumberdaya dan sumberdana temasuk
waktu,
maka
dari
itu
diperlukan
prioritas perbaikan. Prioritas perbaikan
cimensi
citra
ini
diurutkan
menggunakan metode 4 pertanyaan
yang
diadaptasikan
dalam
teori
penentuan prioritas metode CARL.8,
9
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Kemudahan
Dimensi Citra Rumah sakit
Keuntungan
Biay
Menerapkan
Strategi
17
a
Waktu
Total
Nilai
Prioritas
Ruangan disebuah rumah sakit
tersusun teratur dan nyaman.
8
4
4
5
640
7
6
7
6
6
1512
6
9
8
7
8
4032
1
8
8
7
8
3584
2
10
7
4
6
1680
5
8
7
7
8
3136
4
5
9
9
8
3240
3
Fasilitas pendukung seperti tv,
toilet, parkir, dll hendaknya
bersih dan nyaman.
Dokter, perawat dan tenaga
kesehatan
datang
lain
tepat
sebaiknya
waktu
sesuai
jadwal. Tidak masalah dokter,
perawat dan tenaga kesehatan
lain datang tidak tepat waktu
asalkan
waktu
kedatangan
tidak molor terlalu lama.
Idealnya ada waktu yang cukup
diberikan oleh dokter kepada
pasien atau keluarga untuk bisa
berkonsultasi dengan dokter
Ruangan rawat inap disebuah
rumah
sakit
harus
mudah
didapatkan.
Dokter di rumah sakit bisa
ditemui dengan mudah.
Papan petunjuk dan alur pasien
ataupun
pengunjung
untuk
mendapatkan pelayanan dapat
diperoleh dengan mudah dan
mudah pula untuk dipahami.
PEMBAHASAN
merupakan salah satu kriteria penilaian
kualitas
Rumah sakit sebagai institusi
terhadap
yang memberikan pelayanan jasa harus
memperlihatkan
kualitas
rumah
citra.
berpengaruh
Jumlah
reponden
sakit
ini
telah
ahli
dan
berpengalaman,hal ini mencerminkan
rendahnya kualitas sangat dipengaruhi
citra baik bagi rumah sakit. Dari hasil
oleh sumber daya rumah sakit termasuk
kesehatan.
yang
mencapai 98% menyatakan dokter di
pelayanan
pada semua sistem terkait. Tinggi
tenaga
jasa
wawancara mendalam, dokter yang
Kehandalan
dianggap belum ahli bukanlah dokter
18
tetap di rumah sakit melainkan dokter
tidak pernah melakukan hal yang diluar
fresh graduate yang menjalani program
kewenangan. Pernyataan negatif pun
internship di rumah sakit ini. Hal ini
tidak
mengisyaratkan perlunya diajarkan trik-
tentunya hal ini harus menjadi sesuatu
trik tertentu bagi dokter internship
hal
tersebut agar ketika berhadapan dengan
keberadaannya.
pasien, dokter-dokter tersebut tidak
responden menilai penampilan dokter,
terlihat kaku atau bingung.
perawat dan petugas non medis di
ditemukan
yang
rumah
Terdapat setidaknya dua
poin
saat
terus
sakit
wawancara,
menerus
dijaga
Secara
PKU
umum
Muhammadiyah
Bantul sudah bercitra baik. Meskipun
yang dapat menjadi perhatian khusus
ada juga segi yang perlu diperbaiki,
pada dimensi keterampilan perawat,
seperti kebiasaan petugas keamanan
pertama adalah sudah baiknya layanan
yang
perawat yang diberikan oleh perawat di
tidak
mengenakan
pakaian
seragam saat bertugas pada malam hari,
rumah sakit ini. Jumlah responden yang
atau dokter yang tidak mengenakan jas
menyatakan dimensi ini sudah sesuai
putih sebagai tanda pengenal indentitas
dengan kondisi ideal sebanyak 92%.
dokter.
Kedua adalah mahasiswa keperawatan
yang
sedang
menjalani
Fasilitas fisik sudah terbukti
pendidikan
lapangan di rumah sakit ini. Untuk poin
berpengaruh
yang sudah baik sudah selayaknya
rumah sakit. Citra dimensi keteraturan
dijaga dan terus diberlakukan seperti
dan kenyamanan ruangan sudah baik,
itu sehingga pada saatnya nanti akan
meski demikian ada juga yang masih
menjadi budaya yang tertanam dalam
memberikan kritk dan sarannya seperti
pelayanan
Sedangkan
suhu ruangan yang panas, penempatan
untuk poin kedua yang membuat citra
ruang HD, toilet yang jauh dll. Jika
dimensi ini sedikit kurang baik, pihak
dinilai dari dimensi kebersihan ruangan,
DIKLAT dan bagian keperawatan harus
rumah sakit ini dinilai bercitra baik,
ambil bagian guna membenahi kondisi
dilihat
yang ada.
responden
rumah
sakit.
dari
terhadap
hasil
yang
image
pun
bahkan
dari
terdapat
memuji
kebersihan ruangan di rumah sakit ini,
Sebanyak
97%
responden
responden
menyatakan tenaga kesehatan di rumah
yang
telah
menjadi
langganan rumah sakit ini menyatakan
sakit ini bekerja dengan profesional dan
19
jika dibanding dengan kondisi rumah
digabung, air hangat untuk mandi
sakit dulu, responden lain menyatakan
pasien disetiap paginya seperti yang ada
bahwa rumah sakit lebih bersih dari
di RSUD, sampai dengan pengadaan
rumahnya sendiri. Namun tak semua
lahan parkir yang lebih luas. Namun
responden berpendapat sama, pendapat
pihak manajemen perlu berfikir matang
lain diantaranya menyebutkan bahwa
untuk
cleaning
tambahan baru.
service
kebersihan
kurang
ruangan
menjaga
karena
bisa
Jika suatu rumah sakit dapat
memberikan
intangible,
hal
jasa
ini
fasilitas
hanya
menyapu bagian yang terlihat saja.
Karakteristik
menghadirkan
suasana
dan
kondisi
bersifat
fasilitas yang nyaman, teratur dan
seringkali
bersih, tentu akan membuat rumah sakit
menyebabkan pelanggan mengandalkan
mempunyai
persepsi fasilitas yang bersifat fisik dari
menciptakan citra yang baik. Citra
sebuah organisasi penyedia jasa dalam
dimensi ini memang sudah baik, namun
mengevaluasi
tarik
dalam
jasa
sebelum
dari hasi wawancara didapatkan juga
Terkait
dimensi
pendapat
sebuah
menggunakannya.
daya
yang
kurang
baik
pada
kelengkapan fasilitas pendukung, citra
dimensi ini. Hasil wawancara yang
positif juga didapat rumah sakit PKU
kurang baik didominasi oleh kebersihan
Muhammadiyah Bantul. Tidak sedikit
toilet, baik toilet di bangsal, dirawat
yang menyatakan fasilitas pendukung di
jalan maupun di IGD, ruangan poli yang
rumah sakit ini sudah lengkap dan tidak
sempit dan kurang tersedianya tempat
perlu ditambah lagi, ada juga responden
duduk, lokasi parkir yang dirasa cukup
yang membandingkan dengan RSUD dan
jauh dan pengendara mobil yang merasa
menyatakan fasilitas di rumah sakit ini
kesulitan untuk mendapatkan tempat
lebih lengkap dibanding RSUD dan
parkir, namun keadaan lingkungan yang
pernyataan positif lainnya. Meskipun
panas dan terlihat gersang.
demikian tetap ada saja pelanggan yang
Seiring
merasa belum cukup, terdapat beberapa
banyak alat-alat kesehatan diciptakan
kipas angin untuk tiap tempat tidurnya,
untuk membantu menegakkan diagnosis
pengadaan lift untuk pengunjung, meja
kelas 3
kemajuan
teknologi dibidang kesehatan, begitu
responden yang meminta disediakan
untuk pasien
dengan
maupun melakukan terapi. Citra pada
yang tidak
kelengkapan
20
peralatan
medis
pada
rumah sakit ini sudah baik, dari hasil
memendek, mungkin dengan membuka
wawancara
loket
pun demikian.
Hal ini
pelayananan
tambahan
atau
inovasi lainnya.
menjadi kabar baik bagi rumah sakit,
namun tentunya tidak boleh melenakan
dengan
tidak
lebih
Salah satu alasan utama seorang
melengkapi
membeli
peralatan medis lainnya, apalagi rumah
PKU Muhammadiyah Bantul sebenarnya
peralatan
menempati posisi yang baik, namun jika
kesehatan tumbuh dengan pesat. Selain
dimensi
kelengkapan
alat,
dibandingkan dengan dimensi lainnya
dimensi
didapatkan
kelengkapan obat-obatan juga bercitra
potensi
terjadinya
penurunan citra baik cukup terbuka
baik. Hasil wawancara yang bersifat
pada
negatif pun tidak didapatkan mengenai
dimensi
ini.
Cukup
banyak
responden yang menganggap dokter
dimensi ini. Hal ini patut disyukuri dan
tidak tepat waktu. Oleh sebab itu, dokter
terus dipertahankan.
diharapkan
Dimensi
layanan
dokternya. Dimensi ini di rumah sakit
sakit berakreditasi B pendidikan dan
teknologi
produk
kesehatan adalah citra positif dari para
sakit ini bercita-cita menjadi rumah
perkembangan
sebuah
prosedur
lebih
mendahulukan
kepentingan pasien, selain itu pihak
pelayanan
pada rumah sakit ini memberikan citra
rumah
yang baik, begitupula dengan hasil
komitmen yang jelas dengan para
wawancara.
dokter agar pelayanan dapat diberikan
Memang
ada
yang
sakit
juga
harus
membuat
dengan tepat waktu.
mengeluhkan antrian lama, namun jika
dibandingkan dengan RSUD sebagai
tolak
ukur
tentunya
antrian
Dimensi mengenai kecukupan
lama
waktu konsultasi juga sudah baik,
tersebut tidaklah seberapa, baik untuk
pasien
umum
maupun
namun
pengguna
proses
pertanyaan.
pelayanan
diharapkan
lama
semakin
antrian
lama
personal
yang
pemberian perhatian dan rasa simpati
simpel dan efisien, termasuk juga waktu
dan
Kontak
sudah baik yang tercermin pada dimensi
kesehatan di rumah sakit ini semakin
tunggu
yang
dimensi ini perlu dikaji pada metode 4
sudah sepatutnya untuk tidak berhenti
agar
banyak
mengeluhkan dimensi ini, untuk itu
jaminan BPJS. Namun pihak manajemen
berinovasi
cukup
dari petugas
yang
dapat
semakin
kesehatan
membangun
diharapkan
dan
mempertahankan citra positif rumah
21
Pada
sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Hal
dimensi
selanjutnya,
ini sesuai dengan hasil penelitian yang
responden menyatakan bahwa tarif
dilakukan
umum
dibeberapa
rumah
sakit
dirumah sakit PKU Muhammadiyah
sumatera
barat,
yang
Bantul
di
sudah
sesuai
dengan
menyatakan bahwa personal contact
keinginannya, ada yang menyatakan
mempunyai peran dan pengaruh yang
murah, ada pula yang menyatakan
lebih kuat daripada physical support
mahal namun sesuai dengan apa yang
terhadap citra rumah sakit, karena
didapatkan. Pihak rumah sakit tidak
personal
perlu terburu-buru untuk merubah tarif
dalam
hal
ini
petugas
yang
rumah sakit. Diperlukan kajian yang
terlibat langsung dalam memberikan
mendalam jika tarif rumah sakit diubah
pelayanan yang ada. Kesediaan dan
karena pengubahan tarif rumah sakit
kemampuan petugas kesehatan dalam
memiliki
membantu pasien dan memberikan
pasien.11 Meski citra pada dimensi
pelayanan
penggunaan
kesehatan
merupakan
dengan
mempengaruhi
orang
tanggap
baik
akan
sensitifitas
berbeda
asuransi
sudah
antar
baik,
itburuknya
terdapat hal yang perlu dicermati yaitu
pelayanan sebuah rumah sak dimata
mengenai belum optimalnya sosialisasi
pasien. Sehingga rumah sakit PKU
pihak
Muhammadiyah
perlu
memberitahukan bahwa rumah sakit
pada
bisa
Bantul
mempertahankan
citra
baik
rumah
sakit
melayani
pasien
dalam
berasuransi
dimensi ke 5 dari aspek proses layanan
seperti BPJS, jika sosialisasi sudah
ini.
maksimal bisa jadi tidak akan ada citra
mahal untuk dimensi ini.
Citra
keramahan
baik
dimensi
juga
Aksesabilitas adalah kemudahan
terdapat
pelanggan dalam mengakses pada suatu
beberapa bagian yang perlu diperbaiki,
penyedia jasa, baik itu lokasi, jam kerja,
dalam bisnis jasa sikap dan layanan
karyawan
karyawan merupakan elemen krusial
operasionalnya.
yang berpengaruh signifikan terhadap
erat
kualitas
pelayanan ke pelanggan. Citra pada
patut
petugas
pada
dijaga
jasa
kesehatan
meskipun
yang
dihasilkan
dan
dipersepsikan pelanggan.10
dan
dengan
dimensi
juga
Lokasi
sistem
berhubungan
proses menyampaikan
lokasi
rumah
sakit
yang
strategis sudah baik, hal ini tidak
22
terlepas dari lokasi rumah sakit yang
mendahulukan
berada
daripada
ditepi
jalan
raya,
hal
ini
kepentingan
kepentingan
Jika
sakit
PKU
dokter
pihak rumah sakit. Namun masih ada
Muhammadiyah
celah perbaikan pada dimensi ini,
kepastian jam visitasi pasien pelayanan
seperti yang diungkapkan responden
akan menjadi lebih baik, setidaknya ada
bahwa tidak adanya aba-aba atau
rentang waktu yang diberikan misal dari
petunjuk mengenai lokasi rumah sakit
jam 7-10 pagi merupakan jadwal visitasi
diseputar
hanya
terdapat
rumah
sendiri.
merupakan keuntungan tersendiri bagi
lingkungan
di
pasien
Bantul
memberikan
rumah
sakit,
pasien, jika dokter tersebut berhalangan
besar
yang
setidaknya
plang
memberikan
konfirmasi
kedatangannya ke perawat.
terkadang tidak terlihat karena tertutup
oleh pohon besar disepanjang jalan
Pada dasarnya semua pasien
utama tersebut. Hal ini dapat menjadi
berhak atas informasi tentang dirinya
perhatian dari pihak manajemen jika
dan penyakitnya serta langkah-langkah
ingin rumah sakit dikenal masyarakat
pengobatan apa yang akan dijalani. Pada
lebih luas lagi.
dimensi ini citra baik juga didapat oleh
pihak
Kesediaan ruang rawat inap juga
rumah
sakit
karena
memberikan citra yang baik meskipun
kesehatan
dalam prosentasi dimensi ini berada
dengan bahasa yang mudah dipahami.
pada tingkatan prosentase terendah
Dimensi terakhir juga mendapatkan
dari dimensi lainnya, tidak sedikit
citra baik, hanya mengenai papan
keluhan
petunjuk
mengenai
sulitnya
menyampaikan
tenaga
evakuasi
yang
informasi
kurang
mendapatkan ruang rawat inap di
dipahami oleh responden, sosialisasi
rumah sakit ini. Peluang tersebut sudah
yang
sepatutnya
mengingat keselamatan pasien yang
tidak
boleh
dilewatkan
lebih
masif
perlu
dilakukan
penting.
begitu saja oleh pihak rumah sakit.
Mengenai kemudahan untuk menemui
Harus diakui meski memiliki
dokter citra rumah sakit juga terbilang
baik,
kesulitan
hanya pada
citra yang baik di semua dimensi, masih
waktu
terdapat potensi potensi penurunan
visitasi yang tidak menentu, seorang
dokter
harus
semaksimal
citra
mungkin
baik
dari
beberapa
dimensi.
Prioritas perbaikan citra yang sudah
memiliki sifat alturism yaitu dokter
ditetapkan
23
melalui
metode
4
pertanyaan, 8, 9 sebaiknya menjadi dasar
meningkatkan
bagi
mereka.
pihak
rumah
sakit
dalam
kapasitas
pelayanan
melakukan pembenahan citra rumah
Strategi positioning merupakan
sakit. Prioritas ini disusun dengan
strategi yang berusaha menciptakan
pertimbangan waktu, biaya, kemudahan
diferensiasi yang unik dalam benak
menerapkan strategi dan keuntungan
pelanggan sasaran, sehingga terbentuk
yang didapan jika memperbaiki citra
citra (image) merek atau produk yang
tersebut.
lebih
Strategi
pemasaran
unggul
dibandingkan
merek/
produk pesaing.12 Dilihat dari segi
yang
disarankan pada rumah sakit PKU
positioning
Muhammadiyah Bantul saat ini adalah
Muhammadiyah Bantul baik dimata
strategi defensif, mengelola permintaan
pasien maupun manajemen, Setidaknya
dan demarketing.11 Hal ini tidak terlepas
ada 3 hal pokok yang menjadi ciri
dari sudah baiknya citra rumah sakit
rumah sakit ini yaitu: ciri keagamaan
dan permintaan yang tinggi dari pasar,
atau kemuhammadiyahan, keramahan
namun kapasitas rumah sakit belum
dalam
memungkinkan untuk melayani semua
peralatan medis di rumah sakit.
rumah
pelayanan,
sakit
dan
PKU
kelengkapan
permintaan. Karena keterbatasan ini,
Nilai nilai agama islam ataupun
sebaiknya pihak rumah sakit lebih
ormas Muhammadiyah memang tidak
mengupayakan penjagaan terhhadap
bisa dilepaskan dalam semua kegiatan
konsumen yang saat ini sudah menjadi
pelanggan,
kegiatan
dan
sedikit
pemasaran
mengurangi
yang
dapat
rumah
sakit
PKU
Bantul.
Jika
dilihat
Muhammadiyah
dari
kacamata
pemasaran, ciri keagamaan ini tentu
mendatangkan banyak pasien baru. Hal
menjadi poin positif bagi pihak rumah
ini dilakukan selagi pihak manajemen
sakit, adanya ciri keagamaan ini secara
membangun kapasitas yang lebih besar,
tidak langsung telah membentuk sendiri
ketika kapasitas sudah memungkinkan
pasar yang dapat dituju rumah sakit.
maka perubahan strategi pemasaran
Begitu juga dengan keramahan dan
mutlak dilakukan, penggunaan strategi
kelengkapan peralatannya. Ini menjadi
ini tidak boleh dilakukan dalam jangka
sebuah hal yang baik bagi rumah sakit,
waktu terlalu panjang yang berarti
bisnis pelayanan memang menuntut
secepatnya pihak rumah sakit harus
pelakunya
24
untuk
memberikan
pelayanan terbaik yang bisa dilakukan
dengan mudah. Ruangan rawat inap
termasuk dengan keramahan. Dengan
disebuah rumah sakit harus mudah
demikian eksistensi dari ketiga ciri khas
didapatkan. Fasilitas pendukung seperti
rumah
tv, toilet, parkir,dll hendaknya bersih
sakit
ini
harus
dijaga
dan nyaman. Ruangan disebuah rumah
keberadaannya.
sakit tersusun teratur dan nyaman.
SIMPULAN DAN SARAN
SARAN
SIMPULAN
Pembenahan dimensi citra dapat
Dari 23 dimensi mengenai citra
dimulai
rumah sakit berdasarkan 8 aspek yang
ada,
mayoritas
menyatakan
responden
sudah
sesuai
dengan
lain. Pembenahan atau penjagaan citra
positif dapat mempertimbangkan saran,
kritik dan masukan yang disampaikan
baik. Dari 23 dimensi yang ada terdapat
oleh
7 dimensi terendah yang menjadi
untuk
menilai
dihitung dari penilaian citra terakhir.
asalkan waktu kedatangann tidak molor
Penelitian
terlalu lama. Idealnya ada waktu yang
selanjutnya
diharapkan
menggunakan sampel yang lebih besar,
cukup diberikan oleh dokter kepada
selain melibatkan konsumen eksternal
bisa
namun juga melibatkan masyarakat
berkonsultasi dengan dokter. Papan
sekitar rumah sakit serta konsumen
petunjuk dan alur pasien ataupun
internal yaitu meliputi dokter, perawat,
mendapatkan
diperoleh
rutin
dilakukan setidaknya 6 bulan sekali
kesehatan lain datang tidak tepat waktu
dapat
citra
rumah sakit, penilaian citra ini dapat
masalah dokter, perawat dan tenaga
pelayanan
hasil
perkembangan sekaligus evaluasi citra
datang tepat waktu sesuai jadwal. Tidak
untuk
Penilaian
manajemen
dan tenaga kesehatan lain sebaiknya
pengunjung
ataupun
dilakukan secara berkala oleh pihak
secara berurutan yaitu: dokter, perawat
untuk
responden
penelitian.
prioritas perbaikan citra rumah sakit,
keluarga
perbaikan
peningkatan citra pada dimensi yang
sakit PKU Muhammadiyah Bantul sudah
atau
prioritas
dimensi, namun tidak mengabaikan
(>50%)
keinginannya.Hal ini berarti citra rumah
pasien
dari
dan
dengan
karyawan
rumah
sakit
Muhammadiyah Bantul lainnya.
mudah dan mudah pula untuk dipahami.
KEPUSTAKAAN
Dokter di rumah sakit bisa ditemui
25
PKU
6. Rahajeng,
1. Departemen Kesehatan RI. 2014.
Ida
Ayu,
Julita
Data Rumah Sakit Online Kabupaten
Hendrartini
Bantul. Diakses pada: 1 April 2104,
Widyaningsih. 2010. Citra Rumah
pukul
Sakit
21.00
WIB
dari
dan
Baliméd
Yulia
Denpasar.
A.
Jurnal
http://sirs.buk.Depkes.go.id/rsonli
Manajemen Pelayanan Kesehatan,
ne/Peta_list.php?ctlSearchFor=Bant
Vol 13, No. 01, Hal 48.
7. Ristrini.
ul&simpleSrchFieldsComboOpt=KA
Implementasi
2009.
B%2FKOTA&simpleSrchTypeComb
Manajemen
Pemasaran
Dalam
oNot=&simpleSrchTypeComboOpt=
RangkaMembangun Citra (Image)
Equals&a=integrated&id=1&criteria
Masyarakat
Terhadap
Lembaga
=and.
pelayanan
kesehatan.
Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan – Vol.
2. Dinas Kesehatan Provinsi DIY. 2012.
Profil Kesehatan Provinsi DIY2012.
12 No. 4 Oktober 2009: 418–423.
8. Kotler Philip. 2006. Manajamen
Dinkes DIY: Yogyakarta.
Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid 2
3. Wicaksono, Pribadi. 2012. Rumah
sakit Bantul dan Gunung Kidul
(Alih
Bahasa:
Kurang Ranjang. Diakses tanggal 16
Erlangga: Jakarta.
9. Suryawati,
september 2014 pukul 13.30 WIB
Jaka
Wasana).
Chriswardani.
dari
Perencanaan
http://www.tempo.co/read/news/
Kesehatan:
2012/07/24/058418864/Rumah-
Masalah dan Metode Penentuan
Sakit-Bantul-dan-Gunungkidul-
Prioritas
Kurang-Ranjang
Semarang.
4. Andreassen, Tor Wallin et al. 1998.
dan
2000.
Evaluasi
Siklus
Masalah.
10. Lovelock,
Pemecahan
FKM
Undip:
&
Walker.
Peterson
The Effect of Corporate Image In The
(2004). Balancing The Supply and
Formation of Corsumer Loyality.
Demand Sides of A Service Industry Is
Jurnal of Services research.
Always A Challange And Wheter
Managers Like It Or Not, It Makes
5. Tim Penyusun Rencana Strategis.
2014. Rancangan Rencana Strategis
Asignificant
2011-2015RS PKU Muhammadiyah
Efficiency
And
Propability.
Bantul. RS PKU Muhammadiyah
International
Jurnal
of
Bantul: Bantul.
Industri Manajemen.
26
Difference
To
Firm
Service
11. Tjiptono,
Fandy.
2009.
Strategi
12. Hasan,
Pemasaran, Jilid III. Andi Offset:
Ali.
2008.
Medpress: Yogyakarta.
Yogyakarta.
27
Marketing.