ANALISIS DESKRIPTIF GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA RUANGAN PERAWATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | Syah | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 970 2777 1 PB
1
ANALISIS DESKRIPTIF GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA
RUANGAN PERAWATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
DESCRIPTIVE ANALISYS ON THE HEADOF NURSING SECTION’S
SITUATIONAL LEADERSHIP STYLE AT PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL IN
YOGYAKARTA
Deby Zulkarnain Rahadian Syah, Heru Kurnianto Tjahjono
Magieter Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan rumah sakit Islam
rujukan tipe B di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.Meskipun
sebagai rumah sakit rujukan dalam pemberian pelayanan dan asuhan
keperawatan belum maksimal.Kepala ruangan perawatan mempunyai peran
penting untuk mengkoordinir perawat pelaksananya dalam upaya
memberikan pelayanan yang lebih baik.Kepala ruang yang berhasil harus
seorang pendiagnosa yang baik dan dapat menghargai semangat mencari
tahu. Empat gaya kepemimpinan situasional insrtructing, consulting,
participating dan delegating akan dianalisis untuk melihat kecenderungan
gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan perawatan rumah
sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Mendeskripsikan gaya kepemimpinan
situasional kepala ruangan perawatan di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.Alat
ukur penelitian menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada 94
responden.Subyek penelitian ini adalah perawat pelaksana di bangsal rawat
inap rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Hasil penelitian gaya
kepemimpinan situasional yang dinilai oleh perawat pelaksana terhadap
kepala ruangan di ruang rawat inap ibnu shina menggunakan gaya consulting
72,7%, marwah 56,3% consulting, roudhoh 63,3% consulting, arafah 53,8%
participating, shofa-musdalifah 71,4% consulting, zam-zam 81,8%
participating dan multazam 72,7% consulting. Gaya kepemimpinan
situasional yang dominan diterapkan kepala ruangan perawatan rumah sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta menurut penilaian perawat adalah gaya
kepemimpinan consulting sedangkan gaya kepemimpinan yang tidak dipakai
menurut penilaian perawat adalah gaya instructing.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Situasional, Kepala Ruangan Perawatan
2
ABSTRACT
The PKU Muhammadiyah HospitalOf Yogyakarta is referred Islamic hospital
type B in Special Governmental State Yogyakarta and Central Java. In spite of
being referred hospital, in giving service and nursing care has not been optimal.
Head of nursing section has significant role in organizing associate nurse in
effort of better service. A successful head section must be a good identifier and
could appreciating the spirit of curiosity. Four situational leadership style such
as, instructing, consulting, participating and delegating, will be analyze to see
the tendency of leadership style that be used by the head of nursing section of
PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta.This research is the quantitativedescriptive research. Measurement tools of this research using questioners that
being distribute to 94 respondent. The subject of this research is vocational
nurse on inpatient room of the PKU Muhammdiyah Hospital of
Yogyakarta.Result of this research in the way of leadership assessed by
associate nurse on head nursing section in patient room shows that ibnu shina
room used consulting style 72,7%, marwah 56,3% consulting, roudhoh 63,3%
consulting, arafah 53,8% participating, shofa-musdalifah 71,4% consulting,
zam-zam 81,8% participating, and multazam 72,2% consulting.The style of
situational leadership dominantly applied by the head nurse section of PKU
based on the assessment of associate nurse is consulting leadership. The style of
situational leadership not applied by the head nurse section is instructing.
Key words:Situational leadership, head nursing section
1
harus
PENDAHULUAN
Pembangunan
sebagai
kesehatan
bagian
integral
pembangunan
nasional,
mampu
pelayanan
memberikan
keperawatan
bermutu dan professional yang
sesuai
dengan
tuntutan
bertujuan untuk meningkatkan
pemakai jasa pelayanan serta
kesadaran,
yang diselenggarakan melalui
kemauan
dan
kemampuan untuk hidup sehat
penerapan
bagi
agar
sesuai dengan standar, nilai-
kesehatan
nilai norma dan etika profesi
setiap
terwujud
yang
orang
derajat
optimal.
Salah
satu
institusi yang berperan dalam
mencapai
tujuan
tersebut
adalah rumah sakit.1
ilmu,
teknologi
keperawatan.2
Kepemimpinan di rumah
sakit diselenggarakan dengan
pendelegasian
wewenang
Rumah sakit sebagai sebuah
kepada para karyawan dan
organisasi kerja yang bergerak
mendukung berbagai macam
di bidang pelayanan kesehatan,
upaya
di dalamnya terdapat berbagai
karyawan, serta memberikan
profesi sebagai media kerja
kesempatan
dari
luasnya
karyawan
dalam
menjalankan
fungsinya.Diantara
sekian
dan
kreatifitas
yang
dalam
termasuk
pembagian
profesi
masih
dirasakan
profesi yang banyak berperan
kekurangan
dalam pelayanan kesehatan.
penyelenggaraan
Juga
tersebut.Seorang
dilihat
dari
sisi
setiap
keputusan
intensif.Namun
merupakan
seluas-
pengambilan
banyak profesi di rumah sakit,
perawat
para
demikian
adanya
didalam
pemimpin
kuantitasnya, umumnya jumlah
menyadari bahwa organisasi
tenaga perawat adalah yang
harus disusun sedemikian rupa
terbanyak
sehingga
dibandingkan
dengan profesi lain. Perawat
menggambarkan
secara jelas aneka tugas dan
2
harus
Sebagai seorang perawat
dilaksanakan demi tercapainya
yang profesonal masing-masing
tujuan organisasi. Perilaku dari
perawat
harus
gaya kepemimpinan ini selalu
memimpin
dan
mendorong bawahannya untuk
dirinya
menumbuh kembangkan daya
kemampuan manajemen diri
inovasi dan kreatifitasnya serta
yang baik akan sulit sekali
memberikan
seorang
kegiatan
yang
kepada
penghargaan
bawahan
yang
pelaksanaan
antara
pemimpin
karyawan
mengatur
sendiri.
Tanpa
perawat
dapat
memberikan pelayanan asuhan
keperawatan yang professional
berprestasi tinggi.
Pada
dapat
dalam
kerja
kepada
pasien.
Manajemen
dan
adalah sebuah kegiatan yang
suatu
sangat komplek namun teratur,
organisasi sangat menentukan
sehingga
keberhasilan untuk mencapai
dilaksanakan dengan
tujuan.Seorang perawat dalam
akan mencapai kegiatan yang
sebuah rumah sakit harus bisa
maksimal. Manajemen adalah
mengelola pasien yang menjadi
suatu
tanggung
kegiatan
jawabnya.Dalam
pemberian
asuhan
keperawatan perawat diatur
dan
dipimpin
ruangan.
tersebut
oleh
Kepala
akan
kepala
ruangan
menjalankan
jika
manajemen
proses
baik
melakukan
pencapaian
tujuan
organisasi melalui kerjasama
dengan orang lain.4
Manajemen
keperawatan
adalah suatu tugas khusus yang
harus
dilaksanakan
oleh
peran sebagai seorang manajer
pengelola keperawatan untuk
sekaligus menjalankan peran
merencanakan,
sebagai
mengorganisasi, mengarahkan
seorang
pemimpin,
mengatur dan mengarahkan
serta
para perawat bertugas.3
sumber yang ada, baik sumber
mengawasi
sumber-
daya manusia, alat maupun
3
dana,
sehingga
dapat
memberikan
pelayanan
kepemimpinan,
namun
keterampilan
ini
dapat
keperawatan yang efektif baik
dipelajari
sehingga
kepada pasien, keluarga dan
kemampuan
masyarakat. Sebagai seorang
selalu dapat ditingkatkan. Gaya
manajer keperawatan harus
kepemimpinan
memiliki jiwa kepemimpinan
suatu
untuk
kepemimpinan
pola
merupakan
perilaku
yang
mencapai
tujuan
ditampilkan sebagai pimpinan
yang
telah
ketika mencoba mempengaruhi
organisasi
ditentukan melalui orang lain.
perilaku
Keterampilan
kepemimpinan manapun yang
kepemimpinan
orang
dimiliki sehingga efektif dalam
akan
mengelola
menjalankan
asuhan
pelayanan
keperawatan
dan
sesuai
lain.
digunakan
Gaya
dalam
proses
kepemimpinan
akan
sangat
dengan perkembangan iptek
tergantung oleh situasi dan
dan
kondisi
dapat
memenuhi
kebutuhan masyarakat.5
Kepemimpinan
keperawatan
yang
dihadapi.
Kecenderungan
dalam
merupakan
kepemimpinan
gaya
ini
mengukur
akan
kecenderungan
kemampuan dan keterampilan
seorang pemimpin di suatu
seorang
unit organisasi pada tingkat
pemimpin
perawat
dalam mempengaruhi perawat
ruangan
lain dibawah pengawasannya
keperawatan.6
untuk melaksanakan tugas dan
tanggung
memberikan
jawab
pelayanan
dalam
atau
seksi
bidang
Rumah sakit umum PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
dan
merupakan rumah sakit swasta
asuhan keperawatan sehingga
tipe B yang merupakan amal
tujuan keperawatan tercapai.
usaha
Setiap pimpinan mempunyai
perserikatan
potensi yang berbeda dalam
yang memberikan pelayanan
pimpinan
pusat
Muhammadiyah
4
juga
digunakan
yang terjadi di ruangan adalah
tempat
pendidikan
praktikan salah memberikan
bagi calon dokter, perawat,
obat ke pasien dan tidak ada
bidan,
apoteker,
tindak
dan
ahli
kesehatan
sebagai
fisioterapis
gizi.
Muhammadiyah
PKU
Yogyakarta
lanjut
dari
perawat
pelaksana untuk disampaikan
kepada
kepala
ruangan.Hal
juga sebagai rumah sakit Islam
tersebut
merupakan
swasta rujukan di Provinsi
penyimpangan
pemberian
Daerah Istimewa Yogyakarta
asuhan
dan Jawa Tengah.7
merugikan
Walau sebagai rumah sakit
rujukan
di
DIY
dan
Jawa
keperawatan
yang
pasien
praktikan.Fakta
diketahui
dan
tersebut
peneliti
saat
Tengah pemberian pelayanan
melaksanakan coasisten ners di
dan asuhan keperawatan oleh
rumah
perawat
Muhammadiyah
belum
maksimal.Dengan
praktikan
adanya
dari
berbagai
sakit
PKU
Yogyakarta
selama satu tahun.
Dengan
model
program studi kesehatan yang
kepemimpinan yang optimal
magang juga sebagai rumah
tentunya
sakit
terhadap
pendidikan,
sering
akan
berpengaruh
output
yang
mendapat komplain dari pasien
dihasilkan rumah sakit. Proses
dan keluarga pasien.Komplain
yang dihasilkan dalam bentuk
tersebut dikarenakan perawat
jasa dari rumah sakit untuk
pelaksana
mencapai
sering
mendelegasikan
asuhan
pemberian
keperawatan
visi
misi
yang
diharapkan merupakan salah
pada
satu peran tenaga perawat.
praktikan tanpa ada instruksi
Maka dari itu perawat dituntut
dari
harus
kepala
ruangan
yang
bisa
seharusnya praktikan masih
profesional.
perlu
rumah
pendampingan.Fakta
bertindak
Termasuk
sakit
di
PKU
5
Yogyakarta
yang mempunyai empat gaya
tenaga perawat yang sudah ada
termasuk di dalamnya yaitu
perlu ada komitmen dengan
gaya instruksi, gaya konsultasi,
pemimpin
gaya
Muhammadiyah
ruangan
masing-
partisipasi
dan
gaya
sakit
PKU
delegasi.4
masing.5
Dalam upaya peningkatan
Di
rumah
kualitas pelayanan pada rumah
Muhammadiyah
sakit
model
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
pemberian
asuhan
Yogyakarta,unsur sumber daya
keperawatan
di
manusia memegang peranan
menggunakan
metode
tim.
yang sangat penting dengan
Dalam
ruangan
ada
disertai
pemimpin
beberapa
yang bisa mengkoordinir dan
praktikan
mengarahkan
bawahannya.
latar belakang pendidikan yang
Kepala ruangan harus mampu
bervariasi serta mempunyai
mengidentifikasi
tugas dan fungsi yang berbeda.
kualitas
isyarat-
satu
isyarat yang terjadi di ruangan
Gaya
dan
situasional
bisa
mengadaptasi
perilaku
kepemimpinan
dimana
untuk
kepemimpinannya.
Dengan
yang
kepemimpinan
digunakan
memperagakan
perawat
dan
dan
mempunyai
kepemimpinan
terhadap tuntutan di ruangan
ia
ruangan
adalah
gaya
yang
efektif
kepala
ruangan
menyesuaikan
kondisi
di
situasi
ruangan
harus
perawatan. Berdasarkan latar
mempunyai fleksibilitas yang
belakang di atas maka penulis
bervariasi.
Kebutuhan
ingin
berbeda
pada
kata
lain
pemimpin
yang
melakukan
penelitian
perawat
untuk menganalisis lebih lanjut
menyebabkan mereka harus
gaya kepemimpinan situasional
diperlakukan beda. Model gaya
kepala ruang perawatan rumah
kepemimpinan
sakit
kepemimpinan
ini
adalah
situasional
PKU
Yogyakarta.
Muhammadiyah
6
penelitian
adalah
keseluruhan
BAHAN DAN CARA
Jenis
ini
penelitian
yang
pelaksana yang bertugas di
digunakan
adalahdeskriptif
bangsal
kuantitatif.
Penelitian
berjumlah
ini
perawat
rawat
94
inap
yang
perawat
memaparkan variable-variabel
Rumah
yang diteliti
Muhammadiyah Yogyakarta.
PKU
yang
Instrumen yang digunakan
adalah
kuisioner
dalam penelitian ini berupa
disebarkan
kepada
kuisioner pilihan ganda yang
Metode
penelitian
digunakan
yang
secara obyektif.
Sakit
di
responden
/
perawat
harus
dipilih
salah
satu
pelaksana.Subjek penelitian ini
jawaban yang sesuai dengan
adalah
ruangan
kondisi kepala ruangan yang
perawatan rawat inap yang
ada di masing-masing ruanga.
mencakup
bangsal
arofah,
Pengumpulan data terdiri atas
multazam,
roudhoh,
marwa,
16 item pertanyaan dalam
ibnu shina, shofa-musdalifah,
bentuk daftar pertanyaan yang
zam-zam.Objek penelitian ini
digunakan
adalah
pengumpulan data dan untuk
perawat
rumah
sakit
PKU
sebagai
mengontrol
Muhammadiyah
Yogyakarta.Penelitian
ini
alat
karakteristik
sampel agar sesuai dengan
dilakukan di rumah sakit PKU
kriteria
Muhammadiyah
Instrumen untuk mendapatkan
Yogyakarta
yang
diinginan.
pada tanggal 19-30 September
data
2011.Pemilihan sampling pada
menggunakan angket dari LBA
penelitian
(Leadership
purposive
ini
menggunakan
sampling
yaitu
kuantitatif
ini
Behaviour
Analysis), yang dikembangkan
oleh
khusus
tujuan
Development.Setiap pertanyaan
dalam
terdiri dari 4 pilihan jawaban
berdasarkan
penelitian.Sampling
Blancard
Training
pemilihan sampel dipilih secara
7
yang
masing-masing
menggambarkan
perawat
jumlah pilihan yang terbanyak
urutan pertama.7
persepsi
mengenai
kepemimpinan
gaya
Analisis
kepala
data
penelitian
ini
pada
dengan
ruangnya, yaitu masing-masing
menggunakan proram SPSS for
pertanyaan mempunyai nilai 1,
windows
sehingga
merupakan distribusi frekuensi
gaya
untuk
mengetahui
kepemimpinan
subyek
dalam
penelitian ditentukan dengan
versi
19.0
bentuk
sedangkan
yang
prosentase,
konfirmasinya
dilakukan secara deskriptif.
HASIL
Tabel 1 Gaya Kepemimpinan Situasional Ibnu Shina
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
8
72,7
72,7
72,7
Participating
3
27,3
27,3
100,0
Total
11
100,0
100,0
Berdasarkan
gaya
tabel
1
menggunakan
kepemimpinan
situasional
ruang
ibnu
gaya
consulting
dengan
persentase
72,7%.
shina, dari jumlah perawat
Sedangkan 27,3% perawat
pelaksana sebelas orang,
menilai
perawat
menilai
kepala
menggunakan
ruang
lebih
sering
participating.
kepala
ruang
gaya
Tabel 2 Gaya Kepemimpinan Situasional Marwah
Frequency
Valid Consulting
9
Participating
6
Delegating
1
Total
16
Percent
56,3
37,5
6,3
100,0
Valid Percent
56,3
37,5
6,3
100,0
Cumulative
Percent
56,3
93,8
100,0
2
Sumber: Data primer diolah, 2012
Dilihat dari tabel2 gaya
Sedangkan 37,5% perawat
kepemimpinan situasional
mengasumsikan
ruang
ruang menggunakan gaya
marwah,
perawat
mengasumsikan
participating
kepala
dan
kepala
6,3%
ruang menggunakan gaya
perawat
mengasumsikan
consulting
dengan
kepala ruang menggunakan
persentase
56,3%.
gaya delegating.
Tabel 3 Gaya Kepemimpinan Situasional Roudhoh
Frequency
Valid Consulting
7
Participating
4
Total
11
Percent
63,6
36,4
100,0
Cumulative
Percent
63,6
100,0
Valid Percent
63,6
36,4
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Pada
tabel
3
persentase
gaya
63,6%.
kepemimpinan situasional
Sedangkan 36,4% perawat
ruang
menilai
roudhoh,
menilai
perawat
kepala
menggunakan
consulting
kepala
ruang
menggunakan
gaya
participating.
ruang
gaya
dengan
Tabel 4 Gaya Kepemimpinan Situasional Arofah
Frequency
Valid Consulting
6
Participating
7
Total
13
Percent
46,2
53,8
100,0
Valid Percent
46,2
53,8
100,0
Cumulative
Percent
46,2
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Hasil dari tabel 4 gaya
kepemimpinan situasional
ruang
menilai
arofah,
kepala
perawat
ruang
2
menggunakan
gaya
menilai
kepala
consulting
dengan
menggunakan
persentase
46,3%.
participating.
ruang
gaya
Sedangkan 53,8 % perawat
Tabel 5 Gaya Kepemimpinan Situasional Shofa-Musdalifah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
15
71,4
71,4
71,4
Participating
6
28,6
28,6
100,0
Total
21
100,0
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Berdasarkan
tabel
5
consulting
dengan
71,4%.
gaya
kepemimpinan
persentase
situasional
ruang
Sedangkan 28,6% perawat
musdalifah,
menilai
shofaperawat
kepala
menggunakan
menilai
kepala
ruang
menggunakan
gaya
participating.
ruang
gaya
Tabel 6 Gaya Kepemimpinan Situasional Zam-Zam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
2
18,2
18,2
18,2
Participating
9
81,8
81,8
100,0
Total
11
100,0
100,0
Dari tabel 6 gaya kepemimpinan situasional ruang zam-zam,
perawat menilai kepala ruang menggunakan gaya consulting dengan
persentase 18,2% dan 81,8% perawat menilai kepala ruang
menggunakan gaya participating.
Tabel 7 Gaya Kepemimpinan Situasional Multazam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
8
72,7
72,7
72,7
Participating
3
27,3
27,3
100,0
2
Frequency
Valid Consulting
8
Participating
3
Total
11
Percent
72,7
27,3
100,0
Cumulative
Percent
72,7
100,0
Valid Percent
72,7
27,3
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Pada
tabel
7
gaya
persentase
72,7%.
kepemimpinan situasional
Sedangkan 27,3% perawat
ruang multazam, perawat
menilai
menilai
ruang
menggunakan
gaya
participating.
kepala
menggunakan
consulting
kepala
ruang
gaya
dengan
Tabel 8 Gaya Kepemimpinan Situasional Ruang Rawat Inap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
55
58,5
58,5
58,5
Participating
38
40,4
40,4
98,9
Delegating
1
1,1
1,1
100,0
Total
94
100,0
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Berdasarkan tabel
gaya
8
kepermimpinan
situasional
kepala ruang menggunakan
gaya delegating.
keseluruhan
bangsal
rawat
inap,
perawat
menilai
kepala
ruang
cederung
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, peneliti
akan
melihat
gaya
gaya
kepemimpinan yang digunakan
dengan
kepala ruangan keperawatan di
persentase 58,5% dan 40,4
ruang rawat inap rumah sakit
% perawat menilai kepala
PKU
ruang menggunakan gaya
Yogyakarta
participating
hasil
menggunakan
consulting
sedangkan
yang 1,1% perawat menilai
Muhammadiyah
dengan
asumsi
pelaksana
dari
yang
melihat
perawat
mengisi
2
kuisioner
terhadap
ruangan
kepala
masing-masing.
Penelitian
dengan
terjadi saat peneliti melakukan
kuisioner
koasisten ners di bangsal rawat
kepada
inap
untuk
sakit
Muhammadiyah
PKU
Yogyakarta
gaya
menggunakan
yang
dibagikan
perawat
pelaksana
menilai
ruang
keperawatan
rawat inap.
menyebabkan komplain dari
karakteristik
kepemimpinan
yang dibenarkan oleh bidang
yang
adalah
penelitian analisis deskriptif
Adanya beberapa kasus yang
rumah
ini
perawatan
Dari
hasil
kepala
di
ruang
penelitian
di
pasien dan keluarga pasien dan
ruang perawatan ibnu shina,
adanya
ruang
kesalahan
memberikan
keperawatan
kepada
dalam
perawatan
tersebut
asuhan
merupakan ruang perawatan
pasien
anak yang terdiri dari kelas VIP
termasuk memberi terapi obat
dan
ke pasien merupakan dorongan
penilaian terbanyak perawat
untuk melakukan penelitian ini.
pelaksana
Banyaknya
karakteristik
praktikan
yang
kelas
III.
Hasil
dari
terhadap
gaya
magang di ruang perawatan
kepemimpinan kepala ruang
tersebut juga menjadi faktor
ibnu shina menunjukkan gaya
untuk menindaklanjuti asuhan
consulting
keperawatan yang diberikan
perawat menilai kepala ruang
sudah
menggunakan
maksimal
atau
dan
beberapa
gaya
ruang
participating. Kombinasi dua
adalah sangat strategis demi
gaya kepemimpinan yang lebih
tercapainya suatu tujuan untuk
cenderung
mengimplementasikan
tugas
consulting menunjukkan ciri
serta tanggung jawab seorang
kepemimpinan dengan tinggi
perawat.
tugas dan tinggi hubungan
belum.Peran
kepala
pada
gaya
serta komunikasi dua arah
3
yang baik antara kepala ruang
bagi
dengan
perawat
sebuah faktor utama dalam
Peran
pemimpin
pemecahan
pelaksana.
dalam
masalah
dan
perawat
dan
adalah
meningkatkan
kesejahteraan
derajat
tinggi
yang
dalam
pengambilan keputusan cukup
keluarga. Namun yang terjadi
besar
bawahan
di lapangan perawat pelaksana
diberikan kesempatan untuk
akan lebih santai ketika kepala
memberikan
ruang tidak berada di ruangan.
dan
juga
masukan
dan
menampung keluhan.4
Hal tersebut yang menjadi
Dalam pemberian asuhan
hambatan ketika kepala ruang
keperawatan terutama pada
sudah menerapkan prosedural
anak
kerjanya
akan
lebih
sulit
dibandingkan
dengan
orang
Keperawatan
anak
dewasa.
dalam
proses
ataupun
harus
menyertakan
untuk
mengimbangi
kinerja
yang diharapkan. Yang terjadi
anggota
sering mengikuti rapat dan
sebuah
independent
fungsi
perawat pelaksana belum siap
dilapangan kepala ruang lebih
Keperawatan
menggunakan
sebagai
data
pengambilan
keluarganya.
anak
pengkajian
namun
meninggalkan
ruangan,
sehingga perlu adanya control
bagi perawat pelaksana.5
tinggi
Karakteristik kepala ruang
karena mengajar dan konseling
di ruangan ibnu shina yang
sering
Kepala
dipimpin oleh seorang wanita
lebih
dengan background pendidikan
menyangatkan tugas masing-
sarjana dan profesi akan lebih
masing
baik
keperawatan
ruangan
tingkat
dibutuhkan.
cenderung
perawat
pelaksana
dalam
melakukan
tanpa mengindahkan masukan
pengorganisasian.
Kepala
dari perawat tersebut.5
ruang wanita juga akan lebih
Keperawatan anak adalah
menjiwai peran seorang ibu
sebuah peran yang menantang
kepada anak-anak, sehingga di
4
ruang perawatan anak kepala
shina
ruang bisa menjadi role model
menggunakan
bagi perawat pelaksana. Peran
daripada
pemimpin wanita saat ini telah
menurut peneliti akan lebih
banyak yang menguasai ilmu
kondusif ketika seorang kepala
manajemen. Seorang pemimpin
ruang wanita di suatu ruangan
wanita
akan
mempunyai
yang
perasaan
takut
yang
sama
anggotanya dengan memakai
dan
juga
dengan
laki-laki
gaya
lebih
condong
gayaconsulting
participating,
mengkoordinir
partisipatif.
Pemimpin
mempunyai harapan yang baik
dengan gaya partisipatif akan
bagi dirinya dan keluarganya.
secara serius mendengarkan
Seorang
dan menilai pemikiran para
pemimpin
wanita
menginginkan perusahaannya
bawahannya
maju dan sukses serta memiliki
sumbangan pemikiran mereka,
motivasi yang tinggi untuk
sejauh pemikiran tersebut bisa
berhasil.8
dipraktikkan.9
Seorang wanita pemimpin
mendukung
berkembangnya
partisipasi
serta
berbagai
kekuasaan
dan
informasi,
dan
menerima
Pemimpin partisipatif akan
mendorong
mengambil
para
kemampuan
keputusan
bawahannya.
Ia
dari
juga
tetapi jauh melampaui yang
mendorong anggotanya agar
umum
meningkatkan
kemampuan
diri
dianggap
sebagai
manajemen
partisipatif.
mengendalikan
Dengan
pengalaman
menerima
adanya
tanggung
dan
jawab
sosialisasi dan jalur karirnya
yang lebih luas. Pemimpin akan
seorang pemimpin wanita akan
lebih suportif dalam kontak
lebih kooperatif, mendukung,
dengan para bawahannya dan
pengertian,
bukan
lembut
dan
berorientasi pada pelayanan.
Kepala ruang perawatan ibnu
bersikap
diktator,
meskipun sikap pengambilan
5
keputusan terakhir ada pada
inap kelas III dan VIP untuk
pemimpin.4
penanganan
Untuk membentuk suatu
gaya
kepemimpinan
adanya
pembelajaran
pengalaman
hidup
pasien
dengan
penyakit organ dalam, bedah
perlu
dan saraf. Perawat pelaksana
baik
menilai gaya kepemimpinan
maupun
kepala
ruang
cenderung
teori-teori
memakai gaya consulting dan
kepemimpinan sesuai dengan
ada beberapa perawat menilai
kondisi dan kemajuan jaman
kepala
ruang
yang ada. Pendekatan yang
gaya
participating
demikian
mempelajari
penting
menggunakan
juga
menyadari
peran
delegating. Ada tiga kriteria
pengalaman
dalam
gayakepemimpinan
yang
pengembangan kepemimpinan,
dinilai oleh perawat pelaksana
tetapi
tersebut
ruang marwah yaitu consulting,
bahwa
participating dan delegating.
juga
pendekatan
mengakui
pembelajaran
dan
pelatihan
Gaya
kepemimpinan
tertentu dapat meningkatkan
situasional akan lebih flexible
kemampuan seseorang untuk
diterapkan ketika compleksitas
menarik
yang
karyawan semakin banyak. Di
penting tentang kepemimpinan
ruangan keperawatan marwah
melalui
Satu
ada beberapa disiplin praktisi
mempelajari
yang ikut serta dalam kegiatan
kepemimpinan secara formal
rutinatas pemberian asuhan
ialah bahwa pendidikan formal
keperawatan
memberikan
beragam
mahasiswa
mengkaji
mahasiswa D3 keperawatan
sebuah situasi kepemimpinan
yang sedang magang, bahkan
kepada para mahasiswanya.8
mahasiswa
pelajaran
pengalaman.
keuntungan
perspektif
untuk
seperti
koners
ataupun
coasisten
Ruang perawatan marwah
kedokteran yang mencari data
adalah ruang perawatan rawat
untuk anamnesa ke pasien
6
yang semuanya terkoordinir
keputusan terhadap tugas yang
oleh
dilimpahkan.10
kepala
ruangan.
Gaya
kepemimpinan situasional ini
Ruang rawat inap roudhoh
diterapkan
dengan
adalah ruang perawatan bedah,
menyesuaikan
kondisi
penyakit dalam dan saraf kelas
karyawan yang dihadapi.4
Penilaian
ruangan
pada
marwah
II. Perawat pelaksana menilai
kepala
dengan
gaya
kepemimpinan
diterapkan
yang
oleh
kepala
prosentase sangat kecil yaitu
ruangan
pemimpin menggunakan gaya
menggunakan gaya consulting.
delegating,
kepemimpinan
Perbedaan
tetap saja seorang pemimpin
mampu
tersebut
motivasi
sudah
menerapkannya.
Gaya
laki-laki
ini
gender
akan
mempengaruhi
karyawan
dalam
bekerja, yang pada akhirnya
kepemimpinan delegating yang
akan
baik
produktifitas yang dimiliki.
tergantung
pada
membedakan
tingkat
keseimbangan tiga komponen
Ruang perawatan arofah
utama yaitu tanggung jawab,
adalah ruang kelas III untuk
kemampuan
penyakit bedah, dalam, dan
dan
wewenang.Tanggung
jawab
saraf.
Perawat
pelaksana
adalah suatu rasa tanggung
menilai
jawab terhadap penerimaan
menggunakan
suatu
gayaparticipating.Pendekatan
tugas.Kemampuan
kepala
ruang
adalah seseorang itu mampu
situasional
didasarkan
melaksanakan
hubungan
antara
didelegasikan.
tugas
yang
Wewenang
atas
perilaku
tugas, perilaku hubungan, serta
adalah pemberian hak dan
tingkat
kekuasaan
bawahan.Para bawahan telah
untuk
kepada
mengambil
delegasi
suatu
kematangan
meningkat
serta
kemampuannya
kemauannya
untuk
7
berprestasi.Para
bawahan
dan profesi ners. Kepala ruang
tidak hanya menunggu tugas
dinilai
dan menunggu perintah, tetapi
gayaconsulting.
sudah dapat mencari tugas
asuhan
tanpa
ruangan VIP, kelas I, kelas II
harus
mennggu
perintah.Kenyataan
terjadi
di
yang
semua
keperawatan
ruangan
hampir
sama,
dan
menggunakan
Pemberian
keperawatan
kelas
III
sama-sama
membutuhkan
pelayanan
di
kualitas
yang baik,
yang
perawat yang sudah selesai
membedakan adalah stresor
dengan tugas keperawatannya
dan seorang perawat yang
mereka kemudian mengerjakan
bertugas itu untuk memenuhi
kegiatan
kebutuhan manusia.5
non
Menurut
keperawatan.
peneliti
kepala
Ruang perawatan zam-zam
menerapkan
adalah ruang perawatan kelas
ruangan
perlu
sistim
istitahat
secara
bergantian.
Perawat
mempunyai
kepentingan
individu
yang
dimanajemen
VIP
yang
dipimpin
oleh
pemimpin wanita berumur 29
tahun.
Dengan
rentang
harus
usiayang masih muda akan
seperti
sangat mempengaruhi kinerja
kebutuhan untuk makan dan
seseorang,
beribadah yang menyita waktu
didasarkan pada tiga alasan
pokok pemberian pelayanan
yaitu adanya keyakinan yang
keperawatan.4
meluas bahwa kinerja merosot
Ruang
perawatan
dengan
hal
tersebut
meningkatnya
usia,
musdalifah-shofa adalah ruang
realita bahwa angkatan kerja
perawatan kelas I dan VIP yang
menua dan pensiun. Semakin
dipimpin
muda
oleh
seorang
usia
dimiliki
oleh
pemimpin wanita berumur 39
seorang, juga akan semakin
tahun dengan latar belakang
baik out put yang dihasilkan.
pendidikan
Gaya
S1
keperawatan
kepemimpinan
yang
8
dipakai
di
menurut
ruang
zam-zam
pengalaman
dan
prestasi
penilaian
perawat
bawahannya
guna
memilih
adalah gaya partisipatif.11
dengan
Kepala ruangan multazam
adalah
seorang
wanita
tepat
kepemimpinan
diterapkan.
gaya
yang
akan
Apabila
gaya
berumur 36 tahun dengan latar
kepemimpinan yang dipakai
belakang
tepat maka hal itu tidak hanya
pendidikan
keperawatan
multazam
perawatan
S1
ners.Ruang
adalah
kelas
II
menimbulkan
motivasi
bagi
ruang
para bawahan melainkan juga
pasien
membantu
para
bawahan
dengan penyakit organ dalam,
untuk menjadi matang dan siap
bedah dan saraf. Kepala ruang
menjalankan
lebih cenderung menggunakan
jawabnya secara professional.4
gaya kepemimpinan consulting.
tanggung
Kepemimpinan
adalah
Hasil secara keseluruhan
proses ketika pemimpin dan
gaya kepemimpinan situasional
pengikut berinteraksi secara
yang digunakan oleh semua
dinamis dalam lingkungan atau
kepala
tujuh
situasi tertentu. Kepemimpinan
ruangan perawatan di rumah
adalah konsep yang lebih luas
sakit
dari
ruangan
PKU
Yogyakarta
di
Muhammadiyah
mereka
pemimpin
dan
kepemimpinan
studi
harus
menggunakan gaya consulting,
melibatkan lebih dari sekedar
participating dan delegating.
studi atas pemimpin sebagai
Dengan mempraktikkan siklus
individu.Studi
gaya kepemimpinan situasional
juga harus terdiri dari tiga area
akan muncul pemimpin yang
yaitu pemimpin, pengikut dan
dinamis, pemimpin yang secara
situasi. Kepemimpinan yang
terus-menerus
mengamati
baik adalah dapat membuat
perkembangan
kemampuan,
kemauan,
motivasi,
perbedaan
kepemimpinan
dan
dapat
meningkatkan kepedulian yang
9
lebih tinggi dari faktor-faktor
partisipating diterapkan kepala
penting yang mempengaruhi
ruangan
proses kepemimpinan.8
arafah.Gaya
Sistim
yang
rumah
digunakan
sakit
Muhammadiyah
dalam
PKU
Yogyakarta
memberikan
asuhan
keperawatan
di
keperawatan
rawat
zam-zam
dan
kepemimpinan
delegating
dinilai
kecil
digunakan oleh kepala ruangan
marwah.Gaya
situasional
kepemimpinan
instructing
tidak
ruangan
digunakan oleh kepala ruang
inap
perawatan di ruangan rawat
menggunakan metode tim. Dari
inap
hasil
dilakukan
Muhammadiyah
center for creative leadership
Yogyakarta.Gaya
menyebutkan tim yang efektif
kepemimpinan
situasional
yaitu memiliki visi yang jelas
consulting
merupakan
dan standar kinerja yang tinggi.
dominasi gaya yang dipakai
Setiap orang dalam tim harus
kepala ruangan di ruangan
mengetahui target yang sedang
rawat inap rumah sakit PKU
dicapai oleh tim.8
Muhammadiyah Yogyakarta.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
riset
yang
Gaya
kepemimpinan
situasional
yang
diterapkan
kepala ruangan rawat inap di
rumah
sakit
Muhammadiyah
yang
PKU
Yogyakarta
menggunakan
consulting
yaitu
gaya
ruangan
multazam, raudhah, marwah,
ibnu shina dan
shofa.
Gaya
musdalifah-
kepemimpinan
rumah
sakit
PKU
1. Departemen Kesehatan R.I.,
(1999).
Rencana
Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta: Depertemen
Kesehatan R.I.
2. Departemen Kesehatan R.I.,
(1999).
Rencana
Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta: Depertemen
Kesehatan R.I.
3. Nursalam,
(2007).
Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik
10
4.
5.
6.
7.
Keperawatan Profesional
Edisi
Kedua.
Jakarta:
Salemba Medika.
Hersey
and
Blancard,
(1993).
Manajemen
of
Organisation
Behaviour:
Utilizing Human Resources,
New Jersey: Prentice-Hall
International, Inc.
Nursalam,
(2012).
Manajemen Keperawatan :
Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional
Edisi
Ketiga.
Jakarta:
Salemba Medika.
Huston
C.J.
(1998).
Magement Decision Making
for
Nurses.
Edisi
3
Philadelphia: Lippincott.
Etty, (2008). Analisis Soft
Skills
dan
Gaya
Kepemimpinan
Kepala
Ruangan
Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
8. Hughes R.L., Ginnet R.C and
Curphy
G.J.
(2012).
Leadership Enhancing The
Lesson Of Experience. Edisi
Tujuh: Jakarta: Salemba
Medika.
9. Rosener J.B. (1990). Ways
Women Lead. Harvard
University Review.
10. Vestal, K.W. 1994. Nursing
Management: Control and
Issue. Edisi 2 Philadelphia:
J.B. Lippincott
11. Robbins, Stephen P.; Judge,
Timothy A. (2008). Perilaku
Organisasi,
Jakarta:
Salemba Empat.
ANALISIS DESKRIPTIF GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA
RUANGAN PERAWATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
DESCRIPTIVE ANALISYS ON THE HEADOF NURSING SECTION’S
SITUATIONAL LEADERSHIP STYLE AT PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL IN
YOGYAKARTA
Deby Zulkarnain Rahadian Syah, Heru Kurnianto Tjahjono
Magieter Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan rumah sakit Islam
rujukan tipe B di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.Meskipun
sebagai rumah sakit rujukan dalam pemberian pelayanan dan asuhan
keperawatan belum maksimal.Kepala ruangan perawatan mempunyai peran
penting untuk mengkoordinir perawat pelaksananya dalam upaya
memberikan pelayanan yang lebih baik.Kepala ruang yang berhasil harus
seorang pendiagnosa yang baik dan dapat menghargai semangat mencari
tahu. Empat gaya kepemimpinan situasional insrtructing, consulting,
participating dan delegating akan dianalisis untuk melihat kecenderungan
gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan perawatan rumah
sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Mendeskripsikan gaya kepemimpinan
situasional kepala ruangan perawatan di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.Alat
ukur penelitian menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada 94
responden.Subyek penelitian ini adalah perawat pelaksana di bangsal rawat
inap rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Hasil penelitian gaya
kepemimpinan situasional yang dinilai oleh perawat pelaksana terhadap
kepala ruangan di ruang rawat inap ibnu shina menggunakan gaya consulting
72,7%, marwah 56,3% consulting, roudhoh 63,3% consulting, arafah 53,8%
participating, shofa-musdalifah 71,4% consulting, zam-zam 81,8%
participating dan multazam 72,7% consulting. Gaya kepemimpinan
situasional yang dominan diterapkan kepala ruangan perawatan rumah sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta menurut penilaian perawat adalah gaya
kepemimpinan consulting sedangkan gaya kepemimpinan yang tidak dipakai
menurut penilaian perawat adalah gaya instructing.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Situasional, Kepala Ruangan Perawatan
2
ABSTRACT
The PKU Muhammadiyah HospitalOf Yogyakarta is referred Islamic hospital
type B in Special Governmental State Yogyakarta and Central Java. In spite of
being referred hospital, in giving service and nursing care has not been optimal.
Head of nursing section has significant role in organizing associate nurse in
effort of better service. A successful head section must be a good identifier and
could appreciating the spirit of curiosity. Four situational leadership style such
as, instructing, consulting, participating and delegating, will be analyze to see
the tendency of leadership style that be used by the head of nursing section of
PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta.This research is the quantitativedescriptive research. Measurement tools of this research using questioners that
being distribute to 94 respondent. The subject of this research is vocational
nurse on inpatient room of the PKU Muhammdiyah Hospital of
Yogyakarta.Result of this research in the way of leadership assessed by
associate nurse on head nursing section in patient room shows that ibnu shina
room used consulting style 72,7%, marwah 56,3% consulting, roudhoh 63,3%
consulting, arafah 53,8% participating, shofa-musdalifah 71,4% consulting,
zam-zam 81,8% participating, and multazam 72,2% consulting.The style of
situational leadership dominantly applied by the head nurse section of PKU
based on the assessment of associate nurse is consulting leadership. The style of
situational leadership not applied by the head nurse section is instructing.
Key words:Situational leadership, head nursing section
1
harus
PENDAHULUAN
Pembangunan
sebagai
kesehatan
bagian
integral
pembangunan
nasional,
mampu
pelayanan
memberikan
keperawatan
bermutu dan professional yang
sesuai
dengan
tuntutan
bertujuan untuk meningkatkan
pemakai jasa pelayanan serta
kesadaran,
yang diselenggarakan melalui
kemauan
dan
kemampuan untuk hidup sehat
penerapan
bagi
agar
sesuai dengan standar, nilai-
kesehatan
nilai norma dan etika profesi
setiap
terwujud
yang
orang
derajat
optimal.
Salah
satu
institusi yang berperan dalam
mencapai
tujuan
tersebut
adalah rumah sakit.1
ilmu,
teknologi
keperawatan.2
Kepemimpinan di rumah
sakit diselenggarakan dengan
pendelegasian
wewenang
Rumah sakit sebagai sebuah
kepada para karyawan dan
organisasi kerja yang bergerak
mendukung berbagai macam
di bidang pelayanan kesehatan,
upaya
di dalamnya terdapat berbagai
karyawan, serta memberikan
profesi sebagai media kerja
kesempatan
dari
luasnya
karyawan
dalam
menjalankan
fungsinya.Diantara
sekian
dan
kreatifitas
yang
dalam
termasuk
pembagian
profesi
masih
dirasakan
profesi yang banyak berperan
kekurangan
dalam pelayanan kesehatan.
penyelenggaraan
Juga
tersebut.Seorang
dilihat
dari
sisi
setiap
keputusan
intensif.Namun
merupakan
seluas-
pengambilan
banyak profesi di rumah sakit,
perawat
para
demikian
adanya
didalam
pemimpin
kuantitasnya, umumnya jumlah
menyadari bahwa organisasi
tenaga perawat adalah yang
harus disusun sedemikian rupa
terbanyak
sehingga
dibandingkan
dengan profesi lain. Perawat
menggambarkan
secara jelas aneka tugas dan
2
harus
Sebagai seorang perawat
dilaksanakan demi tercapainya
yang profesonal masing-masing
tujuan organisasi. Perilaku dari
perawat
harus
gaya kepemimpinan ini selalu
memimpin
dan
mendorong bawahannya untuk
dirinya
menumbuh kembangkan daya
kemampuan manajemen diri
inovasi dan kreatifitasnya serta
yang baik akan sulit sekali
memberikan
seorang
kegiatan
yang
kepada
penghargaan
bawahan
yang
pelaksanaan
antara
pemimpin
karyawan
mengatur
sendiri.
Tanpa
perawat
dapat
memberikan pelayanan asuhan
keperawatan yang professional
berprestasi tinggi.
Pada
dapat
dalam
kerja
kepada
pasien.
Manajemen
dan
adalah sebuah kegiatan yang
suatu
sangat komplek namun teratur,
organisasi sangat menentukan
sehingga
keberhasilan untuk mencapai
dilaksanakan dengan
tujuan.Seorang perawat dalam
akan mencapai kegiatan yang
sebuah rumah sakit harus bisa
maksimal. Manajemen adalah
mengelola pasien yang menjadi
suatu
tanggung
kegiatan
jawabnya.Dalam
pemberian
asuhan
keperawatan perawat diatur
dan
dipimpin
ruangan.
tersebut
oleh
Kepala
akan
kepala
ruangan
menjalankan
jika
manajemen
proses
baik
melakukan
pencapaian
tujuan
organisasi melalui kerjasama
dengan orang lain.4
Manajemen
keperawatan
adalah suatu tugas khusus yang
harus
dilaksanakan
oleh
peran sebagai seorang manajer
pengelola keperawatan untuk
sekaligus menjalankan peran
merencanakan,
sebagai
mengorganisasi, mengarahkan
seorang
pemimpin,
mengatur dan mengarahkan
serta
para perawat bertugas.3
sumber yang ada, baik sumber
mengawasi
sumber-
daya manusia, alat maupun
3
dana,
sehingga
dapat
memberikan
pelayanan
kepemimpinan,
namun
keterampilan
ini
dapat
keperawatan yang efektif baik
dipelajari
sehingga
kepada pasien, keluarga dan
kemampuan
masyarakat. Sebagai seorang
selalu dapat ditingkatkan. Gaya
manajer keperawatan harus
kepemimpinan
memiliki jiwa kepemimpinan
suatu
untuk
kepemimpinan
pola
merupakan
perilaku
yang
mencapai
tujuan
ditampilkan sebagai pimpinan
yang
telah
ketika mencoba mempengaruhi
organisasi
ditentukan melalui orang lain.
perilaku
Keterampilan
kepemimpinan manapun yang
kepemimpinan
orang
dimiliki sehingga efektif dalam
akan
mengelola
menjalankan
asuhan
pelayanan
keperawatan
dan
sesuai
lain.
digunakan
Gaya
dalam
proses
kepemimpinan
akan
sangat
dengan perkembangan iptek
tergantung oleh situasi dan
dan
kondisi
dapat
memenuhi
kebutuhan masyarakat.5
Kepemimpinan
keperawatan
yang
dihadapi.
Kecenderungan
dalam
merupakan
kepemimpinan
gaya
ini
mengukur
akan
kecenderungan
kemampuan dan keterampilan
seorang pemimpin di suatu
seorang
unit organisasi pada tingkat
pemimpin
perawat
dalam mempengaruhi perawat
ruangan
lain dibawah pengawasannya
keperawatan.6
untuk melaksanakan tugas dan
tanggung
memberikan
jawab
pelayanan
dalam
atau
seksi
bidang
Rumah sakit umum PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
dan
merupakan rumah sakit swasta
asuhan keperawatan sehingga
tipe B yang merupakan amal
tujuan keperawatan tercapai.
usaha
Setiap pimpinan mempunyai
perserikatan
potensi yang berbeda dalam
yang memberikan pelayanan
pimpinan
pusat
Muhammadiyah
4
juga
digunakan
yang terjadi di ruangan adalah
tempat
pendidikan
praktikan salah memberikan
bagi calon dokter, perawat,
obat ke pasien dan tidak ada
bidan,
apoteker,
tindak
dan
ahli
kesehatan
sebagai
fisioterapis
gizi.
Muhammadiyah
PKU
Yogyakarta
lanjut
dari
perawat
pelaksana untuk disampaikan
kepada
kepala
ruangan.Hal
juga sebagai rumah sakit Islam
tersebut
merupakan
swasta rujukan di Provinsi
penyimpangan
pemberian
Daerah Istimewa Yogyakarta
asuhan
dan Jawa Tengah.7
merugikan
Walau sebagai rumah sakit
rujukan
di
DIY
dan
Jawa
keperawatan
yang
pasien
praktikan.Fakta
diketahui
dan
tersebut
peneliti
saat
Tengah pemberian pelayanan
melaksanakan coasisten ners di
dan asuhan keperawatan oleh
rumah
perawat
Muhammadiyah
belum
maksimal.Dengan
praktikan
adanya
dari
berbagai
sakit
PKU
Yogyakarta
selama satu tahun.
Dengan
model
program studi kesehatan yang
kepemimpinan yang optimal
magang juga sebagai rumah
tentunya
sakit
terhadap
pendidikan,
sering
akan
berpengaruh
output
yang
mendapat komplain dari pasien
dihasilkan rumah sakit. Proses
dan keluarga pasien.Komplain
yang dihasilkan dalam bentuk
tersebut dikarenakan perawat
jasa dari rumah sakit untuk
pelaksana
mencapai
sering
mendelegasikan
asuhan
pemberian
keperawatan
visi
misi
yang
diharapkan merupakan salah
pada
satu peran tenaga perawat.
praktikan tanpa ada instruksi
Maka dari itu perawat dituntut
dari
harus
kepala
ruangan
yang
bisa
seharusnya praktikan masih
profesional.
perlu
rumah
pendampingan.Fakta
bertindak
Termasuk
sakit
di
PKU
5
Yogyakarta
yang mempunyai empat gaya
tenaga perawat yang sudah ada
termasuk di dalamnya yaitu
perlu ada komitmen dengan
gaya instruksi, gaya konsultasi,
pemimpin
gaya
Muhammadiyah
ruangan
masing-
partisipasi
dan
gaya
sakit
PKU
delegasi.4
masing.5
Dalam upaya peningkatan
Di
rumah
kualitas pelayanan pada rumah
Muhammadiyah
sakit
model
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
pemberian
asuhan
Yogyakarta,unsur sumber daya
keperawatan
di
manusia memegang peranan
menggunakan
metode
tim.
yang sangat penting dengan
Dalam
ruangan
ada
disertai
pemimpin
beberapa
yang bisa mengkoordinir dan
praktikan
mengarahkan
bawahannya.
latar belakang pendidikan yang
Kepala ruangan harus mampu
bervariasi serta mempunyai
mengidentifikasi
tugas dan fungsi yang berbeda.
kualitas
isyarat-
satu
isyarat yang terjadi di ruangan
Gaya
dan
situasional
bisa
mengadaptasi
perilaku
kepemimpinan
dimana
untuk
kepemimpinannya.
Dengan
yang
kepemimpinan
digunakan
memperagakan
perawat
dan
dan
mempunyai
kepemimpinan
terhadap tuntutan di ruangan
ia
ruangan
adalah
gaya
yang
efektif
kepala
ruangan
menyesuaikan
kondisi
di
situasi
ruangan
harus
perawatan. Berdasarkan latar
mempunyai fleksibilitas yang
belakang di atas maka penulis
bervariasi.
Kebutuhan
ingin
berbeda
pada
kata
lain
pemimpin
yang
melakukan
penelitian
perawat
untuk menganalisis lebih lanjut
menyebabkan mereka harus
gaya kepemimpinan situasional
diperlakukan beda. Model gaya
kepala ruang perawatan rumah
kepemimpinan
sakit
kepemimpinan
ini
adalah
situasional
PKU
Yogyakarta.
Muhammadiyah
6
penelitian
adalah
keseluruhan
BAHAN DAN CARA
Jenis
ini
penelitian
yang
pelaksana yang bertugas di
digunakan
adalahdeskriptif
bangsal
kuantitatif.
Penelitian
berjumlah
ini
perawat
rawat
94
inap
yang
perawat
memaparkan variable-variabel
Rumah
yang diteliti
Muhammadiyah Yogyakarta.
PKU
yang
Instrumen yang digunakan
adalah
kuisioner
dalam penelitian ini berupa
disebarkan
kepada
kuisioner pilihan ganda yang
Metode
penelitian
digunakan
yang
secara obyektif.
Sakit
di
responden
/
perawat
harus
dipilih
salah
satu
pelaksana.Subjek penelitian ini
jawaban yang sesuai dengan
adalah
ruangan
kondisi kepala ruangan yang
perawatan rawat inap yang
ada di masing-masing ruanga.
mencakup
bangsal
arofah,
Pengumpulan data terdiri atas
multazam,
roudhoh,
marwa,
16 item pertanyaan dalam
ibnu shina, shofa-musdalifah,
bentuk daftar pertanyaan yang
zam-zam.Objek penelitian ini
digunakan
adalah
pengumpulan data dan untuk
perawat
rumah
sakit
PKU
sebagai
mengontrol
Muhammadiyah
Yogyakarta.Penelitian
ini
alat
karakteristik
sampel agar sesuai dengan
dilakukan di rumah sakit PKU
kriteria
Muhammadiyah
Instrumen untuk mendapatkan
Yogyakarta
yang
diinginan.
pada tanggal 19-30 September
data
2011.Pemilihan sampling pada
menggunakan angket dari LBA
penelitian
(Leadership
purposive
ini
menggunakan
sampling
yaitu
kuantitatif
ini
Behaviour
Analysis), yang dikembangkan
oleh
khusus
tujuan
Development.Setiap pertanyaan
dalam
terdiri dari 4 pilihan jawaban
berdasarkan
penelitian.Sampling
Blancard
Training
pemilihan sampel dipilih secara
7
yang
masing-masing
menggambarkan
perawat
jumlah pilihan yang terbanyak
urutan pertama.7
persepsi
mengenai
kepemimpinan
gaya
Analisis
kepala
data
penelitian
ini
pada
dengan
ruangnya, yaitu masing-masing
menggunakan proram SPSS for
pertanyaan mempunyai nilai 1,
windows
sehingga
merupakan distribusi frekuensi
gaya
untuk
mengetahui
kepemimpinan
subyek
dalam
penelitian ditentukan dengan
versi
19.0
bentuk
sedangkan
yang
prosentase,
konfirmasinya
dilakukan secara deskriptif.
HASIL
Tabel 1 Gaya Kepemimpinan Situasional Ibnu Shina
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
8
72,7
72,7
72,7
Participating
3
27,3
27,3
100,0
Total
11
100,0
100,0
Berdasarkan
gaya
tabel
1
menggunakan
kepemimpinan
situasional
ruang
ibnu
gaya
consulting
dengan
persentase
72,7%.
shina, dari jumlah perawat
Sedangkan 27,3% perawat
pelaksana sebelas orang,
menilai
perawat
menilai
kepala
menggunakan
ruang
lebih
sering
participating.
kepala
ruang
gaya
Tabel 2 Gaya Kepemimpinan Situasional Marwah
Frequency
Valid Consulting
9
Participating
6
Delegating
1
Total
16
Percent
56,3
37,5
6,3
100,0
Valid Percent
56,3
37,5
6,3
100,0
Cumulative
Percent
56,3
93,8
100,0
2
Sumber: Data primer diolah, 2012
Dilihat dari tabel2 gaya
Sedangkan 37,5% perawat
kepemimpinan situasional
mengasumsikan
ruang
ruang menggunakan gaya
marwah,
perawat
mengasumsikan
participating
kepala
dan
kepala
6,3%
ruang menggunakan gaya
perawat
mengasumsikan
consulting
dengan
kepala ruang menggunakan
persentase
56,3%.
gaya delegating.
Tabel 3 Gaya Kepemimpinan Situasional Roudhoh
Frequency
Valid Consulting
7
Participating
4
Total
11
Percent
63,6
36,4
100,0
Cumulative
Percent
63,6
100,0
Valid Percent
63,6
36,4
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Pada
tabel
3
persentase
gaya
63,6%.
kepemimpinan situasional
Sedangkan 36,4% perawat
ruang
menilai
roudhoh,
menilai
perawat
kepala
menggunakan
consulting
kepala
ruang
menggunakan
gaya
participating.
ruang
gaya
dengan
Tabel 4 Gaya Kepemimpinan Situasional Arofah
Frequency
Valid Consulting
6
Participating
7
Total
13
Percent
46,2
53,8
100,0
Valid Percent
46,2
53,8
100,0
Cumulative
Percent
46,2
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Hasil dari tabel 4 gaya
kepemimpinan situasional
ruang
menilai
arofah,
kepala
perawat
ruang
2
menggunakan
gaya
menilai
kepala
consulting
dengan
menggunakan
persentase
46,3%.
participating.
ruang
gaya
Sedangkan 53,8 % perawat
Tabel 5 Gaya Kepemimpinan Situasional Shofa-Musdalifah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
15
71,4
71,4
71,4
Participating
6
28,6
28,6
100,0
Total
21
100,0
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Berdasarkan
tabel
5
consulting
dengan
71,4%.
gaya
kepemimpinan
persentase
situasional
ruang
Sedangkan 28,6% perawat
musdalifah,
menilai
shofaperawat
kepala
menggunakan
menilai
kepala
ruang
menggunakan
gaya
participating.
ruang
gaya
Tabel 6 Gaya Kepemimpinan Situasional Zam-Zam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
2
18,2
18,2
18,2
Participating
9
81,8
81,8
100,0
Total
11
100,0
100,0
Dari tabel 6 gaya kepemimpinan situasional ruang zam-zam,
perawat menilai kepala ruang menggunakan gaya consulting dengan
persentase 18,2% dan 81,8% perawat menilai kepala ruang
menggunakan gaya participating.
Tabel 7 Gaya Kepemimpinan Situasional Multazam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
8
72,7
72,7
72,7
Participating
3
27,3
27,3
100,0
2
Frequency
Valid Consulting
8
Participating
3
Total
11
Percent
72,7
27,3
100,0
Cumulative
Percent
72,7
100,0
Valid Percent
72,7
27,3
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Pada
tabel
7
gaya
persentase
72,7%.
kepemimpinan situasional
Sedangkan 27,3% perawat
ruang multazam, perawat
menilai
menilai
ruang
menggunakan
gaya
participating.
kepala
menggunakan
consulting
kepala
ruang
gaya
dengan
Tabel 8 Gaya Kepemimpinan Situasional Ruang Rawat Inap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Consulting
55
58,5
58,5
58,5
Participating
38
40,4
40,4
98,9
Delegating
1
1,1
1,1
100,0
Total
94
100,0
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012
Berdasarkan tabel
gaya
8
kepermimpinan
situasional
kepala ruang menggunakan
gaya delegating.
keseluruhan
bangsal
rawat
inap,
perawat
menilai
kepala
ruang
cederung
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, peneliti
akan
melihat
gaya
gaya
kepemimpinan yang digunakan
dengan
kepala ruangan keperawatan di
persentase 58,5% dan 40,4
ruang rawat inap rumah sakit
% perawat menilai kepala
PKU
ruang menggunakan gaya
Yogyakarta
participating
hasil
menggunakan
consulting
sedangkan
yang 1,1% perawat menilai
Muhammadiyah
dengan
asumsi
pelaksana
dari
yang
melihat
perawat
mengisi
2
kuisioner
terhadap
ruangan
kepala
masing-masing.
Penelitian
dengan
terjadi saat peneliti melakukan
kuisioner
koasisten ners di bangsal rawat
kepada
inap
untuk
sakit
Muhammadiyah
PKU
Yogyakarta
gaya
menggunakan
yang
dibagikan
perawat
pelaksana
menilai
ruang
keperawatan
rawat inap.
menyebabkan komplain dari
karakteristik
kepemimpinan
yang dibenarkan oleh bidang
yang
adalah
penelitian analisis deskriptif
Adanya beberapa kasus yang
rumah
ini
perawatan
Dari
hasil
kepala
di
ruang
penelitian
di
pasien dan keluarga pasien dan
ruang perawatan ibnu shina,
adanya
ruang
kesalahan
memberikan
keperawatan
kepada
dalam
perawatan
tersebut
asuhan
merupakan ruang perawatan
pasien
anak yang terdiri dari kelas VIP
termasuk memberi terapi obat
dan
ke pasien merupakan dorongan
penilaian terbanyak perawat
untuk melakukan penelitian ini.
pelaksana
Banyaknya
karakteristik
praktikan
yang
kelas
III.
Hasil
dari
terhadap
gaya
magang di ruang perawatan
kepemimpinan kepala ruang
tersebut juga menjadi faktor
ibnu shina menunjukkan gaya
untuk menindaklanjuti asuhan
consulting
keperawatan yang diberikan
perawat menilai kepala ruang
sudah
menggunakan
maksimal
atau
dan
beberapa
gaya
ruang
participating. Kombinasi dua
adalah sangat strategis demi
gaya kepemimpinan yang lebih
tercapainya suatu tujuan untuk
cenderung
mengimplementasikan
tugas
consulting menunjukkan ciri
serta tanggung jawab seorang
kepemimpinan dengan tinggi
perawat.
tugas dan tinggi hubungan
belum.Peran
kepala
pada
gaya
serta komunikasi dua arah
3
yang baik antara kepala ruang
bagi
dengan
perawat
sebuah faktor utama dalam
Peran
pemimpin
pemecahan
pelaksana.
dalam
masalah
dan
perawat
dan
adalah
meningkatkan
kesejahteraan
derajat
tinggi
yang
dalam
pengambilan keputusan cukup
keluarga. Namun yang terjadi
besar
bawahan
di lapangan perawat pelaksana
diberikan kesempatan untuk
akan lebih santai ketika kepala
memberikan
ruang tidak berada di ruangan.
dan
juga
masukan
dan
menampung keluhan.4
Hal tersebut yang menjadi
Dalam pemberian asuhan
hambatan ketika kepala ruang
keperawatan terutama pada
sudah menerapkan prosedural
anak
kerjanya
akan
lebih
sulit
dibandingkan
dengan
orang
Keperawatan
anak
dewasa.
dalam
proses
ataupun
harus
menyertakan
untuk
mengimbangi
kinerja
yang diharapkan. Yang terjadi
anggota
sering mengikuti rapat dan
sebuah
independent
fungsi
perawat pelaksana belum siap
dilapangan kepala ruang lebih
Keperawatan
menggunakan
sebagai
data
pengambilan
keluarganya.
anak
pengkajian
namun
meninggalkan
ruangan,
sehingga perlu adanya control
bagi perawat pelaksana.5
tinggi
Karakteristik kepala ruang
karena mengajar dan konseling
di ruangan ibnu shina yang
sering
Kepala
dipimpin oleh seorang wanita
lebih
dengan background pendidikan
menyangatkan tugas masing-
sarjana dan profesi akan lebih
masing
baik
keperawatan
ruangan
tingkat
dibutuhkan.
cenderung
perawat
pelaksana
dalam
melakukan
tanpa mengindahkan masukan
pengorganisasian.
Kepala
dari perawat tersebut.5
ruang wanita juga akan lebih
Keperawatan anak adalah
menjiwai peran seorang ibu
sebuah peran yang menantang
kepada anak-anak, sehingga di
4
ruang perawatan anak kepala
shina
ruang bisa menjadi role model
menggunakan
bagi perawat pelaksana. Peran
daripada
pemimpin wanita saat ini telah
menurut peneliti akan lebih
banyak yang menguasai ilmu
kondusif ketika seorang kepala
manajemen. Seorang pemimpin
ruang wanita di suatu ruangan
wanita
akan
mempunyai
yang
perasaan
takut
yang
sama
anggotanya dengan memakai
dan
juga
dengan
laki-laki
gaya
lebih
condong
gayaconsulting
participating,
mengkoordinir
partisipatif.
Pemimpin
mempunyai harapan yang baik
dengan gaya partisipatif akan
bagi dirinya dan keluarganya.
secara serius mendengarkan
Seorang
dan menilai pemikiran para
pemimpin
wanita
menginginkan perusahaannya
bawahannya
maju dan sukses serta memiliki
sumbangan pemikiran mereka,
motivasi yang tinggi untuk
sejauh pemikiran tersebut bisa
berhasil.8
dipraktikkan.9
Seorang wanita pemimpin
mendukung
berkembangnya
partisipasi
serta
berbagai
kekuasaan
dan
informasi,
dan
menerima
Pemimpin partisipatif akan
mendorong
mengambil
para
kemampuan
keputusan
bawahannya.
Ia
dari
juga
tetapi jauh melampaui yang
mendorong anggotanya agar
umum
meningkatkan
kemampuan
diri
dianggap
sebagai
manajemen
partisipatif.
mengendalikan
Dengan
pengalaman
menerima
adanya
tanggung
dan
jawab
sosialisasi dan jalur karirnya
yang lebih luas. Pemimpin akan
seorang pemimpin wanita akan
lebih suportif dalam kontak
lebih kooperatif, mendukung,
dengan para bawahannya dan
pengertian,
bukan
lembut
dan
berorientasi pada pelayanan.
Kepala ruang perawatan ibnu
bersikap
diktator,
meskipun sikap pengambilan
5
keputusan terakhir ada pada
inap kelas III dan VIP untuk
pemimpin.4
penanganan
Untuk membentuk suatu
gaya
kepemimpinan
adanya
pembelajaran
pengalaman
hidup
pasien
dengan
penyakit organ dalam, bedah
perlu
dan saraf. Perawat pelaksana
baik
menilai gaya kepemimpinan
maupun
kepala
ruang
cenderung
teori-teori
memakai gaya consulting dan
kepemimpinan sesuai dengan
ada beberapa perawat menilai
kondisi dan kemajuan jaman
kepala
ruang
yang ada. Pendekatan yang
gaya
participating
demikian
mempelajari
penting
menggunakan
juga
menyadari
peran
delegating. Ada tiga kriteria
pengalaman
dalam
gayakepemimpinan
yang
pengembangan kepemimpinan,
dinilai oleh perawat pelaksana
tetapi
tersebut
ruang marwah yaitu consulting,
bahwa
participating dan delegating.
juga
pendekatan
mengakui
pembelajaran
dan
pelatihan
Gaya
kepemimpinan
tertentu dapat meningkatkan
situasional akan lebih flexible
kemampuan seseorang untuk
diterapkan ketika compleksitas
menarik
yang
karyawan semakin banyak. Di
penting tentang kepemimpinan
ruangan keperawatan marwah
melalui
Satu
ada beberapa disiplin praktisi
mempelajari
yang ikut serta dalam kegiatan
kepemimpinan secara formal
rutinatas pemberian asuhan
ialah bahwa pendidikan formal
keperawatan
memberikan
beragam
mahasiswa
mengkaji
mahasiswa D3 keperawatan
sebuah situasi kepemimpinan
yang sedang magang, bahkan
kepada para mahasiswanya.8
mahasiswa
pelajaran
pengalaman.
keuntungan
perspektif
untuk
seperti
koners
ataupun
coasisten
Ruang perawatan marwah
kedokteran yang mencari data
adalah ruang perawatan rawat
untuk anamnesa ke pasien
6
yang semuanya terkoordinir
keputusan terhadap tugas yang
oleh
dilimpahkan.10
kepala
ruangan.
Gaya
kepemimpinan situasional ini
Ruang rawat inap roudhoh
diterapkan
dengan
adalah ruang perawatan bedah,
menyesuaikan
kondisi
penyakit dalam dan saraf kelas
karyawan yang dihadapi.4
Penilaian
ruangan
pada
marwah
II. Perawat pelaksana menilai
kepala
dengan
gaya
kepemimpinan
diterapkan
yang
oleh
kepala
prosentase sangat kecil yaitu
ruangan
pemimpin menggunakan gaya
menggunakan gaya consulting.
delegating,
kepemimpinan
Perbedaan
tetap saja seorang pemimpin
mampu
tersebut
motivasi
sudah
menerapkannya.
Gaya
laki-laki
ini
gender
akan
mempengaruhi
karyawan
dalam
bekerja, yang pada akhirnya
kepemimpinan delegating yang
akan
baik
produktifitas yang dimiliki.
tergantung
pada
membedakan
tingkat
keseimbangan tiga komponen
Ruang perawatan arofah
utama yaitu tanggung jawab,
adalah ruang kelas III untuk
kemampuan
penyakit bedah, dalam, dan
dan
wewenang.Tanggung
jawab
saraf.
Perawat
pelaksana
adalah suatu rasa tanggung
menilai
jawab terhadap penerimaan
menggunakan
suatu
gayaparticipating.Pendekatan
tugas.Kemampuan
kepala
ruang
adalah seseorang itu mampu
situasional
didasarkan
melaksanakan
hubungan
antara
didelegasikan.
tugas
yang
Wewenang
atas
perilaku
tugas, perilaku hubungan, serta
adalah pemberian hak dan
tingkat
kekuasaan
bawahan.Para bawahan telah
untuk
kepada
mengambil
delegasi
suatu
kematangan
meningkat
serta
kemampuannya
kemauannya
untuk
7
berprestasi.Para
bawahan
dan profesi ners. Kepala ruang
tidak hanya menunggu tugas
dinilai
dan menunggu perintah, tetapi
gayaconsulting.
sudah dapat mencari tugas
asuhan
tanpa
ruangan VIP, kelas I, kelas II
harus
mennggu
perintah.Kenyataan
terjadi
di
yang
semua
keperawatan
ruangan
hampir
sama,
dan
menggunakan
Pemberian
keperawatan
kelas
III
sama-sama
membutuhkan
pelayanan
di
kualitas
yang baik,
yang
perawat yang sudah selesai
membedakan adalah stresor
dengan tugas keperawatannya
dan seorang perawat yang
mereka kemudian mengerjakan
bertugas itu untuk memenuhi
kegiatan
kebutuhan manusia.5
non
Menurut
keperawatan.
peneliti
kepala
Ruang perawatan zam-zam
menerapkan
adalah ruang perawatan kelas
ruangan
perlu
sistim
istitahat
secara
bergantian.
Perawat
mempunyai
kepentingan
individu
yang
dimanajemen
VIP
yang
dipimpin
oleh
pemimpin wanita berumur 29
tahun.
Dengan
rentang
harus
usiayang masih muda akan
seperti
sangat mempengaruhi kinerja
kebutuhan untuk makan dan
seseorang,
beribadah yang menyita waktu
didasarkan pada tiga alasan
pokok pemberian pelayanan
yaitu adanya keyakinan yang
keperawatan.4
meluas bahwa kinerja merosot
Ruang
perawatan
dengan
hal
tersebut
meningkatnya
usia,
musdalifah-shofa adalah ruang
realita bahwa angkatan kerja
perawatan kelas I dan VIP yang
menua dan pensiun. Semakin
dipimpin
muda
oleh
seorang
usia
dimiliki
oleh
pemimpin wanita berumur 39
seorang, juga akan semakin
tahun dengan latar belakang
baik out put yang dihasilkan.
pendidikan
Gaya
S1
keperawatan
kepemimpinan
yang
8
dipakai
di
menurut
ruang
zam-zam
pengalaman
dan
prestasi
penilaian
perawat
bawahannya
guna
memilih
adalah gaya partisipatif.11
dengan
Kepala ruangan multazam
adalah
seorang
wanita
tepat
kepemimpinan
diterapkan.
gaya
yang
akan
Apabila
gaya
berumur 36 tahun dengan latar
kepemimpinan yang dipakai
belakang
tepat maka hal itu tidak hanya
pendidikan
keperawatan
multazam
perawatan
S1
ners.Ruang
adalah
kelas
II
menimbulkan
motivasi
bagi
ruang
para bawahan melainkan juga
pasien
membantu
para
bawahan
dengan penyakit organ dalam,
untuk menjadi matang dan siap
bedah dan saraf. Kepala ruang
menjalankan
lebih cenderung menggunakan
jawabnya secara professional.4
gaya kepemimpinan consulting.
tanggung
Kepemimpinan
adalah
Hasil secara keseluruhan
proses ketika pemimpin dan
gaya kepemimpinan situasional
pengikut berinteraksi secara
yang digunakan oleh semua
dinamis dalam lingkungan atau
kepala
tujuh
situasi tertentu. Kepemimpinan
ruangan perawatan di rumah
adalah konsep yang lebih luas
sakit
dari
ruangan
PKU
Yogyakarta
di
Muhammadiyah
mereka
pemimpin
dan
kepemimpinan
studi
harus
menggunakan gaya consulting,
melibatkan lebih dari sekedar
participating dan delegating.
studi atas pemimpin sebagai
Dengan mempraktikkan siklus
individu.Studi
gaya kepemimpinan situasional
juga harus terdiri dari tiga area
akan muncul pemimpin yang
yaitu pemimpin, pengikut dan
dinamis, pemimpin yang secara
situasi. Kepemimpinan yang
terus-menerus
mengamati
baik adalah dapat membuat
perkembangan
kemampuan,
kemauan,
motivasi,
perbedaan
kepemimpinan
dan
dapat
meningkatkan kepedulian yang
9
lebih tinggi dari faktor-faktor
partisipating diterapkan kepala
penting yang mempengaruhi
ruangan
proses kepemimpinan.8
arafah.Gaya
Sistim
yang
rumah
digunakan
sakit
Muhammadiyah
dalam
PKU
Yogyakarta
memberikan
asuhan
keperawatan
di
keperawatan
rawat
zam-zam
dan
kepemimpinan
delegating
dinilai
kecil
digunakan oleh kepala ruangan
marwah.Gaya
situasional
kepemimpinan
instructing
tidak
ruangan
digunakan oleh kepala ruang
inap
perawatan di ruangan rawat
menggunakan metode tim. Dari
inap
hasil
dilakukan
Muhammadiyah
center for creative leadership
Yogyakarta.Gaya
menyebutkan tim yang efektif
kepemimpinan
situasional
yaitu memiliki visi yang jelas
consulting
merupakan
dan standar kinerja yang tinggi.
dominasi gaya yang dipakai
Setiap orang dalam tim harus
kepala ruangan di ruangan
mengetahui target yang sedang
rawat inap rumah sakit PKU
dicapai oleh tim.8
Muhammadiyah Yogyakarta.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
riset
yang
Gaya
kepemimpinan
situasional
yang
diterapkan
kepala ruangan rawat inap di
rumah
sakit
Muhammadiyah
yang
PKU
Yogyakarta
menggunakan
consulting
yaitu
gaya
ruangan
multazam, raudhah, marwah,
ibnu shina dan
shofa.
Gaya
musdalifah-
kepemimpinan
rumah
sakit
PKU
1. Departemen Kesehatan R.I.,
(1999).
Rencana
Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta: Depertemen
Kesehatan R.I.
2. Departemen Kesehatan R.I.,
(1999).
Rencana
Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta: Depertemen
Kesehatan R.I.
3. Nursalam,
(2007).
Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik
10
4.
5.
6.
7.
Keperawatan Profesional
Edisi
Kedua.
Jakarta:
Salemba Medika.
Hersey
and
Blancard,
(1993).
Manajemen
of
Organisation
Behaviour:
Utilizing Human Resources,
New Jersey: Prentice-Hall
International, Inc.
Nursalam,
(2012).
Manajemen Keperawatan :
Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional
Edisi
Ketiga.
Jakarta:
Salemba Medika.
Huston
C.J.
(1998).
Magement Decision Making
for
Nurses.
Edisi
3
Philadelphia: Lippincott.
Etty, (2008). Analisis Soft
Skills
dan
Gaya
Kepemimpinan
Kepala
Ruangan
Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
8. Hughes R.L., Ginnet R.C and
Curphy
G.J.
(2012).
Leadership Enhancing The
Lesson Of Experience. Edisi
Tujuh: Jakarta: Salemba
Medika.
9. Rosener J.B. (1990). Ways
Women Lead. Harvard
University Review.
10. Vestal, K.W. 1994. Nursing
Management: Control and
Issue. Edisi 2 Philadelphia:
J.B. Lippincott
11. Robbins, Stephen P.; Judge,
Timothy A. (2008). Perilaku
Organisasi,
Jakarta:
Salemba Empat.